Anda di halaman 1dari 16

MEMBACA REFERENSI DALAM MENULIS,

MENGUTIP DAN JENIS-JENIS KUTIPAN


Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pembimbing : Amron M.Pd

Oleh :

Nabila 061540341511
Apriando Harliansyah 061540341498
M Yusri Pratama 061540341844

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN 2015/2016
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah referensi berasal dari bahasa inggris yaitu refer to yang artinya to turn to
far aid or information “ berpaling atau merujuk kepada suatu untuk bantuan atau
informasi “. Dengan demikian yang dimaksud dengan layanan referensi adalah tindakan
atau perilaku pustakawan secara terorganisir memberikan bantuan jasa kepada pengguna
atau mendapatkan informasi , data dengan menggunakan sumber-sumber informasi
referensi untuk keperluan study atau penelitian.

Dalam menyusun suatu karangan ilmiah, unsur yang tidak terlepas yaitu sumber
atau bahan karya ilmiah itu didapat. Berbagai banyak sumber dalam menyusun karangan
ilmiah, selalu ada unsur dalam karangan tersebut, salah satunya adalah mengutip, dan
sumber yang di dapat pun harus dicantumkan sumbernya.

Maka dari itu dalam pembahasan makalah ini dengan judul Membaca Referensi
dalam Menulis, Mengutip dan Jenis-Jenis Kutipan akan di bahas mengenai
Pengertian Referensi, Pengertian Kutipan, Jenis-Jenis Kutipan, Fungsi Kutipan, Prinsip-
Prinsip Mengutip, dan Teknik Mengutip.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan di bahas dalam makalah ini adalah berdasarkan latar
belakang di atas, maka dapat di rumuskan permasalahannya yaitu :

1. Apa pengertian referensi?


2. Apa pengertian mengutip?
3. Apa saja jenis-jenis kutipan?
4. Apa fungsi kutipan?
5. Apa saja prinsip-prinsip mengutip?
6. Bagaimana teknik mengutip?
C. Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan makalah ini yaitu :

1. Untuk mengetahui pengertian dari referensi


2. Untuk mengetahui pengertian dari mengutip
3. Untuk mengetahuui jenis-jenis kutipan
4. Untuk mengetahui fungsi dari kutipan
5. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam mengutip
6. Untuk mengetahui teknik mengutip
PEMBAHASAN

A. Pengertian Referensi
Kata referensi berasal dari inggris reference dan merupakan kata kerja to
refer yang artinya menunjukan kepada.buku referensi adalah buku yang dapat
memberikan keterangan topik perkataan,tempat,peristiwa,data
statistika,pedoman,alamat,nama orang,riwayat orang-orang terkenal.pelayanan
referensi adalah pelayanan dalam menggunakan buku-buku referensi.di
perpustakaan biasanya buku-buku referensi di kumpulkan tersendiri dan di sebut
"koleksi referensi" sedangakan ruang tempat penyimpanan disebut ruang referensi
.buku-buku referensi yang karena sifatnya sebagai buku penunjuk,harus selalu
tersedia di perpustakaan sehingga dapat di pakai oleh setiap orang pada setiap saat.
B. Pengertian Kutipan

Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang penulis, baik yang
terdapat dalam buku, majalah, koran, kamus, ensiklopedi, artikel, internet, dan sumber
lainnya, ataupun berasal dari ucapan seorang tokoh. Pengertian lain dari Kutipan adalah
gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu
disebut mengutip. Kutipan digunakan untuk mendukung argumentasi penulis dalam sebuah
karangan.

Namun, penulis jangan sampai menyusun tulisan yang hanya berisi kumpulan
kutipan. Kerangka karangan, kesimpulan, dan ide dasar harus tetap pendapat penulis pribadi,
kutipan berfungsi untuk menunjang/mendukung pendapat tersebut. Selain itu, seorang
penulis sebaiknya tidak melakukan pengutipan yang terlalu panjang, misalkan sampai satu
halaman atau lebih, hingga pembaca lupa bahwa apa yang dibacanya adalah kutipan.
Kutipan dilakukan seperlunya saja sehingga tidak merusak alur tulisan.

C. Macam-Macam Kutipan

Terdapat dua jenis kutipan, yaitu :


a. Kutipan Langsung

b. Kutipan tidak langsung

Kutipan langsung dan Kutipan tidak langsung. Berikut ini penjelasannya :

a. Kutipan Langsung

Kutipan langsung adalah kutipan yang sama persis seperti kutipan aslinya, atau sumber
yang kita ambil untuk mengutip. Disini kita sama sekali tidak boleh merubah atau
menghilangkan kata atau kalimat dari sumber kutipan kita.Kalaupun ada keraguan atau
kesalahan dalam kutipan yang kita ambit tersebut kita hanya dapat memandakannya
dengan [sic!] yang menandakan kita mengutip langsung tanpa ada editan dan kita tidak
bertanggung jawab jika ada kesalahan dari kutipan ynag kita ambil. Bila dalam kutipan
terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf
siku [ ….. ]. Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis
bawah,atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal [ huruf miring dari
pengutip ],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll.

b. Kutipan Tidak Langsung

Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang telah kita ringkas intisarinya dari sumber
kutipan aslinya. Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan
tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat
juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan.

D. Fungsi Kutipan

Kutipan memiliki fungsi dasar yaitu sebagai:

a. Landasan teori

b. Penguat pendapat penulis

c. Penjelasan suatu uraian


d. Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu

Berdasarkan fungsi di atas, seorang penulis harus memperhatikan hal-hal berikut:

a. Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu


b. Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan
c. Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori
d. Jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung
e. Penulis mempertimbangkan jenis kutipan, kutipan langsung atau kutipan tak langsung
f. Perhatikan teknik penulisan kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan.

Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa fungsi kutipan yang sesungguhnya
adalah sebagai berikut :

a. Menunjukkan kualitas ilmih yang lebih tinggi.

b. Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.

c. Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.

d. Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan.

e. Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.

f. Meningkatkan estetika penulisan.

g. Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan penyuntingan


naskah yang terkait dengan data pustaka.

E. Prinsip-prinsip Mengutip

Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh penulis pada waktu membuat kutipan,
antara lain :
1) Jangan mengadakan perubahan

Pada waktu mengadakan kutipan langsung, pengarang tidak boleh mengubah kata-kata atau
teknik dari teks aslinya. Bila pengarang menganggap perlu untuk mengadakan perubahan
tekniknya, maka ia harus menyatakan atau memberi keterangan yang jelas bahwa telah
diadakan perubahan tertentu. Misalnya dalam naskah aslinya tidak ada kalimat atau bagian
kalimat yang diletakkan dalam huruf miring (kursif) atau digaris bawahi, tetapi oleh
pertimbangan penulis, kata-kata atau bagian kalimat tertentu itu diberi huruf tebal, huruf
miring, atau direnggangkan. Pertimbangan untuk mengubah teknik itu bisa bermacam-
macam : untuk memberi aksentuasi (tekanan), contoh, pertentangan, dan sebagainya. Dalam
hal yang demikian, penulis harus memberi keterangan dalam tanda kurung segi empat […]
bahwa perubahan itu dibuat sendiri oleh penulis, dan tidak ada dalam teks aslinya.
Keterangan dalam tanda kurung segi empat itu, misalnya berbunyi sebagai berikut : [huruf
miring dari saya, penulis].

2) Bila ada kesalahan

Bila dalam kutipan itu terdapat kesalahan atau keganjilan, entah dalam persoalan atau dalam
soal-soal ketaabahasaan, penulis tidak boleh memperbaiki kesalahan-kesalahan itu. Ia hanya
mengutip sebagaimana adanya. Demikian pula halnya kalau penulis tidak setuju dengan
suatu bagian dari kutipan itu.

Dalam hal terakhir ini, kutipan tetap dilakukan, hanya penulis diperkenankan mengadakan
perbaikan atau catatan terhadap kesalahan tersebut. Perbaikan atau catatan itu dapat
ditempatkan dalam tanda kurung segi empat […] seperti halnya dengan perubahan teknik
seperti telah kemukakan di atas. Catatan dalam tanda kurung segi empat itu langsung
ditempatkan dibelakang kata atau unsur yang hendak diperbaiki, diberi catatan, atau yang
disetujui itu. Misalnya kalau kita tidak setuju dengan bagian itu, maka biasanya diberi
catatan singkat [sic].

Kata sic yang ditempatkan dalam tanda kurung segi empat menujukkan bahwa penulis tidak
bertanggung jawab atas kesalahan itu, ia sekedar mengutip sesuai dengan apa yang terdapat
dalam naskah aslinya.

Contoh :
“Demikian juga dengan data bahasa yang lain dalam karya tulis ini kami selalu berusaha
mencari bentuk kata yang mendukung makan [sic] sentral/distribusi yang terbanyak sebagai
bahan dari daftar Swadesh.”

Kata makan dalam kutipan di atas sebenarya salah cetak; seharusnya makna. Namun, dalam
kutipan, penulis tidak boleh langsung memperbaiki kesalahan itu. Ia harus memberi catatan
bahwa ada kesalahan dan ia sekedar mengutip sesuai aslinya. Untuk karya-karya ilmiah
penggunaan sic dalam tanda segi empat yang ditempatkan langsung dibelakang kata atau
bagian yang bersangkutan, dirasakan lebih mantap.

3) Menghilangkan bagian kutipan

Dalam kutipan-kutipan diperkenankan pula menghilangkan bagian- bagian tertentu


dengan syarat bahwa penglihatan bagian itu tidak boleh mengakibatkan perubahan makna
aslinya atau makna keseluruhannya. Penghilangan bagian itu biasanya dinyatakan dengan
mempergunakan tiga titik spasi (…). Jika unsur yang dihilangkan itu terdapat pada akhir
sebuah kalimat, maka ketiga titik berspasi itu ditambah sesudah titik yang mengakhiri
kalimat itu. Bila bagian yang dihilangkan itu terdiri dari satu alinea atau lebih, maka
biasanya dinyatakan dengan titik berspasi sepanjang satu baris halaman. Bila ada tanda
kutip, maka titik-titik itu baik pada awal maupun pada akhir kutipan harus dimasukkan
dalam tanda kutip sebab unsur yang dihilangkan itu dianggap sebagai bagian dari kutipan.

*Contoh bagian kalimat yang dihilangkan :

Naskah asli

Demikian pula nilai sosial kata harus sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dalam
masyarakat, antara lain apakah ada kata-kata yang tabu, sakral, atau yang berkonotasi
lain.

Kutipan

“Demikian pula nilai sosial kata harus sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dalam
masyarakat, ….. .”

* Contoh bagian alinea yang dihilangkan :

Naskah asli
Kaidah sosial berhubungan erat dengan persyaratan kesesuaian pemilihan kata. Kata
yang digunakan harus sesuai dengan kesempatan atau situasi yang dimasuki. Pada situasi
resmi (formal) digunakan kata-kata baku, sedangkan pada situasi tidak resmi (nonformal)
dapat digunakan kata-kata nonbaku. Situasi masyarakat pendengar dan pembaca yang
menjadi sasaran harus diperhatikan, baik umurnya, golongannya, maupun
pendidikannya.

Kutipan

“Kaidah sosial berhubungan erat dengan persyaratan kesesuaian pemilihan kata. Kata
yang digunakan harus sesuai dengan kesempatan atau situasi yang dimasuki………….

F. Teknik Mengutip

Perbedaan antara kutipan langsung dan kutipan tidak langsung (kutipan isi) akan membawa
akibat yang berlainan pada saat memasukannya dalam teks. Begitu pula cara membuat
kutipan itu. Agar tiap-tiap jenis kutipan dapat dipahami dengan lebih jelas, perhatikanlah
cara-cara berikut :

1) Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris

Sebuah kutipan langsung yang panjangnya tidak lebih dari empat baris ketikan, akan
dimasukkan dalam teks dengan cara-cara sebagai berikut :

a. Kutipan itu diintegrasikan langsung dalam teks;

b. Kutipan itu diapit dengan tanda kutip;

c. Jarak antara baris dengan baris dua spasi;

d. Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukkan setengah spasi ke atas, atau
dalam tanda kurung di tempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor
halaman tempat terdapat kutipan itu.

Contoh :
Arti detugasi dapat kita lihat melalui batasan-batasan berikut : “Detugasi atau pemberian
merupakan sebuah bentuk yang bertalian dengan usaha para penulis untuk memberikan
perincian-perincian dari objek yang sedang dibicarakan” (Gorys, 1981 : 93).

2) Kutipan langsung yang lebih dari empat baris

Kutipan langsung yang panjangnya lebih dari empat baris ketikan ditulis dengan cara-
cara berikut :

a. Kutipan itu dipisahkan dari teks dengan jarak dua setengah spasi;
b. Jarak antara baris dengan baris kutipan satu spasi;
c. Kutipan itu dapat diapit atau tidak dengan tanda kutip;
d. Sesudah kutipan diberi nomor urut penunjukan setengah spasi ke atas, atau ditempatkan
dalam tanda kurung nama sigkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat
terdapat kutipan itu;
e. Seluruh kutipan dimasukkan ke dalam 5-7 ketikan; bila kutipan itu dimulai dengan
alinea baru, maka baris pertama dari kutipan itu dimasukkan ke dalam lagi 5-7 ketikan.

Contoh :

...........

“Suatu fikiran yang telah tersebar dengan luas sekali di kalangan orang banyak
yang menggambarkan buku-buku sebagai benda-benda tak berjiwa, tidak effektif [sic!],
serba damai yang pada tempatya sekali berada dalam kelindungan-kelindungan sejak dan
ketenangan akademis dari biara-biara dan universitas-universitas dan tempat-tempat
pengasingan dari yang lain yang jauh dari dunia yang jahat dan matrealistis ini" (Asrul
Sani, 1959:7).

3) Kutipan tak langsung


Dalam kutipan tak langsung biasanya inti atau sari pendapat itu yang dikemukakan.
Sebab itu, kutipan tak langsug tidak boleh mempergunakan tanda kutip. Beberapa syarat
harus diperhatikan untuk membuat kutipan tak langsung :

a. Kutipan itu diintegrasikan dengan teks;

b. Jarak antara baris dengan baris dua spasi;

c. Kutipan tidak dapat diapit dengan tanda kutip;

d. Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan spasi ke atas, atau dalam kurung
ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapat
kutipan itu.

Contoh

...........

Pertama-tama harus dibedakan dahulu atara kata ‘aksen’ dan ‘tekanan’. Dalam tata
istilah ilmu bahasa ‘aksen’ tidak sama dengan ‘tekanan’. Aksen lebih luas maknanya
daripada tekanan. Tata aksen dalam suatu bahasa memperbedakan suku-suku kata (yang
sama bentuk foneiksegmentalnya) dengan jalan titinada, kontur lagu, jangka bunyi, dan
tekanan. Dengan kata lain, tekanan itu hanya satu bagian dari kata aksen, di samping
unsur titinada, kontur dan jangka. (Hockett, 1955:43-66).
DAFTAR PUSTAKA

http://efi-nur-hidayah-fpk14.web.unair.ac.id/artikel_detail-115368-
Bahasa%20Indonesia-
Bibliografi,%20Daftar%20Pustaka,%20dan%20Referensi.html

http://rororizky.blogspot.co.id/2012/11/tugas-bahasa-indonesia-kutipan.html

http://akses-ilmu.blogspot.co.id/2013/03/definisi-dan-jenis-kutipan.html
PENUTUP

A. Kesimpulan

Istilah referensi berasal dari bahasa inggris yaitu refer to yang artinya to turn to far aid or
information “ berpaling atau merujuk kepada suatu untuk bantuan atau informasi “. Dengan demikian
yang dimaksud dengan layanan referensi adalah tindakan atau perilaku pustakawan secara terorganisir
memberikan bantuan jasa kepada pengguna atau mendapatkan informasi , data dengan menggunakan
sumber-sumber informasi referensi untuk keperluan study atau penelitian

Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang pengarang
atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia, artiket, laporan,
majalah, koran, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan misal
media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya sebagai
pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan. Kutipan terdiri dari:

1. Kutipan Langsung
2. Kutipan Tidak Langsung
PENGERTIAN REFERENSI

Istilah referensi berasal dari bahasa inggris yaitu refer to yang artinya to turn to far aid or information
“ berpaling atau merujuk kepada suatu untuk bantuan atau informasi “. Dengan demikian yang
dimaksud dengan layanan referensi adalah tindakan atau perilaku pustakawan secara terorganisir
memberikan bantuan jasa kepada pengguna atau mendapatkan informasi , data dengan menggunakan
sumber-sumber informasi referensi untuk keperluan study atau penelitian.

PENGERTIAN MENGUTIP

Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang penulis, baik yang
terdapat dalam buku, majalah, koran, kamus, ensiklopedi, artikel, internet, dan sumber
lainnya, ataupun berasal dari ucapan seorang tokoh. Pengertian lain dari Kutipan adalah
gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan
itu disebut mengutip. Kutipan digunakan untuk mendukung argumentasi penulis dalam
sebuah karangan.

Macam-Macam Kutipan

Terdapat beberapa jenis kutipan, antara lain adalah Kutipan langsung dan Kutipan Tidak langsung.
Disini saya akan mencoba menjelaskan jenis-jenis kutipan tersebut.

1. Kutipan Langsung adalah kutipan yang sama persis seperti kutipan aslinya, atau sumber
yang kita ambil untuk mengutip.

Disini kita sama sekali tidak boleh merubah atau menghilangkan kata atau kalimat dari
sumber kutipan kita.Kalaupun ada keraguan atau kesalahan dalam kutipan yang kita ambit
tersebut kita hanya dapat memandakannya dengan [sic!] yang menandakan kita mengutip
langsung tanpa ada editan dan kita tidak bertanggung jawab jika ada kesalahan dari kutipan
ynag kita ambil. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh
pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ]. Demikian juga kalau kita menyesuaikan
ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal
tersebut, missal [huruf miring dari pengutip],
Ada dua cara penerapan kutipan langsung dalam karya ilmiah.
a. Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris

1. Kutipan ditulis menyatu dengan teks

2. Jarak antara baris dengan baris dua spasi.

3. Kutipan diapit dengan tanda petik

4. Kutipan diikuti nama akhir pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman.

Salah satu contohnya ialah :

Mangkunegara (2007:86) menyatakan bahwa “benefit adalah nilai keuangan (moneter) langsung
untuk pegawai yang secara cepat dapat ditentukan”.

Kutipan ini ditulis dengan menggunakan tanda elipsis (…). Tanda ini digunakan untuk menghilangkan
bagian kalimat yang kurang diperlukan.

Contoh:
“Program benefit bertujuan untuk memperkecil turnover, meningkatkan modal kerja, dan
meningkatkan keamanan. …. Sedangkan program pelayanan adalah laporan tahunan untuk pegawai,
adanya tim olah raga, kamar tamu pegawai, kafetaria pegawai, surat kabar perusahaan, toko
perusahaan, discount (potongan harga) produk perusahaan, bantuan hukum, fasilitas ruing baca dan
perpustakaan, pemberian makan siang, adanya fasilitas medis, dokter perusahaan, tempat parkir,
ada program rekreasi atau darmawisata” (Mangkunegara, 2009:86).

Catatan:
Tanda kutipan tunggal (‘…’) digunakan di dalam tanda kutip (“…“), misalkan Kesimpulan dari
penelitian tersebut adalah “Ada hubungan yang erat antara rasa ‘PD’ seseorang dengan totalitas
pembacaan puisi.”

KESIMPULAN

Istilah referensi berasal dari bahasa inggris yaitu refer to yang artinya to turn to far aid or
information “ berpaling atau merujuk kepada suatu untuk bantuan atau informasi “. Dengan demikian
yang dimaksud dengan layanan referensi adalah tindakan atau perilaku pustakawan secara terorganisir
memberikan bantuan jasa kepada pengguna atau mendapatkan informasi , data dengan menggunakan
sumber-sumber informasi referensi untuk keperluan study atau penelitian

Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang pengarang
atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia, artiket, laporan,
majalah, koran, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan misal
media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya sebagai
pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan. Kutipan terdiri dari:

3. Kutipan Langsung
4. Kutipan Tidak Langsung

Anda mungkin juga menyukai