Anda di halaman 1dari 1

Nama : Fachry Hafidz Ahmadi

NIM : 13018053

Kromatografi

 Dasar-dasar Kromatografi
Berbagai metode kromatografi banyak digunakan di laboratorium kimia baik untuk pemisahan
analitik maupun preparative. Hampir setiap campuran kimia (BM rendah – tinggi) dapat dipisahkan
komponen-komponennya dengan metode ini. Pemisahan dilakukan dengan memanfaatkan sifat fisik
umum, diantaranya kemampuan untuk melarut (kelarutan), kemampuan untuk adsorpsi/
penjerapan, kemampuan untuk menguap (keatsirian). Jika suatu zat (linarut) dimasukkan ke dalam
sistem yang berisi 2 cairan yang tidak saling larut, maka senyawa akan melarut dan terdistribusi
dikedua pelarut tadi, kalua cairan dan padatan, maka senyawa akan melarut dalam cairan dan
melekat pada padatan, sedangkan kalua cairan yang berada dalam kesetimbangan dengan uapnya,
maka zat akan terlarut dalam fasa uap dan cair. Gagasan dasar dari metode kromatografi adalah
mengubah keadaan distribusi tersebut menjadi sistem kesetimbangan yang dinamik dan mengalir,
dengan cara menggerakkan satu fasa secara mekanis (fasa yang berpindah disebut fasa gerak) relatif
terhadap fasa lainnya (disebut fasa diam), sambil tetap dalam keadaan setimbang. Ada dua jenis
kromatografi yaitu Planar Chromatography dan Column Chromatography. Planar Chromatography
(kromatografi plat) adalah kromatografi yang menggunakan fasa diam plat (bidang datar) dan fasa
gerak yang bergerak melewati fasa diam karena gaya kapiler atau gravitasi, sedangkan Column
Chromatography (kromatografi kolom) menggunakan fasa diam yang ditempatkan dalam kolom
(pipa) dan fasa gerak berpindah melewati fasa diam karena tekanan atau gravitasi.
 Gas Chromatography
GC merupakan salah satu alat instrumentasi yang sering dipakai untuk analisis suatu cuplikan. GC
menganalisis cuplikan dengan menggunakan prinsip perbedaan polaritas komponen/senyawa dalam
cuplikan, sehingga memberikan waktu tinggal setiap komponen di dalam kolom berbeda-beda.
Waktu tinggal komponen dari suatu cuplikan spesifik, sehingga dapat dipakai sebagai dasar / prinsip
dari analisis kualitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan luas area di bawah kurva
kromatogram. Ditinjau dari jenis fase diam, GC dibagi menjadi 2 yaitu Gas – solid Chromatography
(gsc) yang menggunakan fase diam berupa material padat contohnya silika granular, alumina, atau
karbon dan Gas – Liquid Chromatography (GLC) yang menggunakan fase diam berupa cairan non-
volatile yang dilapiskan secara tipis pada substrat padatan, padatan penyangga ini idealnya tidak
memberikan efek terhadap proses chromatography, tetapi hanya sebagai mechanical matrix untuk
fase cairan contohnya diatomaceous earth (kieselguhr). Fasa gerak yang digunakan pada GC adalah
gas yang inert terhadap sampel misalnya helium, nitrogen, argon, dll. Fasa diam yang digunakan
adalah lapisan tipis zat cair di permukaan padatan yang bisa berbentuk butiran penyangga (packed
column ) maupun permukaan dalam pipa (capilarry column). Komponen yang terdapat dalam GC
adalah tabung gas yang dilengkapi dengan pressure regulator dan flowmeter berfungsi sebagai
pemasok gas pembawa, injektor berfungsi untuk penyuntikan sampel/cuplikan, kolom yang
berfungsi untuk memisahkan komponen-komponen dalam sampel, detektor untuk
pengidentifikasian, rekorder untuk menampilkan kromatogram, dan termostat sebagai pengatur
suhu kolom, injektor, detektor. Sampel disuntikan secara manual melalui diafragma yang terbuat
dari karet silikon (septum). Suhu injektor harus lebih tinggi dari titik didih cuplikan supaya menguap
cepat. Detektor harus dapat memberi tanggapan secara cepat dan berulang dan linear. Macam-
macam detektor antara lain Thermal Conductivity Detector (TCD), Flame Ionization Detector (FID),
Electron Capture Detector (ECD), Nitrogen-Phosphorous detector (NPD), Flame Photometric
Detector (FPD), Mass Spektrometer (MS), dan Fourier Transform Infra Red (FTIR).

Anda mungkin juga menyukai