Anda di halaman 1dari 46

PENGOLAHAN AIR

PADA PABRIK
KELAPA SAWIT
KELOMPOK 1
DAVID ALI HERMAWAN

DONDA LAMSINAR

FERU SETIAWAN

RICKY MARTIN GULTOM

WIDIA FITRI NOVITA SARI

TEUKU MUHAMMAD REZA


Kebutuhan Air di Pabrik Kelapa Sawit
Pabrik minyak kelapa sawit adalah pabrik yang mengolah Tandan Buah
Segar (TBS) kelapa sawit menjadi produk minyak kelapa sawit kasar ( Crude
Palm Oil/CPO) dan inti sawit (kernel) serta produk lain seperti fiber atau
cangkang yang dapat digunakan sebagai bahan bakar boiler.
Pada proses pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) menjadi Crude
Palm Oil (CPO) di pabrik PKS memerlukan uap air (steam) untuk sterilisasi
buah, pengeringan inti, pemanasan tangki timbun dan lain-lain selama proses
pengolah berlangsung. Uap air ini dihasilkan oleh boiler.
Penggunaan air dalam pengolahan minyak kelapa sawit memiliki persyaratan
khusus yang harus menggunakan perlakuan kimia yang aman (food grade).
Kebutuhan air cukup banyak untuk pengolahan minyak kelapa sawit yaitu mencapai
0,5-0,6 m3/ ton TBS, sedangkan untuk uap dibutuhkan 0,6 m3/ ton TBS.
Water treatment (pengolahan air) diperlukan pada pabrik kelapa sawit
dikarenakan air yang digunakan pada proses pengolahan dan air umpan boiler harus
memenuhi standar. Dengan kata lain proses water treatment sesungguhnya adalah
proses pengolahan air untuk mengurangi dan menghilangkan pengotor atau impurities
yang terdapat dalam air sehingga air dapat memenuhi syarat-syarat mutu air yang
diperlukan dalam penggunaannya.
Kandungan Zat pada Air
Semua senyawa/padatan yang
tidak larut, melayang atau
,mengapung di dalam air dan tidak
berubah bentuk seperti lumpur,
pasir, bahan-bahan organik, Suspended Dissolved
minyak dan bakteri. Bila Solid Solid
jumlahnya besar akan
menyebabkan kekeruhan dalam
air.

Dissolved Gas
Padatan yang larut di dalam air
yang bergabung dengan
molekul-molekul air atau di
dalam larutan seperti garam-
Dissolved garam dan asam. Komposisi
Suspended Solid
Solid padatan yang larut tergantung
dari macam sumber air dan
lokasi sumber air

Dissolved Gas
Suspended Dissolved
Solid Solid

Dissolved Gas

Gas-gas yang ada di air yang


bergabung dengan molekul-
molekul air. Gas-gas ini tidak stabil
dan dapat dilepas dengan
perubahan suhu, tekanan atau
interaksi mekanikal.
Pengolahan Air
Pada pabrik kelapa sawit secara umum
ada beberapa stasiun yang akan dilalui
oleh kelapa sawit untuk diolah hingga
menjadi bahan yang siap pakai. Salah
satunya adalah stasiun pengolahan air
atau water treatment pabrik kelapa
sawit. Pada dasarnya proses water
treatment untuk keperluan pabrik kelapa
sawit dapat dipisahkan menjadi external
treatment dan internal treatment.
Chlorinasi
(desinfeksi)
Penyaringan
(filtrasi)

Penjernihan
(clarification)
Penjernihan Air
Penjernihan (clarification)
Flokulasi

Sedimentasi

Koagulasi
Merupakan proses aglomerasi
(penggumpalan) partikel-
partikel terdestabilisasi menjadi
flok dengan ukuran yang
memungkinkan dapat
Flokulasi Koagulasi
dipisahkan oleh sedimentasi
dan filtrasi

Sedimentasi
Merupakan proses
penggumpalan partikel koloid
karena penambahan bahan
kimia sehingga partikel-partikel
Koagulasi tersebut bersifat netral dan
Flokulasi
membentuk endapan karena
adanya gaya gravitasi

Sedimentasi
Flokulasi Koagulasi

Sedimentasi

Merupakan proses pemisahan


campuran padatan dan cairan
(slurry) menjadi cairan bening dan
sludge (slurry yang lebih pekat
konsentrasinya)
Pelunakan Air
Pengertian
Pelunakan air merupakan proses yang bertujuan
menghilangkan atau menurunkan kesadahan air, silica dan
TDS sehingga air memenuhi syarat untuk digunakan sebagai
air umpan Boiler. Bila garam kesadahan dalam air tidak
dihilangkan atau dikurangkan akan menyebabkan kerak pada
pipa Boiler.
Alat yang digunakan pada proses pelunakan air

Softened Demineralizer
Softener Dearator
water tank plant
Softener
Softener merupakan mesin penukar ion yang berfungsi
menurunkan kesadahan air. Softener berfungsi untuk melunakkan
(menurunkan total hardness) air yang akan digunakan sebagai feedwater
boiler. Air dari water tower dipompakan ke dalam softener dan dilewatkan
pada nosel yang kemudian melewati lapisan resin penukar ion. Pada
waktu kontak/bersentuhan dengan resin tersebut, beberapa jenis ion
dalam air akan ditukar dengan ion lain yang terikat pada resin. Pada
proses pelunakan yang ditukar adalah ion calcium (Ca2+) dan
magnesium (Mg2+) akan ditukar dengan ion natrium (Na+).
Pada softener terdapat empat operasi utama, yaitu:
1) Service yaitu proses pertukaran ion;
2) Backwash yaitu pencucian untuk menghilangkan padatan yang
terperangkap di pori-pori antara resin, dilakukan dengan mengalirkan air
dari bawah ke atas. Backwash dilakukan bila tekanan antara pipa atas
dan bawah sudah terjadi perbedan yang besar;
3) Regenerasi adalah pengaktifan kembali dengan regenerant yang
sesuai dengan melewatkan air yang telah membawa regenerant, aliran
dari atas ke bawah;
4) Rinse (pembilasan) adalah pengaliran air untuk menghilangkan
regenerant yang tersisa. Regenerant yang bisa digunakan adalah
natrium sulfite.
Air keluar dari softener kandungan total hardnessnya akan trace (<0.5
ppm).
Softened Water Tank
Softened Water Tank adalah tangki untuk memanaskan air
sebagai persiapan ke deaerator tank atau vacuum deaerator. Air dari
softener ditampung terlebih dahulu di softener water tank, apabila telah
penuh maka pompa yang memompakan air ke softener akan mati. Air
dari softener water tank akan dipompakan ke vacuum deaerator. Untuk
kapasitas yang lebih besar, vacuum deaerator diganti dengan thermal
deaerator tank.
Demineralizer Plant
Demineralizer plant adalah resin penukar kation dan anion untuk
menurunkan kesadahan, silica dan juga total dissolved solid (tds).
Demineraliser terdiri dari dua, anion exchanger dan cation exchanger.
Cation exchanger mengandung asam kuat dan asam lemah yang terikat
dengan resin sebagai bahan dasar, adapun resin yang digunakan adalah
asam sulfat (H2SO4). Fungsi resin penukar kation adalah untuk
menghilangkan ion-ion yang bermuatan positif seperti Ca, Mg dan ion
positif lainnya dengan cara pertukaran dengan ion hydrogen
(H+). Sedangkan fungsi resin penukar anion adalah untuk menghilangkan
ion-ion yang bermuatan negatif seperti SO4, Cl, SiO3, dan ion negatif
lainnya dengan cara pertukaran dengan ion OH-.
Dearator
Dearator yang merupakan alat pemanas air umpan boiler.
Tujuannya adalah menghilangkan gas yang larut seperti oksigen,
ammonia dan karbon dioksida yang bisa menyebabkan korosi. Di dalam
deaerator, air disemprotkan ke ruang deaerasi melalui nozzle. Butiran air
yang jatuh akan kontak langsung dengan uap dan temperatur air menjadi
naik hampir mendekati temperatur uap. Dalam kondisi tersebut 97 – 98
% gas O2 dan CO2 akan terbebas dan keluar dari deaerator. Air yang
sudah di deaerasi terus diaduk oleh uap yang dating, sehingga membuat
sisa-sisa gas yang ada akan menjadi hilang.
Internal Treatment
Pengertian
Internal treatment merupakan proses perlakuan air didalam Boiler
dengan tujuan untuk mencegah pembentukan kerak, mencegah korosi
serta mencegah terjadinya carry over. Air umpan Boiler dengan analisa
kimia dapat diketahui jenis dan jumlah kandungan zat yang terkandung
didalamnya.

Berikut ini merupakan hal-hal yang dapat terjadi jika tidak dilakukan
internal treatment:
1. Kerak
Kerak di air umpan boiler terbentuk dari kotoran-kotoran, biasanya dari campuran
Calsium dan Magnesium yang tak larut. Kadang melekat ke dalam hard mass oleh
silica. Pengaruh daripada pembentukan kerak adalah pengembungan atau
pembengkokan pipa serta pelepuhan pipa
2. Korosi
Korosi di air umpan boiler terjadi ketika asam atau pH rendah, air
mengandung oksigen yang terlarut dan karbon dioksida serta konsentrasi
daripada caustic tinggi. pH rendah ditandai dengan hilangnya logam,
oksigen dan gas-gas korosif ini adalah rusaknya pipa boile
3. Cary over
Terjadi karena masuknya air solid melalui uap boiler. Hal ini disebabkan
karena kelebihan solid yang terlarut dan tidak terlarut, tingginya alkalinity
serta tingginya kandungan minyak di air umpan boiler. Terbagi 2:
1. Priming
Terjadi karena penurunan tekanan yang tiba-tiba akibat meningkatnya
permintaan uap secara cepat atau karena hasil kelebihan high water level
2. Foaming
isebabkan gelembung uap pada permukaan air di dalam drum uap
Internal treatment bertujuan untuk melakukan
pengolahan lebih lanjut dari hasil eksternal
treatment, sebagai metoda perlindungan boiler
dalam proses pembentukan uap. Bahan kimia yang
digunakan adalah:
A. Catalized Sulfid, berfungsi untuk mengikat oksigen dan
gas-gas lain yang masih terikut dalam air boiler serta
mencegah terjadinya korosi pada permukaan logam,
khususnya pada bagian dalam pipa-pipa dan drum boiler.
B. Adjunct HL, berfungsi sebagai pengontrol total alkali dan
pH air boiler.

C. Advantage, berfungsi untuk melindungi permukaan


bagian dalam pipa-pipa dan drum dengan membentuk
lapisan film, sehingga terhidar dari korosi dan deposit. Selain
itu juga berfungsi untuk melarutkan lapisan kerak yang sudah
terbentuk pada permukaan dalam pipa dan drum seperti
silica.
Peralatan Pendukung Proses
Pengolahan Air
JENIS PERALATAN
PENDUKUNG
Pompa Row
Water

Water Clarified
Tank

Chemical Dosing
Pump

Chemical
Solution Tank

Bak Pengendap

Water Besin
Pump

Pressure Sand
Filter

Water Tower Tank


1. POMPA ROW WATER
Fungsinya untuk memompakan air dari waduk/sungai sampai ke water clarifier tank.

2. WATER CLARIFIED TANK


Fungsinya sebagai tempat proses koagulasi dengan tahapan pencampuran,
penggumpalan dan pengendapan bahan tidak larut dalam air. Alat ini juga dilengkapi
kerangan drain untuk membuang endapan lumpur yang terbentuk.

3. CHEMICAL DOSING PUMP


Fungsinya untuk mengalirkan larutan bahan kimia dengan cara injeksi dari tangki
larutan kimia ke dalam clarifier tank.

4. CHEMICAL SOLUTION TANK


Fungsinya untuk pencampuran bahan kimia dengan air pada konsentrasi tertentu
sebelum diinjeksi ke dalam clarifier tank.
5. BAK PENGENDAP
Fungsinya untuk mengendapkan pasir, lumpur dan gumpalan-gumpalan partikel yang
terbawa dalam air.

6. WATER BESIN PUMP


Fungsinya untuk mentransfer air yang telah diendapkan di dalam bak pengendap
masuk ke dalam pressure sand filter.

7. PRESSURE SAND FILTER


Fungsinya untuk menyaring padatan-padatan yang terdapat dalam air yang masuk ke
pressure sand filter melalui media berpori atau pasir.

8. WATER TOWER TANK


Fungsinya sebagai tempat penimbunan air yang sudah bersih hasil dari pengolahan
dan sebagai tempat pengaturan distribusi air untuk domestik maupun untuk keperluan
pabrik.
Pengendalian Proses
Pengolahan Air Pada PKS
• Instalasi pipa dan Pompa dari raw water tidak ada kebocoran dan
selang – selang dan Pompa injeksi kimia tidak ada yang pecah / bocor.

• Melakukan back wash di sand filter setiap hari dan


pembuangan endapan di Clarifier Tank setiap shift dan pemeriksaan
kondisi dan volume pasir sand filter dilakukan setiap tahun.

• Pencucian water basin dan Clarifier Tank minimal 6 bulan sekali.

• Jar test harus dilakukan setiap hari dan pencampuran bahan kimia
untuk pemurnian air dibuat berdasarkan hasil test ini.
• Resin harus diregenerasi bila parameter silica dan hardness melewati
batas yang ditetapkan dan pemeriksaan kualitas resin dilakukan
minimal setahun sekali.

• Pencampuran bahan kimia untuk regenerasi harus sesuai dengan


takaran yang ditentukan dan dalam pencampuran air harus diisikan
terlebih dahulu baru kemudian ditambahkan bahan kimianya.

• Karena bahan kimia yang dipakai adalah bahan kimia yang reaktif baik
asam maupun basa, maka tanki-tanki yang dipergunakan harus tahan
terhadap sifat asam atau basa, sehingga kebocoran dapat dicegah.

• Pastikan flow meter berfungsi dengan baik dan dicatat pemakaian air
setiap hari.
Kritikal Poin dan Syarat Mutu Air
pada PKS
Syarat mutu
2. Air umpan Boiler
1.penjernihan air
· pH : 7,0-8,5
Suspended solid :
· Total Hardness : < 5 ppm
0 - 3 mg/l
· Silica : < 5 ppm

3. Air Boiler
· pH : 10,5-11,5
· Total Alkalility : 500 – 800 ppm
· Coustic Alkalility : 300 - 500 ppm
· Sulphit : 20 –80 ppm
· Total Dissolve Solid : < 2500 ppm
· Silica : ½ C .alkalility
· Sodium Chloride : < 300 ppm
· Total Hardness : < 5 ppm
Parameter Kualitas
Air

1 Bahan padatan kekeruhan


2. Kekeruhan
3.Warna
4.Rasa dan bau
5. Suhu
6.Daya hantar listrik
Parameter
Kualitas Air
2. Kesadahan
1. pH
menunjukkan kandungan garam
Sebagai pengukur sifat
kalsium dan magnesium yang
keasaman atau kebasaan air
terlarut,

3. Alkalinitas 4. Klorida
Tinggi rendahnya alkalinitas air Bahan ini berasal dari proses
ditentukan o leh senyawa karbonat, elektrolisa, penjernihan garam dan
garam hidroksida, kalium, lain-lain. Klorida merupakan zat
magnesium, dan natrium dalam air. terlarut dan tidak mudah menyerap.
5. TDS
Total dissolved Solidialah jumlah 5. Sulfit
keseluruhan zat yang larut dalam air, Sulfat dalam jumlah besar akan
yang dimasukkan dalam kelompok menaikkan keasaman air. Pada
ini ialah mineral dan garam-garam industri kaustik soda ion sulfat
yang terlarut dalam air, zat tersebut terdapat sewaktu pemurnian
berbentuk koloid garam.
Persyaratan Mutu Air

Air untuk konsumsi dan proses Standar Mutu Air Umpan Boiler
a) Tidak berwarna (jernih).
Parameter Standard Satuan
b) Tidak berbau (netral).
Ph 10.5 – 11.5
c) Tidak mengandung zat-zat yang
membahayakan tubuh manusia TDS 2000 Mho

(bakteri).
Silica max. 125 Ppm

Hardness Trace Ppm

Total Alkali 500 – 800 Ppm

Sulfit 30 – 80 Ppm
Akibat Pengolahan Air yang
Tidak Baik
Proses pengolahan air umpan boiler apabila tidak
dilaksanakan dengan baikakan menimbulkan kerak didalam
dinding pipa-pipa pemanas maupun dinding drum. Adanya
kerak ini akan mengakibatkan beberapa hal yaitu:
1.Proses pemanasan air di dalam pipa-pipa
pemanas berlangsung lama.
2. Bahan bakar untuk menaikan steam diperlukan banyak.
3.Uap yang dihasilkan kurang, bermutu jelek dan
kapasitasnya berkurang.
4.Kemungkinan terjadinya pemanasan lokal pada pipa
yang akan berakibat over heating dan dapat
menjadikan ledakan/pecahnya pipa.
5. Efisiensi kerja boiler rendah
Thank You

Anda mungkin juga menyukai