Validasi Metode Analisis Logam Merkuri (Hg) Terlarut pada Air Permukaan dengan Automatic Mercury Analyzer
Heri Dwi Harmono1
1Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta,
55281, email: heri.dwi@ugm.ac.id
Submisi: 16 Agustus 2019; Penerimaan: 19 Juni 2020
ABSTRAK
Validasi metode analisis adalah suatu penilaian terhadap parameter tertentu,
berdasarkan percobaan laboratorium, untuk membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya (Harmita, 2004). Penelitian ini bertujuan untuk memvalidasi metode analisis Merkuri (Hg) pada Air permukaan dengan Automatic Mercury Analyzer, sebagai syarat untuk mengajukan parameter terakreditasi International Organization for Standardization/ International Electrotechnical Commission (ISO/IEC 17025 – 2017). Validasi metode analisis yang dilakukan mengacu pada International Conference on Harmonization (ICH) dengan menentukan berbagai parameter, yaitu linieritas, sensitivitas (LOD dan LOQ), ketelitian, dan ketepatan. Sampel air permukaan disaring menggunakan kertas saring yang mempunyai pori 0,45 µm, kemudian dianalisis dengan metode Automatic Mercury Analyzer. Metode analisis yang dilakukan memberikan hasil yang linier dengan nilai koefisien korelasi (r) > 0,9992 dan koefisien determinasi (r²) > 0,9984. Nilai batas deteksi (LOD) dalam sampel 0,07 µg/L. Nilai batas kuantitasi (LOQ) dalam sampel 0,24 µg/L. Simpangan baku relatif (RSD) yang diperoleh untuk keterulangan sebesar 3,17 % dan presisi antara sebesar 6,75 %, nilai tersebut kurang dari batas yang diijinkan oleh Horwitz dan AOAC PVM. Penentuan akurasi dengan penetapan persen perolehan kembali sebesar 98,08 %, nilai tersebut berada pada rentang yang diperbolehkan menurut AOAC PVM. Metode yang telah divalidasi kemudian diaplikasikan untuk analisis logam Hg dalam air permukaan, sebagai penjaminan mutu dilakukan uji banding. Hasil uji banding di Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta: A= 0,69 µg/L, B= 0,96 µg/L, C= 0,78 µg/L,di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT): A= 0,83 µg/L, B= 0,69 µg/L, C= 0,85 µg/L, kemudian diuji dengan independent T-Test, memberikan hasil tidak berbeda bermakna.
Kata Kunci : Air permukaan; validasi metode; logam Hg; automatic mercury analyzer; uji banding
PENDAHULUAN
Latar Belakang of Standards and Technology, Standard
Menurut standar ISO/IEC 17025 – Reference Materials, Certified 2017 laboratorium standar adalah Reference Materials). Validasi metode laboratorium yang mampu merupakan salah satu penjaminan mutu menghasilkan data hasil uji/kalibrasi analisis secara kuantitatif. Laboratorium yang akurat dan teliti yang tertelusur ke Penelitian dan Pengujian Terpadu UGM standar yang disepakati (nasional, telah menerapkan system manajeman regional, maupun global, National ISO 17025 dan telah terakreditasi oleh Measurement Institute, National Institute KAN (Komite Akreditasi Nasional) baik
INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY H. D. Harmono/ Vol 2 (3) 2020, 11-16
dibidang pengujian maupun dibidang automatic sampel digester AULA-254
kalibrasi. Logam Hg biasanya ditetapkan GOLD (Mercury Instruments GmbH, kadarnya menggunakan Jerman), delivery pippette, kertas saring spektrofotometri serapan atom uap dengan pori 0,45 µm, Corong Buchner, dingin dengan mereduksi Hg yang ada Pompa vacum, dan alat-alat gelas yang di dalam sampel (Ertas dan Tezel, lazim digunakan dalam analisis kimia. 2005), saat ini telah dikembangkan Cara Kerja instrument yang dirancang secara 1. Penyaringan Sampel khusus untuk penentuan Hg yaitu Sampel air sungai winongo Automatic Mercury Analyzer. Alat ini digojong hingga homogen, ambil bekerja pada panjang gelombang 257,3 sampel 100 mL dengan labu takar, nm dan mempunyai sensitivitas yang saring dengan kertas saring dengan cukup tinggi, sehingga mampu pori 0,45 µm, dengan corong mengukur kandungan logam Hg yang buchner menggunakan pompa berada di bawah batas maksimum yang vacum. diijinkan sesuai dengan Peraturan 2. Pengukuran raksa dengan Pemerintah Republik Indonesia Nomor Automatic Mercury Analyzer 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Buat larutan kerja logam raksa Kualitas Air Dan Pengendalian dengan konsenterasi 0,05 µg/L; 0,1 Pencemaran Air Presiden Republik µg/L; 0,2 µg/L; 0,4 µg/L; 0,8 µg/L; 1,6 Indonesia. Metode analisis Hg terlarut µg/L; 3,2 µg/L, dengan cara dalam air permukaan yang dilakukan memmipet masing – masing 0,05 ml; mengacu pada JIS. K.0102.55.1.2002, 0,1 ml; 0,2 ml; 0,4 ml; 0,8 ml; 1,6 ml; Testing methods for industrial 3,2 ml dari larutan baku 10 µg/L, wastewater, SNI 6989.66:2009 dan masukkan dalam labu takar 10 ml, Mercury Analysis Manual, Ministry of the tepatkan sampai tanda dengan environment, Japan, 2004, oleh karena akuades, masukkan dalam vial, itu untuk menambah parameter yang letakkan vial pada auto sampel terakreditasi perlu dilakukan validasi instrument Automatic Mercury metode analisis Hg terlarut dalam air Analyzer dan lakukan pengukuran permukaan menggunakan Automatic sesuai dengan SOP pengoperasian Mercury Analyzer. alat Ambil sampel yang telah METODE PENELITIAN disaring, masukkan ke dalam tabung/ vial. Letakkan vial pada auto sampel Bahan instrument Automatic Mercury Bahan yang digunakan dalam Analyzer dan lakukan pengukuran penelitian ini adalah air permukaan (air sesuai dengan SOP pengoperasian sungai winongo), senyawa standar alat. Merkuri (Fluka Analysis, Swiss), Timah 3. Validasi Metode (II) klorida, Hidroksilamonium klorida, Validasi metode dilakukan Hydrochloric acid fuming 37 %, Kalium dengan menetapkan parameter- permanganat (Merck, Jerman), dan parameter validitas meliputi: linieritas Akuades. Reagen yang digunakan dan rentang linier, batas deteksi merupakan reagen pro analisis grade. (LOD) dan batas kuantitasi (LOQ), Alat ketelitian dan ketepatan sesuai Alat yang digunakan adalah International Conference on Automated Mercury Analyzer with Harmonization (1994).
INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY H. D. Harmono/ Vol 2 (3) 2020, 11-16
HASIL DAN PEMBAHASAN
Validasi Metode Analisis Hasil pengukuran linieritas dapat dilihat
1. Linieritas dan rentang linier pada Tabel 1. Linieritas diukur melalui pembuatan kurva kalibrasi dengan Tabel 1. Hasil pengukuran linieritas memplotkan nilai absorbansi terukur Parameter (sumbu y) dengan kadar larutan standar 0,05 - 3,2 (sumbu x). Dari persamaan regresi linier Rentang linier µg/L yang didapat kemudian dihitung nilai Koefisien determinasi (r²) 0,9984 koefisien korelasi (r²). Persamaan kurva Slope 0,0065 kalibrasi Hg pada rentang 0,05 – 3,2 µg/L adalah y = 0,0065 x + 0,0004 Intercept 0,0004 dengan nilai koefisien korelasi 0,9984.
Gambar 1. Grafik hasil pengukuran linieritas
Mengacu pada Eurachem (1998), dalam sampel yang masih dapat
metode analisis dikatakan linier pada dideteksi dan memberikan respon rentang konsentrasi tertentu jika nilai berbeda signifikan dengan blanko koefisien determinasi (r²) yang diperoleh ataupun noise. Batas deteksi > 0,995. Dengan demikian dapat merupakan kadar analit yang disimpulkan bahwa analisis Hg dengan memberikan respon sebesar tiga kali Automatic Mercury Analyzer simpangan baku pengukuran blanko. menghasilkan linieritas respon yang baik LOD dihitung dengan persamaan 3,3 pada rentang 0,05 – 3,20 µg/L. SD/b, sedangkan LOQ dihitung dengan persamaan 10 SD/b. SD 2. Sensitivitas merupakan deviasi standar nilai a. Limit of Detection (LOD) absorbansi hasil pengukuran, dan b Sensitivitas suatu metode analisis merupakan slope dari persamaan dapat dinyatakan dalam batas kurva kalibrasi, dari hasil penelitian deteksi (LOD). Limit of Detection ini diperoleh batas deteksi (LOD) (LOD) adalah kadar analit terkecil logam Hg sebesar 0,07 µg/L.
INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY H. D. Harmono/ Vol 2 (3) 2020, 11-16
b. Limit of Quantification (LOQ) Ketelitian ditentukan dengan nilai
Batas kuantitasi (LOQ) adalah simpangan baku relatif (RSD). Pada konsentrasi analit terendah yang penelitian ini diperoleh rata-rata dapat dikuantitasikan dengan akurat konsentrasi Hg dalam air permukaan dan teliti. Batas kuantitasi juga sebesar 1,00 µg/L, dengan nilai RSD menunjukkan sensitiivitas metode sebesar 3,17 %. Rata-rata konsentrasi analisis yang digunakan. Dari hasil Hg dalam air permukaan pada presisi penelitian ini diperoleh batas antara sebesar 1,03 µg/L, dengan nilai kuantitasi (LOQ) logam Hg sebesar RSD sebesar 6,75 %. Nilai RSD untuk 0,24 µg/L. keterulangan dan presisi antara pada analisis Hg dalam air permukaan telah 3. Ketelitian (presisi) memenuhi persyaratan untuk kadar Ketelitian metode perlu dilakukan dengan level analit dalam 1 ppb atau 1 untuk mengetahui apakah respon µg/L, yaitu tidak lebih dari 45,3 % instrumen terhadap suatu analit bersifat menurut Horwitz. Hal ini menunjukkan tetap atau keterulangan dari waktu ke bahwa bahwa metode analisis Hg waktu. Pada penelitian ini, presisi dengan Automatic Mercury Analyzer metode analisis dinyatakan dalam memiliki ketelitian yang baik. Hasil keterulangan (repeatability) dan presisi pengukuran dapat dilihat pada tabel 2. antara (intermediate precision).
4. Ketepatan (akurasi) percentage). Akurasi metode masih
Ketepatan atau akurasi dinilai baik jika persentase perolehan merupakan parameter yang kembalinya masih memenuhi rentang menunjukkan kedekatan antara hasil yang dipersyaratkan. analisis (measured value) dengan kadar Konsentrasi baku Hg yang analit sebenarnya (accepted true value) ditambahkan mewakili kadar rendah, yang biasanya dinyatakan dengan sedang, dan tinggi pada rentang kurva persen perolehan kembali (recovery kalibrasi, bertujuan untuk mengetahui
INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY H. D. Harmono/ Vol 2 (3) 2020, 11-16
ketepatan metode analisis pada kadar kedua laboratorium tidak berbeda
yang berbeda. Kadar Hg dalam air bermakna permukaan yang belum di-spiking sebelumya diukur terlebih dahulu. KESIMPULAN Konsentrasi baku yang ditambahkan dalam matrik sampel adalah 1,00 µg/L, Berdasarkan hasil penelitian dan 2,00 µg/L, dan 2,50 µg/L. Hasil pembahasan yang telah dikemukakan perolehan kembali rata-rata pada pada bab sebelumnya maka dapat rentang 0,05 – 3,2 µg/L logam Hg yang disimpulkan bahwa : dianalisis dengan Automatic Mercury 1. Metode analisis Hg pada air Analyzer adalah sebesar 98,08 %. Hasil permukaan dengan Automatic perolehan kembali yang diperoleh ini Mercury Analyzer memberikan masih memenuhi persyaratan yang gambaran linieritas baik, diperbolehkan yaitu 40 – 120 % untuk sensitivitas cukup baik, presisi level analit 1 µg/L. Hasil pengukuran yang baik, dan akurasi yang perolehan kembali dapat dilihat pada dapat diterima. Nilai koefisien Tabel 3. determinasi (r²) > 0,9984 pada rentang 0,05 – 3,20 µg/L. Nilai Tabel 3. Data perolehan kembali LOD dan LOQ Hg yang diperoleh Recovery masing-masing sebesar 0,07 Konsenterasi Recovery Rata-rata µg/Ldan 0,24 µg/L. Simpangan Spiking (µg/L) (%) (%) baku relatif (RSD) Hg sebesar 1,00 94,80 3,17 % untuk keterulangan dan 2,00 102,05 98,08 6,75 % untuk presisi antara. Nilai 2,50 97,39 persentase perolehan kembali logam Hg sebesar 98,08 %. Penjaminan Mutu Hasil Analisis 2. Metode yang divalidasi pada Sebagai penjaminan mutu dari penelitian ini dapat digunakan metode analisis yang telah divalidasi, untuk penetapan kadar logam Hg dilakukan uji banding analisis logam Hg dalam air permukaan. dengan laboratorium lain. Hasil uji banding dianalisa dengan independent 3. Penjaminan mutu hasil analisis T-Test. Hasil uji banding dapat dilihat Hg dalam air permukaan dengan pada Tabel 4. melakukan uji banding antara LPPT dengan BPTP, setelah Tabel 4. Data uji banding analisis air dianalisis dengan independent T- sungai winongo Test tidak bebeda bermakna. Lab BPTP Lab LPPT T-Test (µg/L) (µg/L) (P) DAFTAR PUSTAKA 0,69 0,83 0,96 0,69 0,880991 Anonim, 2001, Peraturan Pemerintah 0,78 0,85 Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Nilai T-Test yang didapatkan lebih kecil Kualitas Air Dan Pengendalian dari nilai T pada T table (2,92) dengan Pencemaran Air Presiden tingkat kepercayaan 95 % (0,95), maka Republik Indonesia. dapat disimpulkan hasil uji banding dari
INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY H. D. Harmono/ Vol 2 (3) 2020, 11-16
Anonim, March 2004, Mercury Analysis
Manual, Ministry of the environment, Japan. Ertas, O.S & Tezel, H., 2005, A Validated Cold Vapour-AAS Method for Determining Mercury (Hg) in Human Red Blood Cells, J. Pharm. Biomed. Anal., 36, 893–897. Eurachem, 1998, The fitness for purpose of analytical method: A laboratory guide to method validation and related topics, http://www.eurachem.org/ guides/pdf/valid.pdf , 18 April 2011. Harmita, 2004, Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya, Majalah Ilmu Kefarmasian, 1 (3), 117-134. International Conference on Harmonization (ICH), 1994, Validation of Analytical Procedures: Text and Methodology, http://www.ich.org/fileadmin/Publi c_ Web_Site/ICH_Products/Guidelin es/Quality/Q2_R1/Step4/Q2_R1_ Guidelines.pdf, 19 Februari 2013.
1. a. 3 angka penting b. 4 angka penting c. 3 angka penting2. a. 0,0552 b. 0,0005544 c. 73,178 d. 1,1253. 68,25 kgSoal: a. Akurasi: B, A, Cb. Presisi: C, B, A c. Sensitivitas: B, A, C