Pengolahan
Air Pada Dandi Novandri
Bima Afiq Naufal
1707111368
1707
Industri Hilir Valerin Goldia Tiffany Herjan 1707
Jumiati Hasibuan 1707
Migas Samsinar Sriningsih 1707
Pendahuluan
Kegiatan produksi minyak dan gas bumi merupakan suatu rangkaian
proses yang kompleks dengan melibatkan berbagai kegiatan industri
minyak bumi, mulai dari hulu upstream) sampai dengan hilir (downstream).
Kegiatan Hulu Kegiatan Hilir
Meliputi kegiatan eksplorasi (pencarian), Meliputi kegiatan pen-golahan melalui
eksploitasi (pengangkatan) melalui kilang minyak (refinery) untuk
kegiatan pengeboran dan penyelesaian memproduksi bahan bakar beserta
sumur, sarana pengolahan minyak turunannya dan marketing
mentah untuk pemisahan dan pemur- (pemasaran) serta distribusi melalui
nian minyak dan gas bumi di lapangan kegiatan penyimpanan (storage).
minyak.
Minyak bumi di lapangan minyak umumnya diproduki dari beberapa sumur
minyak (oilwell). Sumur-sumur minyak ini menghasilkan fluida yang
mengandung campuran minyak bumi, gas bumi dan air.
2
Air adalah salah satu senyawa yang fleksibilitasnya
dapat dimanfaatkan di berbagai bidang, termasuk di
industri perminyakan. Beberapa manfaat air di bidang
ini antara lain
◇ Penambahan panas pada unit proses, biasanya
dalam bentuk kukus / steam
◇ Penghilangan panas unit proses dalam bentuk
air pendingin, biasanya dalam bentuk air
pendingin pada cooling tower
◇ Penghilangan garam dan impurities dari minyak
mentah
◇ Perlindungan peralatan dari korosi
◇ Produksi gas Hidrogen untuk menghilangkan
sulfur dari bahan bakar motor
◇ Pembersihan dan peralatan proses
3
Secara umum, bisnis hilir migas dapat diartikan sebagai
proses pengolahan minyak mentah maupun gas alam
sampai pada tahap pemasaran hasil produksi, proses ini
meliputi pengolahan, pengangkutan, penyimpanan dan
niaga (pemasaran). Industri hilir merupakan tahap kedua
dari seluruh kegiatan industri migas sehingga dihasilkan
berbagai macam jenis produk hasil olahan bumi yang
banyak digunakan oleh masyarakat saat ini. Kegiatan
minyak usaha hilir terdiri atas kegiatan usaha
(Refinery)
Pengolahan , Pengangkutan, Penyimpanan dan
Niaga.
4
PENGOLAHAN
bertujuan untuk memurnikan minyak mentah, mendapatkan bagian-bagian yang
diinginkan dan mempertinggi mutu serta nilai tambah fraksi minyak bumi maupun gas
alam. Proses pengolahan minyak mentah dilakukan pada area yang sering disebut
dengan kilangRefinery
( Unit ) yang terdiri dari berbagai macam jenis peralatan
pengolahan serta teknologi di dalamnya. Peralatan utama pada proses ini yaitu kolom
destilasi. Setelah itu dilakukan proses pemurnian.
Produk Produk
5 Bahan Bakar Antara
Proses Industri Hilir
Migas
6
Niaga
Niaga Umum
Niaga Terbatas
7
PENGELOLAAN AIR
1. AIR BERSIH
Yang dimaksud dengan air bersih adalah air yang memenuhi persyaratan
yang telah ditetapkan oleh pemerintah No. 416/MENKES/ 1997. Batasan
air bersih adalah air yang memenuhi persyaratan untuk penyediaan air
minum sehingga apabila dikonsumsi tidak menimbulkan efek samping
(Permenkes No. 416/MenKes/PER/IX/1990). Persyaratan dari segi
kualitas air tersebut meliputi kualitas fisik, kimia, biologi dan radiologi .
PENGELOLAAN AIR
KELAS 1 Air minum, air baku
Pembudidayaan ikan
KELAS 2 air tawar, rekreasi air,
2. AIR BAKU
Pembudidayaan ikan
KELAS 3
air tawar
a)Syarat-syarat fisika
Secara fisik air minum harus jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak
berasa (tawar). Warna dipersyaratkan dalam air minum untuk masyarakat,
karena pertimbangan estetika ada 2 macam warna pada air yaitu appearent
colour dan true colour Appearent
. colour ditimbulkan karena adanya benda
benda terrsuspensi dari bahan organik. True colour adalah warna yang
ditimbulkan oleh zat-zat bukan zat organik. Air minum tidak boleh mempunyai
rasa seperti asin, manis, pahit, dan asam. Bau yang terdapat dalam air minum
adalah bau busuk, amis dan sebagainya. Bau dan rasa yang terdapat dalam
air minum biasanya didapatkan secara bersama-sama .
Syarat fisika lain yang harus dipenuhi adalah suhu air. Suhu air sebaiknya
sama dengan suhu udara ambient atau kurang lebih 25oCdan bila terjadi
perbedaan maka batas yang diperbolehkan 25oC ± 3oC.
b) Syarat-syarat kimia
Air minum dan air industri tidak diperbolehkan mengandung bahan-bahan
kimia dalam jumlah yang melampaui batas. Bahan kimia yang dimaksud
adalah bahan kimia yang memiliki pengaruh langsung pada kesehatan
manusia dan yang dapat menimbulkan keluhan pada konsumen. Beberapa
persyaratan kimia tersebut antara lain:
d) Syarat-syarat radiologis
Air minum tidk boleh mengandung zat yang menghasilkan bahan yang
mengandung radioaktif, seperti sinar alfa, beta, dan gama.
2. Persyaratan Kuantitatif
Persyaratan kuantitatif dalam penyediaan air
bersih ditinjau dari banyaknya air baku yang
tersedia, artinya air baku tersebut dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan sesuai
jumlah penduduk yang akan dilayani. Jumlah
air yang dibutuhkan sangat tergantung pada
tingkat kemajuan teknologi dan sosial
masyarakat setempat.
3. Persyaratan Kontinyuitas
Persyaratan kontinuitas untuk penyediaan air bersih
sangat erat hubungannya dengan kuantitas, bahwa air
baku untuk air bersih tersebut dapat diambil secara terus
menerus dengan fluktuasi yang tetap baik pada musim
kemarau maupun musim penghujan.
PENGOLAHAN AIR
LIMBAH DI INDUSTRI
MIGAS HILIR
Limbah yang dihasilkan industri minyak bumi
umumnya mengandung logam-logam berat maupun
senyawa yang berbahaya. Selain logam berat, limbah,
atau air buangan industri, minyak bumi juga
mengandung senyawa-senyawa hidrokarbon yang
sangat rawan terhadap bahaya kebakaran. Dalam
setiap kegiatan industri, air buangan yang keluar dari
kawasan industri minyak bumi harus diolah terlebih
dahulu dalam unit pengolahan limbah, sehingga air
buangan yang telah diproses dapat memenuhi
spesifikasi dan persyaratan yang telah ditentukan oleh
pemerintah.
Proses-proses pengolahan limbah
air di industri hilir migas
1. Screening
Proses penyarigan dengan meletakkan bak penyaring di depan
saluran isap pompa sehingga benda-benda kasar yang terbawa oleh
aliran air baku dapat dihindari.
2. Koagulasi (Water Treatment )
Metode pengolahan air dengan cara membuat partikel dengan
ukuran yang sangat kecil menjadipartikel dengan ukuran yang lebih
besar sehingga dapat diendapkan melalui penambahan bahan kimia
3. Pengendapan partikeltunggal
Terjadi bila selama proses pengendapan tidak terjadi perubahan
ukuran, bentuk, maupun berat dan kecepatan fluida umumnya
tenang
4. Filtrasi
Untuk menyaring dengan media berbutir. Media berbutir ini biasanya
terdiri dari antrasit, pasir silika, dan kerikil silika dengan ketebalan
berbeda dan dilakukan secara grafitasi. Untuk proses tambahan
biasanya dilakukan disinfeksi berupa penambahan klor, ozonisasi,
UV, dan lain-lain
Proses-proses pengolahan limbah
air di industri hilir migas
Secara garis besar effluent water treatment dibagi menjadi dua, yaitu air
limbah yang mengandung minyak dilakukan pengolahan pendahuluan di unit
pemisah minyak, selanjutnya diolah menggunakan proses biologi lumpur aktif
untuk menghilangkan kandungan senyawa organik. Sedangkan untuk air
limbah yang dihasilkan dari kegiatan domestik dialirkan langsung ke unit IPAL
lumpur aktif. Untuk air limbah domestik dialirkan dan diolah langsung di Unit
IPAL lumpur aktif. Air limbah yang keluar dari proses Sour Water Stripped
(SWS) dialirkan ke bak pengumpul efluen proses (Process Effluent Pit) dan
selanjutnya diolah di IPAL lumpur aktif.
Air limbah yang dihasilkan dari proses desalting dialirkan ke bak pengendap,
kemudian air limpasannya dialirkan ke unit pemisah minyak (CPI Separator),
dan ditampung di bak pengumpul air umpan DAF (Disolved Air Floatation). Air
ballast atau air hujan yang terkontaminasi minyak dialirkan ke unit pemisah
minyak (API Separator), dan air limpasnnya dimasukkan ke bak pengumpul
air umpan DAF.
Selanjutnya, dari bak pengumpul air umpan DAF air limbah
diolah dengan menggunakan proses pengapungan (Air
Flotation Unit - AFU) untuk menghilangkan senyawa
minyak yang masih tersisa. Air olahan dari AFU
selanjutnya dialirkan ke unit CPI separator dan kemudian
dimasukkan ke bak pengumpul efluen proses (Process
Effluent Pit, PEP). Dari PEM air limbah diolah bersama
sama dengan air limbah domestik di IPAL lumpur aktif
untuk menghilangakan polutan organik. Air olahan dari
IPAL lumpur aktif dialirkan ke Outlet Impounding Basin
(OIB), dan selanjutnya dialirkan ke lagoon untuk proses
stabilisasi. Air limpasan dari lagoon merupakan air olahan
dan dibuang ke saluran umum. Kapasitas pengolahan unit
IPAL lumpur aktif saat ini sekitar 170 -180 m3 per jam.
Desain Instalasi Daur Ulang Air Buangan
dariBlow Down Cooling Tower
Sisa-sisa polutan utama dari IPAL atau Waste water Treatment Plant
(WWTP) kilang minyak adalah senyawa-senyawa organik sederhana.
Untukitu sistem pengolahan lanjutan adalah proses biologi aerob yang
dikombinasikan dengan proses filtrasi. Air olahan (outlet)
WWTPdiumpankan kedalam reaktor biologi aerob (bioreaktor aerob).
Disini polutan-polutan organik akan menjadi senyawa sederhana yang
sudah stabil. Dari bioreaktor, air olahan mengalir masuk bak sedimentasi
untuk memisahkan mikroba yang ikut mengalir. Endapan mikroba
dikembalikan kedalam bioreaktor. Over flow bioreaktor dialirkan masuk
unit filtrasi untuk menghilangkan partikel-partikel halus dengan proses
penyaringan dengan menggunakan membran.
Desain Instalasi Daur Ulang Air dari Outlet
Lagoon
Airoutlet lagoon adalah gabungan air olahan WWTP dan air dari blow down
cooling tower. Proses daur ulang air yang akan diaplikasikan disini adalah
kombinasi proses kimia-fisika dengan proses biologi. Proses kimia dan
sedimentasi pada tahap awal adalah untuk memisahkan bahan-bahan kimia
anorganik, sedangkan proses biologi untuk menghilangkan poloutan-polutan
organik yang masih tersisa. Pada tahap akhir, proses filtrasi adalah untuk
menyaring butiran-butiran halus yang mungkin masih tersisa.
Bila dilihat dari hasil analisa kualitas air
buangan (outlet), maka yang paling berpotensi
untuk didaur ulang adalah air dari outlet
lagoon, karena disamping kualitasnya cukup
bagus jumlahnya juga paling banyak. Sehingga
berdasarkan karakteristik air buangan ini,
kemudian dirancang sistem daur ulang air
yang tepat dan sesuai.
Diagram IPAL
eksisting dan Desain
Instalasi Daur Ulang
Air Limbah Menjadi
Air Bersih dengan
Proses Biofiltrasi,
Filtrasi Pasir Cepat,
Filtrasi Karbon Aktif
dan Ultrafiltrasi.
Air terproduksi adalah
Recycle / Air terproduksi yang tidak dapat ● Water flood; steam flood;
re-use dikelola dengan pendekatan SAGD (steam as-sisted gravity
minimisasi, dilanjutkan ke recycle/ drainage)
re-use dari air terproduksi Constructed wetland