KERJA PRAKTEK
OLEH:
MUHAMMAD WAFA ANDZANIL
(21080112140142)
ii
ABSTRACT
1
2.10. Manfaat Produksi Bersih ..................... Error! Bookmark not defined.
2.11. Life Cycle AnalysisI ............................. Error! Bookmark not defined.
Tabel 5.1 Hasil Absolute Penurunan Konsumsi Fuel Primary Reformer Error!
Bookmark not defined.
1
DAFTAR GAMBAR
Gambar 5.7 Kebijakan Efisiensi Energi dan Konservasi Sumber Daya Alam
Error!
Bookmark not defined.
Gambar 5.13 Grafik Hasil Konservasi Air PT. Petrokimia Gresik Error!
Bookmark not defined.
Gambar 5.19 Hydrogen Recovery Unit dan Ammonia Recovery Unit 122
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring dengan adanya peningkatan teknologi dan pembangunan, banyak kegiatan yang
menunjang peningkatan kondisi perekonomian.Salah satu bidang yang berkembang pesat
yaitu bidang perindustrian.Banyaknya jumlah industri saat ini selain dapat menunjukkan
adanya peningkatan kondisi perekonomian, juga merupakan langkah yang digunakan dalam
menyejahterakan masyrakat. Namun, masih ada dampak negatif yang kurang disadari antara
lain meningkatnya pencemaran dan perusakan lingkungan hidup akibat limbah indutri.
Limbah industri merupakan sisa-sisa usaha atau aktivitas produksi yang telah mengalami
perubahan baik secara fisik maupun kimia. Limbah tersebut baik secara langsung maupun
tidak langsung akan mencemari atau merusak lingkungan hidup, mengancam kesehatan dan
kelangsungan hidup manusia.
Untuk itu perlu diupayakan agar setiap kegiatan industri dapat menghasilkan limbah
seminimal mungkin sehingga beban perusahaan terkurangi.Penanganan limbah yang efektif
yaitu penanganan pada sumbernya yakni dengan meminimalkan limbah yang terbentuk
melalui penerapan konsep produksi bersih.
Produksi bersih merupakan sebuah strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat
preventif dan terpadu yang perlu diterapkan secara terus menerus pada proses produksi dan
daur hidup produk dengan tujuan mengurangi resiko terhadap manusia dan lingkungan.Pada
dasarnya pelaksanaan produksi bersih merupakan kebijakan yang bersifat sukarela
(voluntary). Namun, dengan menerapkan strategi produksi bersih, banyak industri di
Indonesia maupun di luar negeri ternyata mampu meminimalisasi limbah serta dapat
mengurangi biaya pengolahan limbah yangterbentuk sehingga dapat menekan kerugian
perusahaan sampai pada taraf yang cukup signifikan.
1.2. Rumusan Masalah Pelaksanaan Kerja Praktek
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah di
atas maka dapat ditentukan rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut:
1. Aplikasi penerapan sistem Produksi Bersih diPT Petrokimia Gresikserta manfaat
pelaksanaan Produksi Bersih diPT Petrokimia Gresik
2.1. Umum
Dewasa ini terdapat kecenderungan perubahan dalam kehidupan yang mempengaruhi
kualitas lingkungan hidup, baik pengaruhnya terhadap perubahan lingkungan alam maupun
buatan serta perubahan sosial yang menimbulkan persaingan dan konflik interest dalam
konteks lingkungan hidup.Sehubungan dengan berkembangnya tingkat sosial masyarakat,
serta didukung dengan semakin pesatnya layanan informasi, berkembang pula isu-isu
lingkungan di sekitar industri. Sebuah perusahaan yang tadinya hanya berorientasi ke profit
saja, mau tidak mau sekarang ini haruslah mempertimbangkan permasalahan – permasalahan
lingkungan yang timbul dari proses produksinya (Salim, 2002, halaman 34).
Beberapa isu lokal yang berkembang pada saat ini dan sangat berpengaruh dalam
perubahan lingkungan hidup adalah (Salim, 2002, halaman 34):
1. Meningkat pesatnya produksi limbah per tahun
2. Semakin kompleksnya karakteristik limbah sehingga semakin sulit diolah
3. Biaya pengolahan dan pembuangan limbah semakin mahal
4. Mengolah limbah ternyata lebih mahal daripada mencegah terbentuknya limbah
5. Mengolah limbah seringkali tidak memecahkan permasalahan lingkungan
6. Pengolahan limbah hanya mentransfer limbah dari media satu ke media yang lain
7. Pencemaran lingkungan terus berlanjut
8. Peraturan yang ada masih berfokus pada pengolahan dan pembuangan limbah dan belum
mencakup usaha-usaha pencegahan
9. Adanya dampak globalisasi terhadap daya saing produk di pasar internasional.
6. Aspek lingkungan
Program produksi bersih memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan sekitar.
Sebab langkah-langkah yang ada dalam produksi bersih fokus pada pengendalian
pencemaran. Selain itu, implementasi produk bersih sangat penting untuk penghematan
biaya dan reduksi limbah. serta penting juga dalam rangka pemasaran, pencitraan
perusahaan terhadap publik, dan pengembangan perusahaan jangka panjang.
Beberapa aspek diatas merupakan fakta – fakta yang terjadi di lapangan.Jadi memang
tidak diragukan lagi bahwa penerapan produksi bersih sangat bermanfaat dan mutlak
diperlukan. Fakta lain yang dapat kita lihat adalah sebagian besar industri di Asia, potensi
keuntungan yang diperoleh dari penerapan produksi bersih terkait dengan penghematan biaya
telah menunjukkan angka yang relatif tinggi.
3. Merencanakan Program
Setelah terbentuk tim cleaner production beserta tugas dan wewenangnya,
maka kegiatan selanjutnya adalah perencanaan program. Mengidentifikasi masalah-
masalah lingkungan dengan mengumpulkan data-data mengenai:
- Tipe limbah, artinya limbah apa saja yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut.
Dari limbah yang dihasilkan maka dapat diketahui apa saja kandungan yang
dominan dan membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
- Sumber pencemar yang berasal dari kegiatan diidentifikasi dan diperhatikan
kemungkinan untuk dilakukan program Cleaner Production. Identifikasi ini
biasanya didukung dari primer dan sekunder, terlebih dari bagian yang terkait
pada sumber pencemar.
- Menentukan prioritas dari hasil identifikasi dengan memilih program-program
yang perlu dilaksanakan terlebih dahulu, tentu saja dengan memperhatikan biaya,
peraturan dan kelayakan teknologi yang mendukung.
4. Pemecahan Masalah
Beberapa langkah yang dilakukan dalam pemecahan masalah meliputi
kegiatan sebagai berikut:
a. Survey, tim melakukan survey pada bagian yang telah diprioritaskan dengan
tujuan memenuhi strategi ppencegahan terhadap pencemaran yang cocok untuk
diterapkan.
b. Saran pemecahan masalah, tim memberikan saran-saran pemecahan masalah dari
survey yang telah dilakukan selanjutnya saran tersebut dievaluasi kelayakannya
baik dari segi ekonomi, teknologi dan lingkungan. Dipilih saran yang paling
menguntungkan.
c. Penggunaan standar teknik pencegahan pada seluruh sumber limbah dan emisi:
- Good Housekeeping
- Proses kontrol yang baik
- Modifikasi peralatan
- Perubahan teknologi
- Perubahan material input
- On site recycling atau recovery
- Pembuatan produk samping yang bernilai
- Modifikasi produk
5. Pelaksanaan
Saran-saran cleaner production yang layak untuk dilaksanakan. Dalam
pelaksanaan ini perlu ditentukan tugas dan fungsi anggota tim cleaner production,
demikian juga jadwal pelaksanaan perlu disepakati oleh anggota tim. Kegiatan proyek
ini setiap periodik perlu dilakukan review agar sesuai dengan target yang disepakati.
6. Evaluasi
- Memonitor dan mengukur hasil yang dicapai
- Mereview agar sesuai rencana program
- Mengevaluasi untuk tindakan perbaikan
7. Standarisasi
- Membuat operasi prosedur sesuai perbaikan
- Dikomunikasikan dengan yang terkait
- Dipasang pada bagian yang mudah dibaca saat mengoperasikan
Saat ini terdapat dua mekanisme yang mendorong terjadinya pendekatan baru dalam
perdagangan global, yaitu (Saribanon, 2003):
1. Adanya kekuatan konsumen yang meningkat dan besarnya rasa solidaritas lingkungan
terhadap produk yang dibelinya agar dalam pengadaannya tidak menimbulkan dampak
lingkungan seperti eko-label suatu produk yang menandai bahwa produk tersebut
diproduksi melalui produksi bersih.
2. Sejak awal tahun 1970 hingga pertengahan tahun 1980, industri mendapat penegakan
hukum yang konsisten disertai baku mutu yang makin ketat. Oleh karena itu, terjadi
kejar-mengejar antara baku mutu dengan kemampuan industri dalam menaati baku mutu.
Aspek lingkungan hidup juga dikaitkan dengan aspek perdagangan sehingga kalangan
industri merasa tertantang untuk dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerjanya
supaya tetap bertahan dalam persaingan global.
Life Cycle Analysis (LCA) adalah proses mengevaluasi dampak yang dipunyai
produk terhadap lingkungan di seluruh periode hidupnya yang karena itu meningkatkan
efisiensi penggunaan sumber daya dan menurunkan pertanggungan (Liabilities). Dapat
digunakan untuk mempelajari dampak lingkungan pada produk atau fungsi produk yang
di desain untuk bekerja.
LCA dapat digunakan bagi pengembangan keputusan- keputusan strategi bisnis, bagi
produk, dan desain proses serta perbaikan. Siklus hidup bermula ketika material mentah
di ekstraksi dari dalam bumi,diikuti oleh pemnbuatan, transportasi dan penggunaan lalu
berakhir pada manajemen limbah termasuk pendaur ulangan dan pembuangan akhir.
Pada setiap tahapan siklus hidup terjadi emisi dan sumber daya. Dampak lingkungan dari
keseluruhan siklus hidup produk dan jasa perlu diketahui, sehinga pemikiran siklus hidup
diperlukan. (Tri
Purwanto,2000)
2.7.2 Komponen utama LCA dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu:
Mulai
Tahap
Persiapan
Tahap
Penyusunan
Laporan
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
PT. Petrokimia Gresik saat ini menempati lahan komplek seluas 450 Ha. Area tanah
yang ditempati berada di 3 kecamatan yang meliputi 10 desa, yaitu:
Kecamatan Gresik, meliputi : Ngipik, Karangturi, Sukorame, Tlogopojok.
Kecamtan Kebomas, meliputi : Kebomas, Tlogopatut, Randu Agung.
Kecamatan Manyar, meliputi : Rumo Meduran, Tepen, Pojok Pesisir.
Dalam rangka memenangkan persaingan usaha pada era globalisasi, PT. Petrokimia
Gresik melakukan langkah-langkah penyempurnaan yang dilakukan secara
berkesinambungan baik untuk internal maupun eksternal yang mengarah pada pengembangan
usaha dan tuntutan pasar. Salah satu langkah konkrit yang dilakukan adalah mendapatkan
sertifikat ISO 9002 dan ISO 14001 dan berhasilnya pengembangan pupuk majemuk Phonska.
2.2.2 MISI
Seekor kerbau berwarna kuning emas dan daun berwarna hijau berujung lima dengan
huruf PG berwarna putih yang terletak di tengah‐tengahnya.
Dalam bahasa daerah (Jawa) adalah Kebomas, sebagai penghargaan kepada daerah
di mana PT Petrokimia Gresik berdomisili, yaitu di wilayah kecamatan Kebomas,
Kabupaten Gresik. PT Petrokimia Gresik saat ini mempunyai areal seluas 450 hektar
yang terletak di kecamatan Gresik, Manyar dan Kebomas.
Warna emas sebagai lambang keagungan.
Kerbau merupakan sahabat petani, yang dipergunakan oleh petani untuk mengolah
sawah.
Jadi, keseluruhan dari Logo tersebut mempunyai arti ”Dengan hati yang bersih dan suci
berdasarkan lima sila dari Pancasila, PT. Petrokimia Gresik berusaha mencapai masyarakat
yang adil dan makmur untuk menuju keagungan bangsa”.
Bisnis Utama :
Merupakan Industri pestisida aktif , pembuatan pestisida dan pupuk cair
Saham PT Petrokimia Gresik : 99,99%
2. PT. PETROSIDA GRESIK
Bisnis Utama :
Merupakan Industri pembuatan pestisida (Insektisida, Herbisida, Fungisida)
Saham PT Petrokimia Gresik : 60%
Bisnis Utama :
Menyiapkan lahan, sarana, prasarana dan berbagai fasilitas yang diperlukan untuk
menunjang kegiatan aneka industri, termasuk di dalamnya Kawasan Berikat (Export
Processing Zone).
Saham PT Petrokimia Gresik : 35%
2. PT PETRONIKA
Bisnis Utama :
Produsen bahan platicizer Diocthyl Phthalate (DOP)
Saham PT Petrokimia Gresik : 20%
3. PT PETROCENTRAL
Bisnis Utama :
Produsen Sodium Tripoly Phosphate (STPP)
Saham PT Petrokimia Gresik : 9,8%
4. PT PUSPETINDO
Bisnis Utama :
Memproduksi peralatan pabrik, seperti pressure vessel, heat exchanger, dsb.
Saham PT Petrokimia Gresik : 5,13%
5. PT PETROWIDADA
Bisnis Utama :
Produsen Phtalic Anhydride (PA) dan Maleic Anhydride (MA)
Saham PT Petrokimia Gresik : 1,47%
Bisnis Utama :
Produsen Asam Fosfat (Phosphoric Acid)
Saham PT Petrokimia Gresik : 50%
Bisnis Utama :
Bergerak dalam bidang industri pertanian khususnya industri beras.
Saham PT Petrokimia Gresik : 13,79%
Bisnis Utama :
Bergerak dalam bidang agrobisnis dan agroindustri perkebunan / kehutanan dengan
tujuan untuk melestarikan lingkungan, tanah, dan air.
Saham PT Petrokimia Gresik : 8,17%
2.5 FASILITAS INFRASTRUKTUR
2.5.1 Dermaga
PT Petrokimia Gresik memiliki dermaga bongkar muat berbentuk hurut “T” dengan
panjang 625 meter dan lebar 36 meter. Dermaga dilengkapi dengan continuous ship unloader
(CSU) berkapasitas 8.000 ton/hari, 2 unit cangaroo crane dengan kapasitas 7.000 ton/hari, 2
unit ship loader dengan kapasitas masing-masing 1.500 ton/hari, belt conveyor sepanjang 22
km, serta fasilitas pemipaan untuk untuk bahan cair. Pada sisi laut dermaga dapat disandari
dengan 3 buah kapal berbobot mati 40.000 ton, dan pada sisi darat dapat disandari kapal
dengan bobot mati 10.000 ton.
Untuk memenuhi kebutuhan dan menjamin keberlanjutan pasokan daya listrik demi
kelancaran operasional pabrik, PT Petrokimia Gresik mengoperasikan gas turbine generator
(GTG) dan steam turbine generator (STG) yang mampu menghasilkan daya listrik sebesar 53
MW.
2.5.6 Laboratorium
Secara umum buncob berfungsi untuk Tempat pengujian produk komersil, percontohan
pemeliharaan tanaman & ternak, indikator lingkungan, penelitian dan pengembangan produk
inovatif, media belajar dan studi wisata bagi pelajar, mahasiswa, petani, dan masyarakat
umum, serta sarana pendidikan dan latihan. Di kebun percobaan ini setiap tahun diadakan
Petro Agrifood Expo dalam rangka HUT PT Petrokimia Gresik.
Memiliki kapasitas steam 2 x 150 ton/jam, serta tenaga listrik sebesar 32 MW. Unit ini
dilengkapi dengan dermaga khusus batubara berkapasitas 10.000 DWT.
2. Unit Produksi 2
Terdiri dari : 2 Pabrik Fosfat , 1 pabrik Phonska dan 1 pabrik ZK
Menghasilkan : Pupuk TSP yang sekarang berubah menjadi SP-36 , NPK dan KCL
3. Unit Produksi 3
Terdiri dari : 4 Pabrik
Menghasilkan : Asam Fosfat ( bahan baku unit produksi 2 )
2.7.1 Pupuk
a. Spesifikasi
Higroskopis
Mudah larut dalam air
a. Spesifikasi
Tidak higroskopis
Mudah larut dalam air
Digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan
Senyawa kimianya stabil sehingga tahan disimpan dalam waktu lama
Dapat dicampur dengan pupuk lain
Aman digunakan untuk semua jenis tanaman
Meningkatkan produksi dan kualitas panen
Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan
Memperbaiki rasa dan warna hasil panen
a. Spesifikasi
Tidak higroskopis
Mudah larut dalam air
Sebagai sumber unsur hara Fosfor bagi tanaman
Memacu pertumbuhan akar dan sistim perakaran yang baik
Memacu pembentukan bunga dan masaknya buah/biji
Mempercepat panen
Memperbesar prosentase terbentuknya bunga menjadi buah/biji
Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan
Tidak higroskopis
Mudah larut dalam air
Sumber unsur hara Kalium dan Belerang dengan kadar cukup tinggi
Dapat dicampur dengan pupuk lain
Aman digunakan untuk semua jenis tanaman
Memperkuat daya tahan tanaman terhadap serangan hama penyakit
Merupakan pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan unsur hara Kalium
Untuk tanaman Tembakau : memperbaiki kelenturan dan warna daun, meningkatkan
produksi daun dan jumlah bulu serta minyak daun, memperbaiki aroma dan rasa rokok,
meningkatkan daya bakar rokok
Untuk tanaman Kentang : meningkatkan produksi umbi, dan daya tahan umbi selama
penyimpanan
Untuk tanaman Nanas : meningkatkan produksi buah, kadar gula, rasa dan aroma buah,
meningkatkan daya tahan buah selama penyimpanan
a. Spesifikasi
Higroskopis
Mudah larut dalam air
Mengandung unsur hara N, P, K dan S sekaligus
Kandungan unsur hara setiap butir pupuk merata
Larut dalam air sehingga mudah diserap tanaman
Sesuai untuk berbagai jenis tanaman
Meningkatkan produksi dan kualitas panen
Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan
Menjadikan tanaman lebih hijau dan segar karena banyak mengandung butir hijau daun
Memacu pertumbuhan akar dan sistem perakaran yang baik
Memacu pembentukan bunga, mempercepat panen dan menambah kandungan protein
Menjadikan batang lebih tegak, kuat dan dapat mengurangi risiko rebah
Memperbesar ukuran buah, umbi dan biji-bijian
Meningkatkan ketahanan hasil selama pengangkutan dan penyim-panan.
Memperlancar proses pembentukan gula dan pati.
a. Spesifikasi:
C-organik > 12%
C/N ratio 15 - 25
Kadar air 4 - 15%
pH 4-8
Warna Coklat kehitaman
Bentuk Granul
b. Manfaat / Kegunaan:
Memperbaiki struktur dan tata udara tanah sehingga penyerapan unsur hara oleh akar
tanaman menjadi lebih baik
Meningkatkan daya sangga air tanah sehingga ketersediaan air dalam tanah menjadi
lebih baik
Menjadi penyangga unsur hara dalam tanah sehingga pemupukan menjadi lebih efisien
Sesuai untuk semua jenis tanah dan jenis tanaman
c. Keunggulan:
Kadar C-organik tinggi
Berbentuk granul sehingga mudah dalam aplikasi
Aman dan ramah lingkungan (bebas mikroba patogen)
Bebas dari biji-bijian gulma
Kadar air rendah sehingga lebih efisien dalam pengangkutan dan penyimpanan
Dikemas dalam kantong kedap air
b. Keunggulan :
Aplikasi pemupukan lebih praktis karena tidak perlu mencampur beberapa jenis pupuk
tunggal
Mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan pupuk
Mampu meningkatkan jumlah dan mutu hasil pertanian
Formula, bentuk, dan jenis bahan baku menyesuaikan permintaan konsumen
Mengantisipasi dan mengatasi masalah apabila terjadi kelangkaan salah satu jenis
pupuk tunggal
Memudahkan transportasi, penyimpanan, dan penanganan lainnya
a. Spesifikasi:
Mikroba penambat N :
Acinetobacter baylyi 108 cfu/g
Pseudomonas resinovorans 108 cfu/g
Mikroba pengurai P : Aspergillus niger 106 cfu/g
Warna : Kecoklatan
Bentuk : Granul
b. Manfaat / Kegunaan:
Mengefektifkan penggunaan pupuk an-organik khususnya N dan P
Meningkatkan ketersediaan hara N dan P dalam tanah sehingga meningkatkan hasil
panen
c. Keunggulan:
Mekanisme pelepasan unsur hara mulai aktif jika terjadi kontak antara mikroba bahan
aktif dengan tanah
Berbentuk granul sehingga mudah dalam aplikasi dan efektif membantu penyediaan
hara tanaman
Sangat ramah lingkungan karena dibuat dari bahan alami
Cocok untuk semua jenis tanah dan tanaman
Dikemas dalam kantong kedap air sehingga mutu terjamin
I. Pupuk KCL
a. Spesifikasi:
Kadar K2O 60%
Warna Merah / Putih
Bentuk Kristal
Sifat Larut dalam air
b. Keunggulan:
Membuat tanaman lebih tegak dan kokoh
Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan hama, penyakit, dan kekeringan
Meningkatkan pembentukan gula dan pati
Meningkatkan ketahanan hasil panen selama pengangkutan dan penyimpanan
2.7.2 Non-Pupuk
b.Kegunaan
Bahan baku pembuatan semen
a.Spesifikasi
b.Kegunaan
a.Spesifikasi
b.Kegunaan
a.Spesifikasi
Industri pupuk
Bahan kimia
Industri makanan (Lysine, HCl, pabrik gula, dll)
a.Spesifikasi
b.Kegunaan
a.Spesifikasi
b.Kegunaan
a.Spesifikasi
b.Kegunaan
a. Spesifikasi
b. Kegunaan
a.Spesifikasi
b.Kegunaan
a.Spesifikasi
b.Kegunaan
a.Spesifikasi
b.Kegunaan
a.Spesifikasi
b.Kegunaan
M. PETROSEED
Benih unggul padi yang diproduksi melalui kerjasama kemitraan dengan kelompok tani
penangkar benih. Benih padi Petroseed terdiri dari varietas Ciherang, Mira I, dan Bestari.
Inbrida
Parameter
FS SS ES
b.Keterangan:
FS (Foundation Seed) = Benih Dasar
SS (Stock Seed) = Benih Pokok
ES (Extention Seed) = Benih Sebar
c. Keunggulan:
Tahan terhadap hama wereng coklat biotipe 2,3
Tahan terhadap bakteri hawar daun strain III dan IV
Cocok ditanam pada musim hujan dan musim kemarau dengan ketinggian di bawah
500 m dpl
N. Probiotik PETROFISH
a. Spesifikasi :
Prosentase kehidupan ikan/udang menjadi tinggi atau mortalitas benih ikan dan udang
menurun.
Pertumbuhan pakan alami lebih banyak
Menghambat pertumbuhan patogen merugikan.
O. Probiotik PETROCHICK
a.Spesifikasi :
a. Spesifikasi
Untuk memperbaiki mutu air tambak selama periode pertumbuhan ikan dan udang,
sebaiknya diberi Kapur Pertanian susulan setiap 1 minggu sebanyak 50-100 kg per
hektar. Dianjurkan pemberian Kapur Pertaniansusulan dilakukan sampai masa panen,
terutama diberikan pada sore/malam hari.
a.Spesifikasi:
c. Keunggulan:
Mampu mempercepat proses dekomposisi bahan organik menjadi kompos
Mampu mengakumulasi logam berat pada sampah kota/sampah rumah tangga
Sangat ramah lingkungan karena dibuat dari bahan alami
Dikemas dalam kantong kedap air sehingga mutu terjamin
Tahun
Pupuk Pabrik Kapasitas/Tahun
Beroperasi
-Phonska I
1 460.000 ton 2000
- Phonska II & III
2 1.280.000 ton 2005, 2009
- Phonska IV 1 600.000 ton 2011
(*) = PT Petrokimia Gresik juga mengembangkan pabrik Petroganik di daerah-daerah baik di pulau
Jawa maupun di luar pulau Jawa yang bekerja sama dengan investor setempat
Selain menghasilkan dan memasarkan produk pupuk dan non pupuk, PT Petrokimia
Gresik juga menawarkan berbagai bentuk jasa & pelayanan, antara lain meliputi : jasa
pelabuhan, keahlian, fabrikasi, penelitian laboratorium, konstruksi & rancang bangun,
pendidikan & latihan, dan lain-lain.
PENDIDIKAN JUMLAH
Sarjana 496
Sarjana Muda 82
SLTA 2.510
SLTP 189
SD 2
Total 3.385
Tabel 2.5 Jumlah Karyawan berdasarkan jenjang jabatan ( hingga juni 2012 )
JABATAN JUMLAH
Direksi 5
Eselon I 32
Eselon II 72
Eselon V 1.108
Pelaksana 1.414
Bulanan Percobaan 1
Total 3.385
Tabel 2.6 Jumlah Karyawan berdasarkan tingkat pendidikan ( posisi akhir Desember
3 tahun terakhir)
Sarjana Muda 86 90 91
SD 4 8 12
Tabel 2.7 Jumlah Karyawan berdasarkan jenjang jabatan (posisi akhir Desember 3
tahun terakhir)
Direksi 5 5 6
Eselon I 31 24 27
Eselon II 68 72 77
Eselon III 204 195 194
Bulanan Percobaan 1 54 12
Bimbingan Haji
Masjid Nurul Jannah
Taman Pendidikan Al Qur'an
Taman kanak-kanak dan play grup (TK PIKPG)
Sekolah Dasar
Tempat Penitipan Anak (TPA PIKPG)
Panti Asuhan Nurul Jannah
Koperasi Baitul Maal wat Tamwil (BMT Nurul Jannah)
Rumah Sakit (Petro Graha Medika)
Fasilitas / Pembinaan Olah Raga & Kesenian
Kompleks Sarana Olah Raga Tri Dharma (terdiri dari stadion, lapangan tenis, gedung
olah raga / serbaguna, fitness center, jogging track, driving area, lapangan bola),
kolam renang, lapangan golf 9 holes, kolam pancing, dan fasilitas olah raga lainnya.
Pembinaan cabang olah raga baik yang diarahkan untuk prestasi maupun untuk
pemeliharaan kesehatan dan olah raga untuk rekreasi dikoordinir oleh Bidang Olah
Raga SKPG. Sedangkan untuk kesenian dikoordinir oleh Bidang sosial Budaya
SKPG.
Cabang-cabang olah raga dan kesenian tersebut antara lain :
Atletik, bola voli (Grespho), bulu tangkis, bowling, bridge, catur, futsal,
fitness/binaraga, golf, karate, memancing, PMCC (Petrokimia Motor & Camping
Club), PCC (Petrokimia Cycling Club), PORPI, senam prestasi, senam aerobic,
senam asma & jantung sehat, sepak bola / sekolah bina bola, silat (Perisai Diri &
LBD Sinar Putih), tenis lapangan, tenis meja, renang & selam, PEPHOC
(Petrokimia Gresik Photo Club), kesenian reog, hadrah, karawitan, campur sari,
keroncong, grup band karyawan, sanggar seni, serta paguyuban flora & fauna
TEKNOLOGI
Memanfaatkan teknologi guna pencegahan dan, pengendalian potensi pencemaran
dan pemulihan lingkungan
SOSIAL EKONOMI
Ikut berperan serta dalam pengembangan wilayah.
INSTITUSIONAL
Pengembangan koordinasi dan kerjasama, baik intern maupun ekstern, dalam
upaya pengelolaan lingkungan, mengingat bahwa penyelesaian masalah
lingkungan memerlukan keterkaitan dengan berbagai pihak (masyarakat dan
pemerintah).
2.10.3.2 STRATEGI
Strategi yang diterapkan untuk mencapai maksud dan tujuan adalah:
2.10.3.3 ORGANISASI
Dibentuk Biro Lingkungan sebagai unti kerja yang secara khusus
menangani permasalahan lingkungan sejak tahun 1990.
BAB IV
PROFIL PERUSAHAAN
PT. Petrokimia Gresik adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
bergerak dalam bidang usaha produksi pupuk, bahan-bahan kimia dan produksi jasa lainnya.
Nama Petrokimia itu sendiri berasal dari kata ‘Petroleum Chemical’ dan kemudian disingkat
menjadi ‘Petrochemical’ yaitu bahan-bahan kimia yang terbuat dari minyak bumi dan gas.
Karena bahan baku pertama yang digunakan untuk pembuatan pupuk di PT. Petrokimia
Gresik berasal dari minyak bumi, maka nama Petrokimia dipakai sebagai nama perusahaan.
Sebagai pabrik pupuk kedua yang dibangun setelah PT. Pusri Palembang, pemerintah
telah merancang keberadaannya sejak tahun 1965 melalui Biro Perancangan Negara (BPN).
Pada mulanya, pabrik pupuk yang hendak dibangun di Jawa Timur ini disebut Projek
Petrokimia Surabaja yang dibentuk berdasarkan ketetapan MPRS No. II tahun 1960 yang
dicantumkan sebagai proyek prioritas dalam Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana
Tahap I (1961-1969). Pembangunan proyek ini berdasarkan instruksi Presiden No.
1/Instr/1963 dan dinyatakan sebagai proyek vital sesuai dengan Surat Keputusan Presiden
No. 225 Tahun 1963.
Dipilihnya daerah Gresik sebagai lokasi pabrik pupuk merupakan hasil studi
kelayakan pada tahun 1962 oleh Badan Persiapan Proyek-Proyek Industri (BP3I) yang
dikoordinir Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan. Pada saat itu, Gresik dinilai
ideal dengan pertimbangan sebagai berikut :
Cukup tersedianya lahan yang kurang produktif.
Cukup tersedianya sumber air dan aliran Sungai Brantas dan Sungai Bengawan
Solo.
Berdekatan dengan daerah konsumen pupuk terbesar, yaitu perkebunan dan petani
tebu.
Dekat dengan pelabuhan sehingga memudahkan untuk mengangkut peralatan pabrik
selama masa konstruksi, pengadaan bahan baku, maupun pendistribusian hasil
produksi melalui angkutan laut.
Dekat dengan Surabaya yang memiliki kelengkapan yang memadai, antara lain
tersedianya tenaga-tenaga terampil.
Dalam rangka memenangkan persaingan usaha pada era globalisasi, PT. Petrokimia
Gresik melakukan langkah-langkah penyempurnaan yang dilakukan secara
berkesinambungan baik untuk internal maupun eksternal yang mengarah pada pengembangan
usaha dan tuntutan pasar. Salah satu langkah konkrit yang dilakukan adalah mendapatkan
sertifikat ISO 9002 dan ISO 14001 dan berhasilnya pengembangan pupuk majemuk Phonska.
4.2.1 VISI
Menjadi produsen pupuk dan produk kimia lainnya yang berdaya saing tinggi dan
produknya paling diminati konsumen.
4.2.2 MISI
Seekor kerbau berwarna kuning emas dan daun berwarna hijau berujung lima dengan
huruf PG berwarna putih yang terletak di tengah‐tengahnya.
Jadi, keseluruhan dari Logo tersebut mempunyai arti ”Dengan hati yang bersih dan suci
berdasarkan lima sila dari Pancasila, PT. Petrokimia Gresik berusaha mencapai masyarakat
yang adil dan makmur untuk menuju keagungan bangsa”.
:
Menyiapkan lahan, sarana, prasarana dan berbagai fasilitas yang diperlukan untuk
menunjang kegiatan aneka industri, termasuk di dalamnya Kawasan Berikat (Export
Processing Zone).
Saham PT Petrokimia Gresik : 35%
2. PT PETRONIKA
3. PT PETROCENTRAL
5. PT PETROWIDADA
PT Petrokimia Gresik memiliki dermaga bongkar muat berbentuk hurut “T” dengan
panjang 625 meter dan lebar 36 meter. Dermaga dilengkapi dengan continuous ship unloader
(CSU) berkapasitas 8.000 ton/hari, 2 unit cangaroo crane dengan kapasitas 7.000 ton/hari, 2
unit ship loader dengan kapasitas masing-masing 1.500 ton/hari, belt conveyor sepanjang 22
km, serta fasilitas pemipaan untuk untuk bahan cair. Pada sisi laut dermaga dapat disandari
dengan 3 buah kapal berbobot mati 40.000 ton, dan pada sisi darat dapat disandari kapal
dengan bobot mati 10.000 ton.
Untuk memenuhi kebutuhan dan menjamin keberlanjutan pasokan daya listrik demi
kelancaran operasional pabrik, PT Petrokimia Gresik mengoperasikan gas turbine generator
(GTG) dan steam turbine generator (STG) yang mampu menghasilkan daya listrik sebesar 53
MW.
4.6.6 Laboratorium
Untuk menguji hasil riset dan formula yang diperoleh di laboratorium, PT Petrokimia
memiliki kebun percobaan seluas 5 hektar yang dilengkapi dengan fasilitas laboratorium
untuk tanah, tanaman dan kultur jaringan, rumah kaca, mini plant pupuk NPK, pabrik pupuk
organik (Petroganik), pupuk hayati dan
2. Unit Produksi 2
Terdiri dari : 2 Pabrik Fosfat , 1 pabrik Phonska dan 1 pabrik ZK
Menghasilkan : Pupuk TSP yang sekarang berubah menjadi SP-36 , NPK dan KCL
3. Unit Produksi 3
Terdiri dari : 4 Pabrik
Menghasilkan : Asam Fosfat ( bahan baku unit produksi 2 )
4.8.1 Pupuk
Higroskopis
Mudah larut dalam air
a. Spesifikasi
Tidak higroskopis
Mudah larut dalam air
Digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan
Senyawa kimianya stabil sehingga tahan disimpan dalam waktu lama
Dapat dicampur dengan pupuk lain
Aman digunakan untuk semua jenis tanaman
Meningkatkan produksi dan kualitas panen
Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan
Memperbaiki rasa dan warna hasil panen
a. Spesifikasi
Tidak higroskopis
Mudah larut dalam air
Sebagai sumber unsur hara Fosfor bagi tanaman
Memacu pertumbuhan akar dan sistim perakaran yang baik
Memacu pembentukan bunga dan masaknya buah/biji
Mempercepat panen
Memperbesar prosentase terbentuknya bunga menjadi buah/biji
Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan
a. Spesifikasi
Tidak higroskopis
Mudah larut dalam air
Sumber unsur hara Kalium dan Belerang dengan kadar cukup tinggi
Dapat dicampur dengan pupuk lain
Aman digunakan untuk semua jenis tanaman
Memperkuat daya tahan tanaman terhadap serangan hama penyakit
Merupakan pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan unsur hara Kalium
Untuk tanaman Tembakau : memperbaiki kelenturan dan warna daun, meningkatkan
produksi daun dan jumlah bulu serta minyak daun, memperbaiki aroma dan rasa rokok,
meningkatkan daya bakar rokok
Untuk tanaman Kentang : meningkatkan produksi umbi, dan daya tahan umbi selama
penyimpanan
Untuk tanaman Nanas : meningkatkan produksi buah, kadar gula, rasa dan aroma buah,
meningkatkan daya tahan buah selama penyimpanan
a. Spesifikasi
a. Spesifikasi:
C-organik > 12%
C/N ratio 15 – 25
Kadar air 4 - 15%
pH 4–8
Warna Coklat kehitaman
Bentuk Granul
b. Manfaat / Kegunaan:
Memperbaiki struktur dan tata udara tanah sehingga penyerapan unsur hara oleh akar
tanaman menjadi lebih baik
Meningkatkan daya sangga air tanah sehingga ketersediaan air dalam tanah menjadi
lebih baik
Menjadi penyangga unsur hara dalam tanah sehingga pemupukan menjadi lebih efisien
Sesuai untuk semua jenis tanah dan jenis tanaman
c. Keunggulan:
Kadar C-organik tinggi
Berbentuk granul sehingga mudah dalam aplikasi
Aman dan ramah lingkungan (bebas mikroba patogen)
Bebas dari biji-bijian gulma
Kadar air rendah sehingga lebih efisien dalam pengangkutan dan penyimpanan
Dikemas dalam kantong kedap air
b. Keunggulan :
Aplikasi pemupukan lebih praktis karena tidak perlu mencampur beberapa jenis pupuk
tunggal
Mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan pupuk
Mampu meningkatkan jumlah dan mutu hasil pertanian
Formula, bentuk, dan jenis bahan baku menyesuaikan permintaan konsumen
Mengantisipasi dan mengatasi masalah apabila terjadi kelangkaan salah satu jenis
pupuk tunggal
Memudahkan transportasi, penyimpanan, dan penanganan lainnya
a. Spesifikasi:
b. Manfaat / Kegunaan:
Mengefektifkan penggunaan pupuk an-organik khususnya N dan P
Meningkatkan ketersediaan hara N dan P dalam tanah sehingga meningkatkan hasil
panen
c. Keunggulan:
Mekanisme pelepasan unsur hara mulai aktif jika terjadi kontak antara mikroba bahan
aktif dengan tanah
Berbentuk granul sehingga mudah dalam aplikasi dan efektif membantu penyediaan
hara tanaman
Sangat ramah lingkungan karena dibuat dari bahan alami
Cocok untuk semua jenis tanah dan tanaman
Dikemas dalam kantong kedap air sehingga mutu terjamin
I. Pupuk KCL
a. Spesifikasi:
Kadar K2O 60%
Warna Merah / Putih
Bentuk Kristal
Sifat Larut dalam air
b. Keunggulan:
Membuat tanaman lebih tegak dan kokoh
Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan hama, penyakit, dan kekeringan
Meningkatkan pembentukan gula dan pati
Meningkatkan ketahanan hasil panen selama pengangkutan dan penyimpanan
a. Spesifikasi:
Kadar P2O5 min. 28%
Kadar air maks. 1,59%
Warna kuning abu-abu
Bentuk Tepung
Kemasan karung plastik dengan berat 50 kg
b. Kegunaan
b.Kegunaan
Bahan baku pembuatan semen
a.Spesifikasi
b.Kegunaan
a. Spesifikasi
b. Kegunaan
a.Spesifikasi
b.Kegunaan
Industri pupuk
Bahan kimia
Industri makanan (Lysine, HCl, pabrik gula, dll)
a.Spesifikasi
b.Kegunaan
a.Spesifikasi
b.Kegunaan
a.Spesifikasi
a. Spesifikasi
b. Kegunaan
a.Spesifikasi
b.Kegunaan
b.Kegunaan
a.Spesifikasi
b.Kegunaan
a.Spesifikasi
b.Kegunaan
M. PETROSEED
Benih unggul padi yang diproduksi melalui kerjasama kemitraan dengan kelompok tani
penangkar benih. Benih padi Petroseed terdiri dari varietas Ciherang, Mira I, dan Bestari.
Inbrida
Parameter
FS SS ES
b.Keterangan:
FS (Foundation Seed) = Benih Dasar
SS (Stock Seed) = Benih Pokok
ES (Extention Seed) = Benih Sebar
c. Keunggulan:
Tahan terhadap hama wereng coklat biotipe 2,3
Tahan terhadap bakteri hawar daun strain III dan IV
Cocok ditanam pada musim hujan dan musim kemarau dengan ketinggian di bawah
500 m dpl
N. Probiotik PETROFISH
a. Spesifikasi :
O. Probiotik PETROCHICK
a.Spesifikasi :
a. Spesifikasi
Untuk memperbaiki mutu air tambak selama periode pertumbuhan ikan dan udang,
sebaiknya diberi Kapur Pertanian susulan setiap 1 minggu sebanyak 50-100 kg per
hektar. Dianjurkan pemberian Kapur Pertaniansusulan dilakukan sampai masa panen,
terutama diberikan pada sore/malam hari.
a.Spesifikasi:
b.Manfaat / Kegunaan:
Untuk proses dekomposisi bahan-bahan organik menjadi kompos
Meningkatkan kandungan hara kompos
Menanggulangi masalah penumpukan sampah
c. Keunggulan:
Mampu mempercepat proses dekomposisi bahan organik menjadi kompos
Mampu mengakumulasi logam berat pada sampah kota/sampah rumah tangga
Sangat ramah lingkungan karena dibuat dari bahan alami
Dikemas dalam kantong kedap air sehingga mutu terjamin
Tahun
Pupuk Pabrik Kapasitas/Tahun
Beroperasi
Pupuk NPK :
-Phonska I
1 460.000 ton 2000
- Phonska II & III 2 1.280.000 ton 2005, 2009
- Phonska IV 1 600.000 ton 2011
- NPK I 1 100.000 ton 2005
- NPK II 1 100.000 ton 2008
- NPK III & IV 2 200.000 ton 2009
(*) = PT Petrokimia Gresik juga mengembangkan pabrik Petroganik di daerah-daerah baik di pulau
Jawa maupun di luar pulau Jawa yang bekerja sama dengan investor setempat
Selain menghasilkan dan memasarkan produk pupuk dan non pupuk, PT Petrokimia
Gresik juga menawarkan berbagai bentuk jasa & pelayanan, antara lain meliputi : jasa
pelabuhan, keahlian, fabrikasi, penelitian laboratorium, konstruksi & rancang bangun,
pendidikan & latihan, dan lain-lain.
PENDIDIKAN JUMLAH
Sarjana Muda 82
SLTA 2.510
SLTP 189
SD 2
Total 3.385
Tabel 4.5 Jumlah Karyawan berdasarkan jenjang jabatan ( hingga juni 2012 )
JABATAN JUMLAH
Direksi 5
Eselon I 32
Eselon II 72
Eselon IV 564
Eselon V 1.108
Pelaksana 1.414
Bulanan Percobaan 1
Total 3.385
Tabel 4.6 Jumlah Karyawan berdasarkan tingkat pendidikan ( posisi akhir Desember
3 tahun terakhir)
Sarjana Muda 86 90 91
SD 4 8 12
Tabel 4.7 Jumlah Karyawan berdasarkan jenjang jabatan (posisi akhir Desember 3
tahun terakhir)
Direksi 5 5 6
Eselon I 31 24 27
Eselon II 68 72 77
Bulanan Percobaan 1 54 12
Total 3.421 3.352 3.286
Bimbingan Haji
Masjid Nurul Jannah
Taman Pendidikan Al Qur'an
Taman kanak-kanak dan play grup (TK PIKPG)
Sekolah Dasar
Tempat Penitipan Anak (TPA PIKPG)
Panti Asuhan Nurul Jannah
Koperasi Baitul Maal wat Tamwil (BMT Nurul Jannah)
Rumah Sakit (Petro Graha Medika)
Pembinaan cabang olah raga baik yang diarahkan untuk prestasi maupun untuk
pemeliharaan kesehatan dan olah raga untuk rekreasi dikoordinir oleh Bidang Olah
Raga SKPG. Sedangkan untuk kesenian dikoordinir oleh Bidang sosial Budaya
SKPG.
Cabang-cabang olah raga dan kesenian tersebut antara lain :
Atletik, bola voli (Grespho), bulu tangkis, bowling, bridge, catur, futsal,
fitness/binaraga, golf, karate, memancing, PMCC (Petrokimia Motor & Camping
Club), PCC (Petrokimia Cycling Club), PORPI, senam prestasi, senam aerobic,
senam asma & jantung sehat, sepak bola / sekolah bina bola, silat (Perisai Diri &
LBD Sinar Putih), tenis lapangan, tenis meja, renang & selam, PEPHOC
(Petrokimia Gresik Photo Club), kesenian reog, hadrah, karawitan, campur sari,
keroncong, grup band karyawan, sanggar seni, serta paguyuban flora & fauna
PT Petrokimia Gresik bertekad menjadi produsen pupuk dan produk kimia lainnya
yang berdaya saing tinggi dan produknya diminati oleh konsumen
Penyediaan produk pupuk, produk kimia dan jasa yang berkualitas sesuai
permintaan pelanggan dilakukan melalui proses produksi dengan menerapkan
sistem manajemen yang menjamin mutu, pencegahan pencemaran dan berbudaya
Keselematan & Kesehatan Kerja (K3) serta penyempurnaan secara bertahap dan
berkesinambungan. Untuk mendukung tekad tersebut, manajemen berupaya
memenuhi standard mutu yang ditetapkan, peraturan lingkungan, ketentuan dan
norma-norma K3 serta peraturan /perundangan terkait lainnya.
Seluruh karyawan bertanggung jawab dan mengambil peran dalam upaya
meningkatkan ketrampilan untuk mengembangkan produk dan jasa yang
berkualitas, pentaatan terhadap peraturan lingkungan dan ketentuan K3 serta
menjunjung tinggi integritas.
4.10.3.2 STRATEGI
Strategi yang diterapkan untuk mencapai maksud dan tujuan adalah:
4.10.3.3 ORGANISASI
Dibentuk Biro Lingkungan sebagai unti kerja yang secara khusus menangani
permasalahan lingkungan sejak tahun 1990.
4.11 Kompartemen Pabrik II
Persamaan antara unit produksi NPK Phonska I, II, III, IV dan NPK I, II, III, IV adalah
produk pupuk yang dihasilkan merupakan pupuk berbasis fosfat dan dikategorikan sebagai
pupuk majemuk. Namun, perbedaannya terletak pada sistem dasar prosesnya yaitu pada
pabrik NPK Phonska I, II, III, IV menggunakan sistem liquid base sedangkan pada unit NPK
I, II, III, IV menggunakan sistem solid base. Liquid base atau proses produksi berbasis liquid
merupakan sistem produksi yang menggunakan bahan baku dalam bentuk cair, hal ini
berbeda dengan sistem solid base yang menggunakan bahan baku dalam bentuk padatan
3. Pabrik pupuk ZK
Secara umum, pengelolaan area Departemen Produksi IIB adalah sebagai berikut.
c. Unit Bagging
d. Unit Scrubbing
4.12.1 Pabrik NPK
Pabrik NPK merupakan pabrik yang didesain untuk mendapatkan pupuk NPK dalam
bentuk compound. Pupuk compound merupakan jenis pupuk yang tiap butirnya mengandung
campuran dari berbagai nutrient baik makro nutrient (N, P, K) dan mikronutrien (Mg, S, B,
dan lain - lain). Proses pembentukan NPK compound pada pabrik ini berlangsung dengan
bahan baku semuanya berbentuk padatan (solid base), sehingga proses keseluruhan intinya
adalah pencampuran material padatan dalam unit granulator. Pabrik NPK ini difungsikan
untuk memenuhi permintaan produksi produk pupuk NPK Kebomas (NPK non-subsidi
dengan formula yang bergantung pada permintaan konsumen) atau untuk membantu dalam
pemenuhan kebutuhan pupuk Phonska ketika tidak ada pesanan pupuk Kebomas.
Pabrik NPK dibawah jajaran Departemen Produksi IIB terdiri dari Unit Produksi NPK I, II,
III, IV. Selain digunakan untuk produksi pupuk NPK Kebomas dan Phonskakhusus
digunakan untuk tanaman tembakau. Kapasitas produksi tiap unit dijelaskan pada Tabel 3.2
di bawah ini.
Tabel 4.2. Kapasitas produksi tiap unit pada Departemen Produksi IIB, pabrik ini juga
menghasilkan produk pupuk NPK Kebomas tanpa klor yang khusus digunakan untuk tanaman
tembakau. Kapasitas produksi tiap unit dijelaskan pada Tabel 3.2 di bawah ini.
ZK Pupuk ZK 10.000
HCl 12.000
Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi pupuk NPK compound ini berupa solid
base. Bahan-bahan yang digunakan adalah :
Bahan tambahan ini berupa micronutrient yang terkadang dibutuhkan oleh jenis tanah
tertentu dan jenis tumbuhan tertentu, sehingga penambahan bahan tambahan ini dilakukan
sesuai permintaan dari konsumen yang memesan atau bisa dikatakan hanya untuk produk
NPK Kebomas saja.
6. Clay
Berfungsi sebagai perekat antar bahan dan juga sebagai filler. Clay berbentuk bubuk
dengan warna putih kecoklatan.
7. Filler lainnya
Berupa granul pupuk yang berukuran under size. Pada umumnya feed ini diumpankan
sebanyak 50% - 70%.
Pabrik pupuk NPK granulasi memproduksi pupuk NPK dengan berbagai varias formula yang
menggunakan proses steam granulation. Prinsipnya yaitu dengan mencampurkan beberapa
bahan baku secara solid base. Berikut bagan proses produksi NPK dijelaskan pada Gambar
Deskripsi singkat proses yang terjadi saat produksi NPK sebagai berikut :
Bahan baku padat diperoleh dari gudang penyimpanan, lalu bahan baku DAP di-crusher
terlebih dahulu setelah itu diumpankan ke raw material hopper , dan urea juga di-crusher dan
dibawa ke raw material oleh urea bucket elevator, lalu diumpankan ke hopper dan
selanjutnya bahan baku lainnya seperti KCl, clay, dan dolomit diumpankan ke masing-
masing hopper melalui KCl weigher dan Clay weigher.
Bahan baku yang diumpankan ke dalam hopper dilengkapi dengan level indicator dan level
alarm untuk low level, high level, dan very high level. Perbandingan masing-masing bahan
baku tergantung dari formula yang akan diproduksi.
B. Proses Granulasi
Material dari raw material conveyor dibawa oleh bucket elevator menuju ke granulator. Pada
proses granulasi atau pembutiran ditambahkan steam dan slurry atau air. Slurry didapatkan
dari debu yang berasal dari scrubber, kemudian dikembalikan lagi ke dalam granulator.
Waktu tinggal dalam granulator kira – kira 45 menit. Semua proses diatur dari ruang kontrol.
Pemakaian steam dan slurry diatur sedemikian rupa untuk menghasilkan NPK granul yang
terbaik. Ketika berada di granulator, granul yang terbentuk berukuran kecil maka
penambahan diperlukan penambahan steam agar diperoleh granul yang lebih besar.
Proses pembentukan granul (Gambar 3.2) terdiri dari 2 tahap yaitu (1) agglomeration dan (2)
accretion. Agglomeration merupakan tahap pembentukan inti granul yang berasal dari
penggabungan bahan baku. Sedangkan accretion merupakan tahap pertumbuhan dengan cara
penambahan jumlah layer pada granul.
Temperatur produk dari granulator yaitu berkisar antara 50 – 550C. Proses granulasi bahan baku
tercapai sebanyak 30 – 40% terjadi pada granulator, 50 – 60% terjadi saat berada di unit dyer dan
70 – 80% terjadi saat di cooler.
C. Pengeringan Produk
NPK granul dari granulator selanjutnya dibawa oleh product granulator conveyor ke dryer
untuk pengurangan kadar air. Udara panas, sebagian uap air, gas ammonia dan debu di dalam
granulator dihisap ke unit scrubber dan granulator fan. Untuk mengeringkan NPK granul di
dalam dryer digunakan udara panas dari furnace. Gas panas hasil pembakaran di dalam
furnace didinginkan dengan udara dari furnace fan.
Temperatur udara panas inlet dryer berkisar antara 97 oC - 98 oC tergantung dari formula
NPK granul yang akan dikeringkan. Kadar air yang keluar dari granul maksimal 1% dan
temperatur gas panas outlet dryer dijaga sekitar 57 – 65oC. Gas panas dari dalam dryer
dibawa ke scrubber unit setelah sebelumnya dipisahkan dari debu yang terbawa oleh dryer
yang dihisap oleh blower. Debu dari dryer akan dikembalikan ke raw material conveyor
untuk digunakan kembali sebagai bahan baku. Pada dryer ini menggunakan udara pengering
dengan arah co-current.
D. Pendinginan Produk
Granul NPK kering keluaran dari dryer dibawa oleh product dryer conveyor ke Cooler untuk
didinginkan. Pendinginan dilakukan dengan mengalirkan udara (suhu kamar) ke dalam cooler
dengan sistem I menggunakan cooler fan. Udara yang dialirkan adalah udara kering yang
memiliki RH (relative humidity) rendah. Pada proses pendinginan juga berfungsi
menurunkan kadar air menjadi 1 %. Suhu keluar dari cooler sekitar 35oC. Debu yang terbawa
di dalam udara pendingin dari dedusting system dipisahkan dan dikembalikan ke raw
material conveyor.
E. Proses Pengayakan
NPK Granul yang sudah dingin dibawa oleh bucket elevator ke over vibrating screen untuk
diayak. Ukuran yang diinginkan dari produk adalah 1 – 4 mm. Produk oversize kemudian di
haluskan di oversize crusher dan hasilnya masuk ke raw material conveyor untuk digranulasi
kembali. Hasil bawah masuk ke undersize vibrating screen untuk dipisahkan menjadi produk
onsize dan undersize. Product onsize masuk ke bucket elevator menuju coater, sedangkan
undersize masuk ke raw material conveyor untuk di granulasi kembali.
Pelapisan diperlukan terutama pada formulasi yang menggunakan urea, karena sifat
higroskopis bahan urea yang dapat mempercepat proses caking, terutama jika terdapat variasi
temperatur udara dan kadar air. Proses caking merupakan fenomena ketika pupuk higroskopis
telah menyerap air dan menghasilkan pupuk yang memadat menjadi satu seperti batu.
Coating agent terbuat dari silica powder atau dolomit dan coating oil, spesifik sesuai
keinginan. Coating oil diumpankan ke dalam coater drum menggunakan metering pump.
Padatan diumpankan ke dalam coater melalui screw dosing feeder. Produk yang telah dilapisi
selanjutnya menuju ke unit pengantongan dan hasil dari proses ini di-sampling untuk uji
laboratorium.
G. Bagging system
Produk NPK dari final product bucket elevator masuk ke product hopper yang dilengkapi
dengan level indicator. Produk NPK di dalam product hopper dikantongi dengan
menggunakan bagging machine dan dijahit menggunakan sewing machine. NPK dalam
kantong kemudian diterima oleh bagging product conveyor kemudian dibawa forklift menuju
gudang penyimpanan sementara.
H. Penyerapan gas
Udara dari granulator, dryer dan cooler di-spray dengan air/slurry di scrubber tower
menggunakan scrubber pump. Air dari scrubber tower masuk ke bak scrubber pit dan diaduk
menggunakan scrubber pit agitator, sebagian air slurry di bak dipompa menggunakan
granulator pump untuk proses granulasi di granulator.
Air slurry dari bak setelah melewati screen dipompa oleh scrubber pump, sebagian bisa
dikirim ke granulator untuk proses granulasi.
Sehingga secara umum flowsheet proses produksi NPK I tertera pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3. Flowsheet proses produksi NPK I (CCR Pabrik NPK I PT. Petrokimia Gresik
4.12.2 Spesifikasi Alat Utama pada Unit NPK I
Vendor : INCRO/ComSpain
B. Tujuan
C. Cara Kerja
Granulator merupakan drum yang berputar tempat pembentukan granul atau butiran
NPK. Bahan masuk melalui feeder yang terletak pada sudut atas Granulator, bahan-
bahan yang masuk antara lain Za, urea, KCl, dan DAP dan juga hasil reaksi dari
tangki Pre-Neutralizer yaitu MAP dan Ammonium Sulphate. Bahan-bahan tersebut
diatas diaduk dan dicampur melalui perputaran Granulator sehingga nantinya
dihasilkan NPK yang berupa granul atau butiran.
Vendor : INCRO/ComSpain
E. Tujuan
Alat ini bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam produk dari sekitar 4-5 % hingga
mencapai kadar 1-1,5%.
F. Cara Kerja
Granul hasil dari proses granulasi diumpankan melalui feeder yang berada pada sudut
dryer. Udara panas masuk ke dalam dryer melalui Dryer Combustion Chamber yang
dihembuskan searah masuknya umpan.Dryer Combustion Chamber ini. terpasang di
bawah feeder dan karena udara panas serta umpan yang masuk searah maka disebut
co-current. Dryer ini berputar sehingga terjadi kontak antara umpan dengan udara
panas sehingga produk yang dihasilkan kering secara merata.
G. Spesifikasi Cooler
Kapasitas : 55 ton/jam
Vendor : INCRO/ComSpain
1. Tujuan
Alat ini bertujuan Mendinginkan Produk NPK dari dryer. suhu keluar cooler 35 oC.
2. Cara Kerja
turbin kondensat dari urea sebanyak 70 m3/jam, dan dari Process Condensate
Treatment di pabrik urea sebanyak 35 m3/jam. Air baku langsung masuk ke tangki
Mix Bed karena kandungan mineral kondensat sangat minim, sehingga tidak
membutuhkan pengolahan yang lebih banyak dan kompleks. Selanjutnya air demin
didistribusikan ke urea, boiler dan sebagian ke pabrik Petrokimia 1A. Dengan
demikian dapat mengurangi pemakaian air bersih sebanyak 329 m3/jam.
Selain Dust Chamber, PT. Petrokimia juga memasang alat CEMs (Continuous
Emission Monitoring Sistem) sebagai upaya pemantauan terhadap emisi debu urea dan
ammonia yang terhembus keluar dari atas prilling tower. Hasil pemeriksaan CEMs selalu
dilaporkan ke instansi-instansi lingkungan terkait setiap 3 bulan sekali.
5.8 Penerapan Produksi Bersih pada Jasa di PT. Petrokimia Gresik
6.1 Kesimpulan
Dari uraian hasil pengamatan dan hasil analisa serta pembahasan pada bab
sebelumnya dapat diambil beberapa kesimpulan, sebagai berikut :
1. PT. Petrokimia Gresik telah menerapkan produksi bersih dengan baik
dimana setiap proses produksi yang berpotensi menghasilkan limbah selalu
dipantau dan ditinjau kembali. Beberapa Pelaksanaan Produksi Bersih PT.
Petrokimia Gresik, yaitu :
a. Penerapan produksi bersih pada proses produksi, yaitu :
I. Efisiensi dan Konservasi Energi :
Efisiensi Energi Produksi
Konservasi Energi Listrik
II. Efisiensi dan Konservasi Sumber Daya Air :
Menghemat dan Mengurangi Penggunaan Air
Program 4R
III. Pengurangan Pencemaran Udara :
Unit PGRU (Purge Gasr Recovery Unit)
Unit HRU (Hydrogen Recovery Unit) dan Unit Aru (Ammonia
Recovery Unit)
IV. Pemanfaatan Limbah :
Pemanfaatan Kondensat untuk Unit Demineralisasi
Pemanfaatan Solvent dari Separator PPCO
b. Penerapan produksi bersih pada produk, yaitu :
I. Penyerapan Debu Produk yang Terlepas dengan Dust Chamber
c. Penerapan produksi bersih pada jasa, yaitu :
I. Good Housekeeping :
Segregasi Limbah
Pelaksanaan 5R
d. Peluang-peluang penerapan produksi bersih :
Pembentukkan Tim Produksi Bersih
Reuse Air Hasil Filter Press untuk Raw Water
Reuse Air Backwash Sand Filter untuk Raw Water
Peningkatan Segregasi Limbah
Afmar, Mulyadi. 1999. Faktor Kunci dan Teknik Penerapan Cleaner Production di
Industri.Prosiding Seminar Teknik Kimia Soehadi Reksowardojo 1999.Bandung :
Jurusan Teknik Kimia dan Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia ITB, 1999,
hlm.II.15-II.22.