DISCLAIMER
1. [Bobot 20%, SO 1] Peak overpressure dari ledakan sebuah tangki dapat didekati dengan persamaan
berikut ini:
𝑙𝑜𝑔 𝑃 = 4,2 − 1,8 𝑙𝑜𝑔 𝑟
dimana P adalah overpressure dalam psi dan r adalah jarak dari ledakan dalam satuan feet. Terdapat
sebuah ruangan kontrol yang berjarak 50 kaki dari tangki tersebut dan saat terjadinya ledakan,
ruangan tersebut dihuni oleh 10 orang. Estimasikan banyaknya fatalities akibat lung hemorrhage
dan eardrums ruptured dari ledakan tersebut! Tulislah seluruh asumsi yang diberikan dengan jelas
pada jawaban anda!
Petunjuk :
Pertama-tama, cari overpressure yang terjadi pada jarak 50 feet dari sumber ledakan dengan
menggunakan persamaan yang telah diberikan. Peak overpressure yang terjadi adalah 13,863 psi
atau 95582,02 Pa. Untuk mengestimasi jumlah korban, cek kembali Bab 2 pada buku Crowl 2nd
Edition tentang probit. Pada Tabel 2-5, diperoleh data yang menunjukan korelasi antara korban
akibat suatu kecelakaan terhadap overpressure yang terjadi akibat ledakan.
y = K1 + K 2 ⋅ ln (P)
K1 K2
Lung Hemorrhage -77,1 6,91
Eardrum Ruptures -15,6 1,93
*P adalah peak overpressure dalam satuan N/m2 atau Pa, y adalah probit untuk kecelakaan yang
akan terjadi.
Dengan memasukan peak overpressure sebesar 95582,02 Pa, maka diperoleh probit untuk lung
hemorrhage sebesar 2,142 dan eardrum ruptures sebesar 6,533. Langkah selanjutnya adalah
mengkonversikan probit ke dalam persentase kejadian menggunakan Tabel 2-4 atau dapat juga
menggunakan persamaan berikut:
Y−5 |Y−5|
P = 50 ⋅ [1 + |Y−5| ⋅ erf ( )]
√2
Diperoleh persentasi kejadian lung hemorrhage sebesar 0,21% dan eardrum ruptures sebesar
93,757%
Jawaban: Tidak ada korban yang mengalami lung hemorrhage, terdapat 9 korban yang
gendang telinga nya pecah (eardrum ruptures)
2. [Bobot 20%, SO 2] TLV-TWA dari sebuah zat kimia adalah 150 ppm. Seorang pekerja memulai
shift kerja pada pukul 08.00 dan selesai pada pukul 17.00, dengan satu jam istirahat makan siang
(dari jam 12.00 sampai 13.00) dan diasumsikan pekerja tidak terpapar zat kimia pada rentang waktu
tersebut. Data konsentrasi zat kimia yang diambil pada pabrik tersebut dapat dilihat pada tabel di
bawah ini. Apakah pekerja yang ada di pabrik ini terpapar TLV melebihi dari spesifikasinya?
Time Concentration (ppm)
8:10 110
9:05 130
10:07 143
11:20 162
12:12 142
13:17 157
14:03 159
15:13 165
16:01 153
17:00 130
Petunjuk :
Untuk mengecek apakah paparan melebihi TLV-TWA sebesar 150 ppm, maka harus dilakukan
kalkulasi rata-rata dari paparan zat kimia tersebut menggunakan metode luas trapesium. Hasil yang
didapatkan adalah sebagai berikut.
Waktu Konsentrasi (ppm) Durasi (menit) Luas
8:00 110 -
8:10 110 10 1100
9:05 130 55 6600
10:07 143 62 8463
11:20 162 73 11132,5
12:00 142 40 6080
12:12 142 ISTIRAHAT -
13:00 157 ISTIRAHAT -
13:17 157 17 2669
14:03 159 46 7268
15:13 165 70 11340
16:01 153 48 7632
17:00 130 59 8348,5
TOTAL 480 70633
Untuk dapat mencari konsentrasi rata-rata, dapat dicari luas total dibagi dengan durasi dalam menit.
Apabila terdapat data yang tidak diketahui, (misal data konsentrasi pada jam 8.00), gunakanlah data
konsentrasi yang paling dekat pada waktu tersebut. Pada kasus ini, konsentrasi pada jam 08.10.
Jawaban: Dari perhitungan tersebut, diperoleh bahwa konsentrasi rata-rata sebesar 147,152
ppm, yang berarti bahwa paparan masih dibawah batas aman.
Referensi: Crowl (Chemical Process Safety 3rd Edition) Bab 3.3 --> Equation 3.3
3. [Bobot 20%, SO 2] Diketahui bahwa stack gas dari sebuah pabrik mengemisikan gas buang yang
mengandung senyawa P dengan konsentrasi pada stack mouth sebesar C ppm. Pada kasus ini,
dispersi dari flue gas berlangsung secara kontinu. Apabila kecepatan rata-rata dari udara adalah U,
yang didefiniskan pada arah x dan y (Ux dan Uy), koefisien difusivitas Eddy pada arah x dan y akan
berbeda (Kx dan Ky). Saat t<0, stack gas belum mengemisikan gas buang. Buatlah model dispersi
unsteady state 2D (tampak atas) pada area pabrik selama 24 jam dengan plant layout sesuai dengan
gambar di bawah. Selesaikan model tersebut dengan syarat batas pada setiap garis (garis 1 – 10 dan
sourc point). Gunakan juga kondisi mula-mula pada pemodelan yang akan kalian buat sehingga
model matematikanya dapat diselesaikan!
Petunjuk:
Seluruh model matematika diturunkan dari persamaan 5-9 Buku Crowl 3rd Edition. Hasil penurunan
persamaan 5-9 adalah sebagai berikut:
d<C> d<C> d<C> d2 < C > d2 < C >
+ ux ⋅ + uy ⋅ = kx ⋅ + ky ⋅
dt dx dy dx 2 dy 2
Syarat batas untuk setiap kondisi/kasus adalah sebagai berikut :
a.) Syarat Batas:
1. ) Saat t = 0 dan (x, y, z) = (5,0,15), maka C = 0
2. ) Saat x = ∞ , maka C = 0
4. [Bobot 20%, SO 1] Sebuah lubang sebesar 0,2 inci terbentuk pada sebuah saluran perpipaan yang
mentransmisikan toluen. Tekanan aliran pada area kebocoran tersebut adalah 100 psig. Tentukan
laju alir kebocoran toluen apabila diketahui bahwa SG dari toluen adalah 0,866
Petunjuk :
Untuk menghitung laju alir toluen yang hilang, akan digunakan Persamaan 4-7 dari buku Crowl 3rd
Edition untuk menghitung laju kebocoran pada sebuah aliran perpipaan. Persamaan 4-7 adalah
sebagai berikut:
Q m = A ⋅ Co ⋅ √2 ⋅ ρ ⋅ g c ⋅ Pg = 1,550 lbm/s
Sebelum menggunakan persamaan tersebut, kita perlu menghitung luas permukaan dari lubang
(dalam satuan ft), densitas toluen (dalam satuan lbm/ft3), dan tekanan pada area kebocoran (dalam
satuan lbf/ft2). Sehingga diperoleh:
Alubang = 2,19 ⋅ 10−4 ft 2
Densitas Toluen ∶ 54,04 lbm/ft 3
lbf
Pg = 14400 2
ft
Dengan mengasumsikan bahwa nilai Co adalah 1 (dianggap disini adalah worst case scenario),
sehigga diperoleh
𝑄𝑚 = 1,550 𝑙𝑏𝑚/𝑠
Boleh juga menggunakan nilai Co sebesar 0,61, asalkan jelas apa asumsi yang digunakannya dengan
mengasumsikan lubang kecil perpipaan sebagai sharp orifice. Dan diperoleh Qm = 0,942 lbm/s
Notes/Tips: Jangan lupa untuk mengkonversi satuan agar konsisten! Selain itu, ada baiknya
membaca Bab 4 (Source Models) buku Crowl untuk memudahkan pemilihan persamaan yang akan
digunakan untuk menyelesaikan kasus yang akan dihadapi.
5. [Bobot 20%, SO 2] Secara tiba-tiba anda diselubungi sebuah plume yang mengandung senyawa
beracun sebuah pabrik kimia. Ke arah mana anda harus berlari terhadap arah kecepatan angin untuk
meminimalisir paparan senyawa beracun tersebut? Jelaskan secara detail!
Petunjuk :
Untuk memudahkan penjelasan, sekiranya dapat dilihat lewat ilustrasi berikut:
*Tidak ada referensi/sumber untuk soal ini, cukup menggunakan logika saja
Jawaban: Cara terbaik adalah lari dengan arah tegak lurus dari arah kecepatan angin. Hal
ini disebabkan karena konsentrasi zat beracun tidak terdistribusi pada arah sumbu Y (pada
kasus ini, Utara – Selatan).
Closed Book
1. [20, SO 1] Fatal Accident Rate (FAR) adalah ukuran resiko seorang individu yang banyak digunakan
di pabrik kimia
a. Sebuah proses dilaporkan memiliki FAR 3 Jika pekerja menjalani shift 8 jam per hari dalam 320
hari per tahun, hitung angka kematian per orang per tahun.
b. Terdapat 4 unit proses di suatu pabrik. Jika masing-masing unit pabrik tersebut memiliki nilai
FAR 0,2, 0,4; 0,8; dan 1,2.
i. Hitung nilai FAR keseluruhan untuk pekerja yang terpapar ke semua unit proses tersebut
secara simultan.
ii. asumsikan unit proses tersebut terpisah cukup jauh hingga jika terjadi kecelakaan tidak
akan berpengaruh terhadap pekerja di unit lain. Hitung FAR keseluruhan jika seorang
pekerja menghabiskan waktunya 10% di unit proses 1, 30% di unit proses 2, 25% di
unit proses 3, dan sisanya di unit proses 4.
Petunjuk :
● FAR dilambangkan dengan jumlah kematian per satuan waktu (tahun).
● Rumus:
∑ kematian
FAR =
∑ waktu kerja
● Jika, seorang pekerja akan dihitung FAR-nya dengan skema (i) simultan, (ii) bekerja pada
beberapa daerah tertentu, maka
2. [10, SO 3] Jelaskan perbedaan antara kebakaran dan ledakan. Jelaskan pula perbedaan antara
detonasi dan deflagrasi.
4. [20, SO 2] Gambarkan skema kejadian (tahap inisiasi, propagasi, dan terminasi) dan diagram
kecelakaan serta prediksikan dampak yang mungkin terjadi jika suatu tangki penyimpan yang berisi
IDO (Industrial Diesel Oil) di dalam gedung yang dialihfungsikan dari kantor menjadi storage.
Tangki mengalami kebocoran di sisi bawahnya membanjiri lantai gedung hingga sebagian mengalir
keluar gedung. Cairan mengalir keluar melalui celah bawah pintu menggenang di bawah tangki LPG
yang terletak 5 m di luar gedung. Sebagian cairan yang mengalir ke arah lain di luar gedung tersülut
oleh bunga api yang berasal dari kabel listrik tegangan tinggi yang terputus dan mengenai permukaan
minyak karena hal yang tidak diketahui. Saksi mata menjelaskan alarm berbunyi akibat kobaran api
di sekitar gedung disusul 3 dentuman yang terdengar sangat berdekatan 10 menit setelah alarm
berbunyi. 4 dentuman sejenis terdengar justru setelah tim pemadam kebakaran berusaha
memadamkan api di dalam gedung. Hasil investigasi menunjukkan tangki LPG di luar gedung
lenyap seperti halnya tangki IDO di dalam gedung.
Open Book
1. Diketahui suatu heat exchanger yang berjarak 12 m dari sumber ledakan mengalami overturn. Hitung
jumlah hidrokarbon yang tersimpan di dalam suatu vessel yang diduga sebagai sumber ledakan, jika
diketahui energi ledakan gas sebesar 50 kJ/kg dengan efisiensi ledakan 90%. Berdasarkan
pengalaman kecelakaan tersebut perkirakan jarak yang dibutuhkan agar berada dalam kondisi “safe
distance” untuk lokasi on-site office agar engineer yang bekerja tidak terkena dampak serius
seandainya kecelakaan tersebut berulang.
Petunjuk:
Untuk perhitungan massa hidrokarbon:
• Tentukan nilai overpressure dari kasus yang diberikan. (Gunakan Table 6-9)
o Heat exchanger terguling → po = 20,7 kPa (asumsi dari penulis)
• Hitung nilai ps, lalu gunakan Fig. 6-23 atau Eq. 6-27 untuk mendapatkan nilai ze.
• Dengan Eq. 6-25, maka didapat massa TNT ekivalen pada kasus ledakan tersebut.
• Hitung massa hidrokarbon dengan rumus konversi massa TNT ekivalen (Eq. 6-28)
2. Sebuah pabrik dengan luas area A (panjang L, lebar W) mengalami kebocoran gas LPG secara
kontinyu dari dengan laju alir Qm (mass/waktu).Angin bertiup hanya ke arah X (timur) dengan
kecepatan tetap sebesar x (panjang.waktu). Difusivitas Eddy ke arah X dan Y berbeda, masing-
masing adalah Kx dan Ky. Sebaran kebocoran LPG tersebut bahkan menyebar hingga ke luar
lingkungan pabrik akibat terbawa angin. Jika pada saat awal tidak terdapat komponen gas LPG di
area pabrik tersebut dan pada saat setelah kebocoran, distribusi gas LPG telah mencapai keadaan
tunak, bangunlah persamaan neraca massa yang menyatakan distribusi konsentrasi LPG, baik pada
saat masa transisi sebelum tunak dan pada saat tunak. Lengkapi dengan syarat awal dan syarat batas
yang diperlukan untuk menyelesaikan persamaan tersebut.
Jawaban:
Qm
〈C〉(x) =
4πx√K y K z
Notes : Pelajari source model di Chapter 5. Peristiwa di soal sesuai dengan Case 6 (Eq. 5-32).
3. Jelaskan perbedaan antara flash point, fire/flame point, dan autoignition point dari suatu bahan bakar
sebagai fungsi temperatur. Urutkan berdasarkan kenaikan temperatur. Gambarkan diagram terkait
untuk penjelasan tambahan.
Jawaban:
4. Gambarkan diagram flammability untuk gas LPG yang terdiri dari 50%-v propane dan 50%-v butana
pada diagram berikut. Gambar harus meliputi garis udara, garis stoikiometrik, titik LFL, dan UFL
serta zona flammability-nya.
Jawaban: LFL mixture 1.93; UFL mixture 8.97; LOC mixture 11.1
5. Sebuah Gudang digunakan untuk menyimpan sejumlah drum berisi minyak yang mudah menguap.
Untuk menjaga agar konsentrasi minyak di dalam ruangan Gudang tersebut senantiasa di bawah
nilai LFL-nya, udara di ruang Gudang minyak yang mengandung uap minyak dengan konsentrasi C
(massa/volum) dihisap menggunaakn exhaust fan dan dialirkan menuju bejana pendingin untuk
diembunkan secara parsial dengan laju massa pendinginan sebesar Cv (massa/waktu). Laju alir
volumetrik umpan F1, dan efluen F2, masing masing adalah Qc dan Qv (volum/waktu). Konsentrasi
uap minyak yang tidak mengembun di bejana pendinginan adalah Cm (massa/volum). Densitas
minyak fasa gas dan cair masing-masing adalah ρg dan ρc (massa/volum) dan faktor pencampuran
tak ideal x (tak bersatuan). Akibat akumulasi xxx minyak hasil pengembunan di bejana pendinginan
ruang bejana pendinginan V (volum) berubah fungsi waktu.
a. Tentukan persamaan yang menyatakan perubahan volum ruang bejana pendinginan sebagai fungsi
waktu jika volum bejana pendinginan pada saat awal adalah V0.
b. Tentukan neraca massa dinamik komponen minyak dalam sistem bejana
Petunjuk :
● Gunakan persamaan perubahan volum terhadap waktu
● Gunakan persamaan perubahan konsentrasi terhadap waktu
Jawaban:
CV
a. V = V0 + (Q C + Q V ) −
(ρg +ρc )x
dm
b. = (Q C + Q V )(ρg + ρc )x − CM V
dt
1. Fatal Accident Rate (FAR) adalah ukuran resiko seseorang individu yang banyak digunakan di
pabrik kimia.
a. Sebuah proses dilaporkan memiliki FAR = 3. Jika pekerja menjalani shift 8 jam per hari dalam
300 hari per tahun, hitung angka kematian per orang per tahun.
b. Terdapat 4 unit proses di suatu pabrik. Jika masing-masing unit pabrik tersebut memiliki nilai
FAR 0,5; 0,3; 0,7; dan 1,2.
i. Hitung nilai FAR keseluruhan untuk pekerja yang terpapar ke semua unit proses tersebut
secara simultan.
ii. Jika unit proses tersebut terpisah cukup jauh hingga jika terjadi kecelakaan tidak akan
berpengaruh terhadap pekerja di unit lain. Hitung FAR keseluruhan jika seorang pekerja
menghabiskan waktunya 15% di unit proses 1, 25% di unit proses 2, 30% di unit proses 3,
dan sisanya di unit proses 4.
Petunjuk:
● FAR dilambangkan dengan jumlah kematian per satuan waktu (tahun).
● Rumus:
∑ kematian
FAR =
∑ waktu kerja
● Jika, seorang pekerja akan dihitung FAR-nya dengan skema (i) simultan, (ii) bekerja pada
beberapa daerah tertentu, maka
2. Sebuah pabrik kimia memiliki 1250 pekerja full-time. Pada tahun tertentu, pabrik kimia tersebut
mengalami 42 kecelakaan (injuries) yang dilaporkan dan mengakibatkan 90 hari kerja yang hilang
(lost workdays). Hitung laju insiden OSHA berbasis kecelakaan dan berbasis hari kerja yang
hilang.
Petunjuk:
● Rumus:
∑ injury × 200000
OSHA Injuries =
∑ pekerja × ∑ waktu kerja
3. Jelaskan perbedaan antara kebakaran dan ledakan. Jelaskan pula perbedaan antara detonasi dan
deflagrasi.
5. Sebutkan dan jelaskan parameter-parameter yang mempengaruhi area jangkauan dispersi (minimal
3)
6. Jelaskan perbedaan antara flash point, fire/flame point, dan autoignition point dari suatu bahan
bakar sebagai fungsi temperatur. Urutkan berdasarkan kenaikan temperatur. Gambarkan diagram
terkait untuk penjelasan tambahan.
7. Sebuah bejana yang mempunyai volume 10 ribu ft3 pada awalnya berisi udara (anggap kandungan
O2 dalam udara adalah 21%-v). Untuk alasan keselamatan sebelum digunakan sebagai tangki
𝑑𝐶
penyimpanan bahan bakar, penggurahan menggunakan metode sweep-through [𝑉 𝑑𝑡 = 𝐶𝑜 𝑄𝑣 −
𝐶𝑄𝑣 ] dengan bahan N2 harus dilakukan hingga kadar O2 dalam bejana dibawah 1,25%-v.
a. Hitung persen peningkatan lamanya waktu yang diperlukan dalam penggurangan bejana jika
N2 yang digunakan sebagai inert mengandung 0.01% O2 (jika dibandingkan dengan N2
murni)? Anggap laju alir volumetrik gas penggurah (Qv) yang digunakan adalah sama untuk
kedua kasus tersebut.
b. Jika N2 murni mempunyai harga Rp 3 ribu per ft3 dan N2 tidak murni mempunyai harga Rp
2,75 ribu per ft3 , optimasikan kandungan O2 yang dapat digunakan dalam gas inert N2 (anggap
hubungan antaran kandungan O2 dalam gas inert N2 terhadap harga dan waktu adalah linier).
Petunjuk:
● Integrasi persamaan, lalu bandingkan saat ada dan tidak ada pengotor
● Rumus:
dC
[V = Co Q v − CQ v ]
dt
dC
[V = Co Q v − CQ v ]
dt
V 21% − C0
t= ln ( )
Qv 1,25% − C0
21% − Co
t V/Q v ln ( )
1,25% − Co
= ×
t −V/Q v ln (1,25%/21%)
● Gunakan pendekatan persamaan linier untuk volume tangki yang diberikan pada soal, dengan
gas N2 murni dan tak murni. (Catatan: dibutuhkan data asumsi berupa kandungan O2 pada N2
tak murni)
8. TLV-TWA untuk suatu senyawa adalah 150 ppm. Seorang pekerja mulai bekerja shift pada pukul
8 pagi dan selesai pada pukul 5 sore (istirahat 1 jam: pukul 12.00-13.00). Data di lokasi kerja ada
di tabel. Tentukan apakah paparan pada pekerja melebihi batas TLV?
Waktu Konsentrasi (ppm) Waktu Konsentrasi (ppm)
Petunjuk:
● Interpolasi untuk jam istirahat
● Gunakan metode trapesium untuk mencari luas
● Hitung rata-rata ppm: membagi luas trapesium dengan jumlah waktu kerja
Jawaban: TLV-TWA sebesar 147,52 ppm, masih berada di bawah batas 150 ppm.
Jawaban
a. Hazard: sifat fisik atau kimia yang dapat menimbulkan kecelakaan atau gangguan kesehatan
terhadap manusia, merusak lingkungan, dan merugikan secara ekonomi.
Risk: ukurang terjadinya kecelakaan atau gangguan kesehatan terhadap manusia, kerusakan
lingkungan, dan kerugian ekonomi, baik dinyatakan sebagai peluang terjadinya bahaya maupun
besarnya efek kecelakaan yang mungkin terjadi
b. Individual risk
𝑛𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑜𝑓 𝑓𝑎𝑡𝑎𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠×108
c. 𝐹𝐴𝑅 =
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 ℎ𝑜𝑢𝑟𝑠 𝑤𝑜𝑟𝑘𝑒𝑑 𝑏𝑦 𝑎𝑙𝑙 𝑒𝑚𝑝𝑙𝑜𝑦𝑒𝑒𝑠 𝑑𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 𝑐𝑜𝑣𝑒𝑟𝑒𝑑
8
𝑛𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑜𝑓 𝑓𝑎𝑡𝑎𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 × 10
30 =
2000
𝑁𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑜𝑓 𝑓𝑎𝑡𝑎𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 = 6 × 10−4
2. Overpressure puncak (peak overpressure) yang dihasilkan dari ledakan suatu tangki di dalam
lingkungan dalam sebuah pabrik dapat diperkirakan dengan persamaan 𝑙𝑜𝑔 𝑙𝑜𝑔 𝑃 = 4,2 −
1,8 ×𝑙𝑜𝑔 𝑙𝑜𝑔 𝑟 , dimana P adalah overpressure puncak dengan satuan psi dan r adalah jarak dalam
satuan ft. Pabrik tersebut mempekerjakan 1000 orang yang tersebut pada jarak 10 sampai 500 ft
dari pusat ledakan. Diasumsikan bahwa para pekerja tersebar merata di lokasi pabrik serta tidak ada
penghalang yang menahan gelombang tekanan yang mengenai receptor (orang-orang yang ada di
dalam pabrik). Perkirakan:
a. Jumlah orang yang meninggal dalam pabrik tersebut akibat pendarahan paru-paru (lung
hemorrhage)
b. Jumlah orang yang mengalami tuli akibat pecahnya gendang telinga (eardrum rupture)
Jawaban
𝑙𝑜𝑔 𝑙𝑜𝑔 𝑃 = 4,2 − 1,8𝑟
Jarak 10 sampai 500 ft dari pusat ledakan
Untuk 10 ft → 𝑙𝑜𝑔 𝑙𝑜𝑔 𝑃 = 4,2 − 1,8 ×𝑙𝑜𝑔 𝑙𝑜𝑔 10 = 2,4 sehingga P = 251,19 psi = 1708766,28
Pa
Untuk 500 ft → 𝑙𝑜𝑔 𝑙𝑜𝑔 𝑃 = 4,2 − 1,8 ×𝑙𝑜𝑔 𝑙𝑜𝑔 500 = -0,66 sehingga P = 0,22 psi = 1514,44 Pa
Berdasarkan tabel 2-5 → causative variable untuk:
c. Pendarahan paru-paru (lung hemorrhage):
𝑉 = 𝑃𝑜 ; 𝑘1 = −77.1; 𝑘2 = 6,91
d. Tuli akibat pecahnya gendang telinga (eardrum rupture)
𝑉 = 𝑃𝑜 ; 𝑘1 = −15,6; 𝑘2 = 1,93
Untuk pendarahan paru-paru
10 ft → 𝑌 = 𝑘1 + 𝑘2 ln 𝑉 = −77,1 + 6,91 ln(1.708.766,28) = 22,07 → 100% orang mati
akibat perdarahan paru-paru
500 ft → 𝑌 = 𝑘1 + 𝑘2 ln 𝑉 = −77,1 + 6,91 ln(1514,44) = −26,5 → 0% orang mati akibat
perdarahan paru-paru
Untuk kerusakan gendang telinga
10 ft → 𝑌 = 𝑘1 + 𝑘2 ln 𝑉 = −15,6 + 1,93 ln(1.708.766,28) = 12,1 → 100% orang mati
akibat kerusakan gendang telinga
500 ft → 𝑌 = 𝑘1 + 𝑘2 ln 𝑉 = −15,6 + 1,93 ln(1514,44) = −1,47 → 0% orang mati akibat
kerusakan gendang telinga
Jadi jumlah orang yang akan mengalami kematian akibat perdarahan paru-paru antara 0 (500 ft)
hingga 1.000 orang (10 ft) sedangkan jumlah orang yang mengalami kematian akibat kerusakan
gendang telinga antara 0 (500 ft) hingga 1.000 orang (10 ft).
3. Satu regu operatur dalam kegiatan rutinnya menempati tiga ruang berbeda, yaitu ruang A, B, dan
C. Ketiga ruangan mengandung gas CO2, masing-masing dengan konsentrasi 30 ppm, 40 ppm, dan
0 ppm. Jika seorang operator anggota regu tadi bekerja selama 4 jam di ruang A, 3 jam di ruang B,
serta 1 jam di ruang C, dengan menggunakan analisis TLV-TWA, tentukan apakah pola kerja
tersebut perlu diubah atau tidak
Jawaban
(4 × 30) + (3 × 40) + (1 × 0)
𝑇𝐿𝑉 = = 30 𝑝𝑝𝑚
8
Sedangkan nilai batas TLV-TWA untuk gas CO2 dari tabel 2-8 bernilai 5.000 ppm. Karena nilai
paparan konsentrasi gas CO2 di ruang kerja tersebut bernilai lebih rendah dari batasan nilai TLV-
TWA, maka pola kerja yang diterapkan sekarang tidak perlu diubah (pola kerja tidak berbahaya
bagi pekerja).
Recommendation :
Memperbaiki standar keamanan bagi pekerja dan masyarakat sekitar
Melakukan training keselamatan bagi pekerja
2. Deskripsi dari :
a. Environmental health : lingkungan yang bersih dari resiko yang membawa dampak negative ke
sistem di dalamnya.
c. langkah-langkah
Identifikasi : penentuan keberadaan atau kemungkinan dari pencemaran tempat kerja :
– Meliputi :
- Proses Kimia
- Kondisi Operasi
- Prosedur Operasi
– Kualitas Identifikasi ditentukan berdasarkan: Jumlah sumber informasi yang digunakan dan
kualitas pertanyaan yang diajukan.
– Beberapa potensi bahaya dapat dilihat pada tabel 3-5 dan 3-6.
– Salah satu cara identifikasi bahaya suatu bahan juga dapat dilihat dari sifat fisik dan kimiawinya
biasanya dapat dilihat di MSDS (Material Safety Data Sheet) yaitu daftar tentang sifat-sifat
fisik suatu bahan yang dapat digunakan untuk menentukan potensi bahaya yang dapat
ditimbulkan oleh bahan tersebut.
Evaluasi : Penentuan jumlah dari pencemaran :
– Evaluasi dari Bahan Toksik mudah menguap melalui monitor konsentrasi polutan di udara.
– Evaluasi Pekerja dari pencemar Debu dilakukan dengan pemeriksaan jumlah partikulat di udara
(TLV)
– Evaluasi Pekerja dari Kebisingan dilakukan dengan evaluasi intensitas kebisingan
– Estimasi Exposure Pekerja terhadap uap toksik
– Estimasi Laju Penguapan dari suatu Cairan
Estimasi Exposure Pekerja selama Operasi pengisian Vessel
Pengendalian : penerapan teknologi yang tepat untuk mengurangi pencemaran tempat bekerja sampai
batas yang dapat diterima :
Respirator
Ventilasi (local ventilation, dilution ventilation)
SOAL PERHITUNGAN
1. Jumlah pekerja = 600 orang
a. 1000 ppm selama 1 jam
Y = -37,98 +3,7 ln (1000 x 60) = 2,817
Berdasarkan tabel 2-4 diperoleh % = 1,525%
Orang yang akan meninggal = 1,525% x 600 = 10 orang
b. 2000 ppm selama 2 jam
Y = -37,98 +3,7 ln (2000 x 120) = 7,947
Berdasarkan tabel 2-4 diperoleh % = 98,4%
Orang yang akan meninggal = 98,4% x 600 = 591 orang
c. 300 ppm selama 3 jam
Y = -37,98 +3,7 ln (300 x 180) = 2,34
Berdasarkan tabel 2-4 diperoleh % = 0,13%
Orang yang akan meninggal = 0,13% x 600 = 2 orang
d. 150 ppm selama 2 jam
Y = -37,98 +3,7 ln (150 x 120) = -1,63
Berdasarkan tabel 2-4 diperoleh % = 0%
Orang yang akan meninggal = 0% x 600 = 0 orang
D = 45 m
t = 10 m h = 2,5 m
Do = 6 inch
T = 30 menit = 1800 detik
At = 𝜋/4 x 45 x 45 = 1590,431 m2
Ah = 𝜋/4 x 0,5 x 0,5 = 0,018 m2
Asumsi tangki terbuka
𝑡
𝑔𝑐 𝜌𝑔 𝜌𝑔𝐶𝑜2 𝐴ℎ2 𝑡 2
ℎ𝑙 = (10 − 2,5) = 7,5 𝑚 𝑚 = ∫ 𝑄𝑚 𝑑𝑡 = (𝜌 𝐶𝑜 𝐴 ℎ √2 ( + 𝑔ℎ𝐿 ) 𝑡 − 𝑚
0 𝜌 2 𝐴𝑡
3. M total = 400 kg
M partikel halus = 0,2 × 400 = 80 kg
Qm = 80 kg/10 menit = 8 kg/menit = 0,133 kg/s
Kecepatan angin = 1,5 m/s (hanya bergerak ke 1 arah)
Kondisi urban D
𝜎𝑦 = 0,16 × (1 + 0,0004 𝑥)−1/2
𝜎𝑧 = 0,14 × (1 + 0,0003 𝑥)−1/2
𝑄𝑚
<𝐶 >= × 106
𝜋𝜎𝑦 𝜎𝑧 𝑢
0,133
110 = × 106
3,14 × 𝜎𝑦 × 𝜎𝑧 × 1,5
𝜎𝑦 𝜎𝑧 = 256,6
1 1
0,0244𝑥 2 = (1 + 0,0004𝑥)−2 (1 + 0,0003𝑥)−2 = 256,6
𝑥 = 34 𝑚
Jarak evakuasi adalah 34 m.