Anda di halaman 1dari 17

2

PRODI ANKIM
PRAKTIKUM KERANGKA DESAIN
VALIDASI VALIDASI METODE UJI Genap/Blok 2
Semester :
METODE UJI 2019/2020
Halaman : 1 dari 16

USULAN DESAIN VALIDASI METODE UJI


UJI KROM TOTAL (Cr-T) SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN
ATOM (SSA) - NYALA

Nama : Finda Aisyah Putri


NIM : 1818123
Kelas : 2C

PROGRAM STUDI ANALISIS KIMIA


POLITEKNIK AKA BOGOR
2020
2
PRODI ANKIM
PRAKTIKUM KERANGKA DESAIN
VALIDASI VALIDASI METODE UJI Genap/Blok 2
Semester :
METODE UJI 2019/2020
Halaman : 2 dari 16

LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL: VALIDASI METODE UJI KROM TOTAL (Cr-T) SECARA


SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM (SSA) - NYALA

NAMA : FINDA AISYAH PUTRI

NIM. : 1818123

Metode Acuan : SNI 6989.17:2009


Air dan air limbah – Bagian 17 : Cara uji krom total (Cr-T) secara
Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) - nyala
Analit : Krom (Cr)
Matriks Sampel : Air limbah
Instrumentasi : Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) - Nyala

Catatan Perbaikan :

Bogor, 2020
Telah diperiksa :

Dr. Herawati, M.Si


2
PRODI ANKIM
PRAKTIKUM KERANGKA DESAIN
VALIDASI VALIDASI METODE UJI Genap/Blok 2
Semester :
METODE UJI 2019/2020
Halaman : 3 dari 16

DESAIN VALIDASI METODE UJI

I. Ruang lingkup :

Cara uji ini digunakan untuk penentuan kadar logam krom total (Cr-T) dalam air dan air
limbah secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) – nyala pada kisaran kadar Cr 0,2
mg/L sampai dengan 10 mg/L dengan panjang gelombang 357,9 nm.

II. Cara Uji ;


a. Prinsip :
Analit logam krom dalam nyala udara-asetilen diubah menjadi bentuk atomnya,
menyerap energi radiasi elektromagnetik yang berasal dari lampu katoda dan besarnya
serapan berbanding lurus dengan kadar analit.

b. Reaksi :
∆H ∆H
Cr2+ X2- (larutan) → Cr2+ X2 (aerosol) → CrX (padatan) → Cr X (gas) ⇌ Cr (gas) + X (gas)
Cr (gas) ⇌ Cr* → AAS
Ehv
Cr (gas) + X (gas) ⇌ Cr* → Cr X = anion
panas Cr* = Cr tereksitasi

Cr (gas) + X (gas) ⇌ Cr2+ + 2e-


panas

c. Bahan :
Bahan yang digunakan dalam metode uji ini yaitu contoh uji air limbah, air bebas
mineral, Asam Nitrat (HNO3) pekat p.a., Krom trioksida (CrO3) atau Kalium dikromat
(K2Cr2O7), Gas asetilen (C2H2) HP dengan tekanan minimum 100 psi, Larutan HNO3
0,05 M sebagai pengencer, larutan HNO3 5% (v/v) sebagai pencuci, dan udara tekan
HP atau udara tekan dari kompresor.

d. Alat-Alat :
Peralatan yang digunakan dalam metode uji ini terbagi menjadi dua, yaitu perlatan
instrumen dan peralatan pendukung. Peralatan instrumen meliputi Spektrofotometer
Serapan Atom (SSA)-nyala yang dilengkapi dengan lampu katoda berongga (Hollow
Cathode Lamp / HCL) krom. Peralatan pendukung yang digunakan adalah gelas piala
100 mL dan 250 mL, piet volumetrik 10 mL dan 50 mL,labu ukur 50 mL;100
mL;1000 mL, erlenmeyer 100 mL, corong gelas, kaca arloji, pemanas listrik, saringan
2
PRODI ANKIM
PRAKTIKUM KERANGKA DESAIN
VALIDASI VALIDASI METODE UJI Genap/Blok 2
Semester :
METODE UJI 2019/2020
Halaman : 4 dari 16

membran dengan ukuran pori 0,45 µm, timbangan analitik dengan ketelitian 0,0001
g, serta labu semprot.

e. Pembuatan Larutan :
1) Pembuatan larutan baku logam krom 100 mg Cr/L
Pembuatan larutan baku logam krom 100 mg Cr/L dapat dibuat dengan dua cara.
Cara pertama yaitu dengan melarutkan ± 0,192 g CrO3 atau ± 0,282 g K2Cr2O7
dengan air mineral dalam labu ukur 1000,0 mL (≈100 mg Cr/L), lalu ditambahkan
10 mL HNO3 pekat dan diencerkan dengan air bebas mineral hingga tanda tera
kemudian dihomogenkan. Setelah itu dapat dihitung kadar krom berdasarkan
hasil penimbangan. Cara ke dua yaitu dengan membuat larutan ini dari larutan
standar 1000 mg Cr/L siap pakai.

2) Pembuatan larutan baku logam krom 10 mg Cr/L


Pembuatan larutan baku logam krom 10 mg Cr/L dapat dibuat dengan cara
memipet 10,0 mL larutan standar logam krom 100 mg/L ke dalam labu ukur 100,0
mL, lalu ditambahkan dengan larutan pengencer (HNO3 0,05 M) sampai tanda
tera lalu dihomogenkan.

3) Pembuatan larutan kerja logam krom


Pembuatan larutan kerja logam krom dapat dibuat dengan cara menyiapkan deret
larutan kerja dengan satu blanko dan minimal tiga kadar yang berbeda secara
proporsional dan berada pada rentang pengukuran.

f. Persiapan Sampel :
Contoh uji dihomogenkan lalu dipipet 50,0 mL dan dimasukkan ke dalam gelas piala
100 mL atau erlenmeyer 100 mL. Kemudian ditambahkan 5 mL HNO3 pekat, apabila
menggunakan gelas piala maka ditutup dengan kaca arloji, apabila menggunakan
erlenmeyer maka corong digunakana sebagai penutup. Setelah itu dipanaskan
perlahan sampai tersisa volume 15 – 20 mL. Jika destruksi belum sempurna (tidak
jernih) maka ditambahkan lagi 5 mL HNO3 pekat kemudian gelas piala atau
erlenmeyer ditutup lalu dipanaskan kembali (tidak mendidih), proses ini dilakukan
secara berulang sampai hasilnya menunjukkan logam larut, ditandai dengan warna
endapan dalam contoh uji menjadi agak putih atau contoh uji menjadi jernih. Apabila
destruksi tidak sempurna, maka dapat dilihat tabel pada lampiran B. Setelah itu kaca
arloji dibilan dan air bilasannya dimasukkan ke adalam gelas piala. Lalu contoh uji
dipindahkan ke dalam labu ukur 50,0 mL (bila perlu disaring) dan ditambahkan air
bebas mineral sampai tepat tanda tera dan dihomogenkan.kemudian contoh uji siap
diukur serapannya.
2
PRODI ANKIM
PRAKTIKUM KERANGKA DESAIN
VALIDASI VALIDASI METODE UJI Genap/Blok 2
Semester :
METODE UJI 2019/2020
Halaman : 5 dari 16

g. Prosedur Pengujian Analit dalam Sampel :


Contoh uji diaspirasikan ke dalam SSA-nyala lalu diukur serapannya pada panjang
gelombang 357,9 nm (bisa dilakukan pengenceran bila perlu), kemudian hasil
pengukuran dicatat.

h. Rumus kadar Analit :


Kadar krom total (Cr-T) dalam sampel air limbah dapat ditentukan dengan
menggunakan kurva kalibrasi atau persamaan garis regresi linier.
y = a + bx
Keterangan :
a = intersep (abs)
b = slope (abs / mg/L)
y = absorbansi (abs)
x = konsentrasi (mg/L)
Sehingga, untuk mengitung konsentrasi analit (logam krom) menjadi :
y (abs) - a (abs)
C (mg/L) =
b (abs/mg/L)
Sedangkan untuk menghitung kadar krom total (Cr-T) dalam sampel menjadi :
Cr-T (mg/L) = C x Fp
Keterangan :
C = kadar yang didapat dari hasil pengukuran (mg/L)
Fp = Faktor pengenceran

III. Spesifikasi Kriteria Keberterimaan, Validasi Metode Uji Krom Total (Cr-T) secara
Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) – Nyala
2
PRODI ANKIM
PRAKTIKUM KERANGKA DESAIN
VALIDASI VALIDASI METODE UJI Genap/Blok 2
Semester :
METODE UJI 2019/2020
Halaman : 6 dari 16

Pengujian Batas toleransi Acuan/


No Parameter Bahan Uji Jumlah (Syarat Keterangan
Sumber
pengujian Keberterimaan)
1 LoD ;
a. LDI Blanko n = 20 Respon positif NATA 2018
pelarut (Air
bebas
mineral
yang
diasamkan)
b. LDM Blanko n = 10 Respon positif NATA 2018
sampel
(Air limbah
tanpa Cr )
c. LOQ Standar Cr n = 10 Respon positif, NATA 2018
terkecil presisi dan akurasi
2 Linearitas Deret n=3 r ≥ 0,995 SNI
standar setiap a ≤ batas deteksi 6989.17:2009
krom (0,5 ; konsentrasi
1,0 ; 2,0 ;
4,0 ; 6,0 ;
8,0) mg/L
3 Sensitivitas - - - -
4 Presisi Larutan n=7 %RSD < 10% SNI
(% RSD) sampel 6989.17:2009
5 Akurasi Larutan n=7 %rec untuk standar SNI
sampel kerja 90% - 110% 6989.17:2009
(%Recovery)
yang
ditambahka
n dengan
larutan
standar Cr
yang telah
diketahui
6 Robutsness Larutan n=7 t hit < t tabel NATA 2013
sampel 25 f hit < f tabel
mL dan 50
mL
7 Ketidakpastian Larutan U < 15% nilai uji EURACHEM
(U) sampel 2000
2

PRODI ANKIM
PRAKTIKUM KERANGKA DESAIN
VALIDASI VALIDASI METODE UJI Genap/Blok 2
Semester :
METODE UJI 2019/2020
Halaman : 7 dari 16

IV. Prosedur Tahapan Validasi metode Uji :


a. Uji LDI
Blanko pelarut diuji sebanyak 20 kali pengulangan sesuai dengan metode. Data absorbansi
yang diperoleh diubah menjadi konsentrasi melalui persamaan regresi. Kemudian dicari rata
– rata konsentrasi dan standar deviasinya. Lalu dihitung LDI teoritisnya. Kemudian dilakukan
uji konfirmasi LDI teoritis dengan membuat larutan standar Cr dengan konsentrasi LDI
teoritis sebanyak 7x ulangan. Hasil pengujian harus menghasilkan respon positif.
Rumus :
LDI teoritis = rata-rata konsentrasi + 3SD

b. Uji LDM :
Blanko sampel diuji sebanyak 10 kali pengulangan sesuai dengan metode. Data absorbansi
yang diperoleh diubah menjadi konsentrasi melalui persamaan regresi. Kemudian dicari rata
– rata konsentrasi dan standar deviasinya. Lalu dihitung LDM teoritisnya. Kemudian
dilakukan uji konfirmasi LDM teoritis dengan membuat larutan standar Cr dengan
konsentrasi LDI teoritis sebanyak 7x ulangan. Hasil pengujian harus menghasilkan respon
positif.
Rumus :
LDM teoritis = rata-rata konsnetrasi + (t tabbel x SD sampel)

c. Uji LOQ
Standar dengan konsentrasi terkecil (0,5 mg/L) diuji sebanyak 10 kali pengulangan sesuai
dengan metode. Data absorbansi yang diperoleh diubah menjadi konsentrasi melalui
persamaan regresi. Kemudian dicari rata – rata konsentrasi dan standar deviasinya. Lalu
dihitung nilai LOQ nya.
Rumus :
LOQ = rata-rata konsentrasi + 10SD

d. Uji Linieritas
6 konsentrasi deret standar dilakukan pengujian sesuai metode. Setelah didapatkan nilai
absorbansi, persamaan regresidan koefisien korelasi (r), dilihat syarat keberterimaan
koefisien korelasinya (r ≥ 0,995). Dilakukan seleksi data apabila tidak memenuhi syarat
keberterimaan. Kemudian dilakukan pengujian kembali dengan 2x pengulangan pada tiap
konsentrasi. Lalu absorbansi rata-rata dan konsnetrasi diplotkan dan ditentukan persamaan
regresi dan koefisien krolasi serta dibandingkan dengan syarat keberterimaan.
2

PRODI ANKIM
PRAKTIKUM KERANGKA DESAIN
VALIDASI VALIDASI METODE UJI Genap/Blok 2
Semester :
METODE UJI 2019/2020
Halaman : 8 dari 16

Rumus :

Keterangan :
r = koefisien korelasi
xi = konsentrasi standar pada pengukuran ke-i
yi = luas area standar pada pengukuran ke-i
n = banyaknya ulangan

e. Uji Presisi :
50 mL sampel disiapkan dan dilakukan pengujian sesuai dengan metode. Kemudian kadar
analit dalam sampel dihitung sebanyak 7 kali ulangan dan dihitung standar deviasi serta
%RSD nya. Nilai %RSD dibandingkan dengan syarat keberterimaan yaitu < 10%.
Rumus :
SD
%RSD = x 100%
X rerata

f. Uji Akurasi :
Konsentrasi sampel didapatkan dari hasil pengujian presisi (C1). Sampel yang telah
diketahui konsentrasinya ditambahkan dengan standar Cr 1 mg/L kemudian dilakukan
pengujian sebanyak 7 kali. Absorbansi yang didapatkan diubah menjadi konsentrasi
berdasarkan dengan persamaan regresi, hasil pengukuran tersebut dinyatakan sebagai C2.
Konsentrasi sampel dan larutan standar Cr 1 mg/L berdasarkan teori dinyatakan sebagai C3.
Lalu nilai %recovery dihitung dan dibandingkan dnegan syarat keberterimaan.
Rumus :
(C3−C1)
%Recovery= x 100%
C2
g. Robutsness
Pengujian sampel dilakukan sesuai metode standar dengan volume samel yang berbeda,
yaitu 25 mL dan 50 mL masing-masing sebanyak 7x ulangan. Absorbansi yang diperoleh
diubah menjadi konsentrasi dengan menggunakan persamaan regresi dan dibandingkan hasil
kedua pengujian. Uji t dilakukan untuk akurasi dan uji F dilakukan untuk presisi dengan
hipotesis yang sesuai. Jika thitung < ttabel maka tolak H0. Perubahan dalam uji ini bertujuan
untuk menguji ketegaran metode terhadap perubahan volume sampel.
2

PRODI ANKIM
PRAKTIKUM KERANGKA DESAIN
VALIDASI VALIDASI METODE UJI Genap/Blok 2
Semester :
METODE UJI 2019/2020
Halaman : 9 dari 16

Rumus :
Rumus uji F :
SD1
Fhitung =
SD 2
db = nA-1;nB-1)
Rumus uji t :
thitung jika ragam populasi tidak berbeda nyata :
(x  x )
t 1 2
1 1
s 
n1 n2

s
n1  1s12  n2 1s2 2
n1  n2  2
derajat bebas = (n1 + n2 -2)

thitung jika ragam populasi berbeda nyata :

h. Estimasi
Dilakukan evaluasi estimasi ketidakpastian pengukuran kadar Cr dalam sampel air limbah
terhadap hasil data linearitas, presisi, dan akurasi.
Fishbone :
2

PRODI ANKIM
PRAKTIKUM KERANGKA DESAIN
VALIDASI VALIDASI METODE UJI Genap/Blok 2
Semester :
METODE UJI 2019/2020
Halaman : 10 dari 16

Rumus :
Perhitungan Kadar
Abs−Intersep
Kadar Cr (mg/L) =
Slope
Perhitungan ketidakpastian asal kurva kalibrasi (µ regresi)

Perhitungan ketidakpastian asal presisi (µ PM)

Perhitungan ketidakpastian asal akurasi (µ recovery)


2

PRODI ANKIM
PRAKTIKUM KERANGKA DESAIN
VALIDASI VALIDASI METODE UJI Genap/Blok 2
Semester :
METODE UJI 2019/2020
Halaman : 11 dari 16

Perhitungan ketidakpastian asal volume labu takar (µ VLT)

Spek pabrik
µ kalibrasi =
k
koef.muai air x V LT x variasi suhu
µ efek temp. =
k
µ VLT = √µ kalibrasi2 𝑥 µ efek temp.2

Perhitungan ketidakpastian asal volume pipet (µ Vpipet)

Spek pabrik
µ kalibrasi =
k
koef.muai air x Vpipet x variasi suhu
µ efek temp. =
k
µ Vpipet = √µ kalibrasi2 𝑥 µ efek temp.2

Perhitungan Ketidakpastian Gabungan


µ Csx µ Reg 𝟐 µ PM 𝟐 µ VLT 𝟐 µ Vpipet 𝟐
= √( ) 𝒙( ) 𝒙( ) 𝒙( ) 𝒙 µ rec 𝟐
Csx Csx0 𝑪𝒔𝒙𝟎 𝑽 𝑳𝑻 𝑽 𝒑𝒊𝒑𝒆𝒕

Perhitungan Ketidakpastian Diperluas


U = 2 x µ Csx

V. Lampiran
 Kebutuhan bahan dan perhitungan lengkap
 Perhitungan Standar
1. Larutan standar Cr 100 mg/L
Diketahui :
BM CrO3 : 100 gr/mol
BM Cr : 52 gr/mol
V labu takar : 1000 mL
Kons. Cr : 100 mg/ L
Ditanya :
Bobot CrO3 yang akan ditimbang
2

PRODI ANKIM
PRAKTIKUM KERANGKA DESAIN
VALIDASI VALIDASI METODE UJI Genap/Blok 2
Semester :
METODE UJI 2019/2020
Halaman : 12 dari 16

Jawab :
𝑀𝑟 CrO3𝑥𝑉 𝐿𝑇𝑥𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑎𝑡
Bobot CrO3 = 𝐴𝑟 𝐶𝑟
𝑔
100 𝑥 1 𝐿 𝑥 100 𝑚𝑔/𝐿
𝑚𝑜𝑙
= 52 𝑔/𝑚𝑜𝑙
= 192,31 mg
= 0,1923 gram
Diketahui :
BM K2Cr2O7 : 294 gr/mol
BM Cr : 52 gr/mol
V labu takar : 1000 mL
Kons. Cr : 100 mg/ L
Ditanya :
Bobot K2Cr2O7 yang akan ditimbang
Jawab :
𝑀𝑟 𝐾2𝐶𝑟𝑂7𝑥𝑉 𝐿𝑇𝑥𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑎𝑡
Bobot K2Cr2O7 = 𝐴𝑟 𝐶𝑟
𝑔
294 𝑥 1 𝐿 𝑥 100 𝑚𝑔/𝐿
𝑚𝑜𝑙
= 𝑔
52 𝑥2
𝑚𝑜𝑙
= 282,7 mg
= 0,2827 gram

2. Larutan standar Cr 10 mg/L


Diketahui :
N1 = 100 mg/L
N2 = 10 mg/L
V2 = 100 mL
Ditanya :
V1 ( volume yang harus dipindahkan ke dalam labu takar 100 mL) ?
Jawab :
V1 x N1 = V2 x N2
100 𝑚𝑙 𝑥 10 𝑚𝑔/𝐿
V1 = = 10 mL
100 𝑚𝑔/𝐿

3. Deret standar Cr
 0,0 mg/L
V1 x N1 = V2 x N2
50 𝑚𝑙 𝑥 0 𝑚𝑔/𝐿
V1 = = 0 mL
10 𝑚𝑔/𝐿
2

PRODI ANKIM
PRAKTIKUM KERANGKA DESAIN
VALIDASI VALIDASI METODE UJI Genap/Blok 2
Semester :
METODE UJI 2019/2020
Halaman : 13 dari 16

 0,5 mg/L
V1 x N1 = V2 x N2
50 𝑚𝑙 𝑥 0,5 𝑚𝑔/𝐿
V1 = = 2,5 mL
10 𝑚𝑔/𝐿

 1,0 mg/L
V1 x N1 = V2 x N2
50 𝑚𝑙 𝑥 1 𝑚𝑔/𝐿
V1 = = 5 mL
10 𝑚𝑔/𝐿

 2,0 mg/L
V1 x N1 = V2 x N2
50 𝑚𝑙 𝑥 2 𝑚𝑔/𝐿
V1 = = 10 mL
10 𝑚𝑔/𝐿

 4,0 mg/L
V1 x N1 = V2 x N2
50 𝑚𝑙 𝑥 4 𝑚𝑔/𝐿
V1 = = 20 mL
10 𝑚𝑔/𝐿

 6,0 mg/L
V1 x N1 = V2 x N2
50 𝑚𝑙 𝑥 6 𝑚𝑔/𝐿
V1 = = 30 mL
10 𝑚𝑔/𝐿

 8,0 mg/L
V1 x N1 = V2 x N2
50 𝑚𝑙 𝑥 8 𝑚𝑔/𝐿
V1 = = 40 mL
10 𝑚𝑔/𝐿

 Perhitungan kebutuhan bahan uji


1. LDI
20 × 10 𝑚𝐿 = 200 𝑚𝐿 𝐻𝑁𝑂3 (p) p.a
Konfirmasi
7 × 10 𝑚𝐿 = 70 𝑚𝐿 𝐻𝑁𝑂3 (p) p.a
Total
200 𝑚𝐿 + 70 𝑚𝐿 = 270 𝑚𝐿 𝐻𝑁𝑂3 (p) p.a
2

PRODI ANKIM
PRAKTIKUM KERANGKA DESAIN
VALIDASI VALIDASI METODE UJI Genap/Blok 2
Semester :
METODE UJI 2019/2020
Halaman : 14 dari 16

2. LDM
Sampel
50 ml X 7 = 350 mL
Pelarut
7 × 5 𝑚𝐿 𝐻𝑁𝑂3 (𝑝) p.a = 35 𝑚𝐿 𝐻𝑁𝑂3 (𝑝) p.a
Konfirmasi
7 × 5 𝑚𝐿 𝐻𝑁𝑂3 (𝑝) p.a = 35 mL 𝐻𝑁𝑂3 (𝑝) p.a
Total
350 mL sampel
70 𝑚𝐿 𝐻𝑁𝑂3 (𝑝)

3. LOQ
V1 x N1 = V2 x N2
50 𝑚𝑙 𝑥 0,5 𝑚𝑔/𝐿
V1 = = 2,5 mL
10 𝑚𝑔/𝐿

2,5 mLCr 10 ppm x 7 = 17,5 mL Cr 10 ppm


Pelarut :
5 mL HNO3 (p) p.a x 7 = 35 mL HNO3 (p) p.a

4. Linearitas
(0 + 2,5 + 5 + 10 +20 + 30 + 40)𝑚𝐿 Cr 10 𝑝𝑝𝑚 × 3 = 322,5 𝑚𝐿 Cr 10 𝑝𝑝𝑚
5 𝑚𝐿 𝐻𝑁𝑂3 (p) p.a × 7 = 17,5 𝑚𝐿 𝐻𝑁𝑂3 (p) p.a
Total 𝐻𝑁𝑂3 (p) p.a = 17,5 ml x 3 = 52,5 mL 𝐻𝑁𝑂3 (p) p.a

5. Presisi
Sampel :
50 mL x 7 = 350 mL
Pelarut :
5 mL HNO3 (p) p.a x 7 = 35 mL HNO3 (p) p.a

6. Akurasi
Larutan Spiking :
𝑉1 × 𝑁1 = 𝑉2 × 𝑁2
𝑉1 × 10 𝑝𝑝𝑚 = 50 𝑚𝐿 × 1 𝑝𝑝𝑚
𝑉1 = 5 𝑚L
5 𝑚𝐿 Cr 10 𝑝𝑝𝑚 × 7 = 35 𝑚𝐿 Cr 10 𝑝𝑝𝑚
Pelarut :
5 𝑚𝐿 𝐻𝑁𝑂3 (𝑝) p.a × 7 = 35 𝑚𝐿 𝐻𝑁𝑂3 (𝑝) p.a
2

PRODI ANKIM
PRAKTIKUM KERANGKA DESAIN
VALIDASI VALIDASI METODE UJI Genap/Blok 2
Semester :
METODE UJI 2019/2020
Halaman : 15 dari 16

7. Robustness
Sampel :
50 mL × 7 = 350 mL
25 mL x 7 = 175 mL
Total sampel = 525 mL

Pelarut
5 𝑚𝐿 𝐻𝑁𝑂3 (𝑝) p.a × 7 = 35𝑚𝐿 𝐻𝑁𝑂3 (𝑝) p.a
2
PRODI ANKIM
PRAKTIKUM KERANGKA DESAIN
VALIDASI VALIDASI METODE UJI Genap/Blok 2
Semester :
METODE UJI 2019/2020
Halaman : 16 dari 16

Anda mungkin juga menyukai