Anda di halaman 1dari 13

Analisa air

Materi Pertemuan 3

1. PK COD (Chemical Oxygen demand)
 2. PK BOD (Biochemical Oxygen demand)
 Yaitu selisih kadar DO 0 dengan DO 5 hari
 PK DO (Dissolved Oxygen)
1. PK COD (Chemical Oxygen demand)
Definisi:

COD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-


zat organik yang ada dalam 1 Liter sampel air dan pengoksidasi
K2Cr2O7 sebagai sumber oksigen

Prinsip :

Zat organik dioksidasi oleh larutan K2Cr2O7 dalam suasana asam yang
mendidih dengan katalisator Ag2SO4 untuk mempercepat reaksi dan
penambahan HgSO4 untuk menghilangkan gangguan chlorida
 Untuk memastikan zat organik habis teroksidasi, maka
pengoksidasi K2Cr2O7 digunaknan untuk menentukan
jumlah O2 yang telah terpakai melalui titrasi dengan
Ferro Ammonium Sulfat.
 Indikatorferoin digunakan untuk menentukan TAT dari
warna hijau-biru menjadi merah coklat
 Untuk analisa COD ini dilakukan uji larutan blangko
Reaksi
Prosedur:
Bila taksiran nilai COD > 800 mg/l, sampel harus diencerkan dulu
sampai nilai COD < 800 mg/l
1. Dipipet 20,0 ml sampel asli atau sudah diencerkan, dimasukkan
ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan batu didih
2. Ditambahkan ± 0,4 g HgSO4 dan 10,0 ml K2Cr2O7 0,10000 N Di
3. Ditambahkan 30 ml asam sulfat pekat, dimasukkan perlahan-lahan
lewat dinding Erlenmeyer. Dikocok perlahan-lahan agar tak
terjadi penguapan dan sampel tercampur dan kondensor dipasang
4. Dilakukan reflux, diatas pemanas selama 2 jam dan pada
temperatur 80°C
5. Setelah dingin, dibilas kondensor dengan akuades dan
reflux dilepas dan sampel didinginkan, didinginkan
sampai suhu ruang dan ditambahkan indikator feroin
7. Dititrasi sisa K2Cr2O7 0,1000 N dengan larutan FAS 0,1 N
sampai terjadi perubahan dari warna hijau-biru menjadi
coklat merah
8. Dilakukan blangko dari 20,0 ml aquades, ditambah
reagen dan direflux dengan cara sama
» Bila COD kurang 70 mg/L, digunakan K2Cr2O7 0,025 N
Perhitungan

  [(a-b) x N FAS x BE O2 (16/2 = 8)

Keterangan :
a : titrasi blangko
b : titrasi sampel
N : Normalitas
1 ml FAS ~ 8 mg O2
2. PK DO (Dissolved Oxygen)

 Prinsip: Oksigen terlarut bereaksi dengan Ion Mn (II) dalam suasana


basa menjadi hidroksida mangan dengan valensi yang lebih
tinggi (Mn IV)
 Tes BOD berlaku sebagai simulasi proses biologi secara alamiah
 Mula-mula diukur DO nol dan setelah mengalami inkubasi selama 5 hari
pada suhu 20°C atau 3 hari pada suhu 25°C–27°C diukur lagi DO air
tersebut (Gandjar, 2008)
 Dengan adanya ion yodida (I‾) dalam suasana asam, ion mangan (IV)
akan kembali menjadi ion mangan (II) dengan membebaskan yodin (I2)
yang setara dengan kandungan oksigen terlarut. Yodin yang terbentuk
kemudian dititrasi dengan sodium thiosulfat dengan indikator amilum.
 Metode : iodometri
Prosedur
1. Sampel dimasukkan kedalam botol winler sampai penuh kemudian
ditutup
2. Ditambahkan 2,0 mL MnSO4 20% dan 2,0 mL Pereaksi oksigen (campuran
NaOH dan KI) dengan ujung pipet tepat diatas permukaan larutan
3. Ditutup segera dan dihomogenkan hingga terbentuk gumpalan sempurna
dan dibiarkan gumpalan mengendap 5 sampai dengan 10 menit
4. Sebagian larutan dipindahkan ke dalam stoperlenmeyer
5. Masing-masing ditambahkan 1 mL H2SO4 pekat, ditutup dan
dihomogenkan hingga endapan larut sempurna
6. Dititrasi dengan NA2S2O3 0.1 N sampai warna kuning muda kemudian
ditambah indikator amilum/kanji dan titrasi dilanjutkan sampai warna
biru tepat hilang.
Perhitungan

  
Perhitungan DO:

V : Volume mL Na2S2O3
N : Normalitas Na2S2O3
STANDARISASI LARUTAN Na2S2O3

1. Tugas : menentukan kadar Na2S 2O3


2. Prinsip : Reaksi reduksi – oksidasi
3. Metoda : Iodometri
4. Reaksi :
KIO3 + 5 KI + 3 H 2 SO4 3 K 2 SO4 + 2 H 2 O+ 3 I 2
I2 + 2 Na2S 2O3  2 NaI + Na2S 4O6
5. Reagen : - Larutan baku primer KlO3 0.0100 N
- H 2 SO4 2 N
- Larutan Na2S 2O3 0,01 N
- Indikator Amylum 1%
6. Prosedur :
Dipipet 10,0 mL larutan standar KlO 3 0,0100N dan dimasukkan dalam stop erlenmeyer. Ditambahkan
5 mL KI 5% dan 5 mL asam sulfat 2 N dan dititrasi dengan Na 2S 2O3 0,01 N sampai terjadi warna kuning
muda (kocok pelan-pelan, titran cepat)
Ditambahkan dengan indikator Amylum 1%  biru dan itrasi dilanjutkan dengan Na2S 2O3 0,01 N sampai
warna biru tepat hilang (kocok kuat, titran tetes demi tetes)
7. Perhitungan : N1. V1 = N2 . V2
N Na2S 2O3 = N KlO3 x V KlO3
V Na2S 2O3
PK BOD (Biochemical Oxygen demand)
 Yaitu Kadar DO 0 hari – Kadar DO 5 hari

Anda mungkin juga menyukai