Anda di halaman 1dari 13

SEJARAH TIMBULNYA PERMASALAHAN LINGKUNGAN

BAB II

PEMBAHASAN

A.Masalah Lingkungan

Masalah lingkungan adalah aspek negatif dari aktivitas manusia terhadap lingkungan
biofisik. Environmentalisme, sebuah gerakan sosial dan lingkungan yang dimulai pada tahun 1960,
yang fokus pada penempatan masalah lingkungan melalui advokasi, edukasi, dan aktivisme.

Masalah lingkungan terbaru saat ini yaitu perubahan iklim, polusi, dan hilangnya sumber daya
alam. Tingkat pemahaman terhadap bumi saat ini telah meningkat melalui sains terutama aplikasi
dari metode sains. Sains lingkungan saat ini adalah studi akademik multidisipliner yang diajarkan dan
menjadi bahan penelitian di berbagai universitas di seluruh dunia. disisi lain, dampak kemajuan IPTEK
dapat mengakibatkan rusaknya lingkungan & ketidakseimbangan ekosistem. Kerusakan yang tampak
nyata adalah kerusakan hutan akibat penebangan, & kerusakan lingkungan akibat pencemaran, yang
sebagian besar terjadi karena ulah / perbuatan manusia yang tidak bertanggung jawab.

B. Kegiatan Manusia

· Kegiatan Manusia Yang Berdampak Negatif

- Penebangan Hutan : kegiatan manusia yang membabad habis pohon-pohon didalam hutan
tanpa mereboisasinya kembali yang akan di ambil kayunya untuk dikomersilkan.

Kita tahu jika hutan memiliki fungsi yg sangat penting bagi bumi ini, yaitu:

 Pengatur suhu lingkungan & kelembaban serta pengatur cadangan air

 Mencegah erosi, mengurangi kecepatan angin & tempat hidup satwa liar

 Penyedia oksigen & berperan sebagai produsen bagi kehidupan makhluk lain
Dan sebagai Paru -Paru Bumi.

Apa yang akan terjadi jika hutan kita rusak ?

Jika hutan rusak maka terjadi perubahan iklim global & bencana alam, seperti: Banjir, tanah longsor,
badai, angin topan & mungkin suatu saat bencana alam ini akan menjadi pemandangan yang biasa
terjadi disekitar kita. Bahkan saat ini pun bencana alam semkin sering dan semakin banyak terjadi
diseluruh penjuru dunia
- Pencemaran Liar

Pencemaran Air : diakibatkan oleh limbah industri yang mengandung zat kimia berbahaya dan
beracun ,dapat juga berasal dari limbah rumah tangga(sisa makanan,sisa deterjen ,D.L.L) Jika
pencemaran air terjadi dapat menyebabkan hal-hal sbb :
Ekosistem air terganggu,air tidak layak konsumsi ,dan dapat menyebabkan kelainan pada tubuh
manusia karena penggunaan logam berat(Pb,Cd&Hg).

- Pencemaran Udara

Udara yang erat hubungannya denan atmosfer yakni lapisan udara yg mengitari bumi yg membentang
sampai ketinggian 400 km. Atmosfer terdiri dari be2rapa lapisan yaitu:

1. Troposfer ( tempat terjadinya peristiwa cuaca )

2. Stratosfer ( lapisan ozon terdapat disini )

Tetapi karena penggunaan bahan-bahan tertentu dapat menyebabkan pencemaran udara dan
rusaknya susunan atmosfer misal'y penggunaan CFC (Chloro fluoro carbon) dalam alat pendingin yg
dapat menyebabkan rusak'y ozon selain itu Penggunaan zat/bahan ada yg b'dampak t'hadap
peningkatan suhu dibumi secara menyeluruh yg menyababkan perubahan iklim & permukaan air laut
yg disebut pemanasan global. Akibat Pemanasan Global :

1. Ozon- Ozon Berlubang

2. Iklim Tidak Menentu

3. Hujan asam

Pencegahan Kerusakan Hutan bisa dilakukan dengan cara:

 Melakukan Reboisasi Hutan

 Melakukan Pencegahan Penebangan Liar

 Diberlakukan'y UU Pembalakan Liar & Perusakan Lingkungan

 Ada'y Sanksi bagi Para Pembalak Liar

Pencegahan Pencamaran Lingkungan bisa dilakukan dengan cara:

 Pengolahan Limbah Industri secara Benar

 Perawatan Lingkungan secara Teratur & Menyeluruh

 Pemanfaatan Lingkungan Hidup


· Kegiatan Manusia Yang Berdampak Positif

1. Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan bijaksana terutama SDA yang
tidak dapat diperbaharui;

2. Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keaneka jenis flora serta
untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir;

3. Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan pencemar yang
terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang batasnya;

BAB III

KESIMPULAN

lingkungan juga berfungsi sebagai paru-paru bumi. Jika salah satu lingkungan kita rusak, maka akan
terjadi ketidakseimbangan di muka bumi ini seperti terjadinya bencana alam, rusaknya populasi
mahluk hidup, dan lainnya.

Salah satunya usaha menjaga lingukangan yaitu tidak membuang sampah sembarangan,
menggunakan energi secukupnya, tidak menebang pohon sembarangan/penebangan liar dan lainnya.

Mengidentifikasi masalah lingkungan global,regional,nasional dan lokal

Masalah lingkungan mulai ramai dibicarakan sejak diselenggarakannya Konferensi PBB tentang
Lingkungan Hiudp di Stockholm, Swedia, pada tanggal 15 Juni 1972. Di Indonesia, tonggak sejarah
masalah lingkungan hidup dimulai dengan diselenggarakannya Seminar Pengelolaan Lingkungan Hidup
dan Pembangunan Nasional oleh Universitas Pajajaran Bandung pada tanggal 15 – 18 Mei 1972. Faktor
terpenting dalam permasalahan lingkungan adalah besarnya populasi manusia (laju pertumbuhan
penduduk). Pertumbuhan penduduk yang pesat menimbulkan tantangan yang dicoba diatasi dengan
pembangunan dan industrialisasi. Namun industrialisasi disamping mempercepat persediaan segala
kebutuhan hdup manusia juga memberi dampak negatif terhadap manusia akibat terjadinya
pencemaran lingkungan.

A. Isu Lingkungan Lokal

Kalimantan terkenal dengan potensi alam dan potensi wisata alam kini keadaanya sangat
memprihatinkan. Eksploitasi tambang yang berlebihan, perubahan fungsi hutan menjadi perkebunan
kelapa sawit, kebakaran hutan serta isu lingkungan lain dituding menjadi penyebab utama. Kalimantan
Barat sendiri tidak lepas dari akibat kerusakan lingkungan tersebut. Berikut beberapa isu lingkungan di
Kalimantan Barat :
1. Kebakaran Hutan Di Kubu Raya

Kebakaran lahan di Kalimantan Barat, semakin meluas dan terjadi hampir di setiap saat di beberapa
lokasi berbeda. Namun, kabut asap dari kebakaran lahan belum menganggu aktivitas penerbangan

Lokasi kebakaran lahan berada di Kota Pontianak dan sekitarnya. Kejadian ini berlangsung sporadis dan
dalam waktu yang hampir bersamaan di setiap lokasi. Pemicu kebakaran diduga berasal dari aktivitas
pembukaan lahan pertanian.

Dampak Kebakaran Hutan Terhadap Sosial, Budaya dan Ekonomi :

1) Hilangnya sejumlah mata pencaharian masyarakat di dan sekitar hutan

2) Terganggunya aktivitas sehari-hari

3) Peningkatan jumlah Hama

4) Terganggunya kesehatan

5) Produktivitas menurun

2. Sampah Di Kota Pontianak

Sampah di kota pontianak sangat meresahkan warga karena tempat pembuangan nya yang belum juga
tertata rapi dengan bau yang sangat menggangu serta masih kurang nya kesadaran masyrakat akan
sampah, contoh : sungai, parit, tepi jalan

Dampak negatif sampah :

 Dampak terhadap Kesehatan.

Diakibatkan karena Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang
tidak terkontrol). terjangkitnya penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang
berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum, penyakit demam
berdarah dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.

 Dampak terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi

Dampaknya akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat. Pembuangan
sampah padat ke badan air menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan
umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain. Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh
pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air.
Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang
sampahnya di jalan.
3. Penggunaan Pestisida Berlebihan di Putusibau

Pestisida secara harfiah berarti pembunuh hama, berasal dari kata pest dan sida. Pest meliputi hama
penyakit secara luas, sedangkan sida berasal dari kata “caedo” yang berarti membunuh. Pada umumnya
pestisida, terutama pestisida sintesis adalah biosida yang tidak saja bersifat racun terhadap jasad
pengganggu sasaran. Tetapi juga dapat bersifat racun terhadap manusia dan jasad
bukan target termasuk tanaman, ternak dan organisma berguna lainnya.

Di kalimantan Barat penggunaan pestisida sudah lama digunakan dan mencemari sungai terutama
sungai kapuas, sungai yang sudah tidak aman lagi untuk diminum bahkan juga untuk
mandi,sebagaimana kita ketahui bahwa kalimantan barat terkenal dengan seribu sungai. Ini disebabkan
kurang adanya penyuluhan dari pemerintah ke masyrakat tentang penggunaan pestisida

4. Penebangan Liar Hutan di Kota Singkawang

Jika hutan itu terbuka dalam hamparan yang luas seperti pasca eksploitasi HPH, penebangan hutan,
dengan kerapatan dibawah 50 persen maka akan mudah terbakar. Akibatnya dedaunan busuk dengan
humus yang tebal, ranting dan dahan yang kering lekang sehingga dengan pemantik kecil saja kawasan
ini segera terbakar. Keadaan hutan yang sudah longgar, pohon-pohon besar dan kecil ditebang dan tidak
ada regenerasi berdampak pada perairan terutama anak-anak sungai akan banjir besar dan menerima
debit air yang melebihi kapasitas normal. seperti banjir di Sepauk, Kabupaten Sintang tahun 2010.
Sedangkan di musim kemarau persediaan air sangat kurang. Yang kita khawatirkan jika musim hujan tiba
dengan curah hujan sangat tinggi yang merupakan siklus sepuluh tahunan maka air akan tertumpuk di
daerah muara.

5. Pengerukan Tanah Berlebihan Di Kota Singkawang

Mengeruk tanah di perbukitan dan tidak menanam pohon sebagai penyangga tanah di kota Singkawang
telah banyak di temukan bukit-bukit yang tanahnya sudah siap mendatangkan bencana seperti bencana
banjir, tanah longsor, banjir bandang, angin puting beliung, dan lain sebagainya. Bencana itu disebabkan
oleh keserakahan dan kepongahan manusia yang senantiasa mengeksploitasi hutan demi mengeruk
keuntungan sebesar-besarnya. Hampir seluruh kabupaten yang ada di Provinsi Kaliman Barat
mempunyai permasalah lingkungan seperti di kabupaten Ketapang, contohnya Pertambangan emas
ilegal, penebangan pohon ilegal (Ilegal loging), Penangkapan Ikan menggunakan pukat harimau dan trol,
pembakaran hutan, peluasan areal lahan sawit dan permasalahan lainnya.

Dari wacana di atas dapat disimpulkan penyebab dan dampak lingkungan lokal :

1. Kekeringan : kekeringan adalah kekurangan air yang terjadi akibat sumber air tidak dapat
menyediakan kebutuhan air bagi manusia dan makhluk hidup yang lainnya. Dampak:
menyebabkan ganggungan kesehatan, keterancaman pangan.

2. Banjir : merupakan fenomena alam ketika sungai tidak dapat menampung limpahan air hujan
karena proses influasi mengalami penurunan. Itu semua dapat terjadi karena hijauan penahan
air larian berkurang. Dampak: ganggungan kesehatan, penyakit kulit, aktivitas manusia
terhambat, penurunan produktifitas pangan, dll.

3. Longsor : adalah terkikisnya daratan oleh air larian karena penahan air berkurang.

Dampaknya : terjadi kerusakan tempat tinggal, ladang, sawah, mengganggu perekonomian dan kegiatan
transportasi

4. Erosi pantai : terkikisnya lahan daratan pantai akibat gelombang air laut. Dampak :
menyebabkan kerusakan tempat tinggal dan hilangnya potensi ekonomi seperti kegiatan
pariwisata.

5. Instrusi Air Laut : air laut (asin) mengisi ruang bawah tanah telah banyak digunakan oleh
manusia dan tidak adanya tahanan instrusi air laut seperti kawasan mangrove. Dampaknya:
terjadinya kekurangan stok air tawar, dan mengganggu kesehatan.

B. Isu Lingkungan Nasional

Di Indonesia, tonggak sejarah masalah lingkungan hidup dimulai dengan diselenggarakannya Seminar
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pembangunan Nasional oleh Universitas Pajajaran Bandung pada
tanggal 15 – 18 Mei 1972. salah satunya yaitu masalah mengenai lingkungan hidup seperti kemerosotan
atau degradasi yang terjadi di berbagai daerah. Secara garis besar komponen lingkungan dapat dibagi
menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok biotik (flora darat dan air, fauna darat dan air), kelompok abiotik
( sawah, air dan udara) dan kelompok kultur (ekonomi, sosial, budaya serta kesehatan masyarakat).

Pengetahuan tentang hubungan antara jenis lingkungan sangat penting agar dapat menanggulangi
permasalahan lingkungan secara terpada dan tuntas.

contoh apabila ada penumpukan sampah dikota maka permasalahan ini diselesaikan dengan cara
mengangkut dan membuangnya ke lembah yang jauh dari pusat kota, maka hal ini tidak memecahkan
permasalahan melainkan menimbulkan permasalahan seperti pencemaran air tanah, udara,
bertambahnya jumlah lalat, tikus dan bau yang merusak, pemandangan yang tidak mengenakan.
Akibatnya menderita interaksi antara lingkungan dan manusia yang akhirnya menderita kesehatan.

kegiatan pembangunan terutama di bidang industri yang banyak menimbulkan dampak negatif
merugikan masyarakat. Masalah lingkungan hidup adalah merupakan masalah yang komplek dan harus
diselesaikan dengan berbagai pendekatan multidisipliner.

Keadaan kesehatan lingkungan di Indonesia masih merupakan hal yang perlu mendapaat perhatian
,menyebabkan status kesehatan masyarakat berubah seperti: Peledakan penduduk, penyediaan air
bersih, pengolalaan sampah, pembuangan air limbah penggunaan pestisida, masalah gizi, masalah
pemukiman, pelayanan kesehatan, ketersediaan obat, populasi udara, abrasi pantai, penggundulan
hutan dan banyak lagi permasalahan yang dapat menimbulkan satu model penyakit.
Jumlah penduduk yang sangat besar 19.000 juta harus benar-benar ditangani. Masalah pemukiman
sangat penting diperhatikan.

Dalam lingkungan hidup di Indonesia, banyak terjadi permasalahan di sungai, laut, tanah dan hutan
yaitu sebagai berikut:

1) Pencemaran Sungai dan laut

tercemar karna kegiatan manusia seperti penggunaan bahan logam berat, pembuangan limbah cair
kapal dan pemanfaatan air panas. Secara biologis, fisik dan kimia senyawa seperti logam tidak dapat
dihancurkan. Di berbagai sektor industri dan rumah tangga seperti pemakaian bahan-bahan dari plastik.

2) Pencemaran Tanah

Terjadi apabila penggunaan secara berlebihan terhadap pupuk dan bahan pestisida. cirinya yaitu
perubahan tanah menjadi kering dan keras, hal ini disebabkan oleh jumlah kandungan garam yang
sangat besar yang terdapat di dalam tanah. Selain itu, juga dapat disebabkan oleh sampah plastik karena
umumnya sampah plastik tidak mengalami proses penghancuran secara sempurna.

3) Pencemaran Hutan

Salah satu contoh adalah adanya penebangan secara liar. Jika dilakukan terus-menerus dapat
mengakibatkan penggundulan hutan. Faktor lingkungan yang mempengaruhi status kesehatan dapat
berasal dari lingkungan pemukiman, lingkungan sosial, linkungan rekreasi, lingkungan kerja.

Adapun permasalahan lingkungan yang sedang dihadapi di Indonesia dengan penyebab dan dampak
lingkungan Nasional yaitu :

1. Kebaran Hutan : bermaksut pembukaan lahan untuk perkembunan. Dampaknya: memeberi


kontribusi CO2 di udara, hilangnya keaneragaman hayati, asap yang dihasilkan dapat
mengganggu kesehatan dan asapnya bisa berdampak kenegra lain

2. Pencemaran minyak lepas pantai : hasil ekploitasi minyak bumi diangkut oleh kapal tanker ke
tempat pengolahan minyak bumi. diakibatkan oleh sistem penampungan yang bocor atau kapal
tenggelam yang menyebankan lepasnya minyak ke perairan. Dampak : limbah dapat tersebar
tergantung gelombang air laut. Dapat berdampak kebeberapa negara, akibatnya tertutupnya
lapisan permukaan laut yang menyebabkan penetrasi matahari berkurng menyebabkan
fotosintesis terganggu, pengikatan oksigen, dan dapat menyebabkan kematian organisme laut.

C. Isu Lingkungan Global

Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa lapisan ozon kini semakin menipis. Dengan terus
menipisnya lapisan itu, sangat dikhawatirkan bila lapisan ini tidak ada atau menghilang sama sekali dari
alam semesta. Tanpa lapisan ozon akibat negatif yang akan menimpa, antara lain: penyakit-penyakit
akan menyebar secara menjadi-jadi, cuaca tidak menentu, pemanasan global, bahkan hilangnya suatu
daerah karena akan mencairnya es yang ada di kutub Utara dan Selatan. Peningkatan emisi CO2 yang
menyertai konsumsi bahan bakar fosil dan pemanasan global berakibat pada memburuknya kualitas air,
meningkatnya limbah akibat perubahan gaya hidup, dan lain-lain.

Sekarang ini, pemanasan global merupakan masalah yang paling menarik perhatian yang menyebabkan
peningkatan suhu, perubahan iklim, meningkatnya permukaan air laut, dan perubahan ekologi yang
memberikan pengaruh besar kepada dasar eksistensi manusia. Selain itu, masalah kerusakan lapisan
ozon, hujan asam, oksidan fotokimia, dan lain-lain memberikan pengaruh kepada kesehatan dan
lingkungan udara, air dan tanah dll.

Salah satu masalah lingkungan adalah limbah yang dihasilkan dari kegiatan sosial ekonomi saat ini,
berupa produksi, konsumsi, limbah skala besar.

a. Pemanasan global

Bumi menerima energi yang dipancarkan oleh matahari dan menjadi hangat, dan menjadi dingin karena
melepaskan energi ke ruang angkasa. Tetapi jika konsentrasi gas di udara (gas rumah kaca) yang
berfungsi mencegah lepasnya energi ke ruang angkasa meningkat, maka terjadilah ketidakseimbangan
dan suhu permukaan bumi akan meningkat. Peningkatan suhu menyebabkan perubahan iklim dan
meningkatnya permukaan air laut.. Inilah yang disebut masalah pemanasan global. IPCC dengan WMO
sebagai forum diskusi tingkat pemerintah mengenai masalah pemanasan global bersama United Nations
Environmental Programs (UNEP) melaporkan bahwa 64% di antara gas rumah kaca adalah CO2. Oleh
karena sekitar 80% jumlah CO2 yang dihasilkan berasal dari konsumsi bahan bakar fosil, maka
pengurangan CO2 menjadi topik yang penting. Sudah terlihat bahwa pemanasan global berakibat pada
meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca meningkatnya suhu rata-rata bumi dan meningkatnya
permukaan air laut

. Berikut ini pengaruh pemanasan tersebut berdasarkan laporan ke-2 IPCC.

1) Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca

Konsentrasi gas rumah kaca di udara konstan pada masa sebelum revolusi industri di pertengahan tahun
1700-an, kemudian meningkat sesudah revolusi industri, dan meningkat sangat pesat pada akhir-akhir
ini. Menurut IPCC, konsentrasi CO2 pada masa sebelum revolusi industri sebesar 280 ppmv menjadi 358
ppmv pada tahun 1994 (ppmv = satu per sejuta bagian, perbandingan volume). Penyebabnya adalah
aktivitas manusia yang pemanfaatan bahan bakar fosil, perubahan pola penggunaan tanah dan
pertanian.

2) Perubahan iklim dan peningkatan permukaan air laut

Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akan meningkatkan suhu rata-rata bumi, dan peningkatan suhu
udara membuat permukaan air laut meningkat melalui pemuaian air laut, pelelehan es di kutub atau di
gunung tinggi. Sejak memasuki abad ini, dari data diketahui jumlah gunung es semakin berkurang, dan
terlihat adanya perubahan yang dapat menjadi masalah serius seperti gejala suhu tinggi ekstrim,
meningkatnya kemungkinan banjir dan kekeringan. Menurut IPCC, suhu bumi rata-rata meningkat 0,3 –
0,6 oC sejak akhir abad 19 dan permukaan air laut meningkat 10 – 25 cm selama 100 tahun terakhir.
Diperkirakan pada tahun 2100 suhu udara rata-rata seluruh bumi meningkat 2 oC dibanding tahun 1990,
permukaan air laut akan naik 50 cm, dan sesudah tahun itupun suhu akan terus meningkat. Selain itu,
walaupun misalnya peningkatan konsentrasi gas rumah kaca dapat dihentikan sampai akhir abad 21,
diperkirakan bahwa peningkatan suhu dan meningginya air laut akan terus berlanjut.

Peningkatan permukaan air laut dan iklim yang menjadi ekstrim menimbulkan kekhawatiran
meningkatnya banjir dan gelombang pasang di daerah pantai. Misalnya permukaan air laut meningkat
50 cm, jika tidak dilakukan tindakan pencegahan maka populasi dunia yang rentan terhadap gelombang
pasang diperkirakan akan meningkat dari jumlah saat ini 46 juta orang menjadi 92 juta orang.

3) Iklim abnormal

Akibat peningkatan suhu rata-rata bumi, tempat turun hujan menjadi berubah, diperkirakan curah hujan
dan kekeringan menjadi ekstrim, dan kemungkinan terjadinya badai meningkat. Akhir-akhir ini, iklim
abnormal berupa suhu tinggi yang tidak biasa, banjir, kekeringan, dan lain-lain

4) Efek terhadap kesehatan

penderita penyakit menular seperti malaria, demam kuning, dan lain-lain akan meningkat. Menurut
IPCC, diperkirakan dengan meningkatnya suhu 3,5 oC saja ada peningkatan penderita malaria sekitar 5 –
8 juta orang per tahun.

5) Efek terhadap ekologi

Menurut IPCC, apabila iklim abnormal dan peningkatan kerusakan tidak dipikirkanakan terjadi
perbedaan pasokan yang sangat besar antara satu tempat dengan tempat lain karena ada wilayah yang
mengalami peningkatan produksi dan ada wilayah yang mengalami penurunan produksi. Di daerah
tropis dan sub-tropis, di satu sisi ada peningkatan populasi, jumlah produksi bahan pangan berkurang,
ada bahaya meningkatnya kelaparan dan pengungsian di wilayah miskin yang mencakup wilayah kering
dan setengah kering.

b. Kerusakan lapisan ozon

lapisan ozon berfungsi sebagai penyerap sebagian besar sinar ultra violet yang berbahaya bagi manusia,
maka apabila lapisan ozon rusak jumlah sinar ultra violet yang mencapai bumi akan meningkat dan ini
akan memberikan efek buruk kepada kesehatan manusia dan ekologi. seperti kanker kulit, katarak,
menurunnya kekebalan dan efek buruk terhadap tumbuhan darat dan ekologi air. Akhir-akhir ini mulai
terlihat gejala yang disebut lubang ozon, yaitu menipisnya lapisan ozon di stratosfir di atas kutub
selatan.

c. Hujan asam

Hujan asam adalah air hujan, embun dan salju yang memiliki tingkat keasaman tinggi (pH rendah) akibat
terlarutnya asam sulfat dan asam nitrat. Ini disebabkan terutama karena emisi SOx dan NOx dari
pembakaran bahan bakar fosil ke udara. Akibat hujan asam ini air di atas bumi seperti air danau dan air
sungai menjadi asam ini memberikan pengaruh kepada berbagai jenis ikan, hutan, karena tanah menjadi
asam, juga secara langsung menempel pada bangunan kayu atau warisan budaya yang menyebabkan
rusaknya bangunan tersebut

Di Amerika,Eropa dan jepan hujan asam sudah lebih dahulu menjadi masalah, terdapat laporan
mengenai air danau yang menjadi asam, berkurangnya luas hutan, matinya ikan-ikan, dan lain-lain
akibat hujan asam.

d. Oksidan fotokimia (Photochemistry Oxidant)

berasal dari pabrik dan kendaraan bermotor. ini menjadi penyebab terjadinya kabut fotokimia
(photochemistry smog). Oksidan fotokimia memiliki sifat pengasaman yang tinggi, dalam konsentrasi
tinggi memberikan rangsangan pada mata atau tenggorokan, memberikan pengaruh kepada organ
pernafasan, dan juga kepada produk pertanian.

Dari wacana di atas dapat disimpulkan penyebab dan dampak lingkungan lokal :

1. Pemanasan Global : Pemanasan Global / Global Warming pada dasarnya merupakan fenomena
peningkatan temperature global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca yang
disebabkan oleh meningkatnya emesi gas karbondioksida, metana, dinitrooksida, dan CFC
sehingga energy matahari tertangkap dalam atmosfer bumi. Dampak bagi lingkungan biogeofisik
: pelelehan es di kutub, kenaikan mutu air laut, perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan
banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna, migrasi fauna dan hama penyakit. Dampak
bagi aktiitas sosial ekonomi masyarakat: gangguan pada pesisir dan kota pantai, gangguang
terhadap prasarana fungsi jalan, pelabuhan dan bandara. Gangguan terhadap pemukiman
penduduk, ganggungan produktifitas pertanian. Peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit

2. Penipisan Lapisan Ozon : Dampak bagi makhluk hidup: lebih banyak kasus kanker kulit
melanoma yang bisa menyebabkan kematian, meningkatkan kasus katarak pada mata dan
kanker mata, menghambat daya kebal pada manusia (imun), penurunan produksi tanaman
jagung, kenaikan suhu udara dan kematian pada hewan liar, dll.

3. Hujan Asam : Proses revolusi industri mengakibatkan timbulnya zat pencemaran udara. bereaksi
dengan air hujan dan turun menjadi senyawa asam. Dampaknya : proses korosi menjadi lebih
cepat, iritasi pada kulit, sistem pernafasan, menyebabkan pengasaman pada tanah.

4. Pertumbuhan populasi : Dampaknya: terjadinya pertumbuhan penduduk akan menyebabkan


meningkatnya kebutuhan sumber daya alam dan ruang.

5. Desertifikasi : merupakan penggurunan, menurunkan kempampuan daratan penyabnya seperti


kekeringan dan banjir. Dampak : awalnya berdampak local namun sekarang isu lingkungan
sudah berdampak global dan menyebabkan semakin meningkatnya lahan kritis di muka bumi
sehingga penangkap CO2 menjadi semakin berkurang.
6. Penurunan keaneragaman hayati : Dampaknya: keaneragaman hayati ini memeliki potensi yang
besar bagi manusia baik dalam kesehatan, pangan maupun ekonomi

7. Pencemaran limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun): bahan yang diindentifikasi memiliki
bahan kimia satu atau lebih dari karasteristik mudah meledak, mudah terbakar, bersifai
reaktif,beracun, penyabab infeksi, bersifat korosif. Dampak : limbanya yang di buang di laut
lepas dapat bersifat akut sampai kematian makhluk hidup.

MENGIDENTIFIKASI DAN MENANGGULANGI ISU LINGKUNGAN GLOBAL, NASIONAL, DAN LOKAL

A. Isu Lingkungan Global

Prof. Lester R. Browen seorang peneliti yang sangat prihatin terhadap permasalahan lingkungan hidup
dunia menyatakan bahwa pengeksplotasian alam dengan memakai bantuan teknologi terutama industri
sudah saatnya untuk dihentikan dan mereka harus membayar hasil yang diperoleh.

1. Pemanasan Global.

a. Peningkatan Konsentrasi Gas Rumah Kaca

b. Perubahan Iklim dan Peningkatan Permukaan Air Laut

c. Iklim Abnormal

C. Isu Lingkungan Lokal

1. Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan disebabkan oleh keserakahan manusia yang hanya ingin mengambil keuntungan
dengan membuka lahan baru, tanpa memikirkan dampak yang terjadi.

Dampak Kebakaran Hutan Terhadap Sosial, Budaya dan Ekonomi :

1) Hilangnya sejumlah mata pencaharian masyarakat di dan sekitar hutan

2) Terganggunya aktivitas sehari-hari

3) Peningkatan jumlah Hama

4) Terganggunya kesehatan

5) Produktivitas menurun
 Dampak terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi

4Longsor : adalah terkikisnya daratan oleh air larian karena penahan air berkurang.

Dampaknya : terjadi kerusakan tempat tinggal, ladang, sawah, mengganggu perekonomian dan kegiatan
transportasi

4. Erosi pantai : terkikisnya lahan daratan pantai akibat gelombang air laut. Dampak :
menyebabkan kerusakan tempat tinggal dan hilangnya potensi ekonomi seperti kegiatan
pariwisata.

5. Instrusi Air Laut : air laut (asin) mengisi ruang bawah tanah telah banyak digunakan oleh
manusia dan tidak adanya tahanan instrusi air laut seperti kawasan mangrove.

Dampaknya: terjadinya kekurangan stok air tawar, dan mengganggu kesehatan.

Cara menanggulangi semua isu lingkungan ini yaitu dengan cara menyadarkan umat manusia
tentang pentingnya keadaan alam dan akibat dari pengesploitasian yang berlebihan. Peran pemerintah
juga tidak dapat dihindakan, pemerintah harus mampu menyadarakan rakyat tentang dampak-dampak
lingkungan dan ikut mengawasi masyarakat.

BAB III

PENUTUP

· Pemerintah berperan dalam mengawasi dampak lingkungan

· Sumber daya alam merupakan milik bersama dan ada beberapa faktor seperti negara-negara dan
perusahaan-perusahaan multinasional yang berupaya mengontrol, memanfaatkan, dan menglola
sumber daya alam tersebut.

· Kuantitas dan pemanfaatan sumber daya itu terbatas.

· Sumber daya yang dimiliki bersama ini bila dieksploitasi semena-mena akan menimbulkan
ancaman yang harus dihadapi bersama juga

B. Saran

· Eksploitasi hutan harus di hentikan

· Penanaman pohon atau penghijauan harus ditingkatkan


· Pemerintah harus mengawasi alam

· Manusia harus sadar tentang arti pentingnya alam bagi kehidupan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN


PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
INDONESIA

Menimbang :

a. bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia
sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 28H Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;

b. bahwa pembangunan ekonomi nasional sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar


Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diselenggarakan berdasarkan prinsip pembangunan
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan;

c. bahwa semangat otonomi daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia telah membawa perubahan hubungan dan kewenangan antara Pemerintah dan pemerintah
daerah, termasuk di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;

d. bahwa kualitas lingkungan hidup yang semakin menurun telah mengancam kelangsungan
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya sehingga perlu dilakukan perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup yang sungguhsungguh dan konsisten oleh semua pemangku kepentingan;
e. bahwa pemanasan global yang semakin meningkat mengakibatkan perubahan iklim sehingga
memperparah penurunan kualitas lingkungan hidup karena itu perlu dilakukan perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup; f. bahwa . . . - 2 –

f. bahwa agar lebih menjamin kepastian hukum dan memberikan perlindungan terhadap hak setiap
orang untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai bagian dari perlindungan
terhadap keseluruhan ekosistem, perlu dilakukan pembaruan terhadap UndangUndang Nomor 23 Tahun
1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;

g. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, huruf d,
huruf e, dan huruf f, perlu membentuk Undang-Undang tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;

Anda mungkin juga menyukai