PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan hutan
lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan atau pedesaan. Pemukiman
berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau hunian dan tempat kegiatan
yang
mendukung
4/1992).Perumahan
perikehidupan
adalah
dan
kelompok
penghidupan
rumah
yang
(UU
RI
berfungsi
No.
sebagai
pada
lokasi,
bagunan,
kualifikasi,
adaptasi,
manajemen,
ukuran dengan penataan tanah dan ruang, prasarana dan sarana lingkungan
terstuktur yang memungkinkan pelayanan dan pengelolaan yang optimal.
Namun, kawasan pemukiman tak luput dari berbagai permasalahan.
Salah satunya adalah masalah lingkungan. Maka dari itu, dibuatlah makalah ini
agar pembaca dapat mengathui permasalahan lingkungan hidup seputar daerah
pemukiman. Serta dapat mengetahui cara penanggulangannya.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat ditarik berdasarkan latar belakang diatas,
yaitu :
1. Faktor apa yang menyebabkan masalah lingkungan hidup daerah
permukiman ?
2. Apa dampak atau masalah yang diakibatkan ?
3. Bagaimana kriteria permukiman sehat menurut WHO ?
4. Bagaimana cara melindungi dan mengelola lingkungan hidup kawasan
permukiman ?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu :
1. Mengetahui faktor apa aja yang menyebabkan masalah lingkungan hidup
daerah permukiman.
2. Mengeathui dampak atau masalah yang diakibatkan.
3. Mengetahui kriteria permukiman sehat menurut WHO.
4. Mengetahui cara melindungi dan mengelola lingkungan hidup kawasan
permukiman.
D. Manfaat
Manfaat yang didapat dari makalah ini, yaitu :
1. Dapat mengetahui faktor apa aja yang menyebabkan masalah lingkungan
hidup daerah permukiman.
2. Dapat mengetahui dampak atau masalah yang diakibatkan.
3. Dapat mengetahui kriteria permukiman sehat menurut WHO.
4. Dapat mengetahui cara melindungi dan mengelola lingkungan hidup
kawasan permukiman.
BAB II
PEMBAHASAN
migran
(destination)
c. Faktor-faktor penghalang atau pengganggu (intervening factors)
d. Faktor-faktor yang berhubungan dengan individu migran.
Gambar 2. Pemukiman padat di kota Jakarta
Permasalahan
perumahan
sering
disebabkan
oleh
tidak
menguasai
sumber
daya
kunci
untuk
menopang
sektor
informal
pada
umumnya
10
11
12
kekeluargaan
Aktivitas dan jarak sosial yang lebih padat
Dikelompokkan oleh kepentingan
Kerawanan dan berdampak pada persaingan dan agresivitas
Keragaman pekerjaan baik dari sektor industri maupun sektor jasa.
Menurut Betrand (1987) Dalam (Darsono Wisadirana , 2005 : 23)
13
14
15
16
terlembaganya
sistem
penyelenggaraan
perumahan
dan
pemukiman
a. Secara umum sistem penyelenggaraan di bidang perumahan dan
permukiman masih belum mantap baik di tingkat pusat, wilayah,
maupun lokal, ditinjau dari segi sumber daya manusia, organisasi,
tata laksana, dan dukungan prasarana serta sarananya.
b. Belum mantapnya pelayanan dan akses terhadap hak atas tanah
untuk perumahan, khususnya bagi kelompok masyarakat miskin dan
berpendapatan rendah. Kapasitas pemerintah daerah juga masih
relatif
terbatas
untuk
dapat
melaksanakan
secara
efektif
lahan
secara
efisien
dan
pemanfaatan
lahan
yang
17
sita
jaminan
yang
masih
berlarut-larut.
Kondisi
ini
ikut
yang
efisien,
perlu
dihindari
intervensi
yang
perumahan.
c.
Belum tersedianya dana jangka panjang bagi pembiayaan
perumahan yang menyebabkan terjadinya mismatch pendanaan
dalam pengadaan perumahan. Di samping itu, sistem dan mekanisme
subsidi
perumahan
bagi
kelompok
masyarakat
miskin
dan
pembiayaan
perumahan
ke
dalam
sistem
perumahan
dan
berbagai
prasarana
dan
sarana
pendukung,
seperti
permukiman
kumuh
pertahunnya,
sehingga
luas
lokasi.
Adanya
perubahan
fungsi
lahan
untuk
19
20
perkembangan,
isu
strategis,
dan
permasalahan
demografi,
lingkungan,
dan
kebudayaan.
Disamping
itu,
21
22
23
nir/nonagraris di kota.
Dari sudut pandang seorang ilmuwan perilaku (behavioral
scientist) urbanisasi dilihat dari segi pentingnya atau sejauh mana
manusia itu dapat menyesuaikan diri terhadap situasi yang berubahubah baik yang disebabkan oleh kemajuan teknologi.
perilaku
yang
diselenggarakan
untuk
mewujudkan
lingkungan yang sehat, yaitu keadaan lingkungan yang bebas dari risiko
yang membahayakan kesehatan dan keselamatan hidup manusia. pada
kenyataanya
kesehatan
lingkungn
di
daerah
perkotaan
belum
24
Keputusan
Menteri
Kesehatan
(Kepmenkes)
25
26
mengganggu
kesehatan,
konstruksi
trotoar
tidak
pagar
pengaman,
lampu
penerangan,
jalan
tidak
menyilaukan mata;
d. Tersedia cukup air bersih sepanjang waktu dengan kualitas air yang
memenuhi persyaratan kesehatan;
e. Pengelolaan pembuangan tinja dan limbah rumah tangga harus
memenuhi persyaratan kesehatan
f. Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi
syarat kesehatan;
g. Memiliki akses terhadap sarana pelayanan kesehatan, komunikasi,
tempat kerja, tempat hiburan, tempat pendidikan, kesenian, dan lain
sebagainya;
h. Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan penghuninya;
i. Tempat pengelolaan makanan (TPM) harus menjamin tidak terjadi
kontaminasi makanan yang dapat menimbulkan keracunan.
5. Vektor penyakit
a. Indeks lalat harus memenuhi syarat;
b. Indeks jentik nyamuk dibawah 5%.
6. Penghijauan
Pepohonan untuk penghijauan lingkungan pemukiman merupakan
pelindung dan juga berfungsi untuk kesejukan, keindahan dan
kelestarian alam. Adapun ketentuan persyaratan kesehatan rumah
tinggal menurut Kepmenkes No. 829/Menkes/SK/VII/1999 adalah
sebagai berikut :
a. Bahan bangunan
1) Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan bahan yang
dapat membahayakan kesehatan, an tara lain : debu total kurang
dari 150 mg/m2 , asbestos kurang dari 0,5 serat/m3 per 24 jam,
plumbum (Pb) kurang dari 300 mg/kg bahan;
2) Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan
berkembangnya mikroorganisme patogen.
b. Komponen dan penataan ruangan
1) Lantai kedap air dan mudah dibersihkan;
27
28
29
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Permasalahan lingkungan sektor pemukiman dapat terjadi karena di
sebabkan oleh beberapa fakto yaitu :
a. Belum terlembaganya sistem penyelenggaraan perumahan dan
pemukiman
b. rendahnya tingkat pemenuhan kebutuhan rumah yang layak dan
terjangkau
B. Saran
1. Sebaiknya kita sebagai masyarakat harus bisa memperhatikan lingkungan
sekitar kita , memedulikan lingkungan sekitar dengan cara merawatnya ,
dan tidak membuang sampah sembarangan
2. Pemerintah selain memberikan rumah susun juga harus memberikan
lapangan pekerjaan bagi mereka yang belum punya pekerjaan. Dan
30
31