Hujan
Precipitation Tanaman
(Penguapan)
Sungai
Uap Air
R un
off
External Boiler Water Treatment
Demineralisasi menggunakan resin penukar kation dan anion, di dalam dua tabung
atau di dalam satu tabung secara bersama. Setelah Demineralisasi, air yang diolah
akan memiliki tingkat kemurnian yang tinggi sebanding dengan air suling
Sistem Demineralisasi Air
Karbon aktif Kation
Dari jenis bahan arangatau karbon Resin Kation dalam Sistem Demineralisasi akan
yang difungsi tsebagai berikut: menukar kation, atau kontaminan yang bermuatan
positif, diantaranya meliputi :
Menhilangkan bau, Menghilangkan Kalsium (Ca2+)
klorin, Menjernihkan air Besi (Fe3+)
Magnesium (Mg2+)
Mangan (Mn2+)
Kalium (K+)
Sodium (Na+)
Sistem Demineralisasi Air
Demineralisasi - Ion Exchange, Degassifier
Menghilangkan gas CO2 dari dalam air,
Reaksi yang terjadi adalah : H2CO3 -----> H2O + CO2
Kondisi asam (pada outlet Cation Exchanger) mengakibatkan reaksi bergeser ke kiri
sehingga akan meningkatkan konsentrasi CO2,
Bila CO2 tidak dihilangkan maka CO2, CO3=, dan HCO3- akan menjadi beban Anion
Exchanger sehingga akan lebih cepat jenuh.
Air Outlet
Water Inlet
Air Inlet
Blower
Water Outlet
Sistem Demineralisasi Air
Anion
Resin Anion dalam Sistem Demineralisasi akan menukar anion, atau kontaminan
yang memiliki muatan negatif, diantaranya meliputi :
Alkalinitas (CO32-, HCO3-)
Klorida (Cl-)
Nitrat (NO3-)
Sulfat (SO42-)
Silika (SiO2)
Sistem Demineralisasi Air
Mix Bed
Berfungsi untuk menghilangkan sisa-sisa logam atau asam dari proses sebelumnya, sehingga diharapkan air
yang keluar dari mix bed polisher telah bersihdari kation dan anion. Di dalam mix bed polisher digunakan dua
macam resin yaitu resin kation dan resin anion yang sekaligus keduanya berfungsi untuk menghilangkan sisa
kation dan anion, terutama natrium dan sisa asam sebagai senyawa silika, dengan reaksi sebagai berikut :
Reaksi Kation :
Na2SiO3 + 2 R – SO3H ----> 2 RSO3Na + H2SiO3
Reaksi Anion :
H2SiO3 + 2 R = N – OH ----> 2 R=N-SiO3 + H2O
Air yang telah bebas mineral tersebut dimasukkan ke polish water tank dandigunakan untuk air umpan boiler.
Air yang keluar dari mix bed polisher ini memiliki pH antara 6 – 7.
Boiler Water Treatment
Boiler Chemical Treatment
Deaerator adalah alat untuk
meminimalisir kandungan O2 terlarut dan
gas - gas terlarut (disoolved gas) di
fluida (air).
Corrosion Control
Failure prevention
Life extension
Boiler water
circulation
Superheater
Economizer
Furnace
Waterwall Deaerator
Sistem Pengolahan Air Umpan Boiler yang efisien dan dirancang dengan
baik dengan tujuan:
Alkali Builder
Sesuai dengan namanya, bahan kimia boiler yang satu ini digunakan untuk
mengkondisikan air pada boiler sehingga berada pada level alkalinitas yang
aman. Dan juga tidak berasal dari zat pengotor yang dapat membuat boiler
berkurang tingkat efesiensi dan efektifitasnya
Dealkalizer
Alkalinitas yang terlalu tinggi menyebabkan masalah. Seperti Blow
down yang lebih sering, dan juga steam dengan kualitas yang rendah
(akibat banyak mengandung uap CO2). Oleh karena itu, Dealkalinizer
bekerja dengan menyingkirkan nilai alkali dari zat-zat pengotor yang
tidak diinginkan. Dengan menggunakan Dealkalinizer, boiler akan lebih
efektif dalam memproduksi steam yang berkualitas tinggi.
Impact of Deposition on Boiler Operation
CLEAN TUBE TEMPERATURE PROFIL DIRTY TUBE TEMPERATURE PROFILE
Heat transfer is unimpeded Design tube Waterside is insulated Design tube wall
wall temperature is not exceeded under temperature may be exceeded under normal load
normal load condition conditions Overheating and failure of tube metal
may occur
800 o F Scale
Metal
Wall (427 C)
Tube
600 o F Metal
Wall
(316 C) 500 o F Tube 500 o F
(260 C) (260 C)
Without Scale With Scale
Formation Localized Caustic Concentration Cell
NaOH > 1 %
pH > 12.5
Attacks Fe3O4
Elimination of Localized Caustic Concentration Cell
By Coordinated pH/PO4 Treatment
NaOH neutralized
By Na2HPO4 (DSP)
Analisa Kerak (Scale & Deposit) Boiler, Turbine dan Condenser
3 Fe + 4 H2O ---> Fe3O4 + 4 H2
Fe3O4 adalah lapisan (film layer) bagus yang melindungi perpipaan dan warna
kehitaman.
Fe3O4 terbentuk pada kondisi pH alkali (pH >9.3) tepatnya di pH 10.5-11.5
Problem water boiler (Scale & Deposit, Corrosion, Carry Over dan Silica
Deposition )
1. Scale & Deposit
Scale terbagi menjadi 4 grup yaitu:
1. Scale & Deposit
Scale terbagi menjadi 4 grup yaitu:
1.1 Scale karena Calcium (Ca2+) dan Magnesium (Mg2+) , disebabkan (hardness
water/kesadahan) yang terikut ke sistem feed water. Scale product berupa Calcium dan
Magnesium sesuai reaksi berikut:
Ca(OH)2 + Ca(HCO3)2 ---> 2 CaCO3 + 2 H2O,
Dimana Ca(HCO3)2 adalah salah satu komposisi pada feed water dan Ca(OH)2 adalah agen
yang ditambahkan sebagai softening water, dimana agent softening meliputi:
lime/kapur & soda ash. Ca(OH)2 & Mg(OH)2 disebut sebagai kerak alkali yang merupakan
alkalinitas.
Reaksi dekomposisi ini karena pengaruh TEMPERATUR TINGGI.
Ca(HCO3)2 ---> CaCO3 + CO2 + H2
Karena adanya agent CO2 terikut H2O sesuai reaksi berikut :
Ca(OH)2 + CO2 ---> CaCO3 + H2O
CaCO3 bersifat mengendap sehingga dengan mudah untuk dibuang dari jalur boiler water
menggunakan fasilitas blowdown steam drum.
Pengontrol CaCO3 adalah:
Polyphospate
Organic phospate
CHEMICAL BOILER WATER TREATMENT
Fe sebagai material dari tube kontak dengan H2O (air) sehingga terjadi oksidasi
A(+): Fe ---> Fe2+ + 2e
K(-): O2 + 2 H2O + 4e ---> 4 OH-
Overall : Fe2+ + 2 OH- ---> Fe(OH)2
2. Corrosion
Disebabkan karena perlawanan kimia atau reaksi elektrokimia yang
bersifat merusak
Sulphite (SO32-)
Cara menghilangkan kontaminan Sulphite (SO32-)
Menggunakan Mg/Al seperti MgO atau MgCO3 sesuai reaksi
berikut:
MgO + SO3 ---> MgSO4
Alkalinity
Karena kehadiran bicarbonate (HCO32-), carbonate (CO32-), ion hydroxyl (OH-).
Fungsi "mechanical deaerator" adalah untuk menghilangkan gas-gas terlarut yang
bisa menyebabkan korosi perpipaan. Jika ada kandungan CO2 bisa menyebakan
pH turun karena bisa berikatan dengan air membentuk H2CO3
H2O + CO2 ---> H2CO3
H2CO3 ---> H+ + HCO3
H+ inilah agent asam yang meningkatkan pH CO2 dihilangkan dengan
deaerator karena jika kandungan CO2 di feed water tinggi maka akan membentuk
H2CO3 yang bersifat korosif
Cara untuk Removal CO2 sebagai berikut:
Degassing
Pemanasan
Tannin
Turunan glukosa
CaSO4 + Na2CO3 ---> CaCO3 + Na2SO4
CaCO3 adalah lumpur dan bisa dihilangkan dengan akses blowdown
Penggunaan Na2CO3 kurang baik karena menghasilkan CO2 namun jika
ditambah tannin/lignin maka penggunaan lebih baik dari Na3PO4
CHEMICAL BOILER WATER TREATMENT
Fungsi Deaerator adalah:
Menghilangkan O2, CO2 dan non-condensable gas di feed water
Memanaskan make up water dan condensate sehingga meminimalisir pelarutan
dari gas yang tidak diinginkan sehingga siap untuk air umpan boiler
Dissolved Solid
Ini menambah konduktifitas air sehingga dengan tingginya conductivity maka
potensi korosi juga lebih tinggi
CHEMICAL BOILER WATER TREATMENT
Dissolved Salt/Hardness
Kehadiran garam-garam dari Ca dan Mg
CaSO4 + Na2CO3 ---> CaCO3 + Na2SO4
2 NaOH + MgSO4 ---> Mg(OH)2 + Na2SO4
CaCO3 dan Mg(OH)2 adalah lumpur dan bisa dihilangkan dengan
akses blowdow
Poin (1) umumnya reaksi yang terjadi ketika umpan air sungai sedangkan poin
Poin (2) air laut. Garam yang bersifat basa digunakan untuk stabilisasi
pH siklus uap-air sedangkan lumpur dilakukan blowdown
Untuk P Sedang ----> digunakan natrium nitrit (NaNO3)
CH4 adalah gas yang jika mengumpul di satu sisi tube akan menaikkan pressure
dan bisa menyebabkan tube meledak
CHEMICAL BOILER WATER TREATMENT
3. Carry Over
Didefinisikan sebagai luapan (entrainment) dari feed water
boiler (di steam drum) terikut aliran uap. Faktor yang
menyebabkannya adalah:
Jumlah TDS atau TSS di feed water
Kandungan kimia di feed water
Desain & kondisi operasi boiler, meliputi : pressure desain
boiler, ukuran steam drum, desain kW yang dibangkitkan, laju
sirkulasi, susunan downcomer dan riser
4. Silica Deposition
Semua air mengandung silica dan untuk menghilangkan silica lebih
sulit dibanding hardness water (Ca dan Mg) karena pada temperatur
tinggi, silica bersifat volatile dan mudah terbawa ke aliran steam dan
membentuk hard coating di turbine blade.