DI KELURAHAN BENTENG
DISUSUN OLEH :
NAMA NIM
Gregorius Nisan 19.023.22.201.123
Ikbal 19.023.22.201.048
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kota- kota besar di Indonesia bahkan kota-kota besar dan kecil di negara
umumnya mencakup tiga segi, pertama kondisi fisiknya, kedua kondisi sosial
dampakoleh kedua kondisi tersebut. Kondisi fisik tersebut antara lain tampak dari
jaringan jalan tidak berpola dan tidak diperkeras, sanitasi umum dan drainase
Salah satu sifat urbanisasi yang terjadi pada negara yang sedang
Migrasi dari desa ke kota tanpa adanya persiapan, sehingga pada Urbanisasi
perkotaan Hal ini dikaitkan dengan kenyataan bahwa di negara- negara maju
perpindahan penduduk dari desa ke kota telah dijamin oleh tersedianya lapangan
Kuswartojo, 2005).
penyediaan sarana MCK, bak sampah, dan penyediaan air bersih.Program ini di
2. Dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah dan tidak tetap, atau
4. Langkanya pelayanan kota seperti air bersih, fasilitas MCK, listrik, dan
sebagainya.
tidak teratur dan tidak terurus; jalan yang sempit, halaman tidak ada, dan
sebagainya.
kumuh di Kecamatan Wara Timur ini, sebenarnya ini sudah terbentuk lama
permukiman kumuh di kelurahan rangas ini tidak teratasi. Faktor- faktor atau
sarana dan prasarana Lingkungan seperti hunian yang kondisi rumah tidak sehat
baik pencahayaan, udara dan toilet serta bersifat temporer, dimana tidak
diperbaiki dengan baik, hal ini sangat rentan terhadap kebakaran dan
permasalahan kurangnya ketersediaan prasarana lingkungan di kelurahan ini
seperti air bersih, sanitasi, jalan lingkungan dan drainase di kawasan ini
sebagai bahan penelitian penulis, dilihat atau ditinjau langsung di lapangan prasarana
menciptakan kualitas permukiman yang baik dan sehat pada kelurahan rangas
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Kelurahan Benteng Kecamatan Wara Timur. dengan fokus kajian pada aspek
penetapan kawasan kumuh seperti analisis fisik kawasan, kondisi sarana dan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Permukiman
1. Pengertian Permukiman
2011 adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu
perdesaan.
Permukiman didalam kamus tata ruang terdiri dari tiga pengertian yaitu :
a. Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung, baik berupa kawasan
c. Tempat atau daerah untuk bertempat tinggal atau tempat untuk menetap.
2. Faktor dalam Permukiman
faktor utama yang saling berkaitan dan harus dijadikan pokok perhatian, yaitu
pelestarian sumber daya alam, daya dukung lingkungan serta taman, area
2). Lingkungan alam dan binaan, yaitu aspek lingkungan alam dan
binaan yang akan sangat mempengaruhi kondisi permukiman serta
kehidupan penghuninya.
permukiman tersebut.
sebagainya.
2). Aspek ekonomi, yaitu aspek yang meliputi kegiatan yang berkaitan
4). Aspek budaya, yaitu aspek yang berkaitan dengan kehidupan adat
B. Permukiman Kumuh
kualitasnyasangat tidak layak huni, ciri-cirinya antara lain berada pada lahan
tinggi dalamluasan yang sangat terbatas, rawan penyakit sosial dan penyakit
antar kota dan hubungan antara kota dan desa (urban-rural linkages): .
dasar, yang terajut dalam suatu sistem sosial, sistem ekonomi dan budaya baik
ekosistem kota. Oleh karena itu permukiman kumuh harus senantiasa dipandang
secara utuh dan intégral dalam dimensi yang lebih luas. Beberapa dimensi
gender, dan penataan ruang yang partisipatif. Sebagaimana telah diatur didalam
setiap warga negara mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk berperan
juga dinyatakan bahwa setiap warga negara mempunyai hak dan kesempatan
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
1. Jenis Data
a. Data kualitatif yaitu data yang berbentuk bukan angka atau menjelaskan
(b) Aspek non fisik berupa nilai strategis lokasi, potensi sosial
(c) Aspek legalitas lahan berupa status tanah, kesesuain RTR dan
bangunan
2. Sumber Data
kelompok, yaitu data primer dan data sekunder. Untuk lebih jelasnya dapat
a. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari hasil observasi lapangan
dukungan masyarakat.
b. Sumber sekunder merupakan sumber data yang berasal dari instansi yang
kegiatan analisis. Selain itu, data sekunder lainnya adalah studi literatur untuk
1. Observasi Lapangan.
Benteng.
tingkatannya. Analisis pembobotan pada penelitian ini dilakukan untuk menghitung tingkat
Pekerjaan Umum Republik Indonesia tentang draft pedoman teknis peningkatan kualitas
D. Objek Penelitian
1. Permukiman Warga
rumah rumah dan sara-prasarana yang ada sedikit kurang layak.Berikut adalah
Jaringan Drainase buangan air, terutama bangunan air hujan adalah rekayasa
Tujuannya adalah untuk mengatasi genangan air hujan yang dapat menyebabkan
banjir. Banjir yang dimaksud dalam kasusu ini adalah banjir yang terjadi karena
salah dan tidak teratur akan memperbesar peluang banjir. Drainase dilingkungan
permukiman adalah drainase yang mengalirkan limbah air hujan yang turun
permukiman warga:
yang tidak terurai dan terkelolah dengan baik, Berikut gambar pembuangan
badan jalan.
KESIMPULAN
Wara Timur, Kelurahan Benteng, merupakan permasalahan yang perlu mendapat perhatian
permukiman kumuh yang perlu penanganan. Dalam konteks ini, penting untuk melakukan
pemetaan, pendataan, dan identifikasi kondisi pemukiman kumuh guna merumuskan strategi
penanganan yang tepat. Dengan demikian, upaya perbaikan dan peningkatan kualitas
pemukiman kumuh di Kota Palopo, terutama di Kecamatan Wara Timur, menjadi hal yang
mendesak untuk dilakukan guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memperbaiki
lingkungan sekitar.
DAPTAR PUSTAKA
[1] Hidayat, A., & Fisu, A. A. (2020). Konsep Arsitektur Panti Rehabilitasi Ketergantungan
Narkotika & Psikotropika Di Makassar, Pendekatan Arsitektur Postmodern Historiscm.
PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik, 5(1), 31-43.
[2] Sulaiman, L., & Fisu, A. A. (2020). Pengaruh Campuran Terhadap Kuat Tekan Beton
Agregat Recycle. Rekayasa Sipil, 14(1), 35-42.
[3] Suharto, Imam, MANAJEMEN PROYEK: Dari Konseptual sampaiOperasional,
[4] Rochmanhadi, ALAT – ALAT BERAT DAN PENGGUNAANYA. Departemen
Pekerjaan Umum
[5] Wahana Komputer, PANDUAN APLIKATIF PENGELOLAAN PROYEK
[6] Marzaman, L. U., & Fisu, A. A. (2020). Hunian Vertikal Kontainer Buruh Pt Kima Dengan
Konsep Arsitektur Humanis. PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik, 5(2), 91-
103.
[7] Fisu, A. A. (2020). Analisis Perencanaan Pengembangan Fasilitas Terminal Khusus PLTU
Nagan Raya Aceh.
[8] Marsus, B., Indriani, N. K., Darmawan, V., & Fisu, A. A. (2020). PENGARUH PANJANG
INFRASTRUKTUR JALAN TERHADAP PDRB DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
KOTA PALOPO.
[9] Fisu, A. A. (2019). 17 Tahun Kota Palopo: Kota, Manusia dan Para Penggerak.
[10] Nurhijrah, N., Fisu, A. A., Marzaman, L. U., & Hafid, Z. KONSEP PENATAAN
KAWASAN LALEBBATA SEBAGAI KAWASAN HERITAGE DI KOTA
PALOPO. Jurnal Arsitektur ZONASI, 4(1).
[11] Fisu, A. A., & Syabri, I. (2020). Demand Potential On Canal Utilization As Alternative
Urban Transportation Medium In Makassar City.
[12] Marzaman, L. U., Hafid, Z., Fisu, A. A., & Nurhijrah, N. (2021). Planning Concept of
Lalebbata: Combining Heritage, Policy and Participation. PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah
Ilmu-Ilmu Teknik, 6(1), 39-47.
[13] Fisu, A. A. (2018). ANALISIS LOKASI PADA PERENCANAAN TERMINAL TOPOYO
MAMUJU TENGAH. PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik, 3(1), 1-12.
[14] FISU, A. A. STUDI AWAL LOKASI RENCANA PELABUHAN DI TELUK PRIGI
KABUPATEN TRENGGALEK.