(COMBUSTION INSPECTION)
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS JEMBER
2015
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-NYA
kami dapat menyelesaikan kerja praktek beserta laporan kerja praktek ini.Meski
banyak tantangan dan kesulitan yang dating, Allah senantiasa membantu kami
dalam menemukan jalan keluar dan solusinya.
Dukungan moril dan materil yang selalu diberikan orang tua kami juga
membuat kami selalu kuat menghadapi terpaan masalah, untuk Ayah dan Ibu
dirumah terima kasih atas doa dan dukungan kalian, semua itu sangat berarti
banyak untuk kami.
Laporan kerja praktek ini kami tulis berdasarkan apa yang kami dapat
selama kami melakukan kerja praktek di Petrokimia Gresik pada periode 3 - 28
Agustus 2015, pemeliharaan gas turbin menjadi perhatian utama kami dalam
menyusun laporan ini dan combustion inspection menjadi topik yang kami angkat
dalam laporan ini.
ii
Satu bulan kerja praktek di Petrokimia dan ditempatkan di bagian utilitas
sangatlah berharga, banyak ilmu-ilmu baru yang kami terima. Meski begitu, kami
masih merasa laporan yang kami susun ini masih jauh dari kata sempurna, satu
bulan kerja praktek di Petrokimia Gresik terasa kurang bagi kami untuk menggali
pengetahuan, sebab itulah kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila di
dalam laporan kerja praktek ini ditemukan kekurangan.
iii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan............................................................................. i
Kata Pengantar................................................................................. ii
Daftar Isi.............................................................................................. iv
Daftar Tabel......................................................................................... x
BAB 1 PENDAHULUAN
1.3 Tujuan……………..……………………………………….... 3
2.3.1 Dermaga………………………………………………... 9
iv
2.3.3 Unit Kejernihan Air……………………………………. 9
2.3.6 Laboraturium……………………………………………. 10
2.9 K3PG……………………………...…………………….......... 20
v
3.5 Unit Pembangkit Tenaga Listrik(Gas Turbin Generator GT 2280) 32
vi
5.1.8 Check valve Purge Fuel Nozzle………………………… 48
BAB 6 PENUTUP
6.1 Kesimulan……………………………………………………. 70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Logo Petrokimia Gresik…………………………………. 8
viii
Gambar 4.2 Komponen GTG………………………………………... 38
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Produk Pupuk PG………………………………………… 12
x
BAB 1
PENDAHULUAN
Menurut Brown dalam Anoraga, 1998. Seseorang bekerja karena ada sesuatu
yang hendak dicapainya, dan orang berharap bahwa aktivitas kerja yang dilakukannya
akan membawanya kepada suatu keadaan yang lebih memuaskan daripada keadaan
sebelumnya. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa pada diri manusia terdapat
kebutuhan-kebutuhan yang pada saatnya akan membentuk tujuan-tujuan yang
hendak dicapai dan dipenuhinya demi mencapai tujuan-tujuan itu, orang terdorong
melakukan suatu aktivitas yang disebut kerja.
Teknik Mesin
Universitas Jember 1
Beberapa tahun terakhir pemerintah Indonesia dan beberapa Negara ASEAN
lainnya memiliki harapan agar terciptanya ASEAN community, yang memungkinkan
terjadinya pasar bebas yang dalam bidang teknologi di titik beratkan pada kualitas
tenaga kerja yang siap pakai yang berkualitas sehingga dapat bersaing dengan tenaga
kerja dari negara lain, yang notabene lebih berkualitas.Oleh karena itu pada aktivitas
akademika di tuntut untuk mencetak mahasiswanya menjadi tenaga kerja yang
profesional dan siap diterjunkan ke dunia kerja.
Kerja praktek juga merupakan salah satu kompetensi yang harus dipenuhi untuk
mendapatkan gelar sarjana teknik (ST) di Fakultas Teknik jurusan Teknik Mesin
Universitas Jember, kerja praktek sendiri sejatinya sebagai wawasan para mahasiswa
seputar atmosfir dunia kerja.Hal tersebut bertujuan agar lulusan yang dihasilkan
menjadi SDM yang siap bersaing di dunia kerja ketika keluar dari bangku kuliah dan
tidak menambah jumlah penggangguran yang ada.
Dengan adanya kerja praktek ini dapat mewujudkan harapan pemerintah dan
juga tuntutan zaman untuk segera mengadakan kerjasama antara lingkungan
pendidikan dengan dunia kerja. Sistem kerja sama antara keduanya sudah sering
diadakan di negara-negara maju guna mencetak tenaga kerja dari lingkungan
pendidikan supaya sesuai dengan permintaan dunia kerja. Pada kurikulum yang ada
pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Jember sebagai salah satu
syarat untuk dapat menyelesaikan kuliah setiap mahasiswa diwajibkan menempuh
mata kuliah kerja praktek yang dilakukan pada suatu perusahaan yang berkaitan
dengan disiplin ilmunya. Diharapkan dengan kerja praktek di perusahaan dengan
skala industry yang besar akan membuka wawasan mahasiswa tentang dunia kerja
yang tidak didapatkan lewat buku-buku dan teori selama kuliah.
Teknik Mesin
Universitas Jember 2
mahasiswa dipersiapkan untuk mengerjakan serangkaian tugas keseharian di tempat
industri yang menunjang keterampilan akademis yang telah diperoleh di perkuliahan
yang yang menghubungkan akademis dengan keterampilan.
Berdasarkan hal diatas maka dibutuhkan suatu industri yang memiliki
kapabilitas dalam menunjang dan membimbing mahasiswa untuk mendapatkan
materi pembelajaran di lapangan. Dengan demikian PT. Petrokimia Gresik
merupakan pilihan yang tepat untuk para mahasiswa Teknik Mesin sebagai tempat
Kerja Praktek
1.3 Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Teknik Mesin
Universitas Jember 3
2. Menyiapkan mahasiswa sehingga lebih memahami kondisi pekerjaan
sesungguhnya.
3. Melatih mahasiswa untuk berfikir kritis pada perbedaan metode-
metode pekerjaan antara teoris dan praktek kerja dilapangan.
4. Memberikan kesempatan untuk mempelajari keterampilan dan
pengetahuan baru melalui kegiatan kerjasama dengan para pakar
industri yang telah berpengalaman di lapangan.
5. Dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh
di Universitas Jember.
6. Mahasiswa dapat mengkomparasi teori umum dan teori aplikatif.
b). Tujuan bagi institusi pendidikan
1. Mendapat umpan balik dari lapangan mengenai isi materi yang telah
diberikan di perkuliahan.
2. Menjadi lahan kerjasama antara Universitas Jember dan PT.
Petrokimia Gresik.
3. Dapat menjembatani penelitian dengan lembaga penelitian Universitas
Jember.
c). tujuan bagi industri
Teknik Mesin
Universitas Jember 4
2. Dapat mengerti rangkaian pemeliharaan GTG dan inspeksi yang
dilakukan.
3. Diharapkan setelah kerja praktek peserta dan perusahaan terjadi
hubungan timbal balik sehingga nantinya peserta dapat direkrut
sebagai karyawan.
1.4. Manfaat
Teknik Mesin
Universitas Jember 5
BAB 2
PROFIL PERUSAHAAN
Teknik Mesin
Universitas Jember 6
2.1 Visi, Misi & Tata Nilai
Visi
Menjadi produsen pupuk dan produk kimia lainnya yang berdaya saing tinggi
dan produknya paling diminati konsumen.
Misi
Tata Nilai
Sejak dahulu bahan baku produksi pupuk urea menggunakan gas alam, hanya
Petrokimia yang awal berdirinya perusahaan ini menggunakan minyak bumi sebagai
bahan bakunya sehingga dinamakanlah perusahaan ini dengan nama Petrokimia
sesuai dengan kebijakan di era tersebut yang mengharuskan penamaan pabrik yang
Teknik Mesin
Universitas Jember 7
menggunakan minyak bumi dengan nama petroleum chemical, untuk mempermudah
pembacaan maka disubsitusikan ke bahasa Indonesia menjadi Petrokimia.
Arti logo PT Petrokimia Gresik adalah warna kuning emas pada kerbau
memiliki arti yang melambangkan sebuah keagungan yang dimiliki oleh kerbau
tersebut, daun hijau ber ujung lima memiliki arti daun yang hijau melambangkan
kesuburan tanah Indonesia yang semua orang tau biasa di namai gemah ripah loh
jinawi dan kesejahteraan para petani Indonesia, ujung daun yang berjumlah lima
memiliki arti yang melambangkan kelima sila pancasila, huruf P G adalah singkatan
dari Petrokimia Gresik, warna putih yang yang terdapat pada huruf P G
melambangkan kesucian.
Arti keseluruhan logo PT Petrokimia Gresik adalah dengan hati yang bersih
berdasarkan sila pancasila, PT petrokimia Gresik berusaha mencapai masyarakat
yang adil dan makmur untuk menuju keagungan bangsa.
Teknik Mesin
Universitas Jember 8
2.3 Fasilitas Infrastruktur
2.3.1 Dermaga
Teknik Mesin
Universitas Jember 9
2.3.4 Unit Pengolahan Limbah
2.3.6 Laboratorium
Teknik Mesin
Universitas Jember 10
laboratorium untuk tanah, tanaman dan kultur jaringan, rumah kaca, mini plant pupuk
NPK, pabrik pupuk organik (Petroganik), pupuk hayati dan Petroseed (benih padi
bersertifikat). Secara umum buncob berfungsi untuk: Tempat pengujian produk
komersil, percontohan pemeliharaan tanaman & ternak, indikator lingkungan,
penelitian dan pengembangan produk inovatif, media belajar dan studi wisata bagi
pelajar, mahasiswa, petani, dan masyarakat umum, serta sarana pendidikan dan
latihan. Di kebun percobaan ini setiap tahun diadakan Petro Agrifood Expo dalam
rangka HUT PT Petrokimia Gresik.
PT. Petrokimia Gresik terkenal dengan produk pupuknya namun dibalik semua
itu masih banyak produk-produk lain yang dihasilkan Petrokimia bahan kimia yang
sebagian dari produk tersebut merupakan produk sampingan dari pembuatan pupuk
seperti CO2, cement retarder. Berikut jumlah Pabrik & Kapasitas Produksi.
Teknik Mesin
Universitas Jember 11
Tabel 2.1 Produk Pupuk PG
Tahun
Pupuk Pabrik Kapasitas/Th
Beroperasi
Phonska IV
1 70.000 ton/tahun 2005
NPK I
NPK II 1 100.000 ton/tahun 2008
NPK III & IV
NPK Blending 2 200.000 ton/tahun 2009
Jumlah
16 4.310.000 ton/tahun
pabrik/Kapasitas
Teknik Mesin
Universitas Jember 12
Tabel 2.2 Produk Non Pupuk PG
Tahun
Non Pupuk Pabrik Kapasitas/Th
Beroperasi
Jumlah
5 1.777.600 ton/tahun
pabrik/Kapasitas
Selain pupuk dan bahan kimia, masih ada beberapa produk yang dihasilkan
Petrokimia.Seperti air mineral yang dihasilkan K3PG (Koperasi Karyawan
Keluargabesar Petrokimia Gresik), dan juga jasa rancang bagun.
Teknik Mesin
Universitas Jember 14
Untuk estimasi dan perencanaan waktu untuk proyek pengembangan tersebut
dapat dilihat dalam gambar berikut.
Teknik Mesin
Universitas Jember 15
2. PT. Petrosida Gresik
Hasil Produksi : Diazinon, Carbofuron, Carbaryl, dan MIPC.
Saham : PT. petrokimia Gresik 99,99%
Yayasan 0.01%
3. PT. Petronika
Hasil Produksi : DOP ( Diocthyl Phthalat )
Saham : PT. Petrokimia Gresik 20%
4. Petrowidada
Hasil Produksi : Phythalic Anhydride, Maleik Anhydride
Saham : PT. Petrokimia Gresik 1,47%
5. PT. Petrocentral
Hasil Produksi : Sodium Tripoly Phosphate
Saham : PT. Petrokimia Gresik 9,8%
6. Kawasan Indutri Gresik
Bergerak dibidang pengolahan kawasan industri Gresik dan pengoprasian
Export Processing Zone ( EPZ ). Saham yang dimiliki PT. Petrokimia Gresik
sebesar 35% dan Semen Gresik 65%
7. PT. Jordan Abadi
Bisnis Utama : Produsen Asam Fosfat ( Posphoric acid )
Saham PT. Petrokimia Gresik 50%
8. PT. Padi Energi Nusantara
Bisnis Utama : bergerak di bidang industri pertanian khususnya beras
Saham PT. Petrokimia Gresik 13%
9. PT. Bumi Hijau Lestari II
Bisnis Utama : bergerak dalam bidang agrobisnis dan agroindustry
perkebunan/kehutanan dengan tujuan untuk melestarikan lingkungan tanah air
Indonesia.
Saham PT. Petrokimia Gresik 8.17%
Teknik Mesin
Universitas Jember 16
2.6.2 Yayasan PT.Petrokimia Gresik
Tabel 1.3 Jumlah SDM Berdasarkan Tingkat Pendidikan (posisi akhir Juli 2015)
PENDIDIKAN JUMLAH
101
Pasca Sarjana
585
Sarjana
47
Sarjana Muda
SLTA 2.403
SLTP 160
Teknik Mesin
Universitas Jember 17
Total 3.296
Tabel 1.4 Jumlah SDM Berdasarkan Jenjang Jabatan(Posisi Akhir Juli 2015)
JABATAN JUMLAH
Direksi 5
Eselon I 28
76
Eselon II
Eselon IV 746
Eselon V 1.134
953
Pelaksana
150
Bulanan Percobaan
Teknik Mesin
Universitas Jember 18
Total 3.296
Sumber: http://www.petrokimia-gresik.com/PrintPage/Jumlah.Karyawan
2.9 K3PG
Teknik Mesin
Universitas Jember 19
Untuk lebih meningkatkan kesejahteraan karyawan sejak 13 Agustus 1983 telah
didirakan sebuaj koperasi dengan nama Koperasi Karyawan Keluargabesar
Petrokimia Gresik (K3PG). sebagai salah satu anggota dari Petrokimia Gresik yang
bergerak dalam bidang perkoperasian, selain itu K3PG juga berperan sebagai saran
Petrokimia Gresik, ketenangan kerja karyawan dan keluarga danjuga membuka
lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
1. Unit pertokoan
2. Unit apotik
3. Unit kantin
4. Unit pompa bensin (SPBU)
5. Unit simpan pinjam
6. Jasa cleaning service, service AC, foto copy, dll
BAB 3
Teknik Mesin
Universitas Jember 20
Unit utilitas pabrik I memiliki peranan penting dalam menunjang kelangsungan
proses produksi. Utilitas pabrik I terdiri dari lima (5) unit, yaitu:
1) Unit penjernihan air / LSU (2 unit)
2) Unit waterdistribution and coolingtower
3) Unit demineralizing
4) Unit pembangkit tenaga uap
5) Unit pembangkit tenaga listrik
6) Unit fueloil system
7) Unit udara instrumen
Unit-unit tersebut adalah penunjang operasi pabrik Petrokimia dalam
penyediaan air, tenaga uap, listrik, dan bahan bakar.
Teknik Mesin
Universitas Jember 21
Turbidity Maks. 3 ppm
CaH Maks. 180 ppm
Alkali M Maks. 250 ppm
Proses penjernihan air (LSU) ditampilkan pada Gambar 3.1. Air dari TK 951
dipompa dengan P 2201 ABC masuk ke circulator clarifier bagian bawah yang
dilengkapinozzle untuk menghisap lumpur-lumpur disekitar nozzle untuk
disirkulasikan dalam difuser sehingga dapat membantu terbentuknya flok di dalam
diflection shirt dan membantu terikatnya garam-garam Ca dan Mg yang terlarut
dalam air. Pada circulator clarifier diinjeksikan polielektrolit dan lime. Fungsi dari
lime adalah untuk mengubah sifat air menjadi basa, mengatur pH agar optimum dan
mengikat garam-garam Ca dan Mg yang terlarut dalam hardwater.
Polielektrolitberfungsimembantu terbentuknya flok-flok. Flok ini akan memperbesar
ukuran flok-flok yang baru terbentuk sehingga mudah mengendap. Sludge yang
terbentuk akan di blowdownbila mencapai 10% padatan. Pada operasi normal jumlah
padatan dijaga 6 – 8 % dan diblowdown secara otomatis setiap 30 menit selama 10
detik.
Over flow dari circulator clarifierdilewatkan aquazur “ T “ filter . Filter ini
berisi pasir silika yang dilengkapisyphoonbertekanan vakum untuk meningkatkan
flow filter. Filter ini di back wash dengan udara kompresor C 2202 AB yang
dihembuskan dari bagian bawah filter sehingga kotoran yang menutupi filter akan
overflow ke saluran pembuangan. Air produk unit pengolahan ini sebagian ditampung
di waterstorage TK 10 dan TK 1201. Spesifikasi softwater yang dihasilkan
ditampilkan pada Tabel 3.2.
Teknik Mesin
Universitas Jember 22
Gambar 3.1 Proses penjernihan air (LSU)
Teknik Mesin
Universitas Jember 23
sirkulasi air pendingin dari bak penampung ke alat penukar panas. Air pendingin dari
coolingtower dipompakan dengan pompa P 1216 (untuk powerhouse dan membantu
CT2211A), P1212 ABC untuk ZAI/III, P 2211 ABCD (untuk NH3), dan P2211 EFG
(untuk urea). Kemudian cooling water didistribusikan pada masing-masing unit
sebagai media pendingin pada alat penukar panas untuk gas proses, pendingin steam ,
condenser turbin, dan pendingin lube oil cooler. Selanjutnya air pendingin yang telah
dipergunakan pada unit NH3, urea, dan utilitas dialirkan dan didistribusikan pada
bagian atas coolingtower yang tediri dari kisi-kisi (filler) yang terbuat dari
papan/plastik sebagai pemecah air menjadi butiran kecil untuk mempercepat
pendinginan. Sebagai media pendingin menggunakan udara yang lewat melalui kisi-
kisi yang bersinggungan dengan air yang didinginkan dan mengambil panas dari
media yang didinginkan secara terus menerus dan langsung dibuang ke udara
menggunakan ID fan. Untuk mencegah terjadinya korosi, kerak-kerak, dan lumut-
lumut, ke dalam air pendingin tersebut diinjeksikan bahan kimia seperti; poliposfat,
dispersan, asam sulfat, dan gas klorin. Spesifikasi cooling water ditampilkan pada
Tabel 3.3.
Ph 7.3 - 7.8
Ca-hardnes 400 - 600
Mg – hardnes < 700
M – alkalinity 35 - 150
Silica/ ppm < 150
Iron/ ppm <2
Zinc/ppm 0.5 min
Ortho PO4 / ppm 5 - 7
PO4 solubility % 80 min
Conductivity < 3000
Free chlorine 0.2 - 0.5
Teknik Mesin
Universitas Jember 24
Coolingtower yang digunakan Pabrik 1 dibagi menjadi dua (2) jenis yaitu
counterflow dan crossflow(Gambar 3.2). Pada Coolingtower jenis counterflow, udara
pendingin yang mengambil panas pada media masuk melalui kisi-kisi bagian bawah
yang dihisap dengan ID fan kemudian langsung dibuang ke udara. Pada coolingtower
jenis crossflow, udara yang mengambil panas masuk dari semua kisi – kisi mulai
bagian atas hingga kisi – kisi bagian bawah yang dihisap oleh ID fan kemudian
dibuang ke udara. Pembagian coolingtower ditampilkan pada Tabel 3.4.
Teknik Mesin
Universitas Jember 25
Gambar 3.2 Cooling Tower Counter Flow
Teknik Mesin
Universitas Jember 26
Gambar 3.3. Alur Proses Produksi Air Demin 1
Teknik Mesin
Universitas Jember 27
Air hasil penyaringan F 1202 dialirkan ke cationexchanger (D1208 ABCD)
melalui nozzle.Vessel ini berisi resin yang berfungsi untuk mengikat ion – ion positif
melalui reaksi berikut :
RH2 + 2NaCI RNa2 + 2HCI
RH2 + CaCO3 RCa + H2CO3
RH2 + BaCI2 RBa + 2HCI
Resin ini lama kelamaan akan jenuh yang ditandai dengan conduktivity anion
naik, FMA ( free mineral acid) turun, pH naik, dan TH (total hardness) > 0. Resin
yang telah jenuh kemudian diregenerasi dengan larutan H2SO4 2% dan 4%.
Regenerasi dibuat 2 tahap (2% dan 4%) dengan tujuan menghindari terjadinya
chanelling (penggumpalan-penggumpalan pada resin). Reaksi yang terjadi selama
regenerasi adalah sebagai berikut:
RNa2 + H2SO4 RH2 + Na2SO4
RCa + H2SO4 RH2 + CaSO4
RBa + H2SO4 RH2 + BaSO4
Setelah keluar dari cation exchanger (D1208 ABCD), air dialirkan ke bagian
atas degasifier (D1221) dengan dihembus udara dari blower (C1243) yang masuk
melalui bagian bawah degasifier. Dari bagian bawah degasifier air dipompa oleh
(P1241 ABC) melalui nozzle di bagian atas anionexchanger (D1209 ABCD).
Anionexchangerberfungsi untuk mengikat ion – ion negatif yang terkandung dalam
air dengan menggunakan resin melalui reaksi berikut :
R(OH)2 + H2SO4 RSO4 + 2H20
R(OH)2 + HCI RCI2 + 2H20
R(OH)2 + H2CO3 RCO3 + 2H20
Resin akan jenuh dan ditandai dengan PH turun, SIO2 > 0,2, dan conductivity
turun drastis. Resin yang telah jenuh diregenerasi menggunkan larutan NaOH 4%
pada temperatur 500C. Reaksi yang terjadi selama ragenerasi resin adalah
RSO4 + 2NaOH R(OH)2 + Na2SO4
Teknik Mesin
Universitas Jember 28
RCI2 + 2NaOH R(OH)2 + 2NaCI
RCO3 + 2NaOH R(OH)2 + Na2CO3
Air keluaran dari anionexchanger selanjutnya dialirkan ke mixbed exchanger (
D1210 ABC ). Unit ini berfungsi untuk mengikat sisa anion atau kation yang masih
terkandung dalam air setelah melewati kation dan anion exchanger. Mixbed
exchanger berisi campuran resin anion dan kation , karena perbedaan berat jenis resin
anion berada lapisan atas dan resin cation pada lapisan bawah. Resin pada mixbed
dapat mengalami kejenuhan dengan indikasi PH cenderung naik terus atau turun
terus (pada batasan pH anion dan kation), TH > 0, SIO2> 0,1, dan konduktivitas naik
terus ( diatas 2 ppm). Regenerasi resin pada mixedbed dilakukan terhadap resin
anion dulu kemudian resin kation. Reaksi-reaksi yang terjadi baik dalam normal
operasi maupun proses regenerasi sama seperti halnya pada anion maupun kation.
Spesifikasi air keluaran mixedbed sebagai berikut: pH=7, konduktivitas < 2 mohms,
dan SiO2< 0,2 ppm.
Air produk dari mixbed sebagian besar langsung dipakai sebagai air umpan di
TK1102 sedangkan sebagian ditampung di TK 1206 dan TK1209 untuk regenerasi
unit di demin plant sendiri dan untuk membantu kekurangan air proses di demin plant
II ( S.U ) bila diperlukan , serta untuk proses di urea ( shut down ).
Teknik Mesin
Universitas Jember 29
200m³). Air keluaran TK 1206 dipompa P1213CD, kemudian di kirim ke TK 1102
(condensat tank kapasitas 80 m³). Selanjutnya di pompa P 1108 AB ke deaerator
(D1105). Air yang masuk deaerator di stripping dengan steam LPS(low pressure
steam) dan di injeksi hidrasin (N2H4) untuk menghilangkan kandungan O2 yang
terlarut dalam air , kemudian di pompa ke upper drumboiler (waterboiler).
Pada B1102, udaradari forced draft fan yang dihisap dari udara luar dipanaskan
terlebih dahulu dalam pemanas udara (air preheater), kemudian udara dipanaskan
kembali sehingga dapat digunakan untuk udara pembakaran dalam boiler.
Gaspanashasil pembakaran dipakai untuk memanasi pipa air (tubewall) dan
superheater (uap pemanas lanjut) dalam ruang furnace. Sebelum gas panas terbuang
ke cerobong, panasnya diserap untuk memanasi udara pembakaran.
Steam produkboiler dihasilkan dari gas panas yang memanasi watertube (pipa
air). Pipa air ini saling berhubungan dengan upper drum dan lower drum. Adanya
perbedaan densitas air oleh pemanasan air dalam tubewall sehingga sirkulasi dan
menghasilkan steam jenuh tekanan 43,7 kg/cm² temperatur 263ºC. Agar steam
menjadi kering, steam dilewatkan ke superheater sehingga temperatur steam menjadi
472ºC tekanan 43,7 kg/cm2.
Steam tekanan 43,7 kg/cm² dengan temperatur 472ºC selanjutnya dilewatkan ke
desuperheater. Temperatur steam turun menjadi 394oC setelah melalui desuperheater.
Temperatur steam diturunkan untuk memenuhi spesifikasi steam pada unit amoniak.
Steam didistribusikan melalui HP header. Steam tekanan tinggi /HPS (high presure
steam) digunakan untuk penggerak turbin syn gas compressor (103 J) dan process air
compressor (101 J). HPS sebagian diturunkan tekanannya menjadi 35 kg/cm² (MPS/
medium presure steam), steam ini digunakan sebagai penggerak turbin feed gas
compressor (102 J) dan ammonia refrigeran compressor (105 J), untuk steam proses
(101 B). MPS sebagain diturunkan kembali tekanannya menjadi 3,5 kg/cm², steam
ini untuk kebutuhan refrigeran compressor turbine (105 JT), deaerator (101 U), dan
steam ejector.
Teknik Mesin
Universitas Jember 30
Proses pembangkitan steam pada WHB mirip dengan pembangkitan steam pada
package boiler, hanya saja pada WHB panas yang digunakan untuk membangkitkan
steam berasal dari gas buang GTG (gas turbine generator). Gas buang GTG
bertemperatur sekitar 566oC. Untuk membangkitkan steam bertekanan tinggi 65
kg/cm2, pada ruang pembakaran dilakukan extra firing dengan gas alam sebagai
bahan bakar tambahan. Temperatur gas buang pada ruang pembakaran naik menjadi
sekitar 640oC. Panas inilah yang digunakan untuk pembangkitan steam tekanan
tinggi.
Teknik Mesin
Universitas Jember 31
Gambar 3.6 WHB
Teknik Mesin
Universitas Jember 32
bakar dilengkapi dengan combustionliner yang berguna sebagai pengatur aliran udara
bakar dan udara pendingin dan transition piece sebagai pengarah ke inletnozzle
turbin.
Teknik Mesin
Universitas Jember 33
molekul H2O hingga < 100 ppm. Selanjutnya udara instrumen bertekanan 7 kg/cm2
tersebut didistribusikan ke pabrik amoniak, urea, dan utilitas I. Jika kompresor 101 J
bermasalah, udara instrumen disuplai dari C 2231 AB. Khusus untuk pabrik ZA I/III,
ASP, dan pengantongan, udara instumen yang digunakan bertekanan 4 kg/cm2 dan
disuplai dari C 2231C.
Teknik Mesin
Universitas Jember 34
BAB 4
Salah satu utilitas Petrokimia yang menunjang suplai power yaitu GTG yang
terletak di pabrik I, dengan memanfaatkan gas alam gas turbin ini telah beroprasi
sejak tahun 1993. Selain menghasilkan energi listrik, uap panas yang telah digunakan
untuk memutar turbin GTG juga disalurkan ke WHB (Waste Heat Boiler) untuk
menghasilkan steam, sehingga uap yang dilepas ke udara bebas berkisar 500C.
Rating : 33.640 KW
Rating : 650 Hp
Teknik Mesin
Universitas Jember 35
Rating : 68.391 Hp
Gas turbin generator GT 2280 merupakan penamaan GTG yang ada di PT.
Petrokimia yang letaknya berada di bagian utilitas pabrik I, secara umum GTG
memiliki dua komponen penting yaitu generator dan turbin, generator merupakan alat
yang digunakan untuk membangkitkan listrik hasil perubahan dari energi lain seperti
energi mekanik. Berikut spesifikasi generator yang digunakan pada GTG GT 2280:
General Electric
Kutup/fase/Hz : 2/3/50
Hubungan :Y
Arus : 2256 A
Tegangan : 11,5 KV
Energi mekanik yang didapatkan generator berasal dari turbin, pada GTG energi
mekanik berasal dari hasil pembakaran yang menghasilkan gas bertekanan dan
bersuhu tinggi yang kemudian dialirkan ke Turbin untuk memutar Generator, seperti
pada (gambar 4.1).Turbin gas yang digunakan pada GTG GT 2280 yaitu MS 6001-B
dengan 10 nozzle bahan bakar yang ada turbin ini mampu menghasilkan daya
maksimal hingga 33 MW. Turbin ini merupakan produk Amerika yang memiliki
Spesifikasi turbin sebagai berikut:
Teknik Mesin
Universitas Jember 36
Model : MS 6001-B
Turbin :3
Teknik Mesin
Universitas Jember 37
4.2 Komponen GTG
4.2.1 Komponen Utama
Komponen utama pada instalasi turbin gas terbagi atas rangkaian kompresor,
ruang bakar dan rangkaian turbin seperti yang terlihat pada (gambar 4.2).
a. Kompresor
Kompresor yang sering digunakan dalam GTG yaitu kompresor jenis axial, hal
ini dikarenakan rasio kompresi yang dihasilkan cukup besar yaitu 20:1 sedangkan
radial kompresor hanya 5:1. Kompresor jenis ini terdiri dari rangkaian blade dan
vane yang berfungsi untuk menaikan tekanan dan temperatur udara sebelum masuk
ruang bakar, tugas vane yaitu merubah kecepatan aliran yang dihasilkan blade
menjadi tekanan. Selain sebagai pensuplai oksigen dalam pembakaran udara juga
dimanfaatkan untuk pendingin sudu (blade), pendingin ruang bakar dan perapat
pelumas bantalan.
b. Ruang Bakar (combustion Chamber)
Ruang bakar merupakan tempat pencampuran bahan bakar dan udara dan
pemantikannya, ruang bakar tersusun atas nozzle bahan bakar, pemantik (spark
plugs), transition piece, crossfire tubes. Untuk GTG GT 2280 yang ada di
Teknik Mesin
Universitas Jember 38
Petrokimia, terpasang 10 ruang bakar yang dipasang secara radial diantara discharge
kompresor dan nozzle bahan bakar dan hanya 2 ruang bakar yang terpasang
pemantik, sedangkan untuk penyalaan bahan bakar yang berasal 8 ruang bakar
lainnya terjadi karena adanya crossfire tube.Selain itu setiap ruang bakar dilengkapi
combustion liner yang berguna mengatur aliran udara bahan bakar dan udara
pendingin.
c. Turbin
Mirip dengan kompresor yang tersusun atas stator dan rotor, stator
memanfaatkan aliran massa menjadi tenaga yang melewati rotor turbin. Rotor terdiri
atas poros dan blade dalam turbin blade juga dinamakan bucket, blade yang terkena
Teknik Mesin
Universitas Jember 39
tekanan tinggi akan menggerakan poros. Dan poros tersebut tersambung ke rotor
yang ada pada generator.
d. Generator
Generator merupakan komponen pada GTG yang menghasilkan listrik, seperti
generator (magnet) pada umumnya.Generator tesusun atas rotor dan stator.Shaft rotor
generator tersambung dengan shaft pada turbin.
Accessories Gear, adalah tempat roda gigi untuk memutar alat-alat bantu seperti :
pompa bahan bakar, pompa pelumas, pompa hidrolik, main atomizing
aircompressor, water pump, tempat hubungan Ratchet.
Load Gear, disebut juga Reduction Gear atau Load Coupling untuk mengurangi
kecepatan turbin menjadi kecepatan yang dibutuhkan oleh Generator. Load
GearWestinghouse dimanfaatkan untuk penggerak pompa bahan bakar dan
pelumas.
Bantalan (Bearing), terdiri dari bantalan aksial dan bantalan luncur. Bantalan
luncur disebut juga disebut juga Journal Bearing, yang berfungsi sebagai
penyangga berat poros turbin, kompresor dan generator. Sedangkan bantalan
aksial disebut juga Thrust Bearing, berfungsi sebagai penahan gaya aksial
Penggerak Mula (Prime Mover), yaitu Diesel, Starting Motor (Cranking Motor),
Generator sebagai Motor, memutar poros turbin gas sampai kekuatan bahan
bakar dapat menggantinya (turbin gas mampu berdiri sendiri).Hydraulic Ratchet,
Teknik Mesin
Universitas Jember 40
berfungsi memutar poros turbin sebelum start, sebanyak 45º setiap 3 menit, untuk
memudahkan pemutaran oleh penggerak mula dan meratakan pendinginan poros
saat turbin gas stop.
Turning Gear, fungsinya sama seperti juga Ratchet, hanya poros diputar
kontinyu dengan putaran lambat (± 6 RPM).
Torque Converter, sebagai kopling hidrolik, saat digunakan kopling diisi dengan
minyak pelumas. Sedangkan saat dilepas, minyak pelumas di drain.
Exciter, yaitu peralatan yang berfungsi memberikan arus searah untuk penguatan
kutub magnet Generator Utama.
Starting Clutch, disebut juga Jaw Clutch, sebagai kopling mekanik yang
berfungsi menghubungkan poros Penggerak Mula dengan poros kompresor saat
proses Start.
Teknik Mesin
Universitas Jember 41
4.3 Jenis-Jenis Pemeliharaan
Dalam pengoprasian turbin gas ada beberapa jenis pemeliharaan salah satunya
yaitu shutdown maintenance seperti yang digunakan di Dep. Pemeliharaan
1.Shutdown maintenance dilakukan secara terjadwal dan terencana, berikut ini
inspeksi yang ada pada shutdown maintenance dan alur inspeksinya.
Teknik Mesin
Universitas Jember 42
4.3.2 Hot Gas Path Inspection (HGPI)
Pada inspeksi ini dilakukan setelah 24.000 jam operasi dan juga terdapat CI
namun lebih mendetail pada inspeksi turbine nozzles dan turbine buckets, untuk
melakukan inspeksi ini butuh melepaskan top half dari wadah turbin ( shell) dan
nozzle tingkat pertama. Nozzle tingkat ke-2 dan ke-3 serta turbine buckets di
inspeksi dengan cara melihat ketika masih pada tempatnya.
4.3.3 Major Inspection (MI)
Inspeksi ini meliputi semua inspeksi dari komponen sambungan-sambungan
besar (major flange to flange) dan dilakukan setelah 48.000 jam operasi, selain itu
inspeksi ini juga mencakup CI dan HGPI. Sebagai tambahan inspeksi ini juga
dilakukan terhadap retakan dan erosi pada casing, inspeksi jarak, retakan, goresan,
pembengkokan, dan warpages pada sudu-sudu rotor, dan stator. Kompresor dan
saluran masuk (inlet) diinspeksi untukn erosi, korosi, kebocoran dan kekotorannya.
Bearing-bearing dan seals diperiksa ukuran dan jaraknya berdasarkan ukuran aslinya.
Teknik Mesin
Universitas Jember 43
BAB 5
COMBUSTION INSPECTION
Teknik Mesin
Universitas Jember 44
5.1.2 Crossfire Tube & Stop/Retainers
Crossfire tube merupakan komponen yang berguna meratakan nyala api pada
semua combustion chamber dan retainer adalah penahannya, seperti dalam turbin gas
yang berada di Petrokimia GT 2280 memiliki 10 ruang bakar (combustion chamber),
sedangkan pemantiknya (spark plug) hanya ada 2 buah, sehingga 8 ruang bakar
lainnya terbakar karena adanya crossfire tube. Kerusakan yang biasanya terjadi yaitu
cracking (retak), aus dan korosi.
Combustion liner ada di setiap ruang bakar yang berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya pembakaran, agar temperature liner tetap stabil pada bagian liner
diberikan lubang-lubang pendingin.Kerusakan yang biasanya terjadi yaitu retak,
distorsi, dan terjadi pengikisan pada liner.
Teknik Mesin
Universitas Jember 45
Gambar 5.3 combustion liner
5.1.4 Flow Sleeves
Teknik Mesin
Universitas Jember 46
5.1.5 Transition Pieces
Bagian ini berfungsi untuk mengarahkan dan membentuk aliran gas panas
agar sesuai dengan ukuran nozzle dan sudu-sudu turbin gas.Transition piece terdapat
antara combustion liners dan first stage nozzle.Alat ini digunakan untuk mengarahkan
udara panas yang dihasilkan pada combustion section ke first stage nozzle.
Teknik Mesin
Universitas Jember 47
5.1.6 Support Clamp
Teknik Mesin
Universitas Jember 48
5.1.8 Check valvePurge Fuel Nozzle
Check valve merupakan katup satu arah yang berfungsi untuk menahan aliran
fluida yang berlawanan arah, pada check valve purge fuel nozzle, secara spesifik
berfungsi untuk mengalirkan udara ke nozzle bahan bakar untuk membersihkan
kotoran yang mungkin melekat pada permukaan nozzle.
Check valve jenis ini berfungsi untuk mengalirkan udara ke nozzle bahan bakar cair, agar
bahan bakar cair yang akan digunakan sebagai bahan bakar turbin gas berubah menjadi gas
dengan cara diembunkan.
Teknik Mesin
Universitas Jember 49
5.2 Langkah Lengkap Inspeksi Combustion Menurut Service Manual MS-6000
Perhatian
PEMBONGKARAN
1. Sertakan 4 mata baut pada sisi atap yang berulir sediakan wadah untuk
mengangkat.
2. Kaitkan atap (termasuk blower) untuk pengankatan dengan rantai atau tali.
3. Naikkan atap dan atur kecocokan penyontekan (cribahan bakaring).
4. Pindahkan kompartemen turbin. Tempatkan panel-panel dan pintu-pintu
dengan posisi berdiri di area terlindungi.
Teknik Mesin
Universitas Jember 50
Catatan
Untuk mempermudah akses ke area turbin untuk melepas baut dan perpipaan,
mungkin diperlukan, melepaskan beberapa bagian panel-panel penyokong vertikal
tiang.
1. Kenali dan tandai setiap jalur bahan bakar, jadi dapat dirangkai ke combustor
yang sama setelah dilepas.
2. Dahulukan untuk mengendurkan dan melepaskan capitan–capitan tabung,
dengan tidak merusak tanda (matchmark) pada mur dan fittings. Tanda ini
berbeda pada setiap penjepit.
Catatan
Pada Swagelok fittings baru, kerah penahan (stop collar) tergabung diantara
mur dan badan penjepit, penandaan tidak dibutuhkan pada penjepit yang memiliki
kerah penahan.
3. Putus saluran-saluran bahan bakar dari check valve bahan bakar dan dari
fitting suplay bahan bakar. Tahan fittings dengan kunci cadangan untuk
menghindari fitting berputar pada tabung
Peringatan
Jangan menggunakan kunci pipa atau kunci-kunci yang tidak sesuaikarena akan
merusak fitting.
Teknik Mesin
Universitas Jember 51
Peringatan
Jangan gunakan ukuran penutup yang tidak sesuai atau kain untuk menutupi
pipa yang terbuka, mereka mungkin akan tidak sengaja tertekan kedalam tabung.
c. Bahan bakar cair dapat dipakai membersihkan saluran yang sudah dilepas,
ikuti petunjuk umum seperti yang tertera dibawah.
Perhatian
Perhatian
Jangan gunakan penutup atau kain lap dengan ukuran tidak sesuai, karena akan
tertekan ke dalam pipa.
Teknik Mesin
Universitas Jember 52
1. Kenali, tandai dan dengan jangan merusak, nomor matchmark masing-masing
pipa pigtail (kuncir) ruang pembakaran sebelum dilepas.
2. Putus sambungan-sambungan pada rangkaian nozzle bahan bakar.
Perhatian
Manifold Pendukung bahan bakar gas seperti nozzlebahan bakar yang diputus,
berat manifold tidak pada nozzlebahan bakar terakhir yang diputus.
1. Kenali dan labeli masing-masing set pada tabung kuncir untuk badan nozzle
dan manifold air untuk mencocokkan.
2. Putus petabungan kunci (2(serial)/nozzle) dari nozzle bahan bakar dan
manifold injeksi air,tahan penjepit-penjepit tetap drngan kunci-cadangan
pemutaran capitan.
Teknik Mesin
Universitas Jember 53
3. tutup semua bagian terbuka pada pigtails, nozzle bahan bakar dan manifold.
Catatan
Pada unit-unitdual bahan bakar, melepas pembersih saluran check valve juga.
Perhatian
Jangan gunakan ukuran penutup yang tidak sesuai atau kain untuk menutupi
pipa yang terbuka, karena mungkin akan teretekan kedalam tabung secara tidak
sengaja.
1. Kenali dan tandai masing-masing kesalahan mulai saluran tabung dari kamar-
kamar 3,4,5,6,dan 7.
2. Putus tabung dari combustion outer casing dan pipa manifold false strart
drain.
3. Tutup ujung dari tabung dan ujung darimanifold false start drain.
Teknik Mesin
Universitas Jember 54
1. Lepas baut dan lepaskan rangkaian nozzle bahan bakar dari tutup pembakaran.
Membuang paking (gasket) lama
2. Kenali dan tandai setiap nozzle, sehingga dapatdikembalikan pada combustion
can covers yang sama setelah dilepas.
3. Melepas compound anti-seize lama dan baut-baut, dan bersihkan semua
permukaan menonjol pada sambungan wadahi baut-baut dan kenali untuk
perakitan ulang.
4. Hati-hati agar nozzle-nozzle bahan bakar tidak rusak ketika penanganan
,tempatkanrangkaian pada kayu atau papan berat dan bungkus dengan tas
plastik agar tidak kotor.
1. Putus aliran listrik energi ke spark plugs dan detektor-detektor api (flame
detectors) untuk menghindario kemungkinan detektor-detektor api atau spark
plugs menyala.
2. Lepas enclosure screens pada detektor-detektor api
3. Putus kabel-kabel yang tersambung ke flame detector.
4. Lepas baut disekelilingflame detector stem.
5. Lepas baut sambungan flame-detector, dan lepas probe dari chamber.
6. Putus spark plugs leads pada spark plugs
7. Lepas baut rangkaian spark plug dari sambungan casing.
8. Naikkan spark plugs keluar.
Perhatian
1. lepas baut pada bagian atas pendingin half 11th-stage dan seal pipa udara dari
bawah sambungan ke-5 hingga ke-11 stage bearing seal valve (VA14) (jika
digunakan), casing kompresor dan cabang mati sambungan dari bleed valve
kompresor (Va2-2).
2. lepaskan perpipaan dan tutupi semua bagian yang terbuka. Kenali dan tandai
lokasi lubang-lubang yang telah dilepas.
3. lepas baut bagian bawah pendingin half 11th stage dan menyegel saluran udara
dari casing kompresor lower half dan cabang mati sambungan dari pipa ke
bleed valve kompresor (VA2-2).
4. lepaskan perpipaan dan tutup semua bagian yang terbuka.
Langkah 13 – melepas baut dan membuka casing penutup bagian luar combustion
Perhatian
Nozzle-nozzle bahan bakar harus selalu dilepas terlebih dahulu untuk membuka
casing penutup combustion untuk mencegah kerusakan combustion liner.
1. lepas tutup baut, bersihkan anti-seize compound lama, wadahi dan kenali
baut-baut untuk perakitan ulang.
2. buka tempat penutup dengan memutar (pivoting) tutup pada gantungannya. Ini
akan membantu akses keforward flow sleeve dan combustion liner tanpa
perlu melepas tutup.
perhatian
Teknik Mesin
Universitas Jember 56
harus dimanfaatkan untuk melepas penutup.Gunakan kompartemem turbin berstuktur
pagar atau perpipaan untuk memasang kabel-kabel, sling, dll.
Langkah 14 – melepas crossfire tube retainers, combustion liners, crossfire tubes dan
forward flow sleeve
Perhatian
Flow sleeves dapat tergelincir keluar dari lower half ketika melepas baut.
6. Lepas empat baut dari ganjalan sambungan forward flow sleeve, dengan hati-
hati tekan flow sleeve lurus keluar dan tempatkan flow sleeve dengan forward
end upward pada potongan triplek untuk mencegah kerusakan pada flow
sleeve.
Catatan
Teknik Mesin
Universitas Jember 58
Langkah 15 – melepas access port blank flangedariupper half turbine casing danthe
upper section darithe atomizing air extraction manifold
1. Lepaskan baut dan lepas sambunngan access port blank (jika digunakan ) dari
upper half casing turbin. Jika access port tidak digunakan teruskan ke langkah
selanjutnya.
2. Lepaskan baut sambungan atomizing air extraction tepat dibawah sambungan
casing turbin yang horizontal dan pertemuan sambungan ke casing turbin.
3. Lepaskan bagian atas pipa ekstraksi, buang gasket dan tutup semua bagian
pipa yang terbuka. Wadahi dan kenali semua pembautan untuk perakitan
ulang.
Perhatian
Catatan
Baut bagian luar casing sambungan lebih baik dilepas menggunakan kunci
impact dan ekstensi yang panjang untuk mencapai bagian belakang casing-casing
combustion.Kenali masing-masing combustion casing dan letaknya.
Peringatan
Teknik Mesin
Universitas Jember 59
Masing-masing combustion outer casing dancover beratnya kira-kira 425lb
dan harus dengan tali yang sesuai untuk menunjang berat utama untuk memelai
membongkar outer combustion casings.
2. Mulai dengan combustion casing nomor 10, ikat casing untuk menopang
beratnya sebelum diangkat. Buka baut casing dari compressor discharge
casing bulkhead.
3. Hati-hati, menggunakan tali yang terpasang, kerjakan pengeluaran
combustion casing sampai aft flow sleeve,kemudian mengosongkan bulkhead.
Naikkan casing clear dari unit.
4. Atur dan blok outer casing pada kayu atau kardus yang berat sehingga tidak
ada kerusakan pada aft flow sleeve.
5. Ulangi langkah 2,3, dan 4 untuk combustion casingnomor 1,2,3,7,8, dan 9.
6. Ikat combustion casing nomor 4 untuk dinaikkan. Mengikatkan
7. Lepas baut casing dari compressor discharge bulkhead dan gunakan tali yang
tersedia, kerjakan dengan hati-hati combustion casing outward sampai the afty
flow sleeve,kemudian mengosongkan bulkhead. Naikkan casing kosong ke aft
flow sleeve.
8. Atur dan blok outer casing pada kayu atau kardus yang berat sehingga tidak
ada kerusakan pada aft flow sleeve.
9. Ulang langkah 6,7,dan 8 untuk combustion casing nomor 5 dan 6.
10. Lepaskan dan buang semua gasket yang digunakan.
11. Bersihkan semua perangkat keras dan permukaan-permukaan pertemuan
sambungan. Wadahi dan kenali pembautan untuk perakitan ulang.
Teknik Mesin
Universitas Jember 60
Langkah 17 – melepas transition pieces
Catatan
Tergantung lubang akses untuk tangan pada turbine casing yang tersedia, lihat
Langkah 15 terdahulu, transition pieces pertama yang dilepas bisa posisi nomor 10,1,
atau 9. Teruskan dengan mengikuti langkah pembongkaran yang sesuai..
1. Lepas baut pinggir, lockplate dan aft side seal stop diantara 1 sampai 10,
transition piece 10 dan 9. Lepas transition piece aft side seals dan seal stop
menurut lokasi transition piece.
2. Melepas baut-bautshoulder forward mounting bracket, lockplates, support
clamp (bullhorn) dan forward mounting block. Menyingkirkan lockplates dam
baut-baut.
Catatan
Ada dua tipe transition pieceaft brackets. Tipe “A” memiliki aft bracket
mounting hole tunggal dan menggunakan satu baut shoulder dan lockplate, dan tipe
“B” memiliki tiga lubang ganjalan (mounting holes) pada aft bracke,menggunakan
dua baut body bound, dua lockplate dan sebuah positioning pin.
Peringatan
Pengujian tekanan pada fuel oil check valves menggunakan oli atau udara
bertekanan tinggi. Gunakan hoses yang sesuai, dan peralatan yang cocok untuk
tekanan tinggi. Jangan gunakan peralatan yang salah karena dapat mengakibatkan
kegagalan dan kerusakan.Memperhatikan tindakan keselamatan yang digunakan
ketika bekerja dengan gas tekanan tinggi.
1. gunakan bahan bakar minyak distilat, lakukan dengan aliran 75 psig dan
memeriksa kebocoran. Pastikan tidak ada kebocoran.
2. lakukan dengan aliran minyak bertekanan 1000 psig, untukmemastikan
kebocoran setiap check valve, atau menggunakan tekanan udara 80 hingga 100
psi saat menenggelamkan katup di bawah air. Pastikan tidak ada kebocoran.
3. jika kebocoran ditemukan selama tes kebocoran, check valve harus diganti
atau diperbaiki dengan cara berikut :
a. pembongkaran valve, inspeksi dan perakitan kembali
1. ganjalan katup vertikal pada ragum atau perlengkapan holding yang
cocok dengan penjepit pada hex dari bagian benda, (sisi outlet), hati-
hati jangan sampai merusak hubungan berulir.
2. menggunakan ukuran kotak kunci yang tepat pada hex dari inlet cap,
(tutup inlet), putar tutup inlet berlawanan jarum jam untuk
mengendurkannya. tutup inlet (cap inlet) memiliki tegangan pegas di
atasnya, sehingga hati-hati dalam menghilangkan ketegangan pegas
saatmengeluarkan cap dan melepasnya dari valve body.
3. melepas bagian benda dari ragum. bagian internal sekarang dapat
disadap dengan mencolokan tangan atau permukaan yang lembut
lainnya, atau dengan memasukkan kuningan kecil atau batang kayu ke
Teknik Mesin
Universitas Jember 62
ujung (outlet) dan mendorong dengan lembut pada rangkaian epoppet
valve.
4. memeriksa luka atau retak poada cincin "O", periksa goresan, duri dll
pada rangkaian poppet . dan memeriksa kotoran atau serpihan yang
dapat menyebabkan katup tidak pada letak semestinya.
5. bersihkan body valve dan bagian dalam dengan cairan pembersih dan
membiarkannya kering.
6. merakit valve menggunakan pelumas silicon atau lubricant yang cocok
pada ring “O” dan ulir cap. Pasang inlet cap dan tighten
menggunakan kotak kunci yang cocok.
7. ulangi pemeriksaan kebocoran seperti pada langkah 1 dan 2. Jika
kebocoran terjadi, ring “O” mungkin tidak pada tempatnya atau sudah
rusak. Membongkar dan ulangi 4,5,6 diatas dan kembali periksa
rangkaian check valve.
8. jika kebocoran tetap terjadi, ganti seluruh rangkaian check valve.
Perhatian
Umum
peringatan
Hanya gunakan saluran yang telah diuji 3000 psig dan alat kelengkapan,
valves dan gauges tersertifikasi untuk digunakan dengan gas tekanan tinggi. amati
tindakan keselamatan yang berlaku untuk bekerja dengan gas tekanan tinggi.
2. Beri tekanan udara 300 psig untuk pengujian kebocoran pada badan
nozzle bahan bakar.
3. Tutup shut off valve dan rendam rangkaian nozzle bahan bakar dalam
tangki air.
4. Periksa kebocoran pada rangkaian nozzle bahan bakar.
5. Mencatat temuan pada Inspection form PGS/GT-FF-6118
Teknik Mesin
Universitas Jember 64
pembongkaran nozzle bahan bakar (setelah oengujian tekanan)
1. Kenali, tandai dan memberi tanda pada outer swirl tip,inner cap dan setiap
badan nozzle bahan bakar, untuk mencegah tercampurnya bagian yang
mirip ketika perakitan ulang.
Perhatian
Melepas bagian dari badan nozzle bahan bakar harus dilakukan dengan sangat
hati-hati.torehan kecil, goresan atau kerusakan lainnya pada permukaan aliran dan
lubang dapat mengubah pola aliran nozzle dan menghasilkan karakteristik
pembakaran yang tidak diinginkan. Bagian-bagian harus ditempatkan dalam wadah
bersih dan tidak ditempatkan pada bangku kerja baja atau permukaan di mana bagian
mungkin rusak.
2. Menggunakan pembuka akhir kunci hex atau alat crowfoot hex, melepas
outer swirl tip, inner cap dan lockplate dari badan nozzle bahan bakar.
Membuang lockplate.
Catatan
3. Menggunakan pembuka akhir kunci hex atau alat crowfoot hex, melepas
transtition piece dari badan nozzle bahan bakar. Kenali rangkaian
transition piece ke badan nozzle yang telah dilepas.
4. Lepas dan buang gasket yang menyegel antara tubuh nozzle dan rangkaian
transition piece. Hati-hati menggunakannya dalam melepas gasket
sehingga permukaan gasket sealing tidak tertoreh atau tergores.
5. Mencatat setiap kelainan atau cacat yang ditemukan selama
pembongkaran di PGS / GT-FF-6118.
Teknik Mesin
Universitas Jember 65
Catatan
Catatan
1. Memeriksa bagian untuk penumpukan karbon utama, dan untuk slot terpasang
atau orifices prior membersihkan. jika telah terjadi kebocoran bahan bakar
minyak ke bagian atomizing air, maka akan diperlukan menghilangkan
Teknik Mesin
Universitas Jember 66
minyak dan karbon dari benda, kondisi seperti ini harus dikoreksi. Temuan
dicatat di PGS / GT-FF-6118.
2. Potonganbesar face carbon dapat diambil atau digosok dengan jari-jari. ini
akan mempersingkat waktu yang dibutuhkan dalam membersihkan tangki.
Perhatian
Jangan menggunakan pencakar logam, pisau pena, atau sikat kawat untuk
menghilangkan karbon dari bagian metering bahan bakar.
3. Merendam bagian dalam larutan yang bersih seperti yang, dan bagian yang
memungkinkan untuk direndam pada suhu larutan yang direkomendasikan
oleh pemasok sampai bersih. Ikuti instruksi produsen untuk penggunaan, suhu
yang diperlukan dan tindakan keselamatan harus diamati.
Teknik Mesin
Universitas Jember 67
Tabel 5.1 Inti dari combustion inspection
1. Combustion Liner 1. Foreign Object 1. Periksa dan identifikasi komponen combustion chamber
2. Combustion end 2. Abnormal wear 2. Periksa dan identifikasi setiap crossfire tubes, retainer dan
cover 3. Cracking combustion liner
3. Fuel nozzles 4. Liner cooling hole 3. Periksa Combustion liner terhadap TBC spallation, wear dan cracks.
4. End caps plugging Periksa combustion system dan discharge casing terhadap debris dan
5. Transition Pieces 5. TBC coating condition object asing.
6. Cross Fire Tube 6. 4. Periksa transition piece terhadap wear dan crack
7. Flow Sleeves Oxidation/corrosion/Erosion 5. Periksa fuel nozzle terhadap plugging pada tips, erosion pada tip
8. Purge Valves 7. Hot spots/burning holes dan safety lock pada tips
9. Check valves 8. Missing hardware 6. Periksa semua fluida, udara, dan gas yang lewat didalam nozzle
10. Spark plugs 9. Clearance Limits assembly terhadap plugging, erosi, burning, dll
11. Flame detectors 10. Boroscope compressor 7. periksa spark plug assembly terhadap binding, periksa kondisi
12. Flex Hoses and turbine elektroda dan insulator
8. Ganti semua consumable dan normal wear dan tear item seperti
seals, lockplates, nuts, bolts, gasket, dll.
Teknik Mesin
Universitas Jember 68
9. Lakukan visual inspection pada 1st stage turbine nozzle partition dan
boroscope inspect turbine bucket untuk menandai progress kerusakan
dan deteriorasi dari part tersebut. inspeksi ini membantu dalam
pembuatan HGPI schedule.
10. Lakukan boroscope inspection pada kompresor
11. Masuk kedalam combustion wrapper dan periksa kondisi dari blade
pada aft end dari axial flow compressor dengan borescope
12. Visual inspect compressor inlet dan turbine exhaust area, periksa
kondisi IGV, IGV bushing, laststage bucket dan exhaust system
component
13. Pastikan Langkah yang benar untuk purge dan check valve.
pastikan setting dan kalibrasi yang benar pada combustion control
Teknik Mesin
Universitas Jember 69
BAB 6
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Penggunaan turbin gas memiliki banyak keuntungan dari segi instalasinya yang
tidak memerlukan tempat yang luas, namun daya yang dihasilkan sangat besar, uap
panas yang telah melewati turbin masih dapat digunakan lagi untuk memanaskan air
agar menjadi steam, ditambah lagi mengingat gas alam merupakan bahan baku untuk
membuat amoniak yang menjadi bahan dasar pembuatan pupuk urea, sehingga turbin
gas tidak perlu menggunakan bahan bakar cair seperti solar untuk pengoprasiannya.
Kerusakan pada setiap komponen yang terjadi saat di inspeksi hampir serupa
yaitu berupa keausan, korosi/erosi, retak (crack) dan distorsi. Hal tersebut
diakibatkan temperatur kerja turbin gas sangat tinggi dan juga komposisi udara
sekitar yang dapat mengakibatkan korosi dan juga kotoran yang lolos dari filter yang
dapat mengakibatkan komponen aus.
Teknik Mesin
Universitas Jember 70
6.2 Kritik dan Saran
Bagi masyarakat sekitar, tenaga bantuan, pegawai yang ikut bekerja ketika
dilakukan inspeksi, para mekanik menyebutnya turn around (TA) di pabrik selalu
perhatikan rambu-rambu K3 dan menggunakan APD yang dianjurkan selama bekerja.
Periksa selalu kandungan gas buang seperti NOx,CO, dll yang dihasilkan turbin
gas, jangan sampai melebihi ambang batas yang disarankan agar tidak mencemari
udara. Untuk itu gunakan katalisator yang sesuai pada exhaust turbin gas.
Teknik Mesin
Universitas Jember 71
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. ----. MS-6000 Service Manual Inspection and Maintenance. New York.
General Electric Company.
Purwanto, Adi., Kamil, M.F. 2015. UNIT UTILITY DAN MAINTENANCE POMPA
P2252 DI BENGKEL MESIN DEPARTEMEN PEMELIHARAAN I PT.
PETROKIMIA GRESIK. MALANG. UNIVERSITAS BRAWIJAYA.