Diajukan oleh :
Rifqi Fauzi
16660010
YOGYAKARTA
2020
DAFTAR ISI
i
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2 Karakter Kualitas atau Cause sebagai Kepala Fishbone Diagram .....
iv
BAB I
PENDAHULAN
tingkat efektivitas, perlu adanya langkah untuk menekan six big losses
1
PT Semen Bosowa Banyuwangi merupakan salah satu perusahaan
Bali, dan Lombok. Perusahaan ini mulai beroperasi ada tahun 1998
baik, hal ini didapatkan dari mesin packer yang berjalan tidak sesuai
2
dipertimbangkan dalam perhitungan tersebut adalah tingkat
losses?
3
1.7.2 Bagaimana mengembangkan perangkat pendukung
1.3 Tujuan
web
1.4 Manfaat
dan Six Big Losses ini, sehingga dapat mengetahui tingkat efektivitas
1.5 Batasan
berikut :
4
1.5.1 Perancangan dan pembuatan aplikasi ini hanya dilakukan di
Bosowa Banyuwangi.
1.5.2 Penelitian hanya dilakkan pada shift 1 dari jam 07.00 – 15.00.
2019
1.6 Asumsi
pengantongan semen.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
Effectiveness Equipment (OEE), Six big losses, Failure Mode Effect Analisys
berikut :
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Mengenai OEE dan Six Big Losses
Analisis dan Penyelesaian Saran
N
Penulis PAR- FISH- SIMU- FMEA
o OEE SBL FMEA FTA TPM
ETO BONE LASI
Relkar,
Anand S. et.
1 Al (2012)
Bilianto,
Bernandus
Yoseph
2 (2016)
Lazim, Halim
3 Mad. Et. al
Sodikin,
Imam. Et. Al
4 (2017)
6
Amrussalam.
5 Et. Al (2016)
Bamber, C J
6 (2003)
Hazmi,
Muhammad
7 Faizal
Fauzi, Rifqi
8 (2020)
klasifikasi perawatan.
a. Menjaga (keep)
b. Mempertahankan (preserve)
7
Kegiatan seperti tes, pengukuran, penggantian,
c. Melindungi (protect)
produksi.
8
Pada kurva bathtub menunjukan bahwa pada awal
stabil dan awet. Dan pada akhir penggunaan mesin akan lebih
9
Menurut Ngadiyono (2010), secara garis besar manajemen
10
Proactive, melakukan pemeliharaan dengan cara
terencana.
11
efficiency, dan rate of quality (Nakajima, 1988). Hubungan dari ketiga
loading time−downtime
A= x 100 %
loading time
sebagai berikut :
12
Merupakan kerugian yang disebabkan karena cacat
avalibility. Sedangkan speed losses dan defect losses tidak dapat diketahui
(Nakajima, 1988)
a. Breakdown Losses
13
Merupakan kerugian yang diakibatkan oleh kerusakan
total breakdown
BL=
loading time
total setup∧adjustime
SA=
loading time
Speed losses terdiri dari dua macam kerugian, yaitu idling and
sebagai berikut :
b. Reduced Speed
14
Pengurangan kecepatan mesin yang disebabkan waktu
a. Defects in Process
b. Reduced Yield
15
masing moda kegagalan berdasarkan atas tingkat kerjadian (occurrence),
RPN yang merupakan hasil kali dari tiga faktor kegagalan yaitu severity,
occurance dan detection. Ada tiga aspek tersebut yang harus diketahui
16
System operable with significant
4 Very low degradation ofPerformance
Efficiency
System operable with some
3 Minor degradation of Performance
Efficiency
System operable with minimal
2 Very minor
interference
1 None No effect
Sumber : Y.M. Wang, et al, 2009
17
Deteksi Kemungkinan terdeteksi Rank.
Hampir tidak Tidak alat control yang mampu
10
mungkin mendeteksi
Sangat jarang Alat pengontrol saat ini sulit
mendeteksi bentuk dsn 9
penyebab kegagalan
Jarang Alat pengontrol saat ini sulit
mendeteksi bentuk dsn 8
penyebab kegagalan
Sangat rendah Kemampuan alat control untuk
mendeteksi bentuk dan 7
penyebab sangat rendah
Rendah Kemampuan alat control untuk
mendeteksi bentuk dan 6
penyebab rendah
Sedang Kemampuan alat control untuk
mendeteksi bentuk dan 5
penyebab sedang
Agak tinggi Kemampuan alat control untuk
mendeteksi bentuk dan 4
penyebab sedang sampai tinggi
Tinggi Kemampuan alat control untuk
mendeteksi bentuk dan 3
penyebab tinggi
Sangat tinggi Kemampuan alat control untuk
mendeteksi bentuk dan 2
penyebab sangat tinggi
Hampir pasti Kemampuan alat control untuk
mendeteksi bentuk dan 1
penyebab hampir pasti
Sumber : Y.M. Wang, et al, 2009
18
2.6 Fishbone Diagram
(cause and effect diagram) atau fishbone diagram merupakan salah satu
faktor sama dengan cause, hal ini yang menyebabkan Fishbone Diagram
berikut :
19
2 kanan (sebagai kepala ikan), kemudian tarik garis
20
Gambar 2.4 Cabang/tulang lebih kecil / lebih
spesifik.
Sumber : Ishikawa, 1976
21
BAB III
(Nakajima, 1988):
22
a. Jam kerja, didapatkan dari jumlah waktu kerja mulai pukul
maintenance.
kantong/jam/mesin
tertentu.
23
k. Ideal cycle time,waktu ideal yang digunakan untuk mengisi
1 kantong semen.
masalah yang terjadi dan perlu dianalisis sebab akibat dari masalah
24
mencari teori pemecahan masalah menggunakan referensi buku dan
25
dilakukan analisis, dapat diketahui solusi atau saran untuk
26
Mulai
Identifikasi Masalah
Perumusan Masalah
Studi Pustaka
Analisis
Selesai
27
DAFTAR PUSTAKA
6869
Productivity Organization
Lazim, Halim Mad. Et. al. 2008. Total Productive Maintenance And
Review of Business Research Papers Vol 4 No. 4 Aug – Sept 2008 Pp.237-
250
28
Relkar, Anand S. Et. al. 2012. Optimizing & Analysing Overall Equipment
Direct
Stamatis, D.H. 1995. Failure Mode and Analysis : FMEA from Theory
Vorne Industries Inc. (2002). Retrieved September 28, 2019, from World-Class
OEE: https://www.oee.com/world-class-oee.html
Wang, Y. M, Chin. K.S, Poon G.K.K, & Yang J.B. 2009, Risk Evaluation in Failure
29