Anda di halaman 1dari 22

BAB 2

PEMILIHAN LOKASI TEMPAT TINGGAL

2.1 Permukiman
Menurut Undang - Undang nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman, kawasan permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar
kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan, yang
berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat
kegiatan yang mendukung peri kehidupan dan penghidupan. Permukiman adalah
bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan
yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang
kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan.

Kawasan permukiman di luar daerah Kota Bandung umumnya berkembang karena


pertumbuhan Kota Bandung yang terus meningkat mengakibatkan kebutuhan lahan
untuk kawasan permukiman semakin sulit, hal ini yang membuat harga lahan di
Kota Bandung semakin mahal dan membuat masyarakat lebih memiliki tinggal di
daerah sekitar Kota Bandung yang umumnya harga lahannya masih terjangkau.
Menurut Bintarto, (1977), permukiman dapat digambarkan sebagai suatu tempat
atau daerah yang penduduk berkumpul dan hidup bersama serta mereka
membangun rumah-rumah, jalan-jalan, dan sebagainya guna kepentingan mereka.

2.2 Perumahan
Perumahan merupakan kumpulan dari beberapa rumah dan salah satu bagian dari
kawasan permukiman. Menurut Yudohusodo (1991), perumahan dapat diartikan
sebagai suatu cerminan dan pengejawantahan dari diri pribadi manusia, baik secara
perorangan maupun dalam suatu kesatuan dan kebersamaan dengan lingkungan
alamnya dan dapat juga mencerminkan taraf hidup, kesejahteraan, kepribadian dan
peradaban manusia penghuninya, masyarakat ataupun bangsa. Jadi bisa

10
Institut Teknologi Nasional
11

disimpulkan bahwa kelas perumahan akan mencerminkan kelas penghuninya juga,


yaitu kalangan atas, menengah dan bawah.

Menurut Undang - Undang nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman dijelaskan bahwa perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian
dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan
prasarana sarana sebagai upaya pemenuhan rumah layak huni. Penyediaan sarana
prasarana perumahan bertujuan agar bisa berlangsungnya kehidupan bermasyarakat
antar keluarga dan pergerakan barang, jasa serta orang di dalam lingkungan maupun
keluar lingkungan perumahan.

2.2.1 Lingkungan Perumahan


Lingkungan perumahan merupakan hal utama yang harus dipertimbangkan dalam
pemilihan lokasi tempat tinggal. Menurut Basset dan Short (1980), lingkungan
perumahan merupakan suatu sistem yang terdiri dari lima elemen, yaitu :

1). Nature ( Unsur Alami ), mencakup sumber – sumber daya alam seperti
topografi, hidrologi, tanah, iklim, maupun unsur hayati yaitu vegetasi dan
fauna.
2). Man ( Manusia sebagai individu ), mencakup segala kebutuhan pribadinya
seperti biologis, emosional, nilai – nilai moral, perasaan, dan persepsinya.
3). Society ( Masyarakat ), adanya manusia sebagai kelompok masyarakat.
4). Shells ( Tempat ), manusia sebagai individu maupun kelompok
melangsungkan kegiatan atau melaksanakan kehidupan.
5). Network ( Jaringan ), menerpakan System alami maupun buatan manusia,
yang menunjang berfungsinya lingkungan permukiman tersebut seperti jalan,
air bersih, listrik, dan sebagainya.

2.2.2 Pengertian Rumah


Menurut Gunawan (2009), rumah sebagai tempat tinggal yang dapat memenuhi
kebutuhan – kebutuhan rohani manusia, rumah harus berfungsi sebagai tempat yang
dapat memberikan perasaan aman dan tenteram bagi seluruh keluarga. Selain itu

Institut Teknologi Nasional


12

rumah sebagai susunan ruang kediaman yang tertutup atau terpisah dari pengaruh
langsung lingkungan luar, rumah harus dapat menjauhkan manusia dari gangguan
kesehatan yang disebabkan epidemi penyakit menular.

Rumah merupakan salah satu kebutuhan primer bagi masyarakat dalam


membangun kehidupan dan penghidupan, selain itu rumah juga merupakan salah
satu bagian terpenting dalam terbentuknya suatu lingkungan yang baik. Menurut
Yudohusodo, (1991), rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat
tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Selain berfungsi sebagai
tempat tinggal atau hunian yang digunakan untuk berlindung dari gangguan iklim
dan makhluk hidup lainnya, rumah merupakan tempat awal pengembangan
kehidupan.

2.2.3 Fungsi Rumah


Menurut Turner (1972), mendefinisikan tiga fungsi rumah sebagai berikut:
1). Rumah sebagai penunjang identitas keluarga (identity), diwujudkan pada
kualitas hunian atau perlindungan yang diberikan oleh rumah. Kebutuhan
akan tempat tinggal dimaksudkan agar penghuni dapat memiliki tempat
berteduh guna melindungi diri dari iklim setempat.
2). Rumah sebagai penunjang kesempatan keluarga (opportunity), yaitu untuk
tempat berkembang dalam kehidupan sosial budaya dan ekonomi atau fungsi
pengembang keluarga. Kebutuhan berupa akses ini diterjemahkan dalam
pemenuhan kebutuhan sosial dan kemudahan ke tempat kerja guna
mendapatkan sumber penghasilan.
3). Rumah sebagai penunjang rasa aman (security), yaitu terjaminnya keadaan
keluarga dimasa depan setelah mendapatkan rumah. Jaminan keamanan atas
lingkungan perumahan yang ditempati serta jaminan keamanan berupa
kepemilikan rumah dan lahan (the form of tenure).

Institut Teknologi Nasional


13

2.3 Harga Lahan


Menurut Darin-Drabkin (1977), harga lahan adalah penilaian atas lahan yang diukur
berdasarkan harga nominal dalam satuan uang untuk satuan luas pada pasaran
lahan. Nilai lahan dan harga lahan mempunyai kaitan yang erat. Semakin tinggi
harga lahan disebabkan karena semakin meningkatnya kualitas dan nilai strategis
suatu lahan. Selain itu terdapat juga faktor – faktor yang dapat menentukan harga
lahan.

Menurut Soesilo (2000), dikatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi harga


tanah pada suatu lokasi, adalah jarak dan kualitas lingkungan. Jarak yang dimaksud
yaitu kemudahan menuju tempat kerja, pusat perdagangan, lokasi terminal terdekat,
tempat-tempat aktivitas lainnya seperti sekolah, klinik pengobatan. Sedangkan
kualitas lingkungan yaitu kondisi permukiman, kepadatan perumahan dan kualitas
lingkungan lainnya.

Nilai dan harga lahan di perkotaan dan pedesaan berbeda, menurut Siswanto (2007)
dalam penelitiannya ada perbedaan faktor-faktor penentu peningkatan harga lahan.
Antara lain, pemanfaatan lahan perkotaan banyak ditentukan oleh faktor-faktor
untuk kegiatan perdagangan dan jasa, sedangkan lahan pertanian faktor penentunya
sangat ditentukan oleh tingkat kesuburan lahan untuk usaha pertanian.

2.4 Lokasi Perumahan


Pemilihan dan penentuan sebuah lokasi perumahan bagi setiap individu berbeda-
beda sesuai dengan pertimbangan masing-masing setiap individu. Menurut Solow
(1972), secara sederhana diartikan sebagai adanya trade off aksesibilitas terhadap
ruang yang dipilih masyarakat sebagai lokasi untuk properti perumahan. Model
trade off ini juga mengasumsikan bahwa kota melingkar dengan sebuah pusat
tenaga kerja dan transportasi yang tersedia dimana-mana, semua lokasi
dipertimbangkan secara homogen kecuali jarak ke pusat kota. masyarakat akan
bersedia membayar lebih untuk properti dengan lokasi yang lebih dekat dengan
CBD karena biaya commuting lebih rendah.

Institut Teknologi Nasional


14

Menurut Golledge dan Stimson (1987), model perilaku rumah tangga di dalam
memilih lokasi tempat tinggal dapat dikategorikan menjadi dua yaitu: pertama,
pemilihan lokasi tempat tinggal yang dikaitkan dengan pengertian trade off
(pertukaran) antara biaya transportasi dan harga lahan. Ini berarti, faktor
aksesibilitas lebih dominan. Kedua, pilihan lokasi yang tidak memperhatikan
aksesibilitas sebagai syarat utama, tetapi kenyamanan lingkungan, sosial ekonomi,
psikologi dan waktu. Ini berkaitan dengan pendekatan perilaku.

Berdasarkan SNI 03-1733-2004 tentang tata cara perencanaan lingkungan


perumahan di perkotaan, lokasi kawasan perumahan harus sesuai dengan rencana
peruntukan lahan yang diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah setempat atau
dokumen perencanaan tata ruang lainnya yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah
setempat, atau memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1). Lokasi Perumahan tidak berada pada kawasan lindung


2). Lokasi perumahan bebas dari pencemaran air, udara, dan gangguan suara atau
gangguan lainnya, baik yang ditimbulkan sumber daya buatan manusia.
3). Lokasi Perumahan harus aman dari potensi bencana alam seperti banjir, tanah
longsor, tsunami.
4). Pada kota-kota yang mempunyai bandar udara, tidak mengganggu jalur
penerbangan pesawat. Ketinggian lahan kurang dari 1.000 meter di atas
permukaan air laut (MDPL)
5). Kemiringan lahan tidak melebihi 15 %,

Selain itu, terdapat lokasi perumahan memiliki daya tarik tersendiri tergantung dari
lokasi perumahan itu berada. Menurut Drabkin (1980), ada beberapa faktor yang
berpengaruh terhadap pemilihan lokasi perumahan yang secara individu berbeda
satu sama lain yaitu :

1). Aksesibilitas yaitu terdiri dari kemudahan transportasi dan jarak ke pusat kota
2). Lingkungan, dalam hal ini terdiri dari lingkungan sosial dan fisik seperti
kebisingan, polusi dan lingkungan yang nyaman

Institut Teknologi Nasional


15

3). Peluang kerja yang tersedia, yaitu kemudahan seseorang dalam mencari
pekerjaan untuk kelangsungan hidupnya.
4). Tingkat pelayanan, lokasi yang dipilih merupakan lokasi yang memiliki
pelayanan yang baik dalam hal sarana dan prasarana.

Selanjutnya, menurut Bourne (1978), mengemukakan faktor yang sangat


menentukan dalam menentukan lokasi permukiman adalah:

1). Aksesibilitas ke pusat kota; kemudahan dalam mencapai jalan raya utama,
transportasi umum ke tempat kerja, pusat perbelanjaan, sekolah dan tempat
rekreasi;
2). Karakteristik fisik lingkungan permukiman; kondisi fisik jalan dan
pedestrian, pola jalan, suasana tenang, ruang publik;
3). Fasilitas dan pelayanan: kualitas dari utilitas, sekolah, polisi dan petugas
kebakaran;
4). Lingkungan sosial, permukiman bergengsi, komposisi sosial ekonomi, etnis
dan demografi;
5). Karakteristik site dan rumah: luas tanah, luas bangunan, jumlah kamar dan
biaya pemeliharaan;

Dari banyak kriteria lokasi yang mempengaruhi pemilihan tempat, yang paling
utama menurut Catanese dan Snyder (1989), adalah :

1). Hukum dan lingkungan, akankah hukum yang berlaku mengizinkan


didirikannya gedung dengan ukuran tertentu, persyaratan tempat parkir,
tinggi maksimum gedung, batasan - batasan kemunduran dan berbagai
kendala lain yang berkaitan.
2). Sarana, suatu proyek membutuhkan pemasangan air, gas, listrik, telepon,
tanda bahaya (alarm), jaringan drainase.
3). Faktor teknis, bagaimana keadaan tanah, topografi, dan drainase yang
mempengaruhi desain tempat atau desain bangunan
4). Lokasi, yang dipertimbangkan adalah pemasarannya, aksesibilitas, dilewati
kendaraan umum dan dilewati banyak pejalan kaki.

Institut Teknologi Nasional


16

5). Estetika bagaimana view yang ada dimanfaatkan sebaik mungkin.


6). Masyarakat, yang dipertimbangkan adalah dampak pembangunan perumahan
tersebut terhadap masyarakat sekitar, kemacetan lalu lintas dan kebisingan
7). Fasilitas pelayanan, yang dipertimbangkan adalah aparat kepolisian,
pemadam kebakaran, pembuangan sampah dan fasilitas sekolah
8). Biaya, yang dimaksud dengan biaya adalah tanah/lahan yang murah.

2.5 Pemilihan Variabel Penelitian


Pemilihan variabel disesuaikan dari beberapa literatur yang telah dikaji, dengan
mempertimbangkan tujuan dari penelitian ini dan juga disesuai dengan teori yang
digunakan dalam penelitian ini. Berikut adalah tabel pemilihan variabel dari
beberapa literatur :

Tabel 2.1
Pemilihan Variabel

Nama Penulis

Catanese Panggabean Putra Rezita


Indikator Suryanto,
dan Kalasaran, dan dan dan
dkk
Snyder dkk (2013) Fachrudin Rahayu Rahayu
(2015)
(1989) (2014) (2015) (2017)

Harga Rumah   

Tipe Rumah   
Jarak Terhadap Pusat
     
Kegiatan Ekonomi
Jarak Terhadap Pusat
    
Kegiatan Perkantoran
Jarak Terhadap Pusat
  
Kegiatan Rekreasi
Jarak Terhadap Pusat
 
Kota Bandung
Kedekatan dengan
 
Keluarga
Kedekatan dengan
    
Fasilitas Pendidikan
Kedekatan dengan
  
Fasilitas Peribadatan

Institut Teknologi Nasional


17

Nama Penulis

Catanese Panggabean Putra Rezita


Indikator Suryanto,
dan Kalasaran, dan dan dan
dkk
Snyder dkk (2013) Fachrudin Rahayu Rahayu
(2015)
(1989) (2014) (2015) (2017)

Kedekatan dengan
  
Fasilitas Kesehatan
Kedekatan dengan
   
Fasilitas Olahraga
Ketersediaan Air Bersih    
Ketersediaan Jaringan
  
Listrik
Ketersediaan Jaringan
 
Telekomunikasi
Rawan Bencana    

Keamanan Lingkungan    

Kondisi Iklim  

Pemandangan  
Sumber : Hasil Tinjauan Literatur 2020

Institut Teknologi Nasional


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kota merupakan daerah pemusatan penduduk dengan kepadatan tinggi serta
fasilitas modern dan sebagian besar penduduknya bekerja di luar pertanian. Selain
itu kota juga menjadi pusat kegiatan dan pelayanan, baik secara sosial maupun
ekonomi. Oleh karena itu banyak masyarakat yang berada di desa ingin melakukan
urbanisasi untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, hal ini yang membuat
pertumbuhan penduduk di suatu kota terus meningkat.

Urbanisasi yang terus meningkat menyebabkan perluasan wilayah perkotaan, baik


secara fisik maupun kegiatan. Hal ini terjadi karena permintaan lahan perumahan
yang merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat semakin banyak. Selain itu,
urbanisasi tersebut mengakibatkan persebaran penduduk tidak merata antar satu
wilayah dengan wilayah lain. Sehingga pembangunan fasilitas – fasilitas kota hanya
terpusat pada satu wilayah.

Kawasan Metropolitan Bandung Raya yang perkembangannya berbasis dari


pertumbuhan Kota Bandung yang merupakan Pusat Kegiatan Nasional. Hal ini
dapat dilihat dari jumlah kepadatan penduduknya yang mengalami peningkatan
cukup pesat, sehingga mempengaruhi kebutuhan ruang terutama untuk keperluan
permukiman (Jupri dkk., 2017). Kondisi ini berdampak pada banyaknya
pertumbuhan permukiman baru di daerah pinggiran.

Daerah pinggiran Kota Bandung memiliki daya tarik tersendiri bagi sejumlah
penduduk untuk tinggal atau menetap. Beberapa dari daya tarik tersebut diantarnya
harga lahan, aktivitas perekonomian, suasana lingkungan, dan lain-lain. Berbagai
daya tarik tadi menjadi magnet bagi penduduk dari daerah lainnya untuk pindah ke
daerah ini sekaligus memberi kontribusi terhadap perkembangan dan permasalahan
yang ada, khususnya masalah permukiman (Setiawan, 2010).

1
Institut Teknologi Nasional
2

Banyak faktor yang mempengaruhi masyarakat memilih bertempat tinggal di


daerah pinggiran Kota Bandung. Karena setiap lokasi perumahan atau tempat
tinggal memiliki karakteristik tersendiri. Penelitian ini menggunakan variabel dan
indikator dari beberapa penelitian terdahulu antara lain penelitian Putra dan Rahayu
(2015), Suryanto, dkk (2015), Panggabean dan Fachrudin (2014), dan Kalesaran,
dkk (2013). Penelitian sebelumnya tidak melihat pemilihan lokasi berdasarkan lama
tinggal, dalam penelitian ini hal tersebut diperhatikan karena akan menghasilkan
faktor pemilihan lokasi berdasarkan rentang tahun.

Penelitian ini penting karena untuk mengetahui faktor – faktor pemilihan lokasi
tempat tinggal dan bertujuan untuk mencegah kesenjangan antar wilayah dan
sebagai upaya pemerataan penduduk. Dengan tercapainya pemerataan penduduk
maka pembangunan fasilitas – fasilitas kota tidak terpusat di satu wilayah.
Rekomendasi dari penelitian ini dapat menjadi acuan pemerintah atau pengembang
dalam penyediaan lokasi tempat tinggal di daerah yang belum berkembang.

1.2 Rumusan Masalah


Menurut Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) pada tahun 2004 Kabupaten
Bandung memiliki luas guna lahan permukiman sebesar 14.297,256 Ha, sedangkan
pada tahun 2011 Kabupaten Bandung memiliki luas guna lahan permukiman
sebesar 16.306,184 Ha. Dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan guna lahan
permukiman di Kabupaten Bandung sebesar 2.008,928 Ha. Terdapat tujuh
kecamatan di Kabupaten Bandung yang berbatasan langsung dengan Kota
Bandung, dari tujuh kecamatan tersebut, Kecamatan Cileunyi mengalami
perubahan guna lahan permukiman terbesar di antara kecamatan lainnya, yaitu
sebesar 173,723 Ha.

Wilayah pinggiran Kota Bandung memiliki daya tarik tersendiri bagi sejumlah
penduduk untuk tinggal ataupun menetap. Beberapa dari daya tarik tersebut
diantarinya harga lahan, aktivitas perekonomian, suasana lingkungan, dll.
(Setiawan, 2010). Hal ini menjadi salah satu alasan kenapa perkembangan

Institut Teknologi Nasional


3

permukiman terus meningkat dan menimbulkan permasalahan baru khususnya


kawasan permukiman.

Jika perubahan guna lahan permukiman terus – menerus meningkat di satu wilayah,
akan memunculkan masalah baru. Masalah yang akan muncul antara lain
kesenjangan pembangunan perumahan dan pemusatan kegiatan (Rezita dan
Rahayu, 2017). Untuk mencegah dampak negatif tersebut pemerintah dan
pengembang perlu mengetahui faktor yang menjadi daya tarik masyarakat dalam
memilih lokasi tempat tinggal.

Berdasarkan uraian di atas muncul pertanyaan penelitian, yaitu “ Apa faktor –


faktor yang menentukan masyarakat dalam pemilihan lokasi tempat tinggal
di wilayah pinggiran Kota Bandung ? “

1.3 Tujuan dan Sasaran


1.3.1 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas,
maka tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor – faktor pemilihan lokasi
tempat tinggal berdasarkan karakteristik responden di wilayah pinggiran Kota
Bandung.

1.3.2 Sasaran
Guna mencapai tujuan di atas maka sasaran dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :

1). Teridentifikasinya karakteristik penghuni perumahan di daerah pinggiran


Kota Bandung;
2). Teridentifikasinya faktor – faktor pemilihan lokasi tempat tinggal masyarakat
di daerah pinggiran Kota Bandung.
3). Teridentifikasinya hubungan antara variabel karakteristik penghuni dengan
variabel dan indikator pemilihan lokasi tempat tinggal.

Institut Teknologi Nasional


4

1.4 Ruang Lingkup Substansi


Ruang lingkup substansi dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1). Pinggiran Kota Bandung merupakan wilayah yang berada di wilayah


Metropolitan Bandung Raya dan berada di pinggiran Kota Bandung yang
menjadi core atau inti wilayah Metropolitan Bandung Raya.
2). Penelitian ini hanya meneliti masyarakat yang tinggal di daerah pinggiran
Kota Bandung.
3). Karakteristik penghuni perumahan yang meliputi tempat asal, usia, tingkat
pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, dan lama tinggal.
4). Faktor – faktor pemilihan lokasi tempat tinggal meliputi harga (harga lahan,
tipe rumah), lokasi perumahan (jarak terhadap pusat kegiatan ekonomi, pusat
kegiatan perkantoran, pusat kegiatan rekreasi, jarak terhadap pusat kota dan
kedekatan dengan keluarga), fasilitas perumahan (pendidikan, peribadatan,
kesehatan, olahraga), lingkungan perumahan (air bersih, listrik,
telekomunikasi, rawan bencana, keamanan, kondisi iklim dan pemandangan
perumahan)

Tabel 1.1
Variabel Penelitian
Sasaran Variabel Indikator Sumber Literatur

Menurut Darin-
Teridentifikasinya Drabkin (1977),
faktor – faktor harga lahan adalah
pemilihan lokasi penilaian atas lahan
tempat tinggal yang diukur
masyarakat di Harga Harga Rumah
berdasarkan harga
daerah pinggiran nominal dalam
Kota Bandung. satuan uang untuk
satuan luas pada
pasaran lahan.

Institut Teknologi Nasional


5

Sasaran Variabel Indikator Sumber Literatur

Menurut Hapsarinity
(2013), pemilihan
hunian rumah harus
mempertimbangkan
aspek fisik yang dari
luas tanah kafling
Tipe Rumah dan luas bangunan
rumahnya, desain
arsitektur bangunan,
kelengkapan jenis
ruangan rumah,
kualitas material
hunian.

Jarak terhadap Menurut Bourne,


pusat kegiatan (1978), Aksesibilitas
ekonomi (Tempat ke pusat kota;
Perbelanjaan) kemudahan dalam
mencapai jalan raya
Jarak terhadap utama, transportasi
pusat kegiatan umum ke tempat
perkantoran kerja, pusat
Jarak terhadap perbelanjaan, sekolah
pusat kegiatan dan tempat rekreasi.
rekreasi
Aksesibilitas
Lokasi Jarak terhadap
Perumahan pusat Kota
Bandung

Menurut Basset dan


Short (1980),
terdapat lima sistem
perumahan salah
Kedekatan dengan
satunya adalah
keluarga
society (Masyarakat),
adanya manusia
sebagai kelompok
masyarakat.

Kedekatan dengan Menurut Drabkin


Fasilitas
fasilitas (1980),
Perumahan
pendidikan

Institut Teknologi Nasional


6

Sasaran Variabel Indikator Sumber Literatur

Kedekatan dengan Tingkat pelayanan,


fasilitas lokasi yang dipilih
peribadatan merupakan lokasi
yang memiliki
Kedekatan dengan pelayanan yang baik
fasilitas kesehatan dalam hal sarana dan
Kedekatan dengan prasarana.
fasilitas olahraga

Menurut Basset dan


Short (1980),
Ketersediaan air
lingkungan
bersih
perumahan
merupakan suatu
sistem yang terdiri
dari lima elemen,
Ketersediaan salah satunya
jaringan listrik Network (Jaringan),
merupakan sistem
alami maupun buatan
manusia, yang
menunjang
Ketersediaan berfungsinya
jaringan lingkungan
telekomunikasi permukiman tersebut
seperti jalan, air
Lingkungan bersih, listrik, dan
Perumahan sebagainya.

Berdasarkan SNI 03-


1733-2004, lokasi
Perumahan harus
Rawan bencana aman dari potensi
bencana alam seperti
banjir, tanah longsor,
tsunami.

Menurut Turner,
(1972), rumah
sebagai penunjang
Keamanan rasa aman (security),
lingkungan yaitu terjaminnya
keadaan keluarga
dimasa depan setelah
mendapatkan rumah.
Jaminan keamanan
Institut Teknologi Nasional
7

Sasaran Variabel Indikator Sumber Literatur

atas lingkungan
perumahan yang
ditempati.

Menurut Basset dan


Short (1980), Nature
(Unsur Alami),
mencakup sumber –
sumber daya alam
Kondisi Iklim
seperti topografi,
hidrologi, tanah,
iklim, maupun unsur
hayati yaitu vegetasi
dan fauna.

Menurut Catanese
(1992), Estetika
Bagaimana view
Pemandangan
yang ada
dimanfaatkan sebaik
mungkin.
Sumber : Kajian Literatur, 2019

1.5 Ruang Lingkup Wilayah


Kecamatan Cileunyi memiliki luas perubahan guna lahan permukiman cukup besar.
Luas perubahan guna lahan perumahan Kecamatan Cileunyi dari tahun 2004
sampai dengan 2011 adalah 173,72 Ha. Kecamatan Cileunyi memiliki enam
kelurahan dengan luas wilayah sebesar 2.827,34 Ha. Topografi Kecamatan
Cileunyi terbagi menjadi dua yaitu dataran dan bukit dengan ketinggian maksimum
787 MDPL. Adapun batas administrasi Kecamatan Cileunyi sebagai berikut:

• Sebelah Utara, Kecamatan Cilengkrang;


• Sebelah Timur, Kabupaten Sumedang;
• Sebelah Selatan, Rancaekek dan Bojongsoang ;
• Sebelah Barat, Kota Bandung.

Institut Teknologi Nasional


8

Gambar 1.1 Peta Administrasi Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Institut Teknologi Nasional


9

1.6 Sistematika Penulisan


Untuk mempermudah penyusunan tugas akhir ini, maka dibuat analisa dalam suatu
sistematika penulisan tugas akhir menjadi 6 (enam) bab yaitu:

BAB 1 : PENDAHULUAN
Menguraikan pembahasan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan
sasaran, ruang lingkup dan sistematika proposal.

BAB 2 : PEMILIHAN LOKASI TEMPAT TINGGAL


Menguraikan pembahasan mengenai konsep teori terkait topik penelitian, studi
terdahulu terkait topik penelitian dan kesimpulan.

BAB 3 : METODELOGI PENELITIAN


Menguraikan pembahasan mengenai jenis penelitian, populasi dan sampel
penelitian, metode pengumpulan data serta metode analisis.

BAB 4 : GAMBARAN UMUM KECAMATAN CILEUNYI


Menguraikan pembahasan mengenai gambaran umum penduduk, riwayat guna
lahan terbangun, sarana prasarana, dan jarak terhadap pusat kota.

BAB 5 : FAKTOR PEMILIHAN LOKASI TEMPAT TINGGAL


Menguraikan pembahasan mengenai hasil analisis dari uji data, faktor pemilihan
lokasi tempat tinggal dan hubungan dengan karakteristik responden.

BAB 6 : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


Menguraikan pembahasan mengenai kesimpulan dari hasil analisis berupa temuan
studi yang menjawab tujuan penelitian serta rekomendasi .

LAMPIRAN

Institut Teknologi Nasional


DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS................................................. ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL................................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan dan Sasaran .............................................................................. 3
1.3.1 Tujuan ......................................................................................... 3
1.3.2 Sasaran ........................................................................................ 3
1.4 Ruang Lingkup Substansi..................................................................... 4
1.5 Ruang Lingkup Wilayah ...................................................................... 7
1.6 Sistematika Penulisan........................................................................... 9
BAB 2 PEMILIHAN LOKASI TEMPAT TINGGAL .................................... 10
2.1 Permukiman ....................................................................................... 10
2.2 Perumahan .......................................................................................... 10
2.2.1 Lingkungan Perumahan ............................................................ 11
2.2.2 Pengertian Rumah ..................................................................... 11
2.2.3 Fungsi Rumah ........................................................................... 12
2.3 Harga Lahan ....................................................................................... 13
2.4 Lokasi Perumahan .............................................................................. 13
2.5 Pemilihan Variabel Penelitian ............................................................ 16
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 18
3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian......................................................... 18
3.2 Metode Pengumpulan Data ................................................................ 18
3.2.1 Data Primer ............................................................................... 18
3.2.2 Populasi..................................................................................... 19

ix
x

3.2.3 Sampel ...................................................................................... 19


3.2.4 Teknik Pengambilan Sampel .................................................... 20
3.3 Metode Analisis.................................................................................. 20
3.3.1 Analisis Skoring........................................................................ 20
3.3.2 Tabulasi Silang ......................................................................... 22
3.4 Kerangka Analisis .............................................................................. 23
BAB 4 GAMBARAN UMUM KECAMATAN CILEUNYI............................ 25
4.1 Tipologi .............................................................................................. 25
4.2 Kependudukan ................................................................................. 26
4.3 Guna Lahan Terbangun ...................................................................... 26
4.4 Sarana dan Prasarana di Kecamatan Cileunyi .................................... 30
4.3.1 Aspek Sarana ............................................................................ 30
4.3.2 Aspek Prasarana........................................................................ 34
4.3.3 Aspek Pariwisata....................................................................... 35
4.5 Jarak Terhadap Pusat Kota Bandung ................................................. 36
BAB 5 ANALISIS FAKTOR PEMILIHAN LOKASI TEMPAT TINGGAL
............................................................................................................................... 37
5.1 Uji Data .............................................................................................. 37
5.1.1 Uji Validitas .............................................................................. 37
5.1.2 Uji Reliabilitas .......................................................................... 39
5.2 Karakteristik Responden .................................................................... 40
5.3 Analisis Faktor – Faktor Pemilihan Tempat Tinggal ......................... 45
5.4 Analisis Hubungan Karakteristik Responden dengan Faktor Pemilihan
Tempat Tinggal ......................................................................................... 49
5.4.1 Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Usia dengan
Faktor Pemilihan Lokasi Tempat Tinggal .......................................... 50
5.4.2 Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan
dengan Faktor Pemilihan Lokasi Tempat Tinggal ............................. 50
5.4.3 Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Tinggal
dengan Faktor Pemilihan Lokasi Tempat Tinggal ............................. 51
5.4.4 Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat
Pendidikan dengan Faktor Pemilihan Lokasi Tempat Tinggal .......... 52
5.4.5 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Berdasarkan Usia
Responden .......................................................................................... 54
5.4.6 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Berdasarkan Pendapatan
Responden .......................................................................................... 66

Institut Teknologi Nasional


xi

5.4.7 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Berdasarkan Lama Tinggal


Responden .......................................................................................... 75
5.4.8 Analisis Faktor Pemilihan Lokasi Pendidikan Tinggal
Responden .......................................................................................... 87
BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ............................................ 106
6.1 Kesimpulan....................................................................................... 106
6.2 Rekomendasi .................................................................................... 111
6.3 Rekomendasi Studi Lanjutan ........................................................... 113
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 114
LAMPIRAN ....................................................................................................... 116
LAMPIRAN 1 ......................................................................................... 117
LAMPIRAN 2 ......................................................................................... 120

Institut Teknologi Nasional


ABSTRAK

Nama : Ilham Ramadhanianto


Program Studi : Perencanaan Wilayah dan Kota
Judul : Identifikasi Faktor – Faktor Pemilihan Lokasi Tempat
Tinggal di Daerah Pinggiran Kota Bandung
Pembimbing : Ir. Yanti Budiyantini, MDevPlg.

Wilayah pinggiran Kota Bandung memiliki daya tarik tersendiri bagi sejumlah
penduduk untuk tinggal ataupun menetap. Beberapa dari daya tarik tersebut di
antaranya harga lahan, aktivitas perekonomian, suasana lingkungan, dll. (Setiawan,
2010). Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa perkembangan permukiman terus
meningkat di wilayah pinggiran dan menimbulkan permasalahan baru khususnya
kawasan permukiman. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan lokasi
tempat tinggal oleh karna itu tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor –
faktor pemilihan lokasi tempat tinggal berdasarkan karakteristik responden di
wilayah pinggiran Kota Bandung. Untuk mengkaji hal tersebut, digunakan metode
survei dengan teknik pengambilan data melalui wawancara, lalu dilakukan analisis
skoring untuk melihat faktor apa yang paling di pertimbangkan dalam pemilihan
lokasi tempat tinggal. Menghasilkan temuan lima faktor utama dalam memilih
lokasi tempat tinggal, lima faktor tersebut adalah faktor ketersediaan jaringan
listrik, air bersih, jaringan telekomunikasi, keamanan lingkungan dan harga rumah.
Kemudian dilakukan analisis tabulasi silang untuk melihat hubungan antara
karakteristik responden dengan faktor pemilihan lokasi tempat tinggal.
Karakteristik yang memiliki hubungan paling kuat dengan pemilihan tempat tinggal
adalah karakteristik berdasarkan usia. Analisis skoring lanjutan dilakukan untuk
menghasilkan klasifikasi pemilihan lokasi tempat tinggal berdasarkan karakteristik
responden yang ada. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan
dalam pemilihan lokasi tempat tinggal baru.

Kata Kunci : Faktor, Tempat Tinggal, Wilayah Pinggiran

vii
ABSTRACT

Name : Ilham Ramadhanianto


Study Program : Urban and Regional Planning
Title : Identification of Factors – Factors for Choosing a
Residence Location in the Suburbs of Bandung City.
Consellor : Ir. Yanti Budiyantini, MDevPlg.

The suburban area of Bandung City has its own charm for a number of residents to
live or settle down. Some of these attractions include land prices, economic activity,
environmental conditions, etc. (Setiawan, 2010). This is one of the reasons why the
development of settlements continues to increase in rural areas and creates new
problems, especially in residential areas. There are many factors that can influence
the selection of the location of residence, therefore the purpose of this study is to
identify the factors for selecting the location of residence based on the
characteristics of respondents in the suburbs of Bandung. To study this, a survey
method was used with data collection techniques through interviews, then a scoring
analysis was carried out to see what factors were considered the most in choosing
a place to live. Resulting in the findings of five main factors in choosing a place to
live, the five factors are the availability of electricity networks, clean water,
telecommunications networks, environmental security and house prices. Then cross
tabulation analysis was carried out to see the relationship between the
characteristics of the respondent and the factor of choosing the place of residence.
The characteristics that had the strongest association with choice of residence were
those based on age. Further scoring analysis was carried out to produce a
classification of the choice of residence based on the characteristics of the existing
respondents. The results of this study are expected to be considered in the selection
of a new residence location.

Keywords: Factors, Residence, Suburbs

viii

Anda mungkin juga menyukai