Anda di halaman 1dari 86

PERANCANGAN PABRIK KIMIA

Perancangan pabrik kimia merupakan gambaran ruang lingkup


pekerjaan sarjana teknik kimia apabilah mereka terjun ke lapangan yang sesuai
dengan proIesi keahliannya, serta memperkenalkan dasar-dasar dan Iactor-Iaktor
penting untuk menanamkan pengertian tentang proIesi keteknik kimiaan.
Merancang suatu pabrik kimia tidak hanya berorientasi kepada keahlian
menghitung yang berdasarkan huku-hukum kimia, Iisika, kimia Iisika, satuan
proses, satuan operasi atau dasar-dasar teknik kimia laingnya tetapi juga Iactor
ekonomi ternyata mempunyai peranan yang sangat besar. Oleh karena itu seorang
sarjana teknik kimia harus mempunyai kualiIikasi sebagai berikut:
KUALIFIKASI INSINYUR :
- emampuan daya analisis (Power of Analysis untuk mengidentiIikasi,
merumuskan dan memecahkan persoalan teknologi industri.
- epekaan pada realitas (Sense of Reality yang meliputi kemampuan
untuk mengenali Iakta dan merumuskan prinsip-prinsip yang relevan
dengan perkembangan teknologi industri.
- emampuan imajinasi (Imagination untuk melihat dan memanIaatkan
kemungkinan-kemungkinan baru yang menguntungkan.
- emampuan untuk mengintegrasikan (Integration dan menghubungkan
suatu objek dengan objek lainnya serta menempatkan persoalan teknologi
industri sebagai bagian dari persoalan IPTE.
SWOT ANALYSIS
S Strengths
Cari dan kenali kelebihan-kelebihan anda
W Weakness
Cari dan kenali kelemahan-kelemahan anda
O Opportunities
Cari dan tangkap kesempatan yang ada
T Threats
Cari, kenali dan cari pemecahan/jalan keluar dari ancaman-ancaman yang
ada.
Ruang Lingkup Pekerjaan Sarjana Teknik Kimia
Tanggung jawab penting yang harus dipikul oleh sarjana teknik kimia adalah:
- emampuan untuk merancang
- emampuan untuk membuat peralatan (konstruksi
- emampuan Untuk menjalangkan suatu pabrik kimia.
Untuk mengembangkan kemampuan semacam itu, maka dituntut mencari
imIormasi yang terus menerus yang diperoleh dari berbagai sumber antara lain:
- Data-data operasi suatu pabrik yang sudah ada
- Data-data dari laboratorium
- Data-data dari unit-unit pabrik skala kecil (PILOT PLANT
Seorang sarjana teknik kimia harus mempunyai semangat untuk
mempertimbangkan rancangan baru, memahami suatu proses baik kimia maupun
Iisika dan membantu usulan baru untuk teknik-teknik baru atau perbaikan-
perbaikan proses atau alat-alat proses.

FAKTOR-FAKTOR DALAM PENDIRIAN PABRIK
1. Ekonomi
- ProIitabilitas melalui Ieasibility study
- Pangsa pasar : kualitas dan kuantitas
2. Sumber Daya
- Alam : Bahan baku dan bahan pembantu baik kuantitas maupun kualitas.
- Sarana dan prasarana pendukung : jalan, pelabuhan, telepon, listrik,
- Manusia : tenaga kerja
3. Teknologi
- Yang cocok : sesuai dengan bahan baku utama.
- EIisiensi : Ongkos produksi rendah.
- Teruji / matang : Sedikit resiko teknisnya.
- Standard teknis : ualitas produk akan menentukan pangsa pasar.
- SaIety & Ecology : Peraturan-peraturan yang ada.


PLANT DESIGN : PRO1ECT SPESIFICATION
- Produk utama : SpesiIikasi dan kapasitas produksi
- Penilihan proses : Teknologi
- Bahan baku : SpesiIikasi
- Lokasi pabrik
TIPE CHEMICAL ENGINEERING PRO1ECT
1. Modifikasi pabrik atau alat-alat proses
Tujuan :
- Meningkatkan eIIisiensi proses sehingga production cost menurun daya
saing
Misal : optimalisasi power motor penggerak, penggunaan katalis baru,
pemakaian alat proses baru yang lebih eIisien, mengganti tipe proses yang
lebih eIisien.
- Pengembangan produk samping yang mempunyai nilai ekonomis.
2. Pendirian pabrik baru
- Memakai proses lama : tetapi mungkin sudah out oI date, kalah eIisien
dengan proses baru.
apasitas sama dengan yang sudah ada : hanya dengan sedikit perubahan
mudah & murah
kapasitas berbeda dengan yang sudah ada : perlu rancang ulang
menyeluruh berupa scale up (meningkatkan kapasitas produksi atau scale
down (memperkecil kapasitas.
- Memakai proses baru : Harus yang sudah teruji-matang, umumnya
eIIisiensi prosesnya lebih tinggi dibandingkan proses yang lama.




Tahapan pengembangan proses baru :
- skala laboratorium (bench scale
- skala pilot plant
- skala komersial.
Untuk mencapai kematangan suatu proses baru memerlukan tahapan uji coba-
perbaikan-modiIikasi dengan segala resiko teknis operationalnya.

CONTOH PENENTUAN SPESIFIKASI PRO1ECT
1enis produk
Misal : Zeta dengan spesiIikasi tertentu : Iasa, suhu, tekanan, komposisi, ukuran,
densitas.
Bahan baku yang tersedia
Misal : Pica dan AlIa serta spesiIikasi tertentu.
Proses
Pilihan evaluasi dari berbagai macam proses yang ada :
Disesuaikan dengan spesiIikasi bahan baku dan produk, kapasitas yang
diinginkan, Iaktor ekonomi dan teknis
Misalnya tersedia proses Hoecst ; Dow Chemical ; Shell.
Kapasitas
Tersedia dari 200.000 ton 800.000 ton per tahun
Check :
Minimum Capacity
Yang masih ekonomis sekarang (dari data pabrik yang masih berproduksi pilih
diatas minimum capacity.

Kebutuhan Pasar
Dalam negeri dan internasional, masih tersedia pangsa pasar berapa, bagaimana
cenderung permintaan pasar (kenaikan tahunnya.
Ingat :
Semakin besar kapasitas produksi, ongkos produksi tiap satuan produk semakin
kecil, tetapi resiko pemasaran dan teknis semakin besar.
Lokasi Pabrik :
Faktornya :
Proses : Weight gain atau weight loss
Weight gain :
Produk tambah berat (misal reaksi-reaksi memakai air atau udara : asam sulIat,
asam nitrat akan lebih menguntungkan bila dekat ke pasar, pelabuhan karena
ongkos angkut lebih murah.
Weight loss :
Produk lebih ringan (misal bila ada produk sampingair, gas yang bisa dibuang
ke udara : semen, pulp.
Bahan baku :
- Sulit dan mahal dalam transportasi
- SaIety dalam transportasi
Cenderung pabrik mendekati bahan baku.






TAHAPAN-TAHAPAN PROSES PRODUKSI
Storage bahan baku :
Bahan baku disimpan dengan memperhatikan kondisi suhu, tekanan dan Iasa.
Jumlah yang disimpan disesuaikan dengan tingkat kesulitan pengadaan atau
pengumpulan. (misal : Iaktor musim panen untuk industri agro, persediaan dan
kendala pasar, transportasi. Untuk industri yang terintegrasi dengan pabrik lain
biasanya tidak memerlukan persediaan bahan baku, ataupun kalau ada sangat
kecil.
Preparasi bahan baku :
Bahan baku diubah secara Iisik/kimia agar sesuai dengan kondisi reaktor utama.
Contohnya : diubah Iasanya, suhu, tekanan , kemurnian dan bentuk senyawanya.
Reaksi :
Bahan baku direaksikan pada kondisi : T, P, komposisi yang terkontrol agar
diperoleh produk yang diinginkan semaksimal mungkin dan menekan sekecil
mungkin produk samping.
Purifikasi produk :
Pemisahan produk-produk reaksi agar diperoleh kemurnian yang sesuai dengan
spesiIikasi pasar yang dituju.


Produk packaging dan storage :
Produk dikemas dan dilabeling sesuai standard pasar dan atau disimpan pada
kondisi tertentu.
Recycling dan recovery :
Pemisahan atau puriIikasi sisa reaktan yang tidak bereaksi agar bisa
dikembalikan ke reaktor dan pemisahan produk samping agar bisa dijual.
Pollution control :
Limbah proses produksi perlu di treatment sebelum dibuang ke lingkungan agar
tidak menimbulkan polusi lingkungan.
Ada kecenderungan untuk melakukan minimisasi limbah secara limbah secara
in process yang tujuannya meningkatkan eIIisiensi proses produksi dan
menekan biaya pengelohan limbah.










PRODUCTS SEPARATION & PURIFICATION
Produk reaktor masih berupa campuran dari sisa reaktan, produk utama,
produk samping, impuritas yang harus dipisahkan sehingga diperoleh produk
dengan sprsiIikasi yang sesuai dengan permintaan pasar.
Proses-proses yang diperlukan pada tahapan proses ini tergantung pada
siIat Iisik & kimia dari masing-masing komponen : pengaruh T, P pada Iasa;
kelarutan, titik didih/embun/leleh, reaktivitas, densitas serta spesiIikasi produk
yang diinginkan : Iasa, T, P, komposisi, ukuran.
Contoh proses : Ilashing, kondensasi parsial, stripping, distilasi/stabilizing,
absorbsi, evaporasi, kristalisasi, centriIugasi, Iiltrasi, drying, size reduction,
screening, dekantasi, Ilotasi dll.
PRODUCTS STORAGE
Sebelum products bisa dipasarkan perlu dipacking dan dilabeling sesuai dengan
persyaratan pasar serta disimpan dalam storage yang sesuai.
UTILITIES
Adalah unit-unit pendukung proses antara lain :
- Penyediaan air : pendingin, proses, umpan boiler, RT.
Dengan proses : desalinasi : Ilashing atau reverse osmosis; demineralisasi;
soItening; koagulasi sedimentasi; cooling tower.
- Penyediaan steam pemanas : LP, MP, HP.
- Penyediaan listrik : 1 Iasa, 3 Iasa, AC/DC
- Penyediaan udara bertekanan : proses produksi, control
- Penyediaan bahan bakar padat : grinding, screening.
WASTES TREATMENT FACILITIES
Limbah padat : incenerasi, land Iill, immobilized
Limbah cair :
- Primary treatment : coagulasi, sedimentasi, Iiltrasi
- Secondary treatment : anaerobic, aerobic treatment
- Tertiary treatment : AC-Adsorption
Limbah gas : cyclone separator, electric presipitator, scrubber absorber
MATERIAL BALANCE
- HUKUM KONSERVASI MASSA & STOICHIOMETRI
MATERIAL OUT MATERIAL IN + GENERATION -
CONSUMPTION - ACCUMULATION
Bila proses sudah STEADY STATE (tunak :
MATERIAL OUT MATERIAL IN
- Pemilihan BOUNDARY dari sistem :
Untuk sistem yang panjang/ kompleks, pilihlah boundary sistemnya berupa
overall balance terlebih dahulu, dimana input Ilows & output Iolws saja yang
ditinjau. Masukkan aliran recycle ke dalam sistem. Asumsikan (berdasarkan
data sekunder besaran-besaran yang diperlukan untuk menghitung aliran
utama.
Perkecil sistem boundary-nya sehingga julah variable yang tidak diketahui
dalam arus-arus sekecil mungkin.
Misal : spesiIikasi produk samping atau aliran limbah tidak diketahui,
tentukan saja berdasarkan asumsi.
- PEMILIHAN BASIS PERHITUNGAN
Untuk proses ONTINYU, tentukan basis perhitungan dalam kg/jam, 24 jam
kerja/ hari dan hari kerja : 330 hari/tahun. Sisa 35 hari dialokasikan untuk
perbaikan tahunan dan trobubles yang mengharuskan proses berhenti.
Untuk proses BATCH, pakai basis perhitungan per batch dengan jumlah hari
kerja per tahun juga sekitar 330 hari kerja.
Pemakaian basis mole lebih mudah untuk penyelesaian perhitungan. Setelah
selesai baru dikonversi ke satuan kg.
Untuk perhitungan fasa gas, komposisi dalam basis volume sama dengan
komposisi dalam basis Iraksi mole.
- REAKTAN EKSES
100
tri stoichiome mole
ri stoichimet mole masuk mole
ekses L



Salah satu reaktan (biasanya yang murah dibuat ekses untuk :
a. Memastikan reaktan yang lain habis bereaksi
b. Menekan/mencegah reaksi samping.
c. Meningkatkan konversi keseimbangan.


- ONVERSI, SELETIVITAS REASI & YIELD
onversi adalah ukuran dari Iraksi reaktan yang bereaksi dengan nilai
maksimum 100 atau 1 (umumnya kurang.
Bila reaktan lebih dari 1, konversi didasarkan pada reaktan utam atau
reaktan terbatas.
Bila konversi : X, maka :
X
_mole reaktan yang bereaksi
_mole reaktan yang masuk
100
X
( _mole in Ieed - _mole in piouuct)
_mole in feeu
100
SELEKTIVITAS REAKSI : Adalah ukuran untuk menentukan bagian
reaktan yang bereaksi membentuk produk dalam reaksi utama dan bagian
reaktan yang bereaksi membentuk produk lain dalam reaksi samping.
Contoh : konversi reaktan A total 90 dalam 2 macam reaksi utama dan
reaksi samping. Selektivitas A untuk reaksi utama 80 .
Artinya :
90 reaktan A bereaksi, sisanya 10 keluar reaktor tetap berupa A. Dari
90 A yang bereaksi 80 nya bereaksi menurut reaksi utama dan
sisanya 20 bereaksi menurut reaksi samping.
YIELD : ukuran kinerja suatu reakto atau pabrik.


_mole piouuct faktoi stoichimetii
_mole plant input ieaktan
100
Faktor stoichiometri : stoichiometri mole reaktan yang diperlukan untuk
menghasilkan untuk menghasilkan 1 mole produk.
Jadi yield reaktor terkait dengan selektivitas reaksi, selektivitas reaksi
tinggi, yield reaktor juga akan tinggi atau bila reaksi samping meningkat
maka selektivitas reaksi menurun dan yield reaktor akan menurun pula.
Plant yield : yield pabrik


_mole piouuct piouuceu faktoi stoichimetii
_mole plant input ieaktan

Sebagai basis perhitungan biasanya reaktan utama dan produk utama.
HEAT BALANCE
NERACA PANAS DALAM SUATU PROSES :
(HEAT INPUT) + (HEAT GENERATED) (HEAT OUTPUT) +
(HEAT ABSORBED)
INPUT : dibawa masuk aliran proses
GENERATED : dihasilkan dari proses (missal : panas reaksi
OUTPUT : dibawa keluar aliran proses
ABSORBED : diserap untuk proses (missal : panas reaksi
Bila ada selisih : loss ke lingkungan
Panas dari prosess :
- Panas reaksi
- Panas pelarutan


- Panas kristalisasi
- Panas pencampuran
- dll.
Prinsip Heat Transfer
- Beda mengalir dari T ke T
- Beda suhu minimal 10 C agar panas yang dipindahkan cukup besar
dalam waktu yang singkat.
MEDIA PEMANAS :
- STEAM : paling banyak digunakan tetapi umumnya hanya sampai 250
C karena pada suhu ini, tekanan steam sudah mencapai 38 atm,
sehingga sudah membutuhkan boiler tekanan menengah selain ketebalan
peralatan/pipa yang memadai.
- FURNACE : pemanasan aliran proses langsung memakai gas hasil
pembakaran bahan bakar. Biasa digunakan untuk memperoleh suhu di atas
200 C.
- MEDIA PEMANAS LAIN : dowterm, molten salt F lihat jenis-jenis
reaktor.






FLOW SHEETING
Flow sheet adalah dokumen kunci dalam proses design, yang
menunjukkan rangkaian peralatan proses yang terpilih; hubungan arus
material/bahan; Ilow rate & komposisi arus bahan serta kondisi operasi
proses.
Flow sheet proses dibutuhkan untuk mendesgn piping; instrumentation;
equipment & plant lay out maupun membuat operating manual dan
operator training.

PICTORIAL & INFORMATION PRESENTATION IN
FLOW SHEET
Standarisasi penyajian gambar dan data inIormasi dalam Ilow sheet sangat
membpermudah pengertian secara international, contoh britih standard BS
1553 yang dikembangkan lebih lanjut oleh American National Standards
Institute (ANSI.
InIormasi yang disajikan antara lain :
a. Material Balance : input-output Ilow.
b. Heat balance : sering disajikan dalam bentuk energy balance
dimana power motor penggerak disajikan.
c. Operating condition : temperature, tekanan, Iasa, komposisi,
density, viscositas dll.
FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN 1ENIS
PERALATAN YANG DIPERLUKAN
EKSTERNAL CONSTRAINS :
- Product speciIication : market
- SaIety consideration : ex. Ilammability limits
- EIIluent speciIications : set by government
INTERNAL CONSTRAINTS :
- Process stoichiometry : reactor conversion & yiel
- Chemical & physical equilibria : liquid-liquid and gas-liquid separation
- Azeotrop compotition
- Phase & temperature pressure conditions
- Limition on equipment design.

1ENIS FLOW SHEET :
1. BLOK DIAGRAM
Setiap blok menunjukkan 1 atau sejumlah alat/tipe prosesingnya. Jenis ini
paling sederhana tetapi bisa menggambarkan overall proses secara singkat
an mudah dimengerti sebagai dasar untuk memperdalam pengertian suatu
proses produksi secara lebih detail



2. EQUIPMENT FLOW SHEET
Menggambarkan hubungan berbagai jenis alat-alat yang diperlukan dalam
suatu unit proses/pabrik. Ada beberapa jenis equipment Ilow sheet :
- Simple equipment Ilow sheet
Hanya alat-alat utama saja yang digambarkan biasa ditemui di buku-buku
literature proses.
- Detail equipment Ilow sheet
Semua alat yang diperlukan disajikan dalam bentuk kode alat
- Process & instrumentation Ilow sheet
Seperti detail equipment Ilow sheet, tetapi dilengkapi juga dengan
peralatan control & saIety yang ada.
3. PIPING & INSTRUMENTATION DIAGRAM (P & I)
Sering disebut dengan engineering Ilow sheet atau mechanical Ilow sheet
dimana disajikan data-data proses engineering secara detail, dimana semua
pipa, Iitting & valve, alat proses, instrument control & saIety.
P & I diagram dapat digunakan untuk membantu pemesanan alat-alat
proses maupun dalam mebuat 3 dimention plant lay out diagram.
. THREE DIMENSION PLANT LAY OUT DIAGRAM
Menggambarkan tata letak semua alat-alat proses, alat instrument &
saIety, arah, panjang & ukuran pipa-Iitting, valve yang berguna dalam
pemesanan/pembelian alat mapun dalam pemasangan / konstruksi.


Fermentasi :
- Preparasi media : solid mixing
- Sterilisasi media : steam cooking
- Inokulasi : solid mixing
- Fermentasi padat
- Sterilisasi
Recovery product :
- Size reduction : crusher
- Extraksi : solid-liquid extraction
- Netralisasi : solid liquid reaction
- Filtrasi : solid-liquid Iiltration

RECYCLE:
Tujuan : untuk mengurangi material dengan cara mengembalikan (sebagian
material kembali ke awal proses (bisa reaktor atau alat proses lainnya. Umumnya
dilakukan bila konversi per-pas reaktor ataupun eIisiensi per-pas alat proses
lainnya dinilai rendah sehingga untuk meningkatkan eIisiensi/yield proses
dilakukan recycling.
Prinsipnya : aliran keluar suatu reaktor/alat proses lain setelah dipisahkan hasil
proses dari sisa-sisa yang belum terproses dikembalikan ke awal proses untuk
direproses kembali.


PURGING BLOW DOWN:
Seringkali harus membuang sebagian aliran material yang direcycle untuk
mencegah terakumulasinya komponen tertentu (biasanya impuritas inert dalam
siklus proses recycle, karena adanya akumulasi ini akan menurunkan eIisiensi
(konversi/komposisi produk proses secara keseluruhan.
Jummlah yang dipurging / blow down jumlah massa komponen yang tidak
diinginkan yang masuk dalam sistem recycle.
Contoh imputitas argon dalam reaktor amonia
onversi per pas hanya 15 , reaktan sisa harus direcycle. onsentrasi argon
dalam Ieed 0,2
Mole dan argon dapat mempengaruhi konversi sehingga argon yang terikut
dengan reaktan yang akan direcycle (argon lebih volatile harus dipurging
sebagian karena batasan maksimum konsentrasi argon dalam aliran recycle : 5 .
Hitunglah purging gas-nya?
BASIS : 100 mole Ieed gas per satuan waktu
Ar. Dalam Ieed : 0,2 100 mole 0,2 mole
Sehingga argon yang harus dibuang lewat purging 0,2 mole 5 mole dalam
aliran recycle
Maka total purging gas
5
100
0,2 mole 4 mole
(Terdiri dari 3,8 mole N2 dan H2 serta 0,2 mole Ar
purging gas :
100
4
100 4

Contoh: impuritis argon dalam reactor ammonia














REAKTOR HEAT EFFECT
Berdasarkan pada eIIek panas yang terjadi di dalam reaktor, perlu
ditentukan apakah:
1. Reaktor beroperasi secara adiabatik
Disini tidak ada panas yang dikeluarkan lewat pendingin (untuk reaksi
eksotermik atau panas ditambahkan (untuk reaksi endotermik.
Sehingga suhu reaktan suhu produk keluar untuk eksotermik.
suhu reaktan ~ suhu produk keluar untuk endotermik.
Reaktor jenis ini bisa dipilih asalkan suhu operasi di seluruh bagian reaktor
tidak keluar dari range suhu yang diinginkan oleh akibat adanya eIek panas
reaksi yang terjadi.
Range suhu yang diinginkan tergantung pada selektiIitas, daya tahan katalis.
2. Reaktor beroperasi secara non adiabatik
Reaktor jenis ini dipakai kalau akibat eIek panas reaksi suhu reaktor bisa
keluar dari range suhu yang diinginkan.
alau reaksinya eksotermik F reaktor perlu pendingin.
alau reaksinya endotermik F reaktor perlu pemanas.
Sebagai media pendingin reaktor bisa dipakai a.l:
a. Air : BP normal 212
0
F dan C
p
1 cal/gr.
0
C.
- Paling murah dan mudah didapat.
- Mudah menimbulkan korosi sehingga perlu corrosion inhibitor agent.
- Untuk pemakaian suhu tinggi perlu tekanan ynag tinggi agar tidak
menguap. Umumnya dipakai 200
o
C
b. Dowterm A (diphenyl - diphenyl oxide) (26,5 - 73,6 )
- BP normal 495,2
0
F dan C
p
0,526 cal/gr.
0
C.
- Banyak dipakai pada suhu tinggi 200 400
0
C.
- Tidak terlalu korosiI.
c. Dowterm E (C
8
H

Cl
2
)
- BP normal 352
0
F.
- Lebih bersiIat korosiI dibanding Dowterm A
d. Fixed Salt
- ondisi normal berupa padatan.
- Campuran : NaNO
2
, NaNO
3
, NO
3
.
- Titik lebur 288
0
F.
- Dipakai untuk suhu yang sangat tinggi.
e. Gabungan Na-K yang berupa metal padat
- Dipakai pada kondisi cairnya serta suhu sangat tinggi 1512
0
F.
- Tidak boleh kontak dengan air F reaksi eksotermis.
- C
p
0,25 cal/gr.
0
C (sangat rendah.
f. Stabil oil-term
- Campuran senyawa hydrocarbon tertentu dengan titik didih normal ~
600
0
F.
- C
p
0,582 cal/gr.
0
C.



BEBERAPA CONTOH REAKTOR


1. Reaktor fixed bed katalitik
Beroperasi secara adiabatik. Tidak ada pemanasan atau pendinginan dari luar. Panas
dibawa masuk atau keluar oleh reaktan dan produk reaksinya sendiri.
Contoh gambar:


2. Reaktor fixed bed multi tube katalitik
Non adiabatik dengan pendingin air. Suhu reaktor tidak terlalu tinggi, panas reaksi
rendah.
Contoh gambar:





- Steam dihasilkan dalam boil-boil reaktor, kemudian dipisahkan dalam steam drum.
Cocok untuk reaktor P rendah suhu tidak terlalu tingi.
Contoh gambar:


- Air bertekanan tinggi di dalam tubu-tubu reaktor mencegah terjadinya penguapan.
emudian di Ilashing (P turun dalam Ilash drum sehingga sebagian menguap. Cocok
untuk reakor P tinggi suhu tinggi.
Contoh gambar:




- Pendingin reaktor dipakai thermal Iluid missal Dowterm A. Dowterm A panas dipakai
sebagai pemanas boiler sehingga bisa berIungsi pula sebagai pendinginan Dowterm
sebelum direcycle kembali ke reaktor. Cocok untuk reaktor T tinggi, P tidak terlalu
tinggi. (eksotermis tinggi
Contoh gambar:

- Dowterm didinginkan dalam HE biasa cocok untuk reaktor P rendah, T tidak terlalu
tinggi. (eksotermis rendah
Contoh gambar:





- Reaktor Endotermis
Reaktor dengan pemanas steam cocok untuk reaktor P menengah tinggi, suhu rendah
menengah.
Contoh gambar:

- Cocok untuk reaktor endotermis suhu tinggi tekanan rendah.
Condensation : - High Pressure
- Low Pressure
Absorption, Adsorption, Reaction
Contoh gambar:



LV
STEAM
BOTTOM
FORCED CIRCULATION REBOILER
Liquid Separation System
Pemisahan sisa reaktor/produk yang volatile.
- Penurunan P; pemanasan campuran cairan sehingga yang volatile akan menguap.
- Gunakan kondensor parsial bila produk berupa campuran gas yang condensable
dan non condensable. Misal C
3
, C
4
dipisahkan dari H
2
.
- Gunakan kolom stabilizer (destilasi bila produk berupa campuran gas
condensable dengan BP yang relatiI berbeda banyak.
Column Sequencing
Bila produk reaktor terdiri dari bermacam-macam komponen cairan:
- Pisahkan produk yang korosiI sedini mungkin.
- Pisahkan produk yang reaktiI sedini mungkin.
- Pisahkan produk yang distillate sedini mungkin.
- Pisahkan aliran untuk recycle yang distillate.
Destilasi F plate (sieve / perIorated plate
F packed (kolom isian
Contoh gambar:
1.








V
STEAM
BOTTOM
REBOILER TIPE ETEL
TERDAPAT 1 STAGE ESETIMBANGAN UAP-AIR
CONDENSAT
2.







Pemilihan:
1. Plate dapat dipakai untuk range Ilow rate gas dan cairan yang luas dipakai packed
kolom.
2. Packed kolom tidak cocok untuk Ilow rate cairan yang sangat kecil.
3. pemisahan suatu plate kolom dapat diprediksi dengan teliti dibanding
HETP/HTU kolom packing (ketelitian design plate kolom lebih tinggi daripada
packed.
4. Plate kolom dapat dengan mudah dilakukan modiIikasi plate stream; atau
pembersihan plate apabila terjadi Iouling.
5. Untuk cairan / gas yang korosiI lebih murah dipakai packed kolom.
6. untuk sistem yang mudah berbuih (Ioaming lebih baik memakai packed kolom.
7. perubahan tekanan per eq. stage (HETP kolom packing lebih kecil daripada plate
sehingga cocok untuk sistem destilasi vacuum.
8. Diameter kolom yang kecil, lebih murah memakai packed daripada plate ( 0,6 m
F packed kolom.





Contoh gambar:
1.

2.


STEAM
REBOILER VAPORAIZER
TYPE ETEL
FEED LIQ
STEAM
CONDENSED
P~
L atau
L V
LIQUID
RECYCLE
VAPORIZER TYPE FORCED
CIRCULATION
Forced Circulation
Cocok untuk cairan yang viscous atau mudah berkerak. Juga cocok untuk destilasi
vacuum (tekanan rendah atau penguapan cairan yang tidak terlalu besar. elemahan:
perlu pompa untuk sirkulasi.
Thermosiphon
Sirkulasi cairan ke thermosiphon tidak adanya beda density antara cairan sebelum dan
cairan ( uap yang keluar HE F karena. Cocok untuk cairan viskositas rendah dan
vacuum tinggi ( 0,3 bar. Dari segi konstruksi base column harus dibuat agak tinggi agar
terjadi hidrostatik head yang cukup untuk menghasilkan eIek thermosiphon. HE lebih
murah/mudah dibuat horizontal.
Reboiler tipe etel
Mempunyai heat transIer coeIIicient paling rendah dibanding tipe lainnya karena tidak
ada sirkulasi cairan. Tidak cocok untuk cairan yang mudah membentuk kerak serta cairan
yang mudah rusak karena pemanasan yang lama. Tipe ini lebih mahal karena shellnya
lebih besar. Cocok untuk operasi kolom vacuum serta rate penguapan yang besar (~ 80
dari Ieed.
Reboiler tipe ketel ini juga banyak dipakai untuk vaporizer karena tidak memerlukan
tangki separator cair uap seperti vaporizer tipe Iorced circulation.
Contoh gambar:























Proses kontinyu dan proses batch
Proses batch digunakan bila :
- kapasitas produksi kecil
- wkatu reaksi terlalu lama
Bila sebaliknya biasa digunakan proses kontinyu. Tetapi bila kapasitas besar
sedangkan waktu reaksi lama biasa digunakan kombinasi dimana kecuali di
reaktor prosesnya dibuatnya kontinyu dengan reaktornya dijalankan secara batch
tetapi menggunakan beberapa buah reaktor yang beroperasi secara bergantian.
Raw material storage
Fasa : padat / cair / gas tergantung pasar / supplier
Komposisi : tergantung pasar / supplier
Kondisi : suhu dan tekanan tergantung supplier
1umlah : tergantung waktu transportasi dan supplier
Fasa, komposisi dan kondisi bahan baku sering disebut dengan spesifikasi bahan
baku. SpesiIikasi ini sangat penting karena menentukan alat-alat proses yang
diperlukan atau tipe proses yang dipakai.
Contoh :
Padatan
Bisa berbentuk kristal, butiran, tepung, bongkahan yang siIatnya juga berbeda-
beda : mudah/sukar larut dalam air, higroskopis, mudah/sukar terdegradasi,
bersiIat racun/tidak yang kesemuanya memerlukan tempat penyimpanan yang
berbeda-beda.
Cairan
Harus ditentukan suhu dan tekanannya. Cair pada suhu dan tekanan kamar atau
suhu kamar tekanan tinggi atau shu reIrigerasi tekanan atmosIerik, masing-
masing memerlukan penanganan yang berbeda (misalnya : tebal, bentuk dan
material tangki
Gas
Harus ditentukan suhu dan tekanannya karena seperti cairan, akan memperngaruhi
tebal, bentuk dan material tangki. Perlu diperhatikan bahwa volume jenis gas
sangat kecil dibanding cairan dan akan meningkat dengan naiknya tekanan
sehingga gas cenderung disimpan pada tekanan yang tinggi untuk menghemat
volume penyimpanan. alau memungkinkan disimpan pada Iase cairnya. Misal :
ammonia dan LPG.
1umlah : tergantung pada waktu transportasi dan ketersediaan di pasar. Bila harus
ditransport lewat laut yang memerlukan waktu lama perlu storage dbahan baku
yang besar yang mampu menampung kebutuhan produksi dari beberapa minggu
hingga 2 3 bulan. etersediaan pasar biasanya terkait dengan bahan baku yang
berasal dari pertanian yang dipengaruhi oleh mesin panen.
Sebaliknya bila supplier bahan baku berasal dari pabrik tetangga, hanya
diperlukan storage bahan baku yang minim : 2 3 hari; bahkan mungkin tidak
memerlukan storage bila pabriknya terintegrasi dengan supplier.


FEED PREPARATION
Fungsinya mempersiapkan bahan baku dari kondisi penyimpanan / supplynya
(Iasa, suhu, tekanan, ukuran agar sesuai dengan kondisi (Iasa, suhu, tekanan,
komposisi dan ukuran yang diperlukan dalam reaktor.
Proses bervariasi tergantung kebutuhan misalnya : melting, pelarutan, penguapan,
pemanasan, pencampuran, ekspansi tekanan, kompresi tekanan, pemompaan, size
reduction.
Contoh :
S padat F pelelehan F pemompaan F pembakaran
NH
3
cair-reIrig F vaporizing F kompressi F Iurnace
NH
3
cair-high press F expanding F vaporizing F Iurnace
Udara F Iilter F blower F Iurnace
REACTION
Reaktor adalah intinya proses kimia dimana bahan baku diubah secara kimiawi
pada kondisi : Iasa, T, P, omposisi, ukuran yang tertentu sesuai dengan jenis
proses yang digunakan. Reaksinya bisa katalitik/non katalitik, antara lain :
- Reaksi cair cair non katalitik
- Reaksi cair cair katalitik cair/padat.
- Reaksi cair gas non katalitik
- Reaksi cair gas katalitik cair/padat
- Reaksi gas gas non katalitik
- Reaksi gas-gas katalitik padat
- Reaksi enzymatic : Iermentasi
VACCUM SYSTEM
Aplikasi :
- Distilasi multikomponen (volatilitas pada 1 atm
- Evaporasi multistage
- ristalisasi (pengaruhi keseimbangan Iase
- Pengeringan (bahan yang rentan terhadap suhu tinggi
- Filtrasi (ukuran partikel sangat kecil / sulit pisah
- SentriIugasi, dll
Summary sistem yang memerlukan keadaan hampa.
Suhu / tekanan Alat proses Senyawa yang biasanya
diproses
250 mmHg
100 mmHg
10 mmHg
205 mmHg







Evaporator
Distilator
Distilator stripper
Dehidrator hampa
Freeze dryer
Vaccum dehydrator





Gula, Iaram organik,
asam organik asam
sitrat, maleat, glutamat
Senyawa hidrokarbon,
ester, asam organik
dengan volatilitas rendah
Senyawa organik dan
anorganik yang sangat
tidak volatil (senyawa
diol, triol, dll
Susu coklat, skim susu

1 mmHg

0,1 mmHg

Freeze dryer

Vaccum dehydrator
dan
opi instan, air/sari buah-
buahan
Obat-obatan antibiotika,
vitamin, plasma darah
dan serum

1 atm setara dengan 1 L air, setara dengan 1600 L uap
Tinggi / lengan barometer harus mampu menahan tekanan balik vakum sebesar
760 mmHg - 33,9 air - 11,3 m air
Dalam industri, lengan barometer 9 m
elengkapan yang diperlukan : cooling tower
Agar air panas yang terjadi dapat didinginkan dan dapat digunkana sebagai
water inlet lagi
Contoh ganbar:








Alat Proses Tekanan operasi Titik didih air, C
Pompa vakum mekanis
Pompa vakum sentriIugal
multistage
Pompa vakum putaran
(water sealed
Pompa vakum putaran
(oil sealed
200-500
250-500
100-500
10-250
0,05-20
70-80
70-80
60-80
10-70
-40-25
Steam Jet Ejector
1 stage 60-500 40-80
2 stage 10-100 10-60
3 stage 2-20 -10-20
4 stage 0,05-2,5 -30-(5
5 stage 0,05-0,15 -30-(-20
Prinsip kerja : air hanagt / panas didistribusikan pada suatu tumpukan plat
(sehingga luas permukaan transIer dan dikontakkan dengan udara dingin dan
kelembaban rendah, sehingga terjadi perpindahan panas dan massa setara simultan
Mekanisme transIer panas :
1. Panas sensibel (panas yang dibawa aoir diambil oleh udara dingin
Q m
a
.Cp
a
.AT
a
m
u
.Cp
u
.AT
u

2. Panas laten (sebagian air yang menguap dan terbawa oleh udara dengan
kelembaban rendah

Q m
a`
.
a
M
u`
. Cp
u`
.AT
u`

Jet Ejector :
- Biaya sederhana untuk membuat vakum
- Biaya instalasi rendah
- EIisiensi / permormance ~~~
Bagian-bagian utama :
- Steam chest
- Nozzle
- Mixing cahmber
- DiIIuser
Ratio kompresi tiap stage : 6:1 (pada saat discharge ke atmosIer
Single stage jet ejector mencapai 30-3 inHg
Multistage :
1. Condensing : dilengkapi kondensor : 5
2. Non condensing : di bawah 4 inHg
Fluid diharapkan yang murni
Ejector dipakai untuk menghandle berbagai gas seperti :
Senyawa organic dan non organic, udara, air, HCl, butane, SO2, etilen glikol
alsiIikasi tingkat kevakuman
1. Rough : 760 1 torr (paling banyak dipakai distilasi, drying, evaporasi,
Iiltrasi
2. Medium : 1 10-3 torr (menghilangkan gas terlarut dalam lelehan logam
3. High : 10-3 10-7 torr
4. Ultra high : 10-7 torr
Medium : untuk melting metal digassing, distilasi molekuler, Ireeze drying
Pemilihan steam jet ejector :
1. Tekanan dan kapasitas
2. dan pemeliharaan
3. Purchase, install, operasi cost
4. Batasan lingkungan
5. Air leakage (bocor

SISTEM REFRIGERASI
Sistem reIrigerasi digunakan pada berbagai tingkat suhu operasi untuk :
- Pengembunan gas, uap, cairan
- Pendinginan gas, uap, cairan
ReIrigerasi digunakan jika :
- Tidak mungkin pendinginan dengan air
- Tidak mungkin pendinginan dengan pendingin lain
Prinsip :
- Joule-thompson
- Ekspansi politropik
edua prinsip di atas terhadap gas alam / uap
Aplikasi sistem reIrigerasi :
- Air conditioner
- Industri petrokimia (sampai 200 C
- Industri gas cair (O2, N2, H2, Ar, dll
- Ammonia
Jenis Sistem ReIrigerasi :
Jenis Range suhu, F ReIrigerant
Steam jet 35-70 Air
Absorpsi air LiBr 40-70 Larutan LiBr
Ammonia -40-30 Ammonia
ompresi mekanik reciprocating / sentriIugal -200-40 Ammonia,
hidrokarbon terhalogenasi, propane, etilen, dll
Besaran ReIrigerasi
1 ton reIrigerasi panas yang ekivalen untuk meleburkan 2000 lbs (1 ton dalam
waktu 24 jam
1 ton - 12.000 Btu/jam - 200 Btu/menit
Pemilihan 1enis Sistem Refrigerasi
Dasar-dasar pemilihan sistem reIrigerasi
1. isaran suhu didih reIrigeran
- Jika suhu di atas 32 F steam jet / LiBr absorpsi
- Jika suhu sama dengan 32 F absoprpsi amonia-air, kompresi mekanik
- Jika suhu di bawah -40 F kompresi mekanik
Tinjauan ekonomi dalam pemilihan kisaran suhu tergantung pada biaya utilitas
(steam, power, instalasi, pay out time. Pada kebanyakan sistem, evaporasi
reIrigerant dilakukan dalam menukar panas berbentuk shell dan tube dengan
suhu operasi yang disesuaikan mendekati Iluida kerja dan reIrigerant yang
diuapkan.
Fluida kerja selalu meninggalkan evaporator pada suhu yang lebih tinggi dari
suhu reIrigerant (sekitar 3-15 F.
2. Suction atau tekanan absopsi reIrigeran
Setelah suhu ditentukan tekanan kompresor dapat diset.
Disarankan : dipilih tekanan rendah pada sekitar tekanan atmosIerik untuk
menghindari kebocoran udara (nanti harus segera dipurge.
ebocoran mungkin uap air ikut masuk, eksplosi dll.
3. Tekanan pengeluaran / kondensasi
Suhu yang memungkinkan air atau pendingin untuk mengembunkan
reIrigerant dari kompresor menentukan tekanan sistem. Dapat dikatakan
lebih murah mengoperasikan sistem reIrigerasi pada tekanan rendah yang
sesuai dengan pressure dan siIat Iisik reIrigerant
arateristik reIrigerant :
- Beracun
- Iritasi jika mengenai mata / selaput lendir
- Hidroskopis
- Mahal
- Mudah terbakar
Refrigerasi butuh refrigerant dalam jumlah besar sehingga hal-hal di atas
tidak boleh diabaikan karena jika terjadi kebocoran atau kesalahan operasi
mungkin membahayakan manusia, bangunan, komunitas lain. SiIat
termodinamik (T, P, Ah reIrigerant menentukan kelayakan reIrigerant tersebut
untuk digunakan pada berbagai keperluan. Derajat evaporasi I (T, panas laten
penguapan
Pemeliharaan Sistem
Setiap jenis sistem reIrigerasi mempunyai tingkat kesulitan pemeliharaan.

STEAM 1ET REFRIGERATION
Sistem ini, air sebagai reIrigeran diuapkan pada tekanan rendah ... dihasilkan
steam jet. Sistem ini mungkin mempunyai :
- ondensor barometrik kontak langsung
Sistem ini melepaskan sisa uap ke air
- ondensor permukaan
Steam diembunkan digunakan lagi
Steam jet reIrigeration dapat memakai air pendingin sistem one through
dan menimbulkan sisa air (limbah system air sekali pakai atau air
pendingin system tertutup (sirkulasi & cooling tower. Air masuk
kompartemen aktiI tergantung pada beban / reIrigerasi dan diIlash untuk
reduksi tekanan dengan diatur menggunakan steam jet






Jumlah boste jet menentukan Ileksibilitas operasi ditinjau dari beban
reIrigerasi. euntungan steam jet :
1. Tidak ada bagian yang bergerak kecuali pompa air
2. Water / sebagai reIrigerant tidak berbahaya, murah
3. Tekanan operasi rendah
4. Dapat didirikan di lapangan (out door
5. Aransemen Iisik Ileksibel
6. Uap dan air pendingin yang dibutuhkan dapat diatur.
7. Embunan uap dapat diambil kembali
8. Tonnasi reIrigerant dapat divariasi beban atau suhu
9. Operasi dan start mudah
10.Unit barometrik dapat menggunakan air kotor, sisa, brackish
11.Biaya operasi rendah
fiigeiasi=
baban panasS
BT0S

Ton iefiigeiasi steam jet=
uPN aii yang uiuinginkan (ATaii)
o
F









REFRIGERASI ABSORPSI

Industri, tipe yang umum :
- Cairan ammonia
- LiBr-air
Sistem ammonia
Prinsip : Operasi tergantung pada kemampuan air untuk menyerap ammonia
dalam jumlah besar yang keluar dari larutan dengan aplikasi panas secara
langsung.
Pada sistem ini, ammonia yang diuapkan dari panas beban dalam proses akan
didinginkan atau diembunkan dalam evaporator, selanjutnya uap dialirkan ke
absorber dengan aIinitas ammonia untuk membentuk larutan ammonia cair. Panas
pelarutan dan panas pengembunan diambil dengan air pendingin yang mengalir
melalui pipa-pipa. onsentrasi ammonia dalam larutan meningkat sampai
mencapai keadaan seimbang (T, P absorber dijaga.
Tekanan operasi absorber biasanya 15 -25 psig selanjutnya larutan ammonia agak
pekat ini dipindahkan ke dalam kolom stripper yang panas sebagai pemanasan
awal sebelum masuk kolom destilasi. Di sini air dihilangkan, ammonia hasil atas
dengan grade reIrigerant (99,99 berat dan disirkulasi larutan encer ammonia
pada dasar kembali ke absorber. Ammonia murni sekarang siap dialirkan ke
evaporator dengan tekanan diproduksi berIungsi sebagai reIrigerant. Dalam
evaporator ammonia dialirkan dalam shell, Iluida proses dialirkan dalam pipa
untuk didinginkan (diembunkan.
Perhitungan Refrigerasi Abrsorbsi :
sistem ini dapat menggunakan uap air, gas alam, sisa panas atau sumber panas lain
pada unit destilasi
selain pompa ammonia pekat, tidak ada lagi bagian yang bergerak.
Biaya perawatan rendah
Siklus proses dapat dikendalikan secara otomatis
Ekonomis sampai 200 tons reIrigerasi.

Li-Br Absorption Refriogeration
Prinsip : emampuan Li-Br untuk menyerap uap air, dipakai untuk menguapkan
dan mendinginkan air.
Nominal tonage : 60-700 tons reIrigerasi dengan chilled water 45 F.
husus : tekanan uap air yang rendah pada generator.
Cara kerja : sama dengan absorpsi ammonia

euntungan tipe reIrigerasi ini :
1. Sedikit bagian bergerak
2. Tidak terjadi kerusakan jika terjadi overload / pembekuan
3. Larutan garam tidak beracun
4. Air sebagai reIrigerant mudah diperoleh
5. Biaya perawatan rendah
6. Aransemen kompak
7. Sedikit memerlukan pengawasan operator

Refrigerasi Mekanik
Mengubah tekanan reIrigerant dengan kompresor reciprocal / sentriIugal
ReIrigerant
Perlu diperhatikan :
1. Flamibility
2. Toxicity (Am
3. SiIat T, P, Ah vap
4. Density
5. BM
6. T
B
, T
Ir

7. orosiIitas
8. Harga
9. Reaksi terhadap air dan minyak
10.EksplosiI (HL
REFRIGERANT Harga / lb
Ammonia 0,087
Propilen 0,062
Propan 0,06
F 22 1,9
F 12 1,0
F 114 1,98
F 11 0,067
F 113 1,54
F 13 4,05

Udara Tekan
guna - media pembersih debu pada unit pembengkelan
- media pengangkut pada pneumatic conveyor
- pneumatic controller
Udara ini didistribusi pada tekanan + 6 Bar (100 psig). Rotary / resiprokal
compressor dengan 1 atau 2 stage biasanya dipakai. Udara instrument harus bersih
dari minyak dan kering.
Penyediaan Udara Tekan

POMPA
Pompa dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis, meliputi:
1. Pompa dinamis: pompa sentrifugal
2. Pompa positif displacement: pompa reciprocating, diafragma yang paling
banyak dipakai dalam industri pompa sentrifugal, single stage, horizontal,
overhung.
Yang lain: - digunakan jika head tinggi
- digunakan pada keadaan khusus
Pemilihan pompa :
Dasar:
a. Kecepatan alir cairan yang dipindahkan
b. Head yang dibutuhkan
c. Korosifitas fluida
d. Ada / tidak adanya padatan tersuspensi dalam fluida









Pompa sentriIugal dikarakterisasi oleh kecepatan spesiIik. Dalam bentuk
kelompok tak berdimensi, kecepatan spesiIik dapat ditulis:
4
3
2
1
h . g (
Q . N
Ns ..(a
dimana: N putaran per detik
Q Ilow rate, xx
h head, m
g percepatan gravitasi, m
2
/s
Dalam industri:
4
3
2
1
h
Q . N
' Ns ...(b
dengan: Ns` putaran per menit, rpm
Q Ilow, US. gal.menit
h head, It
10 . 8 , 5 (
Ns
' Ns
5

KECEPATAN SPESIFIK
a. Pompa sentriIugal 400 10.000 I (jenis impeller
Impeller pompa diklasiIikasikan menjadi:
O Radial kecepatan spesiIik 100 1000
O Mixed Ilow kecepatan spesiIik 1500 7000
O Axial kecepatan spesiIik ~7000
Di bawah kecepatan spesiIik 1000, eIisiensi pompa sentriIugal satu stage
rendah, sehinga perlu dipertimbangkan 'multi stage.
b. PositiI Displacement digunakan jika head ~~, tapi Ilow rate rendah.
Total head (h) f (dynamic head, friction loss (fitting valves), process
equipment, static head (elevansi)).
AP yang tegak lurus katub pengontrol I (desain katub. ontrol AP harus berada
30 (minimal dari total AP dinamik ( 50 kPa 7 psi.
NPSH Net Positive Suction Head penting dipelajari.
Tekanan suction pompa tidak boleh jatuh di bawah tekanan uap cairan yang akan
dipompa sebab cairan akan menguap dan mengurangi jumlah Iluida.



KOMPRESSOR
Alat yang dipakai untuk mengalirkan / menekan gas, tergantung pada: Ilow rate,
beda tekanan yang dibutuhkan, tekanan operasi.
Pada Ian F A (kecil - 35 cm air (0,03 bar
ompresor aliran aksial F QI ~~~, AP moderat
ompresor sentriIugal F P~~~, Q (tapi bisa lebih




ATURAN-ATURAN UMUM
PRESSURE DROP
Aliran Iluida gas atau cairan selalui mengalami pressure drop (AP
penurunan mengalir dari P tinggi ke P rendah. Semakin
besar AP F Ilow makin cepat F jumlah massa Iluida
dialirkan semakin besar/banyak.
Pressure drop dalam pipa 0,03 atm tergantung pada jarak; AP; belokan;
hambatan seperti valve.
ecepatan alir Iluida dalam pipa: 1 ~ 4 m/s untuk cairan dan uap.
ecepatan alir gas-gas dalam pipa: 3 ~ 10 m/s.
Steam untuk proses : P dan T
- High Pressure
- Medium High
- Moderate
- Medium Low
- Low Pressure
~ 45 bara
33 bara
17 bara
9 bara
4,5 bara
~ 400
0
C
239
0
C
204
0
C
175
0
C
148
0
C
Cooling Water
Normalnya masuk alat: 30
0
C dan keluar pada suhu 45
0
C untuk kemudian
didinginkan dalam cooling tower; cooling pendingin.
Vessel (drum storage
a. Liquid tank: umumnya horizontal
b. Gas Liquid Separator Drum: vertical
c. Optimum L/D 3 (range: 2,5 ~ 5
d. Hold up Ieeding drum:
- 5 menit untuk setengah isi reIlux drum
- 10 menit untuk menara destilasi
- 30 menit untuk Ieed drum
e. Liquid Liquid Separator (Decanter, didesign dengan kecepatan alir: 2 ~ 3
inchi/menit.
I. Design pressure 10 di atas tekanan operasi.
g. Storage Tank:
1000 gallon : vertical tank on leg
1000 ~ 10.000 gallon : horizontal tank on concrete supply
~ 10.000 gallon : vertical tank on concrete Iounds
h. Cairan yang mudah menguap pada kondisi xxxx dipakai Iloating / expantion
rooI.
i. Ruang kosong di atas cairan : 15 untuk kapasitas 500 gallon dan 15
untuk ~ 500 gallon.
j. Penyimpanan bahan baku biasanya: untuk produk; tetapi bisa berubah-ubah
tergantung transportasi.
k. apasitas storage : min. 1,5 kapasitas alat transport.





Material of Construction
Alat-alat material konstruksi:
1. SiIat mekanis: - Strength tensile strength
- hardness
- stiIIness
- Iactique resistance
2. EIek T rendah / tinggi terhadap mekanikal property
3. etahanan terhadap korosi
4. Special property: thermal, elektrikal, magnetik.
5. emudahan dibuat F cetak, las, bentuk
6. etersediaan ukuran: plate, tube
7. Cost
orosi
a. orosi umum
b. orosi Gadvanic material berbeda
c. Pitting lokal F lubang-lubang
d. Stress Corrosion
e. Erosion Corrosion





PERTUKARAN ION / ION EXCHANGE
1. Proses reaksi kimia antara ion dalam Iase cairan dan ion dalan Iase padat.
- Ion tertentu dalam larutan diserap oleh padatan penukar ion F
elektronetralitas harus dijaga.
- Padatan penukar ion melepaskan ion pengganti ke dalam larutan.
Contoh: pelunakan air F ion Ca dengan Mg disisihkan dari larutan dan
penukar ion melepaskan ion Na untuk mengganti ion Ca dan Mg.
2. Reaksi berlangsung reversible (dapat balik dan stoikiometris.
3. Bahan penukar ion komersial pertama adalah pasir alam porus F zeolite
4. Zeolite mempunyai siIat kekurangan atom positiI dalam kristalnya sehingga
mempunyai muatan negatiI yang dapat diimbangi oleh kation yang dapat
ditukar di dalam kapiler pori-porinya
5. Zeolite merupakan penukar ion pertama dalam pelunakan air, sekarang diganti
oleh resin organic sintetis yang mempunyai kapasitas penukaran ion lebih
tinggi.
6. Resin penukar ion sintetis:
- ation
- Anion
Resin penukar kation sintetis:
- Bahan polimer yang mempunyai gugus reakstiI: sulIonik, Ienolik, dan
karboksilat.
- Dapat terion
- Dapat dimuati dengan kation
Resin penukar anion sintetis:
- Gugus reaktiI: ammonium atau amina
- Dapat terion
- Dapat dimuati dengan anion
Penggunaan penukar ion dalam air dan air limbah
1. Paling luas digunakan dalam pelunakan air F pengurangan kadar Ca dan Mg
(kesadahan untuk air domestik.
2. Penyusutan kation dan anion dari air (demineralisasi resin kation dimuati ion
hydrogen dan anion resin dimuati ion hidroksil.
Ion hydrogen menukar untuk kation dan ion hiroksil untuk anion. Sehingga air
yang terolah xx mempunyai ion hydrogen dan ion hidroksil F air murni.
Industri dengan boiler tekanan tinggi memerlukan demineralized water
sebagai air umpan boiler.
Demineralisasi parsial untuk air limbah pada pengolahan tahap ketiga (tertiary
treatment dan air payau.
3. Zeolite alam dapat digunakan untuk menyusutkan ammonia dalam advance
waste treatment.
4. Penyusutan ion-ion logam dalam air limbah. Ion logam berat terkonsentrasi
pada regenerasi air limbah: industri pelapisan logam yang mengandung Zn,
Cd, Cu, Ni, Cr.
5. Lempung (clay dan mineral lain untuk mengolah limbah radioaktiI pada
tingkat rendah dan sedang. Misalnya radionuklida Cs
137
.

Reaksi Pelunakan Air dengan Penukar Ion
Ca
2
2Na.Ex PF P Ca.Ex
2
2nA


Mg
2
2Na.Ex PF P Mg.Ex
2
2Na


Ex: padatan penukar ion
Na

dari padatan penukar ion menggantikan Ca


2
dan Mg
2
dalam larutan.
Setelah padatan penukar ion jenuh dengan Ca

dan Mg

PF P diregenerasi.
Reaksi Regenerasi
Regenerasi dilakukan dengan menggunakan larutan garam kuat contoh: NaCl.
Ca.Ex
2
2Na

PF P 2Na.Ex Ca
2

Mg.Ex
2
2Na

PF P 2Na.Ex Mg
2

Setelah regenerasi, sisa garam pada penukar ion dicuci dengan air.
Dalam proses demineralisasi
a. Air dilewatkan dalam resin penukar kation yang telah dimuati oleh ion
hydrogen.
M
x
xH.Re PF P M.Re
x
xH

: species kation yang ada


x : jumlah valensi
b. Setelah itu air dilewatkan dalam resin penukar anion yang telah dimuati
oleh ion hidroksil.
A
2-
zRe.OH PF P Re
z
.A zOH
-

A
-
: species anion
z : jumlah valnesi

c. Setelah resin jenuh dilakukan regenerasi:
Resin kation: asam mineral kuat: H
2
SO
4
dan HCl.
Resin anion: basa kuat: NaOH
Resin penukar ion:
- Bentuknya butiran atau serpihan
- Ukuran: 0,1 1,0 mm
- uat lemah: tergantung kapasitas pertukaran
- Resin kation asam kuat: gugus sulIurik (--SO
3
H
- Resin kation asam lemah: gugus karboksilat (--COOH
dapat menyusutkan Ca
2
dan Mg
2
dan mempunyai kemampuan terbatas untuk
Na

dan

.
- Resin anion basa kuat: gugus ammonium
- Resin anion basa lemah: gugus amina
Menmyusutkan anion SO
4
2-
, Cl
-
, NO
3
-
dan penyusutan terbatas untuk HCO
3
-
,
CO
3
2-
dan SiO
4
4-

Penukar ion cenderung menyukai:
1. Ion-ion dengan valensi tinggi
2. Ion dengan volume yang kecil
3. Ion dengan kemampuan polarisasi lebih besar
4. Ion yang bereaksi kuat dengan penukar ion
5. Ion yang kecil kemungkinannya membentuk ion komplek


Urutan kation yang bereaksi dengan resin asam kuat:
Ba
2
~ Pb
2
~ Sr
2
~ Ca
2
~ Na
2
~ Cd
2
~ Cu
2
~ Co
2
~ Zu
2
~ Mg
2
~ Ag

~
Cs

~ NH
4

~ Na

~ H


Urutan anion yang bereaksi dengan resin basa kuat:
SO
4
2-
~ I
-
~ NO
3
-
~ CrO
4
2-
~ Br
-
~ Cl
-
~ OH
-

Untuk menentukan pengambilan ion tertentu oleh padatan penukar ion, dapat
dilakukan dengan:
1. Menggunakan kolom untuk memperoleh kurva 'breakthrough terhadap ion
tertentu
2. Menggunakan test slurry dengan model 'batch untuk memperoleh
pengambilan ion tertentu.











ALAT-ALAT UTAMA DALAM PERENCANAAN
PABRIK KIMIA

I. REAKTOR
Reaktor beroperasi secara adiabatik
Tidak ada panas yang dikeluarkan
- suhu reaktan suhu produk keluar untuk eksotermis
- suhu reaktan ~ suhu produk keluar untuk endotermis
Reaktor yang beroperasi secara non adiabatik
(Suhu reaktor bisa keluar dari range suhu yang diinginkan
- Reaksi eksotermis reaktor perlu pendinginan
- Reaksi endotermis reaktor perlu pemanasan
- Media pendingin reaktor :
- Air umumnya dipakai 200
o
C
- Dowterm A 200
o
C 450
o
C
- Dowterm B 332
o
F BP
- Fused salt (NaNO
2
, NaNO
3
, NO
3

Titik lebur 232
o
F (dipakai untuk suhu sangat tinggi
- Gabungan Na- yang berupa metal padat, suhu sampai 1512
o
F
BEBERAPA CONTOH REATOR :
- Reaktor Iixed bed catalytic
- Reaktor Iixed bed multi tube


2. KOLOM DESTILASI
Destilasi plate :
1. Bubble cup
2. Sieve Peporatet Plate
Destilasi packed column
3. EKSTRAKSI KOLOM
Liquid-liquid ekstraksi
Padat-liquid leaching
. EVAPORATOR
Short-tube calandria basket
Long-tube vertical
Falling Iilm
Forced-circulation evaporator
5. ROTARY KILN (122 m p. 4 3 m
6. ROTARY DRYER








STRUKTUR DAN ORGANISASI PERUSAHAAN
Pada umumnya organisasi dibuat dalam suatu struktur yang merupakan gambaran
secara skematis tentang hubungan atau kerjasama antar departemen yang terdapat
dalam kerangka usaha untuk mencapai tujuan tersebut.
BENTUK PERUSAHAAN
Bentuk perusahaan adalah perseroan terbatas (P.T.. Dasar pemilihannya adalah :
1. Mudah mendapatkan modal dengan menjual saham.
2. Tanggung jawab pemegang saham terbatas Tanggung jawab pemegang
saham oleh pimpinan perusahaan.
3. Pemilik dan pengurus perusahaan terpisah satu sama lain.
- Pemilik perusahaan pemegang saham
- Pengurus perusahaan direksi dan staII
- Diawasi oleh dewan komisaris
4. elangsungan hidup terjamin
5. EIisiensi manajemen
6. Lapangan usaha luas.
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
Untuk mendapatkan suatu sistem organisasi yang baik perlu diperhatikan
beberapa azas yang dapat dijadikan pedoman antara lain :
- Perumusan tujuan perusahaan yang jelas
- Pendelegasian wewenang
- Pembagian tugas kerja yang jelas
- esatuan perintah dan tanggung jawab
- Sistem pengontrol atas pekerjaan yang telah dilaksanakan
- Organisasi perusahaan yang Ileksibel.
Dari pedoman tersebut di atas diperoleh bentuk struktur organisasi yang baik yaitu
sistem Line and StaII
Di dalam sistem ini ada dua kelompok orang-orang yang berpengaruh :
1. Sebagai garis orang-orang yang melaksanakan tugas pokok dalam rangka
mencapai tujuan.
2. Sebagai staII yaitu orang-orang yang melakukan tugasnya sesuai dengan
keahlian yang dimilikinya dengan memberikan saran-saran kepada unit
operasional.
TUGAS SEHARI-HARI
- Pemagang saham diwakili Dewan komisaris.
- Tugas menjalankan perusahaan dilaksanakan oleh direktur utama. Dibantu
oleh direktur produksi serta direktur keuangan dan umum.
PEMBAGIAN 1AM KER1A
Pembagian jam kerja karyawan dibagi dua golongan yaitu :
1. aryawan non-shiIt
aryawan yang tidak menangani proses produksi secara langsung yakni :
direktur, staII ahli, kepala bagian, kepala seksi serta karyawan kantor.
2. aryawan shiIt
aryawan yang langsung menangani produksi, yakni : operator produksi
sebagian dari bagian teknik dan bagian gudang.
- karyawan bekerja dalam 24 jam sehari-semalam dengan pembagian sebagai
berikut :
ShiIt pagi : Jam 07.00 15.00
ShiIt siang : Jam 15.00 23.00
ShiIt malam : Jam 23.00 07.00
1UMLAH TENAGA KER1A
Perhitungan berdasarkan dari Vilbrand and Dryden Fig. 6-35 halaman 235
diperoleh karyawan yang dibutuhkan untuk misal kapasitas pabrik 40.000
ton/tahun dan beroperasi selama 330 hari/tahun yaitu :
apasitas
hari/tahun 330
ton/tahun 40.000
121212 ton/hari
Dengan kondisi rata-rata didapatkan jumlah karyawan : 50 orang jam/tahap
proses.
arena ada tujuh proses yang diperlukan, maka :
Jumlah karyawan 7 50 orang jam/hari
350 orang jam/hari
Masing pekerja shiIt 8 jam/hari
Jadi jumlah karyawn shiIt adalah (350/8 orang/shiIt 44,75 44 orang/shiIt
Tenaga shiIt (operasional (4 regu 44 orang/shiIt 176 orang
Sedangkan jumlah karyawan seluruh pabrik adalah
Tenaga staII tenaga operasional
82 176
258 orang

ANALISA EKONOMI
Perancanaan suatu pabrik perlu ditinjau dari Iaktor-Iaktor ekonomi yang
menentukan apakah pabrik tersebut layak didirikan atau tidak.
Faktor-Iaktor yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan kelayakan berdirinya
suatu pabrik adalah sebagai berikut :
1. Laju pengembalian modal (Return on Investment ROI
2. Lama pengembalian modal (Pay Out Time POT
3. Titik Impas (Break Even Point BEP
4. Internal Rate oI Return (IRR
5. Net Present Value (NPV
Untuk menghitung Iaktor-Iaktor di atas perlu diadakan penaksiran beberapa hal
yang menyangkut administrasi perusahaan dan jalannya proses, yaitu :
1. Penaksiran modal investasi total (Total Cpital Investment, yaitu :
- Modal tetap (Fixed Capital Investment
- Modal kerja (Work Capital Investment
2. Penentuan biaya produksi total (Total Production Cost, yaitu :
- Biaya pembuatan (ManuIacturing Cost
- Biaya umum (General Expenses
3. Total pendapatan
Faktor-Iaktor penentu.
A. Modal investasi total (Total Capital Invesment Terdiri atas :
1. Modal tetap (Fixed Capital Investment FCI
a. Direct cost (Biaya langsung
b. Indirect cost (Biaya tak langsung
2. Modal kerja (Work Capital Investment WCI
B. Biaya produksi total (Total Production Cost TPC
1. Biaya pembuatan (ManuIacturing Cost
2. Biaya umum (General Expenses
Berdasarkan siIatnya biaya produksi dibagi menjadi :
a. Biaya Tetap ( Fixed Cost FC
- Depresiasi
- Asuransi
- Pajak
- Sewa
b. Biaya variabel (Variabel Cost VC, yaitu semua biaya yang
pengeluarannya berbanding lurus dengan laju produksi yang meliputi :
- Biaya bahan baku
- Biaya utilitas
- Biaya pengepakan
c. Biaya Semi Variabel (Semi Variabel Cost SVC, yaitu biaya pengeluaran
yang tidak berbanding lurus dengan laju produksi, meliputi :
- Upah karyawan
- !ant Over Head
- Pemeliharaan dan perbaikan
- Laboratorium
- Operating supplies
- General expenses
- Paten dan royalty
C. Penaksiran Harga Alat
Harga alat setiap saat dapat berubah sesuai dengan perubahan kondisi ekonomi.
arena perubahan kondisi ini, maka terdapat beberapa cara mengkonversi harga
suatu alat terhadap harga alat yang sama beberapa tahun yang lalu, sehingga
diperoleh harga yang ekuivalen dengan harga sekarang.
Harga alat pra rencana pabrik ini didasarkan pada data harga alat yang terdapat
pada literatur Petter and Timmer Hauss serta G. D Ulrich
Misal
Untuk menaksir harga 2006 menggunakan persamaan :
Harga alat sekarang
original indeks Nilai
hitung tahun ter indeks Nilai
Harga alat original
1. Plant Cost Estimation
Penentuan Total apital Investment (TCI
A. Modal langsung (Direct Cost / DC
- Harga alat E
- Instalasi & isolasi alat : 47 E
- Instrumentasi dan control : 18 E
- Perpipaan : 66 E
- Listrik terpasang : 11 E
- Tanah
- Bangunan
- Fasilitas pelayanan : 30 E
- Pengembangan lahan : 5 E
B. Biaya tak langsung (Indirect Cost / IC
- Engineering : 30 E
- Biaya konstruksi : 41 E

C. Modal tetap (Fixed Capital Investment / FCI
- Biaya langsung tak langsung
- Biaya kontraktor : 5 (DC IC
- Biaya tak terduga : 10 (DC IC
D. Modal kerja (WCI
Work Capital Investment (WCI
15 FCI
Total Capital Investment (TCI
TCI FCI WCI
2. Manufacturing Cost Estimations
Penentuan total production cost (TPC
A. Biaya produksi langsung (Direct Production Cost / DPC
- Bahan baku untuk 1 tahun
- Gaji karyawan 1 tahun
- Utilitas untuk 1 tahun
- Pemeliharaan dan perawatan : 10 FCI
- Laboratorium : 15 Gaji
- Patent dan royalty : 1 TPC
- Supervisi : 15 Gaji
- Operating supplies : 15 Pemeliharaan
- Pengemasan
B. Biaya produksi tetap (Fixed Production Cost
- Depresiasi peralatan : 10 FCI
- Depresiasi bangunan : 3 Bangunan
- Asuransi : 1 FCI
- Pajak penghasilan : 2 FCI
- Bunga bank : 20 4 TCI
Bunga overhead pabrik : 10 TPC
C. Biaya umum (General Expenses GE
- Administrasi : 3 TPC
- Distribusi dan pemasaran : 6 TPC
- Litbank : 5 TPC
ManuIactoring cost (MC DPC 11 TPC
Total production cost (TPC GE MC
Laba Perusahaan
Laba perusahaan, yaitu keuntungan yang diperoleh dari penjualan produk
dikurangi biaya produksi, yakni :
- Laba kotor Harga jual biaya produksi
- Laba bersih Laba kotor (1 0,30
- Nilai penerimaan cash Ilow setelah pajak (C
A

C
A
Laba bersih Depresiasi alat
3. Kelayakan pabrik
- Laju pengembalian modal (Rate on Investment ROI
ROI adalah pernyataan umum yang digunakan untuk menunjukkan laba tahunan
sebagai usaha untuk mengembalikan modal investasi.
ROI sebelum pajak
ROI
BT
100
tetap modal
kotor laba
L
ROI setelah pajak
ROI
AT
100
tetap modal
bersih laba
L
- Lama pengembalian modal (Pay Out Time POT
POT adalah masa tahun pengembalian modal investasi dari laba yang dihitung
dikurangi penyusutan atau waktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal
investasi.
POT tahun 1
pajak setelah Ilow cash
tetap modal
L
- Break event point (BEP
BEP adalah titik dimana jika kapasitas pabrik berada pada titik tersebut maka
pabrik tidak untung tidak rugi atau harga penjualan sama dengan biaya produksi.
BEP
VC SVC 0,7 S
SVC 0,3 FPC

100
BEP untuk industri kimia 30 60
- Shut down point (SDP
Shut down point adalah suatu titik yang merupakan kapasitas minimal pabrik
masih boleh beroperasi.
SDP 100
VC 0,7SVC S
0,3SVC
L


- Net Present Value (NPV
Metode ini digunakan untuk menghitung selisih dari nilai penerimaan kas bersih
dengan nilai investasi sekarang.
Langkah-langkah menghitung NPV :
a. Menghitung C
Ao
(tahun ke 0 untuk masa konstruksi 2 tahun
C
A-2
80 FCI (1 i
2

C
A-1
60 FCI (1 i
1

C
A0
- (C
A-1
C
A-2

b. Menghitung NPV tiap tahun :

NPV C
A
F
d
Dimana :
F
d
Iaktor diskon 1 / ( 1 i
n

i tingkat bunga
C
A
cash Ilow setelah pajak
n tahun ke-n
- Internal rate oI return (IRR
IRR

i (i
NPV NPV
NPV
i
1 2
2 1
1
1
L


Harga IRR > dari bunga bank syarat pabrik layak didirikan.
INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KER1A
1. Instrumentasi
Instrumentasi merupakan bagian yang sangat penting dari industri kimia,
Instrumentasi ini dapat merupakan :
- Petunjuk (Indikator
- Perekam (Recorder
- Pengontrol (Controller
Jalannya suatu proses agar dapat dikendalikan sesuai dengan yang
diinginkan.
- Sedangkan keselamatan kerja juga harus diperhatikan untuk mencegah
kerugian nyawa, materi, alat-alat sarana dan prasaranapabrik yang
sewaktu-waktu terjadi kecelakaan kerja.
Dalam industri kimia banyak variabel-variabel proses yang perlu diukur dan
dikontrol secara otomatis dan manual.
- Instrumentasi berdasarkan proses kerjanya dibagi menjadi :
1. Proses manual
Instrumen yang digunakan hanay sebagai penunjuk dan pencatat saja.
2. Proses otomatis
Pengaturan proses secara otomatis digunakan untuk mendapatkan
kualitas produk yang terbaik dan mengurangi kecelakaan kerja.
Alat ontrol Peralatan tersebut antara lain :
a. Sensing Elemen / Primary Element
b. Elemen Pengukur
(Alat-alat penunjuk / indikator dan alat-alat pencatat.


c. Elemen Pengontrol
Merupakan elemen penunjuk perubahan variabel yang dirasakan oleh sensing
elemen dan diukur oleh elemen pengukur untuk mengatur sumber tenaga
sesuai dengan perubahan. Tenaga dapat berupa :
- Tenaga mekanis.
- Tenaga listrik
- Tenaga pneumatik.
d. Elemen Proses Sendiri
Merupakan elemen yang mengubah input ke dalam proses, sehingga variable
yang diukur tetap berada pada range ynag diinginkan.
Tujuan dari pemasangan Alat Instrument ini adalah :
1. ondisi operasi peralatan tetap terjaga pada kondisi yang aman.
2. Rate produksi diatur dalam batas-batas yang direncanakan.
3. Memudahkan pengoperasian suatu alat.
4. ondisi berbahaya dapat diketahui lebih awal dengan menggunakan alarm
peringatan.
5. Menjaga keamanan operasi suatu proses dan keselamatan kerja.
6. EIisiensi kerja akan lebih meningkat.
Faktor-Iaktor yang perlu diperhatikan dalam instrumentasi yaitu :
- Level indikator
- Range yang diperlukan untuk pengukuran
- etelitian yang dibutuhkan
- Bahan konstruksi
- Pengaruh pemasangan instrumentasi pada kondisi proses.
- Faktor ekonomis
Alat-alat ontrol yang digunakan :
1. Level indikator (L
Alat petunjuk ketinggian liquida dalam tangki penampung.
2. Level controller (LC
Alat kontrol ketinggian liquida dalam tangki penampung secara kontinu.
3. Flow controller (FC
Alat pengukur aliran secara kontinu.
4. Temperature controller (TC
Alat pengukur suhu secara kontinu.
5. Pressure controller (PC
Alat pengukur tekanan secara kontinu.
Sistem kontrol
- Feed Back
- Feed Forward
- Cascade
2. Keselamatan Kerja
- eselamatan kerja merupakan hal yang sangat penting yang harus
diperhatikan karena menyangkut kelancaran dan keselamatan kerja
karyawan, juga mengangkut lingkungan dan masyarakat di sekitar pabrik.
eselamatan kerja yang terjamin secara spsikologis dapat membuat para
pekerja yang terlibat di dalamnya merasa lebih aman dan tenang dalam
bekerja.
- eselamatan kerja dan keamanan pabrik tidak hanya ditujukan kepada
Iaktor manusia saja, tetapi juga untuk manjaga peralatan dan lingkungan
yang ada di dalam dan di sekitar pabrik.
Beberapa Iaktor yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja adalahh :
a. Latar belakang, siIat dan karakter pekerja yang tidak baik.
b. elalaian pekerja.
c. Tindakan yang tidak aman dan bahaya mekanis atau Iisik.
d. ecelakaan karena jatuh, tertumbuk benda yang melayang.
e. Bahaya mekanik
I. Bahaya kebakaran
g. Bahaya terhadap kesehatan.
h. Bahaya listrik.
Adapun cara untuk mengatasi bahaya-bahaya tersebut adalah :
1. eselamatan konstruksi
- Pemilihan bahan konstruksi , peralatan harus cukup kuat.
- Tempat-tempat yang bahaya harus diberi peringatan.
- Jarak alat, mesin-mesin harus diperhatikan.
2. Bahaya disebabkan oleh api, listrik, dan kebakaran
- Menggunakan isolasi-isolasi panas, isolasi listrik, pagar penghalang
pada alat bertekanan tinggi.
- Menempatkan unit utilitas cukup jauh tetapi praktis dalam operasinya.
- Menempatkan bahan yang mudah terbakar di tempat tertutup jauh dari
api.
- Menyediakan alat pemadam kebakaran di setiap bagian pabrik.
3. Memberikan penjelasan mengenai bahaya dan cara pencegahannya
4. Memasang tanda bahaya
5. Menyediakan alat-alat pencegah kebakaran akibat listrik maupun api.
6. Bahaya disebabkan mekanik
- onstruksi harus mendapat perhatian cukup baik.
- Perencanaan peralatan harus sesuai dengan peraturan yang berlaku.
- Pemasangan alat kontrol yang baik dan sesuai.
7. Ventilasi yang cukup, sehingga pekerja dapat leluasa untuk menghirup
udara segar, sehingga kesehatan keselamatan kerja terjamin.
8. Tangki-tangki
Untuk tangki yang bertekanan tinggi harus diperhatikan antara lain :
- Perencanaannya & bahan konstruksi (reaktor, boiler, kompressor
- Pemasangan alat-alat kontrol yang sesuai.
9. Reaktor
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah kecelakaan adalah :
- Perencanaan, konstruksi, korosi
- Perencanaan isolasi yang baik
- Pemasangan alat kontrol yang sesuai.
10.Perpipaan
- Pemasangan perpipaan harus sesuai dengan aturan yang berlaku.
- Pengaturan dari perpipaan dan valve penting untuk pengamanan
operasi.
- Sebelum dipasang pipa-pipa harus dites hidrostatik
11.aryawan / operator diberi bimbingan arahan mengenai keselamatan kerja.
12.Alat listrik tegangan tinggi dipasang alat pengaman.
13.Pencegahan dan penanggulangan kebakaran
- Work shop, laboratorium dan kantor dijauhkan dari unit operasi.
- Tiap unit dipisahkan dengan jalan
- Pemadam kebakaran harus dilengkapi dengan baju tahan api dan alat
bantu pernaIasan.
- Larangan merokok dalam lingkungan pabrik
- Pemasangan kabel listrik diatur yang rapi dan dijauhkan dengan api /
panas.
- Pemasangan alat pemadam kebakaran di setiap tempat yang rawan
kebakaran.
Pengaman Alat
Untuk menghindari dari kerusakan alat seperti peledakan atau kebakaran. Alat
tersebut perlu dipasang suatu pengaman seperti saIety valve, isolasi dan pemadam
kebakaran.
eselamatan erja aryawan
Para karyawan terutama operator perlu diberi bimbingan arahan mengenai
keselamatan kerja.
Alat-alat keselamatan kerja adalah :
No. Alat pelindung Lokasi Pengamanan
1.
2.
3.
4.
5.
Masker
Helm pengaman
Sarung tangan
Isolasi panas
Pemadam kebakaran
Gudang, Proses, Storage
Gudang, Proses, Storage
Proses
Reaktor, Heater, Perpipaan, Evaporator
Gudang, Proses, Storage














MENENTUAN LOASI PABRI DAN PERENCANAAN TATA
LETA PABRI (PLANT LAY OUT
LOKASI PABRIK DITENTUKAN SEBELUM PABRIK DIDIRIKAN
Faktor-Iaktor yang menentukan, adalah :
1. Faktor utama
- Bahan baku (volume, jarak, penyimpanan, import, memikirkan bahan
pengganti
- Pasaran
O ebutuhan konsumen akan produk tersebut.
O Berapa banyak produk sejenis yang sudah beredar di pasaran dan
bagaimana perkembangan di waktu yang akan datang.
O Jarak dari pemasaran.
O Gudang menyangkut masalah investasi.
- etenagaan dana bahan baku (tenaga listrik, bahan bakar, harga
- Air
O Air untuk proses.
O Air untuk utilitas.
O Tersedianya bisa kontinu atau tidak.
O Harga, ekonomi, eIisiensi.
2. Faktor spesiIik
- Transportasi.
- Buangan proses.
- Undang-undang dan peraturan.
- Tenaga kerja (Buruh.
- Pajak, asuransi.
- eamanan dan lingkungan.
3. Scoring (Pembobotan
Data-data tersebut di atas dibuatkan matriknya.
4. Data penunjang untuk pemilihan lokasi
- Data engineering (iklim, spesiIikasi daerah, air utilitas, transportasi.
- Data procurement
(logistik atau bagian penyediaan
O Penyusunan jadwal.
O Bahan dasar konstruksi.
O Bengkel.
O Transportasi.
O Tenpat penimbunan bahan konstruksi.
Procurement sangat erat hubungannya dengan planning dan sceduling
- Data konstruksi (buruh, gangguan, bahaya-bahaya







PERENCANAAN TATA LETAK PABRIK
(PLANT LAY OUT PABRIK)

O Lay out yang baik harus :
- eselamatan kerja terjamin.
- Peralatan berIungsi dengan baik.
- Memberikan ruang yang cukup untuk memudahkan bergerak pekerja,
pemindahan barang untuk perbaikan.
- Memberikan eIisiensi secara keseluruhan.
- Harus memberikan gairah kerja yang baik / tinggi.
O Faktor-Iaktor yang diperhatikan yaitu :
- Pabrik didirikan pada tempat baru / peluasan.
- Memperhatikan peluasan akan datang.
- Memperhatikan distribusi yang ekonomis untuk pelayanan air, steam,
tower & gas.
- Memperhatikan cuaca.
- Memperhatikan saIety.
- Memperhatikan syarat-syarat bangunan.
- Memperhatikan penggunaan lantai yang eIisien dan ruang yang cukup.





CARA PERENCANAAN DAN MACAM LAY OUT
Macam Lay Out, antara lain :
1. Master Pilot Plant
Ruang atau lapangan dibagi dalam kotak-kotak dan tiap kotak menunjukkan
tempat dari setiap unit proses.
2. Unit Pilot Plant dan Elevasi
Dipersiapkan seperti pada pembuatan master pilot plant hanya saja lebih detail
karena terdiri dari unsur-unsur yang penting untuk membentuk suatu unit
perpipaan tidak digambar hanya khusus peralatan.
3. Model dan maket
Gambaran dalam 3 dimensi dari pabrik (dalam skala kecil dan tidak
beroperasi peralatan, perpipaan, perlistrikan juga diperhatikan. Model dan
maket ini berguna untuk memecahkan berbagai persoalan.










PENYEDIAAN UTILITAS PABRIK
Penyediaan utilitas merupakan syarat yang cukup penting dalam pendirian pabrik
kimia. Yang dimaksud adalah :
- Air.
- Bahan bakar.
- etenagaan serta penghasil uap air (Steam.
- Tempat penampungan serta sarana distribusi baik untuk bahan baku maupun
bahan bakar.
Penyediaan Utilitas Utama
a. Penyediaan Air
Tingkat pengolahan yang dilakukan, tergantung dari kegunaan ait itu sendiri.
Air secara umum dikelompokkan sebagai berikut :
- Air proses.
- Air untuk umpan ketel (Boiler.
- Air pendingin.
- Air sanitasi.
- Air untuk mencegah kebakaran.
b. Penyediaan Bahan Bakar
Bahan bakar digunakan untuk :
etel, tungku, reaktor, gas turbin, evaporator dengan pemanasan terbuka.
Bahan bakar yang banyak digunakan, antara lain :
-Gas alam.
-BBM.
- Hasil bahan buangan.
- Batu bara dan cokes.

KETENAGAAN DAN UAP AIR UNTUK PROSES
1. Tenaga Listrik
Berasal dari PLN maupun dari generator diesel dari pabrik.
- Apabila pabrik menggunakan steam yang sangat besar (75.000 100.000
lb steam per jam maka secara ekonomis sebaiknya menggunakan steam
turbin yang menghasilkan listrik.
- Tenaga listrik umum digunakan untuk :
O Penerangan pabrik
O Tenaga penggerak motor listrik
O Alat-alat kontrol.
2. Uap air (steam untuk keperluan proses
Steam proses sebagian besar digunakan sebagai media pemanas, steam yang
digunakan adalah steam jenuh (Saturated steam. Dimana pada setiap
penurunan suhu terjadi pengembunan steam tersebut dihasilkan ketel (Boiler.
ualiIikasi ketel biasanya ada 2 macam, yaitu :
- Fire tube boiler
apsitas rendah (1000 15.000 lb uap / jam. Tekanan 45 250 psig.
- Water tube boiler
apasitas besar tekanan tinggi

DAFTAR PUSTAKA

Willam. D. Baasel : Preeliminary Chemical Engineering Plant
Design. 2
nd
ed. 1990

James M. Douglas : 'Conceptual Design oI Chemical Process, 1988

William Resnick : 'Process Analysis and Design Ior Chemical
Engineers, 1981

Stanley M. Wallas : 'Chemical Process Equipment, Selection &
Design, 1988

J. M. Coulson & J. F. Richardson : 'Chemical Engineering. Vol. VI,
1983


Perkembangan Industri Terephthalic acid
Asam phethalic (orto isomer dari asam terephthalic ditemukan pada tahun 1836
oleh ahli kimia perancis Auguste Laurent, dengan cara mengoksidasi naphthalene
tetrachloride dan dinamai dengan naphthalene acid karena merupakan senyawa
turunan dari naphthalene. Ahli kimia Swiss bernama Jean Charles Galissard de
Marignac menentukan struktur yang sebenarnya dan membuktikan bahwa nama
yang diberikan Laurent tidak benar. Oleh karena itu Laurent menggantinya
menjadi asam phthalic.
Sebelum perang dunia II Industri asam terephthalic bukan merupakan
industry kimia yang penting. Pada waktu serat hanya diproduksi dari
poly(ethylene terephthalate yang dikomersialkan oleh imperial Chemical Industri
untuk inggris pada tahun 1949 dan oleh Dupont untuk Amerika pada tahun 1953.
edua perusahan tersebut polimer yang diperlukan untuk produksi serat dari
methyl terephthalate dan ethylene glycol. Asam terephthalic pertama kali
dipasarkan oleh Amoco Chemicals Coperatioan, yang dimana merupakan bagian
dari The Standard Oil Company oI Indiana pada tahun 1965.
(kirik othmer, Encylopedia oI Chemical Technology vol.17, hal 741-749
Table 1.1.1. Data ekspor impor asam terephthalic di Indonesia tahun 2001-2005
Tahun Ekspor (kg/tahun Import(kg/tahun Produksi(kg/tahun
2001 122.760.061 37.536.178 640.000.000
2002 176.922.937 20.422.491 450.000.000
2003 191.331.648 16.622.587 350.000.000
2004 370.117.255 19.625.538 225.000.000
2005 370.643.667 15.512.345 225.000.000
(Biro Pusat Statistik, diolah:Departemen Perindustrian
Table 1.5.1. Data kebutuhan asam terepthalalic di Indonesia tahun 2001-2005
Tahun Ekspor(kg/tahun Impor(kg/tahun Produksi(kg/tahun onsumsi(kg/tahun

Anda mungkin juga menyukai