Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ESAI EPIDEMIOLOGI MOLEKULER

Dosen Pengampu : Dr. Sayono,SKM, M.Kes (Epid)

Oleh :
Iis Faridah (A2A218012)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SEMARANG
2019
PENTINGNYA METODE MOLEKULER PADA RANAH EPIDEMIOLOGI

Banyaknya pola penyakit yang mengikuti arus migrasi penduduk, menyebabkan


penyebaran penyakit yang sulit untuk di kontrol dan menambah beban penyakit baru bagi daerah
tersebut. Adanya faktor lingkungan yang mendukung perkembangbiakan penyakit juga
mengambil peran yang cukup penting pada penyebaran penyakit. Salah satu penyakit yang
disebabkan migrasi penduduk adalah malaria import.

Malaria import adalah malaria yang di bawa oleh penduduk atau masyarakat atau orang
yang berpergian dari wilayah endemis dan tanpa sadar membawa penyakit malaria di dalam
tubuhnya ke daerah asal atau non endemis. Kemudian penyakit malaria tersebut menyebar melalui
vektor nyamuk anopheles yang berada di sekitar penderita yang menggigit manusia sehat lainnya.
Nyamuk anopheles tidak hanya menjadi vektor untuk penyakit malaria tetapi dapat menjadi vektor
penyakit filariasis.

Meski ukuran tubuh nyamuk sangat kecil, tetapi dapat mengakibatkan tingkat kesakitan
dan kematian cukup tinggi di dunia. Tidak hanya nyamuk anopheles saja yang dapat bersifat
sebagai tular vektor tetapi nyamuk lainnya pun dapat menyebabkan penyakit – penyakit berbahaya
seperti nyamuk Aedes, nyamuk Mansonia, dan nyamuk Culex, dapat menjadi tular vektor untuk
penyakit filariasis, chikungunya, demam berdarah dengue (DBD), dan radang akut susunan saraf
( Japanese enchepalitis ) yang masih sering terjadi di Indonesia dan daerah tropis lainnya.

Pemberantasan terhadap tular vektor ini sudah di lakukan dengan berbagai macam cara
seperti dengan cara kimiawi menggunakan insektisida ,upaya pengelolaan lingkungan,
penggunaan musuh alami vektor, pencegahan kontak orang dengan vektor agar terhindar dari
penularan penyakit, dan metode terbaru yaitu metode serangga mandul dan metode Release of
Insects Carrying Dominant Lethal (RIDL).
Di Indonesia metode pengendalian vektor yang menjadi pilihan utama masyarakat pada
umunya ialah penggunaan insektisida. Karena terlalu seringnya nyamuk terpapar dengan
insektisida menyebabkan nyamuk berevolusi. Nyamuk seperti serangga pada umumnya
mempunyai sifat yang mudah berubah (revolusioner). Perubahan ini merupakan salah satu bentuk
respons nyamuk terhadap tekanan dari lingkungan. Kemampuan berubah atau merespons keadaan
lingkungan tempat kehidupan menyebabkan nyamuk mempunyai kemampuan bertahan hidup
yang lebih baik dari makhluk lain yang lebih kompleks. Perubahan genetik pada nyamuk dapat di
Analisa menggunakan teknik Polymerase Chain Reaction (PCR). Polymerase chain reaction
(PCR) adalah suatu Teknik sintesis dan amplifikasi DNA secara in vitro. Teknik PCR juga dapat
digunakan dalam metode Release of Insects Carrying Dominant Lethal (RIDL) karena metode ini
memanfaatkan rekayasa genetika untuk menghasilkan nyamuk yang memiliki gen letal dominan.
Strain ini membawa gen yang mencegah metamorfosis nyamuk Aedes aegypti tepatnya dari tahap
larva menuju pupa. Metode PCR juga dapat diguanakan dalam mendeteksi penyakit tertentu pada
manusia.
Pada era modern sekarang penggunaan alat PCR sangat diperlukan dalam ranah kesehatan
masyarakat khususnya pemberantasan dan pengendalian vektor penyakit. Diharapkan dengan
kemajuan teknologi ini dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tular
vektor di Indonesia.
Referensi Pustaka
Asep prasetiawan.(2019). Pengaruh Faktor Mobilitas Dan Perilaku Terhadap Kejadian
Malaria Impor Di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek. Juenal kesehatan lingkungan, vol
11 (2) : 91-98
Lasbudi Pertama Ambarita.(2015). Pengendalian Nyamuk Vektor Menggunakan Teknik
Serangga Mandul (TSM). BALABA Vol.11 (2) : 111-118
Josua Tumpal Halomoan, Jhons Fatriyadi Suwandi. (2017). Vector Control of Dengue
Virus Using Release of Insect Carrying Dominant Lethal (RIDL) Method. Majority, Vol 6 (1) :
46-50
Republika.co.id. berbagai penyakit bersumber nyamuk.
https://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/16/02/17/o2o4w3384-berbagai-
penyakit-ini-bersumber-dari-nyamuk [ di akses pada 27 november 2019 ]

Anda mungkin juga menyukai