Anda di halaman 1dari 30

Hukum Pertama Termodinamika

Dra. Sri Redjeki Setyawati M.Si


Politeknik AKA Bogor
KERJA (W)

• Dalam mekanika dikenal bahwa besar kerja


oleh suatu gaya pada suatu benda = hasil kali
komponen gaya pada arah jalan dg panjang
jalan tersebut.
• Diasumsikan lintasan gaya tak terhingga kecil
(ds) sehingga gaya dianggap tetap 
d’W = F cos θ ds
KERJA

• Dalam termodinamika pengertian kerja 


pertukaran energi antara sistem dg lingkungan
• Kerja dpt dilakukan oleh sistem dapat pula
dilakukan terhadap sistem
• Example  Gas dalam silinder mobil yang
mendorong pengisap (piston)
• Example  Udara yg dipompakan ke dalam
ban mobil
Usaha dan diagram PV untuk gas
• Usaha mesin2  mengubah energi termis menjadi usaha yg
dapat dipakai
• Gas berekspansi  menggerakkan piston
– Mesin uap, uap panas menggerakkan piston
– Mesin bensin, uap bensin + udara meledak, ekspansi yang cepat
Luas A F = PA (Po, Vo)

gas
F
P

dx
ΔV V
KERJA Pada Perubahan Volume

• Pada gambar tersebut sistem terdiri dari


sejumlah gas di dalam bejana yg dilengkapi dg
penghisap A, besar gaya  F = p.A
• Jika penghisap bergesar ke atas sejarak dx,
maka usaha oleh gaya itu adalah
d’W = p.A dx cos θ
• Tetapi A dh adalah perubahan volume dV
• dan θ (sudut antara F dgn dx) = 0.
• Jika proses berlangsung dari keadaan 1 ke
keadaan 2 atau dari volume V1 ke volume V2,
maka besar usaha yang dilakukan oleh sistem
adalah
V2
W 
V1
p dV
(4.11)
Umumnya p tidak tetap  bisa keluar dari
tanda integral
W = p (V2 – V1)
KERJA Pada Perubahan Volume
• Perjanjian tanda untuk usaha W :
– Kerja dilakukan oleh sistem  (+)
– Jika terhadap sistem  (-)
• Tidak semua buku mempunyai perjanjian tanda yg
sama
• Tidak ada percepatan pada gerak piston, ada gaya
eksternal PA yang mendorong melawan piston, maka
kerja yang dilakukan gas pada piston
dW = F dx = PA dx = P dV
– Kompresi  dV negatif, usaha dilakukan pada gas
– Ekspansi  dV positif, usaha dilakukan oleh gas
HUKUM TERMODINAMIKA ke I
U= Q + W
Konvensi tanda:
• Positif jika Q atau W ditransfer ke dalam sistem
• Negatif jika Q atau W ditransfer dari sistem
Untuk sistem tertutup yang mengalami proses yang
hanya menyebabkan perubahan internal
energinya:
U = Q + W
Untuk perubahan yang sangat kecil:
dU = Q + W
PROSES ISOMETRIK
Pada proses isometrik (isochorik)  V konstan
Maka dV = 0, sehingga W = 0 (tidak ada kerja yang
dilakukan oleh/terhadap sistem),
p = nRT/V V2 V2
dV V2
W   p.dV  nRT   nRT.ln
V1 V1
V V1 4-12

Pers. 4-12 dapat ditulis dg bentuk lain 


• Isotermal p1V1 = p2V2 =nRT =C atau
V2 p1

V1 p2 4-13

P1
Jika 4-12 dan 4-13 digabungkan  W  nRT.ln
P2
PROSES ISOTERMAL

Selama proses temperatur sistem tetap konstan


T1 = T2

B
PROSES ISOTERMAL (lanjutan)
Misalkan suatu gas ideal berada pada kontainer
dengan piston yang bebas bergerak
– Saat awal keadaan sistem (gas) pada titik A
– Ketika Q diberikan pada sistem  terjadi ekspansi
ke B
– Temperatur (T) dan massa gas (m) konstan selama
proses
– Q = kalor atau panas
U  32 n R T  0

Hk. Termodinamika ke-1: U = Q – W = 0

W=Q
Contoh Soal

1. Berapa kerja yang harus dilakukan terhadap sistem jika gas


dikompresi melawan tekanan konstan 5 atm dan gas dikompresi
dari 5 dm3 menjadi 1 dm3 pada suhu 300K. Nyatakan W dalam kJ
2. Satu mol gas ideal pada tekanan 3 atm dan suhu 300 K, diekspansi
secara isotermal menjadi dua kali volume semula melawan
tekanan eksternal 1,5 atm. Hitung W.
Jawab:
Diketahui : 1 dm3 = 1 L
Ditanya : W
Jawab: V2
W 
V1
p dV
Jawab soal
Karena P konstan, maka
W = p (V2 – V1)
W = (5 atm) (1 – 5) dm3 = - 20 atm dm3
W = - 20 atm dm3 (1,0132 x 10 J atm-1 dm-3) = -2,026 kJ
Jadi kerja yang dilakukan terhadap sistem = 2,026 kJ

2. Diketahui: T = 300K, P = 3 atm, P ekst = 1,5 atm, V2 = 2 x V1


Ditanya: W
Jawab : Dari persamaan PV = nRT, hitung V1
R = 0,082 L atm/K mol
Dari persamaan P1 V1 = P2 V2, hitung V2
W = 1,246 x 103 J
Jadi kerja yang dilakukan oleh sistem = 1,246 kJ
PROSES ADIABATIK
Selama proses tidak terjadi transfer panas yang masuk atau
keluar sistem, pada tekanan konstan
Proses adiabatik terjadi pada sistem terisolasi atau dapat terjadi
pada sistem yang mempunyai proses yang sangat cepat
Q=0 Hk. ke-1: U = Q – W = 0 U = - W

Contoh Proses adiabatik


Piston motor
Hukum Termodinamika ke 1
Didalam termodinamika juga dikenal hukum kekekalan
Jika suatu sistem mengalami perubahan p, V, dan T,
maka energi dalamnya juga berubah (dU)
Karena volum berubah, sistem melakukan usaha,
dinamakan usaha itu d’W
Sesuai dg hukum kekekalan, panas yg masuk sistem harus
= perubahan yg timbul = panas yang dihasilkan
• sehingga  d’Q = dU + d’W 4-17
• Jika panas yg masuk terhingga, namakan Q, maka
persamaan 4-17 menjadi
2 U2 2
Q   d' Q   dU   d' W Q  (U 2  U 1 )  W
1 U1 1
Proses Isobarik
Selama proses tidak terjadi perubahan tekanan pada
sistem
Pada umumnya terjadi pada sistem yang mempunyai
kontak langsung dengan tekanan atmosfer bumi yang
dianggap konstan (misal: reaksi biokimia)
Proses Isokhorik
Selama proses volume sistem tidak mengalami perubahan
Disebut juga proses: volume konstan, isometrik, isovolumik
Proses ini terjadi pada sistem yang mempunyai volume (wadah)
yang kuat, tertutup dan tidak dapat berubah

V = 0 , jadi W = 0
Hk. ke-1: U = Q – W = 0

U = Q
Keterangan:
ΔU = perubahan energi internal
Q = panas, kalor
W = kerja
Konversi L atm menjadi Joule dan Persamaan lain
1 L atm = 1 L atm x 8,314 J/ 0,082 L atm
1 L atm = 1,0139 x 102 J
1 J = 1/4,2 kalori atau 1 kalori = 4,2 J
Cp = 5/2 n R, sedangkan Cv = 3/2 n R
Cp = Cv + nR
Cp = kapasitas panas jenis pada tekanan konstan
Cv = kapasitas panas jenis pada volume konstan
n = jumlah mol
P = tekanan (atm)
T = suhu (K), V = volume (dm3, L)
Latihan Soal
1. Satu mol gas ideal pada tekanan 3 atm dan suhu 300 K
diekspansi secara isotermal dan reversibel volume menjadi
dua kali volume semula. Hitung kerja yang dilakukan!

Jawab :
Diket : 1 mol gas ideal, P = 3 atm, T = 300K, V2 = 2 V1
Ditanya: V2

 p dV
Jawab: dengan menggunakan PV = nRT
W
P=nRT/V
dan persamaan
V1 : P1V1 = P2V2
V2 V2
dV V2
W   p.dV  nRT   nRT.ln
V1 V1
V V1

W = 1,72 x 103 J
2. Berapa kerja yang dilakukan terhadap sistem
jika satu mol gas ideal pada suhu 300 K
dikompres secara isotermal dan reversibel
tekanan akhir menjadi seperlima dari tekanan
semula.
W= V2
W 
V1
p dV

P1
W  nRT.ln
P2
3. Satu mol gas diatomis dipanaskan. Sistem menyerap 100 J
panas maksimum, tetapi melakukan kerja equivalen dengan
50 J terhadap sekeliling. Hitung perubahan enegi internal

Diketahui : Q = - 100 J, W = 50J


Ditanya : ΔU = ?
Jawab : U = Q – W
Kapasitas Panas & Panas Jenis
• Kapasitas panas suatu zat  banyaknya panas yg
diperlukan utk menaikkan suhu zat itu dg 1 K
• Jika suhu zat itu naik dg dT dan kapasitas panas
jenis pada tekanan konstan itu Cp  panas yg
diperlukan
d’Q = Cp dT
• Jadi kapasitas panas zat  Cp = d’Q/dT
• Pada umumnya kapasitas panas Cp berubah dg
suhu T, Cp fungsi T
• Berarti kenaikan suhu dari 273 K menjadi 274 K
diperlukan panas yg berbeda dg kenaikan dari 300
K ke 301 K. Kapasitas rata-rata dpt dirumuskan
Q
C
ΔT
Sistem yg mempunyai kapasitas panas sangat besar
walaupun ada panas yg keluar / masuk sistem, tetapi
fluktuasi suhunya kecil /relatif tidak berubah dsb
reservoir panas
Q = m Cp dT ---> Q = m Cp (T2 – T1)
Cp = a
Cp = a + bT ----> Q = m [(a + bT) dT] = m[a dT + b T dT]
Cp = a + bT + cT2 dan lain-lain
10.12. Suhu 2,0 kg air turun dari 95oC menjadi 40oC
saat 1,25 kg potongan logam bersuhu 25oC dicelupkan
ke dalamnya. Hitung kapasitas panas logam jika
diketahui Cp air = 4,184 J/g K
Kapasitas Panas & Panas Jenis
Jawab:
Diketahui : mair = 2,0 kg = 2,0 x 103 g
mlogam = 1,25 kg = ….. g
T1 air= 273K + 95oC = 368K , T1 logam = 25oC +273K
T2 air = 273K + 40oC = 313K = T2 logam
Cpair = 4,184 J/g K,
Ditanya : Q, Cplogam
Jawab : Qair = Qlogam
mair Cpair dT = mlogam Cplogam dT
Qair = 2,0 x 103 g x 4,184 J/g K (313 – 368K) = …….J
Qlogam = 1,25 x 103 g x Cplogam (313 – 298K) = …..J
Cplogam = …….. J/g K
Latihan soal
1. Hitung kapasitas molar Cp pada tekanan konstan dari H2O (g) pada 300 K dan
1000 K jika
Cp = 30,36 J/mol K + (9,615 x 10-3 J/mol K2) T + (12,00 x 10-7 J/mol K-3) T2
2. Hitung panas yang kekaluarkan oleh 1 mol CO2 (g) jika dipanaskan dari 300 K
menjadi 1000 K. diketahui nilai Cp yaitu Cp = 26,86 J/mol K +(6,966 x 10-3 J/mol K -
2) T + ( 8,243 x 10-7 J/mol K-3) T2

Jawab:
2. Gunakan rumus Cp, masukkan nilai T = 300 K untuk T = 300 K dan T = 1000 K
untuk T = 1000 K
2. Gunakan rumus Q = m Cp dT
Q = 1 mol [26,86 J/mol K dT+ (6,966 x 10-3 J/mol K -2) T dT+ ( 8,243 x 10-7 J/mol K-3)
T2 dT]
Q = 1 mol [26,86 J/mol K ʃ1000 dT+(6,966 x 10-3 J/mol K-2) T ʃ1000 dT+ ( 8,243 x
300 300

10-7 J/mol K-3) T2 ʃ1000 dT = ……. J


300

Q = 1 mol [26,86 J/mol K (T2 – T1)+ ½ (6,966 x 10-3 J/mol K-2) (T2 - T1)2 + 1/3 ( 8,243 x
10-7 J/mol K-3) (T2 – T1)3
Entalpi (H) dan proses pada Tekanan konstan
Entalpi disefinisikan sebagai : H = U + W = U + PV
U = energi internal
W = kerja
Δ = delta = perubahan ------> persamaan bisa dihitung
d = delta = perubahan, ------> persamaan deferensial
Perubahan dalam entalpi : ΔH = ΔU + Δ (PV)
Dalam bentuk deferansial : dH = dU + d (PV)
Maka persamaan menjadi : dH = dU + P dV + V dP
Proses pada tekanan konstan, yaitu kondisi isobarik :
P tetap, dP = ΔP = 0
Sehingga : dH = dU + P dV
P dV = W
Dari Hk pertama Termodinamika : dU = dQ – dW
Maka : dH = dQ – dW = dQ – p dV + p dV
dH = dQ
Hubungan Entalpi dan Energi
Δ H = ΔU + W
ΔH = ΔU + p dV = ΔU + Δ (pV)
Pada Volume konstan pV = nRT
ΔH = ΔU + Δn RT
Δ n = koefisien reaksi gas produk – gas reaktan
R = 8,314 J/mol K

Contoh soal
Jika perubahan entalpi ΔH untuk reaksi pada 298K adalah
282,85 kJ/mol, hitung ΔU untuk reaksi :
CO (g) + ½ O2 (g) ===> CO2 (g)
Gunakan persamaan : ΔH = ΔU + Δn RT
Δn = 1 – 0,5 = 0,5
Latihan soal
Contoh soal:
Jika 0,7943 g glukosa C6H12O6 dibakar dalam bomb kalorimeter
suhu naik sebesar 1,841 K, kapasitas panas 6,746 kJ/K
C6H12O6 (s)+ 6 O2 (g) -----> 6 CO2 (g) + 6 H2O (l)
Hitung perubahan energi internal ΔU

Jawab:
Diketahui : 0,7943g glukosa = …….. Mol; dT = 1,841K
Cp = 6,746 kJ/K
Ditanya : ΔU
Jawab : ΔH = ΔQ = m Cp dT
Δn = 6 – 6 = 0 jadi ΔH = ΔU
Latihan soal
1. Hitung kerja maksimum yang dilakukan oleh sistem jika 2 mol gas
ideal diekspansikan dari 2,4 dm3 menjadi 5,6 dm3 pada suhu
10oC secara reversibel. Hitung juga perubahan panas Q
2. Satu mol gas ideal dikompresi secara isotermal pada suhu 300 K
dibawah tekanan eksternal 200 atm. Jika tekanan gas semula 2
atm dan terakhir 100 atm, hitung W, Q, ΔH dan ΔU
3. Satu mol gas ideal dikompresi reversibel dari 6 dm3 menjadi 3
dm3, pada suhu 27oC. Hitung W dan Q, ΔH jika
Cp = 20,91 J/mol K + 12,437 J/mol K2

Anda mungkin juga menyukai