Proteksi
dan Toxicology
Fire, Explosion,
Pada Fasilitas Pabrik Ammoniak
Prof. Ir. Imam Prasetyo, M.Eng., PhD
Latar Belakang:
1. Keberadaan penyimpanan sejumlah ammonia (dan
bahan kimia lainnya) yang bersifat hazardous
Hazardous Activity
ekologi
on-site consequences off-site consequences
Konsekuensi internal
manusia
Konsekuensi external
adalah suatu metode yang sistematis dan analitis yang digunakan untuk
menakar besarnya resiko (probabilitas dari efek yang tidak diinginkan) dari
suatu proses, produk , situasi yg bersifat hazard terhadap keselamatan,
kesehatan manusia dan ekologi.
Risk tidak akan bisa nol, dan tugas kita sebagai seorang process engineer
untuk memperhitungkan risk pada saat desain, konstruksi dan operasi,
sehingga pihak lain dapat menerima level risk yang ada (risk
management).
Hazard
Identification
Consequences Frequency
Estimation Estimation
Risk
Estimation
Risk Analysis
D
S Mengendalikan
Bagaimana kita mengendalikan
hazard tersebut
Mana yang hazard, mana yang Risk ?
Lihat contoh daftar kasus yang berpotensi menyebabkan
kematian
1. Kanker
2. Serangan jantung
3. Diabetes
4. Kehamilan Hazard and Risk
5. Banjir
6. Tersengat listrik
7. Kecelakaan berkendara di jalan
8. Kriminalitas
probabilitas=?
hazard kecelakaan
Yang menjadi kehawatiran utama dari suatu fasilitas
penyimpanan ammonia adalah kemungkinan terjadinya
pelepasan ammonia dari tangki peyimpan dan pipa terkait
akibat hilangnya integritas tangki.
• Evaluasi Berkala
Release Source
Wind Direction
plume
Storage
Vessel
Model Plume
continuous
release
X direction
u
x
plume
Hr
Qm 1 y
2
1 z H
2
1 z H
2
C x, y, z exp exp r
exp r
2 y z u
2 y 2 z 2 z
(1)
Pasquill-Gifford Equation: Persamaan Dispersi untuk pelepasan model plume
(Continuous Release)
Model Puff
x direction
u
t1 t2 t3
Qm
2
y 2 z 2
1 x ut
C x, y , z , t exp 2 2 (2)
2 x y z
3/ 2
2 x y z
Parameters yang mempengaruhi dispersi bahan kimia
beracun ke atmosfer:
• Kecepatan Angin
• Stabilitas Atmosfer
• Kondisi Permukaan Tanah (banyak bangunan, tanah lapang dll)
• Ketinggian Sumber Pelepasan Dari Permukaan Tanah.
• Kondisi Saat Awal Pelepasan (momentum pelepasan)
Tabel 5.1. Kelas stabilitas atmosfer:
<2 A A–B B F F
2–3 A–B B C E F
3–4 B B–C C D E
4–6 C C–D D D D
>6 C D D D D
A
y [m] B
C
Koefisien dispersi D
E
F
Tabel 5.2
Ketinggian sumber pelepasan akan mempengaruhi konsentrasi
uap bahan kimia di permukaan tanah
pelepasan
kontinyu
arah angin
plume
Suatu Pabrik Urea terletak di daerah urban diidentifikasi melepas emisi gas
NH3 dari salah satu unit peralatannya. Besarnya emisi NH3 adalah 100
gmol/detik dan ketinggian sumber pelepasan dari permukaan tanah adalah
20 meter,
arah x m
1.700.000 mg/detik u = 2.5
dt
y H r 20 m
x
500 m C ?
Qm 1 Hr
2
C ( x,0, 0) exp
y z u 2 z
y 0,11x 1 0, 0004 x
1/2
-1/2
y 0,11500m 1+ 0,0004 500 m = 50,2 m
z 0, 08 x 1 0, 0015 x
1/2
-1/2
z 0, 08 500m 1+ 0,0015 500 m = 30,2 m
1.700.000 mg/dt 1 20 m
2
Berapa jarak yang aman dari keracunan karena lepasnya ammonia, jika
skenario pelepasan ammonianya adalah sebagai berikut : sumber
pelepasan ada pada permukaan tanah dan dispersinya mengikuti Model
Puff. Dalam kurun waktu 1 tahun, kecepatan angin rata-rata 2,5 m/detik,
suhu lingkungan rata-rata 25 oC, dan tekanan 1 atm.
(data: BM NH3: 17; tetapan gas, R: 0,08205 cm3.atm/mmol.K)
Arah Angin x
u 2,5 m/detik
NH3
500 meter
C maksimum akan terjadi kalau koefisien dispersinya minimum, ini
terjadi jika kondisi atmosfernya termasuk kelas F (malam hari dengan
keceptan angin < 3m/detik)
Qm
C ut ,0,0, t
2 3/ 2 x y z
1 000.000 mg mg
C = 2251.76
2 3,143/2 5 m 5m 2,2 m m3
mg mg mg mmol
C = 2251,76 2251,76 /
17 132,46
m3 m3 mmol m3
mL.atm
nRT
132,46 mmol 0,08205 298 K
mmol K
V = =3238,68 mL
P 1 atm
mmol mL
C = 132,46 3
3238,774,68 3
m m
Konsentrasi tersebut jauh lebih besar dari ERPG-1 yang hanya 25 ppm. Jadi setiap
orang pada daerah sekitar area tersebut akan terpapar gas ammonia dengan
konsentrasi sangat tinggi jika mereka berada searah dengan arah angin
Setelah kita melakukan perhitungan konsentrasi, pertanyaan yang timbul
adalah: berapa konsentrasi yang dianggap membahayakan jika terpapar ke
manusia?
fatal
All individuals could be exposed for
up to 1 hour without experiencing or
developing life-threatening health
effects.
safe
Kriteria dan metode yang bisa dipakai misal pedoman yang
dikeluarkan oleh American Industrial Hygiene Association
(AIHA) yang dinamakan ERPG (Emergency Response Planning
Guidelines)
Qm
C ut ,0,0, t
2 3/ 2 x y z
-5 3 1 kg/dt
1,74 10 kg/m
2 π
3/2
x y z
x y z =7311,33 m3
x≈ 3827 m
CASE STUDY #3:
Dalam suatu pabrik ammonia terjadi kebocoran gas NH3 dan gas tersebut
memapar 100 orang yang ada di dalam pabrik selama jam kerja untuk
berbagai konsentrasi dan durasi sebagai berikut:
2500 3
1500 2
1000 2
750 1
Y k1 k2 ln V (pers 2-5)
Y=variabel probit
V= faktor penyebab (mewakili dosis)
Y k1 k2 ln T
C 2.0
k1 = -35,9 dan k2 = 1,85 (dari Tabel 2.5)
Konsentrasi NH3 (ppm) Durasi
C C 2.0
T (menit) C 2.0T
2500 6250000 180 1.125E+09
1500 2250000 120 270000000
1000 1000000 120 120000000
750 562500 60 33750000
T
C 2.0
1.549E+09
ln C 2.0T 21,16
Y k1 k2 ln T
C 2.0
Y 35,9 1,85 ln 21.16
Y 3, 25
Dari Grafik 2-9 atau Tabel 2-4, untuk Y=3,25 diperoleh harga
prosentasenya, P= 4%
Jadi akibat paparan ammonia tersebut besarnya prosentase yang
meninggl adalah: 4 % (dari 100 orang, 4 orang meninggal)
Setelah pelepasan dan dispersi bahan kimia beracun dapat kita
prediksi, apa yang harus dilakukan?
7
6
5
4
3
2
1
Process Design
Process hazard analysis (PHA) seperti HAZOP misalnya,
merupakan perangkat yang sangat berguna untuk
mengidentifikasi skenario potensi hazard. Namun demikian
PHA hanya dapat memberikan indikasi kualitatif apakah
safeguard yang ada cukup untuk memitigasi hazard.
Sebarapa besar
probalitas (frekuensi)
LOPA dari suatu konsekuensi
yang merupakan
concern dapat terjadi
PHA
Action
Cause Deviation Consequence
Required ?
Safeguard
SAFE ?
Cause Deviation Consequence
Accidental
Cause Deviation Consequence
Event
• Fire
• Explosion
• Release
Dari kajian RA kita bisa mendapatkan gambaran risiko yang
ada dalam sistem, tetapi untuk melakukan RA membutuhkan
resources yang besar (costly)
Estimasi
Frekuensi
Estimasi
Deskripsi Identifikasi
Risk
Sistem Hazard
Estimasi
Konsekuensi
Secara konseptual, LOPA digunakan untuk memahami
bagaimana suatu penyimpangan proses dapat mengarah ke
konsekuensi yang hazardous, jika tidak diinterupsi oleh
keberhasilan operasi yang disebut sebagai Independent
Protection Layer (IPL).
Accidental
Cause Deviation Consequence
Event
• Fire
• Explosion
• Release
IPL IPL IPL
Konsekuens
i Yang
Terjadi
frekuensi
C
f i IEFi PFDi1 PFDi 2 ......... PFDij
fi C = frekuensi dari konsekuensi yang terjadi untuk skenario i. Satuan: per tahun
(low demand) atau per jam (high demand)
IEFi = frekuensi dari IE (Initiating Event) untuk skenario i. Satuan: per tahun
Konsekuens
i Yang
Terjadi
fi C berapa?
Seberapa besar frekuensinya ?
IEF : initiating event frequency
C
fi 0.11.0 1.0 1.0 0.01 0.011.0 1.0 1.0
0.00001/year
atau
C 5
fi 10 /year
fi C terhitung, dibandingkan dengan harga frekuensi yang diinginkan
Risk f consequency, frequency
Setelah dipasang IPL:
Catatan:
SIL: safety instrument level
SIS: safety instrumented system
Tangki Penyimpan Methyl Isocyanate Dengan Safeguard Berlapis
IE: kegagalan yang memulai terjadinya event berturutan yang jika tidak
diinterupsi oleh keberhasilan lapis proteksi akan menghasilkan akibat
yang berbahaya
Consequence of Concern:
Runaway exothermic
Reaction
TC
LI
CW
Initiating Event:
Cooling Water mati
Cooling
Water In
High
Temp
Trip
LI Low
Cooling Water Out Flow
Trip
Dump Valve
Skenario:
C
fi 0.20.10.10.11.00.11.0
C 5
fi 2 10 /year