Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Perumahan adalah sekelompok rumah atau bangunan lainnya yang dibangun


bersamaan sebagai sebuah pengembangan tunggal. Bentuknya bervariasi di negara-
negara manapun. Perumahan biasanya dibangun oleh seorang kontraktor tinggal
dengan hanya beberapa gaya rancangan rumah atau bangunan, sehingga
penampilannya menjadi seragam. Rumah adalah tempat untuk melepaskan lelah,
tempat bergaul, dan membina rasa kekeluargaan diantara anggota keluarga, tempat
berlindung keluarga dan menyimpan barang berharga, dan rumah juga sebagai
status lambing social (Azwar, 1996; Mukono,2000).

Permukiman adalah kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang


dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan dan tempat kerja yang
memberikan pelayanan dan kesempatan kerja yang terbatas untuk mendukung
perikehidupan dan penghidupan, sehingga fungsinya dapat berdaya guna dan
berhasil guna. Permukiman adalah bagian permukaan bumi yang dihuni manusia
meliputi segala sarana dan prasarana yang menunjang kehidupannya yang menjadi
satu kesatuan dengan tempat tinggal yang bersangkutan (Sumaatmaja, 1988)

1.2. RUMUSAN MASALAH


Di dalam makalah ini terdapat beberapa rumusan masalah yang akan di
jelaskan pada bagian isi makalah antara lain :
1. Apa pengertian dari perumahan, permukiman, pemukiman dan rumah?
2. Apa saja kebijakan dan strategi dalam perumahan dan pemukiman?

1.3. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari perumahan, permukiman,
pemukiman, dan rumah.
2. Untuk mengetahui kebijakan dan strategi pada perumahan dan
pemukiman.

1
1
BAB II

ISI

2.1. PENGERTIAN PERUMAHAN, PERMUKIMAN, PEMUKIMAN,


DAN RUMAH

Perumahan dan permukiman merupakan salah satu kebutuhan pokok


manusia. Sebagaimana tertulis dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 28,
bahwa rumah adalah salah satu hak dasar rakyat dan oleh karena itu setiap Warga
Negara berhak untuk bertempat tinggal dan mendapat lingkungan hidup yang baik
dan sehat. Selain itu rumah juga merupakan kebutuhan dasar manusia dalam
meningkatkan harkat, martabat, mutu kehidupan dan penghidupan, serta sebagai
pencerminan diri pribadi dalam upaya peningkatan taraf hidup, serta pembentukan
watak, karakter dan kepribadian bangsa.

Pembangunan perumahan dan permukiman selalu menghadapi permasalahan


pertanahan, terlebih di daerah perkotaan terkait ketersediaan lahan yang terbatas.
Kecenderungan pengembangan pertumbuhan penduduk mengarah pada wilayah
pinggiran kota sebagai akibat perluasan aktivitas kota. Pusat kota sudah tidak
mampu lagi menampung desakan jumlah penduduk. Pertambahan penduduk yang
terus meningkat mengindikasikan bahwa perkembangan penduduk menyebar ke
arah pinggiran kota (sub-urban) sehingga sebagai konsekuensinya adalah terjadi
perubahan penggunaan lahan di perkotaan. Keterbatasan lahan kosong di perkotaan
menjadikan daerah pinggiran kota menjadi alternatif pemecahan masalah.

Saat ini, kota-kota di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat


sehingga muncul pergeseran fungsi-fungsi kekotaan ke daerah pinggiran kota
(urban fringe) yang disebut dengan proses perembetan kenampakan fisik kekotaan
ke arah luar dari kota (urban sprawl). Akibat selanjutnya adalah di daerah pinggiran
kota akan mengalami proses transformasi spasial berupa proses densifikasi
permukiman dan transformasi sosial ekonomi sebagai dampak lebih lanjut dari
transformasi sosial. Proses densifikasi permukiman yang terjadi di daerah pinggiran
kota merupakan 2 realisasi dari meningkatnya kebutuhan akan ruang di daerah
perkotaan (Giyarsih, 2001).

1
2
A. PERUMAHAN

Berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang


Perumahan dan Pemukiman. Perumahan adalah kelompok rumah yang
berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian
yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana lingkungan.Perumahan
merupakan salah satu bentuk sarana hunian yang memiliki kaitan yang
sangat erat dengan masyarakatnya. Hal ini berarti perumahan di suatu
lokasi sedikit banyak mencerminkan karakteristik masyarakat yang
tinggal di perumahan tersebut, (Abrams, 1664 : 7)

Perumahan dapat diartikan sebagai suatu cerminan dari diri


pribadi manusia, baik secara perorangan maupun dalam suatu kesatuan
dan kebersamaan dengan lingkungan alamnya dan dapat juga
mencerminkan taraf hidup, kesejahteraan, kepribadian, dan peradaban
manusia penghuninya, masyarakat ataupun suatu bangsa.
(Yudhohusodo, 1991 : 1)

Sedangkan perumahan karyawan merupakantempat


tinggalberkonsep rumah deret yang dibangun perusahaan tertentu
diperuntukkan bagi karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut
untuk dimanfaatkan bagi kendaraan bis karyawan untuk menjemput dan
menurunkan penumpang (karyawan) yang seluruhnya bekerja dalam
satu kantor. (Musthofa, Basri, 2008 : 64)

B. PERMUKIMAN
Dalam undang-undang Nomor 1 tahun 2011 tentang perumahan
dan kawasan permukiman, yaitu permukiman adalah bagian dari
lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan
yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai
penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan
perdesaan. Sedangkan perumahan adalah kumpulan rumah sebagai
bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang
dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai hasil
upaya pemenuhan rumah yang layak huni.

1
3
Permukiman merupakan suatu kebutuhan pokok yang sangat
penting dalam kehidupan manusia. Dari deretan lima kebutuhan hidup
manusia pangan, sandang, permukiman, pendidikan dan kesehatan,
nampak bahwa permukiman menempati posisi yang sentral, dengan
demikian peningkatan permukiman akan meningkatkan pula kualitas
hidup.
Permukiman Menurut Hadi Sabari Yunus (1987) dalam Wesnawa
(2015:2) dapat diartikan sebagai bentukan baik buatan manusia ataupun
alami dengan segala kelengkapannya yang digunakan manusia sebagai
individu maupun kelompok untuk bertempat tinggal baik sementara
maupun menetap dalam rangka menyelenggarakan kehidupannya.
Sedangkan Perumahan dikenal dengan istilah housing. Housing berasal
dari bahasa inggris yang memiliki arti kelompok rumah. Perumahan
adalah kumpulan rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat
tinggal. Sebagai lingkungan tempat tinggal, perumahan dilengkapi
dengan prasarana dan sarana lingkungan.
C. PEMUKIMAN
Menurut WHO, Pemukiman adalah suatu struktur fisik dimana
orang menggunakannya untuk tempat berlindung, dimana lingkungan
dari struktur tersebut termaksud juga semua fasilitas dan pelayanan yg
diperlukan, perlengkapan yg berguna untuk kes jasmani dan rohani dan
keadaan sosialnya yang baik untuk kel dan individu.
Menurut winslow dan aph, Pemukiman adalah suatu tempat untuk
tinggal secara permanen, berfungsi sebagai tempat untuk bermukim,
beristirahat, berekreasi dan tempat berlindung dari pengaruh
lingkungan yang memenuhi persyaratan psikologis, physiologis, bebas
dari penularan penyakit dan kecelakaan.
D. RUMAH
Rumah merupakan sebuah bangunan, tempat manusia tinggal dan
melangsungkan kehidupannya. Disamping itu rumah juga merupakan
tempat berlangsungnya proses sosialisasi pada saat seorang individu
diperkenalkan kepada norma dan adat kebiasaan yang berlaku di dalam

1
4
suatu masyarakat.Jadi setiap perumahan memiliki sistem nilai yang
berlaku bagi warganya.Sistem nilai tersebut berbeda antara satu
perumahan dengan perumahan yang lain, tergantung pada daerah
ataupun keadaan masyarakat setempat. (Sarwono dalam Budihardjo,
1998 : 148).
Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal
atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. (UU No.4 Tahun 1992
tentang Perumahan dan Permukiman).

2.2. KEBIJAKAN DAN STRATEGI PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

Kebijakan dan strategi nasional penyelenggaraan perumahan dan


permukiman dirumuskan berdasarkan berbagai pertimbangan yang telah diuraikan
pada bab-bab sebelumnya. Rumusan kebijakan dan strategi tersebut bersifat sangat
struktural sehingga secara nasional diharapkan dapat berlaku dalam rentang waktu
yang cukup, dapat mengakomodasi berbagai ragam kontekstual masing-masing
daerah, dan dapat memudahkan penjabaran yang sistemik pada tingkat yang lebih
operasional oleh para pelaku pembangunan di bidang perumahan dan permukiman,
baik dalam bentuk rencana, program, proyek, maupun kegiatan.

Ada 3 (tiga) kebijakan dan strategi nasional perumahan dan permukiman yang
dituangkan dalam S.K. Menteri Kimpraswil Nomor 217/2002 tentang
Kebijaksanaan dan Strategi Nasional Perumahan dan Permukiman (KSNPP), yaitu:
berkaitan dengan kelembagaan, pemenuhan kebutuhan perumahan, dan pencapaian
kualitas permukiman. Sedangkan strategi untuk melaksanakan kebijakan
dirumuskan terutama untuk dapat mencapai secara signifikan substansi strategis
dari masing-masing kebijakan.

A. KEBIJAKAN DAN STRATEGI (1) :


 Kebijakan (1) : Melembagakan sistem penyelenggaraan
perumahan dan permukiman dengan pelibatan masyarakat sebagai
pelaku utama.
 Strategi (1) : Pengembangan peraturan perundang-
undangan dan pemantapan kelembagaan dibidang perumahan

1
5
dan permukiman serta fasilitasi pelaksanaan penataan ruang
kawasan permukiman yang transparan dan partisipatif, melalui
strategi operasional sebagai berikut :
a. Penyusunan,pengembangan dan sosialisasi berbagai
produk peraturan perundang-undangan dalam
penyelenggaraan perumahan dan permukiman.
b. Pemantapan kelembagaan perumahan dan permukiman yang
handal dan responsif
c. Pengawasan konstruksi dan keselamatan bangunan
gedung dan lingkungan
B. KEBIJAKAN DAN STRATEGI (2) :
 Kebijakan (2) : Mewujudkan pemenuhan kebutuhan
perumahan (papan) bagi seluruh lapisan masyarakat, sebagai salah
satu kebutuhan dasar manusia.
 Strategi (2) : Pemenuhan kebutuhan rumah yang layak
dan terjangkau dengan menitikberatkan kepada masyarakat
miskin dan berpendapatan rendah , melalui strategi operasional
sebagai berikut :
a. Pengembangan sistem pembiayaan dan pemberdayaan pasar
perumahan (pasar primer dan pasar sekunder),
b. Pengembangan pembangunan perumahan yang
bertumpu kepada keswadayaan masyarakat,
c. Pengembangan berbagai jenis dan mekanisme subsidi
perumahan,
d. Pemenuhan kebutuhan perumahan dan permukiman akibat
dampak bencana alam dan kerusuhan sosial,
e. Pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara.
E. KEBIJAKAN DAN STRATEGI (3) :
 Kebijakan (3) : Mewujudkan permukiman yang sehat,
aman, harmonis dan berkelanjutan guna mendukung
pengembangan jatidiri, kemandirian, dan produktivitas
masyarakat.

1
6
 Strategi (3) : Perwujudan kondisi lingkungan permukiman
yang sehat, aman, harmonis dan berkelanjutan, melalui strategi
operasional sebagai berikut :
a. Peningkatan kualitas lingkungan permukiman, dengan
prioritas kawasan permukiman kumuh di perkotaan dan
daerah pesisir/nelayan,
b. Pengembangan penyediaan prasarana dan sarana dasar
permukiman,
c. Penerapan tata lingkungan permukiman.

1
7
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Perbedaan pada perumahan, permukiman, pemukiman, dan rumah


adalah Perumahan merupakan kelompok rumah yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan
infrastruktur dan sarana lingkungan. Sedangkan Permukiman adalah bagian
dari Lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan
perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi sebagai tempat Lingkungan
tempat tinggal atau Lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung
pengkehidupan dan penghidupan. Pemukiman adalah suatu struktur fisik
dimana orang menggunakannya untuk tempat berlindung, dimana lingkungan
dari struktur tersebut termaksud juga semua fasilitas dan pelayanan yg
diperlukan, perlengkapan yg berguna untuk kes jasmani dan rohani dan
keadaan sosialnya yang baik untuk kel dan individu. Rumah adalah bangunan
yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan
keluarga.

Rumusan kebijakan dan strategi perumahan dan permukiman bersifat


sangat struktural sehingga secara nasional diharapkan dapat berlaku dalam
rentang waktu yang cukup, dapat mengakomodasi berbagai ragam
kontekstual masing-masing daerah, dan dapat memudahkan penjabaran yang
sistemik pada tingkat yang lebih operasional oleh para pelaku pembangunan
di bidang perumahan dan permukiman, baik dalam bentuk rencana, program,
proyek, maupun kegiatan.

1
8
DAFTAR PUSTAKA

Administrator (2017, September 26) Pengertian Perumahan Permukiman Menurut


Defenisi Para Ahli dan Aspek Program Penyediaan Pembanguan P. Di
akses pada 8 September 2019 melalui
http://trtb.pemkomedan.go.id/artikel-1048-pengertian-perumahan-
permukiman-menurut-defenisi-para-ahli-dan-aspek-program-penyediaan-
pembanguan-p.html

Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah (2002, Agustus 5) Kebijakan dan


Strategi Nasional Perumahan dan Permukiman (KSNPP). Di akses pada 8
September 2019 melalui
http://ciptakarya.pu.go.id/plp/upload/peraturan/kepmen_217_2002.pdf

Pengertian Permukiman dan Perumahan. Di akses pada 8 September 2019 melalui


http://repository.unpas.ac.id/28483/8/08%20BAB%202.pdf

Rafli. P (2018, Mei 25) Defini dan Fungsi Rumah. Di akses pada 8 September 2019
melalui http://cosprhmos.blogspot.com/2017/01/definisi-dan-fungsi-
rumah.html

Masrun. L (2009, Agustus 20) Pengertian Permukiman. Di akses pada 8 September


2019 melalui http://odexyundo.blogspot.com/2009/08/pengertian-
permukiman.html

Pengertian Pemukiman. Di akses pada 8 September 2019 melalui


https://materiilmugeografi.blogspot.com/2016/01/pengertian-
pemukiman.html

Bani Aminuddin. F (2012, April 8) Pengertian Pemukiman. Di akses pada 8


September 2019 melalui
https://www.scribd.com/document/88442620/Pengertian-pemukiman

1
9

Anda mungkin juga menyukai