Anda di halaman 1dari 33

KPP YANG MANDIRI DAN BERKELANJUTAN

27 Januari 2021
KEBERLANJUTAN KPP
MENUMBUHKAN LIVELIHOOD
Pentingnya menumbuhkan livelihood dalam keberlanjutan KPP
 Kerangka Livelihood dalam pembangunan Permukiman
 Fakta infrastruktur yang telah rusak karena tidak dirawat.
 Kondisi infrastruktur selesai dibangun dan diserah terimakan kepada KPP.
 KPP tidak saja hanya merawat infrastruktur, tetapi dimampukan untuk
melakukan pengembangan potensi (KPP saat ini) ;
 Belajar dari KPP Desa Babalan Lor (MB 1a. Belajar dari KPP Ds Babalan Lor -
KAMPUNG TAHU Jateng dan Belajar dari KPP Katangka-Air Bersih)
 KESIMPULAN (pesan kunci)
Kerangka Livelihood dalam pembangunan Permukiman
Latar Belakang
1. Menurut UU No 1 Tahun 2011 bahwa penyelenggaraan kawasan permukiman untuk mewujudkan
lingkungan hunian yang mendukung perikehidupan dan penghidupan yang berkelanjutan.
2. Dalam pidato Presiden mengenai visi Indonesia kedepan, bahwa pembangunan infrastruktur harus
berhubungan dengan kawasan industri rakyat, ekonomi khusus, pariwisata, kawasan persawahan,
perkebunan dan perikanan. Sedangkan untuk pembangunan sumber daya manusia (SDM) perlu
ditekankan pada pelatihan vokasi dan vocational school.
3. Arahan Menteri pada Rapat Kerja Kementerian PUPR tahun 2019, bahwa kebijakan kedepan yang perlu
dilakukan: a) Mendorong pengembangan skema pembiayaan kreatif; b) Pengembangan SDM; c)
Mendukung mitigasi bencana, rehabilitasi dan rekonstruksi; dan d) Pembangunan prasarana dan sarana
dasar permukiman yang menciptakan ekonomi baru.
4. Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR menyelenggarakan Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) dengan
tujuan terwujudnya permukiman perkotaan yang layak huni, produktif, dan berkelanjutan melalui
peningkatan kualitas dan pencegahan permukiman kumuh berbasis komunitas dengan tiga pendekatan
yaitu: Sosial, Ekonomi dan Lingkungan (SEL).
5. Kegiatan pembangunan infrastruktur permukiman berupa pemenuhan terhadap 7 (tujuh) + 1 (satu) aspek
kumuh, yaitu keteraturan bangunan, jalan lingkungan, drainase lingkungan, air minum, air limbah,
persampahan, proteksi kebakaran dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) serta didukung pengembangan
infrastruktur ekonomi berbasis komunitas.
Kerangka Livelihood dalam pembangunan Permukiman
Pengertian
Penghidupan (Livelihood): adalah istilah pembangunan yang
menggambarkan kemampuan (capabilities), kepemilikan sumber daya
(sumber daya sosial dan material), dan kegiatan yang dibutuhkan
seseorang/masyarakat untuk menjalani kehidupannya
Penghidupan Berkelanjutan (Sustainable Livelihood). Penghidupan yang
berkelanjutan akan terjadi bila:
o Memampukan orang/masyarakat untuk menghadapi dan pulih dari
tekanan dan guncangan;
o Memampukan orang/masyarakat untuk mengelola dan menguatkan
kemampuan (capabilities) dan kepemilikan sumber daya (assets) untuk
kesejahteraannya/masyarakat saat ini (sekarang) maupun
masyarakat/kehidupan dimasa mendatang;
o Serta tidak menurunkan kualitas sumber daya alam yang ada.
Kerangka Livelihood dalam pembangunan Permukiman
Pengertian
Kerangka Penghidupan Berkelanjutan (Sustainable Livelihood Framework)
yaitu:
o Kerangka berpikir dan bekerja untuk pembangunan yang berkembang secara
evolusi dan dalam tujuan untuk mengefektifkan segala usaha-usaha mengakhiri
kemiskinan.
o Sebagai sebuah pendekatan, PSL (Pendekatan Sustainable Livelihood) didukung
oleh seperangkat prinsip-prinsip dan alat-alat yang menggambarkan cara
mengorganisir, memahami, dan bekerja menangani isu-isu kemiskinan yang
kompleks dan beragam, dimodifikasi dan diadaptasi menyesuaikan diri terhadap
prioritas dan situasi local
Kerangka Livelihood dalam pembangunan Permukiman
Infrastruktur Permukiman *): Standar
Pentagonal Asset: 5 aset penghidupan
Nasional Indonesia menyebutnya sarana dan
manusia atau masyarakat untuk
prasarana lingkungan dan utilitas, yaitu:
o Prasarana Lingkungan: kelengkapan dasar fisik menjalani aktivitas penghidupan dan
lingkungan yang memungkinkan lingkungan perikehidupannya.
permukiman dapat berfungsi sebagaimana
mestinya;
o Sarana lingkungan: fasilitas penunjang, yang
berfungsi untuk menyelenggarakan dan Infrastruktur Permukiman
mengembangkan kehidupan ekonomi, sosial Pendukung Penghidupan
dan budaya; Masyarakat: pada dasarnya adalah
o Utilitas: pelayanan seperti air bersih, air
seluruh Prasarana, Sarana Dan Utilitas
limbah, gas, listrik dan telepon, yang pada
(PSU) permukiman sesuai dengan UU
umumnya diperlukan untuk beroperasinya
suatu bangunan dan lingkungan permukiman; No 1 Tahun 2011 tentang Perumahan
o Utilitas umum: fasilitas umum seperti dan Permukiman serta SNI 03-1733-
PUSKESMAS, taman kanak-kanak, tempat 2004 tentang Tata Cara Perencanaan
bermain, pos polisi, yang umumnya diperlukan Lingkungan Perumahan di Perkotaan
sebagai sarana penunjang pelayanan
lingkungan.
Kerangka Livelihood dalam pembangunan Permukiman
Kerangka Penghidupan Berkelanjutan (Sustanable Livelihood Framework)
Sumber: Sustainable Livelihood Guidance Sheets, DFID, 2001
No Aset Pengertian Umum*) Konteks KOTAKU
1 Aset Sumberdaya Modal alam adalah istilah yang digunakan untuk cadangan sumber daya alam • Modal alam yang dapat dipergunakan untuk aktivitas
Alam (Natural dari mana sumber daya mengalir dan layanan (misal siklus hara, perlindungan penghidupan; antara lain:
Capital) erosi) yang berguna untuk mata pencaharian berasal. Ada variasi luas dalam • Mata air, sumber air bersih;
sumber daya yang membentuk modal alam, dari barang publik yang tidak • Laut, sungai, danau;
berwujud seperti atmosfer dan keanekaragaman hayati hingga aset yang dapat • Tambang;
dibagi yang digunakan langsung untuk produksi (pohon, tanah, dll.). • Hutan;
• Lahan pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan;
• Tanah desa (bengkok).

2 Sumber Daya Modal manusia mewakili keterampilan, pengetahuan, kemampuan untuk • Modal manusia yang dapat ditunjukan dengan:
Manusia (Human bekerja dan kesehatan yang baik yang secara bersama-sama memungkinkan • Tingkat pendidikan;
Capital Aset) orang untuk mengejar strategi penghidupan yang berbeda untuk mencapai • Usia;
tujuan penghidupan masing-masing. • Jumlah dan kualitas orang yang melakukan kegiatan
usaha tertentu.

3 Aset Fisik/ Modal fisik terdiri dari infrastruktur dasar dan barang-barang produsen yang • Modal fisik yang dapat dipergunakan untuk
Infrastruktur dibutuhkan untuk mendukung penghidupan. penghidupan:
Lingkungan 1. Infrastruktur terdiri dari perubahan lingkungan fisik yang membantu orang • Sarana prasarana dasar permukiman;
(Physical Capital) memenuhi kebutuhan dasar mereka dan menjadi lebih produktif. • Sarana dan prasarana pendukung usaha terkait produksi
2. Barang produsen adalah alat dan peralatan yang digunakan orang untuk maupun pemasaran.
berfungsi lebih produktif. Komponen infrastruktur berikut biasanya penting
untuk penghidupan berkelanjutan:
a. Transportasi yang terjangkau;
b. Tempat berlindung dan bangunan yang aman;
c. Pasokan air dan sanitasi yang memadai;
d. Energi bersih, terjangkau; dan
e. Akses ke informasi (komunikasi).
No Aset Pengertian Umum*) Konteks KOTAKU
4 Aset Sosial (Social Capital) Dalam konteks kerangka penghidupan berkelanjutan, berarti sumber Hubungan sosial dan organisasi sosial:
daya sosial yang digunakan orang untuk mengejar tujuan Jaringan (kekerabatan,
penghidupan mereka. Ini dikembangkan melalui: pertemanan/minat, ikatan pemilik
1. Jaringan dan keterhubungan, baik vertikal (patron/client) atau sumberdaya)
horizontal (antara individu dengan kepentingan bersama) yang Aturan main: ketersediaan dan penerapan
meningkatkan kepercayaan dan kemampuan orang untuk bekerja Partisipasi masyarakat, gotong royong
bersama dan memperluas akses mereka ke lembaga yang lebih
luas, seperti badan politik atau sipil;
2. Keanggotaan kelompok-kelompok yang lebih formal yang
seringkali menuntut kepatuhan terhadap aturan, norma, dan
sanksi yang disepakati bersama; dan
3. Hubungan kepercayaan, hubungan timbal balik dan pertukaran
yang memfasilitasi kerja sama, mengurangi biaya transaksi dan
dapat memberikan dasar untuk jaring pengaman informal
diantara kaum miskin.

5 Aset Finansial (Financial Modal keuangan menunjukkan sumber daya keuangan yang Pinjaman dari lembaga keuangan yang ada;
Capital) digunakan orang untuk mencapai tujuan mata pencaharian mereka. Tabungan, saham;
Definisi yang digunakan adalah tidak kuat secara ekonomi karena Dana masyarakat yang dimobilisasi;
mencakup aliran serta stok dan dapat berkontribusi pada konsumsi Dana bantuan;
serta produksi. Namun, telah diadopsi untuk mencoba menangkap Sumberdaya keuangan lain.
aspek penghidupan penting, yaitu ketersediaan uang tunai atau
yang setara, yang memungkinkan orang untuk mengadopsi strategi
penghidupan yang berbeda.
BAGAIMANA KONDISI
INVESTASI BPM KITA ?
Mengapa bisa seperti ini ?
Siapakah yang akan merawat ini???
Siapakah yang
akan merawat
ini???
Siapakah yang
akan merawat
ini???
RAPIH YA ……
KONDISI 100% KONDISI SAAT INI
KONDISI 0% KONDISI 100%
PENTINGNYA PERAN KELOMPOK
PEMANFAAT DAN PEMELIHARA
(KPP) DALAM PENGELOLAAN
PASCA PEMBANGUNAN
BAGAIMANA
CARANYA AGAR KPP
BISA BERTAHAN ?
KPP BISA BERTAHAN DAN BERKEMBANG

Membangun
Mengembangkan
Mulai dengan Visi infrastruktur yang
Aturan Main
berkualitas

Pengembangan
kegiatan ekonomi & Menjalin Kemitraan Pelembagaan
sosial
09 KEGIATAN
PROGRAMPELATIHAN KPP SE-KOTA PALU
KOTAKU / NSUP

KPP BISA BERTAHAN


Pelatihan KPP dilaksanakan
tanggal 19 – 20 November 2020
dengan jumlah peserta sebanyak
135 orang (3 orang per Kelurahan)
10 DEKLARASI KPP SE-KOTA
PROGRAM KOTAKU PALU
/ NSUP

KPP BISA BERTAHAN

Agar pemanfaatan dan pemeliharaan berjalan. berarti kita butuh orang-orang yang memiliki kepedulian, keterpanggilan jiwa, kerelawanan untuk mengelompokkan
diri, mengorganisir terkait segala urusan memanfaatkan dan memelihara prasarana yang dibangun….
Disinilah KPP menjadi penting kehadirannya untuk semua

KPP membutuhkan orang-orang yang memiliki


kepedulian, keterpanggilan jiwa, kerelawanan untuk
mengelompokkan diri, mengorganisir terkait segala
urusan pemanfaatan dan pemeliharaan prasarana yang
dibangun
KPP BISA BERTAHAN

Proses Pelembagaan
1. Setiap pergantian kepengurusan, selalui ada transfer penyadaran soal aturan
main secara turun temurun Termasuk Data dan administrasi
2. Selalu ada pertemuan rutin setiap bulan sekali untuk membahas persoalan
atau kendala
3. Ada vocal point atau tokoh masyarakat yang menjadi pelopor dan penggerak
warga dan selalu merawat nilai-nilai yang sudah dibangun
4. Aturan main didokumentasikan dengan baik dan terinternalisasi kepada
seluruh warga dari yang tua sampai keturunannya
5. Dalam Kelompok NILAI dan Prinsip Kemanusiaan menjadi Penting untuk
terus di implementasikan
Belajar Dari KPP
1 1.b. Belajar dari KPP Ds Babala
n Lor - KAMPUNG TAHU final
rev.pptx
2 1.c Belajar dari KPP Bt biraeng
Katangka-Air Bersih.pptx
MENUMBUHKAN LIVELIHOOD DI KPP

KENALKAN PENTAGONAL ASET


1. ASET SUMBER DAYA MANUSIA
2. ASET SOSIAL
3. ASET KEUANGAN
4. ASET INFRASTRUKTUR
5. ASET ALAM
MENUMBUHKAN LIVELIHOOD DI KPP

a. Penguatan Kelembagaan; Pengembangan Aturan main (AD & ART), struktur


organisasi, prosedur, internalisasi , Rencana kegiatan,dll
b. Mengembangkan struktur oragnisasi dengan aspek aspek yang lebih luas.
c. Advokasi perencanaan dan penganggaran.
d. Kenalkan potensi dan cara menggali potensi yang ada dilingkungan sekitar
maupun diluar lingkungan (Rencana Kerja).
e. Study banding dan atau mengundang narasumber dari KPP atau lainnya
yang sudah berhasil mengimplemntasikannya.
f. Lain lain, pengalaman lapang pendamping
g. Pengendalian.
MENUMBUHKAN LIVELIHOOD DI KPP

Menggerakan partisipasi masyarakat dalam menjaga


1 lingkungan agar tidak menjadi kumuh; KPP SAAT INI

KPP Menyelenggarakan pembangunan yang sesuai dengan


2 kebutuhan masyarakat dan sesuai mutu; KPP SAAT INI

3 Menyelenggarakan pemeliharaan prasarana dan sarana


secara berkelanjutan KPP SAAT INI

Plus KPP mampu memetakan potensi yang dimiliki baik dari dalam maupun dari luar untuk
dilakukan pengembangan dalam upaya mendukung penghidupan masyarakat dan
lingkungannya.
KESIMPULAN

SAAT INI KPP Plus


(Sebagian besar) (Fakta lapang)
a. KPP sebagai pengelola dalam Beberapa KPP;
pemeliharaan, dengan sumber dana 1. Mampu memetakan potensi yang
dari iuran; dimiliki baik dari dalam maupun dari
b. Struktur KPP masih pada pengelolaan luar untuk dilakukan pengembangan
secara teknis. dalam upaya mendukung penghidup-
c. Rencana kerja KPP belum berjalan an masyarakat dan lingkungannya,
optimal sehingga mampu memenuhi
kebutuhan di KPP.
d. KPP belum mendapatkan pelatihan
2. Memiliki unit/bidang yang dibentuk
dalam hal pemetaan potensi.
untuk menghasilkan pendapatan atau
pemasukan.
Bagaimana Rencana KPP Kita
Kedepan?

Anda mungkin juga menyukai