Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Penyusunan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia tentang
Kutipan dan Daftar Pustaka. Selain itu tujuan dari penyusunan makalah ini juga untuk menambah
wawasan tentang pengetahuan bahasa secara meluas.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Tri Budiarta selaku dosen Bahasa Indonesia kami
yang telah membimbing kami agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran agar penyusunan makalah
selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih dan semoga karya
tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
2.1. KUTIPAN
2.1.1 Pengertian Kutipan
Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang pengarang atau
seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia, artiket, laporan, majalah, koran,
surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan misal media elektronika seperti
TV, radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah
karangan.
Bahan-bahan yang dimasukkan dalam sebagai kutipan adalah bahan yang tidak atau belum menjadi
pengetahuan umum, hasil-hasil penelitian terbaru dan pendapat-pendapat seseorang yang tidak
atau belum menjadi pendapat umum. Jadi, pendapat pribadi tidak perlu dimasukkan sebagai
kutipan. Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai
pernyataan penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip dan sebagai pembuktian akan
kebenaran kutipan tersebut.
2.1.2. Fungsi Kutipan
Fungsi kutipan diantaranya :
1. Sebagai landasan teori.
2. Penguat pendapat penulis.
3. Penjelasan suatu uraian.
4. Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu.
Sedangkan fungsi utama kutipan dalam karya ilmiah adalah menegaskan isi uraian
atau membuktikan kebenaran yang diajukan oleh penulis berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh
dari literatur, pendapat seseorang atau pakar, bahkan pengalaman empiris. Peletakan kutipan
dilakukan dalam dua cara yakni, pada teks atau menjadi bagian catatan kaki. Peletakan pada catatan
akhir (endnote) umumnya dilakukan andaikata penulis tidak menginginkan adanya penjelasan yang
akan mengganggu keruntutan uraian pada teks.
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam mengutip, diantaranya :
1. Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu.
2. Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan.
3. Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori.
4. Jangan terlalu bnayak mempergunakan kutipan langsung.
5. Penulis mempertimbangkan jenis kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan.
2.1.3. Prinsip-Prinsip Mengutip
Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan
penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip, dan sebagai pembuktian akan kebenaran
kutipan tersebut. Ada beberapa prinsip yang harus diterapkan dalam mengutip, yaitu :
1. Penulis jangan terlalu banyak mengutip sehingga tulisan yang disusun menjadi suatu himpunan
kutipan. Ingat mengutip hanya menjadi bukti penunjang pendapat penulis.
2. Kutipan dianggap benar jika penulis menunjukkan tempat atau asal kutipan sehingga pembaca
dapat mencocokkan kutipan dengan sumber aslinya.
3. Kutipan hendaknya diambil seperlunya agar tidak merusak uraian sebenarnya.
4. Kutipan yang panjang sebaiknya dimasukkan dalam lampiran.
5. Menghilangkan bagian kutipan diperkenankan dengan syarat bahwa penghilangan bagian itu
tidak menyebabkan perubahan makna.
Cara:
· Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea. Bagian yang dihilangkan diganti
dengan titik berspasi.
· Menghilangkan bagian kutipan yang lebih dari satu alinea. Bagian yang dihilangkan diganti
dengan titik berspasi sepanjang garis (dari magin kiri sampai ke margin kanan).
6. Pada kutipan langsung, penulis tidak boleh mengubah apapun dan andaikata penulis tidak
menyetujui apa yang dikutipnya atau menemukan kesalahan, ia dapat memberi tanda : [. . .. ] atau
[ sic]. Sic berasal dari kata latin sicut yang berarti “dengan demikian”, “jadi..”, “ seperti itu”.
7. Pengutip tidak boleh mengadakan perubahan, baik kata-katanya maupun tekniknya. Bila
penulis terpaksa harus membuat perubahan atau tambahan, maka kata-kata tambahan itu harus
dicetak lain – tebal, miring, atau renggang- dan diberi catatan kaki yang menyatakan bahwa huruf
yang dicetak lain itu adalah dari penulis, bukan teks asli.
Contohnya :
‘Tugas bank antara lain adalah memberi pinjam uang.’
Pengutip tahu bahwa dalam kalimat itu ada kata yang salah, namun pengutip tidak boleh
memperbaikinya.
Cara memperbaikinya:
· ‘Tugas bank antara lain memberi pinjam [seharusnya, pinjaman, penulis] uang.’
· ‘Tugas bank antara lain memberi pinjam [Sic!] uang.’
[Sic!] artinya dikutip sesuai dengan aslinya.
Contoh-contoh kutipan :
Isu Millenium Bug atau yang lebih dikenal dengan istilah Y2K berpengaruh besar terhadap
peningkatan penjualan komputer. Di Indonesia, sejak kwartal pertama tahun 1999, penjualan
komputer mengalamai peningkatan hingga 50-200%. Menurut Ir. Budi Prasetyo, M.Com dari
perusahaan distributor komputer merek Dell, penjualan Personal Computer (PC) Wearnes meningkat
sebesar 55% dibandingkan angka penjualan tahun sebelumnya (Bisnis Indonesia, 2 Mei 1999: 40). [1]
Peningkatan yang sama juga dialami oleh perusahaan komputer Compaq, yaitu berkisar 50-57%
pada akhir bulan Maret 1999 sebagaimana diutarakan oleh Direktur PT Compaq Computer
Indonesia, B.T. Lim,
“peningkatan penjualan komputer Compaq sebesar 200% selama tiga bulan pertama tahun 1999
disebabkan oleh kegiatan komputerisasi untuk menghadapi Y2K dan segmen bisnis layanan” (Atmadi
dan Purwito 1999:12) [2]
Unsur-unsur catatan perut :
Gaya dan urutan dalam menuliskan unsur-unsur dalam catatan kaki ada bermacam-macam. Akan
tetapi yang akan digunakan di sini dan tidak menyimpang dari pedoman penulisan yang disusun oleh
Jurusan Teknik Informatika UKDW serta telah luas penggunaannya yang terdiri atas :
· Nama belakang pengarang.
· Tahun penerbitan
· Nomer halaman.
2.1.6. Catatan Akhir (Endnote)
Selain menggunakan Catatan Perut, dalam penulisan karya ilmiah juga
dikenal pemakaian Endnote (catatan akhir), yakni keterangan-keterangan atas artikel ilmiah
yang diletakkan pada bagian akhir dari artikel. Endnote juga merupakan cara untuk
member penjelasan dari sebuah kutipan yang berbentuk langsung maupun tidak langsung yang
diletakkan dalam artikel ilmiah. Selain itu ia juga berfungsi sebagai penjelasan dari hal-hal penting
dan berkaitan erat dalam artikel, namun apabila diletakkan dalam teks akan mengganggu struktur
paragaf/alinea yang ada.
Dari petikan artikel di atas, kata atau kalimat yang diberi tanda superscript akan dibuatkan
penjelasannya dengan mengunakan Endnote, tata cara penulisannya adalah sebagai berikut:
· Kutipan atau penjelasan yang berasal dari seorang pengarang, dalam Endnote yang dituliskan
cukup: Nama Pengarang, Tahun, dan Halaman yang dipakai rujukan.
· Endnote ditulis dalam 1 spasi dan diletakkan pada akhir dari karya ilmiah sebelum Daftar
Pustaka.
Dengan penulisan catatan perut seperti contoh-contoh di atas, maka pada halaman setelah bab
uraian harus diletakkan endnote yakni halaman yang menyebutkan sumber acuan seperti contoh di
bawah ini
Catatan :
[1] “Y2K dan Bisnis Komputer” dalam Bisnis Indonesia, 2 Mei 1999, hlm. 4.
[2] Atmadi, Della Tri dan Yulianti Purwito (1999). Tantangan Bisnis Komputer di
Abad XXI. Jakarta : Cipta Kreasi Andalan.
[3] Lightmore, A.H (1998), Concepts of Calculus Vol. 1. New York : Jack and Witts,
hlm. 14.
2.2. DAFTAR PUSTAKA
2.2.4. Sumber Informasi
Dalam penulisan daftar pustaka pasti penulis mendapatkan sumber informasi yang dapat dijadikan
sebagai penulisannya, sumber informasi tersebut biasanya :
· Sumber informasi yang ditulis adalah sumber yang relevan yang dibaca, diacu dalam
penelitian/laporan.
· Tidak semua sumber informasi mempunyai dasar ilmiah yang dapat diandalkan dan dipercaya.
· Sebaiknya sumber informasi yang dipakai adalah sumber primer, bukan sekunder.
· Jika sumber primer tidak berhasil didapatkan, sumber sekunder dapat digunakan. Penulisannya
sbb : Menurut penulis1 1990 dalam penulis2 1995, pernyataan.
· Usahakan selalu menggunakan sumber yang terbaru.
2.2.6. Teknik Penulisan
Ada beberapa cara atau teknik penulisan daftar pustaka, sebagai berikut :
· Cara Penulisan Daftar Pustaka Textbook (1)
a. Penulis perorangan : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul buku (cetak miring atau
garisbawahi), edisi dan volume, nama penerbit, tempat penerbit (kota), halaman yang dibaca.
b. Kumpulan karangan beberapa penulis dengan editor : nama penulis (disusun balik), tahun
terbit, judul karangan . Bab diikuti kata “dalam” atau “in”, judul buku (cetak miring atau
garisbawahi), nama editor, edisi, nama penerbit, tempat penerbit (kota)
· Cara Penulisan Daftar Pustaka Textbook (2)
a. Buku yang ditulis/dibuat oleh lembaga : nama lembaga, tahun terbit, judul buku (cetak miring
atau garisbawahi), edisi dan volume, nama penerbit, tempat penerbit (kota), halaman yang dibaca.
b. Buku terjemahan : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul buku (cetak miring atau
garisbawahi), penerjemah, nama penerbit, tempat penerbit (kota), halaman yang dibaca.
· Cara Penulisan Daftar Pustaka Jurnal dan Disertasi/Tesis (1)
a. Artikel yang disusun oleh penulis : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul artikel,
nama majalah/jurnal (cetak miring atau garisbawahi), volume majalah/jurnal diikuti tanda “:”,
halaman yang dibaca.
b. Artikel yang disusun oleh lembaga : nama lembaga, tahun terbit, judul artikel, nama
majalah/jurnal (cetak miring atau garisbawahi), volume majalah/jurnal diikuti tanda “:”, halaman
yang dibaca.
· Cara Penulisan Daftar Pustaka Jurnal dan Disertasi/Tesis (2)
a. Kelompok makalah yang dipresentasikan dalam seminar/konferensi/simposium : nama penulis
(disusun balik), tahun penyajian, judul makalah, nama forum penyajian (cetak miring atau
garisbawahi), kota, bulan dan tanggal penyajian.
b. Kelompok disertasi/tesis : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul disertasi/thesis (ceta
miring atau garisbawahi), tempat penerbitan (kota),universitas, kata “disertasi” atau “tesis”.
· Cara Penulisan Daftar Pustaka dari Internet
a. Kelompok makalah/informasi dari Internet (apabila ada nama penulis) : nama penulis (disusun
balik), tahun penyajian, judul makalah/informasi, alamat Internet.
b. Kelompok makalah/informasi dari Internet (apabila tidak ada nama penulis) : nama lembaga
yang menulis, tahun penyajian, judul makalah/informasi, alamat Internet.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang pengarang atau
seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia, artiket, laporan, majalah, koran,
surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan misal media elektronika seperti
TV, radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah
karangan.
Kutipan terdiri dari :
1. Kutipan langsung
2. Kutipan tidak langsung
Catatan kaki yaitu sumber atau istilah yang harus dijelaskan.
Daftar pustaka (bibliografi) merupakan sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan
bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan. Melalui
daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada
sumber aslinya.
Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut :
1. Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang ditulis terlebih dahulu, baru nama
depan)
2. Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.)
3. Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau cetak miring). Setelah judul buku diberi
tanda titik (.).
4. Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi tanda titik dua (:).
Setelah nama penerbit diberi tanda titik.
5. Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama pengarangnya, maka sumber
dirulis dari buku yang lebih dahulu terbit, baru buku yang terbit kemudian. Di antara kedua sumber
pustaka itu dibutuhkan tanda garis panjang.
3.2. SARAN
Perlu diperhatikan bahwasanya dalam pembuatan Daftar Pustaka Ada 7 (tujuh) hal, diantaranya :
1. Daftar pustaka tidak diberi nomor urut.
2. Nama penulis diurut menurut abjad.
3. Gelar penulis tidak dicantumkan walaupun dalam buku yang dikutip penulis mencantumkan
gelar.
4. Daftar pustaka diletakkan pada bagian terakhir dari tulisan.
5. Masing-masing sumber bacaan diketik dengan jarak baris satu spasi.
6. Jarak masing-masing sumber bacaan dua spasi.
7. Baris pertama diketik dari garis tepi (margin) tanpa indensi dan untuk baris-baris berikutnya
digunakan indensi empat/tujuh ketukan.
DAFTAR PUSTAKA