PERCOBAAN V
IODOMETRI DAN IODIMETRI
DI SUSUN OLEH :
II. TEORI
Titrasi iodometri dan iodimetri adalah salah satu metode titrasi yang
didasarkan pada reaksi oksidasi reduksi. Metode ini lebih banyak digunakan
dalam analisa jika dibandingkan dengan metode lain. Alasan dipilihnya
metode ini karena perbandingan stoikometri yang sederhana pelaksanannya
praktis dan tidak benyak masalah dan mudah.
1. Iodimetri
Indikator kanji
Warna larutan iod 0,1 N cukup tua sehingga iod dapat bertindak sebagai
indiator sendiri. Iod juga memberikan suatu warna ungu atau lembayung
kepada pelarut seperti karbon tetra klorida atau klorofom, dan kadang-
kadang ini digunakan dalam mendeteksi titik akhir titrasi. Tetapi lebih lazim
digunakan suatu larutan (dispesi koloid) kanji, karena warna biru tua
kompleks pati iod berperan sebagai uji kepekaan terhadap iodium. Kepekaan
itu lebih besar dalam larutan sedikit sekali asam daripada dalam larutan
netral dan lebih besar dengan adanya ion iodide.
Kanji sebetulnya tidak larut dalam air, tetapi terdispersi berupa koloid.kanji
dengan adanya I- Dengan I2 bereaksi membentuk kompleks berwarna biru
intensif (I2 Diadsorpsi oleh larutan kanji)
Analisa Bahan
Na2S2O3
- Bentuk kristal putih dengan rasa dingin pahit
- Larut dalam air dan minyak terpentin, tidak larut dalam alkohol
- Dapat membentuk asam sulfat dan sulfur dalam larutan air
- Biasanya tersedia dalam bentuk Na2S2O3.5H2O
(Pringgodigdo, 1973)
2.8.2 Akuades
- BM = 18,016; titik didih = 100 oC; titik leleh = 0 oC
- Cairan tak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa
- Larut dalam dietil alkohol dan dietil eter , bersifat polar dan pH = 7
(Basri,1996)
NH4OH
- Tidak berwarna sangat berbau,
- Densitas(25oC) =0,9; titik leleh = -74 oC; titik didih = -30,9 oC
- Larut dalam air dan alkohol
- Reaksi eksoterm dengan H2SO4 maupun asam mineral kuat
2NH4OH + H2SO4 (NH4)SO4 + 2H2O
(Daintith,1994)
K2Cr2O7
- Padatan kristal berwarna merah dan bersifat racun
- Larut dalam air
- bersifat oksidator kuat
- Titik leleh = 396oC; densitas =2,76 g/mL
- Terdekomposisi pada suhu 500 oC (Mulyono, 1997)
CuSO4
- Berbentuk kristal biru, berwarna putih saat terdehidrasi
- beracun, massa jenis = 2,284
- agak larut dalam gliserin, larut dalam air
(Daintith,1994)
2.8.8 Indikator amilum
- putih, amorf, tidak berasa
- tidak larut sempurna dalam air dingin, alkohol eter
- membentuk gel dengan air panas, terdekomposisi saat di panaskan
(Basri, 1996)
NO ALAT-ALAT BAHAN-BAHAN
1 BURET Kanji
2 LABU TAKAR
3 CuSO4
ERLENMEYER
4 STATIP DAN KLEM H2SO4
BURET
5 K2Cr2O7
6 PIPET TETES
8 PIPET VOLUM Aquadest
9 PIPET GONDOK
10 GELAS UKUR CuSO4
11 GELAS KIMIA Na2S2O3
HOT PLATE HCl
IV. PROSEDUR
1. Percobaan ke 1
2. Percobaan ke 2
atau 15 ml KI 10% (Di biarkan dulu 1menit agar berekasi dan labu
No Perhitungan
1
Konsentrasi 0,1 N K2Cr2O7
K = 2 x 39 = 78
Cr = 2 x 52 = 104
O = 7 x 16 = 112
78+104+112 = 294
Gr = 0,01 N x 1/6 294 x 500
______________________
1000
0,01N x 49 x 500
______________ =0,245
1000
2
Konsentrasi Na2S2O3
Na = 23 x 2 = 46
S = 32 x 2 = 64
O = 6 x 3 = 48
0,01 x 1/2 248,18 x 1000
____________________ = 1,2409 g
1000
3
Pengenceran V1 x N1 = V2 x N2
Na2S2O3 = K2Cr2O7
V1 = 100 x 0,05
_____________ =10 ml
0,5
V1 x N1 = V2 X N2
_________
V1
N1 = 25 x 0,01
_______ = 0,04
5,5
4 Konsentrasi CuSO4
V1 x N1 = V2 X N2
N2 = V2 X N2
_________
V2
N2 = 2,5 x 0,04
_________ = 4 x 10 -3
25
A. Pengamatan
1. Percobaan ke 1
muda, volume yang digunakan saat titrasi sampai 35,5 mL. Lalu di
kesalahan larutan
2. Percobaan ke 2
biarkan dulu 1menit agar berekasi dan labu ukur di tutup dengan
kertas) larutan menjadi berwarna coklat.Selanjutnya Larutan CuSO4 di
B. PEMBAHASAN
1. Percobaan ke 1
larutan yang terdiri dari kalium dikromat dan kalium iodida berada
kesalahan larutan
2. Percobaan ke 2
dulu 1menit agar berekasi dan labu ukur di tutup dengan kertas)
titrasi setelah diberi kanji adalah 13 mL. Saat pentitrasi Kedua karena