Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PENDIDIKAN

PRAKEK KERJA INDUSTRI

PT UNILEVER INDONESIA. Tbk

Disusun Oleh :

NAMA :LUKMANUL HAKIM

NIS :1718.071.045

KELAS :XI TKJ I

BAGIAN :Office

SMK GLOBAL MULIA


Jl. Untung Suropati Kp. Cibereum Desa Mekar Mukti Kecamatan Cikarang

Utara Kabupaten Bekasi, 17530 Email : smkglobalmulia2014@gmail.com

Website : www.smkglobalmulia.sch.id

Tahun Ajaran 2018 – 2019


BIODATA PESERTA PREKTEK KERJA INDUSTRI

Nama : Lukmanul Hakim


Tempat, Tanggal Lahir : Bekasi, 1 Juni 2002
Jenis Kelamin : Laki – laki
NIS / NISN : 1718.071.045
Kelas / Program Keahlian : XI TKJ 1 / Teknik Komputer
Jaringan
Tahun Pelajaran : 2018 – 2019
Agama : Islam
No. Telp : +61 822-6151-1288
Alamat Rumah : Jl. Kancil 1 Block. A No. 55 RT. 02
RW. 07, Kelurahan Setajaya,
Kecamtan Cikarang Timur, Kota
Bekasi, Jawa Barat, Indonesia.

Bekas, …………………….2019

Lukmanul Hakim

i
PROFIL PERUSAHAAN

Nama Perusahaan : PT UNILEVER INDONESIA. Tbk

Jenis Produk / Jasa : Detergent Rinso dan Surf

Alamat : Jl.Jababeka Raya Blok O Cikarang-Bekasi

No Telp : +62 21 893 4648

Fax : +62 21 893 300 68

Bagian : Office NSD

1. Membantu Memasukkan data


PAMCO.
Pekerjaan yang diberikan
2. Menulis ulang data penggunaan energi
3. Menimbang hasil mesin pack.

Nama Pembimbing : Imam Budiyono

Nama HRD : Nunung Setiawan

Pelaksanaan PRAKERIN : 1 Agustus 2018 – 31 Oktober 2018

ii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PREKATEK KERJA INDUSTRI

DI PT. UNILEVER INDONESIA .Tbk

Pada hari / tanggal :


Oleh :

Pihak Pihak
Manager Perusahaan Pembimbing Sekolah

(Nunung Setiawan) (Abdul Rohman, S.Kom.I)

Mengetahui,
Kepala SMK Global Mulia

(Drs. Muhammad kurnia, M.Pd.)

iii
MOTTO

 Semua yang terjadi itu adalah takdir, namun takdir bisa dirubah dengan cara
berusaha dan berikhtiar semaksimal mungkin.
 Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila telah
selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sunggguh-sungguh urusan yang
lain.
 Keberhasilan tidak akan tercapai tanpa ilmu pengetahuan.
 Pendidikan adalah bekal untuk masa depan, dan merupakan perlengkapan
paling baik untuk hari tua.
 Tidak ada Kekayaan yang melebihi akal dan tidak ada kemelaratan yang
melebihi kebodohan.
 Waktu adalah pedang, jika kamu menggunakannya dengan baik maka itu
akan menolongmu, jika tidak digunakan dengan baik maka akan
membunuhmu.
 Kegagalan merupakan awal dari suatu keberhasilan.
 Barang siapa bersungguh – sungguh, niscaya akan berhasil.

iv
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah berkat atas rahmat dan hidayah Allah SWT penulis


sekaligus peserta PRAKERIN dapat menyelesaikan amanat yang telah diberiakn
kepada sang penulis yaitu membuat laporan PRAKERIN. Hasil Kegiatan Praktik
Kerja Industri di PT. Unilever Indonesia, Tbk dapat terselesaikan dengan baik
tanpa ada halangan apapun dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Laporan ini dapat terselesaikan atas bantuan dan bimbingan dari semua
pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak
yang telah membantu penulis dalam melaksanakan kegiatan serta membantu
dalam penyelesaian laporan ini, terutama kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan penulis nikmat sehat
sehingga penulis dapat melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Industri
dan dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
2. Orang Tua yang telah mendukung penulis dalam melaksanakan
kegiatan PRAKERIN.
3. Bapak Nunung Setiawan selaku Manager HRD yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan
kegiatan praktik kerja industri di PT. Unilever Indonesia, Tbk.
4. Bapak Imam Budiyono selaku pembimbing selama melaksanakan
PRAKERIN di PT. Unilever Indonesia, Tbk.
5. Ibu Tina Sari Oktiana yang telah memfasilitasi penulis dalam
melaksanakan kegiatan PRAKERIN.
6. Bapak Sowi Wandi Kuswara yang telah memberikan ilmunya tentang
pekerjaannya dan pekerjaan penulis selama prektek kerja industri.
7. Rekan – rekan kegiatan PRAKERIN di PT. Unilever Indonesia, Tbk
yang telah bekerja sama dengan penulis selama melaksanakan
kegiatan PRAKERIN.

v
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk meningkatkan kualitas dalam penulisan laporan. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya dapat
bermanfaat bagi pembaca.

vi
DAFTAR ISI

Halaman Judul

BIODATA PESERTA PREKTEK KERJA INDUSTRI ...................................... i

PROFIL PERUSAHAAN .................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii

MOTTO .............................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ......................................................................................... v

DAFTAR ISI ...................................................................................................... vii

BAB I Pendahuluan ............................................................................................. 1

A. Latar Belakang Peraktek Kerja Industri ................................................ 1

B. Landasan Hukum Praktek Kerja Lapangan (PRAKERIN) ................... 2

C. Tujuan Kegiatan Praktek Kerja Industri ................................................ 3

D. Manfaat Praktek Kerja Industri ............................................................. 3

E. Metode Pengumpulan Data ................................................................... 4

BAB II Pelaksanaan Praktek Kerja Industri ........................................................ 5

A. Profil Perusahaan ................................................................................... 5

B. Tata Letak Perusahaan .......................................................................... 9

C. Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan ........................................... 10

1. Supply Chain Director ........................................................................ 10

2. Technical Manager TBB ..................................................................... 11

3. Quality Manager ................................................................................. 11

4. Production Manager ........................................................................... 11

5. Plant Engineer Manager ..................................................................... 11

6. Works Personal Manager.................................................................... 11

vii
D. Sistem Tenaga Kerja PT. Unilever Indonesia Tbk .............................. 11

E. Alur Pembuatan Produk ...................................................................... 12

F. Hasil Produksi Produk ............................................................................ 13

G. Tempat Pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ................ 14

H. Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PraKerIN) ...................... 14

1. Peraturan dan Sistem Dalam Memasukkan Data Plan Machine


Control (PAMCO) ...................................................................................... 15

2. Rumus – Rumus Dalam Plan Machine Control.................................. 17

3. Cara Memasukkan Data PAMCO ....................................................... 17

I. Masalah yang Dihadapi dan Penanganan Masalah ................................. 21

BAB III .............................................................................................................. 24

A. Kesimpulan.......................................................................................... 24

B. Saran .................................................................................................... 25

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Peraktek Kerja Industri

Dalam pendidikan kejuruan di Indonesia yang bertujuan untuk


membentuk karakter yang matang dan pegalaman yang siap untuk
menghadapi dunia industri maka pemerintah mengadakan program Perkatek
Kerja Industri (PREKERIN) untuk sekolah-sekolah kejuruan di seluruh
Indonesia. Tentunya “PRAKERIN” tidak terbatas pada dunia industri dalam
produksi saja, termasuk dunia usaha dalam bidang jasa.

Praktik Kerja Industri adalah suatu sistem pendidikan keahlian


profesional yang memadukan antara pendidikan sekolah dengan program
penguasaan keahlian, yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di
dunia industri untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu.

Seperti namanya “Peraktek Kerja Industri” siswa - siswi yang


mengikuti program ini dapat mempraktekan dan mempelajari lebih dalam
ilmu - ilmu yang telah dipelajari di sekolah sebelumnya serta meningkatkan
daya berfikir dan berperilaku lebih matang. Dengan adanya peraktek maka
para siswapun dituntut untuk menguasai dasar - dasar ilmu kejuruan yang
telah dipilihnya dan dipelajarinya di sekolah.

Alasan utama mengapa para siswa - siswi harus memiliki bekal ilmu
pengetahuan dasar sesuai bidangnya agar dalam pelaksanaan Praktek Kerja
Industri tidak mengalami kendala yang berarti dalam penerapan Ilmu
Pengetahuan dasar yang kemungkinan besar dalam proses praktek kerja
industri mendapatkan ilmu-ilmu baru yang tidak diajarkan di Lembaga SMK
terkait.

1
B. Landasan Hukum Praktek Kerja Lapangan (PRAKERIN)

Praktek Kerja Industri yang merupakan bagian dari kurikulum di


SMK berlandasan kepada sejumlah perundang - undangan, antara lain
sebagai berikut :
1. PP Nomor 29 Bab XI Pasal 20 Ayat 1 yang berbunyi : ”Penyelenggaraan
Sekolah Menengah Kejuruan dapat bekerja sama dengan masyarakat
terutama dengan dunia usaha dan para dermawan untuk memperoleh
sumber daya dalam rangka menunjang penyelenggaraan dan
pengembangan pendidikan”.
2. PP Nomor 39 Bab III pasal 4 butir 8 yang berbunyi : ”Peran serta
masyarakat dapat berbentuk pemberian kesempatan untuk magang atau
pelatihan kerja”.
3. Keputusan Menteri No.0490/1993 tentang Kurikulum SMK yang berisi
bahwa “Dalam melaksanakan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur
yaitu Pendidikan didalam sekolah dan pendidikan diluar sekolah.
4. UU. No. 2 tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional yaitu untuk
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau
latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
5. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah.
6. Keputusan Mendikbud Nomor 086/U/1993 Bab IV Butir C1 (Kurikulum
1994 SMK) yang berbunyi : ”Sekolah menengah kejuruan dapat memilih
pola penyelenggaraan pendidikan sebagai berikut :
a. Menggunakan unit produksi (UP) sekolah yang berorientasi secara
profesional sebagai wahana pelatihan kejuruan.
b. Melaksanakan sebagian kelompok mata pelajaran keahlian kejuruan
di sekolah dan disebagian lainnya di dunia usaha , dunia industri
(DU/DI).
c. Melaksanakan kelompok mata pelajaran keahlian kejuruan
sepenuhnya di masyarakat , dunia usaha dan industri (DU/DI)

2
C. Tujuan Kegiatan Praktek Kerja Industri

Penyelenggaraan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) pada Sekolah


Menengah Kejuruan adalah sebagai berikut :

1. Penyelenggaraan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) pada Sekolah


Menengah Kejuruan adalah sebagai berikut :Mempraktikan serta
mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah di dapat di sekolah.
2. Memperkokoh “link and match” antara SMK dan dunia kerja.
3. Meningkatkan efektifitas dan efesiensi proses pendidikan dan pelatihan
kerja berkualitas.
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan.
5. Membekali siswa dalam mengembangkan kepribadian, potensi diri, dan
dasar-dasar keahlian yang kuat dan benar melalui pengalaman kerja di
industri.

D. Manfaat Praktek Kerja Industri

Jika ditinjau dari tujuan prakerin seperti yang telah dibuat daftarnya
diatas, maka prakerin ini memiliki manfaat besar bagi siswa itu sendiri,
diantaranya:

1. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian professional,


dengan keterampilan, pengetahuan, serta etos kerja yang sesuai dengan
tuntutan zaman.
2. Mengasah keterampilan yang diberikan dan telah di dapatkan selama
kegiatan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khusunya dari SMK
Global Mulia.
3. Mengenalkan siswa/siswi pada pekerjaan lapangan di Dunia Industri (DI)
dan Dunia Usaha (DU), sehingga pada saat siswa/siswi bekerja yang
sesungguhnya mereka dapat mudah beradaptasi dengan cepat.

3
4. Meningkatkan efesiensi waktu dan tenaga dalam mendidik dan melatih
tenaga kerja yang berkualitas.
5. Sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan bahwa pengalaman kerja
sebagi bagian dari proses pendidikan.
6. Memberikan keuntungan pada pihak sekolah dan siswa/i itu sendiri,
karena keahlian yang tidak diajarkan di Sekolah bisa di dapatkan dari
Dunia Industri (DI) ataupun Dunia Usaha (DU).
7. Siswa/Siswi mendapatkan kompetensi yang tidak diperoleh dari Sekolah.
8. Siswa/Siswi dapat memberikan kontribusi tenaga kerja yang telah
ditempatkan.
9. Memberikan motivasi dan meningkatkan etos kerja bagi siswa/siswi.
10. Mempererat hubungan sekolah dengan lembaga instansi atau Dunia
Industri (DI).

E. Metode Pengumpulan Data

Metode unutk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam


menyusun laporan kami mengambil metode wawancara dan Training.

Metode ini merupakan metode paling efektif dalam mengumpulkan


data-data yang diperlukan. Dengan metode ini penulis secara langsung
melakukan wawancara dengan pembimbing di lapangan dan mengikuti
training rutin kariawan. Data-data yang diperoleh metode ini antara lain :

1. Sejarah dari berdirinya perusahaan Unilever


2. Informasi detail PAMCO.
3. Pendistribusian Produk.
4. Metode pembelian bahan-bahan dan akat-alat yang dibutuhkan
untuk menjalankan kegiatan produksi.
5. Cara kerja mesin-mesin pack, dan mesin pengaduk Rinso dan
Surf.

4
BAB II

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Gambar 1 Lambang Unlever

A. Profil Perusahaan

Unilever didirikan pada tahun 1930 sebagai hasil penggabungan dari


produsen margarin asal Belanda, Margarine Unie dan produsen sabun asal
Inggris, Lever Brothers. Selama paruh kedua dari abad ke-20, Unilever secara
signifikan berdiversifikasi ke berbagai bidang bisnis dan juga berekspansi ke
berbagai negara. Unilever juga membuat beberapa upaya akuisisi, termasuk
Lipton (1971), Brooke Bond (1984), Chesebrough-Ponds (1987), Best Foods
dan Ben & Jerry's (2000), serta Alberto-Culver (2010).

Unilever adalah perusahaan multinasional yang berkantor pusat di


Rotterdam, Belanda dengan nama Unilever N.V. dan London Inggris dengan
nama Unilever plc. Unilever memproduksi makanan, minuman, pembersih,
dan juga perawatan tubuh. Unilever adalah produsen barang rumah tangga
terbesar ketiga di dunia, jika didasarkan pada besarnya pendapatan pada tahun
2012, di belakang.

5
P&G dan Nestlé Unilever juga merupakan produsen olesan makanan
(seperti margarin) terbesar di dunia. Unilever adalah salah satu perusahaan
paling tua didunia yang masih beroperasi, dan saat ini menjual produknya ke
lebih dari 190 negara.
Unilever memiliki lebih dari 400 merek dagang, dengan 14 merek
diantaranya memiliki total penjualan lebih dari £1 milliar, yakni : Axe, Dove,
Omo, Becel, Heartbrand, Hellmann's, Knorr, Lipton, Lux, Magnum, Rama,
Rexona, Sunsilk dan Surf. Unilever N.V. dan Unilever plc, beroperasi di
bawah satu nama dan dipimpin oleh dewan direksi yang sama. Unilever
dibagi menjadi empat divisi utama yakni makanan, minuman dan es krim,
perawatan rumah tangga, dan perawatan tubuh. Unilever memiliki pusat riset
dan pengembangan di Inggris, Belanda, Tiongkok, India, dan Amerika
Serikat.

PT. Unilever Indonesia Tbk. mempunyai pabrik di dua kawasan


indutri yaitu:

1. Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) untuk pabrik kosmetik dan


sabun.
2. Kawasan Industri Jababeka Cikarang untuk pabrik HPC Liquid, NSD
(Non Soap Detergent) SCC & C (Spread Cooking Category & Cullinary),
Walls, dan TBB (Tea Bags and Beverages).

Sebagai perwujudan dari komitmen perusahaan untuk menjamin


standar mutu produk yang bertaraf Internasional, seluruh pabrik Unilever
telah mendapat sertifikat ISO 9001. Perolehan sertifikat tersebut diawali
dengan pabrik sabun dan kosmetik di Rungkut, Surabaya, pada tahun 1997
dan disusul oleh pabrik-pabrik lainnya pada tahun 1998. Sebelumnya pabrik-
pabrik Unilever juga sudah mendapat sertifikat Total Productive Maintenance
(TPM) dari Japan Institut of Plant Maintenance (JIPM) Jepang serta
penghargaan nihil kecelakaan dari Unilever global maupun pemerintah RI.
Untuk menjamin keselamatan kerja karyawan, PT Unilever Indonesia Tbk

6
juga mulai menerapkan System Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3).

PT. Unilever Indonesia. Tbk senantiasa ikut dalam proses


pembangunan dan pencerdasan kehidupan bangsa Indonesia melalui program
lingkungan dan sosial. Di bidang lingkungan, kebijakan Unilever diterapkan
dalam program yang berkesinambungan dengan menyediakan produk-produk
berkualitas tinggi, aman serta peduli keselamatan dan kesehatan pekerja,
pelanggan, dan lingkungan sekitar. Secara bertahap, Unilever berusaha agar
dapat selalu mengurangi jumlah limbah yang dihasilkannya, menghemat
pemakaian energi dan air, serta menguji penerapan konsep penggunaan
kembali dan konsep daur ulang. Dalam hal pengembangan produk, Unilever
menggunakan metode pengujian yang dinamakan Analisa Daur Hidup atau
Life Cycle Assessment (LCA) yang meninjau seluruh aspek produksi mulai
dari bahan baku hingga limbah yang ditimbulkan setelah pemakaian. Di
Indonesia, Unilever menjalin kerjasama dengan Bapedal (Badan Pengendali
Dampak Lingkungan) dan APIEA (Asia Pacific Institut of Environmental
Assessment).

Dibidang sosial kemasyarakatan, PT Unilever Indonesia Tbk secara


kontinu dan konsisten berupaya untuk melakukan transfer teknologi kepada
pengusaha kecil agar mereka dapat meningkatkan kualitas dan manajemen
perusahaan sehingga dapat menyerap tenaga kerja tambahan yang cukup
banyak.

Dalam program kemitraan, PT. Unilever Indonesia Tbk telah


mengangkat dan membina pengusaha kecil sebagai mitra produksi serta
membantunya agar lebih pesat lagi. Keberhasilan dibidang ini telah mendapat
pengakuan pemerintah dengan dianugrahkannya penghargaan Upakarti pada
tahun 1998.

Dalam program pendidikan masyarakat PT. Unilever Indonesia Tbk


memberikan bantuan kepada Balai Latihan Kerja (BLK) dan beasiswa bagi

7
mahasiswa berprestasi yang kurang mampu. Program ini diberikan kepada
mahasiswa dari Universitas Negeri di seluruh Indonesia berdasarkan syarat-
syarat yang ditentukan.

Adapun PT. Unilever Indonesia Tbk memiliki tujuan, visi, dan misi
yang dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Tujuan Perusahaan

Tujuan Unilever adalah memenuhi kebutuhan sehari-hari setiap


anggota masyarakat dimana pun mereka berada, mengantisipasi aspirasi
konsumen dan pelanggan, serta menanggapi secara kreatif, dan kompetitif
dengan produk-produk bermerek dan layanan yang meningkatkan kualitas
kehidupan.
2. Visi Perusahaan

Untuk menjadi pilihan pertama para pelanggan, konsumen, dan


masyarakat.
3. Misi Perusahaan
1. Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi
kebutuhan dan aspirasi pelanggan.
2. Menjadi yang terdekat di pasar bagi pelanggan dan pemasok.
3. Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.
4. Meningkatkan target bagi pertumbuhan yang menguntungkan dan
sukses dalam memberikan imbalan di atas rata rata bagi karyawan
dan pemegang saham.
5. Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada
masyarakat dan lingkungan hidup.

8
B. Tata Letak Perusahaan

Lokasi dari PT. Unilever Indonesia.Tbk sebagai berikut :

1. Head Office

Graha Unilever

Jl. Jendral Gatot Subroto Kav. 15, Jakarta 12930

Telp. :+6221 526 2112

Fax. :+6221 526 2044

2. Office
1. Unilever Food Solutions

Jl. HR. Rasuna Said Kav. B-9 4th floor Kuningan, Jakarta 12910

Telp. : +6221 520 1010

Fax. : +6221 520 0164/184

2. Costumer Services & Key Account Management

Wisma Aldiron Dirgantara Jl. Gatot Subroto Kav. 72 Pancoran,


Jakarta 12780

Telp. :+6221 791 81880

Fax. : +6221 791 96951

3. Factories

Cikarang

1. Skin Care Factory


Jl. Jababeka V Blok U No. 14 – 16 Cikarang, Bekasi 17520
Telp .:+6221 2863 8090
Fax. :+6221 8984 0314
2. HPC Liquid & powder

9
Jl. Jababeka Raya Blok O Cikarang, Bekasi 17520
Tel. +6221 893 6277. 893 4884
Fax. +6221 893 4886
3. Personal Care & Personal Wash
Jl. Rungkut Industri IV/5 – 11 Surabaya 60291
Telp. :+6231 8432 117, 8483 297
Fax. :+6231 843 9159

C. Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan

PT Unilever Indonesia Tbk, yang beroperasi dengan suatu struktur


organisasi yang ditentukan pada penentuan tugas dan tanggung jawab yang
jelas. Dalam hal ini karyawan yang akan direkrut, diseleksi secara teliti,
dilatih agar dapat memberikan kontribusi yang berkualitas tinggi kepada
perusahaan.
PT Unilever Indonesia Tbk, menggunakan struktur organisasi staff
dan dalam hal ini pemimpin tertinggi PT Unilever Indonesia Tbk adalah
seorang Presiden Direktur. Presiden Direktur membawahi delapan direktur
yaitu : Food Director, Ice Cream Director, Home Care Director, Personal Care
Director, Supply Chain Director, Human Resources Director, Sales Director,
Commercial Director dan Costumers Relation Director. Supply Chain
Director membawahi seorang General Works Manager yang memimpin
pabrik Rungkut dan 3 orang Technical Manager (TM), yaitu TM pabrik
makanan, TM pabrik es krim dan TM pabrik detergen. Tugas dan tanggung
jawab dari masing-masing bagian struktur tersebut adalah sebagai berikut :
1. Supply Chain Director

Mengkoordinasi aktivitas teknik dari kegiatan perusahaan dan


bertanggung jawab memastikan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan dari
seluruh system manajemen mutu perusahaan.

10
2. Technical Manager TBB

Bertanggung jawab atas efektivitas dan efisiensi manajemen dari


segi operasi, memastikan persediaan produk dengan mutu baik, biaya
rendah, dan tepat waktu.

3. Quality Manager

Mengelola seluruh uji spesifik yang sesuai dan memeriksa mutu


bahan mentah, material pengemas, dan produk akhir.

4. Production Manager

Mengelola mutu produk sesuai spesifikasi dan kondisi proses,


memastikan bahan mentah, materi pengemas, dan produk akhir disimpan
dalam kondisi sesuai, mudah digunakan, dan mudah dipindahkan.

5. Plan Engineer Manager

Merencanakan dan mengorganisasi pemeliharaan alat dan sarana


pendukung proses produksi dan memastikan seluruh peralatan terinstalasi
dengan benar.

6. Works Personal Manager

Bertanggung jawab dalam hal perekrutan dan pelatihan karyawan


non staff pada lokasi pabrik yang bersangkutan.

D. Sistem Tenaga Kerja PT. Unilever Indonesia Tbk

Tenaga kerja PT Unilever Indonesia Tbk, dibagi menjadi dua, yaitu


staff dan non staff .Jabatan staff terdiri dari Tehnical Manager hingga
Assistant Manager. Sedangkan non staff terdiri dari karyawan tetap dan
karyawan kontrak, yang dibagi berdasarkan pada tanggung jawab (job class).
Ketiga golongan tersebut adalah:

1. Golongan A kelas 3 – 6 terdiri dari operator, packer, dan Gluer.


2. Golongan B kelas 7 – 9 terdiri dari fitter, supir, dan mandor.

11
3. Golongan C kelas 10 – 16 terdiri dari supervisor, skretaris,
karyawan administrasi, dan analis.

Jumlah tenaga kerja pabrik Cikarang yang meliputi pabrik makanan,


Ice Cream, dan detergent adalah 993 orang, yitu 940 orang laki – laki dan 53
orang perempuan. Dalam keadaan normal, pabrik NSD beropoerasi selama
24 jam sehari selama enam hari dalam seminggu dengan waktu kerja produksi
dibagi menjadi 3 bagian atau 3 shift perhari yaitu :

 Dinas pagi : jam 06.00 s/d 14.00 dengan jam istirahat 09.00 s/d
10.00.
 Dinas siang : jam 14.00 s/d 22.00 dengan jam istirahat 17.00 s/d
18.00.
 Dinas malam : jam 22.00 s/d 06.00 dengan waku istirahat 02.00
s/d 02.30.
 Dinas normal : jam 07.30 s/d 15.00 (pada hari sabtu s/d jam
13.10) dengan waktu istirahat 11.30 s/d 13.00.

E. Alur Pembuatan Produk

RMS DISPENSING PROSES PACKING LINE BOF

1. RMS (Raw Material Storage)


Pada pembuatan suatu produk, tentu diperlukan bahan baku seperti
material pokok maupun packaging produk. Di RMS inilah semua material
yang di datangkan dari Supplie disimpan serta di data kedatangnannya.
2. Dispensing
Material yang hendak digunakan, dimasukkan ke dalam
dispensing untuk ditimbang sesuai takaran yang ditenukan. Pada bagian
ini diperlukan ketelitian, karena jika slah penimbangan maka produk yang

12
dihasilkan tidak sesuai standard an akan mempengaruhi proses
selanjutnya.
3. Packing Line
Setelah bahan liquid suatu produk selesai dibuat, maka liquid
tersebut di tamping ke wadah penampungan yang mempunyai kapasitas
ang besar. Liquid tersebut ditransfer ke Packing Line untuk kemudian
difilling ke kemasan.
4. BOF (Back Of Factory)
BOF merupakan tempat penyimpan produk jadi, produk yang
sudah siap dipasarkan disimpoan terlebih dahulu, untuk didata dari
tanggal sampai kode produksi. Dari BOF semua produk disebar

F. Hasil Produksi Produk

Produk – produk yang dihasilkan oleh PT. Unilever Indonesia Tbk


dibagi dalam beberaoa devisi, yaitu devisi SCC&C (Spread Cooking
Category & Cillinary), NSD (Non Soap Detergent), TBB (Tea & Beverages
Bags), Luquid, Ice Cream, dan Skin yang beroperasi di Cikarang Bekasi, dan
Personal Care Product yang beroperasi di Rungkut – Surabaya.

Devisi Head Care & Liqiud (Detergent) sampai saat ini detergent
merupakan peoduk terbesar perusahaan dan tekah membuktikan volume
penjualan yang meyakinkan. Sejak tahun 1970, devisi detergent melipat
gandakan volume penjualan dan sampai saat ini. Sabun pencuci pertama di
Indonesia yang menggunakan NSD (Non Soap Detergent) berhasil menjadi
nomor datu di pasaran yaitu Rinso. Adapun jenis lainnya dari devisi ini
adalah :

1. Devisi NSD : Rinso dan Surf.


2. Devisi HPC : Shampo Clear, Sunsilk, Lifebouy, dan Dove.
3. Devisi Liquid : Molto, Comfort, Sinlight, SuperPell, dan
Wipol.

13
G. Tempat Pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)

Gambar 2 Ruangan yang disediakan untuk seluruh peresta PRAKERIN

Tempat pelaksanaan Praktek Kerja Industri dari tanggal 1 Agustus


2018 – 30 Oktober 2018 yaitu di salah satu Pabrik Unilever Indonesia Tbk
bertepat di kawasan Jababeka – CIkarang Pabrik PT. Unilever HPC
CIkearang yang bertempat di Jl. Jababeka Raya Blok O Cikarang, Bekasi.

Penulis ditempatkan pada bagian Office Production NSD (Rinso dan


Surf) di bagian produksi detergent, NSD Department.

H. Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PraKerIN)

Waktu yang dilaksanakan pada kegiatan Praktik Kerja Industri


(PRAKERIN) di PT. Unilever Indonesia, Tbk khususnya di PT. Unilever
HPC Cikarang untuk peserta PRAKERIN sama dengan jam kerja karyawan
Dinas Normal, yaitu :

1. Senin – Jumat >Masuk pukul 07.30 sampai 15.00 WIB.


2. Sabtu >Masuk Pukul 07.30 sampai 13.00 WIB

Adapun kegiatan yang dilakukan penulis selama kegiatan Praktik


Kerja Industri yaitu sebagai berikut :

1. Menginput data Plan Machine Control ( PAMCO ) NSD.


2. Menulis ulang Energi Usage NSD.
3. Menimbang hasil mesin pack NSD (Quality)
4. Belajar VLAN bersama pihak jaringan NSD.

14
I. Plan Machine Control (PAMCO)

Gambar 3 Kertas PAMCO

Plan Machine Control (PAMCO) merupakan suatu System yang


dibuat untuk membantu mengetahui performance dari mesin packing
setiap 3 shift perhari yaitu malam, pagi, dan sore.

1. Peraturan dan Sistem Dalam Memasukkan Data Plan Machine


Control (PAMCO)

Memasukkan data PAMCO tidak hanya mendata menyala atau


tidaknya mesin pack dalam pebrik tetapi juga memasukkan data hasil
mesin pack, berapa lama mesin pack berjalan, berapa lama karyawan /
operator berkerja, apa saja yang dikerjakan untuk merawat mesin pack,
dan masih banyak hal lainnya. Untuk memperlancar dan memperlengkap
pendataan dengan cepat dan efisien maka dibuatlah beberapa peraturan
dan system dalam memasukkan data PAMCO.

Kriteria PAMCO adalah waktu yang terbuang selama proses


packing. Pembagian Kriteria waktu yang terbuang dalam PAMCO terdiri
dari 4 kriteria yaitu :

1. Legal Losses, yaitu waktu yang tidak dipakai untuk kegiatan produksi
karena alasan peraturan / hukum yang terkait. Contoh seperti libur hari
Minggu dan libur tanggal merah kecuali hari Minggu.

15
2. Untilised Capacity Losses, merupakan waktu yang tidak digunakan
untuk produksi dengan pertimbangan yang sudah ditentukan oleh
management.
3. Process Driven Losses, adalah waktu yang digunakan untuk kegiatan
tertentu diluar proses produksi.
4. Manufacturing Performance Losses yaitu waktu yang dimana proses
produksi tiba- tiba berhenti tanpa perencanaan.

Semakin banyak waktu yang terbuang untuk mesin berjalan, maka


akan ada lebih banyak jam kerugian jika line tiba-tiba berhenti. Maka dari
itu, untuk memperkirakan kerugian ini yang terbaik di hitung sebagai
persentase dengan cara mengambil data historis yang ada pada mesin.

Dalam PAMCO terdapat Loading Time (LT) yaitu waktu yang


dipakai operator untuk melakukan kegiatan produksi termasuk Uptime
(Waktu yang digunakan untuk kegiatan di luar produksi) yaitu VOT
(Velue Operating Time) dan MPL (Manufacturing Performance Losses).

Value Operating Time (VOT) adalah jumlah waktu minimum


yang dipakai oleh operator untuk melakukan kegiatan produksi dalam
kondisi ideal yang berarti beroperasi pada kecepatan nominal dan tanpa
kerugian apapun.

Untuk mengetahui Performance dari tiap mesin di area packing


yang meliputi jumlah Output, Waste, Value Operating Time, Loss Time,
dan Loading Time.

 Output merupakan jumlah dus yang dihasilkan suatu mesin selama


jam produksi.
 Waste adalah produk gagal sachet / polybag yang kosong karena
percobaan mesin atau pada saat persiapan pemulihan mesin untuk
suatu produk terbuang.
 Loss Time yaitu waktu yang terbuang diluar proses produksi. Di dalam
Loss Time terdapat Breakdown Stop dan Minor Stop. Breakdown Stop

16
merupakan penamaan untuk lama waktu berhentinya mesin di atas 10
menit, sebaliknya pada Minor Stop yaitu untuk berhentinya mesin di
bawah sampai 10 menit.
 Loading Time (LT) yang ideal dalam satu shift adalah 480 menit atau
8 jam dalam 1 Shift.
2. Rumus – Rumus Dalam Plan Machine Control

Terdapat beberapa rumus dalam Plan Machine control untuk


mengetahui jumlah waktu yang digunakan oleh mesin Produksi atau untuk
mengetahui Performance Mesin yang dijalankan. Beberapa rumus yang
penulis dapatkan selama kegiatan Praktik Kerja Industri dalam menginput
data PAMCO. Rumus tersebut adalah sebagai berikut :

1. Rumus untuk menghilangkan Velua Operating Time (VOT) adalah :

Output x Jumlah isi dus


=
speed

2. Rumus untuk menghitung Loss Time yaitu :

Output x Jumlah isi dus


𝑥= − 480
𝑆𝑝𝑒𝑒𝑑

3. Rumus menghitung Overall Equipment Efficiency (OEE) adalah :

𝑉𝑒𝑙𝑢𝑒 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒 (𝑉𝑂𝑇)


𝑂𝐸𝐸 =
Loding Time (LT)

3. Cara Memasukkan Data PAMCO

Proses memasukkan data haruslah teliti dan benar. Benyak sekali hal
yang harus diperhatikan saat memasukkan data PAMCO. Berikut langkah
– langkah memasukkan data PAMCO :

17
1. Membuka laman Database yang terhubung dengan server Database
Packing NSD dan lakukan Log In menggunakan NIP administrator.
Untuk membuka laman Database Pamco tidak membutuhkan
sambungan internet tapi hanya membutuhkan dambungan server dari
Database itu sendiri.

Gambar 4 Home page dari laman Database Plan Machine Control

2. Setelah LogIn dan masuk, buka laman Database dengan cara klik
“BPPLPH”.

Gambar 5 Home Page dari laman Database Plan Machine Control

Gambar 6 Page Access Database Plan Machine Control.

18
3. Menyesuaikan waktu (Tanggal/Bulan/Tahun), kategori (All, TBB,
NSD, Liquid, Walls, Skin, dll), shift (Malam, Pagi, Siang), dan
memilih nama mesin packing sesuain dengan apa yang tertulis pada
kertas lapporan Plan Machine Control (PAMCO). Untuk memasuki
halaman input data klik tombol “save”.

Gambar 7 Halaman PAMCO yang sudah sesuai, dan klik “save”

4. Setelah klik “save” akan masuk ke halaman memasukkan data – data


dari kertas PAMCO ke dalam komputer. Hanya 3 kolom saja yang
diisi dalam PAMCO NSD ini, yaitu “Works Hour”, “Output
Production”, dan “Machine Stop”.
I. Peratama (Work Hours) masukkan data karyawan yang
bertugas dengan hanya memasukkan NIPnya saja.

Gambar 8 Halaman pertama dari inpu t page ntuk memasukkan data karyawan yang
bertugas.

19
II. Kedua (Out Production) memasukkan data hasil dari mesin
pengepack Rinso. Gunakan rumus untuk menetehui seberapa
lama mesin berhenti lalu cocakkan dengan data Mechine Stop
yang akan dibahas.

Gambar 9 Laman OutPut Production Pop Up ”Qty” dan “Speed” Halaman kedua
untuk memasukkan data hasil mesin packing

Kolom ini manfaatnya menemukan jumlah Loss Time dari


mesin yang berhenti sesaat pada saat jam kerja.

Output x Jumlah isi dus ("Qty")


− 480 = 𝐿𝑜𝑠𝑠 𝑇𝑖𝑚𝑒
𝑆𝑝𝑒𝑒𝑑

Contoh pada gambar di atas :

18000
− 480 = 40.9
41 perhitungan di samping akan
dilanjutkan pada tahap selanjutnya untuk menentukan Loading
Time (waktu keseluruhan karyawan bekerja).

III. Ketiga (Mechine Stop) masukkan jumlah angka pada setiap


baris sesuai dengan keterangan yang tertulis pada lembar
laporan PAMCO. Sesuaikan besaran waktu Breakdown dan
Minor untuk menemukan Loading Time atau sama dengan
VOT.

20
Gambar 10 Halaman untuk memasukkan data berhentinya mesin pac k.

Memasukkan “Loading Time” dengan cara


menghitung Output
18000
− 480 = −40.9 Production tambahkan
41
dengan seluruh jumlah angka
yang ada di Machine Stop lalu tambahkan dengan banyak jam
kerja dalam satuan menit yaitu 480 menit (8 jam).

Dalam memasukkan Loading Time pada kolom harus


dengan kelipatan 30 yang berarti tungkat keditailan laporan ini
adalah 30 menit, jika hasil perhitungan tidak sesuai dengan
kelipatan 30 maka ambil klipatan 30 yang terdekat. Pada hasil
perhitungan kali ini hasilnya 439 menit dengan kelipatan 30
yang paling dekat adalah 450 menit dengan selisih hanya 11
menit. jadi total mesin berjalan dengan normal dan tanpa
kendala adalah 450 menit dari 480 menit bekerja. Setelah
selesai semua akhiri dengan menklik tombol Save and Return.

I. Masalah yang Dihadapi dan Penanganan Masalah

Alhamdulillah selama pelaksanaan program Praktek Kerja Industri


penulis tidak menghadapi masalah berarti yang mengganggu jalannya
program Praktek Kerja Industri kali ini. Namun penulis hanyalah manusia
biasa yang tidak bias terhindar dari semua masalah. Berikut masalah yang
dihadapi selama Praktek Kerja Industri beserta penanganannya :

21
1. Diberikan Pekerjaan yang Tidak Sesuai Dengan Jurusan Keahlian

Masalah ini sering dihadapi oleh kebanyakan peserta


PREKERIN namun tidak menurunkan semangant untuk mendapatkan
ilmu dan pengalaman dalam program PRAKERIN ini. Penulis dengan
jurusan keahlian Teknik Komputer Jaringan tidak bisa ditempatkan
pada bagian jaringan langsung karena Pabrik Unilever HPC, tempat
penulis PRAKERIN bagian jaringannya dipegang oleh pihak ketiga.

Penyelesaian masalah yang dilakukan adalah dengan


pembimbing mempersilahkan penulis untuk berkunjung dan bertanya-
tanya perihal jaringan pada pihak jaringan tersebut dengan syarat
sudah menyelesaikan tugas utama yang diberikan kepada penulis dan
teman-teman satu jurusan lainnya.

2. Masalah Saat Mengerjakan Pekerjaan Utama PAMCO

Gambar 11 Tulisan Tangan Yang Kurang Jelas

Dalam mengerjakan tugas memasukkan data Plan Machine


Control dengan kodisi kertas formulir dari ruang permesinan, tulisan
tangan yang kurang jelas dan salah dalam penulisan kode-kode dapat
menyulitkan penulis memasukkan data.

Pada contoh gambar di atas terlihat tulisan pada laporan PAMCO


yang kurang jelas. Dengan kurang jelasnya tulisan bisa saja peserta
PRAKERIN lain yang mengerjakan laporan tersebut memasukkan
angka yang salah.

22
Kejadian seperti ini memang jarang terjadi yang biasanya sebulan
sekali penulis mendapatkan laporan PAMCO seperti itu. Untuk
penjelasan lebih lanjut, penulis langsung menanyakan kepada
pembimbing dan sedikit berdiskusi untuk mencocokkan angka yang
tertulis tersebut.

23
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Program PRAKERIN bisa menjadi sarana pengembangan mental,


ilmu pengetahuan, dan pengalaman untuk mengahadapi dunia yang
ternyata sangat luas dan komplels ini. Berikut beberapa kesimpulan yag
bisa diambil penulis setelah mengikuti Program PRAKERIN ini :

1. Balajar mengahargai waktu yang tidak akan pernah kembali lagi.


2. Menemukan pembelajaran baru seperti mangatur pembelian
keperluan industry, pentingnya alat keselamatan bekerjan di dalam
pabrik industry, dan teknologi yang digunakan mesin-mesin pack
yang dimiliki Unilever khususnya masinpack Rinso.
3. Mendapat pengalaman bekerja secara langsung.
4. Merasakan yang namanya Diatur atasan dan Mengatur bawahan.
5. Kedisiplinan serta ketekukan saat diperlukan dalam dunia kerja,
karena jika tidak ada kedisiplinan serta ketekunan maka pekerjaan
tidak akan berjalan dengan cepat, tepat, dan teliti. Sehingga kegiatan
pekerjaan khususnya kegiatan produksi akan terhambat.

24
B. Saran

Selama melaksanakan Program PRAKERIN di Pabrik Unilever


Indonesia bidang HPC penulis mengambil pelajaran bahwa sesuatu yang
kelihatan besarpun akan memiliki kelemahan, keburukan, bahkan sampa
kejahatannya pula, karena kesempurnaan akan segalanya hanya dimiliki oleh
Allah SWT. Untuk saran yang saya berikan tertuju pada saya sendiri pribadi
dan semua yang membaca laporan ini. Berikut saran yang telah penulis
simpulkan :

1. Selalu mengikuti praturan. Dengan mengikuti praturan yang ada,


khususnya di tempat kerja, lingkungan pedidikan, kita ikut dalam
melancarkan kegiatan di sekitar walaupun hanya dengan mengikui
praturan dan tidak terlibat secara langsung.
2. Merencanakan sesautu dengan matang telabih dahulu sebelum
mengambil tindakan. Rencana yang matang untuk mencapai sesuatu
harus dimiliki semua orang, jangan sampai merencanakan sesuatu
namun belum matang dan menghancurkan semuanya.
3. Jangan terlalu sepenuhnya berharap kepada sesuatu selain Tuhan.
Berharap hamper sama dengan doa, namun sesuainya harapan
tergantung kepada orang yang kita harpakan, dan mereka cumanlah
manusia bahkan hanyalah benda. Percaya boleh namun tidak
sepenuhnya berharap karena hanya akan mendatangkan kekecewaan
jika tidak mendatangkan kebahagiaan.

25
LAMPIRAN

1. Tempat Praktek Kerja Industri

Gambar 12 Halaman Depan Office NSD Factory

Gambar 13 Gedung Pabrik Unilever HPC bagian depan

Gambar 14 Ruangan untuk seluruh peserta PRAKRIN

26
2. APD (Alat Pelindung DIri)

Gambar 15 Hairnet

Gambar 16 Sepati Savety

Gambar 17 Earplug (Penutup Kuping)

Gambar 18 Rompi PKL

27
3. Yang Dikerjakan (Plan Machine Control)

Gambar 19 Lembar Lapopran PAMCO

Gambar 20 Halaman Utama untuk memasukkan data PAMCO

28

Anda mungkin juga menyukai