Anda di halaman 1dari 13

BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Daftar Pustaka
2.1.1. Pengertian Daftar Pustaka
Daftar pustaka (bibliografi) adalah daftar yang berisi judul buku,
artikel, dan bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan
sebuah atau sebagian karangan. Daftar pustaka dibuat dan ditempatkan
dilembaran akhir suatu karya, dalam suatu daftar tersendiri.

2.1.2. Fungsi Daftar Pustaka


Daftar pustaka memiliki beberapa fungsi, diantaranya:
- Untuk memberikan informasi bahwa pernyataan dalam karangan itu
bukan hasil pemikiran penulis sendiri, tapi hasil pemikiran orang lain
yang penulis.
- Untuk memberikan arah bagi para pembaca buku atau karya tulis yang
ingin meneruskan kajian atau untuk melakukan pengecekan ulang
terhadap sumber aslinya.
- Untuk memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku
atau karya tulis yang dirujuk terhadap hasil karyanya yang turut
menyumbang peraran dalam penulisan karya tulis yang kita tulis.
- Menjaga profesionalitas kita (jika kita sebagai seorang penulis karya
tulis) terhadap tulisan yang kita buat.
- Untuk melihat kebenaran bahan yang dikutip. Tentu saja penyusunan
sebuah daftar pustaka harus mengedepankan asas kemudahan. Oleh
karena itu, diterbitkanlah sebuah format atau cara penulisan daftar
pustaka.

2.1.3. Unsur-Unsur Daftar Pustaka


2.1.4. Unsur-unsur daftar pustaka meliputi hal berikut:
a) Nama pengarang: penulisannya dibalik yaitu nama belakang penulis
diletakan didepan dengan menggunakan koma(,). Contoh: Sutan Takdir
Alisjahbana ditulis Alisjahbana, Sutan Takdir.
b) Tahun terbit.
c) Judul buku: penulisannya bercetak miring.
d) Data publikasi, meliputi kota penerbit, dan nama penerbit.
e) Diantara nama pengarang, tahun terbit, judul buku, kota penerbit diberi
tanda titik (.).
f) Diantara kota penerbit dan nama penerbit diberi tanda titik dua(:).
g) Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel, nama majalah, jilid,
nomor, dan tahun terbit.
Dalam penyusunan daftar pustaka, Anda harus memerhatikan hal-hal
berikut agar tidak terjadi kekeliruan saat penulisannya.

H-1
H-2

a) Penyusunan daftar pustaka dilakukan secara urut sesuai dengan alfabet


dan tidak perlu diberi penomoran.
b) Gelar akademis penulis/penyusun, editor, atau penerjemah tidak perlu
ditulis.
c) Jika ada dua penulis, penulisan nama penulis kedua tidak ikut dibalik.
d) Setiap bagian dipisahkan dengan tanda titik(.) bukan koma (,).
e) Nama penerbit tidak perlu diikuti nama badan hukum/badan usaha.
f) Judul buku ditulis miring, sedangkan judul artikel/makalah ditulis
dengan diapit tanda petik ganda(“...“).
g) Informasi cetakan tidak perlu ditambah pada daftar pustaka, sedangkan
informasi edisi (baru) perlu ditambahkan.
h) Penyajian daftar pustaka menggunakan jenis baris menggantung
(hanging ident) dengan baris kedua menjorok tiga karakter.
Berikut ini contoh penulisan daftar pustaka yang bersumber dari buku
yang sesuai dengan aturan aturan yang sudah diuraikan diatas.
a) Satu penulis
Mulyadi, Yadi. 2014. Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas XII
Kelompok Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya. Bandung: Yrama
Widya.
b) Dua penulis
Rohaeni, Heni dan Yadi Mulyadi. 2010. Seni Teater untuk SMA-
MA Kelas X-XII. Jakarta: Pukbus Kemendiknas.
c) Nama editor
Sugono, Dendy ed. 2003. Buku Praktis Bahasa Indonesia Jilid 2.
Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Tulisan ed. dalam tanda kurung tersebut merupakan singkatan
dari editor. Dalam beberapa buku, seringkali ada yang menyantumkan
penyunting. Hal ini bisa juga digunakan dengan singkatan peny.
d) Nama lembaga
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Edisi ke-4. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.
e) Karya terjemahan
Halliday, M.A.K. dan Ruqaiya Hasan. 1992. Bahasa, Konteks,
dan Teks: Aspek-aspek Bahasa dalam Pandangan Semiotik Sosial.
Terjemahan Asruddin Barori Tou. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Hal yang mesti kita ingat dalam penulisan daftar pustaka selain buku
adalah penulisan judulnya diapit oleh tanda petik dua (“...“). Selain itu,
untuk penulisan nama media publikasinya menggunakan huruf miring.
Perhatikan contoh penulisannya berikut ini.
1) Skripsi/Tesis/Disertasi
Rohaeni, Heni. 2007. “Pengembangan Pengembelajaran Menulis
Karangan Narasi Melalui Metode Belajar Cepat dengan Media VCD Si
Bolang Trans 7“. Skripsi pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
Universitas Pendidikan Indonesia.
H-3

2) Makalah
Mulyana, Ardi. 2013. “Konstituen Struktur dan Elipsisasi Verb
Pharase dalam Kalimat Bahasa Sunda“. Makalah pada seminar Tahunan
Linguistik UPI. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
3) Artikel dalam Koran/Majalah/Jurnal
Wicaksono, Satrio. 2013. “Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbagai
Teks“ dalam Suara Merdeka, 26 Februari 2013.
4) Sumber Daring (online)
a) Sumber daring dengan tanggal posting yang diketahui
Maulipaksi, Desliana. 2014. “Antisipasi Ideologi Radikal dengan
Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013“. Kemdikbud RI, 08
Juli 2014, dilihat 08 Agustus 2014.
http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/berita/2948.
b) Sumber daring dengan tanggal posting yang tidak diketahui
Apabila tanggal postingnya tidak diketahu, Anda bisa langsung
mencantumkan tanggal aksesnya saja. Perhatikan contoh berikut.
Maulipaksi, Desliana.2014. “Antisipasi Ideologi Radikal dengan
Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013“. Kemdikbud RI,
dilihat 08 Agustus 2014.
http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/berita/2948.
5) Kitab Suci, Kamus, Ensiklopedia, Direktori
Al-Qur’an dan Terjemahnya. 2014. Jakarta: Departemen Agama
RI.

2.2.Kutipan
2.2.1. Pengertian Kutipan
Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari
seseorang pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku,
kamus, ensiklopedia, artiket, laporan, majalah, koran, surat kabar atau
bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan misal media
elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya
sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.
Bahan-bahan yang dimasukkan dalam sebagai kutipan adalah
bahan yang tidak atau belum menjadi pengetahuan umum, hasil-hasil
penelitian terbaru dan pendapat-pendapat seseorang yang tidak atau belum
menjadi pendapat umum. Jadi, pendapat pribadi tidak perlu dimasukkan
sebagai kutipan. Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal
itu dimaksudkan sebagai pernyataan penghormatan kepada orang yang
pendapatnya dikutip dan sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan
tersebut.

2.2.2. Fungsi Kutipan


Fungsi kutipan diantaranya:
1. Untuk menegaskan isi uraian.
2. Untuk membuktikan kebenaran dari sebuah pernyataan yang dibuat
oleh penulis,
H-4

3. Untuk memperlihatkan kepada pembaca materi dan teori yang


digunakan penulis,
4. Untuk mengkaji interpretasi penulis terhadap bahan kutipan yang
digunakan,
5. Untuk menunjukkan bagian atau aspek topik yang akan dibahas, dan
6. Untuk mencegah penggunaan dan pengakuan bahan tulisan orang lain
sebagai milik sendiri (plagiat).
Sedangkan fungsi utama kutipan dalam karya ilmiah adalah
menegaskan isi uraian atau membuktikan kebenaran yang diajukan oleh
penulis berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh dari literatur, pendapat
seseorang atau pakar, bahkan pengalaman empiris. Peletakan kutipan
dilakukan dalam dua cara yakni, pada teks atau menjadi bagian catatan
kaki. Peletakan pada catatan akhir (endnote) umumnya dilakukan
andaikata penulis tidak menginginkan adanya penjelasan yang akan
mengganggu keruntutan uraian pada teks.
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam mengutip, diantaranya :
1. Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu.
2. Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian
kutipan.
3. Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori.
4. Jangan terlalu bnayak mempergunakan kutipan langsung.
5. Penulis mempertimbangkan jenis kutipan dan kaitannya dengan sumber
rujukan.

2.2.3. Jenis Kutipan


Menurut jenisnya kutipan dapat dibedakan menjadi:
1. Kutipan langsung
Adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap atau
persis kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sumber teks asli.
a) Kutipan yang panjangnya kurang dari 4 baris:
- Diketik seperti ketikan teks.
- Diawali dan diakhiri dengan tanda petik (“...”).
- Jarak antar baris kutipan dua spasi.
- Sesudah kutipan selesai, langsung ditulis di belakang yang dikutip
dalam tanda kurung ditulis sumber dari mana kutipan itu diambil,
dengan menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang,
tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil
(Penulis, Tahun: Halaman).
b) Kutipan yang terdiri dari 4 baris atau lebih:
- Jarak antara baris kutipan satu spasi.
- Dimulai 5-7 ketukan dari batas tepi kiri sesuai dengan alinea teks
pengarang atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea
baru, maka baris pertama kutipan dimasukkan.
- Kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi.
- Suber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan.
H-5

- Apabila pengutip memandang perlu untuk menghilangkan


beberapa bagian kalimat, pada bagian itu diberi titik sebanyak tiga
buah.
- Dibelakang kutipan diberi sumber kutipan.
- Bila pengutip ingin menghilangkan satu kalimat atau lebih, maka
pada bagian yang dihilangkan tersebut diganti dengan titik-titik
sepanjang satu baris.
- Apabila pengutip ingin memberi penjelasan atau
menggarisbawahi bagian yang dianggap penting, pengutip harus
memberikan keterangan. Keterangan tersebut berada diantara
tanda kurung, misalnya: (garis bawah oleh pengutip).
- Apabila penulis menganggap bahwa ada satu kesalahan dalam
kutipan, dapat dinyatakan dengan menuliskan symbol (sic!)
langsung setelah kesalahan tersebut.
Kutipan langsung ditampilkan untuk mengemukakan konsep atau
informasi sebagai data. Titik-titik sepanjang satu baris menandai
penghilangan sebuah kalimat, titik-titik sebanyak tiga menandai
penghilangan kata, dan (sic!) menandai adanya keslahan dalam
kalimat. Contoh kutipan langsung Anderson and Clancy (1991:12)
memberi pengertian biaya adalah sebagai berikut: “Cost is an
exchange price, or a sacrifice made obtain a benefit”. Dalam pendapat
tersebut Anderson dan Clancy menyatakan bahwa biaya adalah nilai
tukar atau suatu pengorbanan untuk mendapatkan suatu keuntungan.
2. Kutipan tidak langsung
Penulis melakukan parafrase atau menggunakan kalimat-kalimat
yang disusunnya sendiri (hanya mengambil pokok pikiran/inti sari dari
sumber yang dikutip) untuk dinyatakan kembali dengan kalimat yang
disusun oleh pengutip menjadi ikhtisar atau intisari berdasarkan apa
yang dikutipnya. Adapun cara peraturan dalam pembuatannya adalah
sebagai berikut:
- Kalimat-kalimat yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis
dengan spasi rangkap sebagaimana teks biasa.
- Semua kutipan harus dirujuk.
- Kutipan diintegrasikan dengan teks.
- Kutipan tidak diapit tanda kutip.
- Sumber rujukan dapat ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat
yang mengandung kutipan.
- Apabila ditulis sebelum teks kutipan, nama akhir sebagaimana
tercantum dalam daftar pustaka masuk kedalam teks, diikuti tahun
terbitan diantara tanda kurung.
- Apabila ditulis sesudah teks kutipan, rujukan ditulis di antara tanda
kurung, dimulai dengan nama akhir sebagaimana tercantum dalam
daftar pustaka, titik dua, dan diakhiri dengan tahun terbitan. Contoh
kutipan tidak langsung: Anderson and Clancy (1991:12) Dalam
pendapat tersebut Anderson dan Clancy menyatakan bahwa biaya
adalah nilai tukar atau suatu pengorbanan untuk mendapatkan
H-6

sesuatu keuntungan atau “Cost is an exchange price, or a sacrifice


made obtain a benefit”.
1. Kutipan pada catatan kaki, kutipan selalu ditempatkan pada spasi
rapat, meskipun kutipan itu singkat saja. Kutipan diberi tanda
kutip, dikutip seperti dalam teks asli.
2. Kutipan atas ucapan lisan, harus dilegalisir dulu oleh pembicara
atau sekretarisnya (bila pembicara seorang pejabat). Dapat
dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan langsung atau tidak
langsung.
3. Kutipan dalam kutipan, kadang-kadang terjadi bahwa dalam
kutipan terdapat kutipan. Dapat dilakukan dengan dua cara:
- Bila kutipan asli tidak memakai tanda kutip, kutipan dalam
kutipan dapat mempergunakan tanda kutip tanda kutip tunggal
atau tanda kutip ganda.
- Bila kutipan asli memakai tanda kutip tunggal, kutipan dalam
kutipan memakai tanda kutip ganda. Sebaliknya bila kutipan
asli memakai tanda kutip ganda. Sebaliknya bila kutipan asli
memakai tanda kutip ganda, kutipan dalam kutipan memakai
tanda kutip tunggal.
4. Kutipan langsung pada materi, kutipan langsung dimulai dengan
materi kutipan hingga penghentian terdekat (dapat berupa koma,
titik koma, atau titik) disusul dengan sisipan penjelas siapa yang
berbicara.
Contoh: “Jelas,” kata Prof. Haryati, “kosa kata bahasa Indonesia
banyak mengambil dari kosa kata bahasa Sansekerta”.
Contoh-contoh kutipan:
Isu Millenium Bug atau yang lebih dikenal dengan istilah Y2K
berpengaruh besar terhadap peningkatan penjualan komputer. Di
Indonesia, sejak kwartal pertama tahun 1999, penjualan komputer
mengalamai peningkatan hingga 50-200%. Menurut Ir. Budi Prasetyo,
M.Com dari perusahaan distributor komputer merek Dell, penjualan
Personal Computer (PC) Wearnes meningkat sebesar 55%
dibandingkan angka penjualan tahun sebelumnya (Bisnis Indonesia 2
Mei 1999: 40). [1] Peningkatan yang sama juga dialami oleh
perusahaan komputer Compaq, yaitu berkisar 50-57% pada akhir
bulan Maret 1999 sebagaimana diutarakan oleh Direktur PT Compaq
Computer Indonesia, B.T. Lim, “peningkatan penjualan komputer
Compaq sebesar 200% selama tiga bulan pertama tahun 1999
disebabkan oleh kegiatan komputerisasi untuk menghadapi Y2K dan
segmen bisnis layanan” (Atmadi dan Purwito 1999:12) [2].

2.3. Sistem Rujukan


2.3.1. Pengertian Sistem Rujukan
Yang dimaksud Sistem Rujukan di sini adalah dalam konteks penulisan
karya ilmiah,yaitu sebuah sistem yang digunakan sebagai referensi
H-7

atau sumber dari seorang penulis untuk menyatakan sesuatu dalam karya
tulisannya.

2.3.2. Fungsi Sistem Rujukan


Sistem rujukan digunakan sebagai sumber referensi, jika penulis
1. Menggunakan kutipan dengan berbagai cara yang disebutkan di atas,
2. Menjelaskan dengan kata-kata sendiri pendapat penulis atau sumber lain,
3. Meminjam tabel, peta, atau diagram dari suatu sumber,
4. Menyusun diagram berdasarkan data penulis atau sumber lain,
5. Menyajikan suatu pembuktian khusus yang bukan suatu pengetahuan
umum, dan
6. Merujuk pada bagian lain pada teks.
Sebenarnya, setiap bidang ilmu memiliki sistem perujukannya masing-
masing. Sistem perujukan ilmu kedokteran berbeda dengan sistem
perujukan ekonomi atau teknik. Akan tetapi, ada dua sistem perujukan
sumber bacaan yang sering digunakan sebagai dasar kutipan, yaitu Sistem
Catatan dan Sistem Langsung.
1. Sistem catatan (note-bibliography)
Menyajikan infomasi mengenai sumber dalam bentuk catatan
kaki (footnotes) atau catatan belakang (end notes) atau langsung dalam
daftar pustaka (blibiography). Cara ini direkomendasikan oleh The
University of Chicago Press dan dikenal dengan sebutan format Chicago.
jika dalam sistem catatan terjadi perujukan lanjutan yang merujuk pada
sumber yang sama, digunakan singkatan yang berasal dari bahasa Latin
untuk merujuk sumber pertama. Singkatan itu ialah:
a) Ibid. : singkatan ini berasal dari kata lengkap ibidem yang berarti
‘pada tempat yang sama’. Singkatan ini digunakan jika perujukan
lanjutan mengacu langsung pada karya yang disebut dalam perujukan
nomor sebelumnya. Jika nomor halaman pengacuan sama, tidak perlu
dicantumkan nomor halaman.
b) Op.Cit. : singkatan ini berasal dari gabungan kata opere citato yang
berarti ‘pada karya yang telah dikutip’. Singkatan ini digunakan jika
perujukan lanjutan mengacu perujukan pertama yang berasal dari
buku namun diselingi perujukan lain. Teknik penulisannya: nama
belakang penulis, diikuti oleh op.cit., diikuti nomor halaman jika
nomor halaman pengacuan berbeda dari perujukan pertama.
c) Loc.Cit : singkatan ini berasal dari gabungan kata loco citato yang
berarti ‘pada tempat yang telah dikutip’. Singkatan ini digunakan jika
perujukan lanjutan mengacu perujukan pertama yang berasal dari
artikel dalam majalah, ensiklopedi, surat kabar, namun diselingi
perujukan lain.
Oleh karena hanya merupakan bagian dari suatu buku, majalah, surat
kabar (atau opus ‘karya’), artikel dirujuk dengan locus yang berarti
‘tempat’. Teknik penulisannya: nama belakang penulis, diikuti oleh loc.cit.,
diikuti nomor halaman jika nomor halaman pengacuan berbeda dari
perujukan pertama.
H-8

2. Sistem langsung (parenthetical-reference)


Yang menempatkan informasi mengenai sumber dalam tanda
kurung dan diletakkan
a) langsung pada bagian yang dikutip,
b) pada daftar kutipan (list of work cited), atau
c) pada daftar pustaka.
Daftar pustaka dapat disusun dengan berbagai format. Ada dua format
yang akan diuraikan dalam modul ini, yakni format MLA(The Modern
Language Association) danformat APA(American Psychological
Association). Kedua format itu adalah format yang umum ditemukan dalam
bidang ilmu humaniora. Akan tetapi, sebenarnya, ada berbagai format daftar
pustaka yang berlaku di selingkung bidang ilmu. Misalnya, format daftar
pustaka untuk bidang ilmu biologi, kedokteran, hukum, dan lain-lain.
Berikut adalah cara penulisan daftar pustaka dengan format MLA dan
APA.
Jenis Rujukan Format MLA Dan Format APA

SATU PENULIS
Sukadji, Soetarlinah. Menyusun dan Mengevaluasi Laporan Penelitian.
Jakarta: UI Press, 2000.
Sukadji, S. (2000). Menyusun dan Mengevaluasi Laporan Penelitian.
Jakarta: UI Press.

DUA PENULIS
Widyamartaya, Al., dan Veronica Sudiati. Dasar-dasar Menulis Karya
Ilmiah. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1997.
Widyamartaya, Al., dan Sudiati , V. (1997). Dasar-dasar Menulis Karya
Ilmiah.Jakarta: Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

TIGA PENULIS
Akhadiah, Sabarti, Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridwan. Pembinaan
Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga, 1989.
Akhadiah, S., Arsyad, M.G., dan Ridwan, S. H. (1989). Pembinaan
Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.

LEBIH DARI TIGA PENULIS


Alwi, Hasan, et al. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1993.
Atau
Alwi, Hasan, dkk. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1993.
Alwi, H., et al. (1993). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
H-9

Atau
Alwi, H., dkk. (1993). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

LEBIH DARI SATU EDISI


Gibaldi, Joseph. MLA Handbook for Writers of Research Papers. Ed. ke-
5. New York: The Modern Language Association of America, 1999.
Sugono, Dendy. Berbahasa Indonesia dengan Benar. Ed. Rev. Jakarta:
Puspa Swara, 2002.
Gibaldi, J. (1999). MLA Handbook for Writers of Research Papers. (Ed.
ke-5). New York: The Modern Language Association of America.
Sugono, D. (2002). Berbahasa Indonesia dengan Benar. (Ed. Rev.)
Jakarta: Puspa Swara.

PENULIS DENGAN BEBERAPA BUKU

MLA: pencantuman buku didasarkan urutan tahun terbit.


APA: pencantuman buku didasarkan abjad judul buku.
Keraf, Gorys. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende,
Flores: Penerbit Nusa Indah, 1997.
- – -. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka
Utama, 1982.
Atau
Keraf, Gorys. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Penerbit Gramedia
Pustaka Utama, 1982.
- – -. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende, Flores:
Penerbit Nusa Indah,1997.
Keraf, G. (1982). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Penerbit Gramedia
Pustaka Utama.
Keraf, G. (1997). Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa.
Ende, Flores: Penerbit Nusa I ndah.
H-10

JENIS RUJUKAN FORMAT MLA FORMAT APA


Fakultas Matematika Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Alam Universitas
PENULISAN TIDAK Indonesia. Paduan Indonesia (2002).
DIKETAHUI/ Teknis Penyusunan Paduan Teknis
LEMBAGA Skripsi Sarjana Sains. Penyusunan Skripsi
Jakarta: UI Press, 2002. Sarjana Sains. Jakarta:
UI Press.
Crsewell, John W. Creswell, J. W. (2002).
Research Design: Research Design: and
Qualitative and Qualitative and
Quantitative Quantitative
Approaches. Terj. Approaches. ( Ter.
Angkatan III dan IV Angkatan III dan IV
KIK-UI bekerja sama KIK-UI bekerja sama
dengan Nur Khabibah. dengan Nur Khabibah ).
Eds. Chryshnanda DL Eds. Chryshnanda DL
dan Bambang dan Bambang
Hastobroto. Jakarta: Hastabroto. Jakarta:
BUKU KIK Press, 2002. KIK Press.
TERJEMAHAN
Atau Atau

DL, Chryshnanda dan Creswell, J. W. (2002).


Bambang Hastobroto. Research Design:
Eds. Desain Penelitian:
Qualitatif and
Pendekatan KualitatifQuantitative
dan Kuantitatif terj. Dr.
Approaches. (Terj.
John Creswell. Jakarta:
Angkatan III dan IV
KIK Press, 2002. KIK-UI bekerja sama
dengan Nur Khabibah).
Jakarta: KIK Press.
Ihromi, T.O., Peny. Ihromi, T.O. (peny .).
Pokok-pokok (1981). Pokok-pokok
Antropologi Budaya. Antropologi Budaya.
Jakarta: PT Gramedia, Jakarta: PT
1981. Gramedia.
BUKU DENGAN
PENYUNTING/ Atau Atau
EDITOR
Ihromi, t.o., ed. Pokok- Ihromi, T.O. (ed.).
pokok Antropologi (1981). Pokok-pokok
Budaya Jakarta: PT Antropologi Budaya.
Gramedia, 1981.
H-11

Jakarta: PT Gramedia.
Sadie, Stanley, ed. The Sadie, S. (ed.). (1980)
New Grove Dictionary The New
of Music and Grove of Music and
Musicians. Vol. 15. Musicians. Vol. 15.
London: London:
Macmillan, 1980. Macmillan.

SERIAL/ Atau Atau


BERJILID
Sadie, Stanley, ed. The Sadie, S. (ed.). (1980)
New Grove Dictionary The New
of Music and Grove Dictionary of
Musicians. Vol. 15. Music and Musicians
London: (Vol. 15, hlm. 3-66).
Macmillan, 1980. London: Macmillan.

Molnar, Andrea. Molnar, A. (1998).


“Kemajemukan Budaya Kemajemukan Budaya
Flores: Suatu Flores: Suatu
RNAL Pendahuluan.” Pendahuluan.
Antropologi Indonesia Antropologi Indonesia
56 (1998): 13—19. 56, 13—19.
Asa, Syu’bah. “PKS: Asa, S. (2004, 5—11
‘SayapUlama’ dan Juli). PKS: ‘Sayap
‘Sayap Idealis’.” Ulama’ dan ‘Sayap
Tempo, 5—11 Juli Idealis’.Tempo, 38—
2004, 38—39. 39.
MAJALAH
Syifaa, Ika Nurul. Syifaa, I. N. (2004,
“Klub Profesi, Perlukah 22—28 Juli). Klub
Dimasuki?”Femina, Profesi, Perlukah
No. 30, 22—28 Juli Dimasuki?Femina, No.
2004, 54—55. 30, 54—55.
H-12

JENIS RUJUKAN FORMAT MLA FORMAT APA

SURAT KABAR
Suwantono, Antonius. “Keanekaan Hayati Mikro-organisme:
Menghargai Mikroba Bangsa.”Kompas, 24 Des. 1995, 11.
“Potret Industri Nasional: Tak Berdaya Dihantam Impor Komponen dan
Disortasi Pasar.” Kompas, 23 Des. 1995, 13.
“Menyambut Terbentuknya Badan Pengurus Kemitraan Deklarasi
Bali.” Tajuk Rencana (editorial).Kompas, 22 Des. 1995, 4.
Suwantono, A. Keanekaan Hayati Mikro-organisme: Menghargai
Mikroba Bangsa. (1995, 24 Desember). Kompas, 11.
Potret Industri Nasional: Tak Berdaya Dihantam Impor Komponen dan
Disortasi Pasar. (1995, Desember 23). Kompas, 13.
Menyambut Terbentuknya Badan Pengurus Kemitraan Deklarasi Bali.
Tajuk Rencana (editorial). (1995, 22 Desember). Kompas, 4.

DOKUMEN PEMERINTAH
Biro Pusat Statistik. Struktur Ongkos Usaha Tani Padi dan Palawija
1990. Jakarta: BPS, 1993.
Biro Pusat Statistik. (1993). Struktur Ongkos Usaha Tani Padi dan
Palawija 1990. Jakarta: BPS.

NASKAH YANG BELUM DITERBITKAN


Ibrahim, M.D., P. Tjitropranoto, dan Y. Slameka. “National Network of
Information Services in Indonesia: A Design Study.” Makalah tidak
diterbitkan, 1993.
Budiman, Meilani. “The Relevance of Multiculturalism to Indonesia”.
Makalah padaSeminar Sehari tentang Multikulturalismedi Inggris, Amerika,
dan Australia, Universitas Indonesia, Depok, Maret 1996.
M.D., Tjitropranoto, P., dan Slameka, Y. (1993). National Network of
Information Services in Indonesia: A Design Study. Makalah tidak
diterbitkan.
Budiman, M. (1996, Maret). The Relevance of Multiculturalism to
Indonesia. Makalah padaSeminar Sehari tentang Multikulturalismedi Inggris,
Amerika, dan Australia, Universitas Indonesia, Depok.
H-13

Contoh pengutipan rujukan dari internet.


1. Dari WWW
Walker, Janice R. “MLA-Style Citations of Electronic Sources.”
Style Sheet.http://www.cas.usf.edu/english/walker/mla.html (10 Feb.
1996).
2. Dari File Transfer Protocol (kutipan yang dipunggah [download] melalui
FTP)
Johnson-Eilola, Jordan, “Little Machines: Rearticulating Hypertext
Users.” ftp daedalus.com/pub/CCCC95/johnson-eilola (10 Feb.1996).
3. Dari ratron (surat elektron, e-mail)
Bruckman, Amy S. “MOOSE Crossing
Proposal.” Mediamoo@media.mit.edu (20 Des. 1994).
4. Dari komunikasi lisan sinkronis (chatting), nama teman chatting
menggantikan nama penulis, jenis komunikasi (misalnya, wawancara
pribadi, alamat ratron (jika ada), tanggal komunikasi dalam tanda kurung.
Marsha s_Guest. Personal interview. Telnet daedalus.com 7777 10 Feb
1996).

Anda mungkin juga menyukai