Anda di halaman 1dari 4

“ANALISIS ARTIKEL KECELAKAAN ”

NAMA : NURMITRA EKA SAPUTRI

KELAS : A PTP

NIM : 1827042013

Ledakan Petrowidada
Pabrik PT Petrowidada, perusahaan yang memproduksi bahan baku produk
plastik phthalic anhydride dan maleic anhydride meledak akibat kebocoran bahan
kimia dalam proses produksi, Selasa 20 Januari 2004. Ledakan di pabrik yang berada
di kawasan industri Petrokimia Gresik, Jawa Timur, itu hingga pukul 23.45 diketahui
menyebabkan dua orang meninggal dan sekitar 50 orang lainnya mengalami luka
bakar.

Samsi, korban yang meninggal di tempat kejadian, dilaporkan sebagai


direktur produksi di perusahaan itu. Sedangkan Abdul Kohir (44), korban luka bakar
yang pertama, dibawa ke Rumah Sakit (RS) dr Sutomo, Surabaya, diberitakan
meninggal pukul 22.00 dengan luka bakar 78 persen. Ledakan terjadi sekitar pukul
16.00 ketika sebagian besar karyawan masih bekerja. Suara ledakan terdengar hingga
radius sekitar tiga kilometer dari lokasi pabrik. Percikan api dan asap hitam pekat
tampak membubung ke udara hingga ratusan meter setelah beberapa detik suara
dentuman keras terdengar.

Asap hitam pekat yang membubung ke udara bak membentuk kuali besar. Menurut
keterangan sejumlah saksi mata dan para korban, sumber ledakan dahsyat berasal dari
tangki 2944 yang memproduksi dan memproses bahan kimia maleic anhydride (MA)
dan phthalic anhydride (PA). Tangki tersebut berada di tengah pabrik di sebelah utara
kantor pusat PT Petrowidada.

Awal mula ledakan itu dipicu kebocoran bahan kimia MA yang sedang
diproses di dalam tangki tersebut. Seorang pekerja mengatakan, kebocoran bahan
kimia MA sudah diketahui sejak pukul 11.00. Ketika itu kepulan asap putih terlihat
keluar melalui keran tangki. Sekitar pukul 15.45 ada peringatan dari petugas ruang
kontrol melalui pengeras suara bahwa tingkat kebocoran semakin besar. Dari keran
tangki, tiba-tiba terdengar suara udara, seperti terompet, sebelum akhirnya tangki
bertingkat tujuh itu meledak.

“Sumber kebocoran berada di atas tangki dan asapnya keluar cukup kuat.
Waktu itu petugas dari ruang kontrol menyebutkan, tekanan uap yang keluar sudah
mencapai 206 rpm (putaran per menit). Para pekerja yang berada di atas tangki mulai
turun. Namun, tak berapa lama kemudian tangki itu meledak dan uapnya membakar
pakaian serta kulit dan melempar para pekerja yang masih berada di sekitar tangki,
beberapa meter dari tempat asal ledakan,” ujar Jayadi, seorang pekerja las yang
berada sekitar 200 meter dari tangki.

Ia menuturkan ledakannya begitu dahsyat sehingga menghancurkan kaca,


asbes, dan merobohkan atap. Sementara uap dari cairan kimia tersebut melebar ke
sekitar pabrik. Tak lama kemudian percikan api mulai terlihat menjalar ke bangunan
lainnya karena tersebarnya bahan kimia akibat ledakan. Dentuman keras berkali-kali
terdengar, disusul semburan nyala api yang membesar.

Personal General Affair and Manager Quality PT Petrowidada Kusnan yang


juga menjadi korban ledakan mengatakan, saat peristiwa terjadi ia baru saja
dihubungi petugas ruang kontrol, yakni sekitar 15 menit sebelum tangki meledak. Ia
mengatakan, saat itu petugas di ruang kontrol menyatakan ada masalah serius pada
tangki 2944.

“Namun, belum sampai saya ke lokasi, tangki itu sudah meledak dan
menyemburkan bahan kimia yang membakar dan melemparkan beberapa pekerja.
Saya sendiri bisa selamat karena jaraknya masih sekitar 50 meter dari tangki itu,” kata
Kusnan yang mengalami luka bakar di bagian wajah dan kerusakan mata akibat
semprotan uap.
Saat ledakan terjadi, lanjutnya, di sekitar tangki masih ada beberapa pekerja yang
tengah memperhatikan kebocoran. Namun, dia tidak bisa memastikan jumlahnya dan
keselamatan mereka. Petugas pemadam kebakaran dan tim kesehatan baru mulai
berdatangan sekitar 10 menit setelah peristiwa ledakan. Dari lokasi pabrik PT
Petrowidada, tim evakuasi memindahkan sekitar 50 pekerja yang mengalami luka
bakar cukup serius. Total terdapat 3 korban tewas akibat kecelakaan ini.

ANALISIS K3

A. PERISTIWA

Terjadi ledakan pabrik yang berada di kawasan industri Petrokimia Gresik,


Jawa Timur. Ledakan terjadi sekitar pukul 16.00 ketika sebagian besar karyawan
masih bekerja. Suara ledakan terdengar hingga radius sekitar tiga kilometer dari
lokasi pabrik. Percikan api dan asap hitam pekat tampak membubung ke udara hingga
ratusan meter setelah beberapa detik suara dentuman keras terdengar.

B. PENYEBAB

Sumber ledakan dahsyat berasal dari tangki 2944 yang memproduksi dan
memproses bahan kimia maleic anhydride (MA) dan phthalic anhydride (PA).
Tangki tersebut berada di tengah pabrik di sebelah utara kantor pusat PT
Petrowidada. Awal mula ledakan itu dipicu kebocoran bahan kimia MA yang
sedang diproses di dalam tangki tersebut

C. POTENSI BAHAYA

Potensi bahaya dari ledakan pabrik petrowidada adalah Hazardous


Substances Yaitu potensi bahaya dari bahan berbahaya. Adanya kebocoran pada
tangki yang berisi bahan Kimia Ma yg mudah terbakar.
D. BAHAYA

Dari apa yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam suatu kejadian
atau insiden pasti memiliki dampak yang cukup besar yang berpengaruh
terhadapa kesehatan dan lingkungan sekitar, apalagi insiden dalam hal ini
ialah terjadinya kebakaran di pabrik Petrowidada dimana perusahaan tersebut
bergerak dalam bidang perdagangan bahan kimia. Hal ini pasti akan
menimbulkan dampak yang cukup besar terhadap kesehatan dan lingkungan
sekitarnya.

E. DAMPAK

1. Dua orang meninggal dan sekitar 50 orang lainnya mengalami luka bakar.
2. pencemaran air tanah oleh zat kimia itu dan terganggunyapertumbuhan hingga
matinya tumbuhan yang terkena hujan asam. Kalau hujan, Ph tanahakan berubah
menjadi asam, mengakibatkan tanaman mati.
3. Terlambatnya penanganan terhadap kecelakan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai