PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejauh ini, pelaksanaan pembinaan dan penyelenggaraan perumahan dan kawasan
perumukiman oleh pemerintah dan pemerintah daerah masih meninggalkan sejumlah masalah. Di
satu sisi terdapat sejumlah fakta bahwa masih ada kesenjangan pelayanan di bidang perumahan,
terutama berkaitan dengan masih terbatasnya peluang bagi masyarakat berpenghasilan rendah
(MBR) untuk memperoleh pelayanan dan kesempatan memperoleh rumah lalyak huni. Selain itu
masih ada kebijakan yang dapat memicu konflik kepentingan sebagai akibat perumusan dan
implementasi kebijakan yang belum sepenuhnya memberikan perhatian dan keberpihakan kepada
kepentingan masyarakat secara keseluruhan.
Pembangunan dan penyelenggaraan perumahan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan
pengguna, dengan memenuhi kebutuhan berupa prasarana, sarana dan utilitas umum yang
terdapat di dalam kawasan perumahan.
Hal-hal ini tentu saja memiliki tujuan untuk memenuhi kenyamanan penghuni perumahan,
untuk mencapai hal ini, makan banyak hal yang harus diperhatikan, antara lain: prasarana,
sarana, utilitas umum, dan standar Teknis yang berlaku.
Perumahan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat. Produk-produk
yang ditawarkan oleh pengembang kepada konsumennya tentunya harus berorientasi kepada
kebutuhan konsumen. Kepuasan konsumen atas pembelian rumah yang ditawarkan merupakan
impian dari setiap pengembang. Masyarakat yang semakin maju membutuhkan keamanan,
kenyamanan dalam lingkungan perumahaan atau huniannya (Putri et al., 2019).
Permasalahn yang sering terjadi terkait perumahan dan permukiman adalah masalah
kelayakan hunian atau kondisi terpat hunian. Seiring pertumbuhan kota, kawasan diharapkan
mampu mewadahi aktivitas manusia dengan baik lewat standar yang telah ditentukan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kawasan perumahan dan permukiman?
2. Apa yang dimaksud dengan perumahan informal?
3. Bagaimana pembangunan perumahan dan permukinan yang sesuai dengan standar yang
telah ditentukan?
4. Bagaimana kondisi kawasan perumahan dan permukiman di Kelurahan Padebuolo, Kota
Gorontalo?
5. Bagaimana kondisi fisik dan non-fisik pada kawasan perumahan dan permukiman di
Kelurahan Padebuolo?
6. Bagaimana desain dan solusi yang tepat untuk permasalahan perumahan yang ada di
Kelurahan Padebuolo?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi kawasan perumahan dan permukiman.
2. Mengetahui definisi perumahan informal.
3. Mengetahui pembangunan perumahan dan permukinan yang sesuai dengan standar yang
telah ditentukan.
4. Mengetahui salah satu kondisi kawasan perumahan dan permukiman di Kelurahan
Padebuolo, Kota Gorontalo.
5. Mengetahui kondisi fisik dan non-fisik pada kawasan perumahan dan permukiman di
Kelurahan Padebuolo.
6. Mengetahui desain dan solusi yang tepat untuk permasalahan perumahan yang ada di
Kelurahan Padebuolo.
BAB 2
LANDASAN TEORI
a. Kondisi rumah
b. Prasarana, sarana, dan utilitas umum yang menjadi informasi pemasaran
c. Penjelasan kepada calon pembeli mengenai materi muatan PPJB
d. Status tanah dan/atau bangunan dalam hal menjadi agunan
PBG disampaikan Salinan sesuai asli kepada calon pembeli pada saat penandatangan PPJB.
Dan ketersediaan Prasarana, Sarana dan utulitas umum untuk perumahan dibuktikan dengan :
a. Terbangunnya prasarana paling sedikit jalan dan saluran pembuangan air hujan/drainase.
b. Lokasi pembangunan sarana sesuai peruntukan.
c. Surat pernyataan pelaku pembangunan mengenai tersedianya utilitas umum berupa sumber
listrik dan sumber air.