Oleh:
Kelompok VII
1.Muhammad Rizky Risaldi_202331005
2.Yuliani_202331010
3. Selfidani_202310991
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Makalah
1.4 Manfaat
BAB IV.PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa yang mempunyai struktur yang baik,
hal tersebut dapat terlihat dari unsur-unsur yang sangat terkait satu sama lain. Unsur-
unsur yang terkait ini memegang peran penting dalam menjaga keutuhan Bahasa
Indonesia itu sendiri.Daftar pustaka mungkin sudah pernah kita temukan ketika mulai
belajar pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah menengah. Sebagai pelajar, pembuatan
daftar pustaka biasanya di berikan guru Bahasa Indonesia sebagai sebuah tugas atau
dalam sebuah ulangan. Dan pada tahap ini, mungkin kita mendapat tugas untuk menulis
sebuah karya tulis kita akan sadar betapa pentingnya sebuah pengetahuan akan daftar
pustaka.D noalam menyusun suatu karangan ilmiah, unsur yang tidak terlepas yaitu
subur/bahan karya ilmiah itu didapat. Berbagi banyak sumber dalam menyusun
karangan ilmiah, selalu ada unsur dalam karangan tersebut, salah satunya dikutip,
menggunakan daftar pustaka Ada cara dan susunan dalam membuat kutipan, daftar
pustaka dan catatan kaki yang harus diketahui dalam membuat karangan ilmiah. Dan
unsur ini terkadang disepelekan oleh sebagian orang dalam menyusun karangan ilmiah.
Penyusun pada kesempatan kali ini akan menjelaskan tentang kutipan, daftar pustaka,
dan catatan kaki, dimanah terdapat membuat/mengambil kutipan, daftar pustaka, dan
catatan kaki yang benar. Karena pembahasan tersebut amatlah penting untuk
menunjang mata kuliah Bahasa Indonesia
1.4 Manfaat
Agar para pembaca makalah ini dapat menegetahui cara mengutip dan menulis daftar
pustaka dengan benar sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah ditentukan.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN KUTIPAN
A. Pengertian Kutipan
Kutipan adalah suatu kata yang mungkin semua orang belum tahu apa
maksudnya. Kutipan juga merupakan suatu gagasan, ide, pendapat yang diambil dari
berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa
diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain
sebagainya.Kutipan dapat disimpulkan juga sebagai salinan kalimat, paragraph, atau
pendapat dari seorang pengarang atau ucapan orang terkenal karena keahliannya, baik
yang terdapat dalam buku, jurnal, baik yang melalui media cetak maupun elektronik.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mengutip adalah mengambil
perkataan atau kalimat dari buku atau yang lainnya. Mengutip itu berbeda dengan
plagiat. Plagiat adalah mengambul karangan karangan atau pendapat orang lain dan
menjadikannya seolah-olah karangan atau pendapat sendiri. Yang perlu dihindari ialah
kutipan yang tuidak mengandung makna apa-apa dalam tulisan anda. Naamun,
namanya mengutip, jangan sekalia -kali melakukan kesalahan ketika mengutip. Kalau
ternyata terdapat kesalahan dalam teks yang dikutip, penulis dapat memberikan catatan
khusus langsung pada teks dengan tanda kurung, lalu diberi tanda’sic’, yakni singkatan
dari sicut(latin) yang berarti: memang demikianlah asalnya (tercetak). Atau, sesuai
petunjuk dari Depdiknas-Pusat Bahasa seperti termuat dalam Buku Pedoman Umum
EYD, berikan tanda siku [ ] mengapit kutipan yang ternyata salah itu.
1. Jika nama penulis dari sumber yang dikutip disebutkan pada awal kalimat, nama
penulis ditulis lengkap, diikuti tahun terbit dan nomor halaman dalam tanda kurung.
2. Jika nama penulis dari sumber yang dikutip disebutkan pada bagian akhir kutipan,
perhatikan contoh berikut.
· Merajuk dilakukan dengan menggunakan nama akhir pengarang dan tahun di antara
tanda kurung. Contohnya , (Ahmadi 1986).
Jika ada dua penulis, disebutkan nama akhir kedua penulis tersebut dalam rujukan.
Contohnya , (Ahmadi dan Hasan, 1988).
· Jika penulis lebih dari dua orang, perujukan dilakukan dengan menulis nama awal
penulis pertama diikuti dengan dkk. Contohnya (Ahmadi, dkk., 1986).
· Jika nama penulis tidak disebutkan, maka yang dicantumkan adalah nama penerbitnya
atua nama dokumen,Koran, atua majalah yang diterbitkan.
Contohnya, (Balai Pustaka, 1987).
· Untuk karya terjemahan, nama penulis aslinya disebutkan dalamrujukan.
Contohnya, (Carnegie, 1981).
Rujukan dari dua sumber berbeda atau lebih, yang ditulis oleh penulis yang berbeda,
dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan titik koma sebagai tanda pemisahnya.
Contohnya, (Ahmadi, 1986; Hasan, 1988).
a. Kutipan Langsung
Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata, dan nama penulis disebutkan pada bagian
awal kalimat, maka nama penulis di tulis lengkap diikuti tahun terbit dan nomor
halaman dalam tanda kurung, sedangkan kutipan langsung ditulis di antara tanda kutip
(“…..”) sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama.
Contoh:
Alfred Adler (1986:7) menyatakan: “Individu yang tidak tertarik kepada kawan-
kawannyalah yang memiliki terbesar dalam hidup dan memberi luka kepada orang
lain.”· Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata dan nama penulis ditulis di bagian akhir
kutipan, maka kutipan langsung ditulis dalam tanda petik dua (“….”) dan nama akhir
penulis ditulis, diikuti tahun terbit, tanda titik dua, dan nomor halaman dalam tanda
kurung.
1. Buku
1) Model APA
a. Jika penulisnya satu orang, penulisan nama belakang penulisnya (jika terdiri
atas dua kata atau lebih) di pindahkan ke depan. Misalnya: Akbar Hock ditulis
menjadi
Hock, Akbar. Contoh:
Hock, Akbar. 2001. Teknik Menulis Cerita Anak. Bandung: CV Aneka
b. Jika penulisnya dua atau tiga orang naman penulis pertama ditulis terbalik
sedangkan yang lainnya tetap. Contoh:
Warsidi, Edi dan Eryandi Budiman. 2009. Teknik Menulis Naskah Film untuk
anak-
Anak. Bandung: Katarsis.
c. Jika penulisnya lebih dari tiga orang hanya satu orang yang dituliskan,
kemudian ditambah dengan keterangan dkk. (dan kawan-kawan).
Contoh:Sugono, Dendi dkk. 2003. Kamus Bahasa Indonesia Sekolah Dasar.
Jakarta: Gramedia.
d. Jika beberapa buku dari penulis yang sama kita rujuk, urutan daftar pustaka
tidak mengulang nama penulisnya. Pada urutan kedua dan selanjutnya, nama
penulis deiganti dengan garis delapan ketukan. Contoh:
Warsidi, Edi. 2009. Teknik Menulis Naskah Film untuk anak-Anak. Bandung:
Katarsis.
__. 2009. Teknik Menulis Naskah Film untuk anak-Anak. Bandung:Katarsis.
e. Jika tahun terbit tidak dicantumkan, tahun terbitnya diganti dengan tulisan
tanpa tahun. Contoh:
2) Model MLA
a. Jika penulisnya satu orang, penulisan nama belakang penulisnya (jika terdiri
atas dua kata atau lebih) di pindahkan ke depan. Misalnya: Akbar Hock ditulis
menjadi
Hock, Akbar. Contoh:
Hock, Akbar. Teknik Menulis Cerita Anak. Bandung: CV Aneka, 2001.
b. Jika penulisnya dua atau tiga orang naman penulis pertama ditulis terbalik
sedangkan yang lainnya tetap. Contoh Warsidi, Edi dan Eryandi Budiman.
Teknik Menuliskan Naskah Film untuk anak Anak .
Bandung: Katarsis, 2009.
c. Jika penulisnya lebih dari tiga orang hanya satu orang yang dituliskan,
kemudian ditambah dengan keterangan dkk. (dan kawan-kawan). Contoh:
Sugono, Dendi dkk. Kamus Bahasa Indonesia Sekolah Dasar. Jakarta:
Gramedia, 2003.
d. Jika beberapa buku dari penulis yang sama kita rujuk, urutan daftar pustaka
tidak mengulang nama penulisnya. Pada urutan kedua dan selanjutnya, nama
penulis deiganti dengan garis delapan ketukan. Contoh:
Warsidi, Edi. Teknik Menulis Naskah Film untuk anak-Anak. Bandung:
Katarsis,
2009.
__ . Teknik Menulis Naskah Film untuk anak-Anak. Bandung: Katarsis, 2009.
e. Jika tahun terbit tidak dicantumkan, tahun terbitnya diganti dengan tulisan
tanpa tahun. Contoh:
Maulana, Dodi. Tanpa tahun. Beternak Unggas. Bandung: CV Permata.
2. Surat Kabar
1) Model APA
a. Jika berupa berita, urutannya, yaitu nama koran (dicetak miring),
penanggalan dan tahun, tempat terbit. Contoh:
Kompas (harian). 20 Februari 2005. Jakarta.
b. Jika berupa artikel, urutannya yaitu nama penulis (seperti pada buku) tahun
terbit, judul artikel, (diapit tanda petik dua), nama koran, tanggal terbit. Tempat
Terbit.
Contoh:
Saptamaja, Tom. 2005. “Ramadhan, Momen untuk Berbenah”. Tempo, 11
Maret 2005. Jakarta.
2) Model MLA
a. Jika berupa berita, urutannya, yaitu nama koran (dicetak miring), tempat
terbit, penanggalan dan tahun. Contoh:Kompas (harian). Jakarta. 20 Februari
2005.
b. Jika berupa artikel, urutannya yaitu nama penulis (seperti pada buku) tahun
terbit, judul artikel, (diapit tanda petik dua), nama koran, tanggal terbit. Tempat
Terbit.
Cotoh:
Saptamaja, Tom. “Ramadhan, Momen untuk Berbenah”. Tempo, 11
Maret 2005. Jakarta.
3. Makalah
1) Model APA
Sama dengan surat kabar, tetapi di belakang nama majalah ditambah dengan
nomor edisi. Contoh:
2) Model MLA
Sama dengan surat kabar, tetapi di belakang nama majalah ditambah dengan
nomor edisi. Contoh:
Saptamaja, Tom. “Ramadhan, Momen untuk Berbenah”. Tempo, No 50 tahun
XXXIII. 2005.
4.Lembar kerja dari lembaga tertentu
1) Model APA
Jika referensi diperoleh dari lembar kerja lembaga tertentu, maka penulisan
daftar pustakanya adalah sebagai berikut.
1) Model APA
Jika referensi diperoleh dari makalah yang tidak diterbitkan, maka penulisan
daftar pustakanya adalah sebagai berikut.
2) Model MLA
Suleman. Satu Upaya Pendekatan Fenomenologis Situasi Kehidupan dan
Pendidikan
dalam Keluarga. Disertasi Doctor FPS, IKIP Bandung: Tidak Diterbitkan.
1999.
a. Kelompok Textbook
· Penulis Perorangan.
· Kumpulan karangan beberapa penulis dengan editor.
· Buku yang di tulis / dibuat oleh lembaga.
· Buku terjemahan.
b. Kelompok Jurnal
· Artikel yang disusun oleh penulis.
· Artikel yang disusun oleh lembaga.
· Kelompok makalah yang diresentasikan dalam seminar / konferensi /
symposium.
c. Kelompok disertai / tesis
d. Kelompok makalah / informasi dari internet.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Daftar pustaka (bibliografi) merupakan sebuah daftar yang berisi judul buku-
buku, artikelartikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai
pertalian dengan sebuah karangan. Melalui daftar pustaka yang disertakan pada
akhir tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya.
B. Saran
Perlu diperhatikan bahwasanya dalam pembuatan Daftar Pustaka Ada 7
(Tujuh)
hal, diantaranya :
- Daftar pustaka tidak diberi nomor urut.
- Nama penulis diurut menurut abjad.
- Gelar penulis tidak dicantumkan walaupun dalam buku yang dikutip penulis
mencantumkan gelar.
- Daftar pustaka diletakkan pada bagian terakhir dari tulisan.
.
DAFTAR PUSTAKA
Priyanti, Endah Tri., dkk. 2002. Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Bumi
Akasara.
http://aromblog.blogspot.com/2011/12/kutipan-dan-daftar-pustaka.html
http://dimasamiluhur.blogspot.com/2012/11/kutipan.html
http://pandidikan.blogspot.com/2010/04/pengertian-dan-cara-dalam-menga
http://yudhislibra911.blogspot.com/2011/04/kutipan-dan-daftar-pustaka.