IODOMETRI
ILMU KIMIA DASAR
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Kimia Dasar
Dosen Pembimbing :
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga laporan praktikum
yang berjudul “LAPORAN PRAKTIKUM IODOMETRI ILMU KIMIA
DASAR ” dapat tersusun dengan baik dan dapat disajikan dengan baik.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan maupun pengkajiannya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
berbagai pihak yang sifat-sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi
untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Demi kelancarannya mengerjakan tugas ini kami ucapkan terima kasih kepada
kedua orang tua kami yang telah memberikan motivasi dan semua teman – teman
yang ikut membantu dalam penyusunan makalah ini.
Semoga Allah Swt senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada
kita semua, dan mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan para pembaca.
Penyusun
HALAMAN JUDUL..........................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang.................................................................................4
1.2 Tujuan.............................................................................................6
Perhitungan...........................................................................................11
BAB V PEMBAHASAN
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan.....................................................................................14
6.2 Saran...............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1.1Latar Belakang
Titrasi iodometri dan iodimetri adalah salah satu metode titrasi yang
didasarkan pada reaksi oksidasi reduksi. Metode ini lebih banyak digunakan
dalam analisa jika dibandingkan dengan metode lain. Alasan dipilihnya
metode ini karena perbandingan stoikometri yang sederhana pelaksanannya
praktis dan tidak benyak masalah dan mudahIodimetri adalah jika titrasi
terhadap zat-zat reduktor dengan titrasi langsung dan tidak langsung.
Dilakukan percobaan ini untuk menentukan kadar zat-zat oksidator secara
langsung, seperti yang kadar terdapat dalam serbuk vitamin C (Underwood,
2001).
Iodometri merupakan titrasi tidak langsung, yaitu zat atau larutan yang
akan ditentukan dititrasi dengan ion iodida secara berlebihan. Zat atau larutan
pertama akan direduksi dan akan membebaskan iodine yang ekuivalen
dengan zat pertama. Iodine yang dibebaskan tersebut dititrasi dengan larutan
standar Na2S2O3.
Titrasi tidak langsung iodometri dilakukan terhadap zat-zat oksidator
berupa garam-garam besi (III) dan tembaga sulfat dimana zat-zat oksidator ini
direduksi dahulu dengan KI dan iodin dalam jumlah yang setara dan
ditentukan kembali dengan larutan natrium tiosulfat baku. Titrasi Iodometri
digunakan untuk menentukan kadar dari zat-zat uji yang bersifat reduktor
dengan titrasi langsung, sedangkan untuk iodimetri adalah
kebalikannya (Underwood, 2001).
Berbeda dengan iodometri, iodimetri adalah titrasi langsung, yaitu
demgan larutan iodine sebagai pengoksidasi. Iodine merupakan pengoksidasi
lemah, maka penggunannya sangat terbatas.
Pada praktikum kali ini, kami akan melakukan titrasi iodometri untuk
menentukan kadar CuSO4 teknis dengan larutan Na2S2O3 yang telah
distandarisasi.
Proses-proses tak langsung
Banyak agen pengoksidasi yang kuat dapat dianalisa dengan
menambahkan kalium iodida berlebih dan menitrasi iodin yang dibebaskan.
Karena banyak agen pengoksidasi membutuhkan suatu larutan asam untuk
bereaksi dengan iodin, natrium tiosulfat biasanya dipergunakan sebagai
titrannya. Beberapa tindakan pencegahan harus diambil dalam menangani
larutan kalium iodida untuk menghindari kesalahan. Misalnya ion iodida
dioksidasi oleh oksigen dari udara. Natrium Tiosulfat. Natrium tiosulfat
umumnya dibeli sebagai pentahidrat, Na2S2O3.5H2O, dan larutan-
larutannya distandardisasi terhadap sebuah standar primer.Iodin mengoksidasi
tiosulfat menjadi ion tetrationat:
Perhitungan
Menentukan kadar CuSO4 dengan larutan Na2S2O3
Diketahui :
V. Na2S2O3 = 185,3 ml
N. Na2S2O3 = 0,1 N
BE CuSO4 = 160
Sampel = 1000 mg
Ditanya : kadar CuSO4………?
Jawab :
V . Na2 S2 O3 × N . Na2 S2 O3 × BE CuSO 4
¿ ×100 %
Sampel
2964,8
¿ ×100 %
1000
¿ 2,9648 %
A. Kesimpulan
B. Saran
Laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan adanya tanggapan, kritikan dan lain-lainnya untuk
kesempurnaan laporan ini.
Ulilalbab, Arya dan Suprihartini, Cucuk. 2015. Modul Praktikum Ilmu Kimia
Dasar. Akademi Gizi Karya Husada. Kediri
https://fikrisholiha.files.wordpress.com/2014/05/1112016200028iodometri.pdf ,
24 Januari 2018, 11.13 WIB
https://rgmaisyah.files.wordpress.com/2011/04/iodi-iodometri.pdf, 24 Januari
2018, 11.15 WIB