Judul
Penetapan Kadar Besi dalam Sampel Susu Bubuk secara Spektrofotometri Sinar Tampak
Tujuan
Menetapkan kadar besi dalam sampel susu bubuk secara spektrofotometri sinar tampak
Prinsip
Mineral besi yang terkandung dalam susu bubuk dipreparasi dengan teknik pengabuan kering. Teknik ini menjadikan mineral besi
dan mineral lainnya serta bahan organik teroksidasi. Selanjutnya oksida mineral dilarutkan dalam asam nitrat dan ditambahkan
KCNS 20% untuk membentuk senyawaan kompleks berwarna merah darah. Senyawaan berwarna tersebut diukur serapannya
menggunakan spektrofotometer sinar tampak (visible) pada panjang gelombang maksimum sekitar 490 nm.
Cara Kerja
a. Pembuatan Larutan Induk Fe 100 mg/L
Ditimbang 0.0861 Dimasukkan ke Ditambahakan 5- Ditera
gram kristal kering → dalam LT → 10 tetes H2SO4 → dengan
Fe(NH4)(SO4)2.12H2O 100mL. 1:3. akuades.
Dihomoge
nkan.
b. Pembuatan Deret Standar Fe
Larutan
Standar → mg/L 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
Induk Fe 100 mL 0 1 2 3 4 5
mg/L
Larutan
standar Fe
0,4 mg/L
(C3)
= (860,714 𝑥 56 𝑥 1000)/
860,714 100 Tidak Berwarna (482 𝑥 100)
= 100 mg/L
100 mL mg/L
10 100 Tidak Berwarna = 10 10 mL x 100 mg/L
=
V1
C1 = V2 x C2
Column I
0.05 Linear (Column I)
Column J
0.00
0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20
Konsentrasi (mg/L)
Kadar Fe (mg/L)
µvpipe
t
µvLT
µfp
h. Ketidakpastian Asal Kurva Kalibrasi
Xi Yi Yc (Yi-Yc) (Yi-Yc)2 (Xi-Xr) (Xi-Xr)2
1 0.33 9.49
2 0.32 9.06
3 0.23 6.49
Jumlah 25.04
Rataan 8.35
SB (µpm) 1.62
SRB 0.19
%SRB 19.42
Asal Pemipetan
Spek Pabrik 0.03 Volume Pipet (mL) 25.00
k 1.7321 Variasi Suhu 7
µkalibrasi 0.0173 µ(eCuk T) 0.0212
(µkalibrasi)2 3.0000E-04 (µ(eCuk T))2 4.5019E-04
µvpipet 0.0274
µfp 0.0039
Kesimpulan
Berdasarkan praktikum Penetapan Kadar Fe dalam Susu Bubuk secara Spektrofotometri Sinar Tampak, didapatkan:
a. Nilai Koefisien Korelasi ( r ) sebesar 0.9995, sesuai dengan syarat keberterimaan r > 0.995
b. % RSD presisi sampel sebesar 19,42 %, tidak sesuai dengan syarat keberteriamaan yaitu %RSD <2%
c. Kadar Fe dalam Susu Bubuk sebesar (8.35 ± 3.24) mg/L.
d. Ulangan 1 : % perolehan kembali = 8,38%
e. Ulangan 2 : % perolehan kembali = 10,43%
f. Ulangan 3 : % perolehan kembali = 7,58%
( ) ( )
TEST FORMATIF
2. Apakah aspek kritis dalam penentuan kadar besi menggunakan teknik preparasi pengabuan kering? Jelaskan?
- Pemanasan di dalam tanur apakah sudah terpijarkan dengan sempurna. Karena jika belum terpijarkan dengan sempurna maka
Fe masih ada kemungkinan untuk tidak terekstrak secara sempurna.
- Penimbangan sampel, penimbangan sampel sangat berpengruh karena jika bobot yang kita timbang lebih dari ± 0.0002 maka
angka tersebut tidak kuantitatif lagi.
-Pelarutan abu, abu harus dipastikan larut dengan sempurna sehingga semua kandungan Fe dalam sampel dapat diukur.
3. Apakah teknik pengabuan basah dapat dipergunakan untuk penetapan kadar besi dalam sampel susu atau tepung?
Jelaskan!
Bisa, namun pada teknik pengabuan basah kesalahan preparasi akan semakin besar karena adanya penambahan pereaksi pada
saat pengabuan.
6. Apakah fungsi HNO3 dapat digantikan dengan HCl atau KMnO4? Jelaskan?
Tidak, karena fungsi HNO3 pada metode ini adalah sebagai oksidator dan mencegah hidrolisis ion Fe 3+. HCl dapat digunakan
tetapi cenderung akan mereduksi ion Fe 3+ dan akan teroksidasi menjai Cl2. Sedangkan untuk KMnO4 tidak dapat mencegah
hidrolsis ion Fe3+.