Anda di halaman 1dari 8

UJIAN TENGAH SEMESTER PERMUKIMAN

Oleh :
ALECHANDRO CHARLIE LAMBE
2006090018

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR
1. Jelaskan hubungan antara perumahan dan permukiman dalam konteks persamaan dan
perbedaannya!

Penyelesaian :

Persamaan :
• Pemukiman sering disebut perumahan dan atau sebaliknya. Pemukiman
berasal dari kata housing dalam bahasa Inggris yang artinya adalah
perumahan dan kata human settlement yang artinya pemukiman.
Perumahan memberikan kesan tentang rumah atau kumpulan rumah beserta
prasarana dan sarana ligkungannya. Perumahan menitik beratkan pada fisik
atau benda mati, yaitu houses dan land settlement. Sedangkan pemukiman
memberikan kesan tentang pemukim atau kumpulan pemukim beserta sikap
dan perilakunya di dalam lingkungan, sehingga pemukiman menitikberatkan
pada sesuatu yang bukan bersifat fisik atau benda mati yaitu manusia
(human). Dengan demikian perumahan dan pemukiman merupakan dua hal
yang tidak dapat dipisahkan dan sangat erat hubungannya, pada hakekatnya
saling melengkapi.
• Perumahan dan permukiman adalah dua hal yang tidak dapat kita pisahkan
dan berkaitan erat dengan aktifitas ekonomi, industrialisasi dan
pembangunan daerah.

Perbedaan :
• Perumahan diartikan sebagai kelompok rumah yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau wilayah hunian yang dilengkapi dengan
prasarana dan sarana lingkungan. Permukiman dikaitkan sebagai bagian dari
lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan
perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat
tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung
perikehidpuan dan penghidupan.
• Menurut Sastra dan Marlina (2006) dalam buku Perencanaan dan
Pengembangan Perumahan dari segi penanganan dan pengelolaan,
dijelaskan bahwa definisi perumahan dan permukiman berbeda. Biasanya
sebuah perumahan hanya dikelola oleh suatu pengembang di bawah
koordinasi pemerintah, sedangkan pengelolaan sebuah permukiman
biasanya langsung ditangani oleh pemerintah dan konsep dan rencana
pengembangannya sudah ditentukan dalam bentuk konsep pengembangan
wilayah secara makro melalui Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK)
maupun Rencana Detail Tata Ruang Kota(RDTRK)
• Permukiman adalah perumahan dengan segala isi dan kegiatan yang ada di
dalamnya. Berarti permukiman memiliki arti lebih luas daripada perumahan
yang hanya merupakan wadah fisiknya saja, sedangkan permukiman
merupakan perpaduan antara wadah (alam, lindungan, dan jaringan) dan
isinya (manusia yang hidup bermasyarakat dan berbudaya di dalamnya).
2. Jelaskan elemen-elemen dasar permukiman!

Penyelesaian :

Elemen-elemen pembentuk permukiman meliputi nature, man, society, shells, dan


network, dimana content dari permukiman adalah man dan society, sedangkan
containernya adalah nature, shells, dan network
a) Shell
Sebagai ruang terbangun yang kasat mata eknologi dan estetika, dari satu
bangunan, kelompok bangunan hingga lingkungan dan kota.
Perumahan, pelayanan masyarakat (sekolah, rumah sakit), pertokoan dan pasar,
fasilitas rekreasi (teater,museum,stadion), pusat pemerintahan,pusat pelayanan
informasi.
b) Network
Yang dapat berarti Prasarana atau dalam arti yang luas adalah ruang publik;
Air bersih, listrik, jaringan transportasi (jalan, jalur kereta api), sistem
komunikasi, saluran air kotor, lay out lingkungan (pola lingkungan).
c) Nature
Atau ruang alam, yaitu kosmos dengan total ekosistemnya bersama -unsur biotik
dan abiotik dengan kondisi klimatologis, pencahayaan, thermal, gerakan udara,
kelembaban.
Keadaan geologi, kondisi topografi, kondisi tanah, hidrografi, flora dan fauna
serta iklim.
d) Human resources
Atau suatu sumber daya manusia, baik individu maupun kolektif.
Kebutuhan biologi, ruang, udara dan suhu, perasaan dan penglihatan,
kebutuhan emosi ( hubungan sosial,keamanan dan keindahan), nilai moral.
e) Society (masyarakat)
Yaitu adanya manusia sebagai kelompok masyarakat.
Komposisi jumlah dan kepadatan penduduk, strata sosial, pola-pola kebudayaan,
pertumbuhan ekonomi, tingkat pendidikan, tingkat kesehatan dan kesejahtraan,
hukum dan administrasi.

3. Apa yang anda ketahui tentang aspek-aspek perencanaan permukiman (syarat, lingkup,
tipologi, syarat lokasi, unsur- unsur, pertimbangan pemilihan lokasi, factor-faktor fisik
yang berpengaruh terhadap pemukiman dan dampak pembangunan permukiman)!

Penyelesaian :

a) Syarat Umum
• Ada lokasi dengan lingkungan dan sumberdaya
• Kelompok manusia
• Sumberdaya buatan
• Fungsi kegiatan ekonomi sosial dan budaya
b) Lingkup
• Nature (unsur alami),
• Man (manusia sebagai individu)
• Society (masyarakat)
• Shells (tempat)
• Network (jaringan)
c) Tipologi Lokasi
• Satuan Pemukiman (SP) PERKOTAAN
• Satuan Pemukiman (SP) PEDESAAN

1) Permukiman Perkotaan :
Dominasi kegiatan non pertanian seperti :
1. Industri
2. Jasa
3.Pariwisata (didominasi sumberdaya buatan)
2) Permukiman Pedesaan :
Dominasi kegiatan:
1. Pertanian ( petani)
2. Peternakan ( peternak)
3. Perikanan (nelayan)
4. Perkebunan (pekebun)
d) Syarat Lokasi Permukiman
• Syarat Umum
1) Tersedianya lahan yang cukup bagi pembangunan lingkungan dan
dilengkapi dengan prasarana lingkungan, utilitas umum dan
fasilitas sosial.
2) Bebas dari pencemaran air, pencemaran udara dan kebisingan,
baik yang berasal dari sumber daya buatan atau dari sumber daya
alam (gas beracun, sumber air beracun, dsb).
3) Terjamin tercapainya tingkat kualitas lingkungan hidup yang
sehat bagi pembinaan individu dan masyarakat penghuni.
4) Kondisi tanahnya bebas banjir dan memiliki kemiringan tanah 0-
15 %, sehingga dapat dibuat sistem saluran air hujan (drainase)
yang baik serta memiliki daya dukung yang memungkinkan untuk
dibangun perumahan. Adanya kepastian hukum bagi masyarakat
penghuni terhadap tanah dan bangunan diatasnya
• Syarat Khusus
1) Lokasinya harus strategis dan tidak terganggu oleh kegiatan
lainnya.
2) Mempunyai akses terhadap pusat-pusat pelayanan, seperti
pelayanan kesehatan, perdagangan, dan pendidikan.
3) Mempunyai fasilitas drainase, yang dapat mengalirkan air hujan
dengan cepat dan tidak sampai menimbulkan genangan air.
4) Mempunyai fasilitas penyediaan air bersih, berupa jaringan
distribusi yang siap untuk disalurkan ke masing-masing rumah.
5) Dilengkapi dengan fasilitas pembuangan air kotor, yang dapat
dibuat dengan sistem individual yaitu tanki septik dan lapangan
rembesan, ataupun tanki septik komunal.
6) Permukiman harus dilayani oleh fasilitas pembuangan sampah
secara teratur agar lingkungan permukiman tetap nyaman.
7) Dilengkapi dengan fasilitas umum, seperti taman bermain untuk
anak, lapangan atau taman, tempat beribadah, pendidikan dan
kesehatan sesuai dengan skala besarnya permukiman tersebut.
8) Dilayani oleh jaringan listrik dan telepon.
e) Unsur Permukiman
• Lingkungan geografis
• Sumberdaya
• Managemen
• Produktivitas
• Keterkaitan antar SP
• Perubahan dan dampaknya
• Value dan perilaku
f) Pertimbangan Pemilihan Lokasi Permukiman
1) Good natural resources (soils, water, landscape)
2) Low fragile ecosystem, degradasi dan problem lingkungan
3) Sistem drainage
4) Land development  sosio-economic
5) Alokasi lahan
6) Ukuran kepemilikan lahan
7) Ukuran lahan pertanian
8) Mobilisasi penduduk
9) Farming system
10) Settler selection
11) Employment and income
12) Jalan (aksesibilitas)
13) Public support
14) Jarak ke pasar
g) Faktor Fisik Untuk Permukiman
Kesesuaian lokasi penting mempertimbangkan faktor lingkungan
fisik/konfigurasi medan. Beberapa faktor yang dinilai untuk menentukan lokasi
kota / urban land use :
• Bentuk lahan (morfogenesis, morfologi, morfometri)
• Proses geomorfologi  banjir, longsor, letusan gunung api, gempa,
tsunami, kekeringan
• Hazard zone/risk/danggered zone
• Daya dukung tanah
• Water supply

4. Jelaskan karakteristik KASIBA, LISIBA dan Konsolidasi Lahan dalam penyediaan lahan
permukiman!

Penyelesaian :

KASIBA
Kawasan Siap Bangun, selanjutnya disebut Kasiba, adalah sebidang tanah yang
fisiknya telah dipersiapkan untuk pembangunan perumahan dan permukiman skala
besar yang terbagi dalam satu lingkungan siap bangun atau lebih, yang
pelaksanaannya dilakukan secara bertahap dengan lebih dahulu dilengkapi dengan
jaringan primer dan sekunder prasarana lingkungan sesuai dengan rencana tata
ruang kawasan yang ditetapkan oleh Pemerintah kabupaten/Kota dan memenuhi
persyaratan pembakuan pelayanan prasarana dan sarana lingkungan.

1. Kajian pertumbuhan penduduk baik yang alamiah maupun migrasi mengacu pada
data Badan Pusat Statistik (BPS);
2. lokasi Kasiba harus berada pada kawasan permukiman menurut Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten / Kota atau rencana tata ruang DKI Jakarta;
3. seluruhnya terletak dalam wilayah satu daerah administratif;
4. lokasi Kasiba dapat dikembangkan mengikuti kecenderungan perkembangan yang
ada atau untuk merangsang terjadinya pengembangan baru;
5. calon lokasi Kasiba bukan / tidak merupakan tanah sengketa atau berpotensi
sengketa;
6. dalam menentukan urutan prioritas calon-calon lokasi Kasiba, pertimbangan
utama sekurang-kurangnya mencakup strategi pengembangan wilayah, biaya
terendah
7. untuk pengadaan prasarana dan utilitas, berdekatan dengan tempat kerja atau
lokasi investasi yang mampu menampung tenaga kerja;
8. lokasi Kasiba yang akan ditetapkan mencakup lokasi yang belum terbangun yang
9. mampu menampung sekurang-kurangnya 3.000 (tiga ribu) unit rumah;
10. lokasi Kasiba bagi tanah yang sudah ada permukimannya, akan merupakan
integrasi antara pembangunan baru dan yang sudah ada sehingga seluruhnya

LISIBA
Lingkungan Siap Bangun, selanjutnya disebut Lisiba, adalah sebidang tanah
yang merupakan bagian dari Kasiba yang telah dipersiapkan dan dilengkapi dengan
prasarana lingkungan dan selain itu juga sesuai dengan persyaratan pembakuan tata
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan pelayanan lingkungan untuk
membangun kaveling tanah matang Lingkungan siap bangun yang selanjutnya
disebut Lisiba adalah sebidang tanah yang fisiknya serta prasarana, sarana, dan
utilitas umumnya telah dipersiapkan untuk pembangunan perumahan dengan batas-
batas kaveling yang jelas dan merupakan bagian dari kawasan siap bangun sesuai
dengan rencana rinci tata ruang. (UU No.1 Tahun 2011) Lingkungan Siap Bangun
yang Berdiri Sendiri, selanjutnya disebut Lisiba yang Berdiri Sendiri, adalah Lisiba
yang bukan merupakan bagian dari Kasiba, yang dikelilingi oleh lingkungan
perumahan yang sudah terbangun atau dikelilingi oleh kawasan dengan fungsi-fungsi
lain. Pengelolaan Lisiba bagian dari Kasiba atau Lisiba yang Berdiri Sendiri bertujuan
agar tersedia kavling tanah matang beserta rumah yang layak dalam lingkungan yang
sehat, aman, serasi, dan teratur dengan pola hunian berimbang, terencana dan
terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.

Lokasi Lisiba Yang Berdiri Sendiri yang akan ditetapkan mencakup lokasi yang:
• belum terbangun yang mampu menampung sekurang-kurangnya 1.000 unit
rumah;
• lokasi LisibaYang Berdiri Sendiri bagi tanah yang sudah ada permukimannya, akan
merupakan integrasi antara pembangunan baru dan yang sudah ada sehingga
seluruhnya menampung sekurangkurangnya 1.000 unit rumah.
• Penetapan lokasi Lisiba yang Berdiri Sendiri ditentukan berdasar kriteria yang
sama dengan kriteria penetapan lokasi Kasiba

KONSOLIDASI
Konsolidasi tanah adalah penataan kembali penguasaan, pemilikan, penggunaan,
dan pemanfaatan tanah sesuai dengan rencana tata ruang wilayah dalam usaha
penyediaan tanah untuk kepentingan pembangunan perumahan dan permukiman
guna meningkatkan kualitas lingkungan dan pemeliharaan sumber daya alam dengan
partisipasi aktif masyarakat.
1. Tanah yang dapat dijadikan sebagai Lokasi Konsolidasi Tanah adalah Tanah
Negara non pertanian dan atau tanah hak, baik di perkotaan atau di perdesaan
(PS.31)
2. Kepala Daerah atau Kepala Kantor Pertanahan menetapkan lokasi Konsolidasi
Tanahdengan mengacu kepada Rencana Tata Ruang dan Rencana Pembangunan
Daerahserta potensi fisik daerah dan kearifan lokal (Ps.32).

5. Apa yang ada ketahui tentang pendekatan berkelanjutan/sustainable development


dalam perancangan permukiman?

Penyelesaian :

Konsep Sustainable Development dapat didefinisikan secara sederhana, yakni


pembangunan yang memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengkompromikan
kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya di masa
mendatang. Konsep pembangunan berkelanjutan mencakup tiga aspek utama yang
saling terkait dan saling menunjang yakni pembangunan ekonomi, pembangunan
sosial dan pelestarian lingkungan hidup. Tiga aspek tersebut harus berkaitan untuk
dapat membentuk sustainability.
Prinsip pengembangan/penataan permukiman padat dan miskin.
• Memperhatikan dimensi lingkungan, sosial dan kultural masyarakat
perkotaan, untuk mewujudkan keteraturan kawasan;
• Mewujudkan prinsip-prinsip keadilan antar dan lintas generasi dalam
kawasan permukiman;
• Kawasan permukiman harus mempunyai “ciri” / “identitas”, sebagai
lingkungan hunian yang teratur, bersih dan sehat;
• Memenuhi kebutuhan pelayanan sarana dan prasarana dasar permukiman
• Desain kawasan yang kreatif dan mampu mendukung perubahan
prilaku/budaya penghuni kawasan
• Terbangunnya Komitmen Pemerintah daerah, masyarakat dan stakeholder
lain dalam mewujudkan permukiman perkotaan yang teratur, bersih dan
sehat

6. Apa yang anda pahami dari pendekatan partisipatorik dalam penanganan


pemukiman kumuh?

Penyelesaian :

Pendekatan Partisipatorik dalam penanganan pemukiman kumuh


➢ Penerapan Pendekatan Partisipatorik harus memperhatikan kompleksitas
masyarakat dan kebudayaannya
➢ Pendamping harus langsung terlibat dalam kegiatan komuniti
➢ Pendekatan partisipatroik bertujuan memberdayakan komuniti agar mereka
memiliki kemampuan untuk :
✓ Menganalisis kebutuhan mereka sendiri
✓ Menemukan jalan keluar dan sumber daya untuk memenuhi
kebutuhan tersebut
✓ Mengembangkan rencana Tindakan untuk mencari jalan keluar

Anda mungkin juga menyukai