Anda di halaman 1dari 21

Nama : Putri Nurlian

NIM : 213020206038
Kelas : B

TERMODINAMIKA
Pengertian Termodinamika
Termodinamika merupakan suatu ilmu yang menggambarkan usaha buat mengubah kalor (perpindahan energi yang
disebabkan perbedaan suhu) jadi energi dan sifat-sifat pendukungnya.Prinsip TermodinamikaPenerapan prinsip-prinsip
termodinamika yang meliputi mekanika, panas dan kalkulus diferensial pada ilmu pengetahuan lain seperti yang ditunjukan pada
gambar diatas.termodinamika bisa dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu:-Formulasi problem ke dalam besaran & bentuk
termodinamika.
Hal ini yang dikatakan sebagai mengubah bahasa dalam problem ke dalam bahasa termodinamika, lalu merumuskannya
dengan memakai besaran-besaran termodinamika.-Evaluasi sifat dan fungsi termodinamika, berarti melakukan analisis terhadap
formulasi yang udah disusun pada langkah pertama .Tahap ini membutuhkan pemahaman pengetahuan termodinamika yang
memadai agar gak terjadi kesalahan persepsi terhadap arah atau tujuan problema tersebut.-Penyelesaian problem termodinamika.
Pada tahap ini dibutuhkan dukungan pengetahuan matematika/kalkulus (deferensial, integral) jadi bisa diperoleh jawaban yang valid
atau bisa dipertanggung jawabkan.
Ketiga langkah penyelesaian termodinamika tersebut harus berpijak pada dalil – dalil atau kaidah – kaidah yang ada didalam
termodinamika.
Intinya, prinsip termodinamika sebenarnya yaitu hal alami yang terjadi dalam kehidupan sehari – hari. Pengembangan ilmu
termodinamika dimulai dengan pendekatan makroskopik yaitu perilaku umum partikel zat yang jadi media pembawa energi.
Sistem termodinamika
Sistem termodinamika merupakan bagian – bagian dari lingkungan yang diperhitungkan. Klasifikasi
sistem termodinamika ini berdasarkan pada sifat batas sistem lingkungan dan perpindahan materi, kalor
dan entropi antara sistem dan lingkungan.
1. Sistem TerbukaSistem yang terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan
lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut permeabel.Contoh dari
sistem terbuka ini adalah Samudra.Perjanjian yang dipakai buat menganalisa sistem terbuka yaitu:-
Buat panas (Q) bernilai positif, kalo diberikan kepada sistem dan bernilai negatif kalo keluar dari
sistem.-Buat usaha (W) bernilai positif kalo keluar dari sistem dan bernilai negatif kalo diberikan
(masuk) ke dalam sistem.
2. Sistem TertutupSistem ini terjadi pertukaran energi (panas dan kerja), tapi gak terjadi pertukaran
benda dengan lingkungannya.Contoh sistem tertutup yaitu balon udara yang dipanaskan, dimana
massa udara didalam balon tetap. Tapi, volumenya berubah dan energi panas masuk kedalam masa
udara didalam balon.Suatu sistem bisa mengalami pertukaran panas dan kerja atau keduanya,
biasanya dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya yaitu:-Pembatas Adiabatik merupakan gak
memperbolehkan adanya pertukaran panas.-Pembatas Rigid merupakan gak memperbolehkan adanya
pertukaran kerja.
3. Sistem TerisolasiSistem terisolasi merupakan sistem yang menyebabkan gak terjadinya pertukaran
panas, zat atau kerja dengan lingkungannya.Contohnya: Air yang disimpan dalam termos dan tabung
gas yang terisolasi.Dalam analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem sama dengan energi
yang keluar dari sistem.Karakteristik yang menentukan sifat dari sistem disebut dengan property
(koordinat sistem/variabel keadaan sistem), seperti tekanan (p), temperatur (T), volume (v), masa
Hukum Dasar
Termodinamika
1. Hukum Awal (Zeroth Law)
2. Hukum Termodinamika 1
3. Hukum Termodinamika 2
4. Hukum Termodinamika 3
1. Hukum Awal
(Zeroth Law)
Hukum awal termodinamika ini menyatakan kalo dua sistem dalam keadaan
setimbang dengan sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu
dengan lainnya.
2. Hukum
Termodinamika 1
Hukum pertama termodinamika ini juga terkait dengan kasus
kekekalan energi.Hukum ini menyatakan perubahan energi
dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup, sama dengan
total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem
dan kerja yang dilakukan terhadap sistem.Hukum ini bisa
diuraikan menjadi beberapa proses yaitu proses dengan
isokhorik, isotermik, isobarik dan adiabatik.
3. Hukum
Termodinamika 2
Hukum termodinamika kedua ini terkait dengan entropi. Gak ada bunyi
buat hukum kedua termodinamika, cuma ada pernyataan eksperimental
yang dikeluarkan oleh kelvin-plank dan clausius.

Pernyataan Clausius yaitu: Gak mungkin suatu sistem apapun bekerja


sedemikian rupa, jadi hasil satu-satunya yaitu perpindahan energi
sebagai panas dari sistem dengan temperatur tertentu ke sistem dengan
temperatur yang lebih tinggi.Pernyataan Kelvin-Plank yaitu:Gak
mungkin suatu sistem beroperasi dalam siklus termodinamika dan
memberikan sejumlah netto kerja kesekeliling dengan menerima energi
panas dari satu reservoir termal.
4. Hukum
Termodinamika 3
Hukum termodinamika ketiga ini terkait
dengan temperatur nol absolut. Hukum ini
menyatakan kalo pada saat suatu sistem
mencapai temperatur nol absolut, maka
semua proses akan berhenti dan entropi
sistem akan mendekati nilai minimum.
Hukum termodinamika ketiga juga
menyatakan kalo entropi benda berstruktur
kristal sempurna pada temperatur nol absolut
yang bernilai nol (0).
Proses – Proses
Termodinamika
Proses termodinamika terbagi menjadi empat macam, tergantung dari keadaan
tekanan, volume, dan suhu saat terjadinya proses tersebut.Ada dua hal penting
yang harus diingat dari berbagai jenis proses-proses termodinamika, yaitu
variabel yang berubah dan usaha yang dilakukan.

1. Isokhorik
2. Adiabatik
Isokhorik merupakan proses Adiabatik merupakan proses
termodinamika yang gak termodinamika yang gak mengubah nilai
mengubah nilai volume kalor sistem (Q = 0).Pada gas monoatomic,
sistem (ΔV = 0) usaha yang dilakukan pada proses adiabatik
ini bisa dinyatakan dengan persamaan
berikut ini:W = (-3/2).n.R.ΔT
3. Isotermik 4. Isobarik

Isotermik merupakan proses Isobarik merupakan proses


termodinamika yang gak mengubah termodinamika yang gak mengubah
nilai suhu suatu sistem (ΔT = 0). nilai tekanan sistem (ΔP = 0). Nilai
Nilai usaha bisa dihitung dengan usaha bisa dihitung dengan persamaan
persamaan dibawah ini: dibawah ini:

W = n.R.T.ln.(Vf/Vi) W = P . ΔV

Dimana, nilai n adalah jumlah zat Dari rumus diatas, diketahui apabila
yang dinyatakan dengan satuan mol, volume membesar (terjadi pemuaian)
R adalah konstanta gas, dan T adalah maka usaha bernilai positif, dan kalo
suhu.Rumus diatas didapatkan dengan volume mengecil (terjadi penyusutan)
menggabungkan persamaan usaha di maka usaha bernilai negatif.
diagram P-V dengan persamaan gas
ideal
Jenis – Jenis Siklus
Siklus merupakan serangkaian proses yang dimulai dari suatu keadaan awal dan berakhir pada keadaan yang sama dengan keadaan
awalnya.Supaya bisa melakukan usaha secara terus – menerus, suatu sistem harus bekerja dalam satu siklus. Berikut ada beberapa
jenis dari suatu siklus, yaitu:
1. Siklus Carnot ada empat proses dalam siklus Carnot, diantaranya yaitu:
-Pemuaian dengan cara isotermik (a-b)
-Pemuaian dengan cara adiabatik (b-c)
-Pemampatan dengan cara isotermik (c-d)
-Pemampatan dengan cara adiabatik (d-a).
2. Mesin Kalor Carnot Siklus bisa menjelaskan sebagai berikut ini:
a. Siklus a-b Gas menyerap kalor Qt pada temperatur TV suhu sistem sama dengan suhu reservoir panas jadi bisa disebut proses
isotermik. Gas memuai dan melakukan suatu usaha pada pengisap.Makanya, energi dalam tetap maka usaha yang dikerjakan
pada sistem sama dengan kalor yang diserap.
b. Siklus b-c Beban pengisap dikurangi, jadi menyebabkan gas memuai menurut proses adiabatik. Terjadinya pengurangan energi
dalam dan suhu sistem menurun sampai sama dengan suhu pada reservoir dingin Tr.
c. Siklus c-d Gas mengalami penyusutan dengan cara isotermik dengan membuang kalor Qr pada reservoir dingin pada temperatur
7 jadi usaha negatif (usaha dilakukan pada sistem).
d. Siklus d-1 Beban pengisap ditambahkan, jadi gas menyusut menurut proses adiabatik.Terjadinya penambahan energi dalam dan
suhu naik sampai sama dengan suhu pada reservoir panas T. Energi dalam suatu gas kembali seperti pada awal siklus.
Karakteristik mesin kalor carnot dinyatakan dengan efisiensi mesin (η) yaitu perbandingan antara usaha yang
dilakukan dengan kalor yang diserap. Secara matematis ditulis sebagai berikut ini:
η = W/Qt x100%
η = (QrQt/Qt) x100%
η = (1 – Qr/Qt) x100%
Berdasarkan hukum I Termodinamika berlaku seperti ini:
Qr / Qt = Tr / Tt
Keterangan:
η = Efisiensi mesin
Tr = Temperatur pada reservoir rendah
Tt = Temperatur pada reservoir tinggi
Qr = Kalor yang dibuang pada reservoir rendah
Qt = Kalor yang diserap pada reservoir tinggi.
3. Mesin Pendingin Carnot
Siklus mesin pendingin Carnot merupakan kebalikan siklus mesin kalor Carnot karena
siklusnya merupakan reversibel (bisa balik). Contohnya: Mesin pendingin Carnot yaitu
mesin pendingin ruangan dan lemari es.Usaha pada mesin pendingin Carnot dapat
dituliskan sebagai berikut ini :
W = Qt – Qy
Karakteristik pada mesin pendingin dinyatakan dengan koefisien performansi atau koefisien
kinerja dengan simbol Kd.Koefisien kinerja didefinisikan sebagai perbandingan usaha
antara kalor yang dipindahkan dengan usaha yang dilakukan sistem.

4. Mesin Pemanas Carnot


Karakteristik mesin pemanas dinyatakan dengan koefisien kerja dengan simbol Kp . Secara
matematis bisa dituliskan sebagai berikut ini:
Kp = Qt/W = Qt/(Qt – Qy)
Kp = Tt/(Tt / Tr)Kp = 1/η
Jenis – Jenis Entropi
2. Entropi pada Proses Temperatur Berubah

∆S = m.c In (T2 / T1)


1. Entropi pada Proses Temperatur
KonstanKalo suatu sistem pada Keterangan:
suhu mutlak (T) mengalami proses ∆S = Perubahan entropi
reversibel dengan menyerap (J/K)S1 = Entropi mula-mula (J/K)
sejumlah kalor (Q), maka kenaikan S2 = Entropi akhir
entropi ∆S bisa dituliskan sebagai (J/K)c = Kalor jenis
berikut ini: (J/kg K)m = Massa (kg)
T1 = Suhu mula – mula (K)
∆S = S1 – S2 = Q/T T2 = Suhu akhir (K)

Keterangan: Rumus Hukum TermodinamikaDari bunyi


hukum 1 Termodinamika, maka rumus hukum 1
termodinamika bisa dituliskan seperti yang ada
∆S = Perubahan entropi (J/K)S1 =
dibawah ini:
Entropi mula – mula (J/K)S2 = Entropi
Q = ∆U + W ataupun ∆U = Q – W
akhir (J/K)
Keterangan:
∆U = Perubahan energi dalam sistem (J)
Q = Kalor yang diterima ataupun dilepas sistem
(J)
W = Usaha (J)
CONTOH SOAL
1. Suatu mesin mempunyai suhu reservoir
tinggi 400°C dan suhu reservoir rendah 70°C.
Hitunglah efisiensi pada mesin tersebut.

Jawaban:
i j aw ab:
D 00%
Diketahui: t ) x1
1– Q r/ Q
η=( 0%
7 3)) x10
6
Tt = 400°C atau 673k
– ( 343/
η=(
1 = 49%
0%
Tr = 70°C atau 343 k / 6 7 3 x10
30 yang 49%
η=3 s i n
Ditanya: η? s i e nsi me sebesar
ef i lah
Jadi, lkan ada
i
dihas
2. Suatu sistem menyerap kalor sebesar 60 kJ
pada suhu 27°C. Berapakah perubahan entropi
sistem tersebut?
Dijawab:
∆S = Q/T Jawaban:
∆S = 60.000 J/300 J
∆S = 200 J/K Diketahui:
Jadi, besar perubahan entropinya Q = 60 kJ atau 60.000 J
adalah sebesar 200 J/K.
T = 27°C atau 300 K

Ditanya: Perubahan entropi sistem (∆S)?


3. Volume awal dari suatu gas
nan adalah 3 m3 akan dipanaskan secara
Te ka isobarik agar volume nya berubah

aris
Isob menjadi 6 m3. Jika diketahui
p
Teta P (ΔV) 1) tekanan gas adalah 2 atm, berpakah
V
W = P(V2 − 05 × (6
W = 2,02 ×
1 usaha luar gas tersebut!(1 atm =
W= 5×
3 1,01 x 105 Pa)
3 ) × 1 0
− 2,02 × 105
=
W 6,06 Pembahasan
W=
le as
Jou u ar g 6
ha l ,0 V2 = 6 m3
d i, usa dalah 6
Ja but a
e .
ters Joule V1 = 3 m3
5
× 10
P = 2 atm = 2,02 × 105 Pa
4. Suatu gas helium dengan volume 3,1
m3 bersuhu 37oC dipanaskan dengan
kondisi isobaris hingga volumenya
berubah menjadi 77oC. Jika diketahui
tekanan gas helium 2 ×105 N/m2 ,
tentukan usaha luar gas tersebut! W = PΔV
W = 2 × 105 × (3,5 − 3,1)
Pembahasan W = 2 × 105 × 0,4W = 0,8 × 105 J
V1 = 3,1 m3 W = 80 × 103 J
T1 = 37oC = 310 K W = 80 kJ
T2 = 77oC = 350 K
P = 2 × 105 N/m2 Jadi, usaha luar gas tersebut adalah 80 kJ.

V2/T2 = V1/T1
V2 = ( V1/T1 ) × T2 = ( 3,1/310 ) × 350
= 3,5 m3
TERIMAKASIH

Bye!

Anda mungkin juga menyukai