Anda di halaman 1dari 44

KUTIPAN

– Kutipan merupakan penyajian pendapat peneliti lain yang telah


dipublikasikan.
– Kutipan adalah upaya penulis untuk memperkuat gagasannya
dengan mengutip pendapat ahli dibidangnya atau upaya
menyampaikan gagasannya dengan menyampaikan gagasan para
ahli
– Kutipan juga merupakan suatu gagasan, ide, pendapat yang diambil
dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut
mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedia,
artikel, laporan, buku, majalah, internet dan lain sebagainya.
JENIS KUTIPAN
– Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil
secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sebuah teks
asli.
(kutipan langsung secara utuh mengutip teks yang dijadikan rujukan)

– Kutipan Tidak Langsung


kutipan tak langsung adalah pinjaman pendapat seorang pengarang
atau tokoh terkenal berupa inti sari atau ikhtisar dari pendapat
tersebut
(kutipan tidak langsung hanya mengambil pokok pikiran atau inti
sarinya saja)
PRINSIP MENGUTIP
❑ Tidak boleh melakukan perubahan
Ketika si penulis melakukan kutipan langsung, penulis tidak diperkenankan merubah kata-
kata atau kalimat dari teks aslinya. Jika penulis melakukan perubahan, maka penulis harus
memberikan keterangan yang jelas bahwa teks telah diadakan perubahan tertentu.
❑ Bila ada kesalahan
Bila dalam kutipan terdapat kesalahan atau keganjilan, baik dalam ejaan maupun
ketatabahasaan, penulis tidak boleh memperbaiki kesalahan/kekeliruan tersebut.
❑ Menghilangkan bagian kutipan
Dalam kutipan, penulis diperkenankan menghilangkan bagian-bagian tertentu dengan syarat
bahwa penghilangan bagian itu tidak boleh mengakibatkan perubahan makna aslinya atau
makna keseluruhan.
KIAT-KIAT MENGUTIP
❑ Menerangkan Kutipan
Dalam menerangkan kutipan, penulis dituntut untuk membahas kembali kutipan
yang telah ia kutip dengan pandangannya atau dengan mengkaitkan antara kutipan
dengan pembahasan yang dibahas.
Menurut KERAF (2005), memberikan dua pengertian bahasa. Pengertian
pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa
simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, Bahasa adalah sistem
komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.
Dari pendapat ini jelas bahwa bahasa merupakan alat komunikasi primer yang ditandai
dengan bunyi dan itu hanya dihasilkan oleh alat ucap manusia, bukan hewan. Adapun
bunyi itu bersifat arbitrer. Artinya tidak ada hubungan antara Bahasa dengan benda yang
disimbolkan
KIAT-KIAT MENGUTIP
❑ Memperkuat Gagasan dengan Kutipan
Jika dalam menerangkan kutipan, letak kutipan berada diawal maka sebaliknya
dalam memperkuat gagasan ini, kutipan diletakkan setelah pendapat penulis.
Sehingga kutipan tersebut seakan-akan menjadi dalil pembenaran atas pendapat
penulis.
Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi. Manusia akan mengalami
kesulitan berkomunikasi tanpa adanya bahasa. Dapat dilihat bagi mereka yang tunarungu
dan wicara. Mereka hanya bisa menggerakan tangan untuk berkomunikasi. Dari sini, dapat
disimpulkan bahwa bahasa merupakan alat primer untuk berkomunikasi. Hal ini senada
dengan pendapat KERAF (2005), yang memberikan pengertian bahasa menjadi dua.
Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota
masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasikan dari alat ucap manusia. Kedua, bahasa
adalah sistem komunikasi yang menggunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang
bersifat arbitrer.
KIAT-KIAT MENGUTIP
❑ Menyimpulkan Beberapa Kutipan
Dalam menyimpulkan beberapa kutipan, syarat utamanya adalah kutipan-kutipan
tersebut harus satu konsep atau sederajat sehingga memungkinkan untuk
melakukan penyimpulan. Hal ini terjadi pada penjabaran mengenai definisi yang
biasanya tidak cukup dengan satu kutipan.

Pengertian bahasa menurut KERAF (2005), dibagi menjadi dua. Pengertian


pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa
simbol bunyi yang dihasilkan dari alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem
komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vocal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.
Adapun menurut SANTOSO (1990), bahasa adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh
alat ucap manusia secara sadar. Dari sini dapat disimpulkan bahwa Bahasa merupakan alat
komunikasi yang dilakukan oleh masyarakat dengan menggunakan alat ucap manusia yang
dilakukan secara sadar dengan symbol-symbol yang bersifat arbitrer
KIAT-KIAT MENGUTIP
❑ Membandingkan Kutipan
Dalam membandingkan beberapa kutipan, yang diperbandingkan adalah
persamaan dan perbedaan.
Pengertian bahasa menurut SANTOSO (1990), bahasa adalah rangkaian bunyi
yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar. Hal ini sedikit berbeda dengan yang
disampaikan oleh WIBOWO (2001), yang menyampaikan definisi bahasa sebagai sistem
simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat
arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi oleh sekelompok manusia
untuk melahirkan perasaan dan pikiran.
Pendapat WIBOWO senada dengan KERAF (2005), memberikan dua pengertian
bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota
masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan dari alat ucap manusia. Kedua, bahasa
adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vocal (bunyi ujaran) yang
bersifat arbitrer.
CARA PENULISAN KUTIPAN
Cara menulis sumber kutipan yang ditulis oleh satu orang pengarang
adalah dengan cara menulis nama belakang atau nama famili penulis
dengan huruf besar, cetak tebal, dan diikuti tahun publikasinya.

Contoh:
Pustaka yang ditulis oleh E. Yunita tahun 2016, maka pada sumber
kutipannya ditulis YUNITA (2016) jika ditulis di awal (sebelum)
kutipan atau (YUNITA, 2016) jika ditulis diakhir kutipan.
CARA PENULISAN KUTIPAN
Cara menulis sumber kutipan yang ditulis oleh dua orang pengarang
adalah dengan cara menulis nama belakang atau nama famili kedua
penulis dengan huruf besar, cetak tebal, dan diikuti tahun publikasinya.
Pengacuan pustaka oleh 2 orang, dapat menggunakan symbol &.

Contoh:
Pustaka yang ditulis oleh Tatang Sopandi dan Wardah tahun 2013, maka
sumber kutipannya ditulis SOPANDI & WARDAH (2013) jika ditulis di
awal (sebelum) kutipan atau (SOPANDI & WARDAH, 2013) jika ditulis
diakhir kutipan.
CARA PENULIASAN KUTIPAN
Cara menulis sumber kutipan yang ditulis oleh lebih dari dua orang
pengarang, maka hanya dicantumkan nama akhir penulis pertama
disertai kata dkk atau et al.

Contoh:
Pustaka yang ditulis oleh Y. A. Chairunisaa, E. Surahman, dan S.
Soeryati tahun 2009 maka sumber kutipannya ditulis CHAIRUNISAA
dkk (2009) atau CHAIRUNISAA et al. (2009) jika ditulis di awal
(sebelum) kutipan atau (CHAIRUNISAA dkk, 2009) atau
(CHAIRUNISAA et al, 2009) jika ditulis diakhir kutipan.
CARA PENULIASAN KUTIPAN
Jika kutipan diambil dari lebih dari satu sumber, diurutkan
berdasarkan tahun penerbitan yang terdahulu bukan berdasarkan abjad
nama penulis.

Contoh:
CHAIRUNISAA et al. (2009), SOPANDI & WARDAH (2013), &
YUNITA (2016)....... jika ditulis di awal (sebelum) kutipan atau
...........(CHAIRUNISAA et al, 2009; SOPANDI & WARDAH, 2013;
& YUNITA, 2016) jika ditulis di akhir kutipan.
BEBERAPA CONTOH
PENULISAN KUTIPAN
1. Ada dua sumber limbah, yaitu (1) sumber limbah cair, yang
dijumpai pada industri yang menggunakan air dalam proses
produksi, dan (2) sumber limbah padat, berupa bahan padat seperti
ceceran warna, potongan kain, sisa kemasan rusak, dan drum bekas
bahan baku dan penolong (GINTING, 2007 ).

2. Menurut GINTING (2007) ada dua sumber limbah, yaitu (1)


sumber limbah cair, yang dijumpai pada industri yang
menggunakan air dalam proses produksi, dan (2) sumber limbah
padat, berupa bahan padat seperti ceceran warna, potongan kain,
sisa kemasan rusak, dan drum bekas bahan baku dan penolong.
BEBERAPA CONTOH
PENULISAN KUTIPAN
3. Senyawa-senyawa tersebut sangat toksik bagi sebagian
besar hewan air, dan akan menimbulkan gangguan
terhadap keindahan yang berupa rasa tidak nyaman dan
menimbulkan bau (KASWINARNI dkk, 2007).

4. GANJAR & ROHMAN (2007) menyatakan


bahwa….......

5. Kegunaan umum kromatografi gas adalah


……(GANJAR & ROHMAN, 2007).
SUMBER KUTIPAN
– Kutipan yang dibuat harus berasal dari sumber asli atau pustaka
primer, seperti buku teks, jurnal/majalah ilmiah, prosiding,
monograf atau laporan ilmiah komprehensif, surat kabar, dan
sebagainya, yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Kutipan tidak boleh diambil dari tinjauan Pustaka dalam suatu
karya tulis atau laporan Praktik Kerja Industri dari kakak
tingkat.
– CONTOH YANG SALAH: Menurut MILLARS dkk (1980) di
dalam ASNADI (1989).
DAFTAR PUSTAKA
– Daftar Pustaka adalah referensi atau rujukan yang digunakan
dalam penulisan karya ilmiah.
– Umumnya daftar Pustaka disusun berdasarkan urutan alfabet,
dibuat berturut-turut dari atas ke bawah, tanpa menggunakan
tanda hubung dan sebagainya.
– Sumber yang dapat digunakan yakni dapat berupa buku, jurnal,
artikel, koran, majalah, internet, skripsi, tesis, dan disertasi.
– Hanya pustaka yang diacu dalam teks saja yang dimuat dalam daftar
pustaka.
DAFTAR PUSTAKA
– atau informasi yang diperoleh dari sumber yang tidak
dipublikasikan dapat dinyatakan dengan menulis “tidak
dipublikasikan” setelah nama pengarang yang memberikan
keterangan atau informasi tersebut. Misal: MOELIONO, A.M.
(tidak dipublikasikan).
– Naskah atau artikel yang telah diterima untuk publikasi dapat
dikutip dan dimasukkan ke dalam daftar pustaka dengan
penambahan keterangan "akan dipublikasikan” atau in press.
Urutan penulisan daftar Pustaka lengkap
dapat digambarkan sebagai berikut:
❑ NAMA PENGARANG atau NAMA INSTANSI (BADAN). Tahun
terbit/publikasi. Judul buku. Edisi. Volume. Nama Penerbit. Nama Kota.
❑ NAMA PENGARANG. Tahun publikasi. Judul buku. Diterjemahkan
oleh........................ Nama Penerbit. Nama Kota.
❑ NAMA PENGARANG. Tahun publikasi. Judul buku. Diterjemahkan
oleh........................ Nama Penerbit. Nama Kota. www…………..[tgl bulan
tahun akses].
❑ NAMA PENGARANG. Tahun terbit. Judul artikel/penelitian. Nama jurnal
Volume:Halaman.
❑ NAMA PENGARANG. Tahun terbit. Judul artikel/penelitian. Nama jurnal
Volume:Halaman. www…………..[tgl bulan tahun akses].
NAMA PENGARANG
– Variasi nama pengarang pada artikel dalam jumal ilmiah
serta cara penulisan kepustakaannya disajikan pada Tabel
berikut.
– Penulisan nama pengarang untuk kepustakaan diakhiri
dengan tanda titik dan dicetak tebal.
– Perlu ditegaskan kembali bahwa nama pengarang yang
dikutip harus sama dengan yang tertera pada artikel
aslinya.
TAHUN PUBLIKASI
– Tanda titik diberikan setelah tahun publikasi atau tahun
pubilkasi yang diikuti huruf a, b, atau seterusnya untuk
membedakan publikasi yang ditulis pada tahun yang sama
oleh seorang pengarang atau pengarang yang nama
keluarganya sama.
Senarai Nama Pengarang Pengacuan Pustaka
Smith,J. 1990a. SMITH (1990a)
Smith, J.M. 1989. SMITH (1989)
Smith, J.M. 1990b SMITH (1990b)
Smith, J.M. & S. Creighton. 1988 SMITH & CREIGHTON (1988)
Smith, J.M., S. Creighton, J. Brown & G. Fosbroke. 1989a. SMITH et al. (1989a)
Smith, J.M., L. Power, & G. Fosbroke. 1989b. SMITH et al. (1989b)

Smith, J.M, L. Power, &G. Fosbroke. 1989c. SMITH et al. (1989c)

Smith, J.M.& J.T. Wilson. 1986. SMITH & WILSON (1986)


Smith, J.M.& J.T. Wilson. 1987. SMITH & WILSON (1987)

Smith, J.M. & J.T. Wilson, in press. SMITH & WILSON {in press)

Smith, J.M, J.T. Wilson & L.A. Wilson. 1989d SMITH et al. (1989d)
JUDUL ARTIKEL
– Judul yang dikutip harus sama dengan judul pada publikasi asli.
– Awal kalimat dan setiap kata dalam judul dimulai dengan huruf
kapital.
– Huruf kapital juga digunakan untuk kata yang di dalam artikel selalu
ditulis dalam huruf kapital.
– Untuk judul artikel dalam bahasa Jerman semua kata bendanya
menggunakan huruf kapital.
CONTOH: Insertion und Assemblierung von Proteinen des
Antennepigment-Komlplexes von Rhodobacter capsulatus
in vitro System
JUDUL ARTIKEL
– Pada judul artikel yang disertai dengan subjudul, maka penulisan judul
utama diakhiri tanda titik dan diikuti dengan penulisan subjudul. Awal kata
pertama pada subjudul diketik dengan huruf kapital.
CONTOH: Mechanism of infection with Epstein-Barr virus. I. Viral
DNA replication and information of non-infectious virus
particles in superinfected Raji cells.
– Pada judul artikel yang disertai dengan subjudul. Untuk judul utama yang
diakhiri dengan tanda titik dua, awal kata pertama pada sub judul tetap
dimulai dengan huruf kecil.
CONTOH: Avian leukimia virus OK 10: analysis of its myc oncogene by
molecular cloning.
NAMA JURNAL ILMIAH
– Singkatan nama jurnal seringkali digunakan untuk menuliskan nama jurnal di
dalam daftar pustaka, kecuali nama jurnal yang hanya terdiri atas satu kata.
Singkatan nama jurnal dapat dirujuk dari World List of Periodicals.
– Singkatan nama jurnal dapat dibuat dengan memperhatikan beberapa ketentuan:
1. Pada umumnya kata disingkat dengan menghilangkan huruf-huruf dari
belakang, tidak yang di tengah kecuali Natl. dan Jpn. Singkatan sebaiknya
diakhiri dengan huruf mati. Biol. dan bukan Bio. untuk Biologi.
2. Singkatan yang sama digunakan untuk kata-kata yang mempunyai huruf-
huruf sama untuk pokok yang umum, misalnya: Chem. untuk chemistry,
chemical, dan chemists. Tetapi, jika terdapat perbedaan hutuf pada pokok
kata maka singkatannya juga berbeda, contohnya: Bull. (bulletin), Bu.
(bulletin), Bol. (boletin), Boll. (bolletino).
NAMA JURNAL ILMIAH
3. Kata yang tidak ada hubungannya disingkat berbeda: Trans., Transt.,
Transplant., dan Transp. masing-masing untuk Transactiosn, Translation,
Transplantation, danTransport.
4. Satu kata yang umum disingkat ditulis lengkap jika merupakan unsur pertama
suatu kata majemuk (Nat. singkatan untuk National, tetapi Naturforsch tidak
disingkat).
5. Singkatan pada judul jurnal tidak menggunakan kata-kata depan, sambung,
penunjuk, dan tanda-tanda baca kecuali tanda titik, kurung buka atau kurung tutup,
atau tanda kurung. Jurnal Hoppe-Seyler's Z Physiol. Chem. merupakan
pengecualian.
6. Jangan memberikan tanda titik untuk kata yang tidak perlu disingkat: Cell. untuk
cellular, tetapi Cell (bukan singkatan
NOMOR VOLUME DAN HALAMAN
– Nomor volume dari jurnal diketik dengan cetak tebal dan
langsung diikuti tanda titik dua yang dicetak tebal dan nomor
halaman lengkap (111-120 untuk menyatakan halaman 111 s/d
120, bukan 111-20) yang diakhiri tanda titik, misalnya: J. Biol.
Chem.193:265-275.
CONTOH PENULISAN PUSTAKA
1. Sumber dari Abstrak
– DARNEDI, D. 1991. Rheofite di Sepanjang Sungai
Mahakam, Kalimantan Timur, abstr. 244, hlm. 122. Di dalam
Seminar Iimiah dan Kongres National Biologi X. 1991.
Perhimpunan Biologi Indonesia & Pusat Antar Universitas
Ilmu Hayat. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
2. Sumber dari Buku
– McLEOD Jr, R. 1993. Management Information System a
Study of Computer-based Information Systems. Edisi ke-5.
McMillan. New York.
CONTOH PENULISAN PUSTAKA
3. Sumber dari Buku Terjemahan
– DRAPER, N. & H. SMITH. 1992. Analisis Regresi
Terapan. Edisi Ke-2. Diterjemahkan oleh Bambang
Sumantri. Gramedia. Jakarta.

4. Sumber dari Buku online


– NAMA PENGARANG. Tahun publikasi. Judul buku.
Diterjemahkan oleh …… Penerbit. www……[tgl bln thn
akses].
CONTOH PENULISAN PUSTAKA
5. Sumber dari Disertasi
– SAEFUDDIN, A. 1996. Statistical Analysis of Regression
Models with Covariates Measured with Error. Disertasi.
Faculty of Graduate Studies University of Guelph. Canada.

6. Sumber dari Tesis


– RACHMANIAH, M. 1991. Personal Computer Librarian
to Manage Stored Data. Tesis. Faculty of Computer Science
University of New Brunswick. Canada.
CONTOH PENULISAN PUSTAKA
7. Sumber dari Skripsi
– WIBISONO, Y.W. 1995. Perbandingan Dua Konfigutasi N-
Titik: Analisis Procrustes. Skripsi. Jurusan Matematika FMIPA
IPB. Bogor.

8. Sumber dari Jurnal


– KOSKE, R. E. & W. L. HALVORSON. 1989.
Scuteltospora arenicola and Glomus trimiuales: two new
species in the Endogonaceae. Mycologia 81:927-933.
– LOWRY, O. H., N. J. ROSEBROUGH., A. L. FARR &
R. J. RANDALL. 1951. Protein Measurement with The
Folin Phenol Reagent. J. Biol. Chem 193:265-275.
CONTOH PENULISAN PUSTAKA
9. Sumber dari Jurnal (online)
– NAMA PENGARANG. Tahun publikasi. Judul artikel/penelitian. Nama
jurnal. Volume: halaman. www.....[tgl bln thn akses]

10. Sumber dari Prosiding


– GREEN, P. N., D. HOOD & C. S. DOW. 1984. Taxonomic Status of
Some Methylotrophic Bacteria, hlm. 251-254. Di dalam R. L Crawford & R.
S. Hanson (Penyunting). Microbial Growth on C compounds.
Proceedings of the 4 th International Symposium. American Society for
Micribioiogy. Washington, D.C.
– WERY, L. M., I. SUDIRMAN & A. W. GUNAWAN. 1994. Pertumbuhan
dan Perkembangan Schizophyllum commune in vitro dan in vivo, hlm. 170-
177. Di dalam Peranan Mikrobiologi dalam Industri Pangan. Prosiding
Pertemuan Ilmiah Tahunan 1994. Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia
Cabang Bogor. Bogor.
CONTOH PENULISAN PUSTAKA
11. Sumber dari Kamus
– DEPDIKBUD. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ke-2. Balai
Pustaka. Jakarta.

12. Sumber dari Surat Kabar


– BUDIARSO, L. T. 24 Desember 1995. Suami Mandul dan Menurun
Keperkasaanmya: Akibat Pencemaran Mikotoksin dan Pestisida ? Kompas 31
(217):11 (kolom 6-8).

13. Sumber dari pustaka yang dipublikasikan oleh Perusahaan/ Lembaga


– AKADEMI KIMIA ANALISIS BOGOR. 2010. Pedoman Penulisan
Laporan Praktik Praktik Kerja Industri. AKA Bogor. Bogor.
– MINITAB INC. 1991. Minitab Reference Manual V.8. State College.
USA.
LATIHAN
diterjemahkan oleh R. Soendoro
Code : 545 DAY a
: R.A. DAY, JR. & A.L.
Author
UNDERWOOD
Publisher : Jakarta : Erlangga
Year : 1983
LATIHAN
diterjemahkan oleh Prof. Dr. Ismunandar
Author : Taro Saito
: Portal Pendidikan
Publisher
Gratis Indonesia
Year : 1996
LATIHAN
Code : 612 SUN p
Author : Sunita Almatsier
: Jakarta : Gramedia
Publisher
Pustaka Utama
Year : 2003
Edisi :4
LATIHAN
LATIHAN
LATIHAN
LATIHAN
Journal of Applied Packaging
Research
Vol. 7 (2015), No. 3, pp. 34-59
LATIHAN
LATIHAN

Halaman 30-39
LATIHAN Halaman 1-16

Anda mungkin juga menyukai