Anda di halaman 1dari 4

Kandungan surat an – anfal ayat 72

Berbagai bentuk serangan, konspirasi, dan kekejaman yang dilakukan oleh orang-orang
musyrik Mekah telah menyebabkan Nabi dan sejumlah besar kaum Muslimin hijrah
meninggalkan rumah dan kampung halaman mereka di Mekah menuju ke Madinah.
Kelompok tersebut dalam sejarah Islam disebut dengan kaum Muhajirin. Sebagian warga
Madinah yang telah beriman kepada Nabi Saw dan menerima kedatangan kaum Muhajirin
disebut kaum Anshar. Guna menguatkan hubungan persaudaraan di antara kedua kelompok
ini, Nabi Muhammad Saw menciptakan suatu perjanjian ikatan persaudaraan di antara
meraka.

Kandungan surat al – hujurat ayat 10


Ayat ini menegaskan bahawa orang-orang yang beriman itu adalah bersaudara. Orang-
orang yang beriman sedar bahawa konsep persaudaraan (brotherhood) dalam Islam itu
penting dan adalah sesuatu yang ‘integral’ kepada kekuatan ummah. Ikatan
persaudaraan dalam Islam haruslah diutamakan dan kedudukannya mestilah di atas
ikatan-ikatan lainnya.

Kandunagn surat al – hujurat ayat 12


Ayat diatas menyatakan: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah dengan upaya sungguh-
sungguh banyak dari dugaan yakni prasangka buruk terhadap manusia yang tidak memiliki
indikator memadai, sesungguhnya sebagian dugaan yakni yang tidak memiliki indikator itu
dosa.

Q.S. AL-ANFAL : 72««

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan
jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan memberi
pertolongan (kepada Muhajirin), mereka itu satu sama lain saling melindungi. Dan (terhadap) orang-
orang yang beriman tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikit pun bagimu
melindungi mereka, sampai mereka berhijrah. (Tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu
dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap
kaum yang telah terikat perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang
kamu kerjakan."

Ayat ini menyinggung ikatan perjanjian tersebut, yang telah menciptakan ikatan persahabatan yang
kuat antara kaun Anshar dan Muhajirin. Dari ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik,
yaitu:
1) Berhijrah dari lingkungan kufur, syirik dan dosa untuk menjaga agama dan melaksanakan tugas-
tugas agama merupakan suatu perkara yang diharuskan.
2) Perjanjian dan perbatasan antara negara tidaklah menghalangi seorang muslim untuk melakukan
tugas-tugas agamanya. Jika ada seorang muslim yang berada di negara lain dalam kondisi teraniaya
dan meminta pertolongan kepada kita, kita sebagai saudara sesama muslim harus memberikan
pertolongan kepadanya.
3) Berpegang teguh pada perjanjian yang dijalin, termasuk dengan kaum kafir sekalipun adalah
sebuah keharusan. Selama pihak lain juga komitmen terhadap janji mereka.

Pada ayat ini disebutkan 3 golongan diantara 4 golongan:


a. Golongan yang mempunyai derajat yang tertinggi dan mulia disisi Allah yaitu kaum Muhajirin yang
pertama berhijrah bersama Nabi Muhammad SAW.
b. Golongan kaum Anshar di Madinah yang memeluk agama Islam, beriman kepada Nabi
Muhammad SAW.
c. Golongan kaum Muslim yang tidak berhijrah ke Madinah.

Q.S. AL-HUJURAT : 12««

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari


prasangka, sesungguhnya sebagian dari prasangka itu dosa, dan janganlah
kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada diantara kamu
yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada diantara kamu yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik.
Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima Tobat, Maha
Penyayang."

Ayat ini telah menegaskan atau melarang melakukan dugaan buruk yang
tanpa mendasar, karena akan dapat menjerumuskan seseorang ke dalam
dosa. Dengan menghindari dugaan dan prasangka buruk, maka kita akan
hidup tenang dan tentram serta produktif. Ayat tersebut juga membentengi
setiap anggota masyarakat dari tuntutan terhadap yang baru bersifat
prasangka.

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ayat ini turut berkenaan dengan
Salman Al-Farisi yang apabila ia telah selesai makan maka ia langsung suka
tidur dan mendengkur. Pada waktu itu ada yang menggunjing perbuatannya,
maka turunlah ayat ini yang melarang seseorang mengumpat dan
menceritakan aib orang lain.

»»Q.S AL-HUJURAT : 10««

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang Mukmin itu bersaudara, karena itu


damaikanlah saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah
agar kamu mendapat rahmat."

ALLAH SWT berfirman: "Sesungguhnya orang-orang Mukmin itu


bersaudara". Siapapun asalkan Mukmin, adalah saudara, sebab, dasar
ukhuwah (persaudaraan) adalah kesamaan akidah. Ayat ini menghendaki
ukhuwah kaum Mukmin harus benar-benar kuat, lebih kuat daripada
persaudaraan karena nasab. Hal itu tampak dari:
1) Pertama, digunakannya kata ikhwah dan kata ikhwan yang merupakan
jamak dari kata akh(un) yang berarti saudara. Kata ikhwah dan kata ikhwan
dalam pemakaian bisa saling menggantikan.
2) Kedua, ayat ini diawali dengan kata innamaa, kata innamaa dalam ayat ini
memberi makna hasyr, artinya tidak ada persaudaraan kecuali antar sesama
Mukmin, dan tidak ada persaudaraan antara Mukmin dan Kafir.

Rasul SAW bersabda: "Tidak termasuk golongan kami orang yang


menyerukan `ashabiyyah yang berperang, karena `ashabiiyyah dan yang mati
karena membela `ashabiyyah. (HR. Abu Dawud)

Kandungan Q.S. Al-Anfal/8: 72


Al-Qur’an surah al-Anfal/8:72 menjelaskan tentang:
a. Kaum Muhajirin, yaitu umat Islam yang hijrah ke Madinah baik bersama Nabi Muhammad
saw. maupun yang menyusul berhijrah. Mereka hijrah dan berjihad untuk memperjuangkan
agama Allah swt. baik di Mekah maupun di Madinah.
b. Kaum Ansar, yaitu orang-orang Madinah yang memeluk agama Islam, beriman kepada Nabi
saw. dan mereka berjanji akan sama-sama berjuang di jalan Allah, bersedia menanggung
segala resiko dan akibat yang terjadi dari perjuangan.
c. Kaum Muslimin yang tidak berhijrah ke Madinah. Mereka tinggal di negeri yang dikuasai
oleh kaum musyrikin baik di Mekah maupun beberapa tempat di sekitar kota Madinah.
2. Kandungan Q.S. Al-Hujurat /49: 10
Al-Qur’an surah al-Hujurat /49: 10 menjelaskan bahwa sesungguhnya orang-orang
mukmin itu bersaudara, oleh karena itu pereratlah tali persaudaraan. Rasulullah saw
bersabda:
Artinya: “Dari Abi Musa ra. dia berkata, Rasulullah SAW. bersabda, 'Orang mukmin yang
satu dengan yang lain bagai satu bangunan yang bagian-bagiannya saling mengokohkan.
(HR. Bukhari)
Dalam hadits lain Rasulullah saw bersabda:
Artinya: “Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, tidak menzhalimi atau
mencelakakannya. Barang siapa yang berusaha mencukupi kebutuhan saudaranya, Allah
akan mencukupi kebutuhanya.” (HR. Bukhari)
.

Anda mungkin juga menyukai