Anda di halaman 1dari 37

BAB III

PENYEDIAAN AIR UMPAN BOILER

TIK:
1. Dapat menjelaskan karakteristik air umpan
boiler
2. Dapat menjelaskan metode proses
pengolahan air umpan boiler
3. Dapat menjelaskan konsep
penurunan/penghilangan gas dalam air
umpan boiler

Created by: Tri Hartono


3.1. Karakteristik Air Umpan Boiler

Sistem penyediaan air umpan boiler penting


untuk menjaga kelancaran operasi boiler dengan
hasil kualitas uap seperti yang diharapkan.
Akibat mutu air umpan boiler yang kurang
memenuhi syarat akan menimbulkan kerusakan
dan penurunan kinerja (performance) boiler.

Pengaruh ketidakmurnian air umpan boiler


antara lain:
a. Pembentukan kerak (scaling)
Garam-garam seperti kalsium dan magnesium
dlm bentuk bikarbonat yg larut dlm air, pada
suhu tinggi (diatas 100C), akan terurai
membentuk endapan dan gas seperti reaksi
berikut:
Created by: Tri Hartono
CaHCO3 2  panas  CaCO3  CO2  H 2 O
Mg HCO3 2  panas  MgCO3  CO2  H 2 O

Jenis-jenis kerak yang dapat timbul adalah:


•kerak karbonat CaCO3
•kerak gipsa CaSO4
•kerak silikat CaSiO3
•endapan/kerak lumpur
•kerak analciet Na2O, Al2O3 2H2O, dsb
Diantara kerak diatas yang paling berbahaya dan
harus dihindari adalah kerak analciet
dikarenakan mudah sekali melekat menjadi satu
dengan dinding pipa/boiler sehingga sukar
dibersihkan.
Created by: Tri Hartono
b. Korosi
Korosi adalah perusakan logam akibat peristiwa
oksidasi atau perusakan logam akibat unsur-
unsur perusak lainnya. Air yang dapat
menimbulkan percepatan korosi adalah air yang
bersifat asam, mengandung O2 dan CO2 serta
Cl2. Oksigen yang terlarut didalam air
merupakan faktor utama dalam pembentukan
korosi.
Kandungan oksigen yang terlarut di didalam air
boiler tidak boleh melebihi 0,03 mg/ltr. Reaksi
korosi karena keberadaan oksigen dalam air
adalah sebagai berikut:

Created by: Tri Hartono


1,5O2  3H 2 O  6e  6OH 

Katoda:
Anoda:
2 Fe  2 Fe 2  4e
2 Fe 2  2 Fe 3  2e

2Fe 2  6OH   Fe2 O3  3H 2O



Korosi:
Sehingga reaksi secara keseluruhan adalah
1,5O2  3H 2 O  2Fe  Fe2 O3  3H 2 O
NaOH biasanya ditambahkan kedalam air umpan
boiler untuk menjaga atau mengatur pH air didalam
boiler sehingga tidak bersifat asam (yg cenderung
mempercepat terjadinya korosi) terutama untuk
boiler bertekanan tinggi.
Created by: Tri Hartono
Namun, korosi juga bisa saja terjadi dengan
diawali oleh adanya penumpukan NaOH pada
tempat-tempat tertentu akibat sirkulasi air yang
tidak merata sehingga bagian-bagian tertentu
pada pipa akan menjadi rapuh. Korosi semacam
ini biasa dikenal dengan istilah caustic
embrittlement (perapuhan metal karena kaustik
soda).

Korosi terutama disebabkan oleh:


1. pH air yang rendah
2. gas yang larut dalam air seperti O2 dan CO2
3. garam-garam MgCl2 dan FeSO4 yang kadarnya
terlalu tinggi

Created by: Tri Hartono


c. Proses foaming, priming, dan carry over
Saat proses produksi uap berlangsung, dapat pula
timbul pembusaan (foaming) yang berlebihan. Jika
foaming ini disertai dengan loncatan air boiler
bersama-sama dengan uap maka terjadilah priming
dan jika proses ini dilanjutkan dengan loncatan kecil
air boiler dengan uap yang sifatnya tetap maka
proses carry over terjadi.
Sebenarnya ketiga proses tersebut terjadi secara
berurutan dan akibatnya adalah kualitas uap yang
dihasilkan tidak sesuai dengan diharapkan dan
berdampak pada letupan tekanan yang tidak merata
sehingga berbahaya bagi kondisi alat dan manusia.

Created by: Tri Hartono


Air umpan yang digunakan dalam boiler memiliki
karakteristik tertentu sesuai dengan boiler yang
digunakan. Produsen boiler akan menetapkan
kandungan-kandungan didalam air umpan boiler
yang diperbolehkan. Namun pada intinya, air umpan
boiler harus bersih dengan kandungan partikel-
partikel yang sangat minimal sehingga proses
pembentukan kerak didalam boiler akan berjalan
sangat lambat.

d. Kesadahan
Kesadahan disebabkan karena air mengandung
garam-garam dari kation logam bervalensi dua
dalam jumlah berlebihan. Kesadahan dalam air
terutama disebabkan oleh ion-ion Ca2+, Mg2+, Mn2+,
Fe2+, dan semua kation yang bermuatan dua yang
terlarut dalam air.
Created by: Tri Hartono
Perbandingan nilai kesadahan total dalam berbagai
derajat kesadahan dapat dilihat pada table berikut ini.

Tabel Perbandingan Kesadahan Total

Jenis oF oD oBr oUSA mg/ltr ppm


Derajat CaCO3
French 1 0,56 0,7 0,58 0,2 10
Germany 0,79 1 1,25 1,05 0,36 17,85
English 1,34 0,8 1 0,84 0,29 14,3
USA 1,71 0,96 1,2 1 0,34 17,1

(Sumber: Stocchi, E., 1990, 107)

Created by: Tri Hartono


Berbagai sifat air yang dapat dukatakan sangat
lunak sampai dengan sangat sadah dinyatakan
dalam derajat kesadahan seperti ditunjukkan pada
tabel berikut:

Sifat Air Derajat French (oF)

Sangat lunak 0-4


Lunak 4-8
Agak lunak 8-12
Cukup lunak 12-18
Sadah 18-30
Sangat sadah 30
(Sumber: Stocchi, E., 1990, 108)

Created by: Tri Hartono


Dua macam kesadahan yaitu:

a. Kesadahan sementara (Temporary Hardness)


Kesadahan sementara diakibatkan oleh adanya
ion Ca(HCO3)2 dan Mg(HCO3)2 yang mana jika
dipanaskan diatas suhu 45C senyawa ini akan
terurai dan menghasilkan Ca dan Mg karbonat
seperti terlihat pada reaksi berikut:

Pemanasan 45C
Ca(HCO3)2 → CaCO3 + H2O + CO2

Pemanasan 45 C
Mg(HCO3)2 → MgCO3 + H2O + CO2
Garam tidak larut

Created by: Tri Hartono


Ketidakmurnian didalam Air

Created by: Tri Hartono


Kesadahan Sementara

Created by: Tri Hartono


Garam-garam tidak larut tersebut akan
menyebabkan terjadinya kerak pada permukaan
dinding boiler sehingga menurunkan efektifitas
perpindahan panas, terhambatnya saluran pipa
dan memungkinkan tersumbatnya pompa.

b. Kesadahan tetap (Permanent Hardness)


Kesadahan tetap diakibatkan oleh adanya
garam-garam klorida dan sulfat dari kalsium dan
magnesium (misal: gypsum atau CaSO4) yang
mana tidak akan terendapkan saat proses
pemanasan serta menimbulkan kerak yang
menempel kuat pada dinding boiler.

Created by: Tri Hartono


Kadangkala untuk mengendapkan kesadahan tetap
digunakan soda abu (Na2CO3) yang reaksinya adalah
sebagai berikut :

CaCl 2 CaCO3  2 NaCl


CaSO4 CaCO3  Na2 SO4
Na2CO3 + →
MgCl 2 MgCO3  2 NaCl
MgSO 4 MgCO3  Na2 SO4

Created by: Tri Hartono


Kesadahan Tetap

Created by: Tri Hartono


3.2. Pengolahan Air Umpan Boiler
Beberapa proses perlakuan untuk menghasilkan
air umpan boiler diantaranya:
- Reverse osmosis: suatu proses dimana air
dipompakan kedalam bejana yang berisi
lempengan membrane semi permeable sehingga
impurities akan terperangkap pada membrane
dalam bentuk konsentrat dan air umpan boiler
(demineral water) kelauar sebagai produk yang
diinginkan
- Lime/soda softening: proses ini berlangsung
dengan mereaksikan kalsium hidroksida dengan
kalsium dan magnesium bikarbonat yang berasal
dari kesadahan semesntara untuk menhasilkan
endapan lumpur yang dapat dikeluarkan dari
proses.
Created by: Tri Hartono
- Ion exchange: proses pengolahan air sbg air
umpan boiler yg paling umum & ekonomis adlh dg
melalui proses pelunakan air (water softening).

3.2.1 Water Softening


Proses pengurangan kesadahan air, yg dpt
menimbulkan kerak, dilakukan dg cara pertukaran
ion (ion exchange). Ion exchange adalah suatu
proses dimana ion-ion dari suatu larutan elektrolit
diikat oleh ion-ion penukar yang sejenis &
berlangsung pd saat yg singkat ketika terjadi
kontak antara larutan elektrolit & penukar ion.
Penukar ion biasanya dikenal dg istilah resin
penukar dalam bentuk granulat & agar bahan
tersebut selalu dlm keadaan siap pakai
penyimpanannya harus dlm keadaan
lembab/dalam kondisi mengembang.

Created by: Tri Hartono


Resin penukar ion digolongkan menjadi 2 macam
yaitu resin penukar kation dan resin penukar anion:

a. Resin penukar kation


Resin peukar kation adalah resin yang
mempunyai kemampuan untuk menyerap atau
menukar kation-kation seperti Ca2+, Mg2+, K+,
Na+ dan sebagainya yang terdapat dalam air.
Resin ini akan mengikat kation dari garam-
garam penyebab kesadahan sehingga air yang
melewati resin ini telah bebas dari kation dan air
selanjutnya akan dialirkan ke penukar anion
dalam bentuk senyawa asam.

Created by: Tri Hartono


Diagram kolom resin penukar kation dan
regenerasinya

Air proses HCl dan dibilas


(air + kesadahan) dengan aquadest

Resin
Penukar
Kation

Garam-garam
(air + asam) terbuang
Created by: Tri Hartono
Reaksi yang terjadi pada resin penukar kation adalah
sebagai berikut:

CaHCO3 2 Ca 2 H 2 HCO3
2R-H + MgCl 2 → R2 - Mg + 2 HCl
CaSO4 Ca H 2 SO4
Resin garam Resin jenuh
Penukar asam yang
dalam air dg kation yg
Kation terbentuk
diikat
Air yg keluar setelah resin penukar kation bersifat asam krn
mengandung ion negatif. Apabila operasi berlangsung terus
menerus, air yg keluar dr resin penular kation tidak lagi
memenuhi kriteria air yg ditentukan akibat kapasitas
pertukarannya telah sangat berkurang, dg kata lain resin
penukar kation ini telah jenuh. Oleh karena itu, resin penukar
kation harus diaktifkan kembali dengan melakukan
regenerasi dg larutan asam kuat seperti HCl.
Created by: Tri Hartono
Reaksi yang terjadi saat regenerasi adalah sebagai
berikut
Ca CaCl2
R2 - Mg + 2HCl → 2R-H + MgCl 2
Ca 2 NaCl
Asam Resin
Resin jenuh klorida Garam dibuang
kation aktif

b. Resin penukar anion

Resin penukar anion adalah resin yg mempunyai


kemampuan menyerap atau menukar anion-
anion yang terdapat dalam air seperti SO42+, Cl-,
dan HCO3-.
Created by: Tri Hartono
Diagram kolom resin penukar anion dan
regenerasinya

air + asam NaOH dan


dibilas dengan
aquadest

Resin
Penukar
Anion

air Garam-garam
terbuang
Created by: Tri Hartono
Reaksi yang terjadi pada proses penukar anion
adalah sebagai berikut:
2R-OH + H2SO4 → R2-SO4 + 2H2O
R-OH + HCl → R-Cl + H2O
2R-OH + H2CO3 → R2-CO3 + 2H2O
kandungan air Resin jenuh air yang dibentuk
Resin anion
keluar resin
Air yg keluar resin penukar kation bersifat asam
shg dilewatkan ke resin penukar anion yg bersifat
basa dengan gugus aktif OH- atau disingkat R-OH
berfungsi untuk mengikat anion dari asam-asam
bebas resin penukar kation dan melepaskan OH-
dalam jumlah yang ekivalen dengan H+ shg terjadi
reaksi penetralan sebagai berikut:
H+ + OH- → H2O
Created by: Tri Hartono
Namum pada saatnya resin penukar anion inipun
akan mengalami kejenuhan. Untuk mengetahui
apakah resin-resin tsb telah jenuh dapat diketahui
dari hasil analisa air yang keluar dari kolom resin
penukar anion dimana kualitas air keluar ini tidak
lagi memenuhi persyaratan sebagai air umpan
boiler. Oleh karena itu resin penukar anion harus
diaktifkan kembali dengan cara regenerasi
menggunakan larutan basa seperti NaOH.
Reaksi yang terjadi saat regenerasi resin penukar
anion sebagai berikut:
R2-SO4 + 2NaOH → 2R-OH + Na2SO4
R-Cl + NaOH → R-OH + NaCl
Resin
Resin jenuh Basa Garam dibuang
anion aktif

Created by: Tri Hartono


Created by: Tri Hartono
Table 3.10.2 Relative costs of water treatment processes
http://www.spiraxsarco.com/resources/steam-engineering-tutorials/the-
boiler-house/water-for-the-boiler.asp#head5

Created by: Tri Hartono


3.2.2 Deaerator

Setelah proses pelunakan air di dalam water


softener selesai, air lunak tsb dipompakan ke
bejana deaerator dg mengg pompa booster.
Proses deaerasi adalah suatu proses yang
bertujuan untuk menurunkan/menghilangkan
sama sekali kandungan gas terlarut dalam air,
terutama adanya gas O2 dan CO2, yang
mempercepat terjadinya korosi.
Adapun cara kerja yg berlangsung dlm deaerator
berdasarkan hukum Henry, yakni konsentrasi gas
terlarut dalam cairan pada waktu tertentu adalah
sebanding dengan tekanan parsial diatas cairan.
Bila tekanan parsial diturunkan maka semakin
kecil jumlah gas yang terlarut.
Created by: Tri Hartono
Tekanan parsial gas O2 & CO2 dpt diperkecil dg
menambahkan uap air jenuh diatas permukaan air
shg O2 dan CO2 dpt terusir dari campuran gas.
Dengan turunnya tekanan parsial gas, maka O2 &
CO2 yg terlarut akan lepas dari dlm air yg selanjutnya
akan keluar ke udara bebas. Dg demikian tekanan
parsial diatas cairan selalu lebih besar.
Kelarutan gas dlm cairan dipengaruhi oleh suhu,
semakin tinggi suhu semakin kecil daya larutnya. Sbg
contoh kelarutan gas O2 terhadap suhu dpt dilihat
pada tabel berikut.

Suhu (oC) Kelarutan gas O2 dalam cairan (mg/ltr)


0 14,56
30 7,49
39 0,18
Created by: Tri Hartono
Proses deaerasi dpt dilakukan dg 2 cara

a. Cara panas (Thermal Deaerator)


Didalam deaerator, air dipanaskan dg mengg
bantuan uap (steam) melalui jalur yg berbeda &
suhu yg diinginkan dpt diatur dg mengatur jml
uap yg masuk ke dlm deaerator. Air keluar dari
water softener dikabutkan dlm deaerator dari
atas shg terjadi peluasan permukaan kontak dg
uap. Adanya kontak langsung ini menyebabkan
gas-gas yang terkandung dlm air dpt terusir &
dibuang melalui jalur venting pada puncak
deaerator ke udara bebas. Pemanasan dg uap
ini selain untuk menghilangkan gas-gas
penyebab korosi juga dimaksudkan untuk
menaikkan suhu air umpan yg akan masuk ke
dalam boiler sehingga mengurangi beban
thermis boiler.
Created by: Tri Hartono
Fig. 3.11.6 Atmospheric deaerator

Created by: Tri Hartono


b. Cara kimiawi (Chemical Deaerator)
Penambahan zat kimia, biasa dikenal dengan
istilah dossing, kedalam air dimaksudkan untuk
mengatur kondisi air umpan boiler sehingga
spesifikasi yang diminta tetap terpenuhi.
Bahan-bahan kimia yang biasa digunakan
antara lain:
NaOH
Larutan ini dipergunakan untuk menaikkan pH
air umpan boiler sehingga mencapai angka 8,5-
9,5. Air yang bersifat asam akan mempercepat
terjadinya korosi, tetapi bila terlalu basa juga
akan mempercepat terbentuknya kerak. Selain
itu larutan ini juga dimaksudkan untuk menjaga
alkalinitas air umpan boiler

Created by: Tri Hartono


Na3PO4
Larutan ini bertujuan untuk memperlunak kerak yg
terbentuk dg mengikat garam-garam Ca & Mg yg
mengendap & menempel pada didinding ketel
(boiler) shg mudah dikeluarkan melalui blow down.
Reaksi yg terjadi adalah sbb:
3CaCO3 + 2Na3PO4 → Ca3(PO4)2 + 3Na2CO3
Larut dalam air padatan lumpur padatan lumpur
Na2SO3
Penambahan larutan ini dimaksudkan untuk
menyempurnakan reaksi deoksidasi untuk
penghilangan gas O2 dan CO2 yg masih lolos dlm
proses deaerasi. Reaksi yg terjadi adalah:
2Na2SO3 + O2 → 2Na2SO4
Created by: Tri Hartono
Saran & Hint

Created by: Tri Hartono


Created by: Tri Hartono
Created by: Tri Hartono
TUGAS KELOMPOK
Buatlah makalah tentang Boiler secara
berkelompok, isi:
1. Kata Pengantar
2. Tinjauan Umum Boiler
3. Jenis-jenis Boiler
4. Pilih salah satu Boiler, jelaskan cara kerja
(dilengkapi gambar dan nama bagiannya),
keuntungan dan kerugian.
5. Daftar Pustaka

Created by: Tri Hartono

Anda mungkin juga menyukai