Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

DASAR-DASAR BIOPROSES
Peranan Mikroorganisme di berbagai bidang.

Disusun oleh :
Kelompok 3

Andi Budiyanto (1607112073)


Rumi Khairunnisa (1607111120)
Supriyanti (1607112645)
Ulfa Dwi Artha (1607112215)

Program Studi Sarjana Teknik Kimia


Fakultas Teknik Universitas Riau
Pekanbaru
2017
Metabolisme aerob dan anaerob

Proses produksi energi di dalam tubuh dapat berjalan melalui dua proses
metabolisme yaitu metabolisme aerobik dan metabolisme anaerobik. Metabolisme
energi pembakaran lemak dan karbohidrat dengan kehadiran oksigen (O2) yang
akan diperoleh melalui proses pernafasan disebut dengan metabolisme aerobik.
Sedangkan proses metabolisme energi tanpa kehadiran oksigen (O2) disebut
dengan metabolisme anaerobik (Wahyuni, 2012).

Metabolisme Aerob

Metabolisme energi secara aerobik dapat menyediakan energi bagi tubuh


untuk jangka waktu yang panjang sedangkan metabolisme energi anerobik
mampu untuk menyediakan energi secara cepat di dalam tubuh namun hanya
untuk waktu yang tebatas yaitu sekitar 5-10 detik. Pada olahraga dengan intensitas
rendah tubuh secara dominan akan mengunakan metabolisme aerobic
untuk menghasilkan energi. Dan apabila terjadi peningkatan intensitas olahraga
hingga mencapai titik dimana metabolisme energi aerobik tidak lagi dapat
memenuhi kebutuhan energi sesuai dengan laju yang dibutuhkan, maka energi
secara anaerobik akan diperoleh dari simpanan creatine phosphate (PCr) dan juga
karbohidrat yang tersimpan sebagai glikogen di dalam otot. Metabolisme energi
secara aerobik disebutkan merupakan proses yang ‘bersih’ karena tidak
menghasilkan produk samping ( Wahyuni, 2012).

Metabolisme Anaerob

Pada sistem anaerobik akan menghasilkan produk samping berupa asam


laktat yang akumulasinya akan membatasi efektivitas kontraksi otot yang juga
dapat menimbulkan rasa nyeri. Contoh metabolisme anaerob yaitu glikolisis
(Wahyuni, 2012).

Glikolisis ( Sistem glikolitik)

Glikolisis merupakan salah satu bentuk metabolisme energi yang dapat


berjalan secara anaerobik tanpa kehadiran oksigen. Proses metabolisme energi ini
menggunakan simpanan glukosa yang sebagian besar akan diperoleh dari
glikogen otot atau juga dari glukosa yang terdapat dalam aliran darah untuk
menghasilkan ATP. Inti dari proses glikolisis yang terjadi di dalam sitoplasma sel
ini adalah mengubah molekul glukosa menjadi asam piruvat dimana proses ini
juga akan disertai dengan pembentukkan ATP (Irawan, 2007).

a. Glikolisis aerob.

Reaksi keseluruhan gliolisis aerob adalah:

Glukosa + 2 NAD+ + 2 Pi + 2 ADP 2 piruvat + 2 NADH + 4H+ + 2 ATP + 2


H2O
Bila sel mempunyai kapasitas oksidasi yang tinggi, dalam hal ini tersedia
sejumlah mitokondria, enzim-enzim mitokondria dan oksigen. NADH akan
ditransfer ke rantai transport electron mitokondria dan piruvat akan dioksidasi
lengkap menjadi CO2 via siklus asam trikarboksilat (TCA). Membran
mitokondria impermiabel untuk NADH, karena itu transfer ekivalen tereduksi dari
sitosol ke dalam mitokondria memerlukan mekanisme shuttle (ulang-alik), baik
proses ulang-alik malat-aspartat maupun ulang-alik gliserol 3-fosfat. Dalam
oksidasi aerobic glukosa menjadi piruvat dan subsekuen oksidasi menjadi CO2,
permolekul glukosa menghasilkan fosfat energi tinggi sebesar 38 ATP (Wahyuni,
2012).
b. Glikolisis Anaerob

Pada kondisi kapasitas oksidatif oleh sel mitokondria terbatas atau karena
ketidakadaan oksigen, NADH yang dihasilkan glikolisis direoksidasi melalui
perubahan piruvat menjadi laktat oleh laktat dehidrogenase. Perubahan glukosa
menjadi laktat tersebut disebut glikolisis anaerob, yang maksudnya proses ini
tidak memerlukan molekul oksigen.
Reaksi keseluruhannya:

Glukosa + 2 ADP + 2 Pi 2 laktat + 2 ATP + 4 H+ +2 H2O


Energi yang dihasilkan dari glikolisis anaerobic hanya 2 molekul ATP
permolekul glukosa, jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan kondisi aerobik
(Wahyuni, 2012).
Daftar Pustaka

Wahyuni, Iqra. 2012. Makalah metabolisme energi. Available online at:


http://iqra-wahyuni.blogspot.com/2012/11/makalah-
metabolisme-energi.html [ Diakses tanggal 13 November 2013

Irawan M. Anwari. 2007. Metabolisme Energi Tubuh dan Olahraga. Volume 01,
No.07. Polton Sports Science and Perfomance Lab. Available online at:
www.pssplab.com/journal/07.pdf [ Diakses tanggal 13
November 2013 ]

Anda mungkin juga menyukai