Anda di halaman 1dari 57

Sistem Air Umpan Boiler Dan

Pengolahan Air Boiler


Boiler Water Treatment
1
Sistem Air Umpan Boiler Dan Pengolahan Air Boiler
Boiler Water Treatment

Sifat/Karakteristik Air - Siklus Hidrologi

Hujan
Precipitation Tanaman

(Penguapan)

Waduk dan Danau


Tanah

Sungai

Uap Air

R un
off
External Boiler Water Treatment

Sifat & karakteristik Air - Sumber Air

 Air adalah pelarut universal,


 Air akan melarutkan sebagian besar materi yang dilaluinya.
Sumber utama air :
Air permukaan (sungai, danau, waduk, dll)
Kandungan :
 TDS relatif rendah,
 TSS relatif tinggi,
 Kualitas tergantung musim dan cuaca.
Air dalam tanah (sumur/deep well)
Kandungan :
 TDS relatif tinggi,
 TSS relatif rendah,
 Kualitas dan temperatur relatif stabil,
 Kadang-kadang mengandung Fe, Mn, dan H2S.
External Boiler Water Treatment

Kandungan air - Kontaminan dalam Air


Suspended Solids (Padatan Tidak Larut) → TSS (Total Suspended
Solids), yaitu :
Pasir,
Lumpur,
Organik, dll
Dissolved Solids (Padatan Terlarut) → TDS (Total Dissolved Solids),
yaitu :
Hardness (Calcium dan Magnesium),
Silica,
Iron (Besi), dll
Dissolved Gas (Gas Terlarut)
O2,
CO,
CO2, dll
External Boiler Water Treatment

Sifat & karakteristik Air - Sumber Air

Akibat kontaminan pada air :


Suspended Solids (Padatan Tidak Larut)
 Keruh (tidak layak dikonsumsi),
 Mengotori resin atau membran (fouling),
 Menyebabkan deposit/kerak pada boiler,
DissolvedSolids (Padatan Terlarut)
 Menyebabkan kerak pada boiler,
DissolvedGas (Gas Terlarut)
 Menyebabkan korosi pada boiler,
External Boiler Water Treatment

Sifat & karakteristik Air - Sumber Air

Proses penghilangan kontaminasi :


Suspended Solids (Padatan Tidak Larut)
 Proses Penjernihan Air (Klarifikasi)
Dissolved Solids (Padatan Terlarut)
 Softener,
 Demineralization Plant (Demin Plant), dan
 Reverse Osmosis (RO),
Dissolved Gas (Gas Terlarut)
 Degassifier, dan
 Deaerator,
Sistem Air Umpan Boiler Dan Pengolahan Air Boiler
Boiler Water Treatment

Pengolahan Eksternal Air Umpan Boiler

Pengolahan eksternal digunakan untuk membuang padatan tersuspensi,


padatan telarut (terutama ion kalsium dan magnesium yang merupakan
penyebab utama pembentukan kerak) dan gas- gas terlarut (oksigen dan
karbon dioksida).
      Proses perlakuan eksternal yang ada adalah:
      1.      Koagulasi dan Flokulasi
      2.      Sedimentasi
      3.      Filtrasi
      4.      Demineralisasi
      5.      Softening
      6.      Deaerasi
Metode pengolahan awal adalah sedimentasi sederhana dalam tangki
pengendapan ataupengendapan dalam clarifiers dengan bantuan koagulan
dan flokulan. Penyaring pasirbertekanan, dengan aerasi untuk
menghilangkan karbon dioksida dan besi
Sistem Air Umpan Boiler Dan Pengolahan Air Boiler
Boiler Water Treatment

Penjernihan air dengan unit pengolahan


air bersih
1. Koagulasi
2. Flokulasi
3. Filtrasi
Pengamatan parameter air
Pengamatan Parameter air yang
dilakukan yaitu :fisika : kekeruhan, warna,
dan TSS, kimia : besi (Fe), dan mangan (Mn)
dan biologi : coliform
Pengolahan Air
WTP adalah instalasi utama pengolahan air
bersih. Yang terdapat dibeberapa bagian
pengolahan pada STP yang membuat air
bisa menjadi layak digunakan. Adapun
bagian tersebut:

Penjernihan air dengan unit pengolahan


air bersih
1. Koagulasi
2. Flokulasi
3. Filtrasi
Pengamatan parameter air
Pengamatan Parameter air yang
dilakukan yaitu :fisika : kekeruhan, warna,
dan TSS, kimia : besi (Fe), dan mangan (Mn)
dan biologi : coliform

 Penyaringan dan Pengendapan


Penyaringan dan pengendapan
bertujuan untuk memisahkan air baku
dari zat-zat, seperti: sampah, daun,
rumput, pasir dan lain-lain
berdasarkan berat jenis zat.
Pengolahan Air
 Koagulasi
Bagian pertama kali ini kita
dikenal sebagai bak
koagulasi. Dan di bak ini
air akan di destabilisasi
dari partikel
koloid/kotoran.

Dan juga akan diproses


destabilisas dan dapat
dilakukan secara kimiawi
dengan cara
penambahan zat tawas
maupun dengan cara
fisika yaitu dengan
pengadukan cepat, dan
juga ada cara dengan
mekanis (batang
pengaduk) agar tawas
bisa bercampur merata
 Flokulasi
Flokulasi merupakan proses penyatuan
antar partikel-partikel yang sudah
saling berdekatan satu dengan yang
lain sehingga partikel-partikel akan
saling menarik dan membentuk flok.
Untuk menurunkan turbidity pada
inlet clarifier diinjeksikan bahan
kimia, yaitu :
a.Aluminium Sulfat (Al2(SO4)3.18 H2O)
b. Natrium Hidroksida (NaOH)
c. Klorin (Cl2)
d. Coagulant Aid (Polymer)
.
 Sedimentasi
Dan Setelah flok terbentuk (biasanya
berbentuk lumpur), air akan masuk ke
bak sedimentasi dan dimana berat
jenis flok yang lebih berat akan
otomatis mengendap di dasar bak dan
air bersih dapat terpisah dari lumpur
 Filtrasi
Pengolahan dengan cara filtrasi dapat
dilakukan dengan cara penyaringan
zat padat tersuspensi didalam air
sebelum air diisikan kedalam boiler.
Efisiensi saringan paling baik bila
unit beroperasi pada kecepatan aliran
terkecil, padatan akan melalui media
membawa padatan bersamanya.
 Desinfeksi
Setelah proses pengolahan itu selesai,
biasanya juga dilakukan proses
tambahan (disinfeksi) yaitu berupa
penambahan chlor, ozonisasi, UV,
pemabasan, dll untuk menghindari
adanya potensi kuman dan bakteri yang
terkandung
Reservoir di dalam air.
Setelah air  itu selesai diolah, air ini akan
dimasukkan ke tempat penampungan
sementara itu di dalam reservoir sebelum
didistribusikan ke rumah dan bangunan.
Untuk mengalirkan air tersebut, biasanya
juga digunakan pipa HDPE dan PVC
Sistem Demineralisasi Air
Sistem Demineralisasi Air
Demineralisasi adalah proses pengolahan air untuk menghilangkan mineral dari air.

Demineralisasi digunakan secara khusus untuk proses pertukaran ion untuk


penghilangan total kontaminan mineral ion sampai mendekati angka nol.

Demineralisasi menggunakan resin penukar kation dan anion, di dalam dua tabung
atau di dalam satu tabung secara bersama. Setelah Demineralisasi, air yang diolah
akan memiliki tingkat kemurnian yang tinggi sebanding dengan air suling
Sistem Demineralisasi Air
Karbon aktif Kation
Dari jenis bahan arangatau karbon Resin Kation dalam Sistem Demineralisasi akan
yang difungsi tsebagai berikut: menukar kation, atau kontaminan yang bermuatan
positif, diantaranya meliputi :
Menhilangkan bau, Menghilangkan Kalsium (Ca2+)
klorin, Menjernihkan air Besi (Fe3+)
Magnesium (Mg2+)
Mangan (Mn2+)
Kalium (K+)
Sodium (Na+)
Sistem Demineralisasi Air
Demineralisasi - Ion Exchange, Degassifier
Menghilangkan gas CO2 dari dalam air,
Reaksi yang terjadi adalah : H2CO3 -----> H2O + CO2
Kondisi asam (pada outlet Cation Exchanger) mengakibatkan reaksi bergeser ke kiri
sehingga akan meningkatkan konsentrasi CO2,
Bila CO2 tidak dihilangkan maka CO2, CO3=, dan HCO3- akan menjadi beban Anion
Exchanger sehingga akan lebih cepat jenuh.

Air Outlet
Water Inlet

Air Inlet
Blower

Water Outlet
Sistem Demineralisasi Air
Anion
Resin Anion dalam Sistem Demineralisasi akan menukar anion, atau kontaminan
yang memiliki muatan negatif, diantaranya meliputi :
Alkalinitas (CO32-, HCO3-)
Klorida (Cl-)
Nitrat (NO3-)
Sulfat (SO42-)
Silika (SiO2)
Sistem Demineralisasi Air

Mix Bed
Berfungsi untuk menghilangkan sisa-sisa logam atau asam dari proses sebelumnya, sehingga diharapkan air
yang keluar dari mix bed polisher telah bersihdari kation dan anion. Di dalam mix bed polisher digunakan dua
macam resin yaitu resin kation dan resin anion yang sekaligus keduanya berfungsi untuk menghilangkan sisa
kation dan anion, terutama natrium dan sisa asam sebagai senyawa silika, dengan reaksi sebagai berikut :

Reaksi Kation :
Na2SiO3 + 2 R – SO3H ----> 2 RSO3Na + H2SiO3

Reaksi Anion :
H2SiO3 + 2 R = N – OH ----> 2 R=N-SiO3 + H2O

Air yang telah bebas mineral tersebut dimasukkan ke polish water tank dandigunakan untuk air umpan boiler.
Air yang keluar dari mix bed polisher ini memiliki pH antara 6 – 7.
Boiler Water Treatment
Boiler Chemical Treatment
Deaerator adalah alat untuk
meminimalisir kandungan O2 terlarut dan
gas - gas terlarut (disoolved gas) di
fluida (air).

Kandungan O2 terlarut sangat dihindari


karena bisa menyebabkan perkaratan
pada besi. Sesuai reaksi :
Fe(OH)2 + O2 --- > Fe(OH)3 (karat) + H2O

Cara untuk menghilangkan dissolved gas


bisa dengan chemical & mechanical
treatment. Secara chemical, di fluida
dinjeksikan reduktor kuat (oxygen
scavenger) seperti hydrazine (N2H4) atau
carbohydrazide
Na2SO3 + ½ O2 --- > Na2SO4 (kristal)
N2H4 + O2 --- > H2O + N2
PURPOSE OF BOILER WATER TREATMENT
TUJUAN PENGAOLAHAN AIR BOILER :
1. Mencegah terbentuknya kerak / deposit pada sistem boiler 
2. Mencegah kebocoran dan kerusakan yang diakibatkan oleh korosi
3. Mencegah carry over impurities ke jaringan steam        
 Deposit Control
Overheat failures
Excess fuel usage
Underdeposit corrosion

 Corrosion Control
Failure prevention
Life extension

 Maximizing Steam Purity


Superheater protection
Turbine protection
Steam line and valve protection
Superheated
HP Steam Steam
Steam/Water Drum
mixture

Boiler water
circulation
Superheater
Economizer

Furnace
Waterwall Deaerator
Sistem Pengolahan Air Umpan Boiler yang efisien dan dirancang dengan
baik dengan tujuan:

Mengolah air umpan boiler secara efisien dan menghilangkan kotoran


berbahaya sebelum memasuki boiler
Kontrol kimia boiler internal
Maksimalkan penggunaan kondensat uap
Mengontrol korosi
Hindari waktu henti pabrik dan kegagalan boiler
Memperpanjang umur pemakaian boiler
Kontaminan yang Dihilangkan Pada Sistem Pengolahan Air Umpan Boiler

Sistem Pengolahan Air Umpan Boiler diperlukan untuk menghilangkan padatan


terlarut yang bermasalah, padatan tersuspensi, dan bahan organik, termasuk sejumlah
hal berikut

 Besi : baik larut atau tidak larut, besi dapat


mengendap pada bagian dan tabung boiler,
merusak part pada boiler, dan mempengaruhi
kualitas proses manufaktur tertentu

 Silika : jika tidak dilepas ke level rendah,


terutama pada boiler bertekanan tinggi, silika
dapat menyebabkan scaling yang sangat
keras
 Tembaga : dapat menyebabkan endapan
dalam turbin tekanan tinggi, mengurangi
efisiensinya dan membutuhkan pembersihan
yang mahal atau penggantian peralatan
Kontaminan yang Dihilangkan Pada Sistem Pengolahan Air Umpan Boiler
 Kalsium : dapat menyebabkan scaling
dalam beberapa bentuk tergantung
pada kimia air umpan boiler (misalnya
kalsium silikat, kalsium fosfat, dll)
 Magnesium : jika dikombinasikan
dengan fosfat, magnesium dapat
menempel pada bagian dalam boiler
dan melapisi tabung, menarik lebih
banyak padatan dan berkontribusi
pada scaling
 Aluminium : endapan sebagai skala
pada interior boiler dan dapat bereaksi
dengan silika untuk meningkatkan
kemungkinan scaling
 Hardness (Kekerasan) : juga
menyebabkan endapan dan kerak
pada bagian dan pipa boiler
 Gas terlarut : reaksi kimia karena
adanya gas terlarut seperti oksigen
dan karbon dioksida dapat
menyebabkan korosi parah pada pipa
Boiler scale atau kerak boiler adalah problem boiler yang sering terjadi.
Kerak bisa terjadi di sisi air (water side) maupun di sisi api (fire side). Untuk yang di
sisi api biasanya disebut dengan slag. Keduanya merupakan deposit yang
memberikan dampak negatif bagi sistem boiler
Efek adanya kerak atau deposit:
Overheating
Kerak bersifat isolator, bukan
penghantar panas yang baik. Dengan adanya
kerak dalam pipa, maka untuk membuat air
menjadi steam perlu panas lebih tinggi.
Sirkulasi tidak lancar
Kerak menyebabkan diameter pipa
menyempit, sehingga sirkulasi air terganggu
Korosi di bawah deposit
Daerah di bawah kerak atau deposit
bisa terjadi masalah corrosion under deposit,
yaitu korosi
yang disebabkan karena adanya
deposit
Pembentukan kerak atau deposit pada
sistem boiler yang akan menurunkan performa
perpindahan panas, overheating, bahkan pipa
Boiler Water Treatment
Untuk mencegah: Kerak/deposit Korosi Carry over Agar: Menjamin kontinutas
tersedianya steam untuk operasi pabrik-meminimalkan downtime Safety
Memproteksi biaya capital

Mekanisasi Pembentukan Kerak


Presiptitasi dari hardness yang tidak larut/ insoluble Ca(HCO3 ) Panas --->
CaCO3 + H2O + CO2 Mg OH > MgOH+ H2SiO > H+ + HSiO3- MgOH+ +
HSiO > MgSiO3 + H2O Melebihi batas kejenuhan/kelarutan melalui
evaporasi mengakibatkan terjadinya kristalisasi; contoh: CaSO4, SiO2

Problem Kerak Boiler tube failure


Disebabkan karena pengurangan
heat transfer dan tube overheating
Under-deposit corrosion
Disebabkan karena konsentrasi
tinggi dari bahan bersifat korosif
concentration of corrosive agents
(dapat berupa NaOH
Penyebab umum terjadinya kerak boiler pada sisi air
 Kualitas air (pre treatment)
Air masih banyak mengandung pengotor, padatan terlarut (TDS),
ion Ca dan Mg masih tinggi,

 Blowdown kurang banyak


Blowdown boiler adalah pembuangan kotoran yang ada dalam
boiler. Untuk melaksanakan blowdown diperlukan perhitungan
blowdown boiler yang benar. Jika pembuangannya kurang, maka
jumlah kotoran dalam boiler akan terus menumpuk. Sebaliknya jika
blowdon boiler berlebih, maka air bersih akan ikut terbuang, dan ini
merupakan kerugian.

 Chemicals tidak terkontrol


Pemakaian boiler chemicals harus tepat dalam hal dosis
pemakaian, titik injeksi dan jenis chemicalnya.
Boiler chemical
Boiler chemical adalah beberapa bahan kimia pada
boiler yang berfungsi untuk mencegah masalah pada
boiler, untuk perawatan boiler dan juga menambah
efisiensi.
Fungsi Bahan kimia untuk water treatment :
Scale inhibitor untuk mencegah scale
Corrosion inhibitor untuk mencegah karat /
korosi
Oxygen scavenger untuk mengurangi
kandungan oksigen terlarut dalam air atau
dissolved oxygen
Fungsi Chemical di Boiler
 Anti Scalant
Anti scalant adalah Chemical yang digunakan untuk mencegah terjadinya
scale pada boiler. Scale biasa terjadi karena adanya hardness atau kesadahan
yang disebabkan adanya Ca atau Mg.
Anti scalant akan mengikat Ca dan Mg. Sehingga kedua zat ini tidak
membentuk scale tetapi akan membentuk senyawa kompleks yang larut dalam
air sehingga nantinnya akan keluar pada saat blow down
 Scale Remover / Dispersant
Scale inhibitor berfungsi untuk mencegah terjadinya scale. Scale remover
berfungsi untuk membersihkan kerak yang telah terlanjur terjadi pada tube
atau pipa boiler. Scale remover diformulasi dari organic acid yang
mengandung corrosion inhibitor sehingga tidak merusak permukaan metal.
 Boiler Descaler
Bahan kimia berfungsi untuk membersihkan boiler dari scale yang
menumpuk. Scale yang terbentuk baik dari Hardness scale, Sulphate scale
ataupun Sillicate scale akan segera rontok dan di blowdown
Kehadiran garam-garam dari Ca dan Mg
CaSO4 + Na2CO3 ---> CaCO3 + Na2SO4
2 NaOH + MgSO4 ---> Mg(OH)2 + Na2SO4
CaCO3 dan Mg(OH)2 adalah lumpur dan bisa dihilangkan dengan akses blowdown
 Anti Corrosion / Corrosion Inhibitor
Anti Corrosion adalah bahan kimia yang berfungsi mencegah terjadinya korosi
pada boiler. Korosi pada boiler terjadi karena alkalinity atau pH pada boiler
terlalu rendah. sehingga zat asam merusak lapisan metal pada boiler.
corrosion terjadi karena oksigen dalam air, sehingga oksigen tersebut
mengembalikan besi ke bentuknya yang semula yakni berupa oksida besi
Anti Corrosion atau Corrosion Inhibitor, menjaga pH boiler water tetap basa
sehingga tidak terjadi korosi karena asam. Corrosion Inhibitor menangkap
oksigen sehingga oksigen tidak bereaksi dengan permukaan boiler yang
menyebabkan korosi

 Surface Coating Chemical


Fungsi dari bahan kimia boiler ini adalah untuk memberikan lapisan
perlindungan pada permukaan bagian dalam boiler sehingga lebih kuat
terhadap serangan scale ataupun serangan korosi. 
Jenis-Jenis Chemical untuk Boiler
 Oxygen Scavanger
Oxygen adalah penyebab terjadinya korosi pada boiler. Dengan
menggunakan oxygen Scavanger, oxygen akan diikat dalam ikatan
kimia sehingga tidak lagi akan bereaksi dengan permukaan boiler

 Alkali Builder
Sesuai dengan namanya, bahan kimia boiler yang satu ini digunakan untuk
mengkondisikan air pada boiler sehingga berada pada level alkalinitas yang
aman. Dan juga tidak berasal dari zat pengotor yang dapat membuat boiler
berkurang tingkat efesiensi dan efektifitasnya

 Dealkalizer
Alkalinitas yang terlalu tinggi menyebabkan masalah. Seperti Blow
down yang lebih sering, dan juga steam dengan kualitas yang rendah
(akibat banyak mengandung uap CO2). Oleh karena itu, Dealkalinizer
bekerja dengan menyingkirkan nilai alkali dari zat-zat pengotor yang
tidak diinginkan. Dengan menggunakan Dealkalinizer, boiler akan lebih
efektif dalam memproduksi steam yang berkualitas tinggi.
Impact of Deposition on Boiler Operation
CLEAN TUBE TEMPERATURE PROFIL DIRTY TUBE TEMPERATURE PROFILE
Heat transfer is unimpeded Design tube Waterside is insulated Design tube wall
wall temperature is not exceeded under temperature may be exceeded under normal load
normal load condition conditions Overheating and failure of tube metal
may occur

Fireside Waterside Fireside Waterside

800 o F Scale
Metal
Wall (427 C)
Tube
600 o F Metal
Wall
(316 C) 500 o F Tube 500 o F

(260 C) (260 C)
Without Scale With Scale
Formation Localized Caustic Concentration Cell

NaOH > 1 %
pH > 12.5
Attacks Fe3O4
Elimination of Localized Caustic Concentration Cell
By Coordinated pH/PO4 Treatment

NaOH neutralized
By Na2HPO4 (DSP)
Analisa Kerak (Scale & Deposit) Boiler, Turbine dan Condenser

Kandungan utama kerak boiler (boiler scale) adalah magnetite - Fe3O4 yang


terbentuk dari reaksi antara "iron metallic & material tube (Fe)" dengan
steam TEMPERATUR TINGGI (iron dissolution pada max. 150 oC)

3 Fe + 4 H2O ---> Fe3O4 + 4 H2
Fe3O4 adalah lapisan (film layer) bagus yang melindungi perpipaan dan warna
kehitaman.
Fe3O4 terbentuk pada kondisi pH alkali (pH >9.3) tepatnya di pH 10.5-11.5

N2H4 + 6 Fe2O3 ---> 4 Fe3O4 + 2 H2O + N2


Fe3O4 juga terbentuk karena adanya reaksi antara produk korosi iron oxide
dengan hydrazine (N2H4)

Terdapat 2 teori umum tentang pembentukan lapisan film tipis


fasifasi Fe3O4 sebagai berikut:
1.Lapisan film tipis adalah iron oxide atau senyawa hasil reaksi iron dengan
senyawa lain
2.Oksigen diserap ke permukaan iron membentuk cemisorbed film dan seiiring
berjalannya waktu menempel pada iron membentuk iron oxide
Sehingga treatment air sebelum masuk ke boiler seperti
injeksi hydrazine (N2H4) dan residual-nya berguna untuk mencegah korosi namun
ketika material yang dilewati terdapat kandungan Cu maka residual hydrazine dijaga
pada batas standarnya yaitu 30-50 ppb untuk menghindarkan reaksi korosi.
Cu + 4 NH3 + ½ O2 + H2O ---> Cu(NH3)4.(OH)2 
Langkah yang tepat untuk mengurangi korosi Cu adalah dengan menambahkan
chromate aau chromate -polyphospate

Oksida besi lainnya yang menunjukkan korosi yang menyebabkan kerak


adalah Fe2O3 (hematite) berwarna kemerah-merahan. Ini terbentuk karena
excess oxygen pada temperatur rendah sesuai reaksi berikut:
2 Fe + H2O + O2 ---> Fe2O3 + H2

Reaksi magnetite ke hematite adalah serial/lanjuta dimana ketika iron minim


oxygen akan terbentuk FeO kemudian FeO bereaksi dengan oksigen
membentuk Fe3O4 dan excess oxygen lagi membentuk Fe2O3. Sesuai reaksi
berikut: 
Fe + ½ O2 ---> FeO
3 Fe + 2 O2 ---> Fe3O4
2 Fe3O4 + ½ O2 ---> 3 Fe2O3
Sehingga dengan pengendalian menggunakan oxygen scavenger seperti
dosis hydrazine (N2H4) tepat guna serta optimalnya fungsi mechanical
deaerator maka keberadaan Fe2O3 (hematite) bisa diminimalisir dan reaksi
mengarah ke pembentukan Fe3O4 (magnetite).

 Hydrochloric Acid (HCl), sangat efektif untuk melarutkan scale iron-


oxide walaupun sifatnya yang keras (pH kuat) terhadap permukaan
material. Konsentrasi yang digunakan 5% HCl yang digunakan pada
temperature 130-140 oF
 Phosporic Acid (H3PO4), aplikasi bisa langsung ketika boiler online
karena sifatnya pH lemah yang kurang reaktif terhadap permukaan
material. Konsentrasi yang digunakan 5% H3PO4
 Sulfamic Acid (NH3.SO3), aplikasi ini umumnya dikombinasikan
dengan NaCl dengan perbandingan konsenrasi 10% NH3.SO3 dan 5%
NaCl
CHEMICAL BOILER WATER TREATMENT

Problem water boiler  (Scale & Deposit, Corrosion, Carry Over dan Silica
Deposition )
1. Scale & Deposit
Scale terbagi menjadi 4 grup yaitu:
1. Scale & Deposit
Scale terbagi menjadi 4 grup yaitu:
    1.1 Scale karena Calcium (Ca2+) dan Magnesium (Mg2+) , disebabkan (hardness
water/kesadahan) yang terikut ke sistem feed water. Scale product berupa Calcium dan
Magnesium sesuai reaksi berikut:  
Ca(OH)2 + Ca(HCO3)2 ---> 2 CaCO3 + 2 H2O,
Dimana Ca(HCO3)2 adalah salah satu komposisi pada feed water dan Ca(OH)2 adalah agen
yang ditambahkan sebagai softening water, dimana agent softening meliputi:
lime/kapur & soda ash. Ca(OH)2 & Mg(OH)2 disebut sebagai kerak alkali yang merupakan
alkalinitas.
 Reaksi dekomposisi ini karena pengaruh TEMPERATUR TINGGI.                               
Ca(HCO3)2 ---> CaCO3 + CO2 + H2
 Karena adanya agent CO2 terikut H2O sesuai reaksi berikut : 
Ca(OH)2 + CO2 ---> CaCO3 + H2O
CaCO3 bersifat mengendap sehingga dengan mudah untuk dibuang dari jalur boiler water
menggunakan fasilitas blowdown steam drum.
Pengontrol CaCO3 adalah:
Polyphospate 
Organic phospate 
CHEMICAL BOILER WATER TREATMENT

1.2 Scale karena Iron  Oxide  


Disebabkan karena excess O2 dan steam basah [Kurita, 1999]. Sesuai reaksi
berikut:                                                                                                            
2 Fe + O2 + 2 H2O ---> 2 Fe(OH)2
4 Fe(OH)2 + 2 H2O + O2 ---> 4 Fe(OH)3
Fe(OH)3 adalah produk korosi

Fe sebagai material dari tube kontak dengan H2O (air) sehingga terjadi oksidasi
A(+): Fe ---> Fe2+ + 2e 
K(-): O2 + 2 H2O + 4e ---> 4 OH-
Overall : Fe2+ + 2 OH- ---> Fe(OH)2

Pada kondisi ANAEROB dan T > 120 F, terjadi reaksi lanjutan sebagai berikut: 


     Fe(OH)2 ---> Fe3O4 + H2 + H2O   
                                              
Di SISI LAIN pada T > 300 F, Fe2+ langsung membentuk Fe3O4 tanpa
melewati Fe(OH)2 sesuai reaksi:  
3 Fe2+ + 4 OH- --->  Fe3O4 + 2 H2

Karena pengaruh injeksi hydrazine yang mengikis lapisan perpipaan seperti


reaksi berikut:
CHEMICAL BOILER WATER TREATMENT

1.3  Scale karena Copper Cu


                                                 
Disebabkan karena banyaknya hydrazine terlarut di boiler water sehingga copper
oxide bereaksi dengan hydrazine, sesuai reaksi berikut :
N2H4 + 4 CuO ---> 2 Cu2O + 2 H2O + N2

Dan juga karena material Cu bereaksi karena excess O2 dan


H2O,                                                      
8 Cu + 2 H2O + O2 ---> 4 Cu2O + 2 H2
1.4 Scale karena Silica (SiO2)
Disebabkan karena kandungan air sungai atau pelarutan dari komposisi material
(galvanized). Silica tidak larut dalam air maupun asam namun mudah berikatan
dengan oksigen. Di boiler, silica larut pada temperatur tinggi namun akan
mengeras pada temperatur rendah (<40 oC)
Silica dapat diserang oleh F2, HF aqua, hidroksida alkali dan leburan-leburan
karbonat. 
Sesuai reaksi:                                                              
SiO2 + 4HF ---> SiF4 + 2H2O
SiO2 + 2NaOH ---> Na2SiO3 + H2O
CHEMICAL BOILER WATER TREATMENT

2. Corrosion
Disebabkan karena perlawanan kimia atau reaksi elektrokimia yang
bersifat merusak

Low pH = corrosive dan lapisan magnetite (Fe3O4) sebagai protective


layer tidak bisa terbentuk
High pH = protective to pipe
Very High pH = scaling, deposit & caustic corrosion dan
lapisan magnetite (Fe3O4) sebagai protective layer terdegradasi. Untuk
mencegah caustic corrosion (caustic embrittlement)
pada boiler tekanan rendah (<105 kgf/cm2) ditambahkan sodium nitrat
(NaNO3), tannin, lignin atau kanji.
Fe3O4 + 4 NaOH (dalam hot concentrated) ---
> 2 NaFeO2 + Na2FeO2 + H2O
NaFeO2 (sodium hypo ferrite/ferric) 
Na2FeO2 (sodium ferrite/ferrous)
CHEMICAL BOILER WATER TREATMENT

NaOH di PLTU digunakan untuk genjot kenaikan pH namun jika


berlebihan bisa menyebabkan caustic gouging/caustic
embrittlement/caustic corrosion sehingga penggunaannya harus
dikendalikan tidak boleh >7.5-10%=7,500-10,000 ppm.

Hematite (Fe2O3) warna ke MERAH an yaitu saat tube out of


service atau ketika excess oxygen
Magnetite (Fe3O4) warna ke HITAM an yaitu saat tube operasi
atau karena reaksi antara residual hydrazine dengan hematite.
 jika lapisan magnetite (Fe3O4) terkena ASAM TINGGI (pH
rendah), sesuai reaksi berikut:
Fe3O4 + 8 HCl ---> FeCl2 + 2 FeCl3 + 4 H2O
FeCl3 + ½ Cu ---> ½ CuCl2 + FeCl2
2 CuCl2 + 2 Fe ---> 2 FeCl2 + 2 CuO
Produk FeCl3 sangat korosif terhadap steel (Fe) dan Cu
CHEMICAL BOILER WATER TREATMENT

Penyebab pH Turun adalah :


oChloride (Cl-) ---> berasal dari air laut
oCarbon dioksida (CO2)
2 NaHCO3 ---> Na2CO3 + CO2 + H2O (pada temperatur
tinggi)
CO2 + H2O ---> H2CO3
H2CO3 ---> H+ + HCO3
H+ inilah agent asam yang menurunkan sampai pH <5.5

Sulphite (SO32-)
Cara menghilangkan kontaminan Sulphite (SO32-)
Menggunakan Mg/Al seperti MgO atau MgCO3 sesuai reaksi
berikut: 
MgO + SO3 ---> MgSO4
 Alkalinity
Karena kehadiran bicarbonate (HCO32-), carbonate (CO32-), ion hydroxyl (OH-).
Fungsi "mechanical deaerator" adalah untuk menghilangkan gas-gas terlarut yang
bisa menyebabkan korosi perpipaan. Jika ada kandungan CO2 bisa menyebakan
pH turun karena bisa berikatan dengan air membentuk H2CO3
H2O + CO2 ---> H2CO3
H2CO3 ---> H+ + HCO3
H+ inilah agent asam yang meningkatkan pH CO2 dihilangkan dengan
deaerator karena jika kandungan CO2 di feed water tinggi maka akan membentuk
H2CO3 yang bersifat korosif
Cara untuk Removal CO2 sebagai berikut:
Degassing 
Pemanasan 
Tannin 
Turunan glukosa
CaSO4 + Na2CO3 ---> CaCO3 + Na2SO4
CaCO3 adalah lumpur dan bisa dihilangkan dengan akses blowdown
Penggunaan Na2CO3 kurang baik karena menghasilkan CO2 namun jika
ditambah tannin/lignin maka penggunaan lebih baik dari Na3PO4
CHEMICAL BOILER WATER TREATMENT

Mengubah C032- (non soluble) menjadi bicarbonate HCO3- (soluble).


Dengan cara mengurangi pH dari 10.2 menjadi 8 sd 9, sehingga terjadi reaksi berikut: 
H+ + C032- ---> HCO3-

 Dissolved Oxygen (DO)                                                                                    


Kehadiran DO dapat menyebabkan korosi (pitting) dan untuk meminimalisir maka
digunakan: 
1. Sodium sulphite (Na2SO3) utk boiler tekanan rendah (<105 kgf/cm2) dan
penggunaannya menambah TDS di feed water                 
2. Amine (NH2+) atau hydrazine (N2H4) digunakan untuk boiler tekanan tinggi dan itu
tidak menambah TDS di feed water.     
                                                                                         
Untuk boiler tipe supercritical once through (artinya air menjadi uap secara langsung
tanpa dipisahkan di steam drum sehingga akses untuk membuang padatan terlarut
yaitu CBD tidak ada) menggunakan all volatile treatment (AVT) seperti NH3 dan
N2H4
 
N2H4 + O2 ---> 2 H2O + N2
5 N2 + 6 H2O ---> 4 NH3 + 6 NO 
+ -
CHEMICAL BOILER WATER TREATMENT

Fungsi Deaerator adalah:
Menghilangkan O2, CO2 dan non-condensable gas di feed water 
Memanaskan make up water dan condensate sehingga meminimalisir pelarutan
dari gas yang tidak diinginkan sehingga siap untuk air umpan boiler

Chemical untuk mengikat DO adalah: 


Sodium sulphite (Na2SO3) ---> jika menggunakan ini maka peralatan harus
terbuat dari SS 304
Hydrazine (N2H4) ---> anorganic (low volatile)
Carbohydrazide 
Hydroquinone ---> organic (sangat volatile)
Ascorbic acid ---> organic (low volatile)
Diethyl hydroxyl amine 
Methyl ethyl ketoxime 

 Dissolved Solid
Ini menambah konduktifitas air sehingga dengan tingginya conductivity maka
potensi korosi juga lebih tinggi
CHEMICAL BOILER WATER TREATMENT

 Dissolved Salt/Hardness
Kehadiran garam-garam dari Ca dan Mg
CaSO4 + Na2CO3 ---> CaCO3 + Na2SO4
2 NaOH + MgSO4 ---> Mg(OH)2 + Na2SO4
CaCO3 dan Mg(OH)2 adalah lumpur dan bisa dihilangkan dengan
akses blowdow

 CaSO4 terbagi menjadi 3 tipe:


1. Dihydrate (CaSO4.2H2O), kondisinya stabil pada temperature
<98 oC
2. Hemihydrate (CaSO4.1/2H2O), kondisinya stabil pada range
temperature 98-170 oC
3. Anhydride (CaSO4), kondisinya stabil pada temperature >170 oC

Kelarutan CaSO4 meningkat seiring kenaikan temperature sampai


35 oC dan kemudian berkurang pada temperatur >40 oC
CHEMICAL BOILER WATER TREATMENT

  Cara menetralkan Chlorine (Cl-)


o Dengan ditambahkan agen dioksida (SO2) atau trioksida (SO3)
o SO2 + Cl2 + 2 H2O ---> H2SO4 + 2 HCl
o NaHSO3 (bisulphite) + Cl2 + H2O ---> NaHSO4 (bisulphate) + 2 HCl
o NH4HSO3 (ammonium bisulphite) + Cl2 + H2O ---> NH4HSO4 + 2 HCl
o Menggunakan activated carbon dengan cara adsorption
o Dengan aerasi (paling tidak efektif) 

 Bagaimana mencegah "Acid Corrosion dan Carry-Over"?


 Untuk P Tinggi ---> disodium phospate (Na2HPO4) ditambahkan agen
basa agar menjadi trisodium phospate (Na3PO4)
     Na2HPO4 + NaOH ---> Na3PO4 + H2O

Ketika Na3PO4 (TSP) diinjeksikan di steam drum terjadi reaksi sebagai


berikut:
Na3PO4 + H2O ---> H3PO4 + NaOH
CHEMICAL BOILER WATER TREATMENT

Beberapa fungsi injeksi TSP adalah:


Mencegah acid corrosion
Menambah kelarutan silica
Sebagai lapisan pasifasi

Ketika Na3PO4 difungsikan sebagai injeksi di steam drum, berikut reaksinya:


1. Na3PO4 + SiO2 ---> Na2SiO3 (garam) + P2O5 (lumpur)
2. 2 Na3PO4 + 3 CaCO3 ---> 3 Na2CO3 (garam) + Ca3(PO4)2 (lumpur) 

Poin (1) umumnya reaksi yang terjadi ketika umpan air sungai sedangkan poin
Poin (2) air laut.  Garam yang bersifat basa digunakan untuk stabilisasi
pH siklus uap-air sedangkan lumpur dilakukan blowdown
Untuk P Sedang ----> digunakan natrium nitrit (NaNO3)

 Cara mencegah "Hydrogen Embrittlement"?


Korosi tube pada high pressure menghasilkan H2 sesuai reaksi berikut:
3 Fe + 4 H2O ---> Fe3O4 + 4 H2
2 H2 + FeC ---> CH4 + Fe

CH4 adalah gas yang jika mengumpul di satu sisi tube akan menaikkan pressure
dan bisa menyebabkan tube meledak
CHEMICAL BOILER WATER TREATMENT

3. Carry Over
Didefinisikan sebagai luapan (entrainment) dari feed water
boiler (di steam drum) terikut aliran uap. Faktor yang
menyebabkannya adalah:
Jumlah TDS atau TSS di feed water 
Kandungan kimia di feed water 
Desain & kondisi operasi boiler, meliputi : pressure desain
boiler, ukuran steam drum, desain kW yang dibangkitkan, laju
sirkulasi, susunan downcomer dan riser 

Carry over bisa terbentuk sebagai Priming (banyaknya air


yang terikut di aliran uap) dan Foaming (bubble/gelembung
yang tidak pecah karena tegangan permukaan yang tinggi
sehingga volume di steam drum meningkat drastis)
CHEMICAL BOILER WATER TREATMENT

4. Silica Deposition
Semua air mengandung silica dan untuk menghilangkan silica lebih
sulit dibanding hardness water (Ca dan Mg) karena pada temperatur
tinggi, silica bersifat volatile dan mudah terbawa ke aliran steam dan
membentuk hard coating di turbine blade. 

Silica terbagi menjadi 2 yaitu :


Amorphous Silica (kerak yang berkilauan dan sulit untuk
dihilangkan, cara menghilangkan dengan hydrofluoric acid (HF) yaitu
bahan untuk membelah permukaan kaca)
Silicate Salt/Magnesium Silica

Internal boiler treatment ada 2 yaitu:


Carbonate cycle (boiler dengan P < 125 psig)
Phospate cycle (boiler dengan P > 125 psig)
Menurut PDH center, 8 ppm Na2SO3 bisa menurunkan kadar DO
sebesar 1 ppm.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai