I. PENDAHULUAN
Program S-1 dibentuk dengan suatu tujuan yang menghasilkan sumber daya
manusia yang siap pakai dan ahli dibidangnya serta tanggap terhadap perubahan
dan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni saat ini yang sedang semakin pesat
berkembang, namun masalah yang dihadapi saat ini khususnya berkaitan dengan
pelayanan langsung di bidang keahliannya. Pada kenyataannya, dewasa ini sering
dijumpai lulusan baru dari perguruan tinggi mengalami kesulitan dalam
menghadapi kenyataan yang ada dalam dunia kerja. Hal ini disebabkan kurang
siapnya lulusan tersebut pada kenyataan yang ada dilapangan yang ternyata jauh
berbeda dengan apa yang didapat dibangku perkuliahan.
Adapun kekurangannya, yaitu bekal teknikal yang dimiliki oleh mahasiswa
dapat mengakibatkan sumber daya manusia yang dihasilkan kurang mempunyai
kualifikasi dan kompetensi seperti yang diinginkan oleh pemberi kerja. Sedangkan
perubahan Teknologi yang semakin maju dan dinamis dalam berbagai bidang
kehidupan. Membawa dampak yang besar untuk pengembangan kualitas manusia
yang maju dan mandiri. Hal ini mendorong Perguruan Tinggi yaitu Sekolah
Tinggi Pertanian (STIPER) Kutai Timur sebagai lembaga pendidikan di bidang
pertanian untuk dapat menghasilkan lulusan-lulusan yang memiliki
keunggulan dibidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan.
Oleh karena itu, sebagai proses pendidikan, mahasiswa perlu meningkatkan
pemahamannya atas disiplin ilmu yang ditekuni melalui tambahan wawasan,
pengetahuan, keteramplian, dan kemampuan bermasyarakat yang salah
satunya adalah dengan Praktek Kerja Lapangan.
Kelapa sawit di Indonesia merupakan komoditas primadona, luasnya terus
berkembang dan tidak hanya merupakan perkebunan besar negara atau
perkebunan besar swasta. Saat ini perkebunan rakyat sudah berkembang dengan
pesat. Permintaan minyak kelapa sawit di samping digunakan sebagai bahan
mentah industri pangan juga digunakan sebagai bahan mentah industri nonpangan.
2
Jika dilihat dari biaya produksinya, komoditas kelapa sawit jauh lebih rendah dari
pada minyak nabati lainnya.
Luas areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia terus bertambah dengan
pesat demikian juga produksi dan ekspor minyak sawitnya. Kabupaten Kutai
Timur merupakan kabupaten/kota dengan luas perkebunan kelapa sawit terbesar
di provinsi kalimantan timur. Luas areal tanaman kelapa sawit dari 290 ribu ha
pada tahun 1980 sampai di tahun 2016 luas areal kelapa sawit mencapai 1.150.078
Ha yang terdiri dari 277.034 Ha sebagai tanaman plasma / rakyat, 14.402 Ha milik
BUMN sebagai inti dan 858.642 Ha milik Perkebunan Besar Swasta dengan
Produksi TBS (Tandan Buah Segar) sebesar 11.418.110 ton pada tahun 2016
(Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur, 2017).
Berdasarkan paparan di atas, kami sebagai mahasiswa S-1 Program Studi
Teknik Pertanian Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur melaksanakan praktek
kerja demi terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas. Maka kami
memilih PT. PT. Dharma Satya Nusantara PKS-3, Tbk yang bertempat di
Kecamatan Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur sebagai tempat untuk
melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan dengan harapan mahasiswa akan
mendapatkan pengalaman baru yang belum pernah didapatkan di bangku kuliah
dan mampu menerapkan atau mengaplikasikannya ilmu untuk membangun dan
memajukan kutai timur kedepannya.
PT. Dharma Satya Nusantara PKS-3, Tbk adalah salah satu perusahaan
yang ikut andil dalam usaha dibidang pengolahan kelapa sawit yang berasal dari
bahan baku Tandan Buah Segar (TBS) menjadi Crude Palm Oil (CPO) dan inti
sawit (Palm Kernel) dengan kapasitas 60 Ton TBS/jam. PT. Dharma Satya
Nusantara PKS-3 diresmikan pada tanggal 12 Januari 2012. Lokasi PT. Dharma
Satya Nusantara PKS-3, Tbk terletak di areal Hak Guna Bangunan (HGB) seluas
± 14.7 Ha. DSN Group
LOKASI PKS 3
Open
Tabel 1. Job Descriptiion Pabrik Kelapa Sawit 3 PT. Dharma Satya Nusanta
Rumah atau tempat tinggal yang disediakan oleh PT. Dharma Satya
Nusantara PKS-3 terbagi menjadi beberapa jenis, ada rumah yang dibuat khusus
untuk karyawan non-staff, karyawan staff, Tenaga Harian, dan juga Mess untuk
tamu-tamu yang menginap. Rumah yang disediakan PT. Dharma Satya Nusantara
PKS-3,Tbk ini berguna untuk memberikan kenyamanan dan keamanan pada para
pekerja agar menjadi lebih baik dalam mendukung pekerjaannya di perusahaan.
11
b Tempat Ibadah
PT. Dharma Satya Nusantara PKS-3 menyediakan tempat-tempat ibadah
untuk para pekerjanya dengan tujuan agar para pekerja dapat lebih nyaman dan
mudah jika ingin pergi beribadah tanpa harus mencari tempat-tempat ibadah lain
yang jaraknya cukup jauh. Tempat ibadah yang disediakan PT. Dharma Satya
Nusantara PKS-3,Tbk adalah Masjid dan juga gereja. Sedangkan untuk tempat
ibadah lain seperti pura dan vihara belum disediakan karena pekerja di PT.
Dharma Satya Nusantara PKS-3,Tbk yang menganut agama tersebut tidak
banyak. Sarana ibadah yang terdapat di PT. Dharma Satya Nusantara PKS-3 dapat
dilihat pada Gambar 5.
Askep , Asisten
Pengenalan tentang Pabrik Kelapa Sawit 3 PT. DSN
1 03-Jan-18 Meeting Room PGS, Asisten
Group, Tbk
Kantor
03 -04 Menganalisa dan menghitung losses sampel padatan
Mandor dan
2 januari Laboratorium maupun Sample cairan dan menghitung kadar
Asisten Lab
2018 Kotoran, Kadar air dan FFA pda CPO
Merekap barang yang masuk maupun yang keluar
dari gudang dan mencocokan ketersediaan stock Krani dan
3 05-Jan-18 Gudang
barang dalam gudang (pengelolaan Admisitrasi Mandor
penyimpanan barang)
06 januari Menginput beberapa penemuan-penemuan kerusakan Mandor dan
4 Maintenance
2018 tiap stasiun dari hasil data laporan Asisten mekanik
Mempelajari Administrasi yang dikelola oleh bagian
Asisten PGS
5 08-Jan-18 Kantor kantor (Merekap Daftar hadir, Gaji, Cuti,Data in/out
dan Krani PGS
dari produksi, dll).
9-12 Mandor, Krani,
Loading Ramp, Mempelajari Alur Proses, kapasitas Alat/mesin,
6 Januari dan Asisten
Sterilizer, Tippler Tingkat keberhasilan dari tiap-tiap stasiun
2018 Produksi
13-17 Asisten
Stasiun Thresher Mempelajari Alur Proses, kapasitas Alat/mesin,
7 januari Produksi dan
dan stasiun Press Tingkat keberhasilan dari tiap-tiap stasiun
2018 Akep
18-22 Mandor, Krani,
Stasiun Mempelajari Alur Proses, kapasitas Alat/mesin,
8 januari dan Asisten
Clarification Tingkat keberhasilan dari tiap-tiap stasiun
2018 Produksi
23-25 Mandor, Krani,
Stasiun Kernel Mempelajari Alur Proses, kapasitas Alat/mesin,
9 Januari dan Asisten
Plant Tingkat keberhasilan dari tiap-tiap stasiun
2018 Produksi
Mandor, Krani,
10 26-Jan-18 Meeting Room Evaluasi (Persentasi) dan Asisten
Produksi
27-30 Stasiun Pendukung Mandor, Krani,
Mempelajari Alur Proses, kapasitas Alat/mesin,
11 januari (WTP, BOILER dan dan Asisten
Tingkat keberhasilan dari tiap-tiap stasiun
2018 Power House) Produksi
1-2
12 Februari Meeting Room Persentasi Hasil PKL All Asisten
2018
15
a) Penimbangan
b. Grading TBS
Pada proses penerimaan TBS dilakukan grading, yaitu penyortiran TBS
sesuai dengan kriteria masing-masing yang sudah ditentukan. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui mutu/kualitas rata-rata TBS harian, bulanan yang diterima oleh
pabrik yang dapat menjadi acuan dalam menganalisa rendemen minyak dan kernel
serta mutu produksi CPO (Crude Palm Oil) yang dihasilkan pada pengolahan
TBS (Tandan Buah Segar) di PKS (Pabrik Kelapa Sawit). Informasi mutu rata-
rata TBS yang diterima oleh pabrik juga dapat dijadikan acuan dalam memantau
efesiensi panen dari tiap kebun atau divisi yang mengirimkan TBS ke pabrik.
(Smart, 2010).
Buah kelapa sawit yang masuk ke pabrik kelapa sawit, kualitas dan
kematangannya harus diperiksa dengan baik. Proses pemeriksaan buah sawit ini
sering disebut sortir buah. Kegiatan penyotiran seperti pada Gambar.9 bertujuan
untuk mengetahui kualitas buah yang dikirim dari kebun. Jenis buah yang masuk
ke Pabrik Sawit pada umumnya jenis Tenera atau jenis Dura. Kriteria matang
panen merupakan faktor yang sangat penting dalam pemeriksaan kualitas buah
sawit di stasiun penerimaan Buah.
18
Standar kematangan buah yang di tetapkan oleh PT. Dharma Satya Nusantara
c. Loading Ramp
Setelah TBS dibongkar pada area loading ramp, kemudian dilakukan
grading dari kendaraan pengangkut, proses berlanjut dengan penyorongan TBS
hasil grading menggunakan Loader ke area hopper loading ramp. Penanganan
dengan pengisian TBS ke dalam lori untuk direbus harus segera dilakukan
dengan sistem FIFO (First In First Out) agar dapat menekan kenaikan asam
19
lemak bebas akibat waktu tunggu pengolahan yang lama dan juga akibat
timbunan buah yang membuat kerusakan buah pada hopper loading ramp.
Tippler adalah Alat yang berfungsi untuk menuangkan TBS pada lori yang
telah direbus untuk dimasukkan ke bagian auto feeder kemudian TBS tadi akan
dibawa ke Threser dengan menggunakan Sterilized Fruit Bunch (SFB), 1 tippler
kapasitas tuang 1 lori dengan Jumlah tippler sebanyak 2 line.
22
a. Digester
pisau digester berfungsi sebagai alat pengaduk dan pelumatan sehingga buah akan
mengalami pergesekan dan penekanan yang membuatnya menjadi bubur.
Berfungsi untuk mengkondisikan brondolan sebelum di kempa (press) yaitu
dengan melepaskan sel-sel minyak dari daging buah (pericarp) dengan cara
mencabik dan mengaduk, memisahkan daging buah dengan kacang (nut),
menghomogenkan brondolan sebelum diumpan ke pengempa (pressing),
menaikan dan mempertahankan temperatur berondolan pada suhu 90 – 950C.
Fungsi dan tujuan utama dari stasiun kernel adalah untuk mengekstraksi inti
3. Ketercapaian kapasitas
Proses pemecahan nut menggunakan ripple mill. Ripple mill merupakan alat
pemecah nut dengan metode motor horizontal. Ripple mill terdiri dari dua bagian,
27
yaitu rotaring biar (rotor bar) dan stationery bar (stator bar). Ripple mill juga di
lengkapi dengan pengatur umpan dan alat penangkap logam ( Magnet separation).
3. Putaran rotor
4. Bentuk nut
Out put dari ripple mill berupa campuran nut pecah, kernel utuh, kernel
berdasarkan perbedaan bentuk antara inti dan cangkang atau perbedaan berat jenis
dari cangkang dan biji. Ada dua metode pemisahan inti dan cangkang, yaitu sistim
pemisahan kring (dengan hisapan angin) dan basah (dengan media larutan atau
suspensi ataupun dengan air). Di dalam peroses pemisahan kernel dan cangkang
Pengeringan kernel
1. Inti basah yang keluar dari claybath harus di keringkan secepatnya untuk
menurunkan kadar air, karena permukaan inti basah merupakan media tumbuh
yang baik bagi microba. Microba tersebut akan menghasilakn enzim yang
dapat merusak lemak, protein, karbohidrat, dan vitamin baik secara hidrolis
maupun oksidasi.
28
cepat karena lapisan luar kering yang keras dapat membungkus bagian dalam
yang masih terlalu basah dan pengeluaran air dari bagian dalam menjadi
terhalang. Selain itu juga hal tersebut juga dapat menyebabkan pengeluaran
atas silo di atur pada 80°c dengan penurunan berangsur sampai 40°c di bagian
bawah silo.
pengolahan minyak. Minyak kasar hasil ekstraksi dari press di kirim ke stasiun ini
untuk di peroses lebih lanjut hingga di peroleh minyak produksi sesuai dengan
keriterian yang di inginkan. Ada pun komposisi Crude oil yang di hasilkan adalah
sebagai berikut :
a. Oil : 30-40%
b. Water : 35-40%
c. Sludge : 35-40%
29
a. Menghasilkan CPO sesuai dengan standar kualitas produksi (kadar air, kotoran,
Free Faty Acid ( FFA) maksimum 3%.
b. Mendapatkan ekstrasi minyak Oil Extraction Rate (OER) semaksimalmungkin.
c. Memperkecil kehilangan minyak (oil losses) saat proses pemisahan dan
pemurnian.
diantaranya adalah :
Air merupakan kebutuhan penting bagi perusahaan pabrik kelapa sawit. Air
syarat, air harus diolah sebelum digunakan. Air yang digunakan di PT. Dharma
Satya Nusantara PKS-3, Tbk adalah air permukaan yang di tampung di waduk.
yaitu 100.000 m3 dengan kedalaman 5 meter. Air dengan kualitas ini harus di beri
perlakuan agar menghasilkan air yang sesuai dengan kriteria air konsumsi
Pengolahan air dilakukan untuk mencapai pernyataan mutu air yaitu dengan
ketentuan air untuk konsumsi dan proses tidak berwarna (jernih), tidak berbau
34
(netral) dan tidak mengandung zat –zat yang membahayakan tubuh manusia
(bakteri)
scale.
c. Mengurangi biaya boiler water treatment dengan hasil air yang bersih,
perbaikan.
Air baku yang berasal dari alam tentunya masih mengandung kontaminan-
adalah:
a. Dissolved solid, yaitu padatan larutan seperti hardness, silica, dan besi.
b. Suspended solid, yaitu padatan tak terlarut seperti pasir, lumpur, dan algae.
dan tak terlarut yang terkandung dalam air. Air yang di hasilkan pada pengolahan
ini adalah air yang lebih jernih dengan kandungan TDS dan TSS yang minimal
berupa:
ash.
mengendapkan kotoran.
c. Water Basin, yaitu bak yang berbentuk persegi panjang yang berfungsi
sebagai penampungan air clarifier dan pada tangki ini terjadi proses
d. Sand filter (filtrasi), proses filtrasi adalah proses penyaringan air dari
padatan tersuspensi yang belum larut pada proses koagulasi. Sebelum sand
e. Tower tank, tangki yang berfungsi sebagai penampung sementara air yang
telah melalui proses sand filter (filtrasi). Pada tower tank inilah di lakukan
Pada ketel pipa air, fluida yang mengalir dalam pipa adalah air, energi panas
ditransfer dari luar pipa (yaitu ruang dapur) ke air ketel. Cara kerja: Proses
memanaskan pipa yang berisi air. Steam yang dihasilkan dilepaskan ke pipa
Vickers water tube boiler. Blowdown boiler setiam jam selama 15 detik Valve
Blowdown di buka full untuk mengeluarkan Uap yang ada di dalam boiler,
tekanan uap yang harus di jaga di dalam boiler yaitu 24,1 bar.
37
Air merupakan bahan baku penghasil uap. Baku mutu uap yang bagus
didapatkan dari air yang dengan kualitas yang baik. Air dengan kualitas buruk
selain menghasilkan uap yang tidak baik juga dapat merusak material boiler
(bidang pindah panas). Oleh karena itu, air jernih yang telah di hasilkan dari
pengolahan air baku kembali di olah untuk mendapatkan air yang memiliki
kriteria air yang sesuai sebagai air pengisi boiler. Pengolahan air boiler terdiri dari
Silica ˂ 50
Sulphite 5-10
Phospate 5-15
Chloride ˂100
E/C ˂1000
T Iron ˂1
Sumber. PT DSN PKS-3, Tbk 2018
Adapun jenis pengontrol atau impurities yang terdapat dalam air dalam air
dapat berupa padatan tersuspensi (lumpur), padatan yang tidak larut (pasir,
A. Demineralisasi Plant
dalam air
(Caustic soda).
B. Degasifier
harus benar benar di oprasikan untuk menghasilkan gas CO2. Gas CO2
C. Feed Tank
sebagai tempat air pengumpan boiler. Air pada feed water tank yang di
39
jaga pada suhu minimal 80°C untuk menjaga kualitas air dan
D. Deaerator
dalam air umpan boiler adalah timbulnya korosi yang dapat menyebabkan
2.Internal Treatmaent
dengan tujuan
Permasalahan yang sering terjadi pada air boiler terdiri seperti teradapat kerak,
Hal-hal penting yang harus di perhatikan untuk menjaga kualitas air boiler yaitu:
a. Menjaga kualitas air umpan boiler sesuai dengan kondisi operasi boiler
(eksternal treatment)
b. Pemilihan perogram perawatan bahan kimia yang tepat dan baik untuk
3. Menjalankan boiler dalam kondisi yang aman untuk keselamatan kerja bagi
karyawan.
kebutuhan uap pada pabrik kelapa sawit adalah 0,6 ton uap/ ton TBS jadi
untuk pabrik 60 ton membutuhkan boiler =60 ton x 0,6 =36 ton uap/jam.
3) Engine Room
Engine Room merupakan stasiun sumber pembangkit dan pendistribusian
tenaga listrik yang berasal dari tenaga uap yang di gunakan untuk menjalankan
menggerakkan alat mesin di PKS dan juga untuk instalasi listrik perumahan ini,
pada umunya dihasilkan dari pengkonversian bahan bakar oleh alat mesin
alternator ataupun dari steam turbin yang didapatkan dari steam boiler. Energi
uap dari boiler diubah menjadi energi kinetik oleh turbin, dan energi kinetik
inilah yang nantinya akan digunakan untuk menghasilkan energi listrik yang
diproses oleh Alternator. Komponen mesin utama yang terdapat pada engine
room yaitu 2 turbin uap, 3 genset, dan 1 Back pressure vessel (BPV),
41
a. Turbin uap
energi potensial uap. PT. Dharma Satya Nusantara PKS-3, Tbk menggunakan
dari kerusakan pada saat terjadi indikasi penyimpangan terhadap standart yang
telah di tetapkan
penggerak mesin diesel. Terdiri dari dua komponen utama yaitu, Engine dan
alternator. Pada PT. Dharma Satya nusantara PKS-3,Tbk terdapat 3 unit genset
dengan kapasitas masing masing unit 320 kw/genset. Tipe genset yang di
gunakan PT. Dharma satya Nusantaran PKS-3, Tbk yaitu (AC Generators From
42
BPV berfungsi untuk menampung steam ex-turbin dan steam by pass dari
minimal satu safety valve. Steam di dalam BPV diatur pada tekanan 3,0-3,4
kg/cm2 dengan mengatur safety valve atau automatic blow off. Untuk menjamin
suplai steam ke BPV maka pada by pass steam dari boiler dipasang make up
valve. Make up valve akan membuka pada tekanan 3,0 kg/cm2 dan menutup pada
a. Safety valve, BPV dilengkapi minimal satu safety valve yang berfungsi untuk
membuang tekanan lebih, agar BPV berjalan pada tekanan kerja yang di
izinkan (safety)
Hubungan water treatment plant dengan boiler adalah air merupakan bahan
baku penghasil uap.maka dari itu sebelum masuk di boiler air harus di proses
mereduksi gas-gas CO2 yang masih terkandung dalam air kemudian air masuk ke
Feed Tank yang merupakan tangki silinder yang berfungsi sebagai tempat air
pengumpan boiler dan dijaga pada suhu miniml 80°C yang terahkir sebelum
masuk ke boiler air harus melewati bagian Deaerator untuk mereduksi oksigen
Kemudian hubungan boiler dengan engine room adalah steam yang dihasilkan
di bagian boiler akan dialirkan ke bagian turbin uap sebagai penggerak mesin
tersebut agar menghasilkan listrik dan sebagian steam akan ditampung di back
V. PEMBAHASAN KHUSUS
e) Penekan Ulir (Screw Press) : Alat ini befungsi untuk memisahkan kandungan
cairan (minyak, air) dengan padatan (Fibre, Nut, sampah, dll) dalam buah
Merupakan alat pengempa yang terdiri dari sebuah Silinder (Press Cylinder)
yang berlubang lubang (press cage) dan didalamnya terdapat dua buah ulir
(worm screw ) yang berputar berlawanan arah. Berfungsi untuk mengekstraksi
crude oil dari daging buah yang telah dicabik dengan Oil Loss minimal dan
Nut Pecah Minimum. Tekanan kempah diatur oleh dua (2) buah kons (Cones)
yang berada pada bagian ujung pengempa, yang dapat digerakkan maju
mundur secara hidrolis. Besarnya tekanan 40-60 bar dengan Ampere sebesar
30-50 A. Dilution air dan minyak 1;1. Kapasitas 15 ton/jam , HM 1200-1600
jam. Adapun komponen unit bagian dalam Screw Press
1. Press cage : Press cage merupakan alat yang dapat memisahkan oil
dengan fiber dan tempat keluarnya minyak melewati lubang-lubang kecil
yang berukuran lobang dalam 2 mm dan luar 3 mm.
2. Worm Screw Pasangan dari alat press cage yang berfungsi untuk
mengeluarkan minyak dari daging buah yang telah dilumatkan dari
digester
48
c. Crude Oil Gutter : Merupakan saluran Crude oil dari Press ke Sand
Trap Tank sebelum masuk Vibrating Screen.
d. Sand trap Tank : Fungsi dari tangki penangkap pasir (sand trap tank) ini
adalah untuk mengurangi jumlah pasir dalam minyak yang akan dilairkan
ke vibrating screen dengan tujuan agar vibrating screen terhindar dari
gesekan pasir kasar yang dapat menyebabkan keausan screen. Crude oil
hasil dari pengepresan dialirkan melalui oil gutter (talang minyak) dan
masuk kedalam sand trap tank, material yang mempunyai berat jenis lebih
berat (pasir) akan mengendap dan harus dilaksanakan drain secara
kontiniu pada setiap pergantian shift. Selanjutnya material dengan berat
jenis yang lebih ringan (minyak kasar) akan naik keatas dan keluar melalui
pipa over flow menuju ke vibrating screen (Damanik, 2012)
Fungsi utama dari CBC adalah untuk memecah ikatan antar fibre
dengan nut sehingga mudah dipisahkan oleh fibre separating colomb dan
biji sawit sawit bersih dari fibre sebelum dimasukkan ke Nut Silo
Pada gambar.34 Alur poses pada stasiun press dimulai dari pengangkutan
Bauh hasil dari thersher oleh Fruit elevator dan selanjutnya buah akan diterima
oleh Fruit Distributing conveyor yang berfungsi untuk membagikan buah untuk
52
yang dapat meningkatan kadar ALB yang relatif tinggi dalam crude palm
oil antara lain:
1. Pemanenan buah sawit yang tidak tepat waktu.
2. Ketelambatan dalam pengumpulan dan pengangkutan buah.
3. Penumpukan buah yang terlalu lama.
Dari gambaran tersebut, untuk meminimalisasi kenaikan ALB, hal utama
yang perlu diperhatikan adalah:
1. Menghindari/ memperkecil kerusakan mekanis buah.
2. Waktu yang secepat mungkin antara panen dan perebusan.
3. Menjaga kebersihan unit unit pengolahan untuk mencegah kontaminasi
mikrobia (Novianti, 2013 dalam PTPN V,2001 ).
II. Pelaksanaan :
1 Hidupkan elektro motor vibrating screen
2 Buka valve crude oil sesuai kapasitas olah dan umpan terbagi rata pada
tiap vibrating
56
II. Pelaksanaan :
1 Pertahankan temperatur sandtrap tank 90 oc-95 oc
2 Perhatikan water dilution(prosentase water dulition berdasarkan spot
check dari lab)
C. Unit Press
1. Persiapan :
1. Lakukan pemeriksaan oil level gear box
2. Lakukan pemeriksaan baut-baut coupling electromotor dan tegangan
belting
3. Lakukan pemeriksaan oil level hydraulic pada hydraulic power pack
57
II. Pelaksanaan :
1. Jalankan Screw Press sebelum chute dibuka dan posisi cone tertutup
(maksimal) dilubang press cake linear
2. Pastikan secara visual kondisi dari press cake, apakah berminyak atau
broken nut tinggi
3. pastikan tekanan hydraulic 30-50 Bar.
4. Laksanakan juga monitor terhadap ampere kerja press (30-50 A)
5. Selama Operasi, Operator harus menjaga kebersihan lingkungan Stasiun
Press
6. Pastikan temperatur water dilution antara 60-95 oC
7. Pastikan temperatur digester minimal 90 oC
8. Pastikan Volume digester 2/3 dari kapasitas digester
6.2 Saran
Dari hasil Praktek Kerja Lapangan yang telah kami lakukan di PT. Dharma
Satya Nusantara PKS-3, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
DAFTAR PUSTAKA
PT. Dharma Satya Nusantara. 2018. Proses pengolahan kelapa sawit. Long Kjiak