A DARI PANAS
2
Luthfi Fatharani T Alfy Akbary
2018710450362 2018710450349
We’re T
Muhamad Dzaki
2018710450362
E Gilbert Zakarias
2018710450379
O
Produksi Kerja dari Panas 3
Chapter 8
Matahari merupakan sumber energi yang digunakan untuk kehidupan manusia di Bumi, energi
yang dipancarkan akan diserap oleh bumi mengakibatkan penaikan temperatur bumi, adapun sebag
ian dipantulkan kembali dan Pancaran Matahari ke Bumi hanya beberapa bagian khatulistiwa. Energ
i yang di pancarkan dapat di tampung dengan solar photovoltaic yang dapat diubah menjadi energi l
istrik ataupun lainya. Adapun Angin dan Air juga merupakan sumber energi alam, Aliran fluida Angin
ataupun air mengalirkan ke putaran baling baling sebagai energi kinetik dan diubah menjadi energi l
istrik. Adapun Panas bumi atau Uap Air yang di digunakan sebagai sumber tenaga penggerak turbi
n, yang akan menghasilkan energi listrik.
4
Tenaga listrik hydro yang signifikan dihasilkan dari merubah energy potensial air menjadi kerja a
dalah suatu proses yang dapat dicapai dengan efesiensi 100 %.Namun sejauh ini sumber daya yang
terpenting adalah energy kimia (molekul) bahan bakar dan energy nuklir. Instalasi skala besar untuk
tujuan ini bergantung pada perubahan panas dan konversi parsial berikutnya menjadi kerja.Meskipu
n terjadi perbaikan ataupun pengembangan dalam peralatan desain efesiensi konversi tidak akan m
encapai 100% ini merupakan konsekuensi dari hukum kedua.Efisiensi pembangkit listrik tenaga uap
berbahan bakar fossil konvensional jarang melebihi 35 %.
Panas menjadi Kerja 5
Sumber
Q1 = Panas yang diberikan
Panas
ɳ=
Efisiensi termal dari siklus Steam Power meningkat ketika tekanan dan karenanya suhu penguapan dalam boiler din
aikkan. Ini juga meningkat dengan meningkatnya pemanasan dalam boiler. Dengan demikian, tekanan dan temperat
ur boiler tinggi mendukung efisiensi tinggi. Namun, kondisi yang sama ini meningkatkan investasi modal di pabrik, k
arena mereka membutuhkan konstruksi yang lebih berat dan bahan konstruksi yang lebih mahal.
Internal Combustion Engines
Dalam pembangkit listrik tenaga uap, uap adalah media yang panasnya ditrans
fusikan dari bahan bakar yang terbakar atau dari reaktor nuklir. Oleh karena itu
ditandai oleh permukaan perpindahan panas yang besar. Di mesin pembakaran
internal, di sisi lain, bahan bakar dibakar di dalam mesin itu sendiri, dan produk
pembakaran berfungsi sebagai media kerja, bertindak misalnya pada piston dal
am silinder. Temperatur tinggi bersifat internal, dan tidak melibatkan permukaa
n perpindahan panas
Fluida Kerja Bahan Bakar : Diesel(Solar), Otto (bensin)
Otto Engine 1
0
Mesin pembakaran dalam yang paling umum, karena penggunaannya mobile, adalah mesin Otto. Siklusnya terdiri d
ari empat Stroke, dan dimulai dengan langkah intake pada tekanan yang pada dasarnya konstan, di mana piston ber
gerak ke luar menarik campuran bahan bakar dan udara ke dalam sebuah silinder
1
1
Efisiensi termal Q
=
Untuk 2 adiabatic reversible steps P= Konstan
Lalu subtitusikan kembali menjadi PA V - P B V
(Karena VD = VA and VC = VB)
PC V – P D V
=
Selanjutnya
Persamaan ini menunjukkan bahwa efisiensi termal meningkat dengan cepat dengan rasio kompresi r
pada nilai r yang rendah, tetapi lebih lambat pada rasio kompresi yang tinggi. Ini setuju dengan hasil
pengujian aktual pada mesin Otto
Diesel Engine 1
4
Mesin Diesel berbeda dari mesin Otto terutama karena suhu pada akhir kompresi cukup tinggi sehingga pembakara
n dimulai secara spontan. Ini hasil suhu yang lebih tinggi karena rasio kompresi yang lebih tinggi yang membawa la
ngkah kompresi ke tekanan yang lebih tinggi.
Gas Turbine Power Plant 1
5
Mesin Otto dan Diesel mencontohkan penggunaan langsung energi dari gas-gas bertekanan tinggi dan bersuhu ting
gi yang bekerja pada piston di dalam sebuah silinder; tidak diperlukan perpindahan panas dengan sumber eksternal.
Namun, turbin lebih efisien daripada mesin bolak-balik, dan keuntungan dari pembakaran internal dikombinasikan d
engan turbin dalam mesin turbin gas.
1
6
Dalam siklus daya sejauh ini dianggap suhu tinggi, gas bertekanan tinggi mengembang di turbin (pembangkit listrik
tenaga uap, turbin gas) atau di dalam silinder mesin Otto atau Diesel dengan piston bolak-balik. Dalam kedua kasus,
daya menjadi tersedia melalui poros yang berputar. Perangkat lain untuk memperluas gas panas adalah nozzle. Di si
ni daya tersedia sebagai energi kinetik dalam semburan gas buang yang meninggalkan nosel. Seluruh pembangkit li
strik, yang terdiri dari perangkat kompresi dan ruang bakar, serta nosel, dikenal sebagai mesin jet.
1
9
Add an image
8.1 Uap yang dihasilkan dalam pembangkit listrik pada tekanan 8600 kPA dan suhu
773,15 K (500oC) diumpankan ke turbin. aliran dari turbin memasuki kondensor pada 10
kPa, di mana ia terkondensasi menjadi cairan jenuh, yang kemudian dipompa ke boiler.
a) berakah efisiensi termal dari siklus rankine yang beroperasi pada kondisi ini?
b) berapakah efisiensi termal dari siklus praktis yang beroperasi pada kondisi ini
jika efisiensi turbin dan efisiensi pompa keduanya 0,75?
c) Jika nilai siklus daya bagian (b) adalah 80.000 kw, berapakah laju uap dan
berapakah laju perpindahan panas dalam bolier dan kondensor?
a) turbin beroperasi dalam kondisi yang sama dengan turbin pada (7.6), dimana 2
1
(ΔH)S = ̶ 1274.2 kJ kg -1
selain itu, entalpi pada akhir ekspansi isentropik, H2 dalam contoh 7.6, ada di sini:
H'3 = 2117.4 kJ kg -1
entalpi cairan jenuh pada 10 kPa (dan Tsat/tsat = 318.98 K / 45.83oC) adalah
H4 = 191.8 kJ kg -1
Dari eq (8.2) diterapkan pada kondensor,
Q(condenser) = H4 - H'3
= 191.8 – 2117.4
= ̶ 1925.6 kJ kg -1
2
2
Dimana tanda minus menandakan bahwa panas mengalir keluar dari sistem.Pompa pada
dasarnya beroperasi di bawah kondisi yang sama dengan pompa contoh (7.10), dimana:
WS (Isentropic) = (ΔH)S = 8.7 kJ kg -1
Dimana, H1 = H4 + (ΔH)S
= 191.8 + 8.7
= 200.5 kJ kg -1
entalpi uap superheated pada 8600 kPa dan 773,15 K (500o C) adalah
H2 = 3391.6 kJ kg -1
2
3
pada (8.2) diterapkan ke boiler,
Siklus kerja rankine adalah jumlah dari kerja turbin dan kerja pompa
Q(boiler) = H2 – H1
= 3391.6 ̶ 200.5
Ws (Rankine) = ̶ 1274.2 + 8.7 = ̶ 1265.5
= 3191.1 kJ kg -1 kJ kg -1
Ws (net) = m Ws (net)
Kemudian pada (8.1)
Q(boiler) = (84.75)(3188.2)
Atau
= 270.2 x 103 kJ s-1 atau 270.2 MW
8.2. Menentukan efisiensi termal pembangkit listrik yang ditunjukkan pada Gambar 8.5
dengan menggunakan turbin dan efisiensi pompa sebesar 0,75. jika peningkatan daya
adalah 80.000 kW, berapakah laju uap dari boiler dan berapa tingkat perpindahan panas
dalam boiler dan kondensor.
Menentukan Efesiensi thermal Pembangkit Listrik Figure 8.5 2
7
Penyelesaian :
Basis 1 kg uap memasuki turbin dari boiler. turbin pada dasarnya dibagi menjadi lima bagian, seperti
ditunjukkan dalam gambar 8.5. karena uap diekstraksi pada akhir setiap bagian, laju aliran dalam
turbin berkurang dari satu bagian ke bagian berikutnya. jumlah uap yang diekstraksi dari empat
bagian pertama ditentukan oleh keseimbangan energi.
H=V
2
8
499.15 (226) 454.15 (181) 409.15 (136) 364,15 (91) 319.15 (46)
.
973.0 771.3 577.4 387.5 200
)
2
9
dari tabel untuk uap super panas. asumsi ekspansi
isentropik uap pada bagian I turbin menjadi 2900 kPa
menghasilkan:
jika kita mengasumsikan bahwa efisiensi turbin
tidak tergantung pada tekanan yang dikeluarkan
uap, maka Persamaan (7.16) memberikan
entalpi uap yang dikeluarkan dari bagian turbin ini
keseimbangan energi sederhana pada pemanas
air umpan dihasilkan dari asumsi bahwa
perubahan energi kinetik dan potensial diabaikan
dan diperoleh Q = -W = 0, maka
perubahan entalpi total untuk proses menjadi nol
3
0
3
1
Jumlah steam yang dihasilkan adalah 804.0 kJ dan 0,3055 kg uap diekstraksi dari turbin untuk
pemanas air umpan. W yang dibutuhkan oleh pompa adalah perhitungan pekerjaan untuk pompa 3 di
ex. 7.10, yaitu 11.6 kJ. 2
Effisiensi :
adalah peningkatan yang signifikan atas nilai 0,2961 dari contoh 8.1
ini
Since
ini adalah laju steam ke turbin, digunakan untuk menghitung perpindahan panas dalam boiler
8.3 Buat sketsa siklus diesel standar udara pada diagram PV, dan dapatkan persamaan
yang memberikan efisiensi termal dari siklus ini sehubungan dengan rasio kompresi r
(rasio volume di awal dan akhir langkah kompresi) dan rasio ekspansi r (rasio) volume di
akhir dan awal langkah ekspansi diabatis
3
4
Solusi 8.3 :
Siklus diesel standar udara sama dengan siklus oto standar udara kecuali langkah penyerapan panas (sesuai denga
n proses pembakaran pada mesin aktual) berada pada tekanan konstan, seperti ditunjukkan oleh garis D A dalam ga
mbar. 8.10
Berdasarkan 1 mol udara dianggap sebagai gas ideal dengan kapasitas panas yang konstan, jumlah panas yang dis
erap dalam langkah D A dan ditolak dalam langkah B C adalah :
ղ= 1 + = 1+= 1- ()
3
5
Untuk ekspansi adiabatik reversibel (garis A B) dan kompresi adiabatic reversible (garis C D) be
rlaku :
TA VA�-1= TB VB �-1 dan TC VC�-1= TD VD �-1
Menurut definisi, rasio kompresi adalah r = Vc / Vd; selain itu rasio ekspansi didefinisikan sebagai re = Vb / Va. demi
kian,
TB = TA ( �-1 Tc =TD () �-1
Mengganti persamaan menjadi persamaan (A) diberikan :
ղ=1-] (B)
8.4 Sebuah mesin turbin gas memeliki rasio kompresi PA/PB = 6, beroprasi dengan udara
yg masuk kompresor pada suhu 298.15 K (25 C). Jika maksimum suhu yang
diperbolehkn pada turbin 1033.15 K (760 C
Tentukan :
a. Efisiensi ƞ pada kondisi udara ideal jika ƴ = 1.4
b.Efisiensi thermal pada siklus udara pada kondisi yang
telah dietahui, jika pada compressor dan turbin
beroperasi secara adiabatik namun irreversibly dengan
efisiensi ƞc = 0.83 dan ƞi = 0.86
a. Subtitusi langsung kedalam persamaan dibawah, Efisiensi siklus ideal
3
8
b. Irrevesibilitas pada compressor dan turbin mengurangi efisiensi thermal pada mesin, karena total energi
berbeda dengan energi yang dibutuhkan oleh compressor dan energy yang dihasilkan oleh turbin. Suhu
udara yang memasuki compressor TA dan suhu udara yang masuk pada turbin, maximumnya ditentukan
pada Tc , sama halnya pada siklus ideal. Namun, pada suhu irrevesibel kompresi pada compressor T B lebih
tinggi daripada suhu setelah kompresi isentropik T’B , dan suhu setelah ekspansi irreversible pada turbin
TD lebih tinggi daripada suhu setelah ekspansi isentropik T’D.
Effisiensi panas pada mesin dijelaskan seperti berikut .
Kedua nilai W diperoleh dari persamaan berikut (A):
Panas yang diserap untuk pengapian adalah:
3
9
Persamaan tersebut digabungkan menjadi:
Sebagai alternative Energi kompresi dapat dinyatakan melalui persamaan berikut (B)
Gabungan persamaan A dan B mengunakan hasil untuk mengeliminasi TB dari persamaan maka nilai ƞ disederhanakan
seperti berikut (C) :
Dengan mensubtitusikan persamaan (C) tersebut menjadi
Persamaan 8.13
Nilai efesiensi yang diketahui ialah:
4
Data lain yang diketahui: 0