KIMIA ANALISIS
PERMANGANOMETRI
(ACARA-3)
Disusun oleh
YOGYAKARTA
2020
LEMBAR PENGESAHAN
PERMANGANOMETRI
(ACARA-3)
DISUSUN OLEH
NIM : 021200002
Disetujui,
Dosen Pembimbing
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas ridho-Nya saya
dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Asidi dan Alkalimetri. Praktikum Permanganometri
ini adalah salah satu bagian persyaratan bagi mahasiswa D-3 Teknik Kimia Universitas
Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta untuk dapat mengikuti ujian semester terhadap
mata kuliah Kimia Analisis dan sebagai usaha pengkaji dan penghayatan terhadap mata kuliah
dan berbagai penjabaran apa yang telah didapat di bangku kuliah.Terwujudnya laporan ini
berkat kerjasama teman-teman dan Yuli Ristianingsih selaku dosen pembimbing yang telah
memberi arahan dan bimbingan. Untuk itu saya mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran bagi saya.
2. Yuli Ristianingsih, ST., M.Eng selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing
saya dalam melaksanakan praktikum
Laporan ini saya susun untuk memenuhi tugas Praktikum Kimia Analisa semester ganjil
yaitu semester satu D-3 Teknik Kimia Universitas PembangunanNasional “ Veteran”
Yogyakarta. Saya menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, saya mengharap saran dan kritik dari pembaca sekalian, untuk dapat
menyempurnakan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi penyusun
pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Praktikan,
(Okta Mawarni)
PERMANGANOMETRI
I. Tujuan Percobaan
Dalam titrasi redoks, proses titrasi permanganometri adalah suatu proses titrasi
menggunakan garam kalium permanganat (KMnO4) standar. KMnO4 merupakan
oksidator kuat, dalam kerjanya terjadi reaksi oksidasi. Permanganometri juga disebut
oksidimetri.
Garam kalium permanganat tidak dapat diperoleh dalam keadaan murni, karena
banyak mengandung oksidanya (MnO dan Mn2O3) sehingga tidak dapat digunakan
sebagai zat standar primer. Karena larutan standar KMnO4 bukan merupakan larutan
standar primer, maka setelah larutan tersebut dibuat, sebelum digunakan harus
distandarisasi terlebih dulu dengan zat-zat standar primer. Standarisasi dapat dilakukan
dengan beberapa reduktor, seperti : As2O3, Fe, Na2C2O4, H2C2O4.2H2O, KHC2O4,
K4{Fe(CN)6}, Fe(NH4)2(SO4)2. Pada percobaan ini akan dilakukan standarisasi
menggunakan zat standar primer Na2C2O4 (Natrium oksalat).
Dengan demikian berat ekuivalen KMnO4 = 1/5 mol (atau 1 grek KMnO4 = 31,6
gram). Asam yang dipakai adalah asam sulfat (H2SO4), asam klorida tidak dapat dipakai
karena dapat mengoksidasi Cl- menjadi Cl2, sesuai reaksi berikut :
Sedangkan secara tidak langsung melalui penambahan reduktor berlebih dapat digunakan
untuk menentukan MnO4-, CrO2-7, Ce4+, MnO2, Mn3O4, PbO2, Pb2O3, dan Pb3O4.
1. Alat :
- Gelas ukur
2. Bahan :
- KMnO4
- Asam Oksalat
- Aquadest
- Asam Sulfat
3. Rangkaian alat
Aquadest
Asam Oksalat 10 ml
H2SO4 10 ml
Volume = 10 ml
1. 0 40 40
2. 0 39 39
Volume = 1 ml
Titrasi
Volume H2SO4 4 N = 10 ml
b. Larutan standar KMnO4 dalam buret
Normalitas = 0,025 N
1. 0 0.5 0,5
2. 0,5 1 0,5
Hasil yang didapatkan adalah normalitas KMN04 sebesar 0,025 N, hasil standarisasi
larutan KMN04 dengan asam oksalat yang didapat adalah berwarna merah dan tidak hilang
serta warnanya tidak memudar.Kemudian hasil titrasi yang didapat dari H202 dalam perhidrol
didapat hasil yang sama yaitu berwarna merah,tidak mudah hilang serta tidak memudar pula.
Day, RA dan Underwood. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi Kelima: Erlangga,
Jakarta
Anonim. 2004. Petunjuk Praktikum Kimia Analisis Kuantitatif. Staf Laboratorium Kimia
Analitik, Jurusan Kimia-FMIPA, Universitas Udayana.