TERMODINAMIKA

(Thermos = Panas & Dynamic = Perubahan)

Termodinamika adalah cabang ilmu
Fisika yang mempelajari:

- Pertukaran energi:
***Kalor
***Kerja
- SISTEM dan
----------------Pembatas (boundary)
LINGKUNGAN
Ada 3 Macam SISTEM:

-SISTEM TERBUKA:
Ada pertukaran energi benda (Sistem)
dengan lingkungannya.
Pembatas memperbolehkan pertukaran
benda dengan lingkungannya disebut
PERMEABEL
Misal : lautan

-SISTEM TERTUTUP
Ada pertukaran energi tetapi TIDAK terjadi
pertukaran benda dengan lingkungannya.
Misal: Green House ada pertukaran kalor
tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan
lingkungan.
Apakah suatu sistem terjadi pertukaran
kalor, kerja atau keduanya biasanya
dipertimbangkan pada sifat pembatasnya
yang dapat merupakan
- Pembatas Adiabatik : Tidak
memperbolehkan pertukaran kalor.
- Pembatas Tegar (rigid) : Tidak
memperbolehkan pertukaran kerja.
- SISTEM TERISOLASI : Tidak terjadi
pertukaran kalor, benda atau kerja dengan
lingkungan.
Misalnya: Tabung gas yang terisolasi.
 Ada empat Hukum Termodinamika:

Ke 0 Ke I Ke II Ke III
Hukum Ke 0:
“Jika dua sistem tertutup (sama-sama
terisolasi), suhunya berbeda, dilakukan
kontak thermal maka suhu dua sistem
tersebut menjadi sama”
“Jika sistem A dan B berkesetimbangan
termodinamik, dan sistem B dan C juga
berkesetimbangan termodinamik maka,
sistem A dan C juga berkesetimbangan
termodinamik”
Hukum Ke I
“Perubahan energi dalam (∆U) sistem
= kalor (Q) yang ditambahkan ke sistem –
kerja yang dilakukan oleh sistem.

∆U = Q – W

Ilustrasi Hukum pertama Termodinamika

sebagai berikut:
Energi dalam U1 Energi dalam U2 Energi dalam U3
(U2>U1) (U3>U2)

Sistem diisolasi
Energi dalam U4 Energi dalam U5
U4 = U3 U5=U4
Berhubungan dengan Hukum ke I pada bidang
kimia, biasanya reaksi kimia yang terjadi atau
sampel yang dipanaskan volumenya tidak
konstan, maka dikenal besaran yang disebut
ENTALPI (H), yang mempunyai hubungan
persamaan sebagai berikut:

H=U+PV
Atau
∆H = ∆U+P∆V
Pada tekanan konstan, ∆H merupakan kalor
yang ditransfer.
Hukum Ke II
Jika ke dalam sistem dimasukkan sejumlah
kalor dQ maka akan diperoleh pertambahan
entropi dS, sesuai dengan persamaan:
dS=dQ/T
T adalah suhu absolut
Pada sistem terisolasi ∆S≥0
Jika ∆S>0 proses spontan
Jika ∆S<0 proses tak spontan
Secara matematis dapat diturunkan
kesimpulan berikut untuk sistem tertutup
dengan pembatas yang dapat berpindah
untuk mempertahankan tekanan dalam yang
konstan, yaitu :
 ∆G= ∆H - T ∆S
Jika kondisi keadaan kesetimbangan ∆G =0
Kondisi keadaan spontan ∆G < 0
Kondisi tak spontan ∆G >0
Keterangan: G adalah energi bebas Gibbs
Pada hukum kedua termodinamika
menyatakan tidak semua kalor yang di supply
ke mesin pemanas dapat digunakan untuk
kerja.

Menurut Carnot siklus mesin pemanas harus

reversibel(dapat balik) dan tidak terjadi
perubahan entropi. Digambarkan sebagai
berikut:
Entropi dan Siklus Carnot
KONSEP MESIN PEMANAS
•
Heat engines are typically illustrated on a
PV diagram Heat engines such as
automobile engines operate in a cyclic
manner, adding energy in the form of heat in
one part of the cycle and using that energy
to do useful work in another part of the
cycle.
• PV Diagrams
• Pressure-Volume (PV) diagrams are a
primary visualization tool for the study of
heat engines. Since the engines usually
involve a gas as a working substance, the
ideal gas law relates the PV diagram to the
temperature so that the three essential state
variables for the gas can be tracked through
the engine cycle. Since work is done only
when the volume of the gas changes, the
diagram gives a visual interpretation of work
done. Since the internal energy of an ideal
gas depends upon its temperature, the PV
diagram along with the temperatures
calculated from the ideal gas law determine
the changes in the internal energy of the gas
so that the amount of heat added can be
evaluated from the first law of
thermodynamics. In summary, the PV
diagram provides the framework for the
analysis of any heat engine which uses a gas
as a working substance.
For a cyclic heat engine process, the PV
diagram will be closed loop. The area inside
the loop is a representation of the amount of
work done during a cycle. Some idea of the
relative efficiency of an engine cycle can be
obtained by comparing its PV diagram with
that of a Carnot cycle, the most efficient
kind of heat engine cycle.
• Heat Engines
• A heat engine typically uses energy
provided in the form of heat to do work and
then exhausts the heat which cannot be
used to do work. Thermodynamics is the
study of the relationships between heat and
work. The first law and second law of
thermodynamics constrain the operation of
a heat engine. The first law is the
application of conservation of energy to the
system, and the second sets limits on the
possible efficiency of the machine and
determines the direction of energy flow
• Energy Reservoir Model
• One of the general ways to illustrate a heat
engine is the energy reservoir model. The
engine takes energy from a hot reservoir
and uses part of it to do work, but is
constrained by the second law of
thermodynamics to exhaust part of the
energy to a cold reservoir. In the case of the
automobile engine, the hot reservoir is the
burning fuel and the cold reservoir is the
environment to which the combustion
products are exhausted.
•
• The efficiency expression given is a general
one, but the maximum efficiency is limited
to that of the Carnot cycle. This limitation is
often called the thermal bottleneck
 MESIN DIESEL

The diesel internal combustion engine differs from the gasoline

powered Otto cycle by using a higher compression of the fuel to
ignite the fuel rather than using a spark plug ("compression
ignition" rather than "spark ignition").

In the diesel engine, air is

compressed adiabatically with a
compression ratio typically
between 15 and 20. This
compression raises the
temperature to the ignition
temperature of the fuel mixture
which is formed by injecting fuel
once the air is compressed.
Air standard diesel
engine cycle
The ideal air-standard cycle is modeled as a
reversible adiabatic compression followed by
a constant pressure combustion process,
then an adiabatic expansion as a power
stroke and an isovolumetric exhaust. A new
air charge is taken in at the end of the
exhaust, as indicated by the processes a-e-a
on the diagram.

• Since the compression and power strokes of

this idealized cycle are adiabatic, the
efficiency can be calculated from the
constant pressure and constant volume
processes. The input and output energies
and the efficiency can be calculated from the
temperatures and specific heats:
• It is convenient to express this efficiency in
terms of the compression ratio rC = V1/V2 and
the expansion ratio rE = V1/V3. The efficiency
can be written
•

• and this can be rearranged to the form

•
Contoh mesin pemanas yang lain adalah
MESIN OTTO

A schematic version of the four-stroke engine cycle

Penggunaan Hukum ke II Termodinamika
disamping pada mesin pemanas juga pada
mesin pendingin yang merupakan kebalikan
dari mesin pemanas.

Jika Q1=kalor masuk tandon (resevoir)

Q2=kalor keluar tandon
W= kerja yang ditambahkan ke sistem
Q2=Q1+W
Jadi Coefficient of Performance (COP)=
Q1/W X 100%
 Hukum Ke III Termodinamika

Pada unsur murni untuk kondisi yang

sangat stabil entropi (S)=0 pada T = 0 K
APAKAH ANDA SUDAH JELAS?
JIKA BELUM SILAHKAN CERMATI
ULANG
LALU
DISKUSIKAN (JANGAN NYONTEK
TOTAL) SOAL-SOAL BERIKUT:

1. Sebuah ban mobil dipompa sampai 270 kPa

di awal perjalanan. Setelah 3 jam
pengendaraan dengan kecepatan tinggi
tekanannya menjadi 300 kPa. Berapa
perubahan energi dalam (internal energy)
ban antara pengukuran tekanan tersebut?
Anggap udara tersebut sebagai gas ideal
dengan kapasitas kalor pada volume tetap
konstan Cv=5/2 R dan volume bagian dalam
ban tetap pada 0,057 m3 !
(Jawab : ∆U = 4,275 kJ)
2. Sebuah wadah yang tegar dan terisolasi
sempurna dengan volume total V dibagi dua
oleh pemisah yang volumenya dapat
diabaikan. Satu sisi terisi n mol gas ideal
dengan kapasitas kalor konstan pada suhu
awal Ti,dan sisi yang lain dikosongkan. Bila
pemisah rusak, hitung Q, W dan ∆U untuk
proses yang terjadi, dan hitung suhu dan
tekanan gas akhir!
(Jawab: jawab sendiri ya…, ingat: benda
tegar dan sistem terisolasi dari keterangan
dimuka)
3. Seorang penemu mengklaim telah merakit
sebuah mesin siklik yang mempertukarkan
kalor dengan reservoir pada 250C dan
2500C, dan yang dapat menghasilkan 0,45
kJ kerja per kJ kalor yang diambil dari
reservoir. Dapatkah klaimnya itu dipercaya,
berikan alasannya!
4. Kalor dipindahkan langsung dari reservoir
kalor pada 2800C ke reservoir kalor yang
lain pada 50C. Jika jumlah kalor yang
dipindahkan 100 kJ. Berapa perubahan
entropi total sebagai hasil proses ini?
(Jawab: ∆S = 0,179 kJ.K-1)
5. Untuk sembarang sistem PVT tertutup,
tunjukkan bahwa:
(a) dS=Cv dT/T untuk proses pada volume
konstan!
(b) dS=Cp dT/T untuk proses pada tekanan
konstan!

6. Sebuah sistem yang terdiri dari gas berada di

dalam sebuah perangkat silinder torak yang
mengalami sebuah proses ireversibel antara
keadaan kesetimbangan awal dan akhir yang
mengakibatkan energi dalamnya bertambah
30 kJ. Selama proses itu sistem menerima
kalor sejumlah 100kJ dari reservoir kalor
pada 600 K. Sistem kemudian dikembalikan
ke keadaan awalnya oleh sebuah proses
reversibel, yang selama itu perpindahan kalor
terjadi hanya antara sistem dan reservoir
kalor pada 600 K. Perubahan entropi reservoir
kalor sebagai hasil dari kedua proses yaitu
+0,026 kJ.K-1. Hitung:
a) Kerja yang dilakukan oleh sistem selama
proses pertama (ireversibel),
b) Perpindahan kalor yang berkaitan sistem
selama proses kedua (reversibel),
c) Kerja yang dilakukan oleh sistem selama
proses kedua.

Jawab: a) 70 kJ, b)-115,6 kJ, c)-85,6 kJ

PERISTIWA – PERISTIWA DALAM
TERMODINAMIKA DAPAT DILIHAT PADA
KASUS-KASUS BERIKUT:
Santai dulu ahhhh…
Asik euyyy….

Abis kul termo

istirahat dulu ahhh….
Jadi aku juga sistem
lho..