3. Lingkup Kerja
Laboratorium Kimia AKA Caraka Nusantara
4. Referensi
- Lusiana Ariadi Retno, Widodo Setiyo Didik., 2010.Kimia Analisis
Kuantitatif., Graha Ilmu.,Jakarta.
- Rouessac Francis, Rouessac Annick.,2007.,Chemical Analysis.,John
Wiley & Sons,INC.
- Skoog Douglas A, Holler James H, Nieman Timothy A.,1998. Principles
of Instumental Analysis E.5.,Saunders College Publishing.
- SNI 6989.4:2009
- SKKNI No. M.749000.070.01
5. Instruksi kerja
5.1 Peralatan
-Spektrofotometer vis
-Seperangkat cuvet
-Seperangkat labu takar 100 mL
-Corong
-Pipet ukur 5 mL
-Botol semprot
5.2 Bahan
- Ammonium ferri sulfat
- Larutan KCNS 20%
- HCl 4 N
- HNO3 1 : 3
Penetapan Linieritas
1. Dihidupkan Spektrofotometer dengan mengoperasikan tombol power.
Biarkan alat menstabilkan temperatur bagian dalam (Warming Up)
selama 15 menit.
2. Sementara warming up, bersihkan cuvet dan lingkungan kerja.
Perhatikan kuvet bulat selalu memiliki tanda berupa garis atau bulatan
kecil. Ketika dimasukkan kedalam spektrofotometer. Temukan kedua
tanda itu. (tanda serupa titik ditemui pada kuvet berbentuk persegi.
Sebagai ganti tanda, kuvet persegi memiliki bidang jernih dan bidang
yang keruh.
3. Atur panjang gelombang ke posisi yang diperlukan (490 nm). Atur saklar
pilih mode absorbansi (Abs). jika relative tidak berubah dalam 2 menit
alat siap digunakan.
4. Dibaca Absorbansi larutan kerja yang telah dibuat pada panjang
gelombang 490 nm.
Perhitungan
Perhitungan
Slope
Penetapan Linieritas
No Konsentrasi Absorbansi
Penetapan LOD
No Tabung Absorbansi
3. Lingkup Kerja
Laboratorium Kimia AKA Caraka Nusantara
4. Referensi
- SNI 6989.71 : 2009 “ Air dan Air Limbah – Bagian 71 : cara Uji krom
heksavalen (Cr-VI) dalam contoh uji secara spektrofotometri
- Chang Raymond., 1971., Basic Principles of Spektroskopy.,Mc.Graw
Hill.
- Ewing W Galen.,1975., Instrumental Methode of Chemical Analysis
Chapter 1 s/d 14.,Mc. Graw Hill.
- Rouessac Francis, Rouessac Annick.,2007.,Chemical Analysis.,John
Wiley & Sons,INC.
5. Instruksi kerja
5.1 Peralatan
5.2 Bahan
- K2Cr2O7
- Larutan pereaksi 1,5 – diphenil karbazid
di larutkan 0,25 gr 1,5 – dipherkerbazid dalam 50 mL aseton
- Larutan H2SO4 0,2 N
Larutkan 2,8 mL H2SO4 Pekat kedalam 500 mL dalm gelas piala
- Asam orto phosfat pekat
- NaOH 1 N
Dilarutkan 40 gr NaOH kedalam 1 liter
Perhitungan
1. Tujuan
Mahasiswa mampu
- Menentukan kadar nitrat dalam contoh dengan menggunakan
spektrofotometer ultraviolet
- Mengoperasikan Alat spektrofotometer UV-VIS mengikuti prosedur
- Mengolah data dan menginterpretasikan data hasil analisis
3. Lingkup Kerja
Laboratorium Kimia AKA Caraka Nusantara
4. Referensi
- SNI 01-3554-2006 “ cara uji air minum dalam kemasan klausul 2.8 Nitrat
(metode spektrofotometri)
- Chang Raymond., 1971., Basic Principles of Spektroskopy.,Mc.Graw Hill.
- W Galen.,1975., Instrumental Methode of Chemical Analysis Chapter 1
s/d 14.,Mc. Graw Hill.
- Rouessac Francis, Rouessac Annick.,2007.,Chemical Analysis.,John
Wiley & Sons,INC.
- Skoog Douglas A, Holler James H, Nieman Timothy A.,1998. Principles of
Instumental Analysis E.5.,Saunders College Publishing.
5. Instruksi kerja
5.1 Peralatan
5.2 Bahan
- Air Bebas nitrat
Air suling yang telah mengalami 2 x penyulingan
- Larutan Intermediet
Dipanaskan serbuk kalium nitrat (KNO3) dalam oven pada suhu 105 0C
selama 24 jam. Larutkan 0,7218 gram dalam air suling bebas nitrat
encerkan hingga 1000 mL. Setiap 1 mL larutan ini mengandung 100 µg
NO3-N. Pengawetan : tambahkan 2 mL CHCl 3 larutan ini stabil selama 6
bulan
- Larutan baku nitrat
Diencerkan 100 mL larutan baku nitrat menjadi 1000 mL air suling. 1 mL
larutan ini mengandung 10 µg NO3-N. Pengawetan : tambahkan 2 mL
CHCl3 larutan ini stabil selama 6 bulan
- Larutan HCl 1 N
Preparsi Contoh
1. Dipipet 50 mL contoh uji dan masukkan kedalam erlenmeyer 100
mL
2. Ditambahkan 1 mL HCl 1 N kedalam larutan contoh uji
3. Diukur absorbansinya pada panjang gelombang 220 nm dan 275
nm
Perhitungan
1. Tujuan
Mahasiswa mampu
- Menentukan kadar sulfat dalam contoh dengan menggunakan
spektrofotometer visible
- Mengoperasikan Alat spektrofotometer UV-VIS mengikuti prosedur
- Mengolah data dan menginterpretasikan data hasil analisis
3. Lingkup Kerja
Laboratorium Kimia AKA Caraka Nusantara
4. Referensi
- SNI 06-6989-2004 Air dan air limbah-bagian 20 : cara uji sulfat secara
turbidimetri
- Ewing W Galen.,1975., Instrumental Methode of Chemical Analysis
Chapter 1 s/d 14.,Mc. Graw Hill.
- Rouessac Francis, Rouessac Annick.,2007.,Chemical Analysis.,John
Wiley & Sons,INC.
- Skoog Douglas A, Holler James H, Nieman Timothy A.,1998. Principles of
Instumental Analysis E.5.,Saunders College Publishing
5. Instruksi Kerja
5.1 Peralatan
- Labu takar 100 mL
- botol timbang
- Botol semprot
- Corong
- Spatula dan batang pengaduk
- Pipet ukur 10 mL
5.2 Bahan
- Larutan buffer A
Dilarutkan 30 gram MgCl2.6H2O ; 5 gram CH3COONa. 3 H2O; 1 gram
KNO3 dan 20 mL CH3COOH (99%) dalam 500 mL air suling dan jadikan
1000 mL dengan air suling
- Larutan buffer B (digunakan jika konsentrasi Sulfat contoh kurang dari
10 mg/L)
Dilarutkan 30 gram MgCl2.6H2O ; 5 gram CH3COONa. 3 H2O; 1 gram
KNO3; 0,111 gram Na2SO4 dan 20 mL CH3COOH (99%) dalam 500 mL
air suling dan jadikan 1000 mL dengan air suling
- BaCl2.2H2O kristal 20 mesh
- Larutan baku sulfat 100 mg/L
Dilarutkan 0,1479 gram Na2SO4 anhidrat dengan air suling dalam labu
ukur 1000 mL
- Air suling
Perhitungan
Jika dipakai larutan buffer A tetapkan konsentrasi sulfat dalam contoh
langsung dari kurva kalibrasi setelah absorbansi contoh dikurangi
absorbansi contoh sebelum penambahan BaCl2
Jika dipakai larutan buffer B kurangi konsentrasi sulfat dalam contoh
dengan konsentrasi sulfat dalam blanko
Kadar Sulfat contoh = C x V ( liter) x 1000
3. Lingkup Kerja
Laboratorium Kimia AKA Caraka Nusantara
4. Referensi
- SNI 6989.71 : 2009 “ Air dan Air Limbah – Bagian 71 : cara Uji krom
heksavalen (Cr-VI) dalam contoh uji secara spektrofotometri
- Chang Raymond., 1971., Basic Principles of Spektroskopy.,Mc.Graw
Hill.
- Ewing W Galen.,1975., Instrumental Methode of Chemical Analysis
Chapter 1 s/d 14.,Mc. Graw Hill.
- SNI 06-6989.9-2004 “ Air dan Air Limbah-Bagian 9 : Cara uji Nitrit (NO 2-
N) Secara Spektrofotometri
5. Instruksi kerja
5.1 Peralatan
- Labu takar 50 mL
- Pipet ukur 1 mL dan 5 mL
- Pipet volume 50 mL
- Gelas piala 250 mL
- Botol semprot
- Erlenmeyer 250 mL
- Spatula dan batang pengaduk
- Kertas saring
5.2 Bahan
- Air Suling Bebas Nitrit
Kedalam 1000 mL air aquadest ditambahkan 1 mL H 2SO4 Pekat dan
0,2 mL Larutan MnSO4 ( 36,4 gram/100 mL) tambahkan 1 - 3 mL
Larutan KMnO4 ( 400 mg dalam 1000 mL air aquadest) kemudian
didestilasi (buang 50 mL Filtrat 1
- Glass wool
- Larutan pereaksi Sulfanilamida
Dilarutkan 5 gram sulfanilamida dalam campuran 300 mL Air suling
dan 50 mL HCl pekat, kemudian diencerkan sampai 500 mL
- Larutan NEDA
Dilarutkan 500 mg NED Dihidrocloride dalam 500 mL air suling.
Simpan ditempat yang gelap dalam pendingin ganti setiap bulan atau
bila berwarna coklat
- Larutan Natrium Oksalat (Na2C2O4) 0,05 N
Dilarutkan 3,350 gram Na2C2O4 dengan air suling bebas nitrit dalam
1000 mL
- Larutan Ferro ammonium sulfat (FAS)
Dilarutkan 19,607 Fe(NH4)2(SO4)2.6 H2O dalam air suling bebas nitrit,
tambahkan 20 mL H2SO4 Pekat dan tepatkan sampai 1000 mL
- Larutan induk nitrit 250 mg/L
Dilarutkan 1,232 gram NaNO2 dalam air suling bebas nitrit dan
tepatkan hingga 1000 mL awetkan dengan 1 mL CHCl3
Pengukuran Contoh
1. Dipipet 50 mL contoh uji kedalam erlenmeyer 100 mL, kemudian
ditambahkan larutan sulfalnilamida sebanyak 1 mL kocok dan biarkan
2- 8 menit
2. Ditambahkan larutan NEDA sebanyak 1 mL, kemudian kocok dan
biarkan selama 10 menit segera lakukan pengukuran absorbansi
3. Baca masing-masing absorbansi pada panjang gelombang 543
4. Lakukan pengerjaan duplo
5. Dihitung persen RPD nya
Perhitungan
3. Lingkup Kerja
Laboratorium Kimia AKA Caraka Nusantara
4. Referensi
- Lusiana Ariadi Retno, Widodo Setiyo Didik., 2010.Kimia Analisis
Kuantitatif., Graha Ilmu.,Jakarta.
- Anonim,1995,Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan
RI, Jakarta
- Cunnif, Patricia,1995, Official Methods Of Analysis Of AOAC
International, 16th Edition, Volume II, AOAC International , USA
5. Instruksi kerja
5.1 Peralatan
-Spektrofotometer vis
-Seperangkat cuvet
-Seperangkat labu takar 100 mL
-Corong
-Pipet ukur 5 mL
-Botol semprot
5.2 Bahan
- Standar tiamin HCl (Vit B1)
- HCl 1 : 60
Penetapan Linieritas
1. Dihidupkan Spektrofotometer dengan mengoperasikan tombol power.
Biarkan alat menstabilkan temperatur bagian dalam (Warming Up)
selama 15 menit.
2. Sementara warming up, bersihkan cuvet dan lingkungan kerja.
Perhatikan kuvet bulat selalu memiliki tanda berupa garis atau bulatan
kecil. Ketika dimasukkan kedalam spektrofotometer. Temukan kedua
tanda itu. (tanda serupa titik ditemui pada kuvet berbentuk persegi.
Sebagai ganti tanda, kuvet persegi memiliki bidang jernih dan bidang
yang keruh.
3. Atur panjang gelombang maksimum. Atur saklar pilih mode absorbansi
(Abs). jika relative tidak berubah dalam 2 menit alat siap digunakan.
4. Dibaca Absorbansi larutan kerja yang telah dibuat pada panjang
gelombang maksimum
Perhitungan
Blanko Pereaksi
Perhitungan
Penetapan Linieritas
No Konsentrasi Absorbansi
Penetapan LOD
No Tabung Absorbansi
Disahkan oleh Diperiksa Oleh Dilaksanakan Oleh
1. Tujuan
Mahasiswa mampu
- Menentukan kadar fosfat dalam sampel air atau air limbah
- Melakukan pengoprasian spektofotometer visible mengikuti
prosedur
- Menginterpretasikan data hasil analisis dan melaporkannya
2. Istilah Dan Definisi
Cara uji ini digunakan untuk penentuan kadar fosfat dengan
spektrofotometer secara asam askorbat dalam contoh air dan air limbah
pada kisaran kadar 0,01 mg P/L sampai dengan 1,0 mg P/L pada panjang
gelombang 880 nm. Dalam suasana asam, amonium molibdat dan kalium
antimonil tartrat bereaksi dengan ortofosfat membentuk senyawa asam
fosfomolibdat kemudian direduksi oleh asam askorbat menjadi kompleks biru
molibden.
larutan induk fosfat
larutan yang mempunyai kadar fosfat 500 mg/L, yang digunakan untuk
membuat larutan baku dengan kadar yang lebih rendah
larutan baku fosfat
larutan induk fosfat yang diencerkan dengan air suling sampai kadar tertentu
larutan kerja fosfat
Larutan baku fosfat yang diencerkan, digunakan untuk membuat kurva
kalibrasi
kurva kalibrasi
grafik yang menyatakan hubungan kadar larutan baku dengan hasil
pembacaan serapan yang merupakan garis lurus
larutan blanko
air suling yang perlakuannya sama dengan contoh uji
3. Lingkup Kerja
Laboratorium Kimia AKA Caraka Nusantara
4. Referensi
- SNI 6989-31:2005 “ Air dan air limbah – Bagian 31 : Cara uji kadar fosfat
dengan spektrofotometer secara asam askorbat”
- Anonim,1995,Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan RI,
Jakarta
- Cunnif, Patricia,1995, Official Methods Of Analysis Of AOAC
International, 16th Edition, Volume II, AOAC International , USA
5. Instruksi kerja
5.1 Peralatan
-Spektrofotometer vis
-Seperangkat cuvet
-Seperangkat labu takar 100 mL
-Corong
-Pipet ukur 5 mL
-Botol semprot
5.2 Bahan
- Larutan asam sulfat (H2SO4) 5N
Dimasukkan dengan hati-hati 70 mL asam sulfat pekat ke dalam gelas
piala yang berisi 300 mL air suling dan diletakkan pada penangas es.
Encerkan larutan dengan air suling sampai 500 mL dan
dihomogenkan.
- Larutan kalium antimonil tartrat (K(SbO)C4H4O6.½ H2O)
Dilarutkan 1,3715 g kalium antimonil tartrat dengan 400 mL air suling
dalam labu ukur 500 mL., Kemudian tambahkan air suling hingga tepat
tanda tera dan dihomogenkan.
- Larutan amonium molibdat ((NH4)6Mo7O24.4H2O)
Dilarutkan 20 g ammonium molibdat dalam 500 mL air suling dan
dihomogenkan.
- Larutan asam askorbat, C6H8O6 0,1 M
Dilarutkan 1,76 g asam askorbat dalam 100 mL air suling.
CATATAN Larutan ini stabil selama 1 minggu pada suhu 4°C
- Larutan campuran
Campurkan secara berturut-turut 50 mL H2SO4 5N, 5 mL larutan kalium
antimonil tartrat, 15 mL larutan ammonium molibdat dan 30 mL larutan
asam askorbat.
CATATAN 1 Bila terbentuk warna biru, larutan campuran tidak dapat
digunakan.
CATATAN 2 Jika terjadi kekeruhan pada larutan campuran, kocok dan
biarkan beberapa menit sampai hilang kekeruhannya sebelum
digunakan.
CATATAN 3 Larutan campuran ini stabil selama 4 jam.
- Kalium dihidrogen fosfat anhidrat (KH2PO4)
1. Tujuan
Mahasiswa mampu
- Melakukan kalibrasi panjang gelombang, absorbasi, dan sesatan
sinar pada spektrofotometer uv-visible
- Menentukan alat spektrofotometer dapat digunakan dengan baik
(menghasilkan data yang handal dan valid) dan awet
- Menentukan letak kesalahan atau kerusakan secara dini sehingga
dapat diperbaiki sebelum alat mengalami kerusakan berat
- Mengolah data dan menginterpretasikan data hasil analisis
c. Sinar sesatan
Untuk mengetahui unjuk kerja sinar sesatan dianjurkan menggunakan
metoda ASTM
3. Lingkup Kerja
Laboratorium Kimia AKA Caraka Nusantara
4. Referensi
- Chang Raymond., 1971., Basic Principles of Spektroskopy.,Mc.Graw
Hill.
- Ewing W Galen.,1975., Instrumental Methode of Chemical Analysis
Chapter 1 s/d 14.,Mc. Graw Hill.
- Modul Kursus “Pengecekan Kalibrasi Antara dan Verifikasi Peralatan
Dalam Laboratorium Pengujian Sesuai Dengan SNI ISO/IEC
17025;2008” RCChem Learning Centre Bandung
5. Instruksi kerja
5.1 Peralatan
- Cuvet standar
- Spektrofotometer UV-Visible
- Labu takar 50 mL
- Pipet ukur 10 mL
5.2 Bahan
- Larutan K2Cr2O7 dalam 0,005 M H2SO4 (direkomendasikan untuk
daerah UV)
- Larutan CuSO4 dalam H2SO4 1 % (direkomendasikan untuk daerah
Vis)
- 10 g/L NaI
- 50 g/L NaNO3
1. Dibuat Larutan CuSO4 20 gram per liter H2SO4 1 % dalam labu takar
50 mL
2. Diukur larutan tersebut dengan menggunakan cuvet pada berbagai
panjang gelombang yang tertera pada tabel 5
3. Pengukuran nilai absorbansi dilakukan minimal 7 x ulangan
4. Ditulis dan bandingkan dengan standar yang tera pada tabel 4
5. Kalibrasi absorban dilakukan pada suhu : 20 – 30 oC
6. Toleransi 2 % dari nilai absorbansi
Catatan :
Sinar Sesatan
Perhitungan
Sλ = 0,25 x 10 -2Aλ
dimana :
Sλ = stray light
A λ = Absobansi maksimum
AKAC/SPMI/Modul/B.26.001-010
10 September 2020
AKAC/SPMI/Modul/B.04.008
STATUS DOKUMEN
PENUNTUN PRAKTIKUM
LABORATORIUM
AKADEMI KIMIA ANALIS
CARAKA NUSANTARA
2021
LEMBAR PENGESAHAN
MODUL PRAKTIKUM
ANALISIS SPEKTROFOTOMETRI UV-VISIBLE
KATA PENGANTAR
Mudah-mudahan bermanfaat.
September 2021
Penyusun
HALAMAN PERUBAHAN
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan.......................................................................................i
Kata pengantar................................................................................................ ii
Daftar isi......................................................................................................... vi
Modul 1. Penetapan linieritas, limit deteksi, limit kuantifikasi, spektrofotometer uv