2|
berbagai kegiatan pertanian dan kebutuhan masyarakat,
namun lokasi sumber ini belum terinventarisasi dengan
baik sehingga langkah-langkah pengembangannya
belum terlaksana sehingga nampak seolah olah bahwa
wilayah kabupaten konawe kepulauan kekurangan air
baku. Berbagai upaya-upaya telah dilakukan pemerintah
setempat untuk memenuhi kebutuhan bagi masyarakat
setempat. Maka perlu kebijakan pembangunan yang
terpadu dan menyeluruh di berbagai sektor yaitu dalam
hal penyediaan air. Untuk itu melalui pemanfaatan air
permukaan, maka perlu dilakukan desain pemanfaatan
potensi tersebut meliputi pemetaan potensi, pembuatan
bangunan penyadap mata air, perpipaan, dan
penampungan dengan cara “ Pemetaan Potensi Sumber
Mata air Di Kabupaten Konawe Kepulauan”.
3|
1. Tersedianya informasi dan Peta sumber-
sumber Mata Air di Konawe Kepulauan;
2. Tersedianya informasi kualitas air bersih dan
air minum dari sumber Mata Air di Konawe
Kepulauan;
3. Tersedianya informasi Model Pengelolaan
dan Perlindungan Sumber Mata Air di
Konawe Kepulauan;
4|
a. Membuat program kerja (pola pikir) kegiatan
secara keseluruhan.
b. Memantapkan program kerja (pola pikir),
selaras dengan tujuan dan sasaran studi.
c. Menetapkan metode survey.
d. Menggali sumber-sumber data yang
berpeluang didatangi.
e. Melakukan studi literatur atas studi-studi
terdahulu dan terkait dengan wilayah studi.
f. Menyusun daftar sumber data, serta jenis
data yang diharapkan tersedia (survey
checklist).
g. Menyusun format pendataan untuk
pelaksanaan survey data sekunder.
h. Menyiapkan peralatan survey.
i. Menyusun jadwal kerja.
5|
b. Pengukuran penampang dan debit sumber
mata air.
c. Deskripsi kondisi tutupan lahan disekitar
lokasi sumber mata air.
Dokumentasi
Dalam metode dokumentasi ini akan dilakukan
pengumpulan data primer dan data sekunder.
Pengujian sampel insitu
Pengujian sampel insitu dilakukan untuk
mengetahui beberapa parameter fisik dan kimia
air yang akan digunakan untuk melakukan
indeks kualitas air. Kegiatan ini meliputi:
a. Pengukuran parameter fisika air seperti bau,
rasa, Suhu, Daya Hantar Listrik (DHL) dan
total dissolved solids (TDS)
b. Pengukuran parameter kimia seperti pH
Pengujian sampel eksitu (Laboratorium)
Pegujian sampel eksitu/laboratorium dilakukan
untuk melakukan uji kualitas air sesuai dengan
arahan Permenkes RI No. 416/Menkes/
Per/IX/1990 tentang Persyarattan Kualitas Air
Bersih.
5. Penyajian Data
Penyajian data dilakukan melalui analisis secara
deskripsi data yang telah dianalisis, baik data
sekunder maupun data primer.
6|
Perumusan model Pengelolaan dan Perlindungan
Sumber Mata Air.
terdiri atas:
a. Konsep Pengelolaan sumber mata air secara
berkesinambungan.
b. Konsep perlindungan sumber mata air
terintegrasi
c. Arah Kebijakan pengelolaan dan
perlindungan mata air
1. Laptop;
2. Alat Perekam;
3. GPS;
4. Buku;
5. Polpen;
6. Kamera
7|
7. Peralatan Sampling Air: botol sampel,
perangkat sample holder.
Bahan
Bahan yang digunakan untuk melakukan analisis
sampel air yakni: Asam Hydroklorida, kertas
saring whatman dan kertas pH
8|
- Melakukan pemetaan kondisi tutupan
lahan sekitar wilayah mata air.
- Melakukan interpretasi citra satelit di
wilayah sasaran.
- Digitalisasi data spasial di wilayah sumber
mata air
- Melakukan plotting koordinat sumber mata
air
- Menyiapkan program kerja dan
mengarahkan tim Surveyor dalam
pelaksanaan kegiatan dilapangan.
- Koordinasi dalam penentuan referensi yang
digunakan dengan direksi pekerjaan.
- Memeriksa data lapangan dan membantu
melakukan analisis data.
- Menghadiri diskusi dan memimpin asistensi
pengumpulan data.
2. Tenaga Pendukung
Untuk mendukung kelancaran pengambilan
data dan pengolahannya, diperlukan tenaga
penunjang yang teridiri dari tenaga
administrasi/keuangan, pengolah data,
pembantu lapangan, dan
9|
enumerator/surveyor. Ruang lingkup
pekerjaannya dimulai dari pengambilan
data/sampel di lapangan, tabulasi data sampai
pada penyusunan laporan.
10 |
d. Rekomendasi model Pengelolaan dan
Perlindungan Sumber Mata Air.
2. Konsep Laporan Akhir
Konsep Laporan Akhir selambat-lambatnya
diserahkan 75 (tujuh puluh lima) hari kalender
setelah diterbitkan SPMK. Konsep Laporan
Akhir untuk keperluan pembahasan dengan
Tim Teknis dan Stakeholders dalam suatu
Seminar Akhir. Konsep Laporan Akhir
disiapkan sebanyak 5 (lima) eksemplar.
3. Laporan Akhir
Laporan Akhir dibuat sebanyak 10 (sepuluh)
eksemplar, diserahkan 1 (satu) minggu setelah
pembahasan Seminar Akhir. Laporan tersebut
telah disempurnakan berdasarkan hasil
masukan dari peserta seminar akhir dengan
melampirkan laporan dalam bentuk CD
sebanyak 10 (sepuluh) keping.
Langara, 2018
PENGGUNA ANGGARAN (PA)
SELAKU
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN BAPPEDA
KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN,
11 |