Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Disusun
Oleh

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA
TAHUN 2021
Tanda tangan
Orang Tua / Wali

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Sekolah : SMK KRISTEN PELANGI MAKALE


Kompetensi Keahlian : TEKNIK OTOMOTIF
Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas/Semester : X/2
Pertemuan Ke- : 5-6
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit
Nama Peserta Didik : ……………………………………………………….
A. Kompetensi Dasar
3.12 Menerapkan hukum-hukum termodinamika.
3.13 Menunjukkan cara kerja alat sederhana yang berhubungan dengan termodinamika.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.12.1 Menjelaskan konsep system dan lingkungan.
3.12.2 Menjelaskan konsep usaha system pada lingkungan.
3.12.3 Menjelaskan proses-proses termodinamika.
3.12.4 Menjelaskan konsep usaha pada berbagai proses termodinamika.
3.12.5 Mengonsepkan hukum I termidinamika.
3.12.6 Mengaitkan hukum I termodinamika dalam berbagai proses termodinamika.
3.12.7 Menjelaskan hukum II termodinamika.
3.12.8 Mengonsepkan hukum II termodinamika.
3.12.9 Mengaitkan hukum II termodinamika dengan mesin pendingin dan mesin carnot.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Menyebutkan hukum ke nol thermodinamika
2. Menerapkan hukum ke nol termodinamika dalam penyelesaian soal-soal.
3. Menerapkan hukum I termodinamika dalam penyelesaian soal
4. Menjelaskan konsep usaha pada berbagai proses termodinamika
5. Menghitung usaha dalam berbagai proses Thermodinamika.
6. Menjelaskan konsep perubahan energi dalam
7. Menjelaskan hukum II termodinamika.
8. Menerapkan hukum II termodinamika dalam penyelesaian soal.
D. Langkah-Langkah Kegiatan
1. Bacalah materi pembelajaran yang telah disiapkan.
2. Anda dapat melakukan diskusi dengan teman kelas melalui mesenjer atau WA
mengenai materi Suhu dan Kalor
3. Jawablah pertanyaan yang disiapkan!
4. Setelah selesai mengerjakan dengan mengisi lembar pengamatan, analisis dan
kesimpulan, silahkan hasilnya diserahkan kembali kepada guru.
E. Materi Pembelajaran
1. Thermodinamika
Termodinamika adalah suatu ilmu yang mempelajari hubunguan antara perpindahan
kalor dan usaha mekanik.
a. Hukum thermodinamika
Jika dua benda yang memiliki suhu berbeda diinteraksikan satu sama lain, akan
terjadi perpindahan kalor yang efeknya bisa kita deteksi dengan adanya perubahan
suhu. Jika benda-benda tersebut kita biarkan cukup lama, benda-benda tersebut akan
memiliki suhu sama. Keadaan seperti ini disebut sebagai kesetimbangan termal.
jika dua benda berada dalam kesetimbangan termal dengan benda ketiga, benda
ketiga tersebut juga berada dalam kesetimbangan termal satu sama lain. Pernyataan
tersebut dikenal dengan Hukum ke Nol Termodinamika T A = TB, dan TB TC maka TA
= TB.
b. Hukum I Thermodinamika
Hukum I Thermodinamika berbunyi besar perubahan kalor dalam sistem adalah
sama dengan jumlah perubahan energi dalam sistem dan usaha yang dilakukan.
Secara matematis, bunyi dari Hukum I Termodinamika sebut dapat ditulis dalam
bentuk persamaan berikut. ∆ Q=∆ U +W
Dengan
 ∆ Q = peruhahan kalor dalam sistem,
Sistem melepaskan kalor → negatif ¿
Sistem menerima kalor→positif (+).
 ∆ U = perubahan energi dalam sistem (energi dalam).
Energi dalam sistem berkurang →negatif (-) (jika suhu turun).
Energi Dalam sistem bertambah→positif (+) (jika subu bertambah),
 W= usaha sistem.
Sistem menerima usaha → negatif (-) (biasanya dalam proses kompresi).
Sistem melakukan usaha→positif (+).
perhatikan perjanjian tanda dengan saksama dalam melakukan analisis.
2. Usaha dalam berbagai thermodinamika
Sebelumnya, telah dijelaskan bahwa usaha termodinamika dinyatakan dengan
persamaan sebagai berikut.
W =P ∆ V
a. Usaha dalam Proses Adiabatik
Jika gas ideal sebagai sistem, besar pertambahan energi dalam sistem pada proses
adiabatik adalah sebagai berikut. ∆ U =n CV ∆ T
Seperti yang kita ketahui sebelumnya,perubahan kalor sistem pada proses adiabatik
ini adalah nol ∆ Q=0Jika nilai ini telah kita substitusikan terhadap persamaan
Hukum 1 Termodinamika, akan diperoleh berikut.
∆ Q=∆ U +W
0=∆ U +W
W =−∆ U
W =−n CV ∆ T
Dengan ∆ T =T 2 T 1
Besar usaha luar yang diterima untuk mengubah energi dalam sistem adalah sebagai
berikut. W =n CV (T 1 T 2 )
PV
Jika kita substitusikan bahwaPV =nRT atau T = ,maka
nR
CV
W= ( P1 C 1−P2 C2 )
R
dengan
W = usaha (J)
CV = kapasitas kalor molar pada volume konstan (J/kgk)
R = tetapan umum gas = 8,315 J/mol K,
P1 = tekanan awal sistem (Pa)
P1= tekanan akhir sistem (Pa)
V1= = volume awal sistem (m')
V2= volume akhir sistem (m').
CP
Oleh karena R = Cp – C V dan γ = maka Persamaan dapat juga kita tuliskan
CV

1
sebagai berikut. W = ( P C −P 2 C 2)
γ −1 1 1
b. Usaha dalam proses isotermal
Seperti yang telah diterangkan sebelumnya,suhu dalam proses isotermal adalah
konstan,∆ T =O. Untuk gs ideal perubahan energi dalam sistem bergantung pada
perubahan suatu sistem. Dengan demikian,perubahan energi pada sistem yang
mengalami proses isotermal adalah nol,atau ∆ U =0. Jika nilai ini kita subtitusikan
pada persamaan Hukum I Thermodinamika, diperoleh:
∆ 0=W
Sekarang,kita tinjau sebuah sistem silinderyang dilengkapi dengan piston yang didalamnya
terdapat gas. Setelah gas menerima polar dari luar,gas akan berekpansi menghasilkan
tekanan yang besarnya sebagai berikut

nRT
P=
V

Mengakibatkan piston dengan luas penampang A terdorong sejauh . Besar usaha yang
dilakukan oleh sistem adalah sebagai berikut.

W =∫ F dx

¿ ∫ PA dx

¿ ∫ P dV

V2 V2
nRT dV
¿∫ dV ¿ nRT ∫
V1
V V
V 1

V2
¿ nRT ∈( )
V1

Oleh karena itu W =∆ Q , besar kalor yang diterima oleh sistem adalah sebagai berikut.

Dengan W=Usaha sistem(J)

N=Jumlah mol gas(mol)

R=tetapan umum gas=8,315J/mol k

T=suhu sistem (K)

V1=Volume awal sistem (m3)

V2= Volume akhir sistem (m3)

c. Usaha dalam Proses Isobarik


Seperti yang telah kita ketahui, tekanan di dalam proses isobarik adalah konstan.
Agar tekanan dalam sistem dapat konstan ,apabila suhu dalam sistem meningkat volume
sistem harus diperkecil. Jadi, usaha dalam proses isobarik sangat bergantung pada besarnya
perubahan volume sistem atau:

v2 v2

W =∫ P dV =P∫ dV
v1 v1

¿ P ( V 2−V 1 )=P ∆V

d. Usaha dalam Proses Isokhorik

Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya bahwa proses Isokhorik merupakan proses
termodinamika dengan volume konstan. di, ∆ V = 0, yang berarti usaha sistem sebesar W P
∆ V = 0. Dengan demikian, dalam proses ini sistem sedang tidak melakukan atau menerima
usaha.

3. Bunyi Hukum II Termodinamika

Untuk menjelaskan tidak adanya reversibilitas para ilmuwan merumuskan prinsip baru, yaitu
Hukum II Termodinamika, dengan pernyataan : “kalor mengalir secara alami dari benda yang panas
ke benda yang dingin, kalor tidak akan mengalir secara spontan dari benda dingin ke benda panas”.

a. Pengertian Entropi

Termodinamika menyatakan bahwa proses alami cenderung bergerak menuju ke keadaan


ketidakteraturan yang lebih besar. Ukuran ketidakteraturan ini dikenal dengan sistem entropi. Entropi
merupakan besaran termodinamika yang menyerupai perubahan setiap keadaan, dari keadaan awal
hingga keadaan akhir sistem. Semakin tinggi entropi suatu sistem menunjukkan sistem semakin tidak
teratur. Entropi sama seperti halnya tekanan dan temperatur, yang merupakan salah satu sifat dari sifat
fisis yang dapat diukur dari sebuah sistem. Apabila sejumlah kalor Q diberikan pada suatu sistem
dengan proses reversibel pada suhu konstan, maka besarnya perubahan entropi sistem adalah :

dengan:

ΔS=perubahan entropi ( J/K)


Q = kalor ( J)
T = suhu (K)
b. Mesin Pendingin

Mesin pendingin merupakan peralatan yang prinsip kerjanya berkebalikan dengan mesin kalor. Pada
mesin pendingin terjadi aliran kalor dari reservoir bersuhu rendah ke reservoir bersuhu tinggi dengan
melakukan usaha pada sistem. Contohnya, pada lemari es (kulkas) dan pendingin ruangan (AC).
Bagan mesin pendingin dapat dilihat pada gambar berikut.

Bagan proses penyerapan kalor pada mesin pendingin

Ukuran kinerja mesin pendingin yang dinyatakan dengan koefisien daya guna merupakan hasil bagi
kalor yang dipindahkan dari reservoir bersuhu rendah Q2 terhadap usaha yang dibutuhkan W.

dengan:

Kp = koefisien daya guna


W = usaha yang diperlukan ( J)
Q1 = kalor yang diberikan pada reservoir suhu tinggi ( J)
Q2 = kalor yang diserap pada reservoir suhu rendah ( J)
T1 = suhu pada reservoir bersuhu tinggi (K)
T2 = suhu pada reservoir bersuhu rendah (K)

Penerapan hukum II termodinamika dapat diamati pada proses mengalirnya kalor pada mesin
pemanas seperti ditunjukan pada gambar berikut.
Bagan penerapan hukum II termodinamika  pada mesin pemanas

Anda mungkin juga menyukai