Studi kepustaan merupakan suatu tahapan yang penting dalam rangkaian kegiatan penelitian
Bahasa untuk mengetahui sampai sejauh mana ilmu yang berhubungan dengan penelitian
yang akan dilakukan itu telah berkembang, dan sampai dimana penelitian-penelitian yang
berkaitan dengan itu telah dilakukan orang.
Menurut Crowley (2007) menyatakan kajian kepustakaan dapat membentu peneliti
memahami Bahasa yang akan diteliti, termasuk sejarah dan budaya masyarakatnya.
A. Sumber kepustakaan
1. Kartu katalog perpustakaan
Sebuah indeks yang mengurutkan semua publikasi yang dipunyai oleh perpustakaan.
Tiap kartu katalog berisi nama pengarang, judul publikasi, kota penerbit, sama
penerbit, tahun penerbit, keterangan tentang jumlah halaman, anotasi, dll.
Tiap buku atau publikasi biasanya mempunyai 3 kartu katalog, yaitu katalog
menurut pengarang (author card), menurut isi (subject card), dan menurut judul
(tittle card)
Kartu katalog disusun menurut abjad seperti dalam kamus.
2. Buku referensi
Buku referensi berisi uraian singkat tentang suatu informasi tertentu.
Dua jenis buku referensi di perpustakaan
1. Jenis referensi yang memberikan informasi langsung (kamus, ensiklopedi,
direktori, almanac, buku atlas, dan buku statistic).
2. Jenis refernsi yang tidak memberikan informasi langsung (bibliografi, indeks,
dan abstrak)
2) Teknik Mengutip
Mengutip dibedakan atas mengutip langsung (kutipan langsung) dan mengutip
tidak langsung (kutipan tidak langsung).
a. Kutipan Langsung
Kutipan langsung dibedakan menjadi kutipan kurang dari 40 kata dan
kutipan 40 kata atau lebih.
1) Kutipan Kurang Dari 40 Kata
Kutipan ditulis di antara tanda kutip (“……..) Sebagai bagian yang
terpadu. Rujukan dapat ditulis sebelum kutipan atau sesudah
kutipan dengan menuliskan nama akhir penulis, tahun penerbitan,
dan nomor halaman. Contohnya:
a) Nama penulis ditulis sebelum kutipan (terpadu dalam kalimat.
Contoh: Pitnawati (2001: 265) menyimpulkan “kebiasaan
belajar memiliki kaitan yang erat dengan prestasi
belajar”
b) Nama penulis ditulis setelah kutipan
Contoh: Kesimpulan dari penelitian itu adalah “kebiasaan
belajar memiliki kaitan erat dengan pretasi belajar”
(Pitnawati, 2001:265)
2) Kutipan 40 Kata Atau Lebih
Kutipan ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang
mendahuluinya. Kutipan ini ditulis menjorok ke dalam teks 1,5 cm
dari tepi sebelah kiri dan kanan, dan diketik dengan spasi tunggal.
Nomor halaman kutipan harus ditulis.
Contoh:
Gaies, S.J. The Investigation of Language Classroom Processes. Dalam Long &
Richard (Eds). Methodology in TESOL: A Book of Reading (hlm.329-
338). Boston, Massachusetts: Heinle & Heinle Publishers.
12. Rujukan Berupa makalah yang Disajikan dalam Seminar, Penataran, atau
Lokakarya
Nama penulis ditulis paling depan, diikuti dengan tahun penyajian, judul
makalah, ditulis dengan cetak miring, kemudian dilanjutkan dengan pernyataan
“Makalah disajikan dalam …”, nama pertemuan, lembaga penyelenggara, tempat
penyelenggaraan, dan tanggal serta bulan penyelenggaraan. Contoh:
Hitchcock, S., Carr, L. & Hall, W. 1986. A Survey of STM Online Journals,
1990-95: The Calm before the Storm, (Online),
(http://journal.ecs.soton.ac.uk/survey/survey.html , diakses 12 Juni 1996).
14.
D. Sumber Bacaan
beberapa sumber bacaan dapat digunakan untuk studi kepustakaan,
1. Buku Teks
Buku teks adalah tulisan ilmiah berkenaan dengan suatu bidang ilmu yang
biasanya digunakan sebagai buku pegangan dalam mata kuliah tertentu. Buku teks
dalam bidang bahasa misalnya buku Fonologi, Morfologi, Sintaksis.
2. Jurnal
majalah ilmiah yang berisi tulisan ilmiah berupa hasil penelitian atau hasil olah
pikir para ahli di bidangnya yang diterbitkan oleh himpunan profesi ilmiah.
Biasanya jurnal ilmiah ini terbit empat, tiga, atau dua kali setahun. Sebuah jurnal
berisi beberapa artikel dalam satu volume penerbitannya dan ditulis oleh banyak
pengarang di bidangnya.
3. Annual Review
Berisi ulasan-ulasan tentang literatur bidang tertentu yang telah diterbitkan tahun
sebelumnya.