Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN RESMI KERJA PRAKTEK

EVALUASI PERMASALAHAN SCALE SUMUR SA-33, SA-101, SA-104


DAN SA-108
DI PT. PERTAMINA EP ASSET 1 FIELD RAMBA

DISUSUN OLEH:
Arem Mangiwa
1701182

PROGRAM STUDI SI TEKNIK PERMINYAKAN


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI
2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK


MENGGUNAKAN JURNAL
EVALUASI PERMASALAHAN SCALE SUMUR SA-33, SA-101, SA-104
DAN SA-108
DI PT. PERTAMINA EP ASSET 1 FIELD RAMBA

Diajukan Untuk Memenuhi Persyarataan Kerja Praktek


Tahun Akademik 2021/2022
Program Studi SI Teknik Perminyakan
Sekolah Tinggi Teknologi Minyak Dan Gas Bumi Balikpapan

Mahasiswa

Arem Mangiwa
NIM : 1701182

Mengetahui dan Menyetujui

Ketua Prodi SI Teknik Perminyakan Dosen Pembimbing Kerja Praktek

Abdi Suprayitno, S. T.,M.Eng Ir. YUDIARYONO, MT


NIDN : 1110098502 NIDN : 1105045502

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
dan rahmatNya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan Kerja Praktik (KP)
secara online dengan menggunakan salah satu Jurnal Perminyakan untuk
dijadikan referensi dalam menyelesaikan Laporan Kerja Praktek.

Dan tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut
membantu proses pembuatan dan penyelesaian laporan ini.

1. Bapak Sugeng Si,Mi selaku Plt. Ketua STT Migas Balikpapan


2. Bapak Abdi Suprayitno ST.,M.Eng selaku ketua Plt Ketua prodi S1 Teknik
Perminyakan dan segenap jajarannya atas izin yang diberikan sehingga kami
dapat mengikuti Kerja Praktek Secara Online.
3. Bapak Ir. Yudiaryono, MT selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktik, yang
telah memotivasi dan mendukung proses pelaksaan kerja praktik secara online
ini.

4. Orang tua, kakak-adik, teman-teman yang senantiasa mendoakan dan


mendukung proses penulisan dan penyelesaian laporan ini dengan caranya
masing-masing.

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................i

KATA PENGANTAR.....................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR........................................................................................v

DAFTAR GRAFIK.........................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

1.1 Latar Belakang......................................................................................1

1.2 Tujuan kerja praktik............................................................................2

1.3 Manfaat untuk mahasiswa...................................................................2

1.4 Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek....................................................3

1.5 Metode Pelaksnaan...............................................................................3

1.6 Sistematis Penulisan..............................................................................3

BAB II...............................................................................................................5

Dasar Teori.......................................................................................................5

2.1 Analisa air formasi................................................................................5

2.1.1 Definisi air formasi........................................................................5

2.1.2 Dampak air formasi......................................................................5

2.1.3 Komposisi air formasi...................................................................5

iii
DAFTAR ISI LANJUTAN

2.2 Scale......................................................................................................6

2.2.1 Definisi Scale....................................................................................6

2.3 Analisa Scale.....................................................................................7

2.3.1 Metode MC. Donald and Langlier................................................7

2.3.2 Metode Stiff and Davis....................................................................7

2.3.3 Metode Ryznar Stability index.......................................................8

2.4 inflow performance relationship (IPR)..........................................8

2.4.1 IPR aliran 1 fasa............................................................................8

2.4.2 IPR aliran 2 fasa............................................................................8

2.4.3 IPR aliran untuk Damage..............................................................9

BAB III............................................................................................................10

3.1 Pengolahan Lapangan..........................................................................10

3.2 Pengolahan Data...................................................................................10

3.3 Data Sumur SA-108..............................................................................11

3.3.1 Analisa potensi Sumur SA-108.........................................12

3.3.2 Analisa faktor Skin............................................................15

3.2.3 Analisa Nilai Skin Index.....................................................16

BAB IV............................................................................................................18

Kesimpulan.....................................................................................................18

iv
DAFTAR ISI LANJUTAN

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................19

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.2 Contoh Permasalahan Scale.........................................................6

Gambar 4.1 PengolahanLapangan.....................................................................11

Gambar Plot IPR.................................................................................................13

Gambar Plot IPR Kondisi Skin 0….....................................................................15

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1.4 Komposisi Air Formasi 16….............................................................6

Table 4.2 Data Sumur SA-108…...........................................................................11

Tabel 3 Asumsi Nilai Pwf Sumur SA-108…........................................................12

Tabel 2 Asumsi Nilai Pwf Kondisi Skin 0…........................................................9

Tabel 3.1 Hasil Pengujian Air Formasi….............................................................15

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dapat kita lihat secara umum kondisi pada industry Migas ketika dilakukan
produksi. Yaitu masalah scale. Scale adalah hasil pengendapan mineral yang
berasal dari air formasi yang terproduksi bersama minyak dan gas, dimana
scale ini mengakibatkan laju alir produksi menurun akibat diameter lubang
pipa semakin sempit.
Scale akan terjadi tergantung komposisi air formasi (yaitu kandungan ion
pada air formasi). Scale atau padatan yang ada pada reservoir dapat
menurunkan permeabilitas suatu minyak, sehingga mengakibatkan
menurunkan produksi minyak.

1.2 Tujuan Kerja Praktek


Adapun tujuan dari penelitian ploblematika scale ini dilakukan,
yaitu:

1. Penentuan penyebab penurunan suatu produksi di lapangan


2. Mengindeftifikasikan suatu jenis scale di dalam sumur produksi
3. Perhitungan penanggulangan permasalahan pada scale
4. Mendapatkan grafik IPR
5. Menentukan acid untuk penangan scale
6. Menentukan keberhasilan penanganan dengan indicator skin dan
productivity indek

1
Sehingga dari penelitian nantinya dapat dilakukan analisa produksi sumur
dengan kurva IPR, menghitung nilai Scale index dan skin yang ada disumur
produksi serta mengetahui penanggulangan scale disumur produksi.

1.3 Manfaat Untuk Mahasiswa


a. Manfaat Untuk Mahasisa
1. Dapat mengalami apa ada yang ada dalam jurnal yang telah di
upload kurang lebih 5 tahun terakhir dari sekarang
2. Mengetahui perbedaan kondisi di jurnal dengan teori yang didapat
saat perkulihaan.
3. Mengetahui permasalahan yang terjadi di jurnal dan proses
penyelesaian masalah tersebut.
4. Mahasiswa dituntut untuk mengikuti seminar sebanyak 10 kali
dengan tujuan pengganti praktek di lapangan.

Adapun kerja praktek yang dilakukan dituangkan dalam bentuk


laporan kerja praktek. Pembuatan laporan ini bertujuan mendorong
mahasiswa menuangkan pikiran dan pendapatnya dalam bentuk tulisan yang
sistematis dan sebagai bentuk pertanggung jawaban dari mahasiswa untuk
melakukan kerja praktek.

b. Manfaat Untuk Kampus


1. Mampu menerangkan dan menjelaskan apa yang telah dilalui dan
didapat di jurnal dan membagikan kepada dosen, teman-teman dan
pihak kampus.

2
2. Mampu melahirkan mahasiswa-mahasiswa yang berkompeten
dalam dunia perminyakan

1.4 Saktu pelaksanaan kerja praktek


Waktu pelaksaan kerja praktek ini secara online atau daring. dengan
menggunakan permasalahan Scale.

1.5 Metode Pelaksaan


Adapun metode pelaksaan Kerja Praktek ini antara lain:
a. Studi dilakukan dengan cara daring atau tatap muka
b. Mencari Jurnal 1 saja dan dibuatkan laporan beserta file pptnya
c. Dan mengikuti seminar, minimal 10 kali dan beserta sertifikat 10 kali
juga guna untuk mengganti ilmu yang tidak diperoleh dalam KP di
Perusahaan.

1.6 Sistematis Penulisan


Untuk lebih memudahkan dalam penulisan dan pembacaan Laporan
Kerja Praktek ini, maka penyusunan membagi dalam beberapa bab dapat
dilihat sebagai berikut:
1. BAB I : Pendahuluan
2. BAB II : Profil Jurnal
3. BAB III : Dasar Teori
4. BAB IV : Kesimpulan

3
BAB II DASAR TEORI

2.1 Analisa Air Formasi

2.1.1 Definisi Air Formasi

Dimana dapat diketahui air formasi yang ikut terproduksi


bersamaan dengan minyak dan gas. Air ini biasanya
mengandung bermacam-macam garam dan asam. Terutama
NaCl merupakan air asam bahkan asam sekali. Air formasi
disebut juga dengan oil field water atau connate water atau
intertial water.

Keberadaan air formasi ini sering ditemukan pada


reservoir hydrocarbon dimana dengan adanya air ini dapat
menentukan trakumulasinya suatu hidrokarbon pada akumulasi
minyak, air menempati sebagian dari reservoir minimal 10% dan
maksimal 100% dari keseluruan pori dari keseluruhan pori.

Sifat fisik air formasi

Air formasi hapir selalu dijumpai bersama-sama dengan


endapan minyak. Seperti pada gas dan minyak, adapun sifat-sifat
fisik air formasi, yaitu: Densitas air, Viskositas air, Faktor
volume formasi air, Kompresibilitas, dan kelarutan gas dalam air
formasi.

2.1.2 Dampak air formasi

Disini dapat kita ketahui bahwa dampak dari air formasi


merupakan dimana air ikut terseret ketika kita mengesolasi
minyak dari dalam reservoir. Dimana air formasi juga memiliki
dua sifat yaitu asam mangakibatkan korosi yang dapat
menyebabkan produksi minyak terganggu dimana air yang

4
melekat di pipa yang semakin mengeras dan mengakibatkan
karat. Sedangkan dapat dilihat pada kondisi basa akan
membentuk endapan (Scale).

2.1.3 Komposisi air formasi

Dimana mekanisme pembentukan scale sangat berkaitan


dengan komposisi air formasi. Secara umum air formasi
mengandung ion-ion, baik itu berupa kation maupun anion.

Table 2.1

Komposisi air formasi

Kation Anion
Na+ Cl−
Ca2+ HCO3−
Mg2+ SO42−
Ba2+ CO32−
Sr2+
Fe2+

2.2 Scale

Gambar 3.2 Contoh Permasalahan Scale

6
2.2.1 Definisi Scale

Scale merupakan suatu ploblema yang umum dijumpai


pada operasi lapangan Migas. Scale problema produksi dalam
sistem air, karena perubahan tekanan, suhu dan pH sehingga
dapat membentuk endapan Kristal maupun padatan direservoir
ataupun disepanjang pipa alir produksi dan permukaan peralatan
minyak dan gas bumi.

Dimana pada saat bubble point pressure, kondisi fluida


yang mengalir adalah satu fasa minyak. Ada masanya air juga
dapat terproduksi. Tetapi dalam jumlah yang tertentu akan tetap
dikatakan satu fasa cairan. Pada keadaan dibawah Pb maka gas
akan mengembang dari minyak sehingga yang dapat mengalir
adalah fluida dua fasa (cairan dan gas), maka kondisi harga
indek suatu produktivitas untuk setiap harga pada Pwf tertentu
tidak akan sama dan pasti akan berubah, oleh karena sebab itu
kurva dua fasan berbentuk garis yang lengkung.

2.2.2 Macam-Macam Scale

scale secara kimiawi diklasifikasikan sebagai tipe carbonate


atau sulphat, endapan mineral (scale) yang biasa terjadi antara lain
adalah CaSO4, BaSO4, dan CaC03, pembentukan scale akan
bertambah dan menjadi lebih keras apabila contact time semakin
lama.

2.3 Analisa Scale

2.3.1 Metode Mc.Donald and Langlier

Metode Langelier hanya diperuntukan untuk air tawar dan


tidak dapat digunakan pada analisa air formasi, sehingga
membutuhkan perhitungan konversi untuk digunakan pada air
formasi.

7
2.3.2 Metode Stiff and Davis

Metode Stiff and Davis merupakan modifikasi dari metode


Langelier, dan dapat digunakan untuk menganalisa air formasi, tetapi
hanya pada kondisi tertentu, sehingga untuk menganalisa pada
kondisi reservoir diperlukan perhitungan ekstrapolasi.

2.3.3 Metode Ryznar Stability Index (RSI)

Ryznar stabilitas Indeks (RSI) mencoba untuk


mengkorelasikan data base empiris ketebalan skala diamati
dakam sistem air dengan kimia air.

2.4 Inflow Performance Relationship (IPR)

Inflow Performance relationship adalah suatu parameter yang


menunjukan produktivitas pada sumur yang ditampilkan dalam bentuk
kurva hubungan antara tekanan aliran dasar dengan laju produksi.

Pada saat tekanan diatas bubble point pressure, kondisi fluida


yang mengalir adalah satu fasa minyak. Ada masanya air juga ikut
terproduksi, tetapi dalam jumlah tertentu masih dapat di anggap satu
fasa cairan. Di bawah Pb gas mengembang dari larutan minyak
sehingga yang mengalir adalah fluida dua fasa (cairan dan gas), pada
kondisi ini harga indek produktivitas untuk setiap harga Pwf tertentu
tidak sama dan selalu berubah, oleh karena itu kurva IPR membentuk
garis lengkung.

2.4.1 IPR Aliran 1 Fasa

Yaitu suatu kurva IPR untuk aliran 1 fasa merupakan


suatu garis lurus dengan harga PI yang konstan untuk untuk
setiap harga Pwf.

Penghitungan aliran fluida satu fasa dari formasi kedasar


sumur pertama kali dikembangkan oleh Darcy untuk aliran non-
8
turbulen dan dikembangkan oleh Jones, Blount, dan Glaze untuk
aliran turbulen.

2.4.2 IPR Aliran 2 Fasa

Untuk sumur yang telah berproduksi dimana tekanan


dasar sumur telah dibawah tekanan gelembung sehingga gas
bebas ikut berproduksi, maka kurva IPR tidak linear lagi tetapi
dalam garis lengkung.

2.4.3 IPR Aliran Untuk Damage

Untuk sumur yang telah terproduksi dimana tekanan


dasar sumur telah turun dibawah tekanan karena di akibatkan
oleh kerusakan formasi (demage).

Dimana standing memodifikasi persamaan Vogel


berdasarkan kenyataan bahwa formasi yang mengalami
kerusakan (damage) akan terjadi tambahan kehilangan
tekanan.

9
BAB III
ANALISA DAN PERHITUNGAN

3.1 Tinjaun Lapangan

Disini dapat dilihat bahwa blok timur Bentanya memiliki sumur


dengan jumlah 34 sumur, diantaranya terdapat 13 sumur produksi, 5
sumur water injection, 10 sumur shut in, 3 sumur suspended dan 3 sumur
abandoment.
Adapun beberapa sumur yang akan dibahas yaitu sumur SA-25 layer
B-C, SA-33, SA-101, SA-104 dan SA-108 pada layer A dan C.
3.1.2 Data yang digunakan untuk pengolahan
- Sampel Air Formasi
Sampel air formasi sumur SA-25, SA-33, SA-101, SA-104, dan SA-
108 dapat dilihat pada (gambar 4.1)

Gambar 3.1

3.2 PENGOLAHAN DATA

Adapun evaluasi dari permasalahan Scale terhadap dari suatu


produksi pada blok timur lapangan bentanya sumur. SA-25, SA-33, SA-
101, dan SA-108. Dengan menghitung Inflow Performance Relationship
(IPR), skin dan nilai scale indek “Metode Langlier, Stiff and Davis dan
Ryznar”.

10
3.3 Data Sumur SA-10
Tabel 3.1
Data produksi sumur SA-108
Data Nilai Satuan
Tekanan 794,7 Psia
Reservoir
(Pr)
Tekanan 405 Psia
Flowing
(Pwf)
Laju Alir 135 Bfpd
Fluida (Qf)
Laju Alir 49 Bopd
Minyak (Qo)
Laju Alir Air 86 Bwpd
(Qw)
Water Cut 64 %
(Wc)
Qoptimal 155,87 Bfpd
8
API Oil 19 °
SG Oil 0,93
Porositas 18 %
(∅)
Permeabilitas 696 md
(k)
Viskositas 10,11 Cp
(µ)
Bo (ßo) 1,188 Bbl/stb
Ketebalan 13.124 Ft
Lapisan (h)
Kedalaman 1276 Ft
Sumur (D)
Densitas (Þ) 0,93 Ppg
Jari- Jari 0,2652 Ft
Lubang
Sumur (rw)
Jari-jari 656,2 Ft
Pengurasan
(re)
GLR (Gas 200 Scf/stb
Liquid Ratio)

11
3.3.1 Analisa Potensi Sumur SA-108

Untuk menentukan potensi sumur dengan IPR harus mempersiapkan:

Pr : 794.7 Psia
Pwf : 405 Psia
Qf : 135 Bfpd

1. Mencari pi sumur
𝑄𝑓
𝑃𝐼 =
𝑃𝑟−𝑃𝑤𝑓

135 Bfpd
PI = 794,7−405
PI = 0,34642 BFPD/Psia

2. Mencari Qmax
Qf

( )
2
Qmax = pwf pwf
1−0.2 −0.8( )
pr pr
135
Qmax =
1−0.2 ( 405
794,7 )
−0.8(
405 2
794,7
)

Qmax = 194,847 Bfpd

3. Asumsi nilai sumur SA-108

Tabel 2
Asumsi Nilai Pwf Sumur SA-108

No Pwf Q Qwater Qoil


1 794.7 0 0 0
2 700 39.5805 28.49796 11.08254
3 600 72.59023 52.26496 20.32526
4 550 84.46269 60.81314 23.64955
5 500 97.7159 70.35545 27.36045
6 450 109.7941 79.05172 30.74234
7 400 120.7168 86.91613 33.80072
8 350 130.5138 93.96993 36.54386
9 300 139.2313 100.2465 38.98476

12
Tabel 3.2 (lanjutan)

10 150 169.8092 122.2626 47.54658


11 0 194.8474 140.2901 54.55727

1. Mencari Nilai Q fluida Asumsi

Qr = Qmax × (1-0.2( ) pwf


ps
−0.8(
pwf 2
ps
))

Qr = 194,847 × (1−0.2 ( )
2
700 700
−0.8 ( )
794,7 794,7
Qr = 39.5805 Bfpd

2. Mencari Nilai Qw
Asumsi Qw : (Water
Cut / 100) x Qf
Qw : (95 / 100) x 39.5805 Bfpd
Qf : 28.497 Bwpd

3. Mencari Nilai Qo
Asumsi Qo : (Qr –
Qw)
Qo : (39.5805) – (25.33152)
Qo : 11.08254 Bopd

4. Plot IP

Qt-kuning

P Qw-biru

Qo-hitam

13
5. Asumsikan Pwf dan Qr untuk mencari IPR
pada kondisi skin = 0
Tabel 2
Asumsi Nilai Pwf Kondisi Skin 0

No Pwf Qfluid Qwater Qoil


1 794.7 0 0 0
2 700 54.83055 35.09155 19.739
3 600 106.0727 67.8865 38.18616
4 500 150.4764 96.30492 54.17152
5 450 170.114 108.8729 61.24102
6 400 188.0419 120.3468 67.69508
7 350 204.2603 130.7266 73.53369
8 300 218.769 140.0122 78.75685
9 250 231.5682 148.2037 83.36457
10 150 252.0379 161.3043 90.73364
11 0 269.9205 172.7491 97.17139

3.3.2 Analisa Faktor Skin

Analisa faktor skin di sumur SA-108

0,00708× k ×h
S= × ∆ Ps
Q × Bo × μ
0,00708× 696 md ×13.124 ft
S= × 794,7
1457 ×1,118 × 10,11
S = 31,69644 (+) Damage
Sumur SA-108 terindikasi Damage dengan nilai skin yang
didapat adalah 31.6944 berarti terdapat kerusakan pada sumur in

14
Selanjutnya akan dilakukan analisis skin pada kondisi 0 dengan
cara menggunakan persamaan Darcy untuk dapat membandingkan
laju alir saat kondisi skin actual dan saat skin 0, dari hasil
perbandingan dapat dilihat peluant dalam meningkatkan perolehan
suatu produksi.

Plot IPR kondisi skin 0

3.3.3 Analisa Skin / Jenis Scale yang Terjadi

Tabel 3.1
Hasil Analisa Pengujian Air Formasi

% ract,
Ion mg/l mgep/l
value
7525,7
Na+ 327.16 49.03
5
Ca2+ 30.00 1.50 0.27
Mg 2+ 30.00 5.00 0.75
CO32- 0.00 0.00 0.00
HCO3- 4026.0
66.00 9.89
0
SO42- 8.00 0 0.02
9496,2
Cl- 267.50 40.00
5
FE2+ 0.07 0.00 0.00
Total
21145.
dissolved 667.33 100.00
87
ion

15
NaCl, mg/lt : 18262.12
Resistivty,Ohm-m : 0,33
free Co2 mg/l 11
Total Hardness : 18.26
SI (scale carbonat ) : + 0.30
pH : 7.040
scale sulfat : No sulfat
water tendention : Scalling
 Metode Stiff and Davis :
SI = Ph – (K + pCa + pAlk)
SI = 7,040 – (2,443 + 3,125 + 1,175
SI = 7,040 – 6,74 = + 0,30
 Metode Langlier :
LSI = pH – pHs
LSI = 7,040 – 6,8 = + 0,1
 Metode Ryznal
Rsi = 2×(pH)- pHs
Rsi = 2×(7,040)-6,8
1. Untuk sumur yang mengalami permasalahan scale maka
dilakukan stimulasi dengan cara menginjeksikan chemical
dengan kosentrasi Hcl 5%, 10% - 15% ke dalam sumur untuk
menghilangkan scale.
2. Setelah itu agar mengurangi terbentuknya suatu scale maka
dipasang alat untuk penghambat scale pada sumur.

SA-101 : sebaiknya dipakai alat LKC

SA-104 : sebaiknya dipakai alat Insaf

SA-33 : sebaiknya dipakai alat Insaf

SA-25 : sudah dipasang insaf untuk perkembangan nilai

16
scale index sudah mulai mengalami penurunan.

SA-108 : sudah dipasang Insaf untuk perkembangan


nilai index sudah mulai mengal penurunan.

17
BAB IV

KESIMPULAN

Jadi disini dapat disimpulkan dari data analisa pada hasil evaluasi
terhadap permasalahan scale dengan menggunakan Inflow performance
Relationship (IPR), skin dan scale index ini dapat diambil beberapa
kesimpulan. Yaitu sebagai berikut:
1. Dapat dilihat pada sumur SA-25, SA-33, SA-101, SA-104, SA-108
produksi minyak mengalami penurunan yang telah di sebabkan oleh
adanya permasalah scale.
2. Berdasarkan pada sumur SA-25, SA-33, SA-101, SA-104 dan SA-108
terdapat jenis scale yaitu CaC03.

18
DAFTAR PUSTAKA

Collins, Eugene, 1983, Petroleum Production Engineering. The


Conventional Energy Training Project, Boston.

Diky Pranondo1 , Syahrial Agusandi2, 2017, EVALUASi


PERMASALAHAN SCALE SUMUR SA-33, SA-101, SA-104 DAN
SA-108 DI PT. PERTAMINA EP ASSET 1 FIELD RAMBA

M. Hardian, 2002, Basic Steps Scale In The Of Industry Oil and


Gas Using Total Well Management Of Production.

Pertamina, 2003, Analisa Potensi Sumur Dengan IPR.

http://zulfikariseorengineer.blogspot.com/2011/04/jenis-jenis-
scale.html

5
20

Anda mungkin juga menyukai