PRODI ANKIM
PRAKTIKUM KERANGKA DESAIN
VALIDASI VALIDASI METODE UJI Genap/Blok 2
Semester :
METODE UJI 2019/2020
Halaman : 1 dari 4
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL :
Uji krom total (Cr-T) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) – nyala
NIM. : 1818228
Catatan Perbaikan :
Dr.Herawati,M.Si
I. Ruang lingkup :
Metode ini digunakan untuk penentuan logam krom total (Cr-T) dalam air
dan air limbah secara spektrofotometri serapan atom (SSA) – nyala pada
kisaran kadar Cr 0,2 mg/L sampai dengan 10 mg/L dengan panjang gelombang
357,9 nm.
c. Bahan :
1) Air bebas mineral.
2) Asam nitrat (HNO3) pekat p.a.
3) Krom trioksida (CrO3) atau kalium dikromat (K2Cr2O7).
4) Gas asetilen (C2H2) HP dengan tekanan minimum 100 psi.
5) Larutan pengencer HNO3 0,05 M. Larutkan 3,5 mL HNO3 pekat ke
dalam 1000 mL air bebas mineral dalam gelas piala.
Mol = M x V
Mol =
pekat ke dalam 800 mL air bebas mineral ke dalam gelas piala 1000
mL, lalu tambahkan air bebas mineral hingga 1000 mL dan
homogenkan.
7) Udara tekan HP atau udara tekan dari kompresor.
d. Alat-Alat :
1) Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)-nyala.
2) Lampu katoda berongga (Hollow Cathode Lamp/HCL) krom.
3) Gelas piala 100 mL dan 250 mL.
4) Pipet volumetrik 10,0 mL dan 50,0 mL.
5) Labu ukur 50,0 mL; 100,0 mL dan 1000,0 mL.
6) Erlenmeyer 100 mL.
7) Corong gelas.
8) Kaca arloji.
9) Pemanas listrik.
10) Saringan membran dengan ukuran pori 0,45 たm.
2. Cara uji
Uji kadar krom total dengan tahapan sebagai berikut:
Contoh uji di aspirasikan ke dalam SSA-nyala lalu di ukur
serapannya pada panjang gelombang 357,9 nm. Bila diperlukan,
lakukan pengenceran. Kemudian, dicatat hasil pengukuran
Cr-T (mg/L) = C x fp
Keterangan:
C adalah kadar yang didapat hasil pengukuran (mg/L).
fp adalah faktor pengenceran.
III. Spesifikasi Kriteria Keberterimaan, Validasi Metode Uji Uji krom total (Cr-T)
secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) – nyala
Pengujian Batas
Acuan/
No Parameter toleransi Keterangan
Bahan Uji Jumlah Sumber
. (Syarat
pengujian Keberterimaa
n)
1 LoD ;
a. LDI 20x ulangan
Blanko Pelarut [ air (Kuantitatif)
NATA 2018
bebas mineral yang 7x ulangan Respon Positif
halaman 17
diasamkan ] (Kualitatif)
PRODI ANKIM
PRAKTIKUM KERANGKA DESAIN
VALIDASI VALIDASI METODE UJI Genap/Blok 2
Semester :
METODE UJI 2019/2020
Halaman : 7 dari 4
PRODI ANKIM
PRAKTIKUM KERANGKA DESAIN
VALIDASI VALIDASI METODE UJI Genap/Blok 2
Semester :
METODE UJI 2019/2020
Halaman : 8 dari 4
r : koefisien korelasi
xi : konsentrasi standar pada pengukuran ke-i
(µg/mL)
yi : luas area standar pada pengukuran ke-i
n : banyaknya ulangan
e. LoL :
LoL ( Limit of Linear Respons) dilakukan pada larutan deret standar, Lalu diukur
serapannya dengan instrumen SSA- Nyala dan diperoleh konsentrasi dari
persamaan regresi. Dimana pada titik tertinggi pada garis linear digrafik adalah LoL
dengan titik (x,y). X adalah konsentrasi dan Y adalah absorbansi.
PRODI ANKIM
PRAKTIKUM KERANGKA DESAIN
VALIDASI VALIDASI METODE UJI Genap/Blok 2
Semester :
METODE UJI 2019/2020
Halaman : 9 dari 4
f. Uji Presisi
Presisi dilakukan pengujian pada larutan sampel sesuai metode yang akan
diverifikasi, lalu dilakukan pengujian dilakukan berulang sesuai syarat, kemudian
dievaluasi dengan menentukan Standar Deviasi (SD), Presisi (RSD) didapat dari
SD dan rerata kadar/Konsentrasi atau CV Horwitzh. Hasil pengujian dibandingkan
dengan metode acuan, jika tidak terdapat metode acuan maka dibandingkan
dengan CV Horwitzh
Rumus :
SD = √
RSD =
PRODI ANKIM
PRAKTIKUM KERANGKA DESAIN
VALIDASI VALIDASI METODE UJI Genap/Blok 2
Semester :
METODE UJI 2019/2020
Halaman : 10 dari 4
Rumus :
Dilakukan evaluasi akurasi dan presisi dengan uji F dan uji T pada sampel uji
1. Uji F
F = SD12 / SD22
(df) = (n -1)
i. Estimasi
Estimasi dilakukan untuk menentukan nilai sebenarnya yang terdapat
ketidakpastian didalamnya. Estimasi dibagi menjadi 4 tahapan yaitu
membuat model pengujian , Mengidentifikasi besaran yang diukur ( rumus
penetapan kadar ), Mengidentifikasikan sumber ketidakpastian (Diagram
fish bond) dan Estimasi masing-masing komponen ketidakpastian sehingga
ekivalen dengan sebuah simpangan baku ( s/ SD/SB/ µ ) diperoleh
ketidakpastian gabungan. Untung dilaporkan diperlukan ketidakpastian
diperluas.
Fish Bone
μ reg μ rec μ PM
Kadar Cr-T
Kalibrasi Efek T Kalibrasi Efek T (mg/L)
μ PV 50mL μ LT 50mL
Kuantifikasi Ketidakpastian:
1. Ketidakpastian gabungan
V. Lampiran
1. Pembuatan larutan baku logam krom 100 mg Cr/L
Ditimbang ± 0,192 g CrO3 atau ± 0,282 g K2Cr2O7 lalu dilarutkan
dengan air bebas mineral dalam labu ukur 1000,0 mL, setara dengan 100 mg
Cr/L). Lalu ditambahkan 10 mL HNO3 pekat dan diencerkan dengan air bebas
mineral hingga tanda tera, serta dihomogenkan.Kemudian Hitung kadar krom
berdasarkan hasil penimbangan
Hitung :
M=
( )
M = 0,0011 mol /L
( )
ATAU
Diketahui :
Mr K2Cr2O7 = 294 g/mol
V LT =1L
Kerangka Desain Validasi Metode Uji | 15
C std = 100 mg/L
Ar Cr = 52 g/mo
Ditanya : Bobot K2Cr2O7 yang ditimbang ?
( )
Bobot K2Cr2O7 (mg) =
Artinya Volume yang dipipet ke LT 100 mL sebanyak 10 mL dari larutan std induk Cr-T
100 mg/L
Volume Standar Kerja Cr
Diketahui :
V deret = 25 mL
C standar = 10 mg/L
C deret yang dibuat ( 0; 0,2; 2; 4; 6; 8) mg/L
Ditanya : Volume std ?
1) 0 mg/L
Vstd = 15,00 mL
= 20,00 mL
Vstd = 0,50 mL
3) 2 mg/L
Vstd = 5,00 mL
4) 4 mg/L
Vstd = 10,00 mL
5) 6 mg/L
V1 x N1 = V2 x N2
V1 =
Artinya Dipipet 1 mL dari lar. Std Cr 10 ppm
Volume std : 1 mL x 7 = 7 mL dari larutan standar Cr 10 ppm
: 5 mL HNO3 (p) p.a x 7 = 35 mL HNO3 (p) p.a
V1 x N1 = V2 x N2
V1 =
volume : 5 mL Cr 10 ppm × 7 = 35 mL Cr 10 ppm
L 𝐻𝑁𝑂3 (𝑝) p.a × 7= 35 mL 𝐻𝑁𝑂3 (𝑝) p.a
Total Pelarut sebanyak 35 mL dan larutan sampel yang dispike
untuk 7 kali ulangan sebanyak 35 mL(dari larutan standar Cr 10
ppm)
g. Robustness