KURNIAWAN
NIM 1617603
ANALISIS KIMIA
Oleh :
KURNIAWAN
NIM : 1617603
Pembimbing I Pembimbing II
Alhamdulillah segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan
praktik kerja industri. Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini :
Bapak Ismail, S.Si., M.T., sebagai dosen pembimbing I yang telah memberi
bimbingan, arahan, dan saran selama penyusunan tugas akhir ini.
Bapak Teguh Prasetia Teja. S.Si, sebagai pembimbing II yang telah
memberi bimbingan, arahan, dan waktu luangt selama pelaksanaan PKL.
Bapak Ir. Maman Sukiman, M.Si, sebagai Direktur Politeknik AKA Bogor.
Ibu Rachmawati D. E, M.Si, sebagai dosen wali yang telah memberi
bimbingan dan nasihat selama penulis menempuh pendidikan di Politeknik
AKA Bogor.
Ibu Dr. Foliatini, M. Si., sebagai ketua program studi Analisis Kimia.
Kedua Orang Tua dan Kakak yang telah memberikan semangat serta doa
yang senantiasa diberikan.
Keluarga Besar LDK KMA, KAMMI, Baymax, Kost Al Islam, dan Dalton
Academy serta teman-teman seperjuangan atas kebersamaan, pengalaman
serta ilmunya.
Ibu Ratna Yasinta, Mas Hendri dan seluruh Staff Karyawan tempat PKL.
Penulis menyadari bahwa laporan praktik kerja industri ini masih jauh dari
sempurna. Namun semoga dapat bermanfaat untuk memperluas wawasan
pengetahuan penulis dan para pembaca pada umumnya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
PRAKATA.............................................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................viii
BAB I. PENDAHULUAN.....................................................................................9
2.2.1 Alat...............................................................................................................11
2.2.2 Bahan............................................................................................................11
3.1 Linearitas..........................................................................................................23
iv
v
3.4 Presisi...............................................................................................................28
3.5 Akurasi.............................................................................................................41
BAB IV KESIMPULAN......................................................................................45
LAMPIRAN..........................................................................................................41
DAFTAR TABEL
9
10
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Alat yang digunakan pada percobaan ini terdiri dari alat utama dan alat
penunjang. Alat utama yang digunakan yaitu Spektrofotometer Serapan Atom
(SSA), lampu katoda Hg, dan Mercury Vaporizer Unit (MVU). Alat penunjang
yang digunakan yaitu Microwave Digestion, Vessel Microwave Digestion, neraca
analitik, pipet volumetri 1 mL, mikropipet (5-50) µL, pipet elektrik (0,10-10) mL,
pipet mohr 10 mL, pipet tetes, labu takar (50, 100, dan 200) mL, labu alat
Mercury Vaporizer Unit (MVU), botol semprot, kertas Whatman 44, dan bulb.
2.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan terdiri atas bahan uji dan bahan kimia. Bahan uji
yang digunakan adalah sampel sirup, sedangkan bahan kimia yang digunakan
antara lain larutan standar Hg 1000 mg/L, larutan asam nitrat pekat (p.a), larutan
asam sulfat pekat(p.a), larutan asam klorida pekat(p.a), larutan timah (II) klorida
10% (SnCl2 10%), gas udara, gas asetilen, gas argon dan akuabides.
11
12
2.3.1.4 Pembuatan Larutan Deret Standar Merkuri (0,00; 0,20; 0,50; 2,00;
5,00; dan 10,00) µ/L
Larutan baku 100 μg/L dimasukkan sebanyak (0,0; 0,4; 1,0; 4,0; 10,0; dan
20,0) mL ke labu takar 200 mL. Larutan tersebut kemudian masing-masing
ditambahkan 5,5 ml H2SO4(p). Larutan kemudian ditambahkan akuabides sampai
tanda tera dan dihomogenkan. Konsentrasi larutan yang diperoleh sebesar (0,20;
0,50; 2,00; 5,00 dan 10,00) μg/L.
Larutan baku merkuri 100 μg/L dimasukkan sebanyak (0,4; 1,0; 4,0; 10,0
dan 20,0) mL ke labu takar 200 mL. Larutan tersebut masing-masing
ditambahkan 5,5 ml H2SO4(p). Konsentrasi larutan yang diperoleh sebesar (0,20;
0,50; 2,00; 5,00 dan 10,00) μg/L. Deret tersebut kemudian masing-masing
ditambahkan 10 mL SnCl2 10% pada saat dimasukkan ke labu alat Mercury
Vaporizer Unit dan diukur absorbansinya dengan spektrofotometer serapan atom
pada panjang gelombang maksimum Hg 253,7 nm.
Pengujian LDI dan LK dilakukan secara praktik dengan teknik trial and
error. Pengujian dilakukan dengan menurunkan konsentrasi terkecil dari deret
standar linieritas menjadi beberapa konsentrasi yaitu (0,05; 0,025; 0,01; dan
0,005) µg/L hingga memenuhi syarat parameter LDI dan LK. Larutan uji LDI
dan LK dibuat dengan memipet larutan baku merkuri 100 µg/L sebanyak (0,10;
0,05; 0,02; dan 0,01) mL ke labu takar 200 mL. Larutan tersebut masing-masing
ditambahkan 5,5 ml H2SO4(p). Konsentrasi larutan yang diperoleh sebesar (0,05;
0,025; 0,01; dan 0,005) µg/L. Deret tersebut kemudian masing-masing
ditambahkan 10 mL SnCl2 10% pada saat dimasukkan ke labu alat Mercury
Vaporizer Unit dan diukur absorbansinya dengan spektrofotometer serapan atom
pada panjang gelombang maksimum Hg 253,7 nm.
15
Kadar Merkuri=
Cterukur ( µgL ) x V <( L)
Bobot Sirup( kg)
Persamaan regresi : y= a + bx
n n
∑ y i−( b ∑ x i)
a= i=1 i=1
n
n n
b=
n
∑ xi y i −
i=1
n
( ∑ xi ∑ y i
i=1 i=1
n
)
∑ x 2i −¿ ¿
i=1
n n
r=
n
∑ xi y i−
i=1
n
( ∑ xi ∑ y i
i=1 i=1
n
)
√∑i=1
x2i −¿ ¿ ¿
Keterangan:
a = intersep (luas area)
b = slope (luas area/(mg/L))
r = koefisien korelasi
xi = konsentrasi ke-i (mg/L)
yi = luas area ke-i (pA*s)
i = 1, 2, 3, …, n
n = banyak ulangan
Limit deteksi instrumen dan limit kuantitasi dapat dihitung dengan metode
statistika melalui garis regresi linier dari kurva kalibrasi yang didapat dari uji
linieritas, kemudian dimasukkan ke dalam rumus:
18
n
S(y/x) =
√∑i=1
¿¿¿¿
3( S y / x )
LDI (mg/L) =
b
10(S y / x )
LK (mg/L) =
b
Keterangan :
i = 1, 2, 3, …, n
x x¯ = ∑ xi
i=1
n
n
SB =
√∑i=1
¿¿¿¿
SB
SBR = x 100 %
Keterangan:
x = rata-rata kadar natrium
monokloroasetat (mg/L)
19
μg
Konsentrasi yang terukur( )
kg
Recovery ( % )= x 100%
μg
Konsentrasi teoritis ( )
kg
Hipotesis
Ho: σ12 = σ22 (ragam populasi 1 tidak berbeda nyata dengan ragam populasi 2)
H1 : σ12 ≠ σ22 (ragam populasi 1 berbeda nyata dengan ragam populasi 2).
Statistik Hitung
SB21 2 2
Fhitung = 2 ; SB1 > SB2
SB1
α
Ftabel = , db1, db2
2
α = 5% (0,05)
db1 = n1-1
db2 = n2-1
Keterangan:
SB1 = simpangan baku metode standar (mg/kg)
SB2 = simpangan baku metode modifikasi (mg/kg)
21
α = taraf nyata
db1 = derajat bebas populasi 1
db2 = derajat bebas populasi 2
n = banyak ulangan
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN
22
23
Syarat Keberterimaan
Parameter Hasil
Perusahaan Simpulan
Pengujian
Linieritas:
r = 0,9998 Memenuhi
Koefisien korelasi (r) r ≥ 0,995
Limit Deteksi
Respon Positif
Instrumen √ Memenuhi
Setiap
(LDI) terhadap
Pengukuran
Hg
Memenuhi
1,25 < 3,44
Uji F : Fhitung < Ftabel
Memenuhi
Uji Ketegaran 1,58 < 3,44
Metode (Robustness)
Memenuhi
1,888 < 2,120
Uji t : thitung < ttabel
Memenuhi
1,698 < 2,120
24
3.1 Linearitas
0,400
0
y = 0,0337x -
0,350 0,0027
0 R² = 0,9996
r = 0,9998
0,300
0,250
0
0
0,200
0
0,150
0
0,100
0
Nilai slope (b) yang diperoleh sebesar 0,0337 (abs/µg/L) dan nilai
konstanta intersept (a) sebesar -0,0027 (abs) sehingga didapat persamaan regresi
y=- 0,0027 + 0,0337(x). Nilai slope sebesar 0,0337 (abs/µg/L) menunjukkan nilai
positif, maksudnya ketika konsentrasi naik satu satuan konsentrasi (µg/L), maka
nilai absorbansi naik sebesar 0,0337 kali konsentrasi. Nilai intersept yang
diperoleh sebesar -0,0027 (abs) menunjukkan bahwa ketika konsentrasi 0 µg/L,
maka diperoleh nilai absorbansi sebesar -0,0027. Data dan contoh perhitungan uji
linieritas dapat dilihat pada Lampiran 2
Tabel 2. Hasil Uji Trial and Error LDI pada Penetapan Kadar Merkuri
Secara Spektrofotometri Serapan Atom
Tabel 3. Hasil Uji Trial and Error LK pada Penetapan Kadar Merkuri Secara
Spektrofotometri Serapan Atom
Larutan Kons
Recovery
Kons
Recovery
Kons
Recovery
Kons
Recovery
Terbaca Terbaca Terbaca Terbaca
(µ/L) (%) (µ/L) (%) (µ/L) (%) (µ/L) (%)
2/3 CV
Horwitz 47,26 53,51 56,96 65,97
3.4 Presisi
Hal ini dibuktikan dengan didapatnya nilai %SBR sebesar 0,41 % dan hasil yang
memenuhi syarat keberterimaan perusahaan. Data dan contoh perhitungan uji
presisi ripitabilitas dapat dilihat pada Lampiran 5.
3.5 Akurasi
Konsentrasi
Konsentrasi
Teoritis Spike
Larutan Terukur %Recovery
Standar
Merkuri (µg/kg)
Merkuri (µg/kg)
1 996,98 99,70
2 1002,00 100,20
3 996,23 99,62
4 991,04 99,10
5 1000 997,89 99,79
6 1005,76 100,58
7 1000,95 100,10
8 997,03 99,70
9 998,13 99,81
Rerata 99,84
Nilai Minimal 99,10
Nilai Maksimal 100,58
Syarat Keberterimaan : (80,00 – 120,00) %
.
Berdasarkan hasil pengujian akurasi Tabel 5. didapat rata-rata %recovery
sebesar 99,53%. Rentang nilai %recovery yang di dapat yaitu (96,70 –
100,58)%. Nilai tersebut memenuhi syarat keberterimaan perusahaan yaitu
(80,00 – 120,00)%. Hal tersebut menginformasikan bahwa metode penetapan
kadar logam merkuri secara spektrofotmetri serapan atom memiliki ketepatan
yang baik dalam tingkat kesesuaian dari rentang suatu pengukuran yang
sebanding dengan nilai sebenarnya (true value).
Ketidaksesuaian nilai hasil pengujian dengan nilai benar pada uji akurasi
menunjukkan adanya kesalahan sistematik. Nilai %recovery yang kurang dari
100% dapat diakibatkan oleh adanya analit yang hilang atau tertinggal pada
proses persiapan (preparasi), sedangkan nilai %recovery yang lebih dari 100%
dapat disebabkan oleh adanya analit lain yang ikut terdeteksi oleh detektor pada
panjang gelombang yang sama. Kesalahan sistematik tersebut masih dalam
rentang keberterimaan yaitu (80,00 - 120,00)% sehingga hasil tersebut dapat
diterima. Pengolahan data %recovery dapat dilihat pada Lampiran 6.
9 mL : 1 mL 8 mL : 2 mL 10 mL : 1 mL
Larutan (Standar) (Robust 1) (Robust 2)
Konsentrasi Konsentrasi Konsentrasi
Logam Hg Logam Hg Logam Hg
(µg/kg) (µg/kg) (µg/kg)
1 1002,00 999,76 1005,75
2 996,23 998,34 999,64
3 966,99 998,98 988,27
4 991,04 991,03 999,26
5 997,89 970,87 988,98
6 1005,76 987,71 987,23
7 1000,95 1001,45 997,10
8 997,03 1008,95 998,65
9 998,13 974,95 976,17
Rata- 995,11 992,45 993,45
rata
F hitung < F F hitung < F tabel
Uji F tabel
1,25 < 3,44 1,58 < 3,44
t hitung < t tabel t hitung < t tabel
Uji t
1,888 < 2,120 1,698 < 2,120
Tidak Berbeda Tidak Berbeda
Kesimpulan
Nyata Nyata
Berdasarkan hasil uji ketegaran metode pada Tabel 6. dapat dilihat bahwa
uji F dan uji t pada pengujian ketegaran metode penetapan kadar merkuri
diperoleh nilai Fhitung < Ftabel dan thitung < ttabel pada kedua perlakuan, sehingga
ragam dan rataan dari kedua perlakuan tersebut tidak berbeda nyata dengan ragam
dan rataan perlakuan standar. Nilai uji Fhitung < Ftabel menunjukkan bahwa pada
perubahan kondisi yang tidak sesuai standar metode (komposisi volume asam
destruksi) menghasilkan nilai presisi yang tidak berbeda nyata dengan standar
metode, sedangkan nilai uji thitung < ttabel menunjukkan bahwa pada perubahan
kondisi yang tidak sesuai standar metode (komposisi volume asam destruksi)
menghasilkan nilai akurasi yang tidak berbeda nyata dengan standar metode.
Berdasarkan hasil ini dapat diketahui metode penetapan kadar logam merkuri
secara spektrofotometri serapan atom memiliki ketegaran yang tinggi. Hal ini
menandakan bahwa perubahan pada komposisi volume asam pada proses
destruksi tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap metode yang
digunakan. Data hasil dan perhitungan uji ketegaran metode dapat dilihat pada
Lampiran 7.
BAB IV KESIMPULAN
45
BAB V. DAFTAR PUSTAKA
ACHMAD, H. 2001. Kimia Unsur dan Radiokimi. PT. Citra Aditya Bakti.
Bandung.
40
40
42
50
Lampiran 1. (Lanjutan)
50
Lampiran 1. (Lanjutan)
51
Lampiran 1. (Lanjutan)
52
Lampiran 1. (lanjutan)
53
Lampiran 1. (Lanjutan)
54
Lampiran 1. (lanjutan)
55
Lampiran 1. (Lanjutan)
56
Lampiran 1. (Lanjutan)
57
Lampiran 1. (Lanjutan)
58
Lampiran 1. (Lanjutan)
59
60
Lampiran 1. (Lanjutan)
60
Lampiran 1. (Lanjutan)
61
Lampiran 1. (Lanjutan)
62
Lampiran 1. (Lanjutan)
63
Lampiran 1. (Lanjutan)
64
Lampiran 1. (Lanjutan)
65
Lampiran 1. (Lanjutan)
66
Lampiran 1. (Lanjutan)
67
Lampiran 1. (Lanjutin)
68
Lampiran 1. (Lanjutan)
69
70
Lampiran 1. (Lanjutan)
70
Lampiran 1. (Lanjutan)
71
Lampiran 1. (Lanjutan)
72
Lampiran 1. (Lanjutan)
73
Lampiran 1. (Lanjutan)
74
Lampiran 1. (Lanjutan)
75
Lampiran 1. (Lanjutan)
76
Lampiran 2. Data dan Contoh Perhitungan Pengujian Linieritas
Kons
0,00 (µg/L) 0,20 (µg/L) 0,50 (µg/L) 2,00 (µg/L) 5,00 (µg/L) 10,00 (µg/L)
Teoritis
Kons Kons Kons Kons Kons Kons
Ulangan Abs Abs Abs Abs Abs Abs
Terukur Terukur Terukur Terukur Terukur Terukur
1 0,0000 -7,25 0,0050 0,24 0,0164 0,56 0,0693 2,06 0,1637 4,72 0,3546 10,12
2 0,0000 -7,34 0,0047 0,14 0,0155 0,47 0,0657 2,02 0,1661 5,13 0,3214 9,93
3 0,0000 -7,06 0,0043 0,36 0,0133 0,63 0,0465 1,61 0,1627 5,03 0,3332 10,05
Rata-rata 0,0000 -7,22 0,0047 0,25 0,0151 0,55 0,0605 1,90 0,1642 4,96 0,3364 10,03
77
77
78
Lampiran 2 (Lanjutan)
Konsentrasi Absorbansi
2
Larutan (µg/L) (Abs) xi.yi xi yi2
(xi) (yi)
1 0,00 0,0000 0,0000 0,00 0,0000
2 0,20 0,0047 0,0009 0,04 0,0000
3 0,50 0,0151 0,0076 0,25 0,0002
4 2,00 0,0605 0,1210 4,00 0,0037
5 5,00 0,1642 0,8210 25,00 0,0270
6 10,00 0,3364 3,3640 100,00 0,1132
Rata-rata 2,95 0,0968 0,7191 21,55 0,0240
∑ 17,70 0,5809 4,3145 129,29 0,1440
n n x n
y
i1 i ixy i1 i
n
i1 i
r=
n
x 2 (
n
i1 i
2
x )
n
y 2 n
i1 yi2
i1 i i1 i
n n
17,70 𝑥 0,5809
4,3145− 6
r= 17,70 2 0,58092
√129,29− 𝑥 √0,1440−
6 6
r = 0,9998
78
Lampiran 2 (Lanjutan)
x
n n
n
y
i1 i
xy
i1 i
b=
i1 i i
n
n
n 2
x
x2
i1 i
i1 i
17,706 𝑥 0,5809
b = 4,3145− 2
17,70
129,29−
6
b = 0,0337 (abs/µg/L)
n
y b
i1 i
xi
a=
n
i
1
a = -0,0027 abs
4. Persamaan
Regresi y = a + bx
y = - 0,0027 + 0,0337(x)
79
80
Konsentrasi Absorbansi
r = 0,9997
0,00 0,0000
a = -0,0001 abs 0,20 0,0038
b = 0,0306 (abs/µg/L) 0,50 0,0131
2,00 0,0638
5,00 0,1565
10,00 0,3032
80
Lampiran 4. Data dan Contoh Perhitungan Pengujian Limit Kuantitasi
Data deret standar pengujian LK
Konsentrasi Absorbansi
r = 0,9997
0,00 0,0000
a = -0,0001 abs 0,20 0,0038
b = 0,0306 (abs/µg/L) 0,50 0,0131
2,00 0,0638
5,00 0,1565
10,00 0,3032
81
Lampiran 4. (Lanjutan)
=
(0,0526+0,0494+0,0526+⋯+0,0494)
=
10
= 0,0507
SB =
0,000046
SB = √
10−1
SB = 0,0023
%SBR = 𝑆𝐵 × 100%
0,0023
%SBR = 0,0507 × 100%
%SBR = 4,46 %
2
2/3 CV Horwitz =
3
× 21−(0,5 log 𝑐)
0,0023
2 1−0,5( )
2/3 CV Horwitz = × 1000000000
2
3
82
Lampiran 5. Data dan Perhitungan Pengujian Presisi
Data deret standar pengujian Presisi
Konsentrasi
Konsentrasi Absorbansi Bobot Volume
Larutan Fp Terukur Logam
(µg/L) (Abs) (gram) (mL)
Hg (µg/kg)
1 5,31 0,1719 1,0651 200 1 996,98
2 5,42 0,1755 1,0820 200 1 1002,00
3 5,24 0,1695 1,0510 200 1 996,23
4* 5,13 0,1660 1,0604 200 1 966,99
5 4,99 0,1616 1,0072 200 1 991,04
6 5,38 0,1743 1,0790 200 1 997,89
7 5,56 0,1799 1,1050 200 1 1005,76
8 5,26 0,1703 1,0510 200 1 1000,95
9 5,21 0,1687 1,0452 200 1 997,03
10 5,33 0,1648 1,0680 200 1 998,13
83
Lampiran 5. (Lanjutan)
Perhitungan Pengujian Pencilan Data
997,03 + 997,89
Median = 2
= 997,46
Kuartil 1 = 996,23 (data ke-3)
Kuartil 3 = 1000,95 (data ke-8)
(K3-K1) = (1000,95 - 996,23)
= 4,72
SK = (𝐾3
−𝐾1
)2
4,72
= 2
= 2,36
Langkah = (𝐾3−
𝐾1)
4,72
= 3⁄
2
= 7,08
Batas Dalam = Kuartil 1 – Langkah
= 996,23 – 7,08
= 989,15
Batas Luar = Kuartil 3 – Langkah
= 1000,95 + 7,08
= 1008,03
84
Lampiran 5. (Lanjutan)
Data pengujian presisi setelah dilakukan pencilan data
Konsentrasi
Konsentrasi Absorbansi Bobot Volume
Larutan Fp Terukur Logam
(µg/L) (Abs) (gram) (mL)
Hg (µg/kg)
1 5,31 0,1719 1,0651 200 1 996,98
2 5,42 0,1755 1,0820 200 1 1002,00
3 5,24 0,1695 1,0510 200 1 996,23
4 4,99 0,1616 1,0072 200 1 991,04
5 5,38 0,1743 1,0790 200 1 997,89
6 5,56 0,1799 1,1050 200 1 1005,76
7 5,26 0,1703 1,0510 200 1 1000,95
8 5,21 0,1687 1,0452 200 1 997,03
9 5,33 0,1648 1,0680 200 1 998,13
Rata-rata 998,45
SB 4,1316
%SBR 0,41
CV Horwitz 16,00
2/3 CV Horwitz 10,67
Lampiran 5. (Lanjutan)
Perhitungan Pengujian Presisi
=
(996,98+1002,00+996,23+⋯+998,13)
=
9
= 998,45 µg/kg
SB =
136,56
SB = √
9−1
SB = 4,1316
85
Lampiran 5. (Lanjutan)
%SBR = 𝑆𝐵 × 100%
4,1316
%SBR = 998,45 × 100%
%SBR = 0,41 %
2
2/3 CV Horwitz =
3
× 21−(0,5 log 𝑐)
4,1316
2 1−0,5( )
2/3 CV Horwitz = × 1000000000
2
3
86
Lampiran 6. Data dan Perhitungan Pengujian Akurasi Data
Konsentrasi
Konsentrasi Absorbansi Bobot Volume Konsentrasi
Larutan Fp Terukur Logam Hg
(µg/L) (Abs) (gram) (mL) Spike (µg/kg)
(µg/kg)
1 5,31 0,1719 1,0651 200 1 996,98
2 5,42 0,1755 1,0820 200 1 1002,00
3 5,24 0,1695 1,0510 200 1 996,23
4* 5,13 0,1660 1,0604 200 1 966,99
5 4,99 0,1616 1,0072 200 1 991,04
6 5,38 0,1743 1,0790 200 1 1000 997,89
7 5,56 0,1799 1,1050 200 1 1005,76
8 5,26 0,1703 1,0510 200 1 1000,95
9 5,21 0,1687 1,0452 200 1 997,03
10 5,33 0,1648 1,0680 200 1 998,13
87
Lampiran 6. (Lanjutan)
Pengujian Pencilan Data
Konsentrasi (µg/kg) Hasil
966,99 Median 997,46
991,04 Kuartil 1 996,23
996,23 Kuartil 2 1000,95
996,98 (K3-K1) 4,72
997,03 SK (Simpangan Kuartil) 2,36
997,89 Langkah 7,08
998,13 Batas dalam 989,15
1000,95 Batas luar 1008,03
1002,00
985,52 < Xi < 1010,63
1005,76
SK = (𝐾3
−𝐾1
)2
4,72
= 2
= 2,36
Langkah = (𝐾3−
𝐾1)
4,72
= 3⁄
2
= 7,08
Batas Dalam = Kuartil 1 – Langkah
= 996,23 – 7,08 = 989,15
Batas Luar = Kuartil 3 – Langkah
= 1000,95 + 7,08 = 1008,03
88
Lampiran 6. (Lanjutan)
Data pengujian akurasi setelah dilakukan pencilan data
Konsentrasi
Konsentrasi Absorbansi Bobot Volume Konsentrasi
Larutan Fp Terukur Logam Hg %Recovery
(µg/L) (Abs) (gram) (mL) Spike (µg/kg)
(µg/kg)
1 5,31 0,1719 1,0651 200 1 996,98 99,70
2 5,42 0,1755 1,0820 200 1 1002,00 100,20
3 5,24 0,1695 1,0510 200 1 996,23 99,62
4 4,99 0,1616 1,0072 200 1 991,04 99,10
5 5,38 0,1743 1,0790 200 1 1000 997,89 99,79
6 5,56 0,1799 1,1050 200 1 1005,76 100,58
7 5,26 0,1703 1,0510 200 1 1000,95 100,10
8 5,21 0,1687 1,0452 200 1 997,03 99,70
9 5,33 0,1648 1,0680 200 1 998,13 99,81
Min 99,10
Max 100,58
89
Lampiran 6. (Lanjutan)
Perhitumgan Pengukuran Pengujian Akurasi:
µ𝑔
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟 ( )
%Recovery = 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑝𝑖𝑘𝑒 ( µ)
𝑘𝑔𝑔
𝑘𝑔
× 100%
µ𝑔
𝐶 𝐼𝑛𝑑𝑢𝑘 ( ( ) −3(𝐿)
= 1000 (µg/kg)
996,98
%Recovery =
1000 × 100%
%Recovery = 99,70%
90
Lampiran 7. Data dan Perhitungan Pengujian Ketegaran Metode (Robustness)
Data Deret Standar Pengujian Ketegaran Metode Perlakuan 1 (8 mL HNO3(p) & 2 mL HCL(p))
Konsentrasi Absorbansi
r = 0,9994
0,00 0,0000
a = 0,0012 abs 0,20 0,0025
b = 0,0064 (abs/µg/L) 0,50 0,0057
2,00 0,0145
5,00 0,0329
10,00 0,0658
91
Lampiran 7. (Lanjutan)
Data Deret Standar Pengujian Ketegaran Metode Perlakuan 2 (10 mL HNO3(p) & 1 mL HCL(p))
Konsentrasi
Konsentrasi Absorbansi Bobot Volume Konsentrasi
Larutan Fp Terukur Logam Hg
(µg/L) (Abs) (gram) (mL) Spike (µg/kg)
(µg/kg)
1 5,48 0,1430 1,0890 200 1 1005,75
2 5,35 0,1397 1,0704 200 1 999,64
3 5,24 0,1368 1,0603 200 1 988,27
4 5,27 0,1375 1,0540 200 1 999,26
5 5,14 0,1343 1,0402 200 1 988,98
1000
6 4,99 0,1302 1,0103 200 1 987,23
7 5,09 0,1329 1,0210 200 1 997,10
8 5,25 0,1370 1,0508 200 1 998,65
9* 5,04 0,1316 1,0403 200 1 969,07
10 5,25 0,1370 1,0750 200 1 976,17
92
Lampiran 7. (Lanjutan)
Data Pengujian Ketegaran Metode Setelah Dilakukan Pencilan Data (Perlakuan 1)
93
1
Konsentrasi
Konsentrasi Absorbansi Bobot Volume Konsentrasi
Larutan Fp Terukur Logam %Recovery
(µg/L) (Abs) (gram) (mL) Spike (µg/kg)
Hg (µg/kg)
1 5,48 0,1430 1,0890 200 1 1005,75 100,57
2 5,35 0,1397 1,0704 200 1 999,64 99,96
3 5,24 0,1368 1,0603 200 1 988,27 98,83
4 5,27 0,1375 1,0540 200 1 999,26 99,93
5 5,14 0,1343 1,0402 200 1 1000 988,98 98,90
6 4,99 0,1302 1,0103 200 1 987,23 98,72
7 5,09 0,1329 1,0210 200 1 997,10 99,71
8 5,25 0,1370 1,0508 200 1 998,65 99,86
9 5,25 0,1370 1,0750 200 1 976,17 97,62
Rata-rata 993,45 97,62
SB 8,9994 100,57
%SBR 0,91
CV Horwitz 16,02
2/3 CV Horwitz 10,68
94
2
95
Lampiran 7. (Lanjutan)
Data Perhitungan Uji F dan Uji t
Perbandingan Volume (HNO3pekat : HClpekat) mL
Hipotesis
Ho: σ12 = σ22 (ragam populasi 1 tidak berbeda nyata dengan ragam populasi 2)
H1 : σ12 ≠ σ22 (ragam populasi 1 berbeda nyata dengan ragam populasi 2).
95
Lampiran 7. (lanjutan)
Statistik Hitung
160,0590
Fhitung =
127,9640
Fhitung = 1,26
Ftabel = (0,05%, 8, 8)
Ftabel = 3,44
Kesimpulan
Nilai Fhitung < Ftabel maka terima H0, artinya ragam populasi 1 tidak berbeda nyata
dengan ragam populasi 2.
Uji t
Hipotesis Uji t
Statistik Hitung
s = 3,00
96
Lampiran 7. (Lanjutan)
hitung 995,11−992,45
t =| |
1 1
√
3,00 𝑥 + √
9 9
thitung = 1,888
ttabel = α, db
db : n1 + n2 -2
ttabel = 0,025%, 16
ttabel = 2,120
Kesimpulan :
Nilai thitung < ttabel maka terima H0, artinya rataan populasi 1 tidak berbeda nyata
dengan rataan populasi 2
97