PRARANCANGAN PABRIK METANOL DARI GAS ALAM DENGAN PROSES HIDROGENASI KARBON MONOKSIDA TEKANAN RENDAH KAPASITAS 300.000 TON/TAHUN
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013
ANALISA EKONOMI
Pada perancangan pabrik metanol dilakukan evaluasi atau penilaian investasi dengan maksud mengetahui perancangan pabrik menguntungkan atau tidak, komponen terpenting dari perancangan ini adalah estimasi harga alat-alat, karena harga ini dipakai sebagai dasar estimasi analisa ekonomi. Analisa ekonomi berfungsi mendapatkan perkiraan kelayakan investasi modal dalam suatu kegiatan produksi suatu pabrik dengan meninjau kebutuhan modal investasi, perolehan besarnya laba, lamanya modal investasi dapat dikembalikan, terjadinya titik impas, dan pabrik menguntungkan atau tidak jika didirikan. Pada perancangan pabrik ini, kelayakan investasi modal dalam sebuah pabrik dapat diperkirakan dan dianalisa melalui: Profitability, Percent Profit on Sales (% POS), Percent Return 0n Investment (% ROI), Pay Out Time (POT), Break Even Point (BEP), Shut Down Point (SDP), dan Discounted Cash Flow (DCF). Profitability adalah selisih antara total penjualan produk dengan total pengeluaran biaya produksi. Percent Profit on Sales (%POS) adalah rasio keuntungan dengan harga penjualan produk, digunakan mengetahui besarnya tingkat perolehan keuntungan. Percent Return 0n Investment (%ROI) adalah rasio keuntungan tahunan dengan mengukur kemampuan perusahaan dalam mengembalikan modal investasi. ROI, berfungsi membandingkan besarnya laba rata-rata terhadap Fixed Capital Investment (FCI) (Aries-Newton, 1954). Pay Out Time (POT) adalah jumlah tahun yang diperlukan untuk pengembalian Fixed Capital Investment berdasarkan perolehan profit (Aries-Newton, 1954). Break Even Point (BEP) adalah titik impas, besarnya kapasitas produksi dapat menutupi biaya keseluruhan, ketika pabrik tidak mendapatkan keuntungan namun tidak menderita kerugian (Peters & Timmerhaus, 2003). Shut Down Point (SDP) adalah suatu titik saat pabrik mengalami kerugian sebesar Fixed Cost sehingga menyebabkan pabrik harus tutup (Peters & Timmerhaus, 2003). Discounted Cash Flow (DCF) adalah suku bunga yang diperoleh ketika seluruh modal digunakan semuanya pada proses produksi. DCF dari suatu pabrik dinilai menguntungkan jika melebihi satu setengah kali bunga pinjaman bank. DCF (i) dapat dihitung dengan metode Present Value Analysis dan Future Value Analysis (Peters & Timmerhaus, 2003). Peninjauan faktor-faktor di atas perlu dilakukan penafsiran yaitu penafsiran modal industri (Total Capital Investment). Capital Investment adalah banyaknya pengeluaranpengeluaran pada fasilitas-fasilitas produktif, dimana meliputi Fixed Capital Investment
(Modal tetap), Working Capital (Modal kerja). Fixed Capital Investment (Modal tetap) adalah investasi yang digunakan untuk pendirian fasilitas produksi dan pembantunya. Working Capital (Modal Kerja) adalah bagian yang diperlukan ketika menjalankan usaha atau modal dalam operasi dari suatu pabrik selama waktu tertentu dalam harga lancar. Penentuan biaya produksi total (Production Costs), terdiri dari biaya pengeluaran (Manufacturing Cost) dan biaya pengeluaran umum (General Expense). Manufacturing Cost merupakan jumlah direct, indirect, dan fixed manufacturing cost yang bersangkutan dengan produk. Direct Manufacturing Cost merupakan pengeluaran yang bersangkutan langsung dalam pembuatan produk. Indirect Manufacturing Cost adalah pengeluaran sebagai akibat pengeluaran tidak langsung dari operasi pabrik. Fixed Manufacturing Cost merupakan harga yang berkenaan dengan fixed capital dan pengeluaran yang bersangkutan dengan fixed capital dimana harganya tetap, tidak tergantung waktu maupun tingkat produksi. General Expense adalah pengeluaran yang tidak berkaitan dengan produksi tetapi berhubungan dengan operasional perusahaan secara umum. I. Penaksiran Harga Peralatan Harga peralatan proses tiap alat tergantung pada kondisi ekonomi yang sedang terjadi. Untuk mengetahui harga peralatan yang pasti setiap tahun sangat sulit sehingga diperlukan suatu metoda atau cara untuk memperkirakan harga suatu alat dari data peralatan serupa tahun-tahun sebelumnya. Penentuan harga peralatan dilakukan dengan menggunakan data indeks harga. Tabel I.1 Indeks Harga Alat Cost Indeks tahun 2008 2013 Chemical Engineering Plant Index 575,4 571,4 (www.che.com/PCI)
Tahun 2008 adalah tahun referensi harga alat pada pembuatan tugas akhir ini dengan index 575,4. Harga alat dan yang lainnya diperkirakan pada tahun evaluasi (2013) dan dilihat dari grafik pada referensi. Untuk mengestimasi harga alat tersebut pada masa sekarang digunakan persamaan (Peters & Timmerhaus, 2003) : Ex dengan, Ex Ey Nx Ny = Harga pembelian pada tahun 2013 = Harga pembelian pada tahun referensi = Indeks harga pada tahun 2013 = Indeks harga pada tahun referensi = Ey .
Nx Ny
II.
Dasar Perhitungan Kapasitas produksi Satu tahun operasi Tahun pabrik didirikan Harga bahan baku gas alam Harga bahan water Harga katalis Fe2O3 Harga katalis NiO-Al2O3 Harga produk metanol Nilai tukar rupiah : 300.000 ton/tahun : 330 hari : 2013 : US $ 14,24/MMBTU (US $691/ton) : US $ 0,6/m3 (US $ 0,6/ton) : US $ 1.171,3/ton : US $ 1983,3/ton
Harga Total, Rp 154.833.944,94 283.356,24 692.198.812,68 411.878.533,27 21.399.467.972,06 9.476.242.225,02 9.476.242.225,02 202.397.313,65 5.877.617.988,35 10.263.567.775,12 515.101.163,24 164.953.810,62 909.775.924,85 202.397.313,65 164.953.810,62 283.356,24 86.018.858,30 505.993.284,12 9.476.242.225,02 103.222.629,96 164.953.810,62 411.878.533,27 164.953.810,62 6.998.899.105,97 77.824.357.783,48
P - 01 EV - 01 DS WHB FH SR CD - 01 S - 01 C R HE - 01 P - 02 CD - 02 S - 02 P - 03 EV - 02 HE - 02 MD CD - 03 AC P - 04 RB P - 05 TP
Pompa air Expansion Valve Desulfurator Water Heat Boiler Furnace Steam Reformer Condenser Separator Compressor Reaktor Heat Exchanger Pompa Condenser Separator Pompa Expansion Valve Heat Exchanger Menara destilasi Condensor Accumulator Pompa Reboiler Pompa Tangki Penampung
15.483,39 28,34 69.219,88 41.187,85 2.139.946,80 947.624,22 947.624,22 20.239,73 587.761,80 1.026.356,78 51.510,12 16.495,38 90.977,59 20.239,73 16.495,38 28,34 8.601,89 50.599,33 947.624,22 10.322,26 16.495,38 41.187,85 16.495,38 699.889,91
III.
Hasil Perhitungan Hasil perhitungan evaluasi ekonomi yang meliputi Fixed Capital Invesment, Working
Capital
Investment,
Direct
ManufacturingCost,Indirect
ManufacturingCost,
Fixed
Manufacturing Cost,General Expense, dan analisa kelayakannya tercantum pada Tabel I.2, Tabel I.3, Tabel I.4, Tabel I.5, Tabel I.6, Tabel I.7.
540.928.002.562
General Expense
Total Production Cost (TPC) TPC = TMC + GE = Rp. 3.450.572.693.698 Tabel I.7. Analisa kelayakan
No. Keterangan Percent Return On Investment (% ROI) 1. ROI sebelum pajak ROI setelah pajak Pay Out Time (POT), tahun 2. POT sebelum pajak POT setelah pajak 3. 4. 5. Break Even Point (%BEP) Shut Down Point (%SDP) Discounted Cash Flow (%DCF) 1,91 2,43 51,43% 35,89% 23,08% max 2 tahun 40 - 60% min.16% (kredit) min.5,25 (deposito) 42,85% 34,28% min.44% Perhitungan Batasan