JOGJAKARTA
by :
Ir. Harsunu Purwoto, M.Eng dan
Ir. Nuraeni Dwi Dharmawati,MP
1
Peranan dan fungsi air bagi kehidupan
Air merupakan kebutuhan pokok pada berbagai aktivitas
manusia, untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari seperti:
minum, memasak, mencuci, mandi, sanitasi.
Selain itu air juga dibutuhkan dalam jumlah besar untuk
memenuhi kebutuhan pada aktivitas ekonomi dan sosial,
seperti: untuk industri, rumah sakit, perhotelan, perdagangan,
pendidikan, kantor dll.
Air bersih untuk keperluan publik umumnya dipasok dari oleh
perusahaan Daerah Air minum ( PDAM).
Kebutuhan air bersih mengalami pertumbuhan lebih cepat
dibanding dengan pertumbuhan memasok air, sehinga secara
relatif prosentase penduduk yang bisa dilayani oleh PDAM
semakin menurun.
2
PENGGUNAAN AIR UNTUK INDUSTRI
Air bersih juga dibutuhkan dalam jumlah besar untuk
keperluan industri dan merupakan salah satu faktor
pembatasa dalam aktivitas industri.
Pemanfaatan air untuk industri anyara lain: sebagai
bahan baku atau bahan tambahan, sebagai sarana
transportasi (conveyor), untuk pencucian atau
sanitasi area pabrik.
3
PENGGUNAAN AIR UNTUK INDUSTRI
Selain untuk penggunaan langsung dalam proses, air
juga digunakan untuk berbagai tujian, misalnya:
a. untuk pengkondisian bahan baku( perendaman,
pencucian, blansing, pendinginan)
b. Untuk memproduksi uap untuk pemasakan, sterilisasi
dan pemanas proses
Penggunaan air untuk industri pangan atau agroindustri,
dapat dikatergorikan menjadi beberapa kelompok, yaitu:
1. Air untuk keperluan umum
2. Air untuk Proses
3. Air pendingin
4. Air umpan boiler
4
Peranan dan fungsi air di pabrik kelapa sawit:
Air merupakan kebutuhan utama bagi mahkluk hidup, baik
itu manusia, tumbuhan dan binatang.
Di pabrik kelapa sawit yang mengolah buah kelapa sawit
menjadi CPO, air digunakan untuk :
1. Untuk proses pengolahan kelapa sawit, misalnya sebagai
water dillution, larutan CaCO3 di Claybath dan
Hydrocyclone
2. Air sebagai umpan boiler untuk menghasilkan uap panas
(steam) yang kemudian oleh turbin dikonversi menjadi
energi listrik. Uap juga digunakan sebagai pemanas
maupun pemasakan dan sterilisasi
3. Keperluan Domestik: pemukiman warga sekitar pabrik,
kebersihan dan pencucian mesin, kantor dll
5
SUMBER AIR BAKU
Air merupakan sumber daya yang terbatas yang harus
dikelola.
Sumber air untuk berbagai keperluan berasal dari:
1. Air permukaan : sungai, danau dan waduk
2. Air Tanah, sumber air tanah ini berasal dari air hujan
yang masuk melalui lapisan batuan dan membentuk
tandon atau mengumpul di suatu lapisan Akuifer yang
disebut Air Tanah.
Air dari waduk, sumur dan sungai sebelum digunakan
biasanya hartus diolah sebelum didistribusikan dan
digunakan, karena adanya kontaminasi atau zat zat
pengotor (impuritiez)
6
RAW WATER
Air yang diambil dari waduk masih mengandung zat
padat yang terlarut. Zat padat yang terlarut tersebut
harus dihilangkan atau paling tidak diturunkan
kadarnya. Untuk mendapatkan mutu air yang sesuai
dengan yang diinginkan diperlukan proses pemurnian
dengan penambahan chemical dan pengendapan.
Adapun jenis zat terlarut atau pengotor yang biasa
terdapat dalam raw water adalah sebagai berikut :
Padatan tersuspensi (lumpur).
Padatan besar yang tidak larut (pasir, sampah).
Gas-gas terlarut (O2, CO2, H2S).
Mikroorganisme (bakteri, ganggang).
Garam-garam yang terionisasi.
7
ALU M SODA
ASH
C H E M IC A L
D O S IN G P U M P
C L A R IF IE R T A N K
C L A R IF IE R P U M P
S E D IM E N T
R A W W A TE R S E TTL IN G P O N D
PUMP
A IR P R O S E S
W A DUK
W A TER TO W ER S A N D F IL TE R
8
BAHAN DALAM SUMBER
AIR
9
10
11
RAW WATER PUMP
(Pompa Air Baku)
Fungsi :
Memindahkan air baku dari
waduk/sungai ke Pabrik
(Stasiun Water Treatment).
Kapasitas pompa :
Banyaknya air yang dipompa ke
Pabrik setiap jam, harus sesuai
dengan kebutuhan Pabrik dan
perumahan.
Keterangan :
7 1 = Casing
1 6 2 = Bearing housing
3 = Impeller
3 4 = Casing Cover
5 = Gland packing
6 = Gland seal
2 5 assembly
10 7 = Gland Bolt
8 = Shaft
9 = Bearing
8 10 = Bearing cover
4 11 = Baut & aksesori.
9
11
13
Raw Water Tank 14
Reservoir (Waduk)
Pump House
15
PADATAN TERSUSPENSI
(SUSPENDED SOLIDS) DALAM
AIR
Dianalisa sebagai turbidity dalam bentuk
kotoran atau sediment yang dapat dilihat,
termasuk didalamnya:
●Tanah (clay and silt )
●Lumpur (mud)
●Ganggang (algae)
●Endapan besi (precipitated iron).
16
TOTAL PADATAN TERSUSPENSI
(TOTAL SUSPENDED SOLID)
Padatan tersuspensi diukur dengan tingkat
kekeruhan air.
Alat untuk mengukur kekeruhan air adalah
Turbidity meter.
17
PRINSIP KERJA :
Sampel disinari oleh sinar infrared
Satuan :
●NTU (Nephelometric Turbidity Unit)
●FTU (Formazin Turbidity Unit)
●1 NTU = 1 FTU
●JTU (Jackson Turbidity Unit)
18
Sedimentation tank
19
PADATAN TERLARUT
(DISSOLVED SOLIDS) DALAM AIR
Anion: Cation:
Hidroksida Calsium
Sulfate Magnesium
Chloride Besi
Bicarbonate
Carbonate
Silicate
20
PEWARNAAN
Pewarnaan dapat berasal dari bahan nabati yang
telah membusuk dan bahan organik lainnya
HARDNESS
Hardness merupakan pengukuran terhadap calsium
dan magnesium terlarut, yang ada dalam bentuk
carbonate, bicarbonate, chloride, sulfate dan nitrate
CONDUCTIVITY
Conductivity merupakan pengukuran terhadap
kandungan total solid yang ada dalam air dan
dinyatakan dalam satuan microsiemens / cm pada
suhu kamar
21
Titik pengambilan sampel raw water
22
CLARIFICATION
TUJUAN :
Proses untuk memisahkan padatan
tersuspensi (suspended solid), padatan halus
(turbidity and color) dan koloid dengan air,
sehingga didapatkan air yang jernih
TAHAP PROSES :
1. Proses Klarifikasi :
Koagulasi (coagulation)
Flokulasi (floculation)
2. Proses Filtrasi :
Proses filtrasi (filtration) dilakukan dengan
Pressure Sand Filter
23
24
25
Floculation process
Pengikatan antara
flokulan dan
aglomerasi partikel
koloid yang lebih
besar dan dapat
mengendap
26
Pembentukan Floc-floc (Flokulasi) 27
Coagulation process
Flock
kecil
+ + Penambahan koagulan untuk
+ + - - -
- - - + menetralisir muatan, (mengurangi dan
+ + - - + -
+ + + - + menghilangkan gaya tolak-menolak di
- - - +- + -
+ - sekitar padatan tersuspensi) membuat
- - - + + + + koloid dapat beraglomerasi
+
Pengendapan gumpalan logam
hidroksida yang mengikat padatan
- tersuspensi dan zat warna.
- +
- + + +
- - - Dosis harus tepat karena kelebihan dan
+ - +
+ + - + kekurangan, akan menyebabkan :
- - -
Muatan disekitar koloid tidak netral.
Gumpalan hidroksida tidak cukup
atau lebih
+ + -
+ - Dosis tergantung pada tingkat
- - + kekeruhan air kotor.
Gaya Van Der Walls untuk
mengikat partikel
28
Pembentukan material Coagulasi
29
Pompa Air dari Raw Water Tank
30
Dosing Pump di Water Treatment Plant
31
Chemicals injection (alum and soda ash)
32
Stirrer
5 7 = Reducer/Gear box
6
8 = Flexible coupling
8 9 = Check Valve
7 10 = Selang/hose
Bahan kimia harus diinjeksikan sebelum air baku masuk ke Clarifier water tank.
Untuk menjamin pompa selalu dalam kondisi baik, perlu diperhatiakan :
Foot Valve
Kebocoran instalasi pipa/selang
Getaran/suara pompa
Kondisi membran atau seal (sesuai dengan pompa yang digunakan).
37
OPERATIONAL STEPS
Analisa Laboratorium :
1. Jar Test
2. Injeksi Dosis Bahan Kimia
3. Mempertahankan Operasi.
1. JAR TEST
Sebagai stimulator CLARIFIER TANK untuk :
Menentukan dosis bahan kimia dalam mendapatkan
tingkat kejernihan yang maksimal
Menentukan tipe coagulant dan floculant yang efektif
.
38
a. Persiapan larutan
Larutan yang disiapkan pada masing botol sampel,
Alum (sebagai Koagulan)
Polymer (sebagai Flokulan)
Soda Ash (sebagai pH Koreksi, bila diperlukan)
Contoh Menentukan Konsentrasi larutan:
• Timbang 0,5 gr alum dalam 500 ml air suling
Berarti:
Konsentrasi = 0,5/500 =0,001 atau
ppm = 0,001 x 1.000.000= 1000 ppm
500 ml larutan mengandung 1000 ppm atau
1 ml larutan 2 ppm.
LARUTAN ALUM
1 ml larutan = 2 ppm dosis dalam sampel 500 ml.
39
b. Prosedur JAR TEST
Sampel :
• 500 ml air kotor dalam beaker glass sebanyak 8 buah
• 8 sampel dengan dosis yang berbeda dimana mulai dosis 6 ppm dibawah
hasil test harian dan range 2 ppm pada beaker glass berikutnya.
Metode:
• Tes pH sampel air kotor, bila pH <5,5 tambah pH Koreksi
• Atur kecepatan maksimal agitator untuk dosis koagulan selama 5 menit.
• Turunkan agitator sampai 40 rpm (atau lebih rendah), biarkan 2 menit dan
selanjutnya tambahan flokulan.
• Tentukan hasil yang paling jernih.
• Tes pH dan tambahkan pH Koreksi sampai pH 7,2. Catat dosis soda ash
dibutuhkan.
40
41
ml larutan Koagulan 15 16 17 18
Ml larutan flokulan 0.1 0.1 0.1 0.1
pH = 6,00
Air kotor
500 ml sampel
air kotor
Koagulan (ppm) 30 32 34 36
Flokulan (ppm) 0.2 0.2 0.2 0.2
Secara Visual √
42
2. Injeksi Dosis Jumlah bahan kimia yang dilarutkan,
dengan rumus:
Bahan Kimia ppm x flowrate(kg/jam) x jam olah
1.000.000
Flokulan Koagulan
tank tank
44
d. Tahap Mechanical pada Flokulasi
Water clarified
46
Air bersih
2 -3 m
Valve 1
Sludge Valve 2
Valve 3
50
Sand Filter
51
Filtrasi P1 Pressure
gauge
•Air masuk(running)
•Air keluar (backwash)
Jenis
Pressure Sand Filter
Backwash
Dilakukan tiap 8 jam operasi
atau pada saat terjadi
perbedaan tekanan sebesar 0,5 Silica Sand, Gravel
bar
Media Backwash: nozzle
Air bercampur udara
Air saja Pressure
Masuk P2
gauge
53
Penampang Sand Filter 54
Sistem Pemipaan pada Sand Filter
55
Sistem Pemipaan pada Sand Filter
56
KOMPOSISI SAND FILTER
Batu kerikil kasar
Diameter pasir : 2,0 mm – 4,0 mm
Komposisi : 25%
Batu kerikil halus
Diameter pasir : 0,8 mm – 2,0 mm
Komposisi : 25%
Pasir kuarsa
Diameter pasir : 0,5 mm – 0,7 mm
Komposisi : 50%
57
Kapasitas dan Ukuran Tangki Sand Filter
58
Flow Water Meter
59
Treated Water Tank
60
Hubungan performance deaerasi
dengan konsumsi chemical
61
62